SlideShare a Scribd company logo
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN
MATEMATIKA
BAB I
PELUANG
Dr. Djadir, M.Pd.
Dr. Ilham Minggi, M.Si
Ja’faruddin,S.Pd.,M.Pd.
Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si
Sahlan Sidjara, S.Si.,M.Si
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
1
PELUANG
A. Kompetensi Inti (KI)
Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu
B. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD)
Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang
C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Menghitung peluang suatu kejadian
D. Uraian Materi Pembelajaran
1. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan
banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu
percobaan dapat terjadi dilakukan dengan: aturan penjumlahan, aturan perkalian.
a. Aturan Penjumlahan
Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda
pada himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total
anggota di kedua himpuan adalah a + b.
Contoh : 1
Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor di sebuah dealer. Di dealer itu
tersedia 5 jenis Honda, 3 jenis Yamaha, dan 2 jenis Suzuki. Dengan demikian orang
tersebut mempunyai pilihan sebanyak 5 + 3 + 2 = 10 jenis sepeda motor.
Contoh : 2
Ibu Alya seorang guru SMK. Ia mengajar kelas XII Akuntansi yang jumlahnya 40
siswa, kelas XII penjualan yang jumlahnya 42 siswa, kelas XII bisnis, yang
kumlahnya 45 siswa, maka jumlah siswa yang diajar Ibu Alya adalah 40 + 42 + 45 =
127 siswa.
b. Aturan Perkalian
Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya saling
melengkapi dan memperjelas. Kedua kaidah itu adalah menyebutkab kejadian
satu persatu dan aturan pemngisian tempat yang tersedia.
2
1) Menyebutkan kejadian satu persatu
Contoh : 1
Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa hasil
yang berlainan dapat terjadi ?
Penyelesaian :
Dengan diagram pohon diperoleh:
Hasil yang mungkin : G1, G2, G3,G4, G5, G6, A1, A2, A3, A4, A5, A6
Catatan : G1 artinya uang menunjukkan gambar dan dadu menunjukkan
angka 1. Dengan demikian banyaknya cara hasil yang berkaitan
dapat terjadi adalah 12 cara.
2) Aturan pengisian tempat yang tersedia
Menentukan banyaknya cara suatu percobaan selalu dapat diselesaikan
dengan meyebutkan kejadian satu persatu. Akan tetapi, akan mengalami
kesulitan kejadiannya cukup banyak. Hal ini akan lebih cepat jika diselesaikan
dengan menggunakan aturan pengisian tempat yang tersedia atau dengan
mengalikan.
Contoh 1:
Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana. Berapa cara Alya dapat memakai baju
dan celana?
Uang Hasil yang mungkin
G
Dadu
1
2
3
4
5
6
A
1
2
3
4
5
6
G1
G2
G3
G4
G5
G6
A1
A2
A3
A4
A5
A6
3
Peyelesaian :
Misalkan kelima baju itu B1, B2, B3, B4, B5 dan ketiga celana itu C1, C2, C3. Hasil
yang mungkin terjadi adalah….
B1 B2 B3 B4 B5
C1
C2
C3
C1B1 C1B2 C1B3 C1B4 C1B5
C2B1 C2B2 C2B3 C2B4 C2B5
C3B1 C3B2 C3B3 C3B4 C3B5
Jadi banyaknya cara Alya dapat memakai baju da celana = 15 cara
Langkah diatas dapat diselesaikan dengan:
Baju Celana
Jadi, ada 5 ο‚΄ 3 cara = 15 cara
Contoh 2:
Salma mempunyai 5 baju, 3 celana, 2 sepatu dan 4 topi. Tentukan berapa cara
Salma dapat memakainya?
Baju Celana Sepatu Topi
Jadi, ada 5 ο‚΄ 3 ο‚΄ 2 ο‚΄ 4 cara = 120 cara.
Secara umum dapat dirumuskan:
Contoh 3:
Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, berapa banyaknya bilangan yang terdiri
dari 4 angka yang dapat disusun?
a) tanpa pengulangan
b) boleh berulang
Penyelesaian :
a) Tanpa pengulangan
Empat angka berarti ribuan, sehingga diperlukan empat tempat
5 cara 3 cara
5 cara 3 cara 2 cara 4 cara
Bila tempat pertama dapat diisi n1 cara, tempat kedua dengan n2 cara,…,
tempat k dapat diisi nk cara, maka banyakya cara mengisi k tempat yang
tersedia adalah: n1ο‚΄ n2…nk cara.
4
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄
Angka nol (0) tidak mungkin menempati urutan pertama sehingga yang
mungkin angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 atau 6 cara dan tanpa pengulangan maka :
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄
Jadi banyaknya bilangan yang dapat disusun adalah:
6 ο‚΄ 6 ο‚΄ 5 ο‚΄ 4 = 720 bilangan
b) Pengulangan
Angka nol tidak mungkin menempati urutan pertama sehingga ada 6 cara,
untuk urutan kedua dan seterusnya masing-masing tujuh cara sebab
semua angka memungkinkan karena berulang maka diperoleh:
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄
Jadi banyaknya bilangan yang dapat disusun adalah:
6 ο‚΄ 7 ο‚΄ 7 ο‚΄ 7 = 2058 bilangan
Contoh 4:
Tentukan banyaknya bilangan ganjil yang terdiri tiga angka yang disusun dari
angka-angka 1, 2, 3, 4 dan 5.
a) Angka tidak berulang
b) Angka boleh berulang
Penyelesaian:
a) Angka tidak berulang
Ratusan Puluhan Satuan
ο‚΄ ο‚΄
Bilangan yang disusun adalah bilangan ganjil, maka kotak satuan dapat diisi
dengan angka 1, 3, dan 5 (3 cara)
6 6 5 4
6 7 7 7
4 3 3
5
Ada syarat angka tidak berulang, maka kotak ratusan bisa diisi dengan 4
cara (karena sudah diambil satu angka), dan kotak puluhan dapat diisi
dengan 3 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 4 ο‚΄ 3 ο‚΄ 3 bilangan
= 36 bilangan
b) Angka boleh berulang
Ratusan Puluhan Satuan
ο‚΄ ο‚΄
Karena yang disusun bilangan ganjil, maka kotak satuan diisi dengan 3 cara
Angka boleh berulang, maka kotak ratusan dapat diisi angka 1, 2, 3, 4 dan 5
(5 cara) dan kotak puluhan juga 5 cara.
Jadi banyaknya bilangan = 5 ο‚΄ 5 ο‚΄ 3 bilangan
= 75 bilangan
2. Permutasi
Permutasi dari sejumlah objek adalah susunan objek dalam urutan berhingga
a. Notasi Faktorial
Untuk masing-masing bilangan bulat positif n,
n! = 𝑛 βˆ™ (𝑛 βˆ’ 1) βˆ™ (𝑛 βˆ’ 2) βˆ™ βˆ™ βˆ™ 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1
Demikian juga, 0! = 1.
b. Notasi nPr
Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya permutasi
dari n objek yang diambil r objek pada satu waktu adalah
nPr =
𝑛!
(π‘›βˆ’π‘Ÿ)!
Contoh soal
Berapa banyaknya permutasi dari pengambilan 5 kartu pada 52 kartu?
Penyelesaian:
Banyaknya permutasi dari 52 kartu yang diambil 5 pada suatu waktu adalah
52P5, atau
52!
(52βˆ’5)!
.
5 5 3
6
52!
(52 βˆ’ 5)!
=
52 βˆ™ 51 βˆ™ 50 βˆ™ 49 βˆ™ 48 βˆ™ 47 βˆ™ 46 β‹― 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1
47 βˆ™ 46 β‹― 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1
= 52 βˆ™ 51 βˆ™ 50 βˆ™ 49 βˆ™ 48 βˆ™ 47 = 311.875.200
Ada 311.875.200 permutasi dari pemilihan 5 kartu dari 52 kartu
c. Permutasi dengan Pengulangan
Untuk semua bilangan positif n dan r dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya permutasi
yang berbeda dari n objek, r diantaranya sama, adalah
!
!
r
n
P
P
rr
rn
ο€½
Secara umum, jika ada r1 objek jenis pertama, r2 objek jenis kedua, dan
seterusnya, ada
𝑛!
π‘Ÿ1!π‘Ÿ2! β‹―
permutasi dari n objek yang berbeda
Contoh soal
Berapa banyaknya permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI?
Penyelesaian
Ada 11 huruf yaitu 4 huruf I, 4 huruf S, dan 2 huruf P. Sehingga, ada
!2!4!4
!11
244444
111
ο€½
PPP
P
permutasi yang berbeda.
Ada 34.650 permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI
3. Kombinasi
Kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya.
a. Notasi πΆπ‘Ÿ
𝑛
Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya kombinasi n
objek yang diambil 4 objek pada suatu waktu adalah
!)!(
!
rrn
n
P
P
C
rr
rn
rn
ο€­
ο€½ο€½
Contoh Soal
Berapa banyaknya cara untuk memilih 3 siswa SMP dan 4 siswa SMA dari
sebuah sekolah kursus dengan 10 mahasiswa tingkat pertama, 15 mahasiswa
tingkat kedua, 18 siswa SMP, dan 20 siswa SMA untuk bernyanyi?
Penyelesaian
7
3 Siswa SMP dapat dipilih dalam 318C cara.
4 siswa SMA dapat dipilih dalam 420C cara.
Siswa SMP dan SMA dapat dipilih dalam 318C βˆ™ 420C cara.
318C βˆ™ 420C =
18!
(18βˆ’3)!3!
βˆ™
20!
(20βˆ’4)!4!
=
18βˆ™17βˆ™16
3βˆ™2βˆ™1
βˆ™
20βˆ™19βˆ™18βˆ™17
4βˆ™3βˆ™2βˆ™1
= 3.953.520
4. Peluang (Probabilitas).
a. Konsep dasar Peluang
Peluang (Probabilitas) merupakan suatu konsep matematika yang digunakan
untuk melihat kemungkinan terjadinya sebuah kejadian. Beberapa istilah yang
perlu diketahui dalam mempeajari konsep peluang adalah sebagai berikut:
1) Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah
percobaan
2) Titik sampel merupakan anggota yang ada pada ruang sampel
3) Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel
Peluang suatu kejadian dapat didefinisikan, Jika N adalah banyaknya titik sampel pada
ruang sampel S suatu percobaan dan E merupakan suatu kejadian dengan banyaknya n
pada percobaan tersebut, maka peluang kejadian E adalah P(E) =
𝑛
𝑁
b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.
1) Peluang suatu kejadian, jika 𝑛 (𝐴) = banyak kejadian 𝐴, maka peluang
kejadian 𝐴 adalah :
(𝑃) =
𝑛 (𝐴)
𝑛 (𝑆)
, 𝐴 βŠ‚ 𝑆
Contoh soal: Sebuah kartu diambil dari setumpuk kartu remi. Berapa peluang
bahwa yang diambil itu kartu queen?
Penyelesaian: Seluruhnya terdapat 52 kartu, 4 di antaranya adalah kartu queen.
Jadi, n(S) = 52 dan n(K) = 4
Sehingga,
13
1
52
4
)(
)(
)( ο€½ο€½ο€½
Sn
Kn
queenP .
Jadi, peluang terambilnya kartu queen dari setumpuk kartu remi adalah
1
13
8
2) Peluang komplemen suatu kejadian
Peluang komplemen dari suatu kejadian adalah peluang dari satu kejadian
yang berlawanan dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari suatu
kejadian A merupakan himpunana dari seluruh kejadian yang bukan A.
complement dari suatu kejadian dapat ditulis dengan A’. Maka peluang
komplemen dituliskan sebagai berikut:
𝑃 (𝐴′) = 1 βˆ’ 𝑃 (𝐴)
Contoh soal: Apabila sebuah dadu bermata 6 dilempar, maka peluang untuk
tidak mendapat sisi dadu 4 adalah
Penyelesaian : Ada enam mata dadu, dengan sisi dadu 4 berjumlah satu
maka,
n(S) = 6 dan n(K) = 1
6
1
)(
)(
)( ο€½ο€½
Sn
Kn
daduP , sehingga peluang komplemen dari kejadian
tersebut adalah
𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) = 1 βˆ’ 𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’)
𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) = 1 βˆ’
1
6
𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) =
5
6
Jadi peluang untuk tidak mendapatkan sisi dadu 4 adalah
5
6
3) Frekuensi harapan suatu kejadian
Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali munculnya suatu kejadian
dengan banyaknya percobaan yang dilakukan
πΉβ„Ž = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑛
Contoh soal: Pada pelemparan sebuah koin, nilai peluang munculnya gambar
adalah
1
2
apabila pelemparan koin dilakukan sebanyak 30 kali
maka harapan munculnya gambar adalah…
Penyelesaian: πΉβ„Ž = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑛
9
πΉβ„Ž =
1
2
Γ— 30
πΉβ„Ž = 15 kali
Jadi harapan munculnya gambar dari 30 kali pelemparan dadu adalah 15 kali.
4) Peluang dua kejadian tidak saling lepas
Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut dapat
terjadi secara bersamaan
𝑃 (𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐡) βˆ’ 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡)
Contoh soal: sebuah dadu sisi enam dilemparkan satu kali, berapakah peluang
munculnya mata dadu angka genap dan angka yang habis dibagi
3?
Penyelesaian: Ruang sampel S = {1,2,3,4,5,6}
Misal D merupakan kejadian munculnya angka dadu genap, dan
B munculnya angka dadu yang habis di bagi tiga maka:
𝐷 = {2,4,6} , 𝐡 = {3,6} dan 𝐷 ∩ 𝐡 = {1},
Sehingga n(𝐷) = 3, n(𝐡) = 2, dan (𝐷 ∩ 𝐡) = 1
Maka:
𝑃(𝐷) =
3
6
𝑃(𝐡) =
2
6
𝑃(𝐷 ∩ 𝐡) =
1
6
Jadi peluang kedua kejadian tersebut adalah
𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) = 𝑃(𝐷) + 𝑃(𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐷 ∩ 𝐡)
𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) =
3
6
+
2
6
βˆ’
1
6
10
𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) =
3
6
+
2
6
βˆ’
1
6
𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) =
4
6
atau
2
3
5) Peluang dua kejadian saling lepas
Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat
terjadi secara bersamaan
𝑃 (𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐡)
Contoh soal: Misalnya ketika memilih bola secara acak dari keranjang yang
berisi 3 bola biru, 2 bola hijau dan 5 bola merah, peluang
mendapat bola biru atau merah adalah
Penyelesaian: 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) = 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’) + 𝑃(π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž)
𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) =
3
10
+
5
10
𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) =
8
10
6) Peluang dua kejadian saling bebas
Kejadian A dan Kejadian B dikatakan kejadian saling bebas jika kejadian A
tidak dipengaruhi oleh kejadian B atau sebaliknya maka berlaku:
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡)
Contoh soal: Ada dua kotak yang masing – masing memuat bola berwarna
merah dan putih kotak I memuat 5 merah dan 4 putih serta
kotak II memuat 6 merah dan 3 putih. Jika masing - masing
kotak diambil 2 bola sekaligus, tentukan peluang terambilya 1
merah dan 1 putih pada kotak I dan 2 merah pada kotak II!
11
Penyelesaian: Misal A adalah kejadian pada kotak I yaitu terambil 1M dan 1P,
akan diambil dua bola sekaligus dari kotak I yang terdiri dari 9
bola
𝑛(𝑠) = 𝐢2
9
=
9!
7! 2!
=
9 π‘₯ 8 π‘₯ 7!
7! 2!
= 36
Terpilih 1 merah dari 5 merah dan 1 putih dari 4 putih
𝑛(𝐴) = 𝐢!
5
π‘₯ 𝐢!
4
=
5!
4! 1!
π‘₯
4!
3! 1!
= 5 π‘₯ 4 = 20
Peluangnya adalah 𝑃(𝐴) =
20
36
=
5
9
Misal B adalah kejadian pada kotak II yaitu terambil 2M akan
diambil dua bola sekaligus dari kotak II yang terdiri dari 9 bola
𝑛(𝑠) = 𝐢2
9
=
9!
7! 2!
=
9 π‘₯ 8 π‘₯ 7!
7! 2!
= 36
Terpilih 2 merah dari 6 merah
𝑛( 𝐡) = 𝐢2
6
=
6!
4!2!
=
6 π‘₯ 5 π‘₯ 4!
4!2!
= 15
Peluangnya adalah 𝑃(𝐡) =
15
36
=
5
12
Maka peluang masing - masing kotak diambil 2 bola sekaligus,
tentukan peluang terambilya 1 merah dan 1 putih pada kotak I
dan 2 merah pada kotak II merupakan kejadian saling bebas
sehingga berlaku
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡)
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) =
5
9
Γ—
5
12
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) =
25
108
Jadi peluang kejadian A dan kejadian B adalah
25
108
12
7) Peluang dua kejadian tidak saling bebas (disebut juga peluang bersyarat)
Dua kejadian disebut kejadian bersyarat apabila terjadi atau tidak terjadinya
kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B atau
sebaliknya.
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡⎹ 𝐴)
Contoh soal: sebuah dadu dilempar sekali tentukan peluang munculnya mata
dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima
terlebih dahulu
Penyelesaian: Misal A adalah kejadian munculnya mata dadu prima
Ruang sampel: s = {1,2,3,4,5,6}, sehinga 𝑛(𝑠) = 6
A = {2,3,5}, sehingga 𝑛(𝐴)= 3
Peluang kejadian A: 𝑃(𝐴) =
3
6
=
1
2
Misal B adalah kejadian munculnnya mata dadu genap
B = {2,4,6), sehingga irisannya 𝐴 ∩ 𝐡 = {2}, dengan 𝑛(𝐴 ∩ 𝐡) = 1
Peluang kejadian 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡) =
𝑛(𝐴∩𝐡)
𝑛(𝑠)
=
1
6
Jadi, peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian
mata dadu prima lebih dahulu
𝑃 (𝐡⎹ 𝐴) =
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡)
𝑃 (𝐴)
𝑃 (𝐡⎹ 𝐴) =
1
6
1
2
=
1
3
peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian
mata dadu prima lebih dahulu adalah
1
3
13
REFERENSI
Alimuddin, 2013. Materi Bimtek Profesionalisme Guru. SMA Matematika IPA. Jurusan
Matematika FMIPA UNM Makassar.
Alimuddin, 2013. Materi Bimtek Profesionalisme Guru. SMA Matematika IPS Gabungan.
Jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar.
Sumardyono dkk. 2016. Modul Pelatihan Matematika SMA. PPPPTK: Yogyakarta.

More Related Content

What's hot

Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiKardilah Azijehmail
Β 
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluangSoal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluangTree Myutz
Β 
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Ade Nurlaila
Β 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-okFriska Panggabean
Β 
Ade nurlaila (1200635)
Ade nurlaila (1200635)Ade nurlaila (1200635)
Ade nurlaila (1200635)Ade Nurlaila
Β 
Soal soal peluang
Soal soal peluangSoal soal peluang
Soal soal peluang
Davisio
Β 
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Muhamad Zaenul Anwar Shidiq
Β 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika unesa
Β 
Soal peluang dan pembahasannya
Soal peluang dan pembahasannyaSoal peluang dan pembahasannya
Soal peluang dan pembahasannya
Lulu Fajriatus Rafsanjani
Β 
Soal uas kls vii pkt a iden
Soal uas kls vii pkt a idenSoal uas kls vii pkt a iden
Soal uas kls vii pkt a idenIden Sirojudin
Β 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
antiantika
Β 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
sukani
Β 
Kelas 4 2013 1
Kelas 4 2013 1Kelas 4 2013 1
Kelas 4 2013 1
milaabida
Β 
Smart solusion
Smart solusionSmart solusion
Smart solusionMarlia P
Β 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
siska sri asali
Β 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Muh Ikmal
Β 
Soal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan KombinasiSoal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Kombinasi
siska sri asali
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Happy Math Happy Life
Β 
Counting 1
Counting 1Counting 1
Counting 1
Heni Widayani
Β 

What's hot (20)

Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Β 
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluangSoal permutasi, kombinasi dan peluang
Soal permutasi, kombinasi dan peluang
Β 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Β 
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Aturan Pencacahan (Aturan Perkalian dan Faktorial) oleh Ade nurlaila/1200635
Β 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
Β 
Ade nurlaila (1200635)
Ade nurlaila (1200635)Ade nurlaila (1200635)
Ade nurlaila (1200635)
Β 
Soal soal peluang
Soal soal peluangSoal soal peluang
Soal soal peluang
Β 
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Β 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
Β 
Soal peluang dan pembahasannya
Soal peluang dan pembahasannyaSoal peluang dan pembahasannya
Soal peluang dan pembahasannya
Β 
Soal uas kls vii pkt a iden
Soal uas kls vii pkt a idenSoal uas kls vii pkt a iden
Soal uas kls vii pkt a iden
Β 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
Β 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
Β 
Kelas 4 2013 1
Kelas 4 2013 1Kelas 4 2013 1
Kelas 4 2013 1
Β 
Smart solusion
Smart solusionSmart solusion
Smart solusion
Β 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Β 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1
Β 
Soal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan KombinasiSoal dan Pembahasan Kombinasi
Soal dan Pembahasan Kombinasi
Β 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
Β 
Counting 1
Counting 1Counting 1
Counting 1
Β 

Similar to Bab 1-peluang

peluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptxpeluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptx
DwiSintya
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
Β 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
MegaAntariksaRahmaPu
Β 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Mirabela Islami
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
TaufikRamadhan47
Β 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
Β 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaidapurnama7475
Β 
11. peluang
11. peluang11. peluang
11. peluang
Jejen Abdul Fatah
Β 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpasFatimah Sitompul
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
Jidun Cool
Β 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
NadhifPandyaS
Β 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
1234567890pgri
Β 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Hizkilmuhammad
Β 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Alzena Vashti
Β 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangRina Anggraini
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasibuat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
Puji Astuti Hendro
Β 
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptxKOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
MuhammadRizalFadhila3
Β 
Modul matematika-peluang
Modul matematika-peluangModul matematika-peluang
Modul matematika-peluang
muhruslial
Β 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Siti Khotijah
Β 

Similar to Bab 1-peluang (20)

peluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptxpeluang_by_novi.pptx
peluang_by_novi.pptx
Β 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
Β 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
Β 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Β 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Β 
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaBahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnama
Β 
11. peluang
11. peluang11. peluang
11. peluang
Β 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
Β 
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptxkonsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
konsep dasar permutasi dan kombinasi.4.pptx
Β 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Β 
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
001. TUGAS PPT MTK. ARS. KEL. H.pptx
Β 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Β 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluang
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Β 
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasibuat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
buat temen2 yang butuh bahan ajar Matematika SMA_07.3 permutasi
Β 
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptxKOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
KOMBINATORIAL - Permutasi (2015).pptx
Β 
Modul matematika-peluang
Modul matematika-peluangModul matematika-peluang
Modul matematika-peluang
Β 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
Β 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Β 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Β 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Β 

Bab 1-peluang

  • 1. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB I PELUANG Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja’faruddin,S.Pd.,M.Pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara, S.Si.,M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017
  • 2. 1 PELUANG A. Kompetensi Inti (KI) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu B. Kompetensi Dasar (KD)/Kelompok Kompetensi Dasar (KKD) Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Menghitung peluang suatu kejadian D. Uraian Materi Pembelajaran 1. Kaidah Pencacahan Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu percobaan dapat terjadi dilakukan dengan: aturan penjumlahan, aturan perkalian. a. Aturan Penjumlahan Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda pada himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total anggota di kedua himpuan adalah a + b. Contoh : 1 Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor di sebuah dealer. Di dealer itu tersedia 5 jenis Honda, 3 jenis Yamaha, dan 2 jenis Suzuki. Dengan demikian orang tersebut mempunyai pilihan sebanyak 5 + 3 + 2 = 10 jenis sepeda motor. Contoh : 2 Ibu Alya seorang guru SMK. Ia mengajar kelas XII Akuntansi yang jumlahnya 40 siswa, kelas XII penjualan yang jumlahnya 42 siswa, kelas XII bisnis, yang kumlahnya 45 siswa, maka jumlah siswa yang diajar Ibu Alya adalah 40 + 42 + 45 = 127 siswa. b. Aturan Perkalian Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya saling melengkapi dan memperjelas. Kedua kaidah itu adalah menyebutkab kejadian satu persatu dan aturan pemngisian tempat yang tersedia.
  • 3. 2 1) Menyebutkan kejadian satu persatu Contoh : 1 Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa hasil yang berlainan dapat terjadi ? Penyelesaian : Dengan diagram pohon diperoleh: Hasil yang mungkin : G1, G2, G3,G4, G5, G6, A1, A2, A3, A4, A5, A6 Catatan : G1 artinya uang menunjukkan gambar dan dadu menunjukkan angka 1. Dengan demikian banyaknya cara hasil yang berkaitan dapat terjadi adalah 12 cara. 2) Aturan pengisian tempat yang tersedia Menentukan banyaknya cara suatu percobaan selalu dapat diselesaikan dengan meyebutkan kejadian satu persatu. Akan tetapi, akan mengalami kesulitan kejadiannya cukup banyak. Hal ini akan lebih cepat jika diselesaikan dengan menggunakan aturan pengisian tempat yang tersedia atau dengan mengalikan. Contoh 1: Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana. Berapa cara Alya dapat memakai baju dan celana? Uang Hasil yang mungkin G Dadu 1 2 3 4 5 6 A 1 2 3 4 5 6 G1 G2 G3 G4 G5 G6 A1 A2 A3 A4 A5 A6
  • 4. 3 Peyelesaian : Misalkan kelima baju itu B1, B2, B3, B4, B5 dan ketiga celana itu C1, C2, C3. Hasil yang mungkin terjadi adalah…. B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3 C1B1 C1B2 C1B3 C1B4 C1B5 C2B1 C2B2 C2B3 C2B4 C2B5 C3B1 C3B2 C3B3 C3B4 C3B5 Jadi banyaknya cara Alya dapat memakai baju da celana = 15 cara Langkah diatas dapat diselesaikan dengan: Baju Celana Jadi, ada 5 ο‚΄ 3 cara = 15 cara Contoh 2: Salma mempunyai 5 baju, 3 celana, 2 sepatu dan 4 topi. Tentukan berapa cara Salma dapat memakainya? Baju Celana Sepatu Topi Jadi, ada 5 ο‚΄ 3 ο‚΄ 2 ο‚΄ 4 cara = 120 cara. Secara umum dapat dirumuskan: Contoh 3: Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, berapa banyaknya bilangan yang terdiri dari 4 angka yang dapat disusun? a) tanpa pengulangan b) boleh berulang Penyelesaian : a) Tanpa pengulangan Empat angka berarti ribuan, sehingga diperlukan empat tempat 5 cara 3 cara 5 cara 3 cara 2 cara 4 cara Bila tempat pertama dapat diisi n1 cara, tempat kedua dengan n2 cara,…, tempat k dapat diisi nk cara, maka banyakya cara mengisi k tempat yang tersedia adalah: n1ο‚΄ n2…nk cara.
  • 5. 4 Ribuan Ratusan Puluhan Satuan ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄ Angka nol (0) tidak mungkin menempati urutan pertama sehingga yang mungkin angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 atau 6 cara dan tanpa pengulangan maka : Ribuan Ratusan Puluhan Satuan ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄ Jadi banyaknya bilangan yang dapat disusun adalah: 6 ο‚΄ 6 ο‚΄ 5 ο‚΄ 4 = 720 bilangan b) Pengulangan Angka nol tidak mungkin menempati urutan pertama sehingga ada 6 cara, untuk urutan kedua dan seterusnya masing-masing tujuh cara sebab semua angka memungkinkan karena berulang maka diperoleh: Ribuan Ratusan Puluhan Satuan ο‚΄ ο‚΄ ο‚΄ Jadi banyaknya bilangan yang dapat disusun adalah: 6 ο‚΄ 7 ο‚΄ 7 ο‚΄ 7 = 2058 bilangan Contoh 4: Tentukan banyaknya bilangan ganjil yang terdiri tiga angka yang disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 4 dan 5. a) Angka tidak berulang b) Angka boleh berulang Penyelesaian: a) Angka tidak berulang Ratusan Puluhan Satuan ο‚΄ ο‚΄ Bilangan yang disusun adalah bilangan ganjil, maka kotak satuan dapat diisi dengan angka 1, 3, dan 5 (3 cara) 6 6 5 4 6 7 7 7 4 3 3
  • 6. 5 Ada syarat angka tidak berulang, maka kotak ratusan bisa diisi dengan 4 cara (karena sudah diambil satu angka), dan kotak puluhan dapat diisi dengan 3 cara. Jadi banyaknya bilangan = 4 ο‚΄ 3 ο‚΄ 3 bilangan = 36 bilangan b) Angka boleh berulang Ratusan Puluhan Satuan ο‚΄ ο‚΄ Karena yang disusun bilangan ganjil, maka kotak satuan diisi dengan 3 cara Angka boleh berulang, maka kotak ratusan dapat diisi angka 1, 2, 3, 4 dan 5 (5 cara) dan kotak puluhan juga 5 cara. Jadi banyaknya bilangan = 5 ο‚΄ 5 ο‚΄ 3 bilangan = 75 bilangan 2. Permutasi Permutasi dari sejumlah objek adalah susunan objek dalam urutan berhingga a. Notasi Faktorial Untuk masing-masing bilangan bulat positif n, n! = 𝑛 βˆ™ (𝑛 βˆ’ 1) βˆ™ (𝑛 βˆ’ 2) βˆ™ βˆ™ βˆ™ 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1 Demikian juga, 0! = 1. b. Notasi nPr Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya permutasi dari n objek yang diambil r objek pada satu waktu adalah nPr = 𝑛! (π‘›βˆ’π‘Ÿ)! Contoh soal Berapa banyaknya permutasi dari pengambilan 5 kartu pada 52 kartu? Penyelesaian: Banyaknya permutasi dari 52 kartu yang diambil 5 pada suatu waktu adalah 52P5, atau 52! (52βˆ’5)! . 5 5 3
  • 7. 6 52! (52 βˆ’ 5)! = 52 βˆ™ 51 βˆ™ 50 βˆ™ 49 βˆ™ 48 βˆ™ 47 βˆ™ 46 β‹― 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1 47 βˆ™ 46 β‹― 3 βˆ™ 2 βˆ™ 1 = 52 βˆ™ 51 βˆ™ 50 βˆ™ 49 βˆ™ 48 βˆ™ 47 = 311.875.200 Ada 311.875.200 permutasi dari pemilihan 5 kartu dari 52 kartu c. Permutasi dengan Pengulangan Untuk semua bilangan positif n dan r dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya permutasi yang berbeda dari n objek, r diantaranya sama, adalah ! ! r n P P rr rn ο€½ Secara umum, jika ada r1 objek jenis pertama, r2 objek jenis kedua, dan seterusnya, ada 𝑛! π‘Ÿ1!π‘Ÿ2! β‹― permutasi dari n objek yang berbeda Contoh soal Berapa banyaknya permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI? Penyelesaian Ada 11 huruf yaitu 4 huruf I, 4 huruf S, dan 2 huruf P. Sehingga, ada !2!4!4 !11 244444 111 ο€½ PPP P permutasi yang berbeda. Ada 34.650 permutasi yang berbeda dari kata MISSISSIPI 3. Kombinasi Kombinasi adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya. a. Notasi πΆπ‘Ÿ 𝑛 Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan π‘Ÿ ≀ 𝑛, banyaknya kombinasi n objek yang diambil 4 objek pada suatu waktu adalah !)!( ! rrn n P P C rr rn rn ο€­ ο€½ο€½ Contoh Soal Berapa banyaknya cara untuk memilih 3 siswa SMP dan 4 siswa SMA dari sebuah sekolah kursus dengan 10 mahasiswa tingkat pertama, 15 mahasiswa tingkat kedua, 18 siswa SMP, dan 20 siswa SMA untuk bernyanyi? Penyelesaian
  • 8. 7 3 Siswa SMP dapat dipilih dalam 318C cara. 4 siswa SMA dapat dipilih dalam 420C cara. Siswa SMP dan SMA dapat dipilih dalam 318C βˆ™ 420C cara. 318C βˆ™ 420C = 18! (18βˆ’3)!3! βˆ™ 20! (20βˆ’4)!4! = 18βˆ™17βˆ™16 3βˆ™2βˆ™1 βˆ™ 20βˆ™19βˆ™18βˆ™17 4βˆ™3βˆ™2βˆ™1 = 3.953.520 4. Peluang (Probabilitas). a. Konsep dasar Peluang Peluang (Probabilitas) merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya sebuah kejadian. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam mempeajari konsep peluang adalah sebagai berikut: 1) Ruang sampel merupakan himpunan semua hasil yang mungkin dari sebuah percobaan 2) Titik sampel merupakan anggota yang ada pada ruang sampel 3) Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel Peluang suatu kejadian dapat didefinisikan, Jika N adalah banyaknya titik sampel pada ruang sampel S suatu percobaan dan E merupakan suatu kejadian dengan banyaknya n pada percobaan tersebut, maka peluang kejadian E adalah P(E) = 𝑛 𝑁 b. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian. 1) Peluang suatu kejadian, jika 𝑛 (𝐴) = banyak kejadian 𝐴, maka peluang kejadian 𝐴 adalah : (𝑃) = 𝑛 (𝐴) 𝑛 (𝑆) , 𝐴 βŠ‚ 𝑆 Contoh soal: Sebuah kartu diambil dari setumpuk kartu remi. Berapa peluang bahwa yang diambil itu kartu queen? Penyelesaian: Seluruhnya terdapat 52 kartu, 4 di antaranya adalah kartu queen. Jadi, n(S) = 52 dan n(K) = 4 Sehingga, 13 1 52 4 )( )( )( ο€½ο€½ο€½ Sn Kn queenP . Jadi, peluang terambilnya kartu queen dari setumpuk kartu remi adalah 1 13
  • 9. 8 2) Peluang komplemen suatu kejadian Peluang komplemen dari suatu kejadian adalah peluang dari satu kejadian yang berlawanan dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari suatu kejadian A merupakan himpunana dari seluruh kejadian yang bukan A. complement dari suatu kejadian dapat ditulis dengan A’. Maka peluang komplemen dituliskan sebagai berikut: 𝑃 (𝐴′) = 1 βˆ’ 𝑃 (𝐴) Contoh soal: Apabila sebuah dadu bermata 6 dilempar, maka peluang untuk tidak mendapat sisi dadu 4 adalah Penyelesaian : Ada enam mata dadu, dengan sisi dadu 4 berjumlah satu maka, n(S) = 6 dan n(K) = 1 6 1 )( )( )( ο€½ο€½ Sn Kn daduP , sehingga peluang komplemen dari kejadian tersebut adalah 𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) = 1 βˆ’ 𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’) 𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) = 1 βˆ’ 1 6 𝑃 (π‘‘π‘Žπ‘‘π‘’β€²) = 5 6 Jadi peluang untuk tidak mendapatkan sisi dadu 4 adalah 5 6 3) Frekuensi harapan suatu kejadian Frekuensi harapan suatu kejadian adalah hasil kali munculnya suatu kejadian dengan banyaknya percobaan yang dilakukan πΉβ„Ž = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑛 Contoh soal: Pada pelemparan sebuah koin, nilai peluang munculnya gambar adalah 1 2 apabila pelemparan koin dilakukan sebanyak 30 kali maka harapan munculnya gambar adalah… Penyelesaian: πΉβ„Ž = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑛
  • 10. 9 πΉβ„Ž = 1 2 Γ— 30 πΉβ„Ž = 15 kali Jadi harapan munculnya gambar dari 30 kali pelemparan dadu adalah 15 kali. 4) Peluang dua kejadian tidak saling lepas Dua kejadian dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut dapat terjadi secara bersamaan 𝑃 (𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐡) βˆ’ 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) Contoh soal: sebuah dadu sisi enam dilemparkan satu kali, berapakah peluang munculnya mata dadu angka genap dan angka yang habis dibagi 3? Penyelesaian: Ruang sampel S = {1,2,3,4,5,6} Misal D merupakan kejadian munculnya angka dadu genap, dan B munculnya angka dadu yang habis di bagi tiga maka: 𝐷 = {2,4,6} , 𝐡 = {3,6} dan 𝐷 ∩ 𝐡 = {1}, Sehingga n(𝐷) = 3, n(𝐡) = 2, dan (𝐷 ∩ 𝐡) = 1 Maka: 𝑃(𝐷) = 3 6 𝑃(𝐡) = 2 6 𝑃(𝐷 ∩ 𝐡) = 1 6 Jadi peluang kedua kejadian tersebut adalah 𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) = 𝑃(𝐷) + 𝑃(𝐡) βˆ’ 𝑃(𝐷 ∩ 𝐡) 𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) = 3 6 + 2 6 βˆ’ 1 6
  • 11. 10 𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) = 3 6 + 2 6 βˆ’ 1 6 𝑃(𝐷 βˆͺ 𝐡) = 4 6 atau 2 3 5) Peluang dua kejadian saling lepas Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan 𝑃 (𝐴 βˆͺ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) + 𝑃 (𝐡) Contoh soal: Misalnya ketika memilih bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah Penyelesaian: 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) = 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’) + 𝑃(π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) = 3 10 + 5 10 𝑃(π΅π‘–π‘Ÿπ‘’ ∩ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž) = 8 10 6) Peluang dua kejadian saling bebas Kejadian A dan Kejadian B dikatakan kejadian saling bebas jika kejadian A tidak dipengaruhi oleh kejadian B atau sebaliknya maka berlaku: 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡) Contoh soal: Ada dua kotak yang masing – masing memuat bola berwarna merah dan putih kotak I memuat 5 merah dan 4 putih serta kotak II memuat 6 merah dan 3 putih. Jika masing - masing kotak diambil 2 bola sekaligus, tentukan peluang terambilya 1 merah dan 1 putih pada kotak I dan 2 merah pada kotak II!
  • 12. 11 Penyelesaian: Misal A adalah kejadian pada kotak I yaitu terambil 1M dan 1P, akan diambil dua bola sekaligus dari kotak I yang terdiri dari 9 bola 𝑛(𝑠) = 𝐢2 9 = 9! 7! 2! = 9 π‘₯ 8 π‘₯ 7! 7! 2! = 36 Terpilih 1 merah dari 5 merah dan 1 putih dari 4 putih 𝑛(𝐴) = 𝐢! 5 π‘₯ 𝐢! 4 = 5! 4! 1! π‘₯ 4! 3! 1! = 5 π‘₯ 4 = 20 Peluangnya adalah 𝑃(𝐴) = 20 36 = 5 9 Misal B adalah kejadian pada kotak II yaitu terambil 2M akan diambil dua bola sekaligus dari kotak II yang terdiri dari 9 bola 𝑛(𝑠) = 𝐢2 9 = 9! 7! 2! = 9 π‘₯ 8 π‘₯ 7! 7! 2! = 36 Terpilih 2 merah dari 6 merah 𝑛( 𝐡) = 𝐢2 6 = 6! 4!2! = 6 π‘₯ 5 π‘₯ 4! 4!2! = 15 Peluangnya adalah 𝑃(𝐡) = 15 36 = 5 12 Maka peluang masing - masing kotak diambil 2 bola sekaligus, tentukan peluang terambilya 1 merah dan 1 putih pada kotak I dan 2 merah pada kotak II merupakan kejadian saling bebas sehingga berlaku 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡) 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 5 9 Γ— 5 12 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 25 108 Jadi peluang kejadian A dan kejadian B adalah 25 108
  • 13. 12 7) Peluang dua kejadian tidak saling bebas (disebut juga peluang bersyarat) Dua kejadian disebut kejadian bersyarat apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B atau sebaliknya. 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃 (𝐴) Γ— 𝑃 (𝐡⎹ 𝐴) Contoh soal: sebuah dadu dilempar sekali tentukan peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu Penyelesaian: Misal A adalah kejadian munculnya mata dadu prima Ruang sampel: s = {1,2,3,4,5,6}, sehinga 𝑛(𝑠) = 6 A = {2,3,5}, sehingga 𝑛(𝐴)= 3 Peluang kejadian A: 𝑃(𝐴) = 3 6 = 1 2 Misal B adalah kejadian munculnnya mata dadu genap B = {2,4,6), sehingga irisannya 𝐴 ∩ 𝐡 = {2}, dengan 𝑛(𝐴 ∩ 𝐡) = 1 Peluang kejadian 𝑃(𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑛(𝐴∩𝐡) 𝑛(𝑠) = 1 6 Jadi, peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima lebih dahulu 𝑃 (𝐡⎹ 𝐴) = 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐡) 𝑃 (𝐴) 𝑃 (𝐡⎹ 𝐴) = 1 6 1 2 = 1 3 peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima lebih dahulu adalah 1 3
  • 14. 13 REFERENSI Alimuddin, 2013. Materi Bimtek Profesionalisme Guru. SMA Matematika IPA. Jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar. Alimuddin, 2013. Materi Bimtek Profesionalisme Guru. SMA Matematika IPS Gabungan. Jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar. Sumardyono dkk. 2016. Modul Pelatihan Matematika SMA. PPPPTK: Yogyakarta.