Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan gerontik untuk seorang laki-laki berusia 80 tahun dengan ketidakberdayaan. Dokumen ini meliputi pengkajian kesehatan, masalah, dan rencana intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup pasien.
1. ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
TN. M. DENGAN KETIDAKBERDAYAAN
DESA BAKAUHENI KECAMATAN BAKAUHENI
LAMPUNG SELATAN
Oleh:
SURIYATI
NIM. 2022207209050
PRODI PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2022
2. ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAK BERDAYAAN
1. Pengkajian
Hari/tanggal : Sabtu, 11 September 2022
Jam : 09.00 WIB
Metode : wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen
A. Identitas
1. Klien
Nama : Tn. M
Umur : 80 tahun
Agama : Islam
Jemis kelamin : Laki laki
Pendidikan : SD
Alamat : Kenyayan bawah 2, bakauheni
Suku : Sunda
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk :
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Hub. Dengan klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien tirah baring. Klien mengatakan sudah sulit untuk duduk, setiap hari hanya
tiduran saja. Klien mengatakan kaki kanannya pegel-pegel dan sulit untuk
digerakkan. Klien mengatakan sudah tidak bisa duduk dan hanya tiduran saja.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Data dari RM klien menunjukkan bahwa Tn. M memiliki riwayat darah tinggi bulan
Juni 2020.
3. Riwayat kesehatan keluarga
a) Klien mengatakan di keluarganya tidak ada penyakit menular maupun keturunan
3. seperti darah tinggi.
b) Genogram : Klien mengatakan dirinya 7 bersaudara namun klien lupa anak yang
ke berapa
C. Pola Kebiasaan
1. Aspek Fisik - Biologis
a. Pola nutrisi/metabolic
1) Intake makanan :
Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk, dan kadang sayur.
Pemberian nutrisi pada klien dibantu oleh orang lain.
Klien terlihat makan habis hanya 5 sendok.
2) Intake cairan:
Klien mengatakan minum dengan tempat minum yang sudah disediakan di
kasurnya. Klien minum terkadang denngan bantuan orang lain. Klien minum
air putih sedikit tapi sering ±200 mL sehari.
b. Pola eliminasi
1) Buang air besar :
Klien mengatakan b.a.b menggunakan diapers. Bila penuh, diapers diganti oleh
keluarga
2) Buang air kecil
Klien mengatakan b.a.k menggunakan diapers. Bila penuh, diapers diganti oleh
keluarga
c. Pola Aktifitas Sehari – Hari
- Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri, mandi dibantu oleh orang lain
dengan cara di lap.
4. Indeks KATZ tentang aktivitas kehidupan sehari – hari :
No Kegiatan Keterangan Skor
1. Mandi Klien mampu berdiri dan berpindah, klien mampu
mandi sendiri
0
2. Berpakaian Klien mandiri dan menggunakan pakaian sendiri 0
3. Berpindah Klien mampu berpindah namun dengan jalan sedikit
kaku
0
4. Kontinen
BAB/BAK
Klien menyatakan b.a.k kadang keluar darah 0
5. Makan Klien makan sendiri tanpa dibantu orang lain 0
6. Toileting Klien mampu b.a.k dan b.a.b tanpa dibantu orang lain 0
Skor : 0 (ketergantungan)
d. Pola tidur dan istirahat
Klien mengatakan sering terbangun saat tengah malam hari (nglilir).
2. Aspek Mental – Intelektual – Sosial – Spiritual
a. Konsep Diri
1) Identitas Diri
Klien menyatakan dirinya adalah orang yang sudah tua.
2) Ideal Diri
Klien mengatakan sudah lama tinggal di panti dan pasrah dengan keadaannya
saat ini.
3) Gambaran Diri
Klien mengatakan mengetahui tentang keadaannya saat ini dan pasrah dengan
keadaannya.
4) Harga Diri
Klien mengatakan tidak malu dengan keadaannya saat ini, klien mengatakan
ketidakberdayaannya saat ini karena dirinya yang sudah tua
5. 5) Peran Diri
Klien menyatakan tidak pernah berkomunikasi dengan sesama klien di panti
karena sudah tidak bisa apa-apa lagi.
b. Emosional
Klien mengatakan jarang tersinggung jika ada penghuni panti yang
menyinggungnya. Klien mengatakan jika ada penghuni panti yang marah,
biasanya klien diamkan saja dan mencoba memahami semua sikap dan sifat yang
dimiliki setiap penghuni panti.
c. Intelektual / Pengetahuan
Daya ingat sudah menurun
Pengkajian fungsi kognitif menggunakan SPMSQ
No
.
Pertanyaan Jawaban B/S
1. Tanggal berapa hari ini ? Tidak tahu S
2. Hari apa sekarang ini ? Tidak tahu S
3. Apa nama tempat ini ? Tidak tahu S
4. Berapa nomor telepon anda ? Tidak tahu S
Dimana Alamat anda ?
5. Berapa umur anda ? 80 tahun B
6. Kapan Anda lahir ? Tidak tahu S
7. Siapa Presiden Indonesia yang
sekarang ?
Tidak tahu S
8. Siapa presiden sebelumnya ? Tidak tahu S
9. Siapa nama kecil ibu anda ? Sakem B
10. Pengurangan 3 dari angka 20 dan
dikurangi 3 setiap bilangan baru
hingga nilai habis
Tidak tahu S
6. Penilaian :
1 – 2 kesalahan : tidak mempunyai kerusakan intelektual
3 – 4 kesalahan : kerusakan intelektual ringan
5 – 7 kesalahan : kerusakan intelektual sedang
8– 10 kesalahan : kerusakan intelektual berat
Interpretasi hasil penilaian: kerusakan intelektual berat.
d. Aman nyaman
Skala pengukuran Resiko jatuh Morse
Parameter Status /keadaan skor nilai Ket
Riwayat jatuh 3
bulan terakhir
Tidak pernah 0
0
Klien
mengatakan
belum pernah
terjatuh
Pernah 25
Penyakit penyerta
(diagnosa
Ada 15 15 Darah Tinggi
Tidak ada 0
7. sekunder)
Alat bantu jalan Tanpa alat bantu,
tidak dapat jalan ,
kursi roda, bed rest
0
0
Klien tidak bisa
berjalan
Tongkat penyangga 15
Kursi atau benda lain
untuk tumpuan
berjalan
30
Pemakaian infus
intravena/heparin
Ya 20
0
Klien tidak
menggunakan
infus
Tidak 0
Cara berjalan Normal, tidak dapat
jalan
0
0
Klien nampak
berjalan dengan
langkah kecil-
kecil
Lemah 10
Tengganggu 20
Status mental Menyadari
kelemahannya
0
0
Klien
mengatakan
dirinya sudah
lemah dan tak
selincah waktu
muda dulu
Tidak menyadari
kelemahannya
15
Jumlah 15
Tingkat Resiko Skor morse
Resiko rendah 0-24
Resiko sedang : 25-44
Resiko tinggi : >45
Interpretasi : ResikoRendah
8. e. Hubungan interpersonal
Klien mengatakan jarang ngobrol dengan tetangga karena sudah tidak bisa apa-
apa.
f. Sosial
APGAR Score : Sudah dikaji namun respon klien (-)
No. Pernyataan
Selalu
( 2 )
Kadang
( 1 )
Hampir tdk
pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya
dapat membuat keluarga atau
teman menolong saat terjadi
hal yang menyulitkan
(adaptasi)
V
2. Saya merasa puas dengan cara
keluarga atau teman
membicarakan hal dan masalah
yang ada dengan saya
(Hubungan)
V
3. Saya merasa puas dengan
kenyataan bahwa keluarga atau
teman menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk mencari arah kehidupan
aktifitas baru (pertumbuhan)
V
4. Saya merasa puas melihat cara
keluarga atau teman
mengekspresikan afeksi dan
respon mereka terhadap emosi
saya seperti marah, sedih
V
9. 5. Saya merasa puas atas cara
teman menghabiskan waktu
bersama – sama (Pemecahan)
V
Hasil Score 0
< 3 : terjadi disfungsi keluarga tingkat tinggi
4 – 6 : terjadi disfungsi keluarga tingkat menengah
> 6 : tidak terjadi disfungsi sosial
Intrepretasi : Terjadi disfungsi keluarga tingkat
tinggi Skala Depresi Geriatri
No PERTANYAA
N
YA TIDAK
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
anda?
V
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan
minat atau kesenangan anda?
V
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? V
4 Apakah anda sering merasa bosan? V
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap
saat?
V
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda?
V
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar
hidup anda?
V
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? V
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
V
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat dibanding kebanyakan orang?
V
11 Apakah anda berpikir hidup anda sekarang ini
menyenangkan ?
V
10. 12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan
anda saat ini?
V
13 Apakah anda merasa penuh semangat? V
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
harapan?
V
15 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya daripada anda?
V
SKOR 8
Skor 10-15 : depresi berat
Skor 6-9 : depresi sedang
Skor 0-5 : depresi ringan
Intrepertasi data : Depresi sedang
g. Support system
Klien mengatakan dirinya tidak memiliki suami dan dulu hanya tinggal dengan kakaknya.
h. Aspek spiritual
Klien mengatakan ia beragama Islam.
2. Pemeriksaan fisik
1. Keluhan yang dirasakan saat ini :
Klien mengatakan kaki kanannya pegal-pegal.
TD : 170/100 mmHg
RR : 20 x/m
N : 82 x/m
S : 36,5o
C
2. Kepala :
11. a. Kepala : bentuk kepala simetris, rambut berwarna putih dan sebagian hitam, tidak
tampak ketombe, tidak tampak kelainan pada kepala.
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, tidak ada nyeri tekan
c. Telinga : Bentuk simetris, bersih, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen dan
tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka.
d. Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada serumen,tidak ada
nyeri tekan,tidak ada lesi atau jejas
e. Mulut : Membran mukosa kering, tidak ada stomatitis, tidak ada pembesaran
tonsil, tidak sianosis,dan tidak lesi,tidak ada nyeri tekan.
f. Wajah : tidak tampak kelainan pada wajah.
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid leher, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
h. Ekstrimitas :
Atas : anggota gerak atas lengkap, tidak ada kelainan jari, tidak tampak edema.
Bawah : anggota gerak bawah lengkap, tidak ada kelainan jari, tampak edema di
kaki kanan (pitting udem derajat 3)
Terdapat lesi di pantat dan paha kiri klien. Lesi berwarna kemerahan, tidak ada
pus, tidak berbau, luas lesi ±3 cm
Klasifikasi Dekubitus Derajat II (Hilangnya sebagian ketebalan kulit meliputi
epidermis dan dermis. Luka superficial dan secara klinis terlihat seperti abrasi,
lecet, atau lubang yang dangkal.)
i. Dada : Simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
3. Analisa Data
DATA MASALAH PENYEBAB
DS
- Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri
Defisit perawatan
diri
Ketidakberdayaan
- Klien mengatakan mandi dibantu oleh orang
lain
- Klien mengatakan mandi di tempat tidur
12. dengan cara di lap oleh petugas
- Klien mengatakan tidak bisa makan sendiri
DO
- Indeks KATZ : 0
- Klien tidak dapat pergi ke kamar mandi secara
mandiri
- Klien tidak dapat mengeringkan tubuh secara
mandiri
- Klien tidak bisa memegang alat makan secara
mandiri
- Kekuatan Otot :
4 4
4 4
4. Intervensi Keperawatan
NO. DX
KEPERA
WATAN
TUJUAN RENCANA
TINDAKAN
RASIONAL
Dx.
1
Ketidakber
dayaan
Tujuan: Klien mampu
mengontrol
ketidakberdayaan dengan
kriteria hasil:
- Klien mampu
berpartisipasi
dalam
pengambilan
Sp 1 Pasien
- Kaji
ketidakberda
yaan klien
- Bantu klien
menguraikan
perasaan nya
- Latih klien
- Untuk
menentukan
intervensi
selanjutnya
- Agar klien dapat
mengungkapkan
penyebab
ketidakberdayaan
13. keputusan
- Klien
mampu
termotivasi
untuk aktif
mencapai
tujuan yang
realistis.
untuk
berpikir
positif
- Latih klien
untuk
mengembang
kan harapan
positif (Afirasi
Positif)
Sp 2 Pasien
- Evaluasi
Kondisi
ketidakberda
yaan
- Latih Klien
untuk
mengontrol
ketidakberda
yaan
Sp 1 Keluarga
- Jelaskan
kondisi klien
dan cara
merawat
Sp 2 Keluarga
- Evaluasi
peran
keluarga
merawat
klien.
nya
- Berpikir positif
membawa
perubahan baik
dalam fisik dan
mental individu
- Untuk menegaskan
klien bahwa klien
mampu lebih
baik.
- Untuk mengetahui
perkembangan
respon
ketidakberdayaan
nya
- Agar dapat
mengendalikan
situasi tertentu
- Agar keluarga
mengetahui kondisi
klien dan mampu
berperan dalam
perawatan
- Untuk melihat
sejauh mana
peran keluarga
dalam merawat
klien.
14. 5. Implementasi dan evaluasi
Nama: Tn. M Dx Medis: -
Umur: 80 Tahun Ruang: -
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakberdayaan - Membantu
klien untuk
mengungkapk
an
perasaannya
- Mengevaluasi
kondisi
ketidakberdayaan
- Membantu klien
berpartisipasi
dalam
pengambilan
keputusan yang
berkaitan dengan
perawatan
sendiri.
- Memotivasi klien
aktif dalam
mencapai tujuan
yang realistis
-
S:
- Klien mengatakana
senang dengan
kondisi nya
sekarang.
- Klien mau
melakukan
pelaksanaan diet
dan melakukan
tindakan injeksi
pada dirinya
O:
- Klien tampak
antusias
- Raut wajah klien
tampak senang
A: Ketidakberdayaan
teratasi
P: Intervensi Dihentikan
- Sp 2: Evaluasi dan
monitor motivasi
klien dalam pola
15. pikir positif
- Sp Keluarga: Motivasi
Kleuarga dalam peran
harapan positif klien.