Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
00. Materi 04. MK Sistem Standardisasi (ISO 14001-2015).pdf
1. Materi IV - Sistem Standardisasi
MATERI – IV
DODDY LOMBARDO, ST, MM, CRP, ERMAP
1
MATA KULIAH
SISTEM
STANDARDISASI
2. Materi IV - Sistem Standardisasi
No Komponen Penilaian Bobot
1 Partisipasi Kelas 10 %
2 Tugas 20 %
3 UTS 30 %
4 UAS 40 %
Total Bobot 100%
1. Orientasi Pembelajaran Sistem Standardisasi dan Kontrak Perkuliahan
2. Pengenalan Standardisasi pada berbagai Sistem Manajemen
3. Pemahaman tentang ISO 9001:2015 Quality Management Systems
4. Pemahaman tentang ISO 14001:2015 Environment Management Systems
5. Pemahaman tentang ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety
Management System
6. Pemahaman tentang ISO 27001:2022 Information Security Management
Systems
7. Pemahaman tentang ISO 22301:2019 Business Continuity Management
Systems
KONTRAK PERKULIAHAN
8. Pemahaman tentang Integrasi ISO 9001, 14001, 45001, 27001 & 22301
9. Pemahaman tentang ISO 31000:2018 Sistem Manajemen Risiko
10. Pemahaman tentang ISO 26000:2010 Tanggung Jawab Sosial
11. Pemahaman tentang ISO 37301:2021 Compliance Management Systems
12. Pemahaman tentang ISO 55001:2014 Aset Management Systems
13. Pemahaman tentang ISO-19011-2018 Audit Management System
14. Pemahaman tentang Integrasi ISO 31000, 26000, 37301 & 55001
3. Materi IV - Sistem Standardisasi
MATERI - IV
DODDY LOMBARDO, ST, MM, CRP
SISTEM STANDARDISASI
ISO 14001:2015
ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEMS
4. Materi IV - Sistem Standardisasi
ISO
(INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR
STANDARDIZATION)
• Bermarkas Di Swiss
• Mengembangkan Standar Sukarela bidang bisnis,
industri dan teknologi
• Standar Manajemen Pertama yang dikembangkan
adalah ISO 9000 series (QMS) and ISO 14000
series (EMS)
5. Materi IV - Sistem Standardisasi
EVOLUSI
MANAJEMEN
LINGKUNGAN
1962
1964
1970
1975
1980
1985
1990
1995
1996
Daya dukung lingkungan/pengenceran untuk
mengurangi dampak
Kepedulian terhadap Lingkungan
Pendekatan Pengelolaan Limbah (EOP)
Pendekatan Proses secara terpadu
Pencegahan Pencemaran
Manajemen Lingkungan; EMS & Audit
Standar SML (BS 7750, EMAS)
Sertifikasi SML
ISO seri 14000
6. Materi IV - Sistem Standardisasi
PERKEMBANGAN STANDAR
MANAJEMEN LINGKUNGAN
◼ Tahun 1972 : konferensi PBB mengenai Manusia dan
Lingkungan di Stockholm, kemudian dibentuk UNEP).
◼ Tahun 1984 : dibentuk WCED (World Commission on
Environment and Development)
◼ Tahun 1990 : dibentuk BCSD (Business Council for
Sustainable Development (komunikasi dengan ISO)
◼ Tahun 1991: ICC Business Charter for Sustainable
Development (mengeluarkan 16 prinsip berkaitan dengan
manajemen lingkungan)
7. Materi IV - Sistem Standardisasi
PERKEMBANGAN STANDAR
MANAJEMEN LINGKUNGAN
◼ Tahun 1984: Industri kimia di Canada membuat program
Responsible Care (TQM, HSE, Com)
◼ Tahun 1991: (ISO) -> SAGE (Strategic Advisory Group on
Environment)
◼ Tahun 1992: (SAGE)---> (ISO) Technical Committee (TC/207)
◼ Tahun 1994: diterbitkan standar BS 7750, EMAS dan konsep
ISO 14000
◼ Tahun 1996 : ISO TC/207 menerbitkan Seri Standar
Manajemen Lingkungan ISO seri 14000
8. Materi IV - Sistem Standardisasi
STANDAR ISO SERI 14000
• ISO Seri 14001-09 EMS (Sistem Manajemen Lingkungan)
• ISO seri 14010-19 Environmental Auditing (EA)
• ISO seri 14020-29 Environmental Labelling (EL)
• ISO seri 14030-39 Environmental Performance Evaluation
(EPE)
• ISO seri 14040-49 Life Cycle Assesment (LCA)
• ISO seri 14050 Term and Definition (T&D)
• ISO seri 14060 Environmental aspects in Product
Standard
9. Materi IV - Sistem Standardisasi
BAHAN
BAKU PROSES
PRODUK
AKHIR
ISO 14001
ISO 19011
ISO seri 14020
Emisi
Limbah
ISO seri 14030
ISO seri 14040
STANDAR ISO SERI 14000
10. Materi IV - Sistem Standardisasi
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
• Sistem Manajemen Lingkungan menurut
ISO 14001:
Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang
meliputi struktur organisasi, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, dan sumber daya untuk
mengembangkan, mengimplementasikan,
mencapai, mengevaluasi dan memelihara
kebijakan lingkungan.
11. Materi IV - Sistem Standardisasi
SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
• Bersifat dinamis dan selalu berkembang
• Melibatkan semua orang
• Setiap komponen saling ketergantungan
• Terintegrasi ke dalam perilaku organisasi
• Memberikan gambaran mengenai visi jangka panjang dan
kegiatan jangka pendek
• Menekankan kegiatan dan perilaku yang konsisten
• Standar operasi
• Merupakan “sistem based” BUKAN “performance based”
12. Materi IV - Sistem Standardisasi
ISO 14000, BISNIS DAN LINGKUNGAN
ISO 14000
Bisnis
Lingkungan
Meningkatkan
Efisiensi
Produksi,
Peluang pasar
Perbaikan yang
berkelanjutan,
membantu
melindungi
lingkungan
13. Materi IV - Sistem Standardisasi
ISO DALAM STRATEGI
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Kegiatan Produksi:
• Pemilihan bahan baku,
• Pemilihan teknologi proses
• Meningkatkan efisiensi
• Mereduksi limbah
• 3R
• CP, GP, eco-efisiensi
(PROAKTIF)
Lingkungan industri:
•Mengolah limbah
•Memenuhi BML
•Memanfaatkan limbah
(PREVENTIF)
Lingkungan:
• Penegakan hukum
• Remediasi
• ADR
• Retribusi Limbah
14. Materi IV - Sistem Standardisasi
INTEGRASI ISO 14001 DENGAN
SISTEM MANAJEMEN LAINNYA
• ISO 14001 compatible dengan ISO 9001:2000, beberapa
elemen sama, quality objectives sama dengan environmental
objectives
• ISO 14001 dapat diintegrasikan dengan SMK3, ada elemen
yang overlapp
• ISO 14001 menjadi frame dalam compliance to regulation
15. Materi IV - Sistem Standardisasi
ISO 14001 DI INDONESIA
• ISO 14001 sudah dikenalkan sejak tahun 1995 saat itu ISO 14001 masih
draft
• Sambutan dunia usaha waktu itu sangat baik terbukti dengan banyaknya
perusahaan secara sukarela menerapkannya
• Sampai sekarang jumlah perusahaan yang sudah sertifikasi sekitar 220
dan yang lainnya sudah menerapkan sistem dengan mengadopsi
beberapa elemen
16. Materi IV - Sistem Standardisasi
Lembaga Terkait Sertifikat ISO
• Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan anggota ISO yang
mewakili Indonesia dalam sidang pleno ISO
• Instansi Teknis, untuk ISO seri 14000 ada di Kementerian LH
• Komite Akreditasi Nasional (KAN), bertugas memberikan akreditasi
terhadap Lembaga Sertifikasi, berkedudukan di BSN dengan
anggota berbagai sektor
• Lembaga Sertifikasi, Lembaga Independen yang bertugas
memberikan Sertifikat ISO 14001
• Lembaga Pelatihan, memberikan pelatihan bidang ISO 14000
• Lembaga Sertifikasi Personel, memberikan sertifikasi kepada
personel
17. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (PERUSAHAAN)
• Peningkatan daya saing di pasar global
• Meningkatkan efisiensi, biaya operasi dapat ditekan.
• Peningkatan image masyarakat terhadap perusahaan termasuk dunia
internasional
• Persyaratan dalam ikut tender/kontrak
• Mengundang investor/penyandang dana
• Mengurangi resiko penuntutan dari penegak hukum dan LSM maupun
masyarakat sekitar
18. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (KARYAWAN)
• Kepedulian terhadap tugas khususnya kepedulian terhadap
lingkungan meningkat
• Kebanggaan, karena perusahaan tempat bekerja berstandar
internasional
• Semangat kerja meningkat
• Merasa lebih tenang dalam bekerja karena perusahaan
berdaya saing di pasar global
19. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (PEMERINTAH)
• Sebagai alat dalam pentaatan terhadap peraturan
• Sebagai alat untuk sosialisasi peraturan
• Membantu dalam mengurangi limbah yang
dibuang ke lingkungan
• Meringankan tugas pemerintah dalam
pengelolaan lingkungan
20. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEUNTUNGAN PENERAPAN ISO 14001 (Masyarakat Umum)
• Merasa lebih nyaman karena perusahaan
melakukan komunikasi mengenai pengelolaan
lingkungannya
• Masyarakat umum dapat memahami kebijakan
lingkungan perusahaan
• Perusahaan lebih transparan mengenai
pengelolaan lingkungannya
21. Materi IV - Sistem Standardisasi
BEBERAPA KESALAHAN PERSEPSI MENGENAI ISO 14001
• Perusahaan yang memiliki sertifikat ISO 14001 pasti 100% memenuhi
peraturan
• ISO 14001 hanya untuk memperoleh sertifikat
• ISO 14001 adalah Penilaian terhadap Kinerja (Performance)
• Hanya menghabiskan biaya besar
• Harus mengganti proses dan teknologi
• ISO 14000 adalah standar Teknis
• Sertifikat dikeluarkan oleh Pemerintah
22. Materi IV - Sistem Standardisasi
MEMULAI PENERAPAN ISO 14001
• Komitmen dari pihak manajemen merupakan hal yang mutlak
diperlukan untuk :
– proses perubahan dalam organisasi
– integrasi Sistem Manajemen Lingkungan dengan kegiatan rutin
perusahaan
– dukungan dalam pemeliharaan sistem
– peningkatan profile lingkungan perusahaan
– setiap tahap kegiatan harus mendapat persetujuan dari pihak
manajemen
– meningkatkan kepedulian karyawan dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Lingkungan
23. Materi IV - Sistem Standardisasi
Kebijakan Lingkungan
Prencanaan
• Aspek Lingkungan
• Persy. hukum dan persy. lainnya
• Tujuan dan Sasaran
• Program Manajemen Lingkungan
Implementasi dan
Operasi
Struktur dan tanggungjawab
• Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi
• Komunikasi
• Dokumentasi SML
• Pengendalian Dokumen
• Pengendalian Operasi
• Kesiagaan dan tanggap darurat
Pengecekan dan
Tindakan Perbaikan
• Pemantauan dan Pengukuran
• Ketidaksesuaian, perbaikan dan
Tindakan Pencegahan
• Rekaman
• Audit SML
Kajian Manajemen
Perbaikan
Berkelanjutan
Elemen EMS Menurut
ISO 14001
DO
CHECK
ACT
PLAN
24. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.2. KEBIJAKAN LINGKUNGAN
• Komitmen Manajemen Puncak Perusahaan terhadap
Lingkungan
• Wajib diketahui dan dipahami serta dijalankan oleh semua
orang termasuk kontraktor dalam perusahaan
• Harus mencakup komitmen untuk;
– Mencegah Pencemaran
– Mentaati Peraturan
– Perbaikan secara berkelanjutan
• Kebijakan Lingkungan harus dikomunikasikan dan
tersedia bagi siapa saja yang memerlukan
(Lihat Kebijakan Lingkungan CNOOC)
25. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
◼ Didokumentasikan, diimplementasikan, dipelihara
dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.
◼ Tersedia bagi masyarakat luas.
◼ Penting karena merupakan komitmen publik
◼ Bukti nyata dukungan top manajemen
◼ Memberikan kerangka kerja kegiatan
◼ Merupakan pondasi Sistem Manajemen Lingkungan
◼ Dasar penetapan tujuan dan sasaran
26. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.3.1. ASPEK LINGKUNGAN
• Setiap kegiatan yang dilakukan dan berpengaruh
terhadap lingkungan harus diidentifikasi
• Contoh:
– Pemakaian kertas (kertas diambil dari alam)
– Pemakaian air, energi (semuanya berpengaruh terhadap
lingkungan)
– Pembuangan kertas bekas, dll.
• Hampir semua aktifitas yang kita lakukan ada pengaruh
terhadap lingkungan
• Maksud dari SML adalah bagaimana kita mengatur
supaya pengaruh lingkungan dari kegiatan kita dapat
dikendalikan/diminimalkan.
27. Materi IV - Sistem Standardisasi
KEWAJIBAN SETIAP UNIT KERJA DALAM
MEMENUHI 4.3.1
• Menguraikan kegiatannya sehari-hari dan mengidentifikasi
kegiatan apa saja yang berpengaruh langsung terhadap
lingkungan.
• Mencatat semua kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan
dan membuat prioritas untuk penanganannya.
• Membuat SOP penanganan kegiatan yang berpengaruh terhadap
lingkungan
• Mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan untuk dapat
mengendalikan kegiatan yang berpengaruh terhadap lingkungan.
28. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.3.2 PERSYARATAN HUKUM DAN
PERSYARATAN LAINNYA
• Aspek lingkungan tadi ada yang diatur dan ada yang
tidak diatur, perlu diidentifikasi peraturan apa saja yang
dikenakan kepada setiap aspek lingkungan
• Perlu diidentifikasi dan dihubungi pihak mana saja yang
mengeluarkan peraturan yang terkait
• Peraturan terkait juga perlu dipahami dan diterapkan
sehingga aspek lingkungan yang dihasilkan masih
memenuhi peraturan.
• Perlu ada sosialisasi mengenai peraturan
• Setiap Unit kerja perlu mematuhi peraturan yang ada.
29. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.3.3. TUJUAN DAN SASARAN
• Berdasarkan Aspek lingkungan signifikan yang
sudah diidentifikasi sebelumnya, maka masing-
masing unit perlu membuat sasaran untuk
mengurangi dampak ke lingkungan yang timbul dari
kegiatan masing-masing
• Pilih aspek lingkungan yang dijadikan prioritas
penanganan
• Buat sasaran yang sesuai dengan kemampuan
untuk mencapai
• Sasaran harus ada jangka waktu pencapaiannya
dan sedapat mungkin harus terukur.
30. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.3.3. TUJUAN DAN SASARAN
• Sasaran harus realistis, tidak harus tinggi
• Contoh: Tujuan dan sasaran
– Tujuan
• Mengurangi pemakaian kertas sebanyak 20% dari pemakaian sekarang sampai Desember
2004
– Sasaran
• Mengurangi pemakaian kertas untuk printer sebanyak 30% dari pemakaian sekarang sampai
Desember 2004
• Mengurangi pemakaian kertas untuk fotocopy sebanyak 10% dari pemakaian sekarang
sampai Desember 2004
31. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.3.4. PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN
• Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran
• Dalam program ini dibuat jadual pelaksanaan pencapaian
tujuan dan sasaran
• Perlu target waktu pencapaian dan penanggung jawab/
pelaksana masing-masing kegiatan
• Perlu juga dibuat siapa yang melaksanakan, siapa yang
mengawasi dan siapa yang melaporkan.
• Perlu dibuat anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan
program.
• Program harus sejalan dengan tujuan dan sasaran
• Dapat dibuat dalam bentuk bar chart
32. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.1 STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB
• Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS), perlu
dibuat struktur organisasi pelaksananya
• Manajemen perlu menunjuk wakil yang berperan sebagai pelaksana
harian tugas manajemen puncak dalam bidang lingkungan
• Wakil manajemen ini disebut EMR (environmental management
representative)
• EMR mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur pelaksanaan
EMS
• EMR bertanggungjawab langsung ke Manajemen Puncak
• Perlu dibuat uraian jabatan (job description) masing-masing fungsi
dalam struktur ini.
33. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.2. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI
• Dalam pelaksanaan EMS, kepedulian sangat penting, karena kalau tidak
ada kepedulian dari seluruh personel baik yang tetap maupun kontrak,
Sistem tidak akan bisa jalan
• Disamping peduli, personel yang menghasilkan aspek lingkungan
signifikan harus kompeten untuk dapat melakukan pencegahan dan
meminimalkan dampak ke lingkungan dari kegiatannya
• Supaya kompeten, personel yang menimbulkan aspek lingkungan
signifikan harus ditraining
34. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.3. KOMUNIKASI
• Perusahaan yang menerapkan EMS harus melakukan komunikasi
internal dari atas keseluruh karyawan dan sebaliknya
• Perusahaan juga harus melakukan komunikasi eksternal kepada pihak-
pihak terkait dengan lingkungan misalnya dengan Pemerintah,
kontraktor dan masyarakat sekitarnya
• Semua komunikasi yang dilakukan harus dicatat
• Perusahaan harus menentukan hal-hal apa saja yang akan
dikomunikasikan dengan pihak luar
35. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.3. KOMUNIKASI
• Komunikasi dapat dilakukan dengan majalah dinding, laporan
tahunan lingkungan dan sebagainya
• Apabila ada keluhan dari masyarakat sekitarnya, perusahaan
wajib meresponnya.
• Hasil komunikasi baik dengan pihak luar maupun komunikasi
internal harus direkam
36. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.4. DOKUMENTASI SML
• Sebagai bukti bahwa perusahaan melaksanakan SML, maka perlu ada
dokumentasi
• Yang didokumentasikan meliputi Kebijakan Lingkungan, Manual,
Prosedur-prosedur, Instruksi kerja dan Hasil pelaksanaan kegiatan
(record)
• Dokumen harus selalu dikaji dan direvisi apabila perlu
37. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.5. PENGENDALIAN DOKUMEN
• Supaya tidak disalah gunakan, maka dokumen perlu dikendalikan
• Seluruh seksi harus menggunakan versi terbaru
• Dokumen kadaluarsa harus dimusnahkan supaya tidak disalah
gunakan
• Apabila ada perubahan dokumen perubahan tersebut harus
disampaikan kepada pemegang dokumen dan dokumen lama
harus dicabut dari peredaran
• Dokumen ada yang dikendalikan ada juga yang tidak yang
dikendalikan perlu diberi cap CONTROLLED COPY
38. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.6. PENGENDALIAN OPERASI
• Operasi yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan harus
dikendalikan
• Pengendalian operasi dapat dilakukan dengan memodifikasi alat,
membuat SOP, melakukan pelatihan, dsb.
• Contoh: operasi yang perlu dikendalikan
• Pemakaian kertas
• Pemakaikan energi (listrik)
• dsb
39. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.4.7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
• Perusahaan harus mengidentifikasi semua situasi darurat
yang mungkin timbul dari operasinya
• Perusahaan harus membuat perencanaan untuk menangani
situasi darurat yang mungkin terjadi
• Perusahaan harus membuat prosedur untuk menangani
situasi darurat yang dapat timbul
• Perusahaan perlu melakukan ujicoba terhadap prosedur dan
melakukan evaluasi terhadap prosedur secara berkala
• Semua kejadian darurat yang pernah terjadi harus dicatat
40. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.1. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
• Untuk mengetahui kegiatan yang sudah direncanakan, maka hasil
kegiatan harus dipantau dan diukur.
• Hal-hal yang perlu diukur adalah:
– Kewajiban melakukan pengukuran yang tertulis dalam dokumen RKL/RPL
– Pencapaian tujuan dan sasaran
– Pemakaian kertas, pemakaian energi, sampah yang dibuang,
– Dsb.
41. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.1. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
• Untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran, maka alat ukur harus
dikalibrasi
• Hasil pemantauan perlu dianalisis untuk menilai kesesuaian sistem
• Hasil pemantauan harus dicatat dan catatan tersebut harus dijaga.
• Perlu juga dilakukan evaluasi ketaatan terhadap peraturan yang ada.
42. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.2. KETIDAK SESUAIAN, PERBAIKAN DAN
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Ketidak sesuaian adalah penyimpangan yang terjadi
selama pelaksanaan EMS
• Kalau dari hasil pemantauan dan pengukuran ditemukan
penyimpangan, maka perlu dilakukan tindakan segera
untuk melakukan perbaikan
• Tindakan perbaikan sekecil apapun yang pernah
dilakukan perlu citatat dan catatannya perlu disimpan
• Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan ketidak
sesuaian yang ada
43. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.2. KETIDAK SESUAIAN, PERBAIKAN DAN
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Perlu dilakukan analisis mengenai akar masalah
penyebab ketidaksesuaian
• Untuk mencegah ketidak sesuaian yang sama
terulang lagi dimasa yang akan datang, maka perlu
dilakukan tindakan pencegahan.
• Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, tergantung akar permasalahan,
misalnya dengan memberikan pelatihan, dengan
membuat prosedur, dengan mengatur ruang kerja,
dengan mengganti peralatan dan teknologi, dll.
44. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.3. CATATAN (RECORD)
• Semua kegiatan pelaksanaan EMS perlu di record (dicatat) untuk
mengetahui kemajuan yang telah dicapai
• Catatan harus rapi, mudah ditemukan, dijaga dari kerusakan dan
diberi tanggal
• Catatan perlu ditentukan waktu tinggalnya
• Kegiatan yang perlu direcord antara lain adalah; hasil identifikasi
aspek dan dampak lingkungan, persyaratan hukum dan
persyaratan lainnya, surat menyurat dengan pihak-pihak terkait,
pelatihan, komunikasi, tanggap darurat, pemantauan, ketidak
sesuaian, tindakan perbaikan, hasil audit, dll.
45. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.5.4. AUDIT EMS
• Perusahaan harus melakukan audit secara periodik untuk mengetahui
kesesuaian EMS dengan standar
• Audit dapat dilakukan oleh tim audit internal atau pihak ketiga dari luar
• Perusahaan harus membuat program dan jadual audit
• Audit yang dilakukan oleh tim audit internal boleh dilakukan elemen per
elemen
46. Materi IV - Sistem Standardisasi
4.6. KAJIAN MANAJEMEN
• Kajian manajemen dilakukan untuk mengetahui progres, kendala
dan peluang dalam penerapan EMS
• Kajian manajemen perlu dilakukan oleh manajemen puncak karena
diperlukan adanya pembuatan keputusan yang berdampak kepada
semua kebijakan perusahaan
• Dalam kajian manajemen yang perlu dikaji adalah; temuan-temuan
audit, tujuan dan sasaran yang tidak tercapai, kebijakan
lingkungan, alokasi dana, rencana perbaikan EMS ke depan, dll.
• Hasil kajian manajemen ini menjadi dasar untuk melakukan
PERBAIKAN SECARA BERKELANJUTAN
47. Materi IV - Sistem Standardisasi
P
R
O
S
E
S
S
E
R
T
I
F
I
K
A
S
I
ISO 14001
48. Materi IV - Sistem Standardisasi
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH