Asuransi kesehatan konvensional dan Managed Care adalah dua model yang berbeda dalam penyediaan dan pembayaran layanan kesehatan. Kedua model asuransi ini memiliki kelebihan dan kelemahan, dan pemilihan antara keduanya seringkali tergantung pada preferensi pribadi, kebutuhan kesehatan, dan anggaran finansial pemegang polis. Managed Care biasanya menawarkan kendali biaya yang lebih baik, sementara asuransi kesehatan konvensional memberikan kebebasan pemilihan yang lebih besar.
3. Ciri-ciri Asuransi
Kesehatan Konvensional
Peserta bebas
memilih
pelayanan
kesehatan
Tidak terikat
lokasi
Kepuasan
peserta tinggi
Mutu pelayanan
yg diberikan
menjadi risiko
peserta
Cakupan risiko
tidak
komprehensif
Sasaran adalah
masy menengah
keatas
Moral hazard
tinggi
Biaya relative
mahal karena
tidak ada
pengawasan
Administrasi
klaim lebih sulit
Konsumen yg
ignorance
menjadi tidak
terlindungi
Perilaku tidak jujur atau karakter merusak yang ada pada individu yang memicu frekuensi
dan keparahan kerugian.
Misalnya: kecelakaan yang dibuat-buat supaya mendapat ganti rugi asuransi,
memperbesar jumlah klaim, dan secara sengaja merusak benda yang diasuransikan.
4. MANAGE CARE
Ada kontrak dengan penyelenggara pelayanan kesehatan
untuk pelayanan yang komprehensif
Penekanan agar peserta tetap sehat sehingga utilitasi
berkurang
Unit layanan harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan
Ada program peningkatan mutu layanan
suatu sistem yang mengintegrasikan
sistem pembiayaan dan sistem
pelayanan kesehatan, sehingga
peningkatan biaya pelayanan kesehatan
dapat dikendalikan.
frekuensi kunjungan pasien
5. CIRI
MANAGED
CARE
• Kontrol utilisasi yang ketat sesuai mekanisme
kontrak
• Monitoring pelayanan yang diberikan
• Memakai dokter umum dan tenaga medik lainnya
untuk mengelola pasien
• Menciptakan layanan kesehatan yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan
• Ada program perbaikan kualitas
• Sistem reimburse yang membuat sarana
pelayanan kesehatan (dokter, puskesmas, rumah
sakit dll) dapat mempertanggungjawabkan biaya
dan kualitas layanan kesehatan
6. Faktor Utama Dalam
Managed Care
Mengelola pembiayaan dan
pemberian jasa pelayanan kesehatan
Menggunakan teknik kendali biaya
Membagi risiko keuangan antara
provider dan badan asuransi
1. Mengendalikan kenaikan
biaya
2. Efisiensi perawatan
3. Efisiensi utilisasi
7. Tipe HMO (Health Maintenance Organization)
• Staff-model Nakes dipekerjakan oleh HMO dan diberikan
imbalan dengan sistem gaji
• Group-model sistem kapitasi, kontrak dengan kelompok
multispesialis
• Network-model melakukan kontrak dengan lebih dari satu
group dokter
• PPO (Preferred Provider Organization) kontrak antara
badan asuransi dengan kelompok RS, klinik dan dokter
• EPO (Eksklusif Provider Organization) sama dengan PPO,
tapi jumlahnya lebih sedikit karena menerapkan sistem seleksi
dan kredensialing (proses verifikasi dan validasi)
• POS (Point of Service) pelayanan kesehatan yang relative
komprehensif
memberikan pelayanan yang lengkap untuk pesertanya
pelayanan kesehatan lebih terbatas
Kombinasi HMO dan PPO
Peserta bisa membayar selisih pelayanan kesehatan yang tidak tercakup dalam perjanjian
Lebih fleksibel
8. Kelebihan manage
care
Manajemen penyakit
Pengukuran kualitas
Penyelarasan insentif
Kekurangan
manage care
Provider Reimbursement
Quality of Care
krn menerapkan sistem kapitasi, penyedia
pelayanan kesehatan akan mendapat keuntungan
apabila masy tidak mengalami sakit
dapat mengontrol biaya pelayanan
kesehatan yang tidak perlu
besar kompensasi ke provider rendah
penolakan pelayanan, akses untuk ke dokter
spesialis sulit dan adanya pembatasan waktu
untuk rawat inap
10. METODE PEMBAYARAN
FASILITAS KESEHATAN
1. Gaji 2. Kapitasi 3. Tarif Paket
4. Budget
System
5. Diagnostic
Related
Group (DRG)
6. Case rates
(peringkat
kasus)
7. Per diem
8. Penetapan
standar obat
Gaji untuk manage care yang tidak hanya
bertindak sebagai badan asuransi, tetapi juga
sebagai pelayanan kesehatan
Kapitasi pemberian imbalan jasa kpd pelayanan
kesehatan berdasarkan jumlah jiwa yang menjadi
tanggungan
Tarif paket mengacu pada pelayanan yang
diberikan kepada psien
Budget system berdasar anggaran yang
disepakati
DRG mengacu pada pengelompokkan diagnosa,
tanpa memperhatikan jumlah tindakan/ pelayanan
yang diberikan
Case rates penetapan biaya untuk pelayanan
spesifik (contoh pengobatan jantung koroner)
Per diem --> pembayaran yg jumlahnya tetap per
hari (pelayanan ranap di RS dan ada maksimum
lama waktu)
11. TELAAH UTILISASI
Proses evaluasi dan analisis terhadap tingkat penggunaan atau
pemanfaatan suatu sumber daya atau aset dalam pelayanan
kesehatan
Memeriksa kesesuaian antara pelayanan kesehatan yang diberikan
dengan pelayanan yang sebenernta dibutuhkan dalam penanganan
suatu penyakit
Kajian terhadap
pembiayaan
pemeliharaan kesehatan
Evaluasi kelayakan
pelayanan kesehatan
Pengembangan standar-
standar (benchmark)
Edukasi dan Public
Relation
13. Pengendalian Biaya
Meningkatkan
efisiensi
• Economic efficiency
• Technical inefficiency
• Scale efficiency
Sistem pembayaran
• Sistem pembayaran prospektif kepada PPK,
mengendalikan supply induced demand
Standar pelayanan
• Tanpa standar yang jelas, akan sulit memprediksi dan
mengendalikan biaya, artinya ketidakpastian dapat
menimbulkan biaya yang semakin besar
Pembinaan dan
penyuluhan
kesehatan
• Upaya sistematis dan terencana untuk mengarahkan
pelayanan kesehatan pada Upaya promotive, preventif
dan edukatif
14. Pengendalian Biaya
Intervensi Teknis • Analisis biaya penghitungan unit cost
Hospital
Investment
Control
• Menghindari investasi yang tidak optimal dengan
melakukan studi kelayakan terlebih dahulu
dengan cost effectiveness analysis dan cost
benefit analysis
Penggunaan
Sistem Casemix
• Sistem pengklasifikasian penyakit yang
menggabungkan jenis penyakit yang dirawat di
RS dengan biaya keseluruhan pelayanan yang
terkait menggunakan DRG (Diagnostic
Related Group)
15. KENDALI MUTU
Program prioritas bagi RS, pengendalian
biaya operasional, investasi dalam teknologi
medis
Kontrol
keuangan
demi kualitas
Mengkaji ketepatan penggunaan pelayanan
kesehatan dievaluasi untuk menghilangkan
atau mengurangi hal-hal yg tidak perlu
Penilaian
klinik dan
utilisasi
16. Parameter untuk memperoleh
utilisasi pelayanan kesehatan
Visit rate Length of stay Angka rujukan
Proses
kredensialisasi
Protokol
pengobatan
Kajian jaminan
mutu
Perbaikan mutu
berkesinambungan