SlideShare a Scribd company logo
Novi Violona Edwar
Proses trombopoesis
 Merupakan kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi trombosit.
Ditandai dengan rendahnya atau bahkan tidak terbentuknya megakariosit.
 Klasifikasi :
1. Hipoplasia megakariositik terisolasi .
a. Trombositopenia amegakariositik kongenital yang berhubungan dengan
absen radius bilateral (sindrom TAR)
b. Trombositopenia amegakariositik kongenital yang berhubungan dengan
sinostosis radio-ulnar (ATRUS) .
c. Hipoplasia megakariositik kongenital tanpa anomali (CAMT)
d. Trombositopenia hipoplastik kongenital dengan mikrosefali .
e. Sindrom Rubella.
f. Trombositopenia hipoplastik kongenital yang berhubungan dengan
sindrom trisomi .
g. Agenesis trombositopenia korpus kalosum.
h. Anemia fanconi .
i. Sindrom Hoyeraal Hreidarsson
2. Gangguan sumsum tulang secara umum
Amegakariositik trombositopenia kongenital
 Yaitu kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal
resesif berupa kegagalan sumsum tulang dalam
memproduksi trombosit dengan manisfestasi berupa
trombositopenia berat , dapat disertai anemia aplasti atau
leukemia.
 Munculan klinis dapat terjadi pada bulan pertama
kehidupan.
Thrombocytopenia with Absent Radii Syndrome
 Merupakan kelainan langka yang diturunkan secara autosomal
resesif
 Kebanyakan kasus didiagnosis baik dalam rahim atau pada hari
pertama kehidupan.
 Tidak adanya jari-jari bilateral yang bermanifestasi sebagai
pemendekan lengan bawah dan fleksi pada siku.
 Kedua ibu jari ada, yang membantu membedakan TAR dari
anemia Fanconi. Cacat falang lainnya, humeri, dan tungkai
bawah, serta anomali jantung.
 Peningkatan jumlah sel darah putih sering terlihat, dan anemia
dapat menjadi bagian dari gambaran klinis.
 Episode perdarahan yang signifikan, seperti perdarahan
gastrointestinal dan bahkan perdarahan intraserebral, terjadi
pada 6 bulan pertama kehidupan.
 Kematian dapat terjadi pada tahun pertama kehidupan
akibat perdarahan, tetapi hal ini dapat dikurangi dengan
penggunaan profilaksis seperti transfusi trombosit bila
jumlahnya sangat rendah.
 Biasanya, trombositopenia membaik seiring waktu karena
alasan yang tidak dipahami, dan trombosit hitungan bisa
normal setelah tahun pertama kehidupan.
 Ada subkelompok pasien yang terus mengalami
penurunan jumlah dan perdarahan hingga dewasa.
Warisan senyawa alel nol langka dan salah satu dari dua polimorfisme nukleotida
tunggal frekuensi rendah di daerah regulasi RBM8A, pengkodean subunit Y14
dari exon-junction complex (EJC) menyebabkan TAR. EJC melakukan tugas
pemrosesan RNA yang penting. TAR adalah kelainan manusia pertama yang
disebabkan oleh defisiensi salah satu dari empat subunit EJC.
Ada beberapa laporan kasus leukemia mieloid akut pada anak usia dini pada
pasien ini, tetapi ada tidak ada kerapuhan kromosom terkait seperti yang terlihat
pada anemia Fanconi.
tatalaksana
 Transfusi sel darah merah untuk anemia dan transfusi
trombosit donor tunggal untuk perdarahan hebat.
 Transplantasi sel induk alogenik mungkin diperlukan
untuk pasien bergejala.
 Kortikosteroid dan splenektomi tidak memiliki
manfaat jangka panjang.
Amegakaryocytic Thrombocytopenia (AMT)
 CAMT diturunkan secara autosomal resesif.
 Pasien mungkin datang dengan trombositopenia terisolasi pada
periode neonatal, namun usia paling umum pada presentasi
trombositopenia dalam bulan pertama, karena petekie dan gejala
perdarahan lainnya.
 Trombositopenia berat dan tidak seperti NAIT, tidak bisa sembuh.
 Diagnosis CAMT biasanya tidak dibuat sampai bayi berusia beberapa
minggu atau bulan setelah pemeriksaan sumsum tulang.
• Evaluasi sumsum tulang menunjukkan tidak ada atau sangat
berkurangnya jumlah megakariosit dengan normal elemen
granulopoietik dan eritroid.
• Kadar trombopoietin sangat tinggi sebagai akibat dari penurunan
jumlah megakariosit dan sel progenitornya.
 Pada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan adanya kelainan tulang,
ginjal, atau jantung, tetapi kebanyakan memiliki tidak ada fitur yang
dapat dibedakan secara fisik.
 CAMT disebabkan oleh mutasi pada gen c-mpl
(reseptor trombopoietin),
 Karena fungsi c-mpl juga mencegah apoptosis stem
sel, sehingga banyak pasien yang berkembang menjadi
anemia aplastik.
Tatalaksana
 Pengobatan saat ini untuk CAMT bersifat suportif,
menggunakan transfusi trombosit.
 Satu-satunya pengobatan kuratif adalah transplantasi
stem sel alogenik.
 Terapi gen sedang dikembangkan.
Amegakaryocytic Thrombocytopenia with Radio-Ulnar
Synostosis
a. Pasien yang datang saat lahir dengan trombositopenia
berat (mirip dengan CAMT), tetapi mereka memiliki yang
berikut ini temuan pemeriksaan fisik khas yang dapat
mengidentifikasi sindrom spesifik ini:
• Sinostosis radio-ulnaris proksimal (fusi radius dan ulnaris di
siku).
• clynodactili (minor).
• Asetabula dangkal (minor).
b. Mutasi HOXA11 telah diidentifikasi dalam dua jenis tetapi
tidak pada yang lain. Mutasi tampaknya menghambat
diferensiasi megakariositik.
c. Penyakit ini berhubungan dengan anemia aplastik dan
kemungkinan leukemia.
Congenital Hypoplastic Thrombocytopenia with
Microcephaly
 Tiga bayi telah dilaporkan dengan trombositopenia hipoplastik
kongenital dengan mikrosefali dan trombositopenia persisten melebihi
1 tahun kehidupan.
 Sindrom Rubella, yang mungkin muncul dengan klinis yang sama,
harus disingkirkan.
Thrombocytopenia Agenesis of Corpus Callosum
Syndrome
 Telah dilaporkan 3 pasien wanita dengan trombositopenia,
agenesis korpus kalosum, berat badan lahir rendah,
keterlambatan pertumbuhan, dan fitur wajah dysmorphic.
Megakariosit tidak ada.
Patofisiologi
 Mayoritas pasien memiliki mutasi pada gen untuk
reseptor trombopoeitin (TPO), c-Mpl, yang
mengakibatkan tingginya tingkat serum TPO.
 Pengikatan TPO merangsang fase awal dan akhir
megakaryocytopoiesis, meningkatkan jumlah, ukuran,
dan ploidi megakariosit, dan mendorong ekspresi
penanda spesifik platelet. TPO juga mempertahankan
jumlah sel puncak hematopoietik sehingga, setiap
kelainan berkontribusi pada terjadinya
trombositopenia dan pansitopenia pada pasien CAMT.
 TPO, juga dikenal sebagai ligan c-Mpl adalah sitokin yang
memainkan peran sentral dalam megakaryopeoiesis
dengan mempengaruhi perkembangan dan pematangan
megakariosit dan produksi trombosit dari sel induk
hematopoetik. TPO memberikan efek biologisnya melalui
reseptor TPO, c-Mpl. C-Mpl adalah anggota superfamili
reseptor sitokin dan fungsinya terbatas pada jaringan dan
sel hematopoietik, seperti sumsum tulang, limpa, hati
janin, dan sel CD34 +. Stimulasi c-mpl dengan hasil TPO
dalam aktivasi anggota keluarga tirosin kinase (Tyk2) dan
Janus kinase (JAK2), yang pada gilirannya memfosforilasi
Stat5 dan Stat3, menyebabkan translokasi inti mereka dan
transkripsi gen responsif Stat
Gejala klinis
 Manifestasi klinis yang utama biasanya adalah adanya
manifestasi perdarahan baik perdarahan bawah kulit,
perdarahan gusi, saluran cerna bahkan perdarahan
intrakranial.
 Pada pemeriksaan darah rutin dan aspirasi sum sum tulang
dijumpai adanya trombositopenia dan megakariositopenia
atau jumlah trombosit dan megakariosit yang rendah.
 Ukuran trombosit biasanya normal
 Adanya manifestasi perdarahan dengan jumlah
megakariosit yang normal pada tahun pertama kehidupan
tidak menyingkirkan kemungkinan amegakariosit
trombositopenia kongenital.
Kapan kita mencurigai adanya amegakariosit trombositopenia
kongenital ?
 Riwayat keluarga dengan trombositopenia, terutama orang tua-
anak atau paman-keponakan dari pihak ibu.
 Kurangnya respons trombosit terhadap terapi trombositopenia
autoimun.
 Gambaran diagnostik pada apusan seperti ukuran trombosit
abnormal.
 Pendarahan di luar proporsi jumlah trombosit.
 Mulai saat lahir.
 Adanya kelainan kongenital yang lain seperti jari-jari tidak ada,
retardasi mental, gagal ginjal, gangguan pendengaran nada
tinggi, katarak .
 Trombositopenia persisten selama bertahun-tahun. Beberapa
pasien mungkin datang dengan petechial purpura, hematoma
kranial atau rectorrhagia berulang.
Terapi
 Perawatan suportif seperti transfusi
 Menghindari obat antiinflamasi non steroid dan aspirin,
terapi tambahan seperti agen fibrinolitik untuk perdarahan
ringan, dan pemantauan perkembangan sitopenia
tambahan.
 Desmopressin acetate (DDAVP) juga dapat diberikan
sebagai terapi suportif, karena juga memiliki efek
prokoagulan.
 Terapi sitokin dengan interleukin-3 dan faktor perangsang
koloni granulosit-makrofag telah dicoba tetapi hanya
menghasilkan respons sementara
 Terapi definitif adalah transplantasi sumsum tulang
Diferensial diagnosis
 Trombocytopenia with absent radii
 Wiskott-Aldrich syndrome (WAS)
Prognosis dan mortalitas
 30% pasien meninggal karena perdarahan
 Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meskipun
telah dilakukan transplantasi stem cell tetap
dibutuhkan terapi suportif dengan busulvan dan
siklofosfamid plus antitimocyte globulin
 Pemberian siklosporin dan metotreksat juga
dibutuhkan untuk menekan reksi penolakan jaringan
pada transplantasi.
Amegakariosit trombositopenia
didapat
 Acquired amegakaryocytic thrombocytopenia (AAMT)
adalah salah satu penyebab trombositopenia berat dan
ditandai dengan penurunan jumlah megakariosit
dengan sistem hematopoiesis yang lain dalam batas
normal di sumsum tulang.
 Etiologi : akibat adanya autoantibody terhadap
reseptor trombopoetin (c-mpl ),
Etiologi
 Infeksi virus
 Infeksi bakteri
 Kemoterapi
 Toksin
 Autoimmun
 Obat obatan
 Kehamilan
 Anemia aplastik, leukemia dan mielodisplasia
Gejala klinis
 Pendarahan berkepanjangan, bahkan dari luka kecil
 Mudah memar, Ruam (titik merah yang disebut
petechia)
 Pendarahan di mulut dan gusi
 Sering mimisan
Penatalaksanaan
 Pemberian obat obatan imunosupresan seperti
siklosporin, bisa dikombinasikan dengan antitimocyte
imunoglobulin
 Rituximab, danazol, azathriopine
 Transplantasi sum sum tulang
Prognosis
 prognosis bervariasi berdasarkan penyebab yang
mendasari.
 Beberapa orang merespons pengobatan dengan baik
dan mengalami remisi jangka panjang
 Pada beberapa pasien berkembang menjadi anemia
aplastik atau myelodysplasia
Terimakasih

More Related Content

Similar to Amegakariositik trombositopenia (2).pptx

pdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptxpdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
rohiwanto
 
Askep Trombositopenia
Askep TrombositopeniaAskep Trombositopenia
Askep Trombositopenia
STIKES GRAHA MEDIKA
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
MochamadAriefFahriza
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
Siti Jazirotul Jannah
 
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptxBookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
LelyAmedia
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
HerowanYuma1
 
KULIAH_TROMBOSIT.pptx
KULIAH_TROMBOSIT.pptxKULIAH_TROMBOSIT.pptx
KULIAH_TROMBOSIT.pptx
ibnucacing1
 
Askep idiopathic thrombocytopenic purpura
Askep idiopathic thrombocytopenic purpuraAskep idiopathic thrombocytopenic purpura
Askep idiopathic thrombocytopenic purpura
Brothers Hen's
 
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
akunanimelemao69
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
JoniSiahaan
 
1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf
patologianatomi3
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Wulung Gono
 
Case lgk nike
Case lgk nikeCase lgk nike
Case lgk nike
Alvino maulana
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
Amnita Ginting
 
LEUKIMIA.pptx
LEUKIMIA.pptxLEUKIMIA.pptx
LEUKIMIA.pptx
CordisSternum
 
Referat 1
Referat 1Referat 1
Ekspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis EsensialEkspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis Esensial
Dian Jenova
 
Laporan pendahuluanthalasemia1
Laporan pendahuluanthalasemia1Laporan pendahuluanthalasemia1
Laporan pendahuluanthalasemia1
Yabniel Lit Jingga
 
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemiaefkage
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Kharima SD
 

Similar to Amegakariositik trombositopenia (2).pptx (20)

pdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptxpdf-aml-power-point_compress public.pptx
pdf-aml-power-point_compress public.pptx
 
Askep Trombositopenia
Askep TrombositopeniaAskep Trombositopenia
Askep Trombositopenia
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptxBookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
 
KULIAH_TROMBOSIT.pptx
KULIAH_TROMBOSIT.pptxKULIAH_TROMBOSIT.pptx
KULIAH_TROMBOSIT.pptx
 
Askep idiopathic thrombocytopenic purpura
Askep idiopathic thrombocytopenic purpuraAskep idiopathic thrombocytopenic purpura
Askep idiopathic thrombocytopenic purpura
 
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptxITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
ITP ( Idiopatik Trombositopenia Purpura)(1).pptx
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf1. HEad n Neck.pdf
1. HEad n Neck.pdf
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Case lgk nike
Case lgk nikeCase lgk nike
Case lgk nike
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
LEUKIMIA.pptx
LEUKIMIA.pptxLEUKIMIA.pptx
LEUKIMIA.pptx
 
Referat 1
Referat 1Referat 1
Referat 1
 
Ekspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis EsensialEkspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis Esensial
 
Laporan pendahuluanthalasemia1
Laporan pendahuluanthalasemia1Laporan pendahuluanthalasemia1
Laporan pendahuluanthalasemia1
 
Acute Monocytic Leukemia
Acute  Monocytic  LeukemiaAcute  Monocytic  Leukemia
Acute Monocytic Leukemia
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 

Amegakariositik trombositopenia (2).pptx

  • 3.  Merupakan kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi trombosit. Ditandai dengan rendahnya atau bahkan tidak terbentuknya megakariosit.  Klasifikasi : 1. Hipoplasia megakariositik terisolasi . a. Trombositopenia amegakariositik kongenital yang berhubungan dengan absen radius bilateral (sindrom TAR) b. Trombositopenia amegakariositik kongenital yang berhubungan dengan sinostosis radio-ulnar (ATRUS) . c. Hipoplasia megakariositik kongenital tanpa anomali (CAMT) d. Trombositopenia hipoplastik kongenital dengan mikrosefali . e. Sindrom Rubella. f. Trombositopenia hipoplastik kongenital yang berhubungan dengan sindrom trisomi . g. Agenesis trombositopenia korpus kalosum. h. Anemia fanconi . i. Sindrom Hoyeraal Hreidarsson 2. Gangguan sumsum tulang secara umum
  • 4. Amegakariositik trombositopenia kongenital  Yaitu kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal resesif berupa kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi trombosit dengan manisfestasi berupa trombositopenia berat , dapat disertai anemia aplasti atau leukemia.  Munculan klinis dapat terjadi pada bulan pertama kehidupan.
  • 5. Thrombocytopenia with Absent Radii Syndrome  Merupakan kelainan langka yang diturunkan secara autosomal resesif  Kebanyakan kasus didiagnosis baik dalam rahim atau pada hari pertama kehidupan.  Tidak adanya jari-jari bilateral yang bermanifestasi sebagai pemendekan lengan bawah dan fleksi pada siku.  Kedua ibu jari ada, yang membantu membedakan TAR dari anemia Fanconi. Cacat falang lainnya, humeri, dan tungkai bawah, serta anomali jantung.  Peningkatan jumlah sel darah putih sering terlihat, dan anemia dapat menjadi bagian dari gambaran klinis.  Episode perdarahan yang signifikan, seperti perdarahan gastrointestinal dan bahkan perdarahan intraserebral, terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan.
  • 6.  Kematian dapat terjadi pada tahun pertama kehidupan akibat perdarahan, tetapi hal ini dapat dikurangi dengan penggunaan profilaksis seperti transfusi trombosit bila jumlahnya sangat rendah.  Biasanya, trombositopenia membaik seiring waktu karena alasan yang tidak dipahami, dan trombosit hitungan bisa normal setelah tahun pertama kehidupan.  Ada subkelompok pasien yang terus mengalami penurunan jumlah dan perdarahan hingga dewasa.
  • 7. Warisan senyawa alel nol langka dan salah satu dari dua polimorfisme nukleotida tunggal frekuensi rendah di daerah regulasi RBM8A, pengkodean subunit Y14 dari exon-junction complex (EJC) menyebabkan TAR. EJC melakukan tugas pemrosesan RNA yang penting. TAR adalah kelainan manusia pertama yang disebabkan oleh defisiensi salah satu dari empat subunit EJC. Ada beberapa laporan kasus leukemia mieloid akut pada anak usia dini pada pasien ini, tetapi ada tidak ada kerapuhan kromosom terkait seperti yang terlihat pada anemia Fanconi.
  • 8. tatalaksana  Transfusi sel darah merah untuk anemia dan transfusi trombosit donor tunggal untuk perdarahan hebat.  Transplantasi sel induk alogenik mungkin diperlukan untuk pasien bergejala.  Kortikosteroid dan splenektomi tidak memiliki manfaat jangka panjang.
  • 9. Amegakaryocytic Thrombocytopenia (AMT)  CAMT diturunkan secara autosomal resesif.  Pasien mungkin datang dengan trombositopenia terisolasi pada periode neonatal, namun usia paling umum pada presentasi trombositopenia dalam bulan pertama, karena petekie dan gejala perdarahan lainnya.  Trombositopenia berat dan tidak seperti NAIT, tidak bisa sembuh.  Diagnosis CAMT biasanya tidak dibuat sampai bayi berusia beberapa minggu atau bulan setelah pemeriksaan sumsum tulang. • Evaluasi sumsum tulang menunjukkan tidak ada atau sangat berkurangnya jumlah megakariosit dengan normal elemen granulopoietik dan eritroid. • Kadar trombopoietin sangat tinggi sebagai akibat dari penurunan jumlah megakariosit dan sel progenitornya.  Pada pemeriksaan fisik mungkin ditemukan adanya kelainan tulang, ginjal, atau jantung, tetapi kebanyakan memiliki tidak ada fitur yang dapat dibedakan secara fisik.
  • 10.  CAMT disebabkan oleh mutasi pada gen c-mpl (reseptor trombopoietin),  Karena fungsi c-mpl juga mencegah apoptosis stem sel, sehingga banyak pasien yang berkembang menjadi anemia aplastik.
  • 11. Tatalaksana  Pengobatan saat ini untuk CAMT bersifat suportif, menggunakan transfusi trombosit.  Satu-satunya pengobatan kuratif adalah transplantasi stem sel alogenik.  Terapi gen sedang dikembangkan.
  • 12. Amegakaryocytic Thrombocytopenia with Radio-Ulnar Synostosis a. Pasien yang datang saat lahir dengan trombositopenia berat (mirip dengan CAMT), tetapi mereka memiliki yang berikut ini temuan pemeriksaan fisik khas yang dapat mengidentifikasi sindrom spesifik ini: • Sinostosis radio-ulnaris proksimal (fusi radius dan ulnaris di siku). • clynodactili (minor). • Asetabula dangkal (minor). b. Mutasi HOXA11 telah diidentifikasi dalam dua jenis tetapi tidak pada yang lain. Mutasi tampaknya menghambat diferensiasi megakariositik. c. Penyakit ini berhubungan dengan anemia aplastik dan kemungkinan leukemia.
  • 13. Congenital Hypoplastic Thrombocytopenia with Microcephaly  Tiga bayi telah dilaporkan dengan trombositopenia hipoplastik kongenital dengan mikrosefali dan trombositopenia persisten melebihi 1 tahun kehidupan.  Sindrom Rubella, yang mungkin muncul dengan klinis yang sama, harus disingkirkan.
  • 14. Thrombocytopenia Agenesis of Corpus Callosum Syndrome  Telah dilaporkan 3 pasien wanita dengan trombositopenia, agenesis korpus kalosum, berat badan lahir rendah, keterlambatan pertumbuhan, dan fitur wajah dysmorphic. Megakariosit tidak ada.
  • 15. Patofisiologi  Mayoritas pasien memiliki mutasi pada gen untuk reseptor trombopoeitin (TPO), c-Mpl, yang mengakibatkan tingginya tingkat serum TPO.  Pengikatan TPO merangsang fase awal dan akhir megakaryocytopoiesis, meningkatkan jumlah, ukuran, dan ploidi megakariosit, dan mendorong ekspresi penanda spesifik platelet. TPO juga mempertahankan jumlah sel puncak hematopoietik sehingga, setiap kelainan berkontribusi pada terjadinya trombositopenia dan pansitopenia pada pasien CAMT.
  • 16.  TPO, juga dikenal sebagai ligan c-Mpl adalah sitokin yang memainkan peran sentral dalam megakaryopeoiesis dengan mempengaruhi perkembangan dan pematangan megakariosit dan produksi trombosit dari sel induk hematopoetik. TPO memberikan efek biologisnya melalui reseptor TPO, c-Mpl. C-Mpl adalah anggota superfamili reseptor sitokin dan fungsinya terbatas pada jaringan dan sel hematopoietik, seperti sumsum tulang, limpa, hati janin, dan sel CD34 +. Stimulasi c-mpl dengan hasil TPO dalam aktivasi anggota keluarga tirosin kinase (Tyk2) dan Janus kinase (JAK2), yang pada gilirannya memfosforilasi Stat5 dan Stat3, menyebabkan translokasi inti mereka dan transkripsi gen responsif Stat
  • 17. Gejala klinis  Manifestasi klinis yang utama biasanya adalah adanya manifestasi perdarahan baik perdarahan bawah kulit, perdarahan gusi, saluran cerna bahkan perdarahan intrakranial.  Pada pemeriksaan darah rutin dan aspirasi sum sum tulang dijumpai adanya trombositopenia dan megakariositopenia atau jumlah trombosit dan megakariosit yang rendah.  Ukuran trombosit biasanya normal  Adanya manifestasi perdarahan dengan jumlah megakariosit yang normal pada tahun pertama kehidupan tidak menyingkirkan kemungkinan amegakariosit trombositopenia kongenital.
  • 18. Kapan kita mencurigai adanya amegakariosit trombositopenia kongenital ?  Riwayat keluarga dengan trombositopenia, terutama orang tua- anak atau paman-keponakan dari pihak ibu.  Kurangnya respons trombosit terhadap terapi trombositopenia autoimun.  Gambaran diagnostik pada apusan seperti ukuran trombosit abnormal.  Pendarahan di luar proporsi jumlah trombosit.  Mulai saat lahir.  Adanya kelainan kongenital yang lain seperti jari-jari tidak ada, retardasi mental, gagal ginjal, gangguan pendengaran nada tinggi, katarak .  Trombositopenia persisten selama bertahun-tahun. Beberapa pasien mungkin datang dengan petechial purpura, hematoma kranial atau rectorrhagia berulang.
  • 19. Terapi  Perawatan suportif seperti transfusi  Menghindari obat antiinflamasi non steroid dan aspirin, terapi tambahan seperti agen fibrinolitik untuk perdarahan ringan, dan pemantauan perkembangan sitopenia tambahan.  Desmopressin acetate (DDAVP) juga dapat diberikan sebagai terapi suportif, karena juga memiliki efek prokoagulan.  Terapi sitokin dengan interleukin-3 dan faktor perangsang koloni granulosit-makrofag telah dicoba tetapi hanya menghasilkan respons sementara  Terapi definitif adalah transplantasi sumsum tulang
  • 20. Diferensial diagnosis  Trombocytopenia with absent radii  Wiskott-Aldrich syndrome (WAS)
  • 21. Prognosis dan mortalitas  30% pasien meninggal karena perdarahan  Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan transplantasi stem cell tetap dibutuhkan terapi suportif dengan busulvan dan siklofosfamid plus antitimocyte globulin  Pemberian siklosporin dan metotreksat juga dibutuhkan untuk menekan reksi penolakan jaringan pada transplantasi.
  • 22. Amegakariosit trombositopenia didapat  Acquired amegakaryocytic thrombocytopenia (AAMT) adalah salah satu penyebab trombositopenia berat dan ditandai dengan penurunan jumlah megakariosit dengan sistem hematopoiesis yang lain dalam batas normal di sumsum tulang.  Etiologi : akibat adanya autoantibody terhadap reseptor trombopoetin (c-mpl ),
  • 23. Etiologi  Infeksi virus  Infeksi bakteri  Kemoterapi  Toksin  Autoimmun  Obat obatan  Kehamilan  Anemia aplastik, leukemia dan mielodisplasia
  • 24. Gejala klinis  Pendarahan berkepanjangan, bahkan dari luka kecil  Mudah memar, Ruam (titik merah yang disebut petechia)  Pendarahan di mulut dan gusi  Sering mimisan
  • 25. Penatalaksanaan  Pemberian obat obatan imunosupresan seperti siklosporin, bisa dikombinasikan dengan antitimocyte imunoglobulin  Rituximab, danazol, azathriopine  Transplantasi sum sum tulang
  • 26. Prognosis  prognosis bervariasi berdasarkan penyebab yang mendasari.  Beberapa orang merespons pengobatan dengan baik dan mengalami remisi jangka panjang  Pada beberapa pasien berkembang menjadi anemia aplastik atau myelodysplasia