SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
MODUL 5.1
Pemilihan Uji Statistik
berdasarkan Tujuan
Penelitian
SAFIRINA AULIA RAHMI, S.K.M.,M.Kes
Program Studi Kedokteran Gigi- Fakultas Kedokteran-UNDIP
7 istilah yang harus dipahami
Skala pengukuran
variabel
Jenis hipotesis
Masalah skala
pengukuran
Berpasangan atau
tidak berpasangan
Jumlah kelompok
Syarat uji parametrik
dan non parametrik
Prinsip tabel BxK
dan PxK
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
VARIABEL KATEGORI
DERAJAT ANTAR
KATEGORI
SKALA
VARIABEL
Jenis kelamin
- Laki- laki
- Perempuan
Sederajat
Kategorik
(nominal)
Tingkat
Pendidikan
- Pendidikan rendah
- Pendidikan sedang
- Pendidikan tinggi
Bertingkat
Kategorik
(ordinal)
Suhu badan
Numerik
(interval)
Kadar gula darah
Numerik
(rasio)
NUMERIK
JENIS HIPOTESIS
HIPOTESIS
KOMPARATIF
HIPOTESIS
KORELATIF
CONTOH REDAKSIONAL
PERTANYAAN PENELITIAN
KOMPARATIF
• Apakah terdapat perbedaan kadar gula
darah antara perokok dan
bukanaperokok?
• Bagaimana perbandingan kadar gula
darah antara perokok dan bukan perokok?
• Apakah terdapat perbedaan terjadinya
kanker paru antara perokok dan bukan
perokok?
• Bagaimana perbandingan terjadinya
kanker paru antara perokok dan bukan
perokok?
• Apakah terdapat hubungan antara
perilaku merokok dan kanker paru?
KORELATIF
• Bagaimana korelasi
antara kadar trigliserida
dan kadar gula darah?
• Apakah terdapat
hubungan antara kadar
trigliserida dan
kadar gula darah?
MASALAH SKALA PENGUKURAN
BERPASANGAN ATAU TIDAK
BERPASANGAN DAN JUMLAH KELOMPOK
Anda mengukur tekanan darah subjek penelitian. Subjek
penelitian tersebut berasal dari dua kelompok, yaitu
lansia dan remaja
 Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh
kelompok data yang tidak berpasangan karena individu dari dua
kelompok data tersebut berbeda
 Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2
kelompok, yaitu kelompok lansia dan kelompok remaja
Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat
badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari
2023 dan Bulan Februari 2023
 Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh
kelompok data yang berpasangan karena individu dari
dua kelompok data adalah individu yang sama
 Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2
kelompok, yaitu berat badan mahasiswa pada bulan
Januari dan pada bulan Februari
Subjek dibagi dua yaitu yang berasal dari urban dan rural. Setiap
kelompok urban dicari pasangan yang sepadan dari kelompok rural
(proses matching) kedua kelompok tersebut diukur tekanan darahnya
 Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh yang berpasangan
karena didalamnya terdapat proses matching, dimana dalam proses matching
tersebut subjek yang berasal dari kelompok urban mencari pasangan yang
sepadan pada kelompok rural.
 Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2 kelompok, yaitu
kelompok urban dan kelompok rural
Metode untuk mengetahui
distribusi normal  metode
analitik
Parameter Kriteria sebaran
normal
Keterangan
Kolmogorof -
smirnov
p>0,05 Jumlah subjek >50
Shapiro- wilk p>0,05 Jumlah subjek ≤50
Uji Parametrik dan Non-parametrik
Tingkat Pengetahuan Total
Rendah Sedang Tinggi
Tingkat
pendidikan
Rendah a b c a+b+c
Sedang d e f d+e+f
Tinggi g h I g+h+i
Total a+d+g b+e+h c+f+l N
Tabel BxK dan Prinsip PxK
Pengetahuan sesudah penyuluhan
Baik Buruk
Pengetahuan
sebelum
penyuluhan
Baik a b a+c
Buruk c d c+d
a+c c+d N
Tabel BxK dan Prinsip PxK
Tabel BxK dan Prinsip PxK
Pengetahuan * Perilaku pencegahan Crosstabulation
Perilaku pencegahan
Total
Positif Negatif
Pengetahuan Baik Count 19 11 30
% within Pengetahuan 63.3% 36.7% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 16.7% 8.7% 12.5%
Cukup Count 46 43 89
% within Pengetahuan 51.7% 48.3% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 40.4% 34.1% 37.1%
Kurang Count 49 72 121
% within Pengetahuan 40.5% 59.5% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 43.0% 57.1% 50.4%
Total Count 114 126 240
% within Pengetahuan 47.5% 52.5% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 100.0% 100.0% 100.0%
Sikap * Perilaku pencegahan Crosstabulation
Perilaku pencegahan
Total
Positif Negatif
Sikap Positif Count 61 50 111
% within Sikap 55.0% 45.0% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 53.5% 39.7% 46.3%
Negatif Count 53 76 129
% within Sikap 41.1% 58.9% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 46.5% 60.3% 53.8%
Total Count 114 126 240
% within Sikap 47.5% 52.5% 100.0%
% within Perilaku pencegahan 100.0% 100.0% 100.0%
Tabel BxK dan Prinsip PxK
Hipotesis Komparatif
Numerik
Komparatif
Numerik tidak
berpasangan
Komparatif
Numerik
berpasangan
Kategorik
Komparatif
kategorik tidak
berpasangan
Komparatif
kategorik
berpasangan
Hipotesis Komparatif :
Numerik tidak Berpasangan
2 kelompok
Normal
T-test tidak
berpasangan
Tidak Normal Mann- whitney
>2 kelompok
Normal
One way
anova
Tidak normal
Kruskal-wallis
+ post hoc
mann-whitney
Hipotesis Komparatif :
Numerik Berpasangan
Pengukuran
berulang
2x pengukuran
Normal
T test
berpasangan
Tidak normal Wilcoxon
>2x
pengukuran
Normal
Repeated
anova+ post
hoc Bonferroni
Tidak normal
Friedman+
post hoc
wilcoxon
Matching
crossed over
2 kelompok
Normal
T test
berpasangan
Tidak normal wilcoxon
>2 kelompok
Normal
Repeated
anova+ post
hoc Bonferroni
Tidak normal
Friedman+post
hoc wilcoxon
Hipotesis Komparatif :
Kategorik Tidak Berpasangan (Tabel BxK)
Tabel 2x2
Syarat X2
Chi squared
dengan
koreksi Yates
Syarat X2 tidak
terpenuhi
fisher
Tabel 2 x K
K= ordinal
syarat x2
terpenuhi
Proporsi
Chi squared +
post hoc
Trend
Chi squared for
trend
syarat x2 tidak
terpenuhi
Proporsi
Beberapa tabel
2x2
Trend Mann whitney
Penggabungan
sel
K= nominal
Syarat x2
terpenuhi
Chi squared +
post hoc
syarat x2 tidak
terpenuhi
Penggabungan
sel
Tabel (>2) x
(>2)
Salah satu
ordinal
syarat x2
terpenuhi
Proporsi X2+ post hoc
Trend
x2 for trend +
post hoc
syarat x2 tidak
terpenuhi
Proporsi
Beberapa tabel
BxK
Trend
Kruskal wallis +
post hoc
Penggabungan
sel
Nominal
Syarat x2
terpenuhi
Chi square +
post hoc
Syarat x2 tidak
terpenuhi
Tidak dapat
digabung
Beberapa tabel
BxK
Penggabungan
sel
Hipotesis Komparatif :
Kategorik Berpasangan (prinsip PxK)
2
pengulangan
2 kategori Mc Nemar
>2 kategori
Marginal
homogeneity/
wilcoxon
>2
pengulangan
2 kategori
Cochran +
post hoc Mc
Nemar
>2 kategori
Friedman +
post hoc
Wilcoxon
HIPOTESIS KORELATIF
Numerik-
numerik
Sebaran
normal
Linier Pearson
Tidak linier
Tidak diuji
korelasi
Sebaran tidak
normal
Linier Spearman
Tidak linier
Tidak diuji
korelasi
Numerik -
ordinal
Linier Spearman
Tidak linier
Tidak diuji
korelasi
Numerik-
nominal
Eta
Ordinal- ordinal
Spearman,
Gamma,
Somers’d
Ordinal-
nominal
Eta
Nominal-
nominal
Koefisien
kontingensi
Variabel n %
Jenis kelamin
Laki- laki 22 44,0
Perempuan 28 56,0
Tingkat Pendidikan
Rendah 10 20,00
Sedang 25 50,00
Tinggi 15 30,00
Total 50 100,00
Contoh penyajian data kategorik
dalam bentuk tabel
Contoh penyajian variable numerik
Variabel Deskripsi (n=30)
Usia (tahun) 39,04
Lama rawat 8
Chi -Squared
Sikap * Perilaku pencegahan Crosstabulation
Perilaku
pencegahan
Total
Positif Negatif
Sikap Positif Count 61 50 111
% within Sikap 55.0% 45.0% 100.0%
% within Perilaku
pencegahan
53.5% 39.7% 46.3%
Negatif Count 53 76 129
% within Sikap 41.1% 58.9% 100.0%
% within Perilaku
pencegahan
46.5% 60.3% 53.8%
Total Count 114 126 240
% within Sikap 47.5% 52.5% 100.0%
% within Perilaku
pencegahan
100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptoti
c
Significan
ce (2-
sided)
Exact
Sig. (2-
sided)
Exact
Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-
Square
4.602a 1 .032
Continuity
Correctionb
4.063 1 .044
Likelihood Ratio 4.614 1 .032
Fisher's Exact
Test
.038 .022
Linear-by-Linear
Association
4.583 1 .032
N of Valid Cases 240
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 52.73.
b. Computed only for a 2x2 table
Penggabungan sel
PAL Weekdays * Status Gizi Crosstabulation
Status Gizi
Total
Underw
eight Normal
Overwe
ight
Obes
I
Obes
II
PAL
Weekdays
Ringan Count 8 30 1 27 2 68
% within
PAL
Weekdays
11.8% 44.1% 1.5% 39.7
%
2.9% 100.0
%
Sedang Count 0 1 0 0 0 1
% within
PAL
Weekdays
0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0
%
Berat Count 0 1 0 1 0 2
% within
PAL
Weekdays
0.0% 50.0% 0.0% 50.0
%
0.0% 100.0
%
Total Count 8 32 1 28 2 71
% within
PAL
Weekdays
11.3% 45.1% 1.4% 39.4
%
2.8% 100.0
%
Chi-Square Tests
Value df Asymptotic Significance (2-sided)
Pearson Chi-Square 1.631a 8 .990
Likelihood Ratio 2.311 8 .970
Linear-by-Linear
Association
.001 1 .971
N of Valid Cases 71
a. 12 cells (80.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
.01.
Klasifikasi PAL Weekdays 2 * Status Gizi Crosstabulation
Status Gizi
Total
Underwei
ght Normal
Overwei
ght Obes I Obes II
Klasifikasi
PAL 2
ringan Count 8 30 1 27 2 68
% within Klasifikasi
PAL 2
11.8% 44.1% 1.5% 39.7% 2.9% 100.0%
sedang+berat Count 0 2 0 1 0 3
% within Klasifikasi
PAL 2
0.0% 66.7% 0.0% 33.3% 0.0% 100.0%
Total Count 8 32 1 28 2 71
% within Klasifikasi
PAL 2
11.3% 45.1% 1.4% 39.4% 2.8% 100.0%
Kasus 1
Apakah terdapat
perbedaan rerata indeks
masa tubuh (IMT) antara
kelompok status
ekonomi tinggi
dibandingkan kelompok
ekonomi rendah?
No Langkah Jawaban
1
Identifikasi variable
dan skala
pengukuran
Variable indeks masa tubuh (numerik) dan status ekonomi
(kategorik)
2 Jenis hipotesis
Hubungan antar variable numerik dan kategorik bisa korelatif
atau komparatif. Peneliti memilih komparatif karena keluaran
yang diinginkan adalah selisih atau perbandingan rerata
3 Jenis komparatif
Hubungan antarvariabel numerik dan kategorik adalah
komparatif numerik
4
Berpasangan- tidak
berpasangan
Tidak berpasangan karena tidak memenuhi kriteria “variable
yang sama diambil dari subjek yang sama atau dianggap
sama”
5 Jumlah kelompok
Dua kelompok dilihat dari jumlah kategori variable kategorik,
yaitu ekonomi tinggi dan rendah
6 Jumlah pengukuran Satu kali
7 Kesimpulan
Komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu
kali pengukuran
8 Analisis
1. Bila sebaran normal dan varian sama, gunakan uji t tidak
berpasangan untuk varian sama
2. Bila sebaran normal dan varian berbeda, gunakan uji t
tidak berpasangan untuk varian berbeda
3. Bila sebaran tidak normal, lakukan transformasi
4. Analisis yang dilakukan bergantung pada sebaran dan
varian hasil transfomasi
5. Bila sebaran tidak normal, gunakan uji mann-whitney
No Langkah Jawaban
1
Identifikasi variable dan
skala pengukuran
Variable jenis kelamin (kategorik) dan asupan
makanan (kategorik ordinal)
2 Jenis hipotesis
Hubungan antar variable kategorik dan kategorik bisa
korelatif atau komparatif. Peneliti memilih komparatif
karena keluaran yang diinginkan adalah selisih atau
perbandingan proporsi
3 Jenis komparatif
Hubungan antarvariabel kategorik dan kategorik
adalah komparatif kategorik
4
Berpasangan- tidak
berpasangan
Tidak berpasangan karena tidak memenuhi kriteria
“variable yang sama diambil dari subjek yang sama
atau dianggap sama”
5 Jumlah pengukuran Satu kali
6 Kesimpulan
Komparatif kategorik tidak berpasangan satu kali
pengukuran tabel 2x3 salah satu variable ordinal
7 analisis
1. Bila sel yang mempunyai nilai expected kurang
dari lima maksimal 20% jumlah sel, gunakan uji
schi Square
2. Bila syarat tersebut tidak terpenuhi, lakukan
penggabungan sel atau gunakan uji alternatif
untuk tabel 2x3 skala ordinal, yaitu Mann-Whitney
Kasus 2
Apakah terdapat
hubungan antara jenis
kelamin (laki-laki dan
Perempuan) dengan
asupan makanan
(kurang, cukup, lebih)?
Kasus 3
Apakah terdapat hubungan antara kadar
radikal bebas MDA dengan Indeks Brinkman?
No Langkah Jawaban
1
Identifikasi variable dan
skala pengukuran
Variable MDA (numerik) dan Indeks Brinkman (N=numerik)
2 Jenis hipotesis
Hubungan antar variable numerik dan numerik harus
menggunakan korelatif
3 Jenis korelatif Numerik- numerik
4 Kesimpulan Korelatif numerik-numerik
5 analisis
1. Bila paling tidak salah satu variable berdistribusi normal,
gunakan uji korelasi Pearson
2. Bila keduanya tidak normal, lakukan transformasi 
analisis yang dilakukan bergantung pada hasil
transformasi
3. Bila sebaran data tidak normal, gunakan Spearman
KONSUMSI
JUNK FOOD
OBESITAS
AKTIVITAS
FISIK
Contoh kasus : Peneliti ingin meneliti hubungan faktor konsumsi junk food
dengan kejadian obesitas dengan menilai variabel perancu (aktivitas fisik)
apakah benar benar mempengaruhi hubungan 2 variabel diatas dan seberapa
besar pengaruhnya
Aktivitas
Fisik
Konsumsi Junk Food Konsumsi Junk Food
Adjusted
OR
Obesitas Obesitas 95% CI
Tinggi Ringan Total Tinggi Ringan Total
Rendah 34 6 40 14 13 27 5,262 1,666-16,623
Tinggi 8 2 10 8 15 23 7,500 1,276-44,085
Total 42 8 50 22 28 50
X²MH = 12,484 P value = 0,000 cOR = 6,682 OR MH = 5,886 (95%CI 2,249-15,404)
Analisis pengaruh aktivitas fisik pada hubungan konsumsi junk food
dengan kejadian obesitas
LATIHAN
No Nama Jenis kelamin Umur Status Gizi
1 Responden 1 Laki- laki 23 Normal
2 Responden 2 Laki- laki 22 Normal
3 Responden 3 Laki- laki 18 Obesitas
4 Responden 4 Perempuan 25 Overweight
5 Responden 5 Perempuan 21 Obesitas
6 Responden 6 Perempuan 22 Normal
7 Responden 7 Perempuan 19 Overweight
8 Responden 8 Laki-laki 20 Overweight
9 Responden 9 Perempuan 24 Normal

More Related Content

Similar to Pemilihan Uji Statistik-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi

Uji chi square baru
Uji chi square baruUji chi square baru
Uji chi square baruRiswan
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasfitriafadhilahh
 
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSS
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSSPraktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSS
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSSJunEdy8
 
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020Aminullah Assagaf
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptxAyahhpanda1
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.ppt
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.pptAplikasi Regresi Logistik-uji t.ppt
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.pptfaridagushybana
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasprofkhafifa
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 
Biostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKBiostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKDr. Hardian
 

Similar to Pemilihan Uji Statistik-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi (20)

Uji chi square baru
Uji chi square baruUji chi square baru
Uji chi square baru
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Uji chi square
Uji chi squareUji chi square
Uji chi square
 
Uji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitasUji normalitas dan_homogenitas
Uji normalitas dan_homogenitas
 
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSS
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSSPraktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSS
Praktikum Mata Kuliah Biostatistik Pengantar-SPSS
 
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020
Aminullah assagaf implementasi software statistik & analisis 27 juni 2020
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
 
12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa12611132 muthia khaerunnisa
12611132 muthia khaerunnisa
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.ppt
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.pptAplikasi Regresi Logistik-uji t.ppt
Aplikasi Regresi Logistik-uji t.ppt
 
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)
 
Uji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitasUji normalitas dan homogenitas
Uji normalitas dan homogenitas
 
3254109.ppt
3254109.ppt3254109.ppt
3254109.ppt
 
method.ppt
method.pptmethod.ppt
method.ppt
 
Analisis
AnalisisAnalisis
Analisis
 
12 uji chi_square
12 uji chi_square12 uji chi_square
12 uji chi_square
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
Biostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FKBiostatistik spss_FK
Biostatistik spss_FK
 
Analisis statistika
Analisis statistikaAnalisis statistika
Analisis statistika
 

More from safirinaauliarahmi1

Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...safirinaauliarahmi1
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptx
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia RahmipptxManejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptx
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptxsafirinaauliarahmi1
 
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmi
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia RahmiTriangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmi
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1safirinaauliarahmi1
 
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia RahmiKerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmi
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia RahmiTeori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmi
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmi
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia RahmiSumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmi
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia RahmiDasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...safirinaauliarahmi1
 
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia RahmiAsuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiMetode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmi
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia RahmiPerkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmi
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia RahmiAsuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPenganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia RahmiRegulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 

More from safirinaauliarahmi1 (20)

Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
 
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia RahmiLaw enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Law enforcement bidang kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...
INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN, KEBIJAKAN KESEHATAN, DAN SISTEM INFORMASI KESE...
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
 
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptx
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia RahmipptxManejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptx
Manejemen Pengolahan Air Bersih-Safirina Aulia Rahmipptx
 
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmi
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia RahmiTriangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmi
Triangle Epidemiology-Safirina Aulia Rahmi
 
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1
Introduction of Environmental Health-Safirina Aulia Rahmi-Angkatan 1
 
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia RahmiKerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
Kerangka Teori dan Konsep-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi
 
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmi
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia RahmiTeori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmi
Teori Simpul Perjalanan Penyakit-Safirina Aulia Rahmi
 
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmi
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia RahmiSumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmi
Sumber Pencemaran Lingkungan-Safirina Aulia Rahmi
 
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia RahmiDasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
Dasar Kesling dan Sejarah Kesling-Safirina Aulia Rahmi
 
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...
Asuransi Kesehatan di Indonesia dan kecurangan asuransi Kesehatan-Safirina Au...
 
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia RahmiAsuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
 
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiMetode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmi
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia RahmiPerkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmi
Perkembangan Asuransi Kesehatan Dunia-Safirina Aulia Rahmi
 
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia RahmiAsuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
 
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pelaporan dan Audit Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPenganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Penganggaran Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiPembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Pembiayaan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia RahmiRegulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Regulasi Keuangan dan Organisasi Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 

Recently uploaded (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

Pemilihan Uji Statistik-FKG UNDIP-Safirina Aulia Rahmi

  • 1. MODUL 5.1 Pemilihan Uji Statistik berdasarkan Tujuan Penelitian SAFIRINA AULIA RAHMI, S.K.M.,M.Kes Program Studi Kedokteran Gigi- Fakultas Kedokteran-UNDIP
  • 2. 7 istilah yang harus dipahami Skala pengukuran variabel Jenis hipotesis Masalah skala pengukuran Berpasangan atau tidak berpasangan Jumlah kelompok Syarat uji parametrik dan non parametrik Prinsip tabel BxK dan PxK
  • 3. SKALA PENGUKURAN VARIABEL VARIABEL KATEGORI DERAJAT ANTAR KATEGORI SKALA VARIABEL Jenis kelamin - Laki- laki - Perempuan Sederajat Kategorik (nominal) Tingkat Pendidikan - Pendidikan rendah - Pendidikan sedang - Pendidikan tinggi Bertingkat Kategorik (ordinal) Suhu badan Numerik (interval) Kadar gula darah Numerik (rasio) NUMERIK
  • 5. CONTOH REDAKSIONAL PERTANYAAN PENELITIAN KOMPARATIF • Apakah terdapat perbedaan kadar gula darah antara perokok dan bukanaperokok? • Bagaimana perbandingan kadar gula darah antara perokok dan bukan perokok? • Apakah terdapat perbedaan terjadinya kanker paru antara perokok dan bukan perokok? • Bagaimana perbandingan terjadinya kanker paru antara perokok dan bukan perokok? • Apakah terdapat hubungan antara perilaku merokok dan kanker paru? KORELATIF • Bagaimana korelasi antara kadar trigliserida dan kadar gula darah? • Apakah terdapat hubungan antara kadar trigliserida dan kadar gula darah?
  • 7. BERPASANGAN ATAU TIDAK BERPASANGAN DAN JUMLAH KELOMPOK Anda mengukur tekanan darah subjek penelitian. Subjek penelitian tersebut berasal dari dua kelompok, yaitu lansia dan remaja  Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh kelompok data yang tidak berpasangan karena individu dari dua kelompok data tersebut berbeda  Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok lansia dan kelompok remaja
  • 8. Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari 2023 dan Bulan Februari 2023  Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh kelompok data yang berpasangan karena individu dari dua kelompok data adalah individu yang sama  Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2 kelompok, yaitu berat badan mahasiswa pada bulan Januari dan pada bulan Februari
  • 9. Subjek dibagi dua yaitu yang berasal dari urban dan rural. Setiap kelompok urban dicari pasangan yang sepadan dari kelompok rural (proses matching) kedua kelompok tersebut diukur tekanan darahnya  Dari segi berpasangan, contoh diatas merupakan contoh yang berpasangan karena didalamnya terdapat proses matching, dimana dalam proses matching tersebut subjek yang berasal dari kelompok urban mencari pasangan yang sepadan pada kelompok rural.  Sedangkan dari segi jumlah, contoh diatas terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok urban dan kelompok rural
  • 10. Metode untuk mengetahui distribusi normal  metode analitik Parameter Kriteria sebaran normal Keterangan Kolmogorof - smirnov p>0,05 Jumlah subjek >50 Shapiro- wilk p>0,05 Jumlah subjek ≤50 Uji Parametrik dan Non-parametrik
  • 11. Tingkat Pengetahuan Total Rendah Sedang Tinggi Tingkat pendidikan Rendah a b c a+b+c Sedang d e f d+e+f Tinggi g h I g+h+i Total a+d+g b+e+h c+f+l N Tabel BxK dan Prinsip PxK
  • 12. Pengetahuan sesudah penyuluhan Baik Buruk Pengetahuan sebelum penyuluhan Baik a b a+c Buruk c d c+d a+c c+d N Tabel BxK dan Prinsip PxK
  • 13. Tabel BxK dan Prinsip PxK Pengetahuan * Perilaku pencegahan Crosstabulation Perilaku pencegahan Total Positif Negatif Pengetahuan Baik Count 19 11 30 % within Pengetahuan 63.3% 36.7% 100.0% % within Perilaku pencegahan 16.7% 8.7% 12.5% Cukup Count 46 43 89 % within Pengetahuan 51.7% 48.3% 100.0% % within Perilaku pencegahan 40.4% 34.1% 37.1% Kurang Count 49 72 121 % within Pengetahuan 40.5% 59.5% 100.0% % within Perilaku pencegahan 43.0% 57.1% 50.4% Total Count 114 126 240 % within Pengetahuan 47.5% 52.5% 100.0% % within Perilaku pencegahan 100.0% 100.0% 100.0%
  • 14. Sikap * Perilaku pencegahan Crosstabulation Perilaku pencegahan Total Positif Negatif Sikap Positif Count 61 50 111 % within Sikap 55.0% 45.0% 100.0% % within Perilaku pencegahan 53.5% 39.7% 46.3% Negatif Count 53 76 129 % within Sikap 41.1% 58.9% 100.0% % within Perilaku pencegahan 46.5% 60.3% 53.8% Total Count 114 126 240 % within Sikap 47.5% 52.5% 100.0% % within Perilaku pencegahan 100.0% 100.0% 100.0% Tabel BxK dan Prinsip PxK
  • 16. Hipotesis Komparatif : Numerik tidak Berpasangan 2 kelompok Normal T-test tidak berpasangan Tidak Normal Mann- whitney >2 kelompok Normal One way anova Tidak normal Kruskal-wallis + post hoc mann-whitney
  • 17. Hipotesis Komparatif : Numerik Berpasangan Pengukuran berulang 2x pengukuran Normal T test berpasangan Tidak normal Wilcoxon >2x pengukuran Normal Repeated anova+ post hoc Bonferroni Tidak normal Friedman+ post hoc wilcoxon Matching crossed over 2 kelompok Normal T test berpasangan Tidak normal wilcoxon >2 kelompok Normal Repeated anova+ post hoc Bonferroni Tidak normal Friedman+post hoc wilcoxon
  • 18. Hipotesis Komparatif : Kategorik Tidak Berpasangan (Tabel BxK) Tabel 2x2 Syarat X2 Chi squared dengan koreksi Yates Syarat X2 tidak terpenuhi fisher
  • 19. Tabel 2 x K K= ordinal syarat x2 terpenuhi Proporsi Chi squared + post hoc Trend Chi squared for trend syarat x2 tidak terpenuhi Proporsi Beberapa tabel 2x2 Trend Mann whitney Penggabungan sel K= nominal Syarat x2 terpenuhi Chi squared + post hoc syarat x2 tidak terpenuhi Penggabungan sel
  • 20. Tabel (>2) x (>2) Salah satu ordinal syarat x2 terpenuhi Proporsi X2+ post hoc Trend x2 for trend + post hoc syarat x2 tidak terpenuhi Proporsi Beberapa tabel BxK Trend Kruskal wallis + post hoc Penggabungan sel Nominal Syarat x2 terpenuhi Chi square + post hoc Syarat x2 tidak terpenuhi Tidak dapat digabung Beberapa tabel BxK Penggabungan sel
  • 21. Hipotesis Komparatif : Kategorik Berpasangan (prinsip PxK) 2 pengulangan 2 kategori Mc Nemar >2 kategori Marginal homogeneity/ wilcoxon >2 pengulangan 2 kategori Cochran + post hoc Mc Nemar >2 kategori Friedman + post hoc Wilcoxon
  • 22. HIPOTESIS KORELATIF Numerik- numerik Sebaran normal Linier Pearson Tidak linier Tidak diuji korelasi Sebaran tidak normal Linier Spearman Tidak linier Tidak diuji korelasi Numerik - ordinal Linier Spearman Tidak linier Tidak diuji korelasi Numerik- nominal Eta Ordinal- ordinal Spearman, Gamma, Somers’d Ordinal- nominal Eta Nominal- nominal Koefisien kontingensi
  • 23. Variabel n % Jenis kelamin Laki- laki 22 44,0 Perempuan 28 56,0 Tingkat Pendidikan Rendah 10 20,00 Sedang 25 50,00 Tinggi 15 30,00 Total 50 100,00 Contoh penyajian data kategorik dalam bentuk tabel
  • 24. Contoh penyajian variable numerik Variabel Deskripsi (n=30) Usia (tahun) 39,04 Lama rawat 8
  • 25. Chi -Squared Sikap * Perilaku pencegahan Crosstabulation Perilaku pencegahan Total Positif Negatif Sikap Positif Count 61 50 111 % within Sikap 55.0% 45.0% 100.0% % within Perilaku pencegahan 53.5% 39.7% 46.3% Negatif Count 53 76 129 % within Sikap 41.1% 58.9% 100.0% % within Perilaku pencegahan 46.5% 60.3% 53.8% Total Count 114 126 240 % within Sikap 47.5% 52.5% 100.0% % within Perilaku pencegahan 100.0% 100.0% 100.0% Chi-Square Tests Value df Asymptoti c Significan ce (2- sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Pearson Chi- Square 4.602a 1 .032 Continuity Correctionb 4.063 1 .044 Likelihood Ratio 4.614 1 .032 Fisher's Exact Test .038 .022 Linear-by-Linear Association 4.583 1 .032 N of Valid Cases 240 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 52.73. b. Computed only for a 2x2 table
  • 26. Penggabungan sel PAL Weekdays * Status Gizi Crosstabulation Status Gizi Total Underw eight Normal Overwe ight Obes I Obes II PAL Weekdays Ringan Count 8 30 1 27 2 68 % within PAL Weekdays 11.8% 44.1% 1.5% 39.7 % 2.9% 100.0 % Sedang Count 0 1 0 0 0 1 % within PAL Weekdays 0.0% 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0 % Berat Count 0 1 0 1 0 2 % within PAL Weekdays 0.0% 50.0% 0.0% 50.0 % 0.0% 100.0 % Total Count 8 32 1 28 2 71 % within PAL Weekdays 11.3% 45.1% 1.4% 39.4 % 2.8% 100.0 % Chi-Square Tests Value df Asymptotic Significance (2-sided) Pearson Chi-Square 1.631a 8 .990 Likelihood Ratio 2.311 8 .970 Linear-by-Linear Association .001 1 .971 N of Valid Cases 71 a. 12 cells (80.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .01. Klasifikasi PAL Weekdays 2 * Status Gizi Crosstabulation Status Gizi Total Underwei ght Normal Overwei ght Obes I Obes II Klasifikasi PAL 2 ringan Count 8 30 1 27 2 68 % within Klasifikasi PAL 2 11.8% 44.1% 1.5% 39.7% 2.9% 100.0% sedang+berat Count 0 2 0 1 0 3 % within Klasifikasi PAL 2 0.0% 66.7% 0.0% 33.3% 0.0% 100.0% Total Count 8 32 1 28 2 71 % within Klasifikasi PAL 2 11.3% 45.1% 1.4% 39.4% 2.8% 100.0%
  • 27. Kasus 1 Apakah terdapat perbedaan rerata indeks masa tubuh (IMT) antara kelompok status ekonomi tinggi dibandingkan kelompok ekonomi rendah? No Langkah Jawaban 1 Identifikasi variable dan skala pengukuran Variable indeks masa tubuh (numerik) dan status ekonomi (kategorik) 2 Jenis hipotesis Hubungan antar variable numerik dan kategorik bisa korelatif atau komparatif. Peneliti memilih komparatif karena keluaran yang diinginkan adalah selisih atau perbandingan rerata 3 Jenis komparatif Hubungan antarvariabel numerik dan kategorik adalah komparatif numerik 4 Berpasangan- tidak berpasangan Tidak berpasangan karena tidak memenuhi kriteria “variable yang sama diambil dari subjek yang sama atau dianggap sama” 5 Jumlah kelompok Dua kelompok dilihat dari jumlah kategori variable kategorik, yaitu ekonomi tinggi dan rendah 6 Jumlah pengukuran Satu kali 7 Kesimpulan Komparatif numerik tidak berpasangan dua kelompok satu kali pengukuran 8 Analisis 1. Bila sebaran normal dan varian sama, gunakan uji t tidak berpasangan untuk varian sama 2. Bila sebaran normal dan varian berbeda, gunakan uji t tidak berpasangan untuk varian berbeda 3. Bila sebaran tidak normal, lakukan transformasi 4. Analisis yang dilakukan bergantung pada sebaran dan varian hasil transfomasi 5. Bila sebaran tidak normal, gunakan uji mann-whitney
  • 28. No Langkah Jawaban 1 Identifikasi variable dan skala pengukuran Variable jenis kelamin (kategorik) dan asupan makanan (kategorik ordinal) 2 Jenis hipotesis Hubungan antar variable kategorik dan kategorik bisa korelatif atau komparatif. Peneliti memilih komparatif karena keluaran yang diinginkan adalah selisih atau perbandingan proporsi 3 Jenis komparatif Hubungan antarvariabel kategorik dan kategorik adalah komparatif kategorik 4 Berpasangan- tidak berpasangan Tidak berpasangan karena tidak memenuhi kriteria “variable yang sama diambil dari subjek yang sama atau dianggap sama” 5 Jumlah pengukuran Satu kali 6 Kesimpulan Komparatif kategorik tidak berpasangan satu kali pengukuran tabel 2x3 salah satu variable ordinal 7 analisis 1. Bila sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima maksimal 20% jumlah sel, gunakan uji schi Square 2. Bila syarat tersebut tidak terpenuhi, lakukan penggabungan sel atau gunakan uji alternatif untuk tabel 2x3 skala ordinal, yaitu Mann-Whitney Kasus 2 Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin (laki-laki dan Perempuan) dengan asupan makanan (kurang, cukup, lebih)?
  • 29. Kasus 3 Apakah terdapat hubungan antara kadar radikal bebas MDA dengan Indeks Brinkman? No Langkah Jawaban 1 Identifikasi variable dan skala pengukuran Variable MDA (numerik) dan Indeks Brinkman (N=numerik) 2 Jenis hipotesis Hubungan antar variable numerik dan numerik harus menggunakan korelatif 3 Jenis korelatif Numerik- numerik 4 Kesimpulan Korelatif numerik-numerik 5 analisis 1. Bila paling tidak salah satu variable berdistribusi normal, gunakan uji korelasi Pearson 2. Bila keduanya tidak normal, lakukan transformasi  analisis yang dilakukan bergantung pada hasil transformasi 3. Bila sebaran data tidak normal, gunakan Spearman
  • 30. KONSUMSI JUNK FOOD OBESITAS AKTIVITAS FISIK Contoh kasus : Peneliti ingin meneliti hubungan faktor konsumsi junk food dengan kejadian obesitas dengan menilai variabel perancu (aktivitas fisik) apakah benar benar mempengaruhi hubungan 2 variabel diatas dan seberapa besar pengaruhnya
  • 31. Aktivitas Fisik Konsumsi Junk Food Konsumsi Junk Food Adjusted OR Obesitas Obesitas 95% CI Tinggi Ringan Total Tinggi Ringan Total Rendah 34 6 40 14 13 27 5,262 1,666-16,623 Tinggi 8 2 10 8 15 23 7,500 1,276-44,085 Total 42 8 50 22 28 50 X²MH = 12,484 P value = 0,000 cOR = 6,682 OR MH = 5,886 (95%CI 2,249-15,404) Analisis pengaruh aktivitas fisik pada hubungan konsumsi junk food dengan kejadian obesitas
  • 32. LATIHAN No Nama Jenis kelamin Umur Status Gizi 1 Responden 1 Laki- laki 23 Normal 2 Responden 2 Laki- laki 22 Normal 3 Responden 3 Laki- laki 18 Obesitas 4 Responden 4 Perempuan 25 Overweight 5 Responden 5 Perempuan 21 Obesitas 6 Responden 6 Perempuan 22 Normal 7 Responden 7 Perempuan 19 Overweight 8 Responden 8 Laki-laki 20 Overweight 9 Responden 9 Perempuan 24 Normal