Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik penting yang berkaitan dengan nilai-nilai dalam menghargai tindakan kebidanan yang berhubungan dengan aspek kesehatan dan keselamatan pasien. Dokumen ini menjelaskan contoh-contoh isu etik yang dapat muncul antara bidan dengan pasien, rekan sejawat, dan organisasi profesi serta menjelaskan dilema-dilema yang dihadapi bidan.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kala III persalinan yang meliputi definisi kala III, lokasi implantasi plasenta, kebutuhan ibu pada kala III, penatalaksanaan aktif kala III, dan pendokumentasian kala III.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
1. Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan masa nifas yang meliputi pendarahan post partum sekunder, infeksi nifas, dan mastitis.
2. Pendarahan post partum sekunder dapat disebabkan oleh hematoma, subinvolusi rahim, atau sisa plasenta dalam rahim.
3. Infeksi nifas dapat terjadi akibat perluasan infeksi melalui vena-vena setelah melahirkan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Polihydramnion atau kelebihan air ketuban terjadi karena peningkatan produksi atau gangguan pengaliran air ketuban. Gejala umumnya adalah perut ibu hamil terlihat besar dan DJJ sulit terdengar. Polihydramnion sering berkaitan dengan kelainan janin atau penyakit ibu seperti diabetes. Pengobatan meliputi istirahat, diet garam rendah, atau punksi air ketuban jika volume air terlalu besar.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa masalah kebidanan seperti solusio plasenta, atonia uteri, dan emboli cairan ketuban. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari korpus uteri setelah 20 minggu kehamilan. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali. Emboli cairan ketuban
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen tersebut membahas tentang uterotonika, yaitu obat-obat yang memberikan pengaruh kontraksi pada rahim atau uterus. Terdapat beberapa jenis uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin yang berfungsi untuk mempercepat persalinan atau menghentikan perdarahan pasca persalinan. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, kontraindikasi, mekanisme kerja, efek samping, serta sediaan dari berbagai j
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kala III persalinan yang meliputi definisi kala III, lokasi implantasi plasenta, kebutuhan ibu pada kala III, penatalaksanaan aktif kala III, dan pendokumentasian kala III.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian kebidanan pada anak berusia 12 bulan. Dokumen memberikan informasi mengenai identitas anak dan orang tuanya, keluhan, riwayat penyakit, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak dinyatakan sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai umurnya."
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
1. Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan masa nifas yang meliputi pendarahan post partum sekunder, infeksi nifas, dan mastitis.
2. Pendarahan post partum sekunder dapat disebabkan oleh hematoma, subinvolusi rahim, atau sisa plasenta dalam rahim.
3. Infeksi nifas dapat terjadi akibat perluasan infeksi melalui vena-vena setelah melahirkan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Polihydramnion atau kelebihan air ketuban terjadi karena peningkatan produksi atau gangguan pengaliran air ketuban. Gejala umumnya adalah perut ibu hamil terlihat besar dan DJJ sulit terdengar. Polihydramnion sering berkaitan dengan kelainan janin atau penyakit ibu seperti diabetes. Pengobatan meliputi istirahat, diet garam rendah, atau punksi air ketuban jika volume air terlalu besar.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa masalah kebidanan seperti solusio plasenta, atonia uteri, dan emboli cairan ketuban. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari korpus uteri setelah 20 minggu kehamilan. Atonia uteri adalah ketidakmampuan otot rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali. Emboli cairan ketuban
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep kehamilan dengan kelainan hasil konsepsi, khususnya membahas mengenai kehamilan kembar dan hidramnion (polihidramnion). Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi bagi ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan."
Involusi organ reproduksi setelah melahirkan meliputi pengecilan dan penyembuhan vagina, serviks, dan rahim. Selama masa nifas, laktasi dimulai dan involusi tempat plasenta berlangsung. Ibu juga mengalami perubahan hematologi dan sistem koagulasi serta pemulihan dinding perut dan traktus urinarius. Asuhan kesehatan penting termasuk menyusui, kontrasepsi, kebersihan, dan observasi tanda vital serta perdarahan.
Dokumen tersebut membahas mengenai komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester pertama dan kedua, termasuk anemia pada ibu hamil, hiperemesis gravidarum, kelainan lamanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik, kehamilan abdominal, dan mola hidatidosa. Dokumen ini juga membahas mengenai klasifikasi, gejala, diagnosa, dan penatalaksanaan kondisi-kondisi tersebut.
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester I dan II meliputi anemia pada ibu hamil, hiperemesis gravidarum, kelainan lamanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik, kehamilan abdominal, mola hidatidosa, dan koriokarsinoma. Berbagai kondisi tersebut dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin, sehingga pencegahan dan penanganan tepat menjadi penting.
Dokumen tersebut membahas tentang oligohidramnion dan hidramnion, dua kondisi kehamilan yang berkaitan dengan volume cairan ketuban. Oligohidramnion terjadi ketika volume cairan ketuban sangat sedikit, sementara hidramnion terjadi ketika volume cairan ketuban terlalu banyak."
Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi kehamilan lanjut, termasuk perdarahan, plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri, preeklampsia, eklampsia, kehamilan ganda, dan partus lama. Komplikasi-komplikasi ini dapat berbahaya bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan antepartum dan faktor penyebabnya seperti plasenta previa dan solusio plasenta. Plasenta previa terjadi karena implantasi plasenta di bagian bawah rahim sehingga menutupi kanalis servikalis, sedangkan solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebelum waktunya. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang membahayakan ibu dan janin.
Laporan kasus ini membahas kasus pre-eklamsia pada seorang wanita berusia 32 tahun dengan usia kehamilan 34 minggu. Pasien mengeluh keluar cairan dari jalan lahir selama 2 jam dan nyeri pinggang serta kepala. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah tinggi dan proteinuria. Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan, didiagnosis dengan pre-eklamsia dan diberi terapi infus MgSO4 dan obat antihipert
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan reproduksi seperti perdarahan uterus disfungsional, gangguan menstruasi, dan penyebab-penyebabnya seperti menoragia, anovulasi, hipomenorea, dan perdarahan antar menstruasi.
Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Uterus Disfungsional dan Gangguan Menstr...pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan reproduksi seperti perdarahan uterus disfungsional, gangguan menstruasi, dan penyebab-penyebabnya seperti menoragia, anovulasi, hipomenorea, dan perdarahan antar menstruasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Atresia ani adalah kelainan bawaan dimana terdapat penyempitan atau penutupan pada anus yang menyebabkan gangguan defekasi;
(2) Kelainan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan dan lokasi lesi;
(3) Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan penunjang seperti USG dan sinar-X; dan
(4) Pengobatan meliputi pra
Tetanus adalah infeksi akibat bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin tetanus. Penyakit ini ditandai dengan kekakuan otot yang disebabkan toksin tetanus. Ada tiga jenis tetanus yaitu umum, lokal, dan cephalic. Pencegahan melalui imunisasi dan penanganan luka, sedangkan pengobatannya menggunakan antibiotik, anti serum, dan obat penenang otot. Komplikasinya dapat berupa ganggu
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang menyebabkan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering disertai demam. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri, virus, dan parasit yang masuk melalui makanan atau air yang terkontaminasi, serta faktor lain seperti intoleransi makanan dan stres. Pemeriksaan laboratorium dan penatalaksanaannya meliputi penggantian cairan dan elektrolit, antibiotik, dan pence
Dokumen tersebut membahas tentang hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir, yang merupakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang dapat menyebabkan kuningnya kulit dan organ tubuh lainnya. Dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan untuk kondisi tersebut.
DHF atau demam berdarah dengue adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus dengue dan lebih sering menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi, serta komplikasi perdarahan yang dapat berat seperti syok. WHO membagi DHF menjadi 4 tingkatan berat berdasarkan gejala dan manifestasi klinisnya. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan penurunan trombosit dan faktor pembekuan
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput amnion sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, yang dapat ditandai dengan keluarnya cairan ketuban dari vagina ibu hamil. Diagnosis KPD dapat ditegakkan melalui pemeriksaan cairan yang keluar untuk mengetahui pH, warna, dan tes lakmusnya, serta ultrasonografi untuk melihat jumlah cairan ketuban.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. DEFINISI HIDRAMNION
Hidramnion adalah suatu keadaan dimana
jumlah air ketuban jauh lebih banyak dari
normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter.
Beberapa ahli ada yang berpendapat sampai 4
ayau 5 liter, sedangkan kustner mendapatkan
sampai 15 liter pada kehamilan baru 5 bulan
(Prof. Dr. Rustam,1998).
3. KLASIFIKASI HIDRAMNION
– Hidramnion kronis.
Banyak dijumpai. Pertambahan air ketuban
terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa
minggu atau bulan, dan biasanya terjadi pada
kehamilan yang lanjut.
4. Cont…
– Hidramnion akut.
Terjadi pertambahan air ketuban yang sangat
tiba-tiba dan cepat dalam waktu beberapa
hari saja. Biasanya terdapat pada kehamilan
yang agak muda, bulan ke 5 dan ke 6.
Komposisi dari air ketuban pada hidramnion,
menurut penyelidikan, serupa saja dengan air
ketuban yang normal.
5. ETIOLOGI
Etiologi hidramnion belum jelas, Secara teori
hidramnion bisa terjadi karena:
1. Pengaliran air ketuban terganggu
Diduga menghasilkan air tuban ialah epitel amnion,
tetapi air tuban dapat juga bertambah karena cairan
lain masuk ke dalam ruangan amnion misalnya air
kencing anak atau cairan otak pada anencephalus.
2. Produksi air ketuban bertambah
karena tertutupnya peredaran darah karena anak tidak
menelan seperti pada atresia aesophagei,
anencephalus atau tumor-tumor placenta.
6. MENURUT DR. HENDRA GUNAWAN
WIJANARKO, SP.OG DARI RSIA HERMINA
PASTEUR, BANDUNG (2007) HIDRAMNION
TERJADI KARENA
Produksi air seni janin berlebihan.
Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban
menumpuk, yaitu hidrosefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal
dan saluran kencing kongenital.
Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia
tak bisa menelan air ketuban. Alhasil, volume air ketuban meningkat
drastis.
Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air
seni.
Ada proses infeksi.
Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut
sistem saraf pusat sehingga fungsi gerakan menelan mengalami
kelumpuhan.
Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
Inkompatibilitas/ketidakcocokan Rhesus.
7. PREDISPOSISI
Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
hidromnion, antara lain:
Penyakit jantung
Nefritis
Edema umum (anasarka)
Anomali kongenintal (pada anak), seperti anensefali,
spina bifida, atresia atau striktur esofagus,
hidrosefalus, dan struma bloking oesaphagus. Dalam
hal ini terjadi karena :
Tidak ada stimulasi dari anak dan spina
Exscressive urinary secration
Tidak berfungsinya pusat menelan dan haus
Transudasi pusat langsung dari cairan meningeal
keamnion
8. CONT…
Simpul tali pusat
Diabetes melitus
Gemelli uniovulair
Malnutrisi
Penyakit kelenjar hipofisis
Pada hidromnion biasanya placenta lebih besar
dan terasa lebih berat dari biasa karena itu
transudasi menjadi lebih banyak dan timbul
hidromnion
9. MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama yang menyertai hidramnion
terjadi semata-mata akibat factor mekanis dan
terutama disebabkan oleh tekanan di dalam
dan disekitar uterus yang mengalami
overdistensi terhadap organ-organ di
dekatnya.
10. Adapun gejala dari manifestasi klinis
1. Sesak nafas.
2. Oedem labia, vulva dan dinding perut.
3. Regangan dinding rahim sendiri menimbulkan
nyeri.
Gejala-gejala lebih menonjol pada hidramnion
yang akut.
4. Palpasi anak sulit.
5. Bunyi jantung sering tidak terdengar.
11. SKEMA IBU HAMIL DENGAN
HIDRAMNION-MELAHIRKAN
• HIDRAMNION.doc
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan ultrasonografi (USG): berguna
untuk mencegah adanya volume cairan
amnion yang besar relatif terhadap ukuran
janin.
• Pemeriksaan sinar-X: diperlukan untuk
mengkonfirmasi diagnosa.
14. 1. Waktu hamil (di BKIA)
• Hidromnion ringan jarang diberi terapi
klinis, cukup diobservasi dan berikan
terapi simptomatis.
• Pada hidromnion yang berat dengan
keluhan-keluhan, harus dirawat dirumah
sakit untuk istirahat sempurna. Berikan
diet rendah garam.
15. 2. Waktu partus
• Bila tidak ada hal-hal yang mendesak, maka sikap
kita menunggu.
• Bila keluhan hebat, seperti sesak dan sianosis
maka lakukan pungsi transvaginal melalui serviks
bila sudah ada pembukaan
• Bila sewaktu pemeriksaan dalam, ketuban tiba-
tiba pecah, maka untuk menghalangi air ketuban
mengalir keluar dengan deras, masukan tinju
kedalam vagina sebagai tampon beberapa lama
supaya air ketuban keluar pelan-pelan.
16. 3. Post partum
• Harus hati-hati akan terjadinya perdarahan post
partum, jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan
golongan dan transfusi darah serta sediakan obat
uterotonika.
• Untuk berjaga-jaga pasanglah infus untuk
pertolongan perdarahan post partum.
• Jika perdarahan banyak, dan keadaan ibu setelah
partus lemah, maka untuk menghindari infeksi
berikan antibiotika yang cukup.
17. KOMPLIKASI
Komplikasi-komplikasi yang harus diantisipasi meliputi
malformasi janin, presentasi janin yang abnormal,
persalinan prematur, ketuban pecah dini dan prolaps
tali pusat, yang kesemuanya menambah peningkatan
mortalitas perinatal. Komplikasi-komplikasi maternal
meliputi solusio plasenta, disfungsi uteri dan
perdarahan postpartum.