SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
REFERAT
Peran Antivirus Oral Di Bidang Dermatologi
Oleh:
Aulia Dwi Juanita (21360331)
Preseptor:
dr. Arif Effendi, Sp. KK, FINSDV
BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RS PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG
2022
Latar Belakang
Pada infeksi virus seperti ini setelah fase replikasi awal pada lokasi tertentu
misalnya orofaring, virus akan menyebar ke dalam peredaran darah (viremia)
dan kemudian mencapai kulit. Lesi kulit akibat virus seperti ini diduga
merupakan suatu proses yang dimediasi oleh sistem imun. Pada kondisi
lainnya, virus menyebabkan suatu manifestasi lesi vesikuler dan menunjukkan
bahwa kulit adalah tempat replikasi virus dan bersifat infeksius (Elsivier,
2007).
Obat antivirus bekerja dengan menargetkan protein virus, protein host
atau menguatkan respon imun terhadap virus. Salah satu antivirus yang
banyak digunakan adalah dari golongan analog nukleosida seperti
asiklovir, valasiklovir, gansiklovir, dan pensiklovir. Golongan analog
nukleosida ini poten sebagai antivirus pada herpes simplek, varisela-
zoster, Epstein-Barr serta memiliki aktivitas sedang melawan CMV.
Asiklovir merupakan analog nukleosida pertama dan memiliki
efektivitas yang sama dengan valasiklovir yang dari asiklovir, sedangkan
gansiklovir dan pensiklovir merupakan turunan yang lebih baru.
Asiklovir merupakan analog nukleosida pertama dan memiliki
efektivitas yang sama dengan valasiklovir yang merupakan prodrug dari
asiklovir, sedangkan gansiklovir dan pensiklovir merupakan turunan
yang lebih baru (Goura dan Tim, 2009).
Obat-obat antivirus digunakan untuk mencegah replikasi virus dengan
menghambat salah satu dari tahap-tahap replikasi sehingga dapat
menghambat virus untuk bereproduksi (Joyce L, 1996). Obat antivirus
tersebut digunakan untuk pengobatan infeksi virus yang disebabkan oleh
human immunodeficiency virus (HIV), virus hepatitis B (HBV), virus
herpes [herpes simplex virus (HSV), varicella-zoster (VZV),
cytomegalovirus (CMV)], orthomyxoviruses (influenza),
paramyxoviruses [respiratory syncytial virus (RSV)], dan hepaciviruses
[hepatitis C virus (HCV)]. Karena virus tersebut adalah virus yang paling
banyak diterapi dengan antiviral, hal tersebut mendorong para peneliti
untuk mencari strategi antivirus baru (Elsivier, 2007).
Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella-Zoster Virus
(VZV)
Ada dua jenis ada infeksi yang disebab oleh herpes simpleks virus yaitu tipe 1
(HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). Keduanya erat terkait tetapi berbeda dalam
epidemiologinya. HSV-1 erat kaitannya dengan penyakit orofacial, sedangkan
HSV-2 berkaitan dengan penyakit kelamin dan lokasi lesi diantara keduanya tidak
selalu menunjukkan jenis virus (Salvaggio dan Lutwick, 2009).
Contoh obat antivirus untuk mengobati HSV dan VZV adalah asiklovir,
valasiklovir, valasiklofir HCL, famsiklovir, pesiklovir, docosanol,
brivudin, foskarnet, vidarabin, tromantadin, idoksuridin, dan trifluridin.
(John dan Gnann, 2007).
Asiklovir merupakan antivirus berlisensi pertama dan satu-satunya dari
tiga antivirus yang digunakan untuk infus di Amerika Serikat. Uji
komparatif dari ketiga antivirus menunjukkan khasiat serupa untuk
pengobatan HSV tetapi famsiklovir dan valasiklovir lebih unggul
daripada asiklovir untuk pengobatan herpes zoster (Katzung, 2007).
Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) &
Varicella-Zoster Virus (VZV)
Asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir merupakan obat untuk infeksi
HSV dan VZV yang dapat menyebabkan toksisitas dalam
penggunaannya. Toksisitas asiklovir sangat sedikit, profil keamanan baik.
Kadang-kadang toksisitas terjadi pada ginjal karena obat diekskresikan
melalui ginjal. Dosis mungkin memerlukan penyesuaian pada pasien
gagal ginjal. Sedangkan valasiklovir dan famsiklovir memiliki toksisitas
yang sama dengan asiklovir (Goura dan Tim, 2009).
Cara Kerja Obat Antivirus Secara Oral
Virus adalah mikroorganisme yang memerlukan inang
untuk dapat bertahan hidup. Saat menyerang tubuh, virus akan
masuk ke dalam sel sehat dan mengambil alih fungsinya untuk
bereplikasi. Virus dapat menumpang di dalam sel atau secara
langsung merusak sel agar kemudian bisa memperbanyak diri.
Selama proses tersebut, virus akan terus-menerus menghancurkan
serta menginfeksi sel-sel sehat di dalam tubuh.
Oleh karena itu, obat untuk virus harus dapat masuk ke dalam sel dan
memengaruhi virus tanpa merusak sel. Secara umum, antiviral bukan
bekerja secara langsung mematikan virus, melainkan menghambat
perkembangan virus di dalam sel. Obat untuk virus flu misalnya,
enzim dalam antiviral akan mengganggu siklus infeksi virus dengan
mencegah virus yang telah merusak satu sel untuk berpindah merusak
sel lainnya.
Dengan membatasi reproduksi virus, jumlah virus di dalam tubuh akan semakin
berkurang. Oleh karena itu, sistem imun tubuh akan lebih mudah menghentikan
infeksi virus. Cara kerja obat antiviral ini nantinya akan mempersingkat
kemunculan gejala sekaligus mencegah gejala bertambah parah dan
menimbulkan komplikasi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention
(CDC), kerja obat antivirus semakin baik jika diminum secepatnya di awal
kemuculan gejala. (Kumar et al., 2002).
1. Antivirus merupakan salah satu penggolongan obat yang secara spesifik digunakan
untuk mengobati infeksi virus. Obat-obat antivirus digunakan untuk mencegah replikasi
virus dengan menghambat salah satu dari tahap-tahap replikasi sehingga dapat
menghambat virus untuk bereproduksi.
2. Ada dua jenis ada infeksi yang disebab oleh herpes simpleks virus yaitu tipe 1 (HSV-
1) dan tipe 2 (HSV-2). Keduanya erat terkait tetapi berbeda dalam epidemiologinya.
HSV-1 erat keitannya dengan penyakit orofacial, sedangkan HSV-2 berkaitan dengan
penyakit kelamin dan lokasi lesi diantara keduanya tidak selalu menunjukkan jenis virus.
3. Contoh obat antivirus untuk mengobati HSV dan VZV adalah asiklovir, valasiklovir, valasiklofir
HCL, famsiklovir, pesiklovir, docosanol, brivudin, foskarnet, vidarabin, tromantadin, idoksuridin,
dan trifluridin.
4. CMV termasuk dalam keluarga herpes virus manusia sehingga dikenal pula sebagai Human
Cytomegalovirus (HMCV). Contoh obat antivirus untuk infeksi CMV adalah gansiklovir,
valgansiklovir, foskarnet, fomivirsen, dan sidofovir.
5. Asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir merupakan obat untuk infeksi HSV dan VZV yang dapat
menyebabkan toksisitas dalam penggunaannya. Toksisitas asiklovir sangat sedikit, profil keamanan
baik. Kadang-kadang toksisitas terjadi pada ginjal karena obat diekskresikan melalui ginjal. Dosis
mungkin memerlukan penyesuaian pada pasien gagal ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, D. K., 2000. Informatum Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Elsivier., 2007. Advances in Antiviral Drug Design, volume 5. The Nedherlands: Radarweg. 29
Goura, Kudesia., Tim, Wreghitt., 2009. Clinical and Diagnostic Virology. United States of America,
New York: Cambridge University Press
John, W., Gnann, Jr., 2007. Antiviral therapy of varicella-zoster virus infections. Cambridge
University Press.
Joyce L, K. E., 1996. Farmakologi: pendekatan proses keperawatan (Vol. 1). (S. Yasmin Asih, Ed., &
d. P. Anugerah, Trans.) Jakarta: EGC.
Katzung, B. G., 2001. Basic & Clinical Pharmacology Eight Edition. Jakarta: Salemba Medika.
Katzung, B., 2007. Basic & Clinical Pharmacolog, Tenth Edition. United
States: Lange Medical Publications.
Kumar, K. S., Russo, M. W., Rorczuk, A. C., Brown, M., Esposito, S. P.,
Lobritto, S. J. 2002. Significant Pulmonary Toxicity Associated With Interferon
and Ribavirin Therapy for Hepatitis C. The American Journal of
Gastroenterology , 2432-2440
Mankes, W. I., Dalili, S. F., 2002. Infeksi Virus Herpes. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Sulkowski MS, Thomas DL, Mehta SH, Chaisson RE, Moore RD, 2002.
Hepatotoxicity associated with nevirapine or efavirenz-containing antiretroviral therapy:
role of hepatitis C and B infections. Hepatology; 35(1):182–9.
Sweetman, S.C., 2009. Martindale : The Complete Drug Reference 36thedition,
Pharmaceutical Press: London.
WHO., 2006. Public health, innovation and intellectual property rights. 68.
Wutzler, P., & Thust, R., 2001. Genetic risks of antiviral nucleoside analogues – a
survey. Elsevier Science, 55–74
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to antivirus referat fix.pptx

Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
TisSurianti
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Operator Warnet Vast Raha
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to antivirus referat fix.pptx (20)

Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptxInteraksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
 
manfaat virus bagi manusia
manfaat virus bagi manusiamanfaat virus bagi manusia
manfaat virus bagi manusia
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Virus dan kanker
Virus dan kankerVirus dan kanker
Virus dan kanker
 
Imunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptxImunisasi Pada Lansia.pptx
Imunisasi Pada Lansia.pptx
 
Virus bagian 2
Virus bagian 2Virus bagian 2
Virus bagian 2
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Portofolio virologi
Portofolio virologiPortofolio virologi
Portofolio virologi
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
 
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docAskep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
 
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr prasna
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr  prasnaHerpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr  prasna
Herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr prasna
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
 
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptxppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
ppt bahasa indonesia vaksinasi covid-19 kelompok4 (1).pptx
 
Presentation KTI
Presentation KTIPresentation KTI
Presentation KTI
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 

More from AuliaDwiJuanita

More from AuliaDwiJuanita (20)

revisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptxrevisi lapsus radiologi.pptx
revisi lapsus radiologi.pptx
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
 
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
 
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdfLeaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
 
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docxrev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
 
ppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptxppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptx
 
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docxjurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
 
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptxjurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
 
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxLaporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
 
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
 
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
 
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITAJOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
 

Recently uploaded

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 

Recently uploaded (20)

Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 

antivirus referat fix.pptx

  • 1. REFERAT Peran Antivirus Oral Di Bidang Dermatologi Oleh: Aulia Dwi Juanita (21360331) Preseptor: dr. Arif Effendi, Sp. KK, FINSDV BAGIAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RS PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG 2022
  • 2. Latar Belakang Pada infeksi virus seperti ini setelah fase replikasi awal pada lokasi tertentu misalnya orofaring, virus akan menyebar ke dalam peredaran darah (viremia) dan kemudian mencapai kulit. Lesi kulit akibat virus seperti ini diduga merupakan suatu proses yang dimediasi oleh sistem imun. Pada kondisi lainnya, virus menyebabkan suatu manifestasi lesi vesikuler dan menunjukkan bahwa kulit adalah tempat replikasi virus dan bersifat infeksius (Elsivier, 2007).
  • 3. Obat antivirus bekerja dengan menargetkan protein virus, protein host atau menguatkan respon imun terhadap virus. Salah satu antivirus yang banyak digunakan adalah dari golongan analog nukleosida seperti asiklovir, valasiklovir, gansiklovir, dan pensiklovir. Golongan analog nukleosida ini poten sebagai antivirus pada herpes simplek, varisela- zoster, Epstein-Barr serta memiliki aktivitas sedang melawan CMV. Asiklovir merupakan analog nukleosida pertama dan memiliki efektivitas yang sama dengan valasiklovir yang dari asiklovir, sedangkan gansiklovir dan pensiklovir merupakan turunan yang lebih baru. Asiklovir merupakan analog nukleosida pertama dan memiliki efektivitas yang sama dengan valasiklovir yang merupakan prodrug dari asiklovir, sedangkan gansiklovir dan pensiklovir merupakan turunan yang lebih baru (Goura dan Tim, 2009).
  • 4. Obat-obat antivirus digunakan untuk mencegah replikasi virus dengan menghambat salah satu dari tahap-tahap replikasi sehingga dapat menghambat virus untuk bereproduksi (Joyce L, 1996). Obat antivirus tersebut digunakan untuk pengobatan infeksi virus yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV), virus hepatitis B (HBV), virus herpes [herpes simplex virus (HSV), varicella-zoster (VZV), cytomegalovirus (CMV)], orthomyxoviruses (influenza), paramyxoviruses [respiratory syncytial virus (RSV)], dan hepaciviruses [hepatitis C virus (HCV)]. Karena virus tersebut adalah virus yang paling banyak diterapi dengan antiviral, hal tersebut mendorong para peneliti untuk mencari strategi antivirus baru (Elsivier, 2007).
  • 5. Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) dan Varicella-Zoster Virus (VZV) Ada dua jenis ada infeksi yang disebab oleh herpes simpleks virus yaitu tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2). Keduanya erat terkait tetapi berbeda dalam epidemiologinya. HSV-1 erat kaitannya dengan penyakit orofacial, sedangkan HSV-2 berkaitan dengan penyakit kelamin dan lokasi lesi diantara keduanya tidak selalu menunjukkan jenis virus (Salvaggio dan Lutwick, 2009).
  • 6. Contoh obat antivirus untuk mengobati HSV dan VZV adalah asiklovir, valasiklovir, valasiklofir HCL, famsiklovir, pesiklovir, docosanol, brivudin, foskarnet, vidarabin, tromantadin, idoksuridin, dan trifluridin. (John dan Gnann, 2007). Asiklovir merupakan antivirus berlisensi pertama dan satu-satunya dari tiga antivirus yang digunakan untuk infus di Amerika Serikat. Uji komparatif dari ketiga antivirus menunjukkan khasiat serupa untuk pengobatan HSV tetapi famsiklovir dan valasiklovir lebih unggul daripada asiklovir untuk pengobatan herpes zoster (Katzung, 2007).
  • 7. Obat untuk Infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) & Varicella-Zoster Virus (VZV) Asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir merupakan obat untuk infeksi HSV dan VZV yang dapat menyebabkan toksisitas dalam penggunaannya. Toksisitas asiklovir sangat sedikit, profil keamanan baik. Kadang-kadang toksisitas terjadi pada ginjal karena obat diekskresikan melalui ginjal. Dosis mungkin memerlukan penyesuaian pada pasien gagal ginjal. Sedangkan valasiklovir dan famsiklovir memiliki toksisitas yang sama dengan asiklovir (Goura dan Tim, 2009).
  • 8. Cara Kerja Obat Antivirus Secara Oral Virus adalah mikroorganisme yang memerlukan inang untuk dapat bertahan hidup. Saat menyerang tubuh, virus akan masuk ke dalam sel sehat dan mengambil alih fungsinya untuk bereplikasi. Virus dapat menumpang di dalam sel atau secara langsung merusak sel agar kemudian bisa memperbanyak diri. Selama proses tersebut, virus akan terus-menerus menghancurkan serta menginfeksi sel-sel sehat di dalam tubuh.
  • 9. Oleh karena itu, obat untuk virus harus dapat masuk ke dalam sel dan memengaruhi virus tanpa merusak sel. Secara umum, antiviral bukan bekerja secara langsung mematikan virus, melainkan menghambat perkembangan virus di dalam sel. Obat untuk virus flu misalnya, enzim dalam antiviral akan mengganggu siklus infeksi virus dengan mencegah virus yang telah merusak satu sel untuk berpindah merusak sel lainnya.
  • 10. Dengan membatasi reproduksi virus, jumlah virus di dalam tubuh akan semakin berkurang. Oleh karena itu, sistem imun tubuh akan lebih mudah menghentikan infeksi virus. Cara kerja obat antiviral ini nantinya akan mempersingkat kemunculan gejala sekaligus mencegah gejala bertambah parah dan menimbulkan komplikasi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kerja obat antivirus semakin baik jika diminum secepatnya di awal kemuculan gejala. (Kumar et al., 2002).
  • 11. 1. Antivirus merupakan salah satu penggolongan obat yang secara spesifik digunakan untuk mengobati infeksi virus. Obat-obat antivirus digunakan untuk mencegah replikasi virus dengan menghambat salah satu dari tahap-tahap replikasi sehingga dapat menghambat virus untuk bereproduksi. 2. Ada dua jenis ada infeksi yang disebab oleh herpes simpleks virus yaitu tipe 1 (HSV- 1) dan tipe 2 (HSV-2). Keduanya erat terkait tetapi berbeda dalam epidemiologinya. HSV-1 erat keitannya dengan penyakit orofacial, sedangkan HSV-2 berkaitan dengan penyakit kelamin dan lokasi lesi diantara keduanya tidak selalu menunjukkan jenis virus.
  • 12. 3. Contoh obat antivirus untuk mengobati HSV dan VZV adalah asiklovir, valasiklovir, valasiklofir HCL, famsiklovir, pesiklovir, docosanol, brivudin, foskarnet, vidarabin, tromantadin, idoksuridin, dan trifluridin. 4. CMV termasuk dalam keluarga herpes virus manusia sehingga dikenal pula sebagai Human Cytomegalovirus (HMCV). Contoh obat antivirus untuk infeksi CMV adalah gansiklovir, valgansiklovir, foskarnet, fomivirsen, dan sidofovir. 5. Asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir merupakan obat untuk infeksi HSV dan VZV yang dapat menyebabkan toksisitas dalam penggunaannya. Toksisitas asiklovir sangat sedikit, profil keamanan baik. Kadang-kadang toksisitas terjadi pada ginjal karena obat diekskresikan melalui ginjal. Dosis mungkin memerlukan penyesuaian pada pasien gagal ginjal.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, D. K., 2000. Informatum Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta: CV. Sagung Seto. Elsivier., 2007. Advances in Antiviral Drug Design, volume 5. The Nedherlands: Radarweg. 29 Goura, Kudesia., Tim, Wreghitt., 2009. Clinical and Diagnostic Virology. United States of America, New York: Cambridge University Press John, W., Gnann, Jr., 2007. Antiviral therapy of varicella-zoster virus infections. Cambridge University Press. Joyce L, K. E., 1996. Farmakologi: pendekatan proses keperawatan (Vol. 1). (S. Yasmin Asih, Ed., & d. P. Anugerah, Trans.) Jakarta: EGC. Katzung, B. G., 2001. Basic & Clinical Pharmacology Eight Edition. Jakarta: Salemba Medika.
  • 14. Katzung, B., 2007. Basic & Clinical Pharmacolog, Tenth Edition. United States: Lange Medical Publications. Kumar, K. S., Russo, M. W., Rorczuk, A. C., Brown, M., Esposito, S. P., Lobritto, S. J. 2002. Significant Pulmonary Toxicity Associated With Interferon and Ribavirin Therapy for Hepatitis C. The American Journal of Gastroenterology , 2432-2440 Mankes, W. I., Dalili, S. F., 2002. Infeksi Virus Herpes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • 15. Sulkowski MS, Thomas DL, Mehta SH, Chaisson RE, Moore RD, 2002. Hepatotoxicity associated with nevirapine or efavirenz-containing antiretroviral therapy: role of hepatitis C and B infections. Hepatology; 35(1):182–9. Sweetman, S.C., 2009. Martindale : The Complete Drug Reference 36thedition, Pharmaceutical Press: London. WHO., 2006. Public health, innovation and intellectual property rights. 68. Wutzler, P., & Thust, R., 2001. Genetic risks of antiviral nucleoside analogues – a survey. Elsevier Science, 55–74