SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Perdarahan pada jalan lahir saat hamil,
Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu
biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
sebelum kehamilan 22 minggu. Pada setiap
perdarahan antepartum pertama-tama harus
selalu dipikirkan bahawa hal itu bersumber
pada kelainan plasenta.
Plasenta previa ialah suatu kondisi plasenta yang
letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir. Kondisi ini
dapat menyebabkan pendarahan hebat sebelum
atau selama persalinan.
Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab plasenta previa
antara lain adalah:
 Guratan di dinding rahim, biasanya disebabkan oleh
riwayat operasi (sc).
 Plasenta berukuran besar, umumnya terjadi pada
kehamilan ganda.
 Hamil dalam usia 35 tahun ke atas
 Pengangkatan fibroid uterus, dilatasi, dan kuretase.
 Perokok aktif
 Pengguna kokain
Mengapa plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus
tidak selalu jelas dapat diterangkan. Bawasanya vaskularisasi
yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akibat
persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa,
tidaklah selalu benar.
Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri
merupakan gejala utama dan pertama dari
plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi segali
penderita tidur atau berkerja biasa. Dengan
darah berwarna merah segar.
Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah
uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan
pembukaan servik tidak dapat diikuti oleh
plasenta yang melekat disitu tanpa terlepasnya
sebagian plasenta dari dinding uterus. Pada saat
itulah mulainya terjadi perdarahan.
Sumber perdarahnnya ialah sinus uterus yang
terobek karena robekan dari plasenta.
 PERSALINAN PERVAGINA
Amniontomi dengan syarat (plasenta
lateralis/marginalis dengan pembukaan
4cm/letak rendah/janin sudah meninggal)
 PERSALINAN PERABDOMEN
Plasenta previa totalis janin hidup/meninggal,
perdarahn yang sulit dikontrol, dengan panggul
sempit, letak lintang.
 PENANGANAN PLASENTA PREVIA MARGINALIS
DAN LATERALIS
Lakukan amniontomi, berikan oksitosin, dalam
fase aktif, bila belum berhasil lakukan SC
 PENANGAN PLASENTA PREVIA SENTRALIS
Lakukan SC
Prinsip penanganan harus segera dirujuk
kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai
(ada transfusi darah dan oprasi) dan di tangani
oleh dokter Obgyn.
Mengingat belum diketahuinya penyebab pasti
dari plasenta previa, maka tidak ada cara
pencegahan plasenta previa yang bisa
dilakukan. Salah satu langkah pencegahan yang
bisa dilakukan adalah dengan menghindari
risiko yang ada.
Sousio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang
letaknya normal pada korpus uteri sebelum
janin lahir.
Terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak
berdarah banyak.
Dengan gejala :
 Perdarah pervagina dengan berwarna merah
kehitaman
 Sakit sekali dan terus menerus
 Perut terasa tegang
Hal ini plasenta terlepas lebeh dari seperempatnya
Dengan Gejala :
 Perdarah pervagina lebih banyak dengan
berwarna merah kehitaman
 Sakit sekali dan terus menerus
 Perut terasa tegang dan nyeri sehingga janin
sulit diraba.
 Jika janin masih hidup djj sukar didengar
dengan stetoskop
Plasenta terlepasnya sudah dua pertiga bagian, dan
terjadi sangat tiba-tiba biasanya ibu sudah syok dan
janin telah meninggal
Dengan Gejala :
 Perdarahan pervagina dengan ekstra dengan
berwarna merah kecoklatan
 ibu dalam keadaan syok dan kemungkinan janin
telah meninggal
 Uterus tegang seperti papan dan sangat nyeri
 Terkadang Perdarahan tidak sesui dengan
keadadan syok ibu kemungkinan telah terjadi
perdarahan didalam
Solusio plasenta hingga kini belum diketahui secara
jelas, walaupun beberapa keadaan tertentu dapat
menyertainya, seperti umur ibu yang tua,
multiparitas, penyakit hipertensi menahun,
preeklamsia, trauma , talipusat yang pendek,
tekanan pada vena kava inferior, dan definisiensi
asam folik. Karena peredaran darah ibu terganggu
sehingga suplay darah ibu ke janin tidak ada,
trauma abdomen, seperti terjatuh telengkup,
tendangan anak yang sedang digendong. Karena
pengecilan yang tiba-tiba pada hidranion dan
gemeli,
Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah
plasenta atau uterus yang membentuk
hematoma pada desidua, sehingga plasenta
terdesak dan akhirnya terlepas.
 Mengonsumsi suplemen asam folat sesuai
petunjuk dokter.
 Memeriksakan kondisi kandungan secara rutin
selama masa kehamilan.
 Mengobati tekanan darah tinggi bila ada sesuai
petunjuk dokter.
 Tidak menggunakan narkoba.
 Berhenti merokok
 Pada solusio plasenta ringan, jika keadaan janin
masih baik dapt dilakukan penanganan secara
konservatif kemudian menganjurkan ibu
melakukan posisi semi fowler atau setengah
duduk, mengobservasi tanda-tanda vital setip
15 menit sekali, dan memantau dentak jantung
janin.
 Solusio plasenta sedang, lakukan pemasangan
infus RL 20 tetes/menit dan trasfusi darah,
melakukan pemecahan ketuban, melakukan
induksi persalinan atau dilakukan sektio cesare
 Solusia plsenta berat, melakukan rujukan
kerumah sakit, sebelumnya melakukaan
keadaan ibu baik, melakukan pemasangan infus
ibu RL 20tetes/ menit, tidak diperbolehkan
melakukan pemeriksaan dalam, saat merujuk
harus diantar oleh petugas kesehatan yang dapt
pertolongan, mempersiapkan donor darah.
Ruptura uterus adalah suatu keadaan dimana
uterus mengalami strain yang berlebihan dan
melampaui kemampuannya untuk menahan
strain tersebut sehingga terjadi ruptur atau
robekan pada uterus.
 Ruptur uteri spontan : Terjadi pada keadaan dimana terdapat
rintangan pada waktu persalinan yaitu pada kelainan letak dan
prestasi janin, panggul sempit, kelainan panggul, tumor jalan lahir.
 Ruptur uteri traumatik : Terjadi karena ada dorongan pada uterus
misalnya fundus akibat melahirkan anak pervagina seperti ekstraksi,
penggunaan cunam, manual plasenta
 Ruptur uteri jaringan parut : Terjadi karena bekas operasi
sebelumnya pada uterus seperti bekas SC.
 Pembagian jenis menurut anatomik : Ruptur uteri Komplit : Dimana
dinding uterus robek, lapisan serosa (peritoneum) robek sehingga
janin dapat berada dalam rongga perut dan ruptur uteri inkomplit :
dinding uterus robek sedangkan lapisan serosa tetap utuh.
Faktor resiko :
 Pasca sectio caesar
 Pasca miomektomi ( terutama miomektomi
intramural yang sampai mengenai seluruh lapisan
miometrium )
 Disfungsi persalinan ( partus lama, distosia )
 Induksi atau akselerasi persalinan dengan oksitosin
drip atau prostaglandin
 Makrosomia
 Grande multipara
 Rasa nyeri yang timbul mendadak pada saat timbul
kontraksi uterus yang kuat.
 Perasaan seperti ada yang robek dibagain uterus.
 Berhentinya kontraksi uterus.
 Perdarahan yang hebat.
 Tanda syok
 Perubahan pada kountur abdomen dengan dua masaa
(benjolan) yang terlihat nyata yaitu :
Masa uterus yang mengalami retaksi
Masa janin yang berada di luar rahim.
 Bunyi DJJ tidak terdengar.
Keberadaan cincin ini merupakan tanda
peringatan penting yang menunjukan ruptura
uteri terjadi.
Ketika terdapat cicin retaksi patologik, maka
cicin tersebut akan menghalangi pelintasan bayi
lebih lanjut dan demikian bayi akan pada
tempat terdapatnya cicin ini. Plasenta juga
tertahan di tempat ini.
 Melakukan laparotomi. Sebelumnya penderita diberi
transfusi darah sekurang-kurangnya infus RL untuk
mencegah syok hipovolemik.
 Umumnya histerektomi dilakukan setelah janin yang
berada didalam rongga perut dikeluarkan, penjahitan
luka robekan hanya dilakukan pada kasus-kasus
khusus, dimana pinggir robekan masih segar dan rata
serta tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi dan
tidak terdapat jaringan yang rapuh dan nekrosis.
 Laparotomi untuk mencegah perdarahan
 Histerektomi untuk mengangkat uterus yang rusak
 Ligasi tuba untuk mencegah pembuahan di kemudian
hari.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptx
Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptxMenggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptx
Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptxfarhanadirasembiring
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasyessipriskila
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatChiyapuri
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisSoal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisjuniandrianirangkuti
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanpjj_kemenkes
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinanevianamsaputri
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanMelly anti
 
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxTugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxlailatulhusni1
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptx
Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptxMenggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptx
Menggunakan aplikasi penelitian pada praktik (1).pptx
 
Konsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitasKonsep kebidanan komunitas
Konsep kebidanan komunitas
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
PPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali PusatPPT Perdarahan Tali Pusat
PPT Perdarahan Tali Pusat
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Penanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatusPenanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatus
 
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologisSoal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
Soal bimbingan kompetetnsi kehamilan patologis
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
 
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinanModul 5 kb 1   penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
Modul 5 kb 1 penyulit komplikasi persalinan kala i dan ii persalinan
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Aspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya PersalinanAspek Sosial Budaya Persalinan
Aspek Sosial Budaya Persalinan
 
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVPenatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptxTugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
Tugas dan Tanggung Jawab Bidan Di Komunitas.pptx
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 

Similar to PPT PERDARAN PERVAGINA

Similar to PPT PERDARAN PERVAGINA (20)

Pendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tuaPendarahan pada hamil tua
Pendarahan pada hamil tua
 
Rangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata rahaRangkuman akbid paramata raha
Rangkuman akbid paramata raha
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
solusio plasenta
solusio plasentasolusio plasenta
solusio plasenta
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptxANTE PARTUM BLEEDING.pptx
ANTE PARTUM BLEEDING.pptx
 
CSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptxCSS HPP PIA (1).pptx
CSS HPP PIA (1).pptx
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa86345062 makalah-plasenta-previa
86345062 makalah-plasenta-previa
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNAPlasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Post partum
Post partumPost partum
Post partum
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previa
 
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan PospartumPerdarahan Antepatum dan Pospartum
Perdarahan Antepatum dan Pospartum
 

Recently uploaded

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 

Recently uploaded (14)

1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 

PPT PERDARAN PERVAGINA

  • 1.
  • 2. Perdarahan pada jalan lahir saat hamil, Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya sebelum kehamilan 22 minggu. Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahawa hal itu bersumber pada kelainan plasenta.
  • 3. Plasenta previa ialah suatu kondisi plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hebat sebelum atau selama persalinan.
  • 4.
  • 5. Faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab plasenta previa antara lain adalah:  Guratan di dinding rahim, biasanya disebabkan oleh riwayat operasi (sc).  Plasenta berukuran besar, umumnya terjadi pada kehamilan ganda.  Hamil dalam usia 35 tahun ke atas  Pengangkatan fibroid uterus, dilatasi, dan kuretase.  Perokok aktif  Pengguna kokain Mengapa plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diterangkan. Bawasanya vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar.
  • 6. Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi segali penderita tidur atau berkerja biasa. Dengan darah berwarna merah segar.
  • 7. Apabila plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus. Pada saat itulah mulainya terjadi perdarahan. Sumber perdarahnnya ialah sinus uterus yang terobek karena robekan dari plasenta.
  • 8.  PERSALINAN PERVAGINA Amniontomi dengan syarat (plasenta lateralis/marginalis dengan pembukaan 4cm/letak rendah/janin sudah meninggal)  PERSALINAN PERABDOMEN Plasenta previa totalis janin hidup/meninggal, perdarahn yang sulit dikontrol, dengan panggul sempit, letak lintang.
  • 9.  PENANGANAN PLASENTA PREVIA MARGINALIS DAN LATERALIS Lakukan amniontomi, berikan oksitosin, dalam fase aktif, bila belum berhasil lakukan SC  PENANGAN PLASENTA PREVIA SENTRALIS Lakukan SC Prinsip penanganan harus segera dirujuk kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai (ada transfusi darah dan oprasi) dan di tangani oleh dokter Obgyn.
  • 10. Mengingat belum diketahuinya penyebab pasti dari plasenta previa, maka tidak ada cara pencegahan plasenta previa yang bisa dilakukan. Salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari risiko yang ada.
  • 11. Sousio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir.
  • 12.
  • 13. Terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak. Dengan gejala :  Perdarah pervagina dengan berwarna merah kehitaman  Sakit sekali dan terus menerus  Perut terasa tegang
  • 14. Hal ini plasenta terlepas lebeh dari seperempatnya Dengan Gejala :  Perdarah pervagina lebih banyak dengan berwarna merah kehitaman  Sakit sekali dan terus menerus  Perut terasa tegang dan nyeri sehingga janin sulit diraba.  Jika janin masih hidup djj sukar didengar dengan stetoskop
  • 15. Plasenta terlepasnya sudah dua pertiga bagian, dan terjadi sangat tiba-tiba biasanya ibu sudah syok dan janin telah meninggal Dengan Gejala :  Perdarahan pervagina dengan ekstra dengan berwarna merah kecoklatan  ibu dalam keadaan syok dan kemungkinan janin telah meninggal  Uterus tegang seperti papan dan sangat nyeri  Terkadang Perdarahan tidak sesui dengan keadadan syok ibu kemungkinan telah terjadi perdarahan didalam
  • 16. Solusio plasenta hingga kini belum diketahui secara jelas, walaupun beberapa keadaan tertentu dapat menyertainya, seperti umur ibu yang tua, multiparitas, penyakit hipertensi menahun, preeklamsia, trauma , talipusat yang pendek, tekanan pada vena kava inferior, dan definisiensi asam folik. Karena peredaran darah ibu terganggu sehingga suplay darah ibu ke janin tidak ada, trauma abdomen, seperti terjatuh telengkup, tendangan anak yang sedang digendong. Karena pengecilan yang tiba-tiba pada hidranion dan gemeli,
  • 17. Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang membentuk hematoma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas.
  • 18.  Mengonsumsi suplemen asam folat sesuai petunjuk dokter.  Memeriksakan kondisi kandungan secara rutin selama masa kehamilan.  Mengobati tekanan darah tinggi bila ada sesuai petunjuk dokter.  Tidak menggunakan narkoba.  Berhenti merokok
  • 19.  Pada solusio plasenta ringan, jika keadaan janin masih baik dapt dilakukan penanganan secara konservatif kemudian menganjurkan ibu melakukan posisi semi fowler atau setengah duduk, mengobservasi tanda-tanda vital setip 15 menit sekali, dan memantau dentak jantung janin.
  • 20.  Solusio plasenta sedang, lakukan pemasangan infus RL 20 tetes/menit dan trasfusi darah, melakukan pemecahan ketuban, melakukan induksi persalinan atau dilakukan sektio cesare
  • 21.  Solusia plsenta berat, melakukan rujukan kerumah sakit, sebelumnya melakukaan keadaan ibu baik, melakukan pemasangan infus ibu RL 20tetes/ menit, tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan dalam, saat merujuk harus diantar oleh petugas kesehatan yang dapt pertolongan, mempersiapkan donor darah.
  • 22. Ruptura uterus adalah suatu keadaan dimana uterus mengalami strain yang berlebihan dan melampaui kemampuannya untuk menahan strain tersebut sehingga terjadi ruptur atau robekan pada uterus.
  • 23.  Ruptur uteri spontan : Terjadi pada keadaan dimana terdapat rintangan pada waktu persalinan yaitu pada kelainan letak dan prestasi janin, panggul sempit, kelainan panggul, tumor jalan lahir.  Ruptur uteri traumatik : Terjadi karena ada dorongan pada uterus misalnya fundus akibat melahirkan anak pervagina seperti ekstraksi, penggunaan cunam, manual plasenta  Ruptur uteri jaringan parut : Terjadi karena bekas operasi sebelumnya pada uterus seperti bekas SC.  Pembagian jenis menurut anatomik : Ruptur uteri Komplit : Dimana dinding uterus robek, lapisan serosa (peritoneum) robek sehingga janin dapat berada dalam rongga perut dan ruptur uteri inkomplit : dinding uterus robek sedangkan lapisan serosa tetap utuh.
  • 24. Faktor resiko :  Pasca sectio caesar  Pasca miomektomi ( terutama miomektomi intramural yang sampai mengenai seluruh lapisan miometrium )  Disfungsi persalinan ( partus lama, distosia )  Induksi atau akselerasi persalinan dengan oksitosin drip atau prostaglandin  Makrosomia  Grande multipara
  • 25.  Rasa nyeri yang timbul mendadak pada saat timbul kontraksi uterus yang kuat.  Perasaan seperti ada yang robek dibagain uterus.  Berhentinya kontraksi uterus.  Perdarahan yang hebat.  Tanda syok  Perubahan pada kountur abdomen dengan dua masaa (benjolan) yang terlihat nyata yaitu : Masa uterus yang mengalami retaksi Masa janin yang berada di luar rahim.  Bunyi DJJ tidak terdengar.
  • 26. Keberadaan cincin ini merupakan tanda peringatan penting yang menunjukan ruptura uteri terjadi. Ketika terdapat cicin retaksi patologik, maka cicin tersebut akan menghalangi pelintasan bayi lebih lanjut dan demikian bayi akan pada tempat terdapatnya cicin ini. Plasenta juga tertahan di tempat ini.
  • 27.
  • 28.  Melakukan laparotomi. Sebelumnya penderita diberi transfusi darah sekurang-kurangnya infus RL untuk mencegah syok hipovolemik.  Umumnya histerektomi dilakukan setelah janin yang berada didalam rongga perut dikeluarkan, penjahitan luka robekan hanya dilakukan pada kasus-kasus khusus, dimana pinggir robekan masih segar dan rata serta tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi dan tidak terdapat jaringan yang rapuh dan nekrosis.  Laparotomi untuk mencegah perdarahan  Histerektomi untuk mengangkat uterus yang rusak  Ligasi tuba untuk mencegah pembuahan di kemudian hari.