Dokumen ini membahas arahan kebijakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan terkait transformasi pendidikan untuk mendukung program Merdeka Belajar. Beberapa poin kunci adalah pusatkan pada murid, gunakan teknologi untuk inovasi, dan perbaiki profesionalisme guru berdasarkan prinsip-prinsip Ki Hajar Dewantara.
1. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Oleh: Iwan Syahril
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Prolog
2
Seorang anak lahir….
A: Ibarat kertas sudah bertulisan samar B: Ibarat kertas kosong
2
3. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
`
Image source: Google Images
3
“Pendidikan adalah
tempat persemaian benih-benih
kebudayaan.”
4. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
–Presiden Joko Widodo
“Kita akan memberikan prioritas
pembangunan kita pada pembangunan
sumber daya manusia. Pembangunan
SDM menjadi kunci Indonesia ke depan.”
4
5. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Analogi WhatsApp
SENT DELIVERED
- Program terlaksana.
- Anggaran terserap.
Program membawa
manfaat/ekspektasi
kualitas yang ditargetkan.
Kualitas
belajar siswa
meningkat.
5 5
6. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
–Presiden Joko Widodo
“Kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-
nilai baru dalam mencari solusi dari setiap masalah
dengan inovasi-inovasi. Dan kita semuanya harus
mau dan akan kita paksa untuk mau. Kita harus
meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik
dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola
lembaga, maupun dalam mengelola pemerintahan.”
6
7. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Ide Utama dalam filosofi
Ki Hajar Dewantara:
PERUBAHAN
7
8. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kerangka Utama Perubahan:
Kodrat Keadaan
• Kodrat Alam (Sifat, Bentuk)
- Sifat pokok tiap-tiap kebudayaan adalah universal (perikemanusiaan)
- Bentuk kebudayaan berbeda-beda sesuai kodrat alam
• Kodrat Zaman (Isi, Irama)
- Isi kebudayaan timbul karena pengaruh zaman yang ditempati masyarakat
- Irama kebudayaan adalah cara menggunakan segala unsur kebudayaan
Bentuk, Isi, dan Irama bisa, dan perlu, berubah.
8
10. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Tujuan Kemendikbud
TRANSFORMASI
KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN
KERANGKA UTAMA
TRANSFORMASI GTK
“MURID”
MERDEKA
BELAJAR
SEKOLAH PENGGERAK
TRANSFORMASI
PPG PRA
JABATAN
KOMUNITAS
PENDIDIKAN
YANG
BERGOTONG
ROYONG
UNTUK
TUJUAN YANG
SAMA (MURID)
REGULASI, TATA
KELOLA, DAN
KOORDINASI
DENGAN
PEMERINTAH
DAERAH
Strategi Utama
Kemendikbud
Program-Program Utama
Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
KEBIJAKAN TEKNOLOGI ASESMEN KURIKULUMProgram-Program Terkait
PENGEMBANGAN
EKOSISTEM
BELAJAR GURU
DI SETIAP
PROPINSI
10
11. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Perspektif Ekologis: Nature + Nurture
Pendidikan itu hanya bisa menuntun.
Namun faedahnya bagi hidup tumbuhnya anak sangat besar.
Pendidik ibarat petani.
“Seorang petani yang menanam padi hanya dapat menuntun tumbuhnya padi.
Ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk
dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman
padi, dan lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman padi dapat
diperbaiki, tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat iradatnya padi. Misalnya,
ia tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung.
Selain itu, ia juga tak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti halnya
cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya. Memang benar, ia
dapat memperbaiki keadaan tanaman padi yang ditanam, bahkan ia dapat juga
menghasilkan tanaman padi itu lebih besar daripada tanaman padi yang tidak
diperlihara, tetapi mengganti kodratnya padi itu tetap mustahil.”
Ki Hajar Dewantara
11
12. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Reimajinasi Pengembangan Keprofesian
(Professional Development) GTK
1. Berpusat Pada Murid dan Pembelajarannya
2. Teknologi Sebagai Pemberdaya Inovasi
12
13. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
1. Berpusat Pada Murid dan Pembelajarannya
1. OBSERVASI. Mulai dari murid! Apa masalah pembelajaran yang dihadapi murid di sekolah?
2. DISKUSI (1). Apa penyebabnya? Apa yang perlu dilakukan guru?
3. DISKUSI (2). Susun program pelatihan guru. Lakukan diferensiasi. Juga rencanakan evaluasi
pada waktu implementasi.
4. IMPLEMENTASI (1). Lakukan program pelatihan oleh guru.
5. IMPLEMENTASI (2). Lakukan praktik di sekolah. Lalu lakukan evaluasi untuk melihat proses
implementasi tersebut.
6. EVALUASI DAN REFLEKSI. Kembali kepada murid!
— Apakah program yang dilakukan menyelesaikan masalah pembelajaran yang diidentifikasi?
— Apakah berhasil meningkatkan hasil belajar murid?
— Apa yang bisa dilakukan untuk upaya peningkatan di masa yang akan datang?
13
15. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
–Ki Hajar Dewantara, 1922
(Asas ke-7 Taman Siswa, diparafrasakan
oleh Prof. Sardjito, 1956)
“Bebas dari segala ikatan,
dengan suci hati mendekati sang anak,
tidak untuk meminta sesuatu hak,
namun untuk berhamba kepada sang anak.”
15