1. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami tujukan pada kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah “Ekologi” ini, sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
kami miliki. Kami berterima kasih kepada Ibu Dosen mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
Ekologi.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan jauhdari
apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yangsempurna tanpa sarana yang membangun.
Medan , 25 Maret 2019
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penyusunan ............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Ekologi sebagai ilmu ............................................................................. 3
2.2 Hubungan ekologi dengan ilmu lainnya ........................................8
2.3 Cakupan Wilayah Kerja Ekologi .......................................................9
2.4 PiramidaEkologi .....................................................................................12
2.5 Manusia dalam Lingkungannya .......................................................14
2.6 Penyebab Pencemaran Lingkungan ...............................................19
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................22
3.2 Saran ...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24
3. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekologi sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu oikos
yangberati rumah/tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu
atau pelajaran. Jadi, Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara organisme dengan lingkungannya / Salah
satu cabang biologi yang mempelajari ekosistem. Ekologi
meliputi studi tentang populasi tanaman dan binatang,
tanaman dan komunitas, hewan dan ekosistem.
Untuk memenuhi kebutuhan, lingkungan memberikan
berbagai materi yang dapat dimanfaatkan manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup tersebut akan menimbulkan
hubungan timbal balik antar pelakunya. Dengan demikian
apabila membicarakan lingkungan hidup, maka konsep
ekologi akan selalu terkait, sehingga permasalahan
lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi. Pada
makalah ini, kita akan membahas mengenai ekologi sebagai
suatu ilmu yang berhubungan dengan ilmu lain, kajian
ekologi dan bagian-bagiannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.1 Apa yang dimaksud dengan ekologi sebagai suatu ilmu ?
1.2 Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu lainnya ?
1.3 Apa saja cakupan wilayah kerja ekologi ?
1.4 Macam-macam piramida ekologi ?
1.5 Bagaimana manusia dalam lingkungannya ?
1.6 Apa saja penyebab pencemaran lingkungan ?
4. ii
1.3 Tujuan Penyusunan
Adapun beberapa tujuan yang dapat diketahui di
dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.5 Sebagai pemenuhan nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu
Alami Dasar
1.6 Memberi pemahaman kepada pembaca mengenai bab
ekologi
5. ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 EKOLOGI SEBAGAI ILMU
A. Pengertian Ekologi
Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan
makhluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan
hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungan hidupnya disebut ekologi. Oleh karena
itu permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah
permasalahan ekologi. Istilah ekologi, pertamakali diperkenalkan
oleh Ernest Haeckel pada tahun 1869 sehingga ia disebut sebagai
bapak ekologi. Ekologi sebagai ilmu, berkembang pesat setelah
tahun 1900, dan lebihpesat lagi dalam duadasawarsa terakhir ini.
Istilah Ekologi sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu
oikos yang berati rumah/tempat tinggal dan logos yang berarti
ilmu atau pelajaran. Jadi, Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya / Salah
satu cabang biologi yang mempelajari ekosistem.
Ekologi dan ekonomi memiliki kesamaan, yaitu sama-sama
mempunyai alat transasksi. Dalam ekonomi, alat transaksinya
adalah uang, sedangkan dalam ekologi alat transaksi yang
digunakan adalah materi, energi dan informasi. Arus informasi
dalam suatu komunitas atau antara beberapa komunitas
mendapatkan perhatian utama dalam ekologi, seperti halnya arus
uang dalam ekonomi. Oleh karena itu ekologi dapat disebut
sebagai ekonomi alam yang melakukan transaksi dalam bentuk
materi, energi dan informasi.
Dalam ekologi dan ekonomi dikenal pula beberapa istilah
yang sama yaitu produsen, konsumen, sirkulasi, keseimbangan,
dan sebagainya. Ekologi dan ekonomi juga menggunakan konsep
pemikiran dan model lingkaran yang sama.
6. ii
Ekonomi mempelajari keinginan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya baik materi maupun rohani. Ekonomi menganalisa
kehidupan dengan menggunakan konsep model lingkaran, yang
menggambarkan adanya 2 golongan, yaitu golongan produsen
yang menghasilkan barang/jasa dan golongan konsumen yang
menerima barang/jasa.
Dalam menganalisa tata lingkungan, ekologi juga
menggunakan konsep model lingkaran yang dikenal dengan
lingkaran energi, materi dan informasi. Dalam ekologi ini juga
terdapat istilah golongan produsen dan golongan konsumen.
Lingkungan dikatakan berada dalam keseimbangan ekologis jika
proses pengaliran energi dan materi tidak terganggu.
Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan
populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda-beda,
perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup yang lain, serta faktor yang
mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik
antarmakhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme)
dan lingkungannya (Campbell, 2003:388).
7. ii
B. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
Di dalam ekosistem, komponen biotik terdiri dari organisme
yang saling mengadakan interaksi. Akibat dari adanya interaksi
ini memunculkan adanya organisasi kehidupan. Organisasi
kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar adalah sebagai
berikut :
1. Protoplasma
Merupakan zat hidup dalam sel dan terdiri atas
senyawa organik yang kompleks seperti lemak, protein
dsb.
2. Sel
Merupakan satuan dasar suatu organisme dan terdiri
atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam
membran. Di alam bebas membran itu sendiri menjadi
pemisah dari satuan dasar lainnya.
3. Jaringan
Merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi tertentu. Misalnya kaki atau telinga pada hewan,
daun atau akar pada tumbuhan.
4. System organ
Merupakan kerjasama antara struktural dan fungsional
yang harmonis. Umpamanya kerjasama antara mata dan
telinga, Antara mata dan tangan, dan lain sebagainya
dalam suatu tubuh.
5. Individu / organisme
Merupakan makhluk hidup tunggal yang secara otonom
dapat melakukan proses-proses hidup secara mandiri.
Kumpulan individu-individu yang mempunyai
kesamaan ciri morfologis, anatomis, fisologis dan jika
terjadi di Antara mereka menghasilkan keturunan yang
fertile disebut spesies (jenis).
8. ii
Contoh : satu pohon manga, seekor ikan gurame.
6. Populasi
Merupakan kumpulan dari individu-individu yang
terdiri dari satu spesies yang secara bersama-sama
menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan
sumber daya yang sama, dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang sama serta memiliki kemungkinan
yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
Populasi tidak stabil, tetapi berubah secara dinamis
karena dipengaruhi oleh jumlah individu, ruang, dan
waktu. Contoh : populasi badak bercula satu di ujung
kulon.
7. Komunitas
Merupakan kumpulan dari beberapa populasi yang
saling berinteraksi, menempati suatu daerah, dan
dalam waktu tertentu . Setiap komunitas berbeda-
beda dalam hal kekayaan spesies (species richness),
jumlah spesies yang mereka miliki dan kelimpahan
relatif spesies (relatif abundance). Komunitas
biasanya diberi nama berdasarkan jenis vegetasi yang
dominan. Misalnya, komunitas hutan jati, komunitas
padang rumput, dsb.
8. Ekosistem
Merupakan kesatuan fungsional Antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Ekosistem biasanya dapat
dibedakan berdasarkan habitatnya atau fungsinya.
Misalnya, ekosistem air laut, ekosistem terrestrial,
ekosistem waduk, dan ekosistem sawah pertanian.
9. ii
9. Bioma
Merupakan kesatuan ekosistem-ekosistem dalam
skala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim.
Misalnya, bioma hutan hujan tropis, bioma padang
gurun, bioma taiga dan bioma tundra.
10. Biosfer
Merupakan kesatuan ekosistem-ekosistem yang
berada di seluruh permukaan bumi. Biosfer meliputi
seluruh organisme dan lingkungan yang berinteraksi
untuk memungkinkan berlangsungnya aliran energi
dan siklus materi.
C. Pembagian Ekologi
Ekologi masa kini menjadi sangat luas cakupannya, namun
dapat digolongkan menurut bidang kajiannya.
a. Autekologi : ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies)
organisme yang berinteraksi dengan lingkungan. Biasanya
ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap
lingkungan, sifat paratis / non paratis, dll.
Misalnya seseorang hanya mengkaji segala seluk - beluk
ekologi alang-alang (Imperata cylindrical) atau hanya
mengkaji seluk – beluk ekologi orangutan (Pongo
pygmeaus) di alam asli, dsb.
b. Sinekologi : ekologi yang mengkaji berbagai kelompok
organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi
dalam suatu daerah tertentu. Sering pula kita dengar istilah
lain seperti : ekologi jenis, ekologi populasi, ekologi
komunitas, dan ekologi ekosistem. Namun sekarang
terdapat kecenderungan untuk meninggalkan pembagian
seperti tersebut di atas.
10. ii
c. Pembagian menurut habitat
Ada di antara para pengamat lingkungan yang membuat
kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau
kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah ekologi
bahari atau kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau
terrestrial, ekologi estuaria (muara sunga ke laut), ekologi
padang rumput, dll.
d. Pembagian menurut taksonomi,
yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup. Misalnya
ekologi tumbuhan, ekologi hewan (dan yang lebih khusus lagi
ekologi serangga, ekologi burung), ekologi mikroba atau jasad
renik, dsb.
2.2 HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU LAINNYA
Di atas telah disebutkan bahwa ekologi adalah bagian dari
biologi, namun ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu
lainnya.
a. Hubungan ekologi dengan ilmu alam lainnya
Ilmu fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik
seperti sinar matahari, perubahan suhu, daya serap tanah,
hujan, dll ikut terlibat.
Ilmu kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia,
seperti sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh dan di
luar tubuh makhluk hidup merupakan bagian yang penting.
Ilmu bumi dan antariksa juga berperan karena ekologi
berkaitan dengan berbagai peroses yang dipengaruhi oleh
peristiwa-peristiwa siang malam, musim kemarau dan
musim hujan, musim panas-gugur-salju-dan semi, gravitasi,
endapan alluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, marin,
dll.
b. Hubungan ekologi dengan ilmu social
Ilmu social sangat penting bila komponen manusia
dimasukkan dalam cakupan ekosistem, atau bila kita
mempelajari peran ekosistem terhadap kehidupan manusia.
11. ii
2.3 CAKUPAN WILAYAH KERJA EKOLOGI
Seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem yang
tersusun darikelompok-kelompok komponen yangberkaitan satu
sama lain. Masing-masing kelompok merupakan suatu satuan
dengan kelompok lainnya. Beberapa pengertian yang biasanya
tercakup dalam wilayah kerja ekologi adalah :
1. Individu
Individu adalah suatu satuan struktur yang membangun
suatu kehidupan dalam bentuk makhluk hidup, jika kita
melayangkan pandangan kesebuah kebun maka kita akan
menemukan beberapa tumbuhan, misal dalam sebuah kebun
terdapat jambu, pisang, rumput, dsb. Setiap pohon disebut
individu. Dengan demikian kita katakan : individu pisang,
individu jambu, dan seterusnya.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu dari jenis yang sama
dan berada di suatu tempat dan waktu tertentu. Batasan ini
mempermudah penyebutan kelompok Banteng (Bos
Sundaicus) di suatu pulau misalnya, dengan
mengelompokkan banteng di pulau ini, maka dapat kita
katakan populasi banteng di pulau X dan populasi banteng di
pulau Y.
Kepadatan populasi di suatu daerah yang meningkat
sedemikian rupa sehingga kebutuhan populasi akan bahan
makanan, tempat tinggal dan kebutuhan lain menjadi di luar
kemampuan alam lingkungan untuk menyediakannya.
Timbullah persaingan atau kompetisi. Persaingan dapat
menimbulkan 2 akibat, yaitu :
12. ii
a. Dalam jangka waktu yang singkat menimbulkan akibat
ekologi berupa kelahiran, kelangsunghan hidup dan
pertumbuhan populasi menjadi tertekan sehingga
perpindahan (emigrasi) populasi yang meningkat.
b. Dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan akibat
evolusi.
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang
saling berinteraksi satu sama lain yanghidup bersama-sama
dalam suatu tempat secara bersamaan.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah tingkat organisasi yang lebih tinggi dari
komunitas. Pada ekosistem terdapat hubungan timbal balik
antara organisme yang hidup dan lingkungan abiotiknya,
yang membentuk suatu sistem yang dapat diketahui aliran
energi dan siklus materinya.
Ekosistem dapat berupa sistem apa saja, asalkan didalam
sistem tersebut ada interaksi antara organisme yang hidup
dan lingkungan abiotiknya. Misalnya ekosistem laut, pantai,
hutan, padang rumput, serta beberapa ekosistem buatan
manusia, misalnya sawah.
Di lihat dari unsur-unsur penyusunnya, komponen
ekosistem dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Bahan tak hidup (Abiotik), yaitu komponen fisik dan
kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari
yang merupakan medium bagi berlangsungnya
kehidupan.
13. ii
b. Produsen, yaitu organisme autotrofik (organisme yang
dapat mensintesa makanannya sendiri atau dapat
menyediakan makanannya sendiri).
c. Konsumen, yaitu organisme heterotrofik (organisme
yang hanya dapat memanfaatkan bahan makanan yang
disediakan oleh organisme lain).
d. Pengurai, perombak atau dekomposer, yaitu organisme
heterotrofik yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati.
14. ii
5. Biosfer
Biosfer adalah tingkat organisasi biologi terbesar yang
mencakup semua kehidupan di bumi dan adanya interaksi
antara lingkungan fisik secara keseluruhan.
2.4 Piramida ekologi
Pada hubungan antartingkat trofik pada peristiwa makan
dan dimakan secara umum, dikatakan oleh Elton (1927)
bahwa organisme pada tingkat trofik rendah biasanya relatif
banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya, jumlah
individu makin sedikit sehingga dapat membentuk diagram
seperti piramida. Tingkat trofik terendah ditempati produsen
dan diikuti herbivora, karnivora I dan karnivora II dst.
Diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan
antara tingkat trofik satu dengan yang lain secara kuantitatif
pada suatu ekosistem disebut piramida ekologi.
15. ii
Piramida ekologi ini dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Piramida jumlah
Piramida jumlah menggambarkan hubungan
kepadatan / jumlah individu antara tingkat trofik semakin
tinggi tingkat trofik, semakin kecil kepadatan populasi /
jumlahnya. Pemanfaatan piramida jumlah untuk
menggambarkan keadaan ekosistem mengandung
kelemahan, antara lain :
Ø Padadua piramida dari dua ekosistem yang berbeda jika
dibandingkan seakan-akan tidak ada hubungan sama
sekali.
Ø Tidak proporsional membandingkan satu individu
plankton dan semut, dengan seekor sapi dan seekor
gajah.
2. Piramida biomassa
Piramida biomassa adalah piramida yang
menggambarkan perpaduan masaseluruhorganismepada
suatu habitat tertentu. Massa tersebut diukur dalam gram.
Piramida biomassa biasanya bentuknya semakin kecil
untuk setiap taraf trofik. Biomassa total adalah jumlah
berat keringdari seluruhorganismedalam satu ekosistem.
Pemanfaatan piramida biomassa untuk menggambarkan
keadaan ekosistem mengandung kelemahan, antara lain :
Ø Kurang tepat sebab pembuatannya sangat sulit karena
mungkin dilaksanakan dengan penafsiran
Ø Bentuk piramida biomassa tidak selalu tetap sebab
jumlah biomassa pada masing-masing tingkat trofik
tidak selalu konstan sebab sangat dipengaruhi oleh iklim
dan kondisi lingkungan.
3. Piramida energi
Piramida Energi digunakan untuk memperhitungkan
kecepatan dan membandingkan berbagai ekosistem
berdasarkan kedudukan populasi dalam satu ekosistem.
16. ii
Piramida energi merupakan gambaran yang paling baik
karenatidak bergantung padaukuran dan jumlah individu,
tetapi menggambarkan besarnya energi pada taraf trofik.
2.5 Manusia dalam Lingkungannya
Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik, artinya lingkungan hidup manusia tidak hanya
ditentukan oleh benda hidup tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat
tidak hidup disamping kebudayaan dan perilakunya.
Manusia harus berjuang menaklukkan alam dan isinya agar
dapat hidup, namum perilaku manusia pula yang menyebabkan
terjadinyaperubahan tatanan lingkungan.
1. Macam Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi sumber daya alam
yangdapat diperbaharui(renewable resoulces) dan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resoulces).
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya
tumbuh-tumbuhan, hewan dan sumber alam biotik lainnya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui misalnya
minyak bumi, barang tambang dan mineral lainnya.
2. Konservasi Sumber Daya Alam
Manusia mempergunakan sumber daya alam, baik yang
dapatdiperbaharui maupun yangtidak dapatdiperbaharui untuk
mendukung kelangsungan hidupnya. Keperluan akan sumber
daya alam ini meningkat terus karena dua faktor utama :
a. Pertumbuhan penduduk yang pesat
b. Perkembangan peradaban manusiayang memerlukan sumber
daya alam lebih banyak lagi.
Akibat penggunaan sumber daya alam yang tidak bijaksana
dalam arti tidak memperhatikan faktor lingkungan, timbul
masalah besar bagi manusiasendirimisalnya erosi, banjir, polusi
dan punahnya species hewan dan tumbuhan tertentu di
17. ii
permukaan bumi. Bila peristiwa ini berlangsung terus
dikhawatirkan manusia akan menghabiskan sumber daya alam.
Untuk itu perlu ada usaha agar sumber daya alam tersedia
sebanyak mungkin dan usaha ini dikenal sebagai usaha
konservasi lingkungan. Konservasi lingkungan meliputi :
konservasi air, tanah, hutan, mineral dan margasatwa.
3. Pertambahan Penduduk dan Sumber Daya Alam
Penduduk bumi pada tahun 1975 diperkirakan berjumlah
3.967 juta jiwa. Dan pada tahun 2000 mendatang diperkirakan
akan mencapai 6.253 juta jiwa. Pertambahan penduduk ini
diduga disebabkan oleh :
a. Pertambahan jumlah kelahiran (natalis) yang lebih besar
daripada jumlah kematian (mortalitas).
b. Penurunan angka kematian
Pertambahan penduduk yang sangat pesat sudah dapat
dipastikan akan meningkatkan keperluan sumber daya alam
bagi manusia. Sampai saat ini telah banyak ditemukan sumber
daya alam dan bahan tambang lainnya di seluruh bagian
dunia. Tetapi tidak semua negara memiliki kekayaan sumber
daya alam yang sama. Hal ini disebabkan antara lain karena
tidak meratanya penyebaran sumber daya alam di bumi. Di
samping itu, jumlah penduduk suatu negara dan kemampuan
teknologi yangdimilikinya turut mempengaruhi kemakmuran
suatu negara. Cepat atau lambat, habisnya sumber daya alam
akan tergantung pada jumlah pemakainya, yaitu penduduk
bumi.
4. Pencemaran Lingkungan
Saat ini manusia telah menikmati sumbangan teknologi
yang telah berhasil menunjang kehidupannya, tetapi manusia
juga harus menghadapi akibat negatifnya. Akibat negatif
teknologi tersebut bersama dengan adanya peledakan penduduk
telah menimbulkan krisis lingkungan pada manusia.
18. ii
Akibat dari krisis lingkungan diantaranyatampak jelas pada
kesehatan manusia. Penyebab polusi (polutan) masuk kedalam
tubuh melalui udara yang dihirup, melalui makanan yang kita
makan sehari-hari dan melalui suara yang kita dengar. Semua
polusi tersebut berpengaruh langsung kepada manusia.
Polutan dapat digolongkan kedalam dua macam yaitu yang
bersifat kuantitatif (quantitative pollutant) dan yang bersifat
kualitatif (qualitative pollutant).
Polutan yang bersifat kuantitatif adalah sebstansi yang
secara alamiah terdapat di alam lingkungan, tetapi jumlahnya
meningkat karena adanya kegiatan manusia. Contohnya adalah
berbagi unsur yang ada di alam seperti karbon, nitrogen, dan
fasfor dalam siklus yang berlangsung terus menerus. Karena
kegiatan manusia, unsur tersebut menjadi bertambah sehingga
kemungkinan besar siklusnya pun akan terganggu.
Polutan yang bersifat kualitatif adalah sintesis yang
dihasilkan oleh adanya kegiatan hidup manusia. Contohnya
adalah substansi sintesis buatan manusia, seperti pestisida,
detergen, dan lain-lain yang masuk kedalam lingkungan hidup
manusia. Pencemaran lingkungan dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu pencemaran lingkungan berdasarkan tempat
terjadinya, pencemaran berdasarkan polutan atau bahan
pencemarnya, dan pencemaran lingkungan berdasarkan tingkat
pencemarannya.
Pencemaran lingkungan berdasarkan tempatnya:
Pencemaran air
Pencemaran tanah
Pencemaran udara
Pencemaran suara
19. ii
Pencemaran lingkungan berdasarkan polutan atau bahan
pencemar:
Pencemaran kimia
Pencemaran fisik
Pencemaran biologi
Pencemaran lingkungan berdasarkan tingkat pencemaran:
Pencemaran akut
Pencemaran kronis
Pencemaran ringan
Yang akan dibahas di sini adalah pencemaran lingkungan
berdasarkan tempat terjadinya pencemaran, yakni Pencemaran
Air, Udara, dan Tanah.
1. Pencemaran lingkungan berdasarkan tempatnya:
a. Pencemaran air
Pernahkah Anda melihat sungai yang penuh dengan limbah
dari hasil industri? Nah, berarti air sungai tersebut sudah
tercemar. Selain limbah hasil industri, limbah pertanian juga bisa
membuatair menjadi tercemar. Misalnya saja pada sungai-sungai
di pinggir persawahan. Insektisida dan pupuk organik yang
digunakan pada area persawahan bisa masuk ke dalam aliran air
sungai. Akibatnya, biota sungai bisa mati atau rusak.
Jika biota sungai, misalnya ikan sungai, yang sudah terkena
racun insektisida tersebut dimakan oleh hewan lain atau oleh
manusia, makakemungkinan besar hewan pemakan atau manusia
tersebut bisa keracunan, bahkan bisa mati.
Bagaimana mencegah terjadinya pencemaran air?
Untuk mencegah pencemaran air, berikut hal yang bisa Anda
lakukan:
1. Usahakan untuk menggunakan insektisida berspektrum
sempit. Jadi, hewan yang mati hanya hewan spesifik,
misalnya hanya belalang.
20. ii
2. Jangan membuang sisa atau limbah industri ke sungai.
3. Jangan membuang sisa detergen ke sungai
4. Jangan membuang sampah plastik, aluminium, botol, serta
bahan lain yang sulit terurai ke sungai
b. Pencemaran Udara
Udara bisa dikatakan tercemar bila udara sudah
mengandung beberapa unsur tertentu yang mengotori
keseluruhan komposisi udara. Beberapa unsur yang bisa
mencemari udara adalah:
–Karbon dioksida
Karbon dioksida paling banyak berasal dari pabrik-pabrik
yang menggunakan bahan bakar fosil, misalnya menggunakan
minyak bumi dan batu bara. Jika karbon dioksida di udara
meningkat jumlahnya, maka bisa menimbulkan efek rumah kaca
atau efek sinar radiasi gelombang pendek.
–Karbon monoksida
Karbon monoksida biasanya terdapat pada proses
pembakaran pada mesin yang tidak sempurna, misalnya pada gas
buangan pada mobil dan motor. Maka, jika ada seseorang
ditinggal di sebuah garasi dengan mobil atau motor yang
dinyalakan mesinnya, dia bisa meninggal karena menghirup gas
karbon monoksida terlalu banyak.
–Khlorofluorokarbon atau CFC
Gas yang satu ini biasanya terdapat pada AC, pendingin
pada kulkas, dan pada produk hair spray. Gas ini bisa
menyebabkan lapisan ozon menjadi berlubang.
–Asap Rokok
Merokok bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Selain itu,
asap rokok ternyata bisa menyebabkan efek rumah kaca dan
21. ii
kenaikan suhu udara secara drastis. Asap rokok juga
berkontribusi dalam terjadinya hujan asam.
c. Pencemaran Tanah
Tanah bisa tercemar karena adanya sampah anorganik dan
organik dari limbah rumah tangga, limbah pasar, limbah industri,
limbah peternakan, limbah pertanian, dan lain sebagainya.
Pencemaran tanah bisa menimbulkan gangguan pada kehidupan
mikroorganisme yang hidup di dalam tanah.
d. Pencemaran Suara
Polusi udara disebabkan dari bunyi atau suara yang
dikeluarkan oleh suatu benda yang bunyinya sangat keras
sehingga dapat mengganggu bagi lingkungan dan makhluk hidup
yang berada pada daerah tersebut. Tingkat kebisingan suara ini
lah yang mengganggu lingkungan sekitar sehingga menjadi
pencemaran suara.
Akibat yang dapat timbul karena pengaruh suara dengan
kekuatan tinggi adalah hilangnya daya dengan secara permanen.
Suara dengan kekuatan 90db dapat berpengaruh terhadap saraf
otonom (saraf tidak sadar) dengan gejala perubahan tekanan
darah, denyut nyadi, kontraksi perut dan usus, sakit perut dan
lain-lain.
2.6 Penyebab Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor.
Namun, faktor terbesar yang menyebabkan pencemaran
lingkungan adalah faktor manusia sebagai pelakunya. Sadar atau
tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran
lingkungan. Beberapa kegiatan yang kita lakukan di bawah ini
ternyata menjadi penyebab pencemaran lingkungan:
22. ii
Kebiasaan merokok.
Membuang sampah ke sungai.
Menggunakan AC yang mengandung CFC.
Menangkap ikan di sungai dengan racun.
Membuang limbah industri ke sungai.
Selalu menggunakan kendaraan bermotor ke mana saja kita
pergi.
Penguburan sampah botol plastik, logam, atau kaca.
Pembuangan sisa pestisida atau pupuk ke dalam sungai.
Adapun contoh dari pencemaran lingkungan yaitu
Kita bisa menemukan banyak contoh pencemaran lingkungan di
sekitar kita. Misalnya:
1. Sungai yang tak lagi jernih dan tak lagi terdapat ikan atau
hewan lain di dalamnya.
2. Tanah yang tak lagi subur atau tak lagi bisa ditanami
tanaman. Udara yang makin tak nyaman untuk dihirup.
3. Suhu udara yang semakin memanas dan berubah-ubah
secara drastis.
4. Sungai yang penuh sampah plastik.
5. Udara yang penuh dengan asap kendaraan bermotor.
23. ii
6. Dampak Pencemaran Lingkungan
7. Pencemaran lingkungan berdampak buruk pada kehidupan
kita. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan akibat
pencemaran lingkungan.
8. Punahnya beberapa spesies, misalnya punahnya ikan di
sungai.
9. Peledakan jumlah hama karena predator banyak yang telah
punah.
10. Pemanasan global.
11. Berkurangnya tingkat kesuburan tanah.
12. Lapisan ozon berlubang.
13. Es di kutub semakin mencair.
14. Iklim berubah-ubah tak menentu.
15. Terjadinya hujan asam.
16. Terjadi efek rumah kaca.
17. Kerusakan lingkungan yang terlihat nyata, misal banjir
karena banyak sampah menumpuk di sungai.
Dampak buruk akibat pencemaran lingkungan sangat banyak.
Maka, sebaiknya kita mulai menjaga lingkungan di sekitar kita.
Mulailah dariyangterkecil, misalnyamenggunakan sepeda jika
ingin berbelanja di sekitar rumah, menghentikan kebiasaan
merokok, mengurangi penggunaan AC yang menggunakan CFC,
dan tidak membuang sampah ke sungai.
24. ii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme
dengan lingkungannya atau salah satu cabang biologi yang
mempelajari ekosistem.Ruang lingkup ekologi dimulai dari
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
2. Sistem ekologi atau sering dinamakan ekosistem adalah suatu
kawasan alam yang di dalamnya tercakup unsur-unsur hayati
(organisme) dan unsur-unsur non-hayati (zat-zat tak hidup) serta
antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik.
3. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
4. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia
ataupun disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas
beracun). Polutan adalah zat penyebab polusi atau pencemaran
lingkungan dan keberadaannya dapat menimbulkan kerugian
terhadap makhluk hidup.
5. Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik, artinyalingkungan hidup manusiatidak hanya
ditentukan oleh benda hidup tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat
tidak hidup disamping kebudayaan dan perilakunya.
6. Makin tinggi tingkat trofiknya, jumlah individu makin sedikit
sehingga dapat membentuk diagram seperti piramida. Tingkat
trofik terendah ditempati produsen dan diikuti herbivora,
karnivora I dan karnivora II dst. Diagram piramida yang dapat
menggambarkan hubungan antaratingkat trofik satu dengan yang
25. ii
lain secara kuantitatif pada suatu ekosistem disebut piramida
ekologi.
Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan akan
isi makalah yang disajikan. Untuk itu, penulis mengharapkan
suatu kritik dan saran yang membangun agar kedepan menjadi
lebih baik.
26. ii
DAFTAR PUSTAKA
Resosoedarmo, Soedjiran, dkk. 1985. Pengantar Ekologi. Jakarta :
Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta.
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2007. BIOLOGI SMA untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta : Grasindo.
Tim MGMP PLH kab. Madiun. LKS PLH kelas XI Semester gasal.
Madiun.
Susanti, dwi, dkk. Buku kerja siswa BIOLOGI kelas X Semester 2.
Madiun : Tim MGMP BIOLOGI SMA Kab. Madiun.
Suprahatin, Hetik. 2010. LKS PLH KelasX Semester 1. Madiun : TIM
MGMP PLH Kab. Madiun.
Subardi, dkk. 2009. BIOLOGI untuk kelas X SMA dan MA. Jakarta :
Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Dasar – Dasar Budidaya Perairan Kelas X Semester 2. Direktorat
Pembinaan SMK Kemenbud RI.
Haryanto. 2004. Sains untuk SD kelas VI. Jakarta : Erlangga.
Prasodjo,Budi.dkk. 2007. IPA terpadu. Jakarta : Yudhistira.
http://publikasi.uniska-kediri.ac.id/buku-teks-ekologiabu-talkah-
2008isbn-978-60297448-0-4/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://pengertian-defiisi.blogspot.com/2010/10ekologi.html
https://mochammadikhsanudin.wordpress.com/ekologi-dan-
ilmu-lingkungan
http://merbabu.com/artikrl/ekologi.php