SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS TERSTRUKTUR VIROLOGI




       VIRUS DAN KANKER




             Oleh :

IMARAH TIARASANI        B1J007
ANNISTIA RAMHADIAN U.   B1J008083
NUR ISTIQOMAH           B1J008
HANI                    B1J008
ADZANI GHANI I          B1J009077




KEMENTERIAN PENDIDIKIAN NASIONAL
 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
        FAKULTAS BIOLOGI
          PURWOKERTO

              2011
PENDAHULUAN


           Kata virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Diartikan
demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penaykit, baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Virus merupakan suatu patogen obligat yang
hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup (Setiawan, 2006).
           Hingga saat ini, penggolongan virus masih diperdebatkan karena
memiliki sifat antara benda mati dan benda hidup. Hidup dapat didefinisikan
sebagai sekelompok proses rumit yang berasal dari aktifitas protein yang dikode
oleh asam nukleat. Asam nukleat sel hidup selalu aktif. Virus tidak dianggap
sebagai organisme hidup karena di luar sel inang, virus itu tidak aktif. Namun,
begitu virus masuk ke dalam sel inang, asam nukleat virus menjadi aktif dan
terjadi multiplikasi (Lucianus, 2003).
           Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus
tersusun atas asam nukleat dan kapsid (selubung dari protein) yang berfungsi
sebagai pemberi bentuk dan pelindung bagian dalam tubuh. Tubuh virus
mempunyai bermacam-macam bentuk bergantung pada jenisnya. Ada yang
berbentuk bola, batang, oval, silindris, ada pula yang seperti huruf T. Partikel
lengkap virus, yaitu asam nukleat dan kapsid disebut virion (Setiawan, 2006).
           Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan
enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, dan translasi, virus hanya terdiri
dari salah satu asam nukleat (DNA atau RNA) serta coat protein untuk melindungi
genomnya, dan beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop.
Beberapa virus yang berenvelop memiliki banyak spike yang berupa tonjolan
keluar yang berguna untuk penempelan pada sel inang (Lucianus, 2003).
           Proses reproduksi virus disebut replikasi. Replikasi virus berlangsung
semenjak virus menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru.
           Secara umum, replikasi terdiri dari 5 tahapan, yaitu (Setiawan, 2006) :
1. Penempelan/attachment atau adsorbsi dari virion pada sel inang yang cocok.
2. Penetrasi atau injeksi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang.
3. Sintesis asam nukleat dan protein virus oleh sel inang.
4. Pemasangan/assembly kapsomer (dan komponen membran pada virus
   beramplop) dan pembungkusan asam nukleat menjadi virion baru.
5. Pelepasan virion yang telah “matang” dari dalam sel inang dengan cara
   melisis sel inang.
           Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus
terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi genom
virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker.
Beberapa virus DNA bisa menyebabkan kanker karena berintegrasi ke dalam
kromosom inang. Virus RNA yang bisa menyebabkan kanker hanya famili
Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam nukleus dan
berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya
berada di sitoplasma sel inang (Lucianus, 2003).
PEMBAHASAN


           Kanker adalah penyakit kompleks pada sejumlah besar gen seluler
yang telah mengalami perkembangan malignansi, dimana sel-sel dalam jaringan
atau organ tubuh tertentu berkembang biak dan tumbuh terlalu cepat, lebih cepat
dari normal, yang tidak diiringi dengan kematian sel yang cepat juga. Banyak
faktor yang dapat menyebabkannya, diantaranya faktor - faktor genetik dan
akibat adanya infeksi virus. Kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumit yang disebut transformasi , yang terdiri dari tahap inisiasi dan
promosi. Ada dua jenis kanker yaitu kanker ganas (maligna) dengan proliferasi
sel-sel kanker yang tidak terkontrol yang merugikan fungsi organ tertentu dan
dapat invasi ke jaringan sekitarnya serta dapat ber metastase ke tempat yang jauh.
Jenis yang kedua yaitu kanker jinak (benigna) terdiri dari sel-sel yang normal
yang tidak mengadakan invasi atau metastase ke tempat lain (Pasaribu, 2006).
           Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan kanker ganas yaitu:
RNA virus dan DNA virus (Pasaribu, 2006) :
a. RNA virus menyebabkan leukemia, sarkoma dan urinari papiloma serta
   kanker payudara.
b. DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker: Eipstein Barr virus, papilloma
   virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus (EBV) dianggap sebagai
   penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan dengan
   hepatocelluler carcinoma primer.
           Oncogene merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan kanker. Terdapat 2 tipe, yaitu protooncogene yang berfungsi dalam
pertumbuhan normal sel dan viral oncogene yang menyebabkan sel tumbuh
abnormal (menyebabkan kanker). Protoonkogen berfungsi mengatur proliferasi
dan diferensiasi sel normal . Rangsangan faktor       pertumbuhan ekstraselular
diterima oleh reseptor faktor pertumbuhan        di permukaan      membran dan
diteruskan melalui transmembran sel ke dalam sitoplasma dan ke dalam inti sel.
Bila kemudian ada bahan karsinogen, maka akan terjadi proliferasi sel abnormal
yang   berlebihan dan tak terkendali,    dimana protoonkogen berubah menjadi
onkogen (Chrestella, 2009).
Virus oncogene menginfeksi sel hospes, terjadi replikasi virus, aktivasi
protooncogene menjadi oncogene menyebabkan gangguan siklus sel              terjadi
proses onkogenesis dan      transformasi (Nuryastuti, 2009). Transformasi virus
disekitar sel onkogen menyebabkan perubahan molekul hingga terjadi perubahan
pertumbuhan. Misalnya, P21 protein, protein ini terlibat pada pengaturan
proliferasi sel. Beberapa karsinogen dapat merubah P21 protein hingga terjadi
perubahan terhadap proliferasi sel tersebut (Pasaribu, 2006).
           Sifat sel yang mengalami transformasi (Nuryastuti, 2009) :
1. Asam nukleat virus berintegrasi pada kromosom sel inang
2. Bentuk lebih bulat daripada sel normal
3. Kehilangan kontak inhibisi
4. Menyebabkan tumor bila disuntikkan ke binatang yang peka
5. Terdapat virus spesifik antigen pada permukaan sel
6. Ada abnormalitas kromosom
7. Terdapat perubahan permeabilitas membran plasma
           Transformasi meliputi inisiasi dan promosi. Terjadi suatu perubahan
dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas saat inisiasi.
Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen , yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu
karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut
promotor , menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan
gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk
mengalami suatu keganasan.      Pada tahap promosi , suatu sel yang telah
mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas (Pasaribu, 2006).
           Ketika sebuah sel menjadi ganas, sistem kekebalan tubuh dapat
merusaknya sebelum sel ganas tersebut berlipatganda dan menjadi suatu kanker.
Namun, apabila sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, tubuh
cenderung rentan terhadap resiko kanker, seperti yang terjadi pada penderita
AIDS, orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada
penyakit autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tubuh pun tidak selalu
efektif, sehingga kanker terkadang masih dapat menembus perlindungan ini
meskipun sistem kekebalan berfungsi secara normal (Pasaribu, 2006).
           Metastasis (bahasa Yunani: "perubahan status") adalah penyebaran
kanker dari lokasi awal ke tempat lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat
melepaskan diri dari tumor utama dan mengalami proses penyebaran. Langkah
pertama metastasis adalah sel kanker dapat menembus pembuluh darah dengan
bantuan enzim dan masuk ke dalam aliran darah. Pembuluh darah ini kemudian
dapat membawa sel kanker ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan sampai ke
organ lain dalam tubuh. Langkah kedua metastasis adalah sel meninggalkan aliran
darah dan sampai pada organ baru. Di organ baru ini, sel kanker mulai
berdubplikasi dan berkembang menjadi tumor baru. Pertumbuhan dari sel kanker
menjadi tumor baru dipengaruhi oleh banyaknya produksi enzim collagen
digesting. Semakin banyak enzim yang diproduski semakin cepat tumor terbentuk
(Rath, 2008).
KESIMPULAN

             Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di
dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA)
dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus
hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein
untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti
envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNA-dependent DNA polymerase
yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang.
Pada umumnya, replikasi virus terdiri dari tahap penempelan, penetrasi,
uncoating,     biosintesa,   maturasi,   dan     pelepasan.    Perbedaan     proses
perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap
biosintesa. Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi ke dalam
kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker.




                              DAFTAR PUSTAKA

Chrestella, Jessy. 2009. Neoplasma. Departemen patologi Anatomi USU, Medan.

Lucianus, Johan. 2003.     Introduksi Genetika Molekular Virus. Bagian
      Mikrobiologi Fakultas Kedokteran. UK Maranatha. JKM Vol. 3, No. 1,
      Juli 2003

Nuryastuti, Titik. 2009. Bakteri Dan Virus Penyebab Kanker. Bagian
      Mikrobiologi Fakultas Kedilteran UGM, Yogyakarta.
Pasaribu, Emir Taris. 2006. Epidemiologi dan Etiologi Kanke. Suplemen Majalah
       Kedokteran Nusantara 268 Volume 39 No. 3.

Rath, Mathias. 2008. Celullar Health Series: Cancer. http://saturned.com

Setiawan, Wawan A. 2006. Virus. http://blog.unila.ac.id

More Related Content

What's hot (20)

Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus 5
Virus 5Virus 5
Virus 5
 
Virus ppt
Virus pptVirus ppt
Virus ppt
 
PPT VIRUS
PPT VIRUSPPT VIRUS
PPT VIRUS
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Persentasi vaksin
Persentasi vaksinPersentasi vaksin
Persentasi vaksin
 
Immunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodiImmunoglobulin dan antibodi
Immunoglobulin dan antibodi
 
Ppt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganismePpt resistensi mikroorganisme
Ppt resistensi mikroorganisme
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Makalah sistem imun
Makalah  sistem imunMakalah  sistem imun
Makalah sistem imun
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
Membran plasma
Membran plasmaMembran plasma
Membran plasma
 
Materi sistem imun
Materi sistem imun Materi sistem imun
Materi sistem imun
 
Ebola PPT
Ebola PPTEbola PPT
Ebola PPT
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 

Similar to Virus dan kanker

Virus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhanVirus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhandhea ratnasari
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13KadekSariCuciati
 
Presentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusPresentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusBunga Bunga
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Nata Dev
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kankertristyanto
 
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptxInteraksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptxAndiAtirahMasyita1
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanABD. RAHMAN
 
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdf
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdfPPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdf
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdfNurUtamiMauli1
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziahlunalya
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziahlunalya
 
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziahlunalya
 

Similar to Virus dan kanker (20)

Virus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhanVirus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhan
 
Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 
Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13Askep ca servik kelompok 13
Askep ca servik kelompok 13
 
Presentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi VirusPresentasi Biologi Virus
Presentasi Biologi Virus
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
Imunologi kanker
Imunologi kankerImunologi kanker
Imunologi kanker
 
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptxInteraksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
Interaksi Obat antivirus yang digunakan pada masyarakat[ 1].pptx
 
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
 
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdf
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdfPPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdf
PPT Peran menguntungkan Virus by Nur Utami.pdf
 
Virus.pptx
Virus.pptxVirus.pptx
Virus.pptx
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
Biologi - Virus kelas X SMA sem.1
 
37. lulu fauziah
37. lulu fauziah37. lulu fauziah
37. lulu fauziah
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
Ppt karsinogenik
Ppt karsinogenikPpt karsinogenik
Ppt karsinogenik
 
Portofolio virologi
Portofolio virologiPortofolio virologi
Portofolio virologi
 

More from Dickdick Maulana

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Dickdick Maulana
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Dickdick Maulana
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaDickdick Maulana
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarDickdick Maulana
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi Dickdick Maulana
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganDickdick Maulana
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanDickdick Maulana
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportDickdick Maulana
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Dickdick Maulana
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Dickdick Maulana
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Dickdick Maulana
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendiDickdick Maulana
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahDickdick Maulana
 

More from Dickdick Maulana (20)

Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
Uu no. 44_th_2009_ttg_rumah_sakit
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
Pmk no. 541_ttg_program_tugas_belajar_sdm_kesehatan_depkes_ri
 
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerjaPmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
Pmk no. 1199 ttg pedoman pengadaan tenaga kesehatan dengan perjanjian kerja
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi Perda no. 2 thn 2014  b3 final otentifikasi
Perda no. 2 thn 2014 b3 final otentifikasi
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui PenguranganPengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
Pengelolaan Sampah Melalui Pengurangan
 
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatanPp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
Pp no. 19_th_2003_ttg_pengamanan_rokok_bagi_kesehatan
 
Sufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies reportSufg clean coal technologies report
Sufg clean coal technologies report
 
Kesling 2
Kesling 2 Kesling 2
Kesling 2
 
Water quality strategy
Water quality strategy Water quality strategy
Water quality strategy
 
Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water Pharmaceutical in drinking water
Pharmaceutical in drinking water
 
Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup Sakit dan lingkungan hidup
Sakit dan lingkungan hidup
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn. Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
Lingkungan air (hidrosphere) lnjtn.
 
Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere) Lingkungan air (hidrosphere)
Lingkungan air (hidrosphere)
 
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendiMetode penelitian survai   editor masri singarimbun, sofian effendi
Metode penelitian survai editor masri singarimbun, sofian effendi
 
Tetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicateTetraethyl orthosilicate
Tetraethyl orthosilicate
 
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbahSni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
Sni 6989.59 2008 metoda pengambilan contoh air limbah
 

Virus dan kanker

  • 1. TUGAS TERSTRUKTUR VIROLOGI VIRUS DAN KANKER Oleh : IMARAH TIARASANI B1J007 ANNISTIA RAMHADIAN U. B1J008083 NUR ISTIQOMAH B1J008 HANI B1J008 ADZANI GHANI I B1J009077 KEMENTERIAN PENDIDIKIAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2011
  • 2. PENDAHULUAN Kata virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun. Diartikan demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penaykit, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Virus merupakan suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup (Setiawan, 2006). Hingga saat ini, penggolongan virus masih diperdebatkan karena memiliki sifat antara benda mati dan benda hidup. Hidup dapat didefinisikan sebagai sekelompok proses rumit yang berasal dari aktifitas protein yang dikode oleh asam nukleat. Asam nukleat sel hidup selalu aktif. Virus tidak dianggap sebagai organisme hidup karena di luar sel inang, virus itu tidak aktif. Namun, begitu virus masuk ke dalam sel inang, asam nukleat virus menjadi aktif dan terjadi multiplikasi (Lucianus, 2003). Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus tersusun atas asam nukleat dan kapsid (selubung dari protein) yang berfungsi sebagai pemberi bentuk dan pelindung bagian dalam tubuh. Tubuh virus mempunyai bermacam-macam bentuk bergantung pada jenisnya. Ada yang berbentuk bola, batang, oval, silindris, ada pula yang seperti huruf T. Partikel lengkap virus, yaitu asam nukleat dan kapsid disebut virion (Setiawan, 2006). Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, dan translasi, virus hanya terdiri dari salah satu asam nukleat (DNA atau RNA) serta coat protein untuk melindungi genomnya, dan beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop. Beberapa virus yang berenvelop memiliki banyak spike yang berupa tonjolan keluar yang berguna untuk penempelan pada sel inang (Lucianus, 2003). Proses reproduksi virus disebut replikasi. Replikasi virus berlangsung semenjak virus menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru. Secara umum, replikasi terdiri dari 5 tahapan, yaitu (Setiawan, 2006) : 1. Penempelan/attachment atau adsorbsi dari virion pada sel inang yang cocok. 2. Penetrasi atau injeksi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang. 3. Sintesis asam nukleat dan protein virus oleh sel inang.
  • 3. 4. Pemasangan/assembly kapsomer (dan komponen membran pada virus beramplop) dan pembungkusan asam nukleat menjadi virion baru. 5. Pelepasan virion yang telah “matang” dari dalam sel inang dengan cara melisis sel inang. Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi genom virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker. Beberapa virus DNA bisa menyebabkan kanker karena berintegrasi ke dalam kromosom inang. Virus RNA yang bisa menyebabkan kanker hanya famili Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam nukleus dan berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya berada di sitoplasma sel inang (Lucianus, 2003).
  • 4. PEMBAHASAN Kanker adalah penyakit kompleks pada sejumlah besar gen seluler yang telah mengalami perkembangan malignansi, dimana sel-sel dalam jaringan atau organ tubuh tertentu berkembang biak dan tumbuh terlalu cepat, lebih cepat dari normal, yang tidak diiringi dengan kematian sel yang cepat juga. Banyak faktor yang dapat menyebabkannya, diantaranya faktor - faktor genetik dan akibat adanya infeksi virus. Kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi , yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Ada dua jenis kanker yaitu kanker ganas (maligna) dengan proliferasi sel-sel kanker yang tidak terkontrol yang merugikan fungsi organ tertentu dan dapat invasi ke jaringan sekitarnya serta dapat ber metastase ke tempat yang jauh. Jenis yang kedua yaitu kanker jinak (benigna) terdiri dari sel-sel yang normal yang tidak mengadakan invasi atau metastase ke tempat lain (Pasaribu, 2006). Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan kanker ganas yaitu: RNA virus dan DNA virus (Pasaribu, 2006) : a. RNA virus menyebabkan leukemia, sarkoma dan urinari papiloma serta kanker payudara. b. DNA virus dianggap sebagai penyebab kanker: Eipstein Barr virus, papilloma virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus (EBV) dianggap sebagai penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan dengan hepatocelluler carcinoma primer. Oncogene merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap pembentukan kanker. Terdapat 2 tipe, yaitu protooncogene yang berfungsi dalam pertumbuhan normal sel dan viral oncogene yang menyebabkan sel tumbuh abnormal (menyebabkan kanker). Protoonkogen berfungsi mengatur proliferasi dan diferensiasi sel normal . Rangsangan faktor pertumbuhan ekstraselular diterima oleh reseptor faktor pertumbuhan di permukaan membran dan diteruskan melalui transmembran sel ke dalam sitoplasma dan ke dalam inti sel. Bila kemudian ada bahan karsinogen, maka akan terjadi proliferasi sel abnormal yang berlebihan dan tak terkendali, dimana protoonkogen berubah menjadi onkogen (Chrestella, 2009).
  • 5. Virus oncogene menginfeksi sel hospes, terjadi replikasi virus, aktivasi protooncogene menjadi oncogene menyebabkan gangguan siklus sel terjadi proses onkogenesis dan transformasi (Nuryastuti, 2009). Transformasi virus disekitar sel onkogen menyebabkan perubahan molekul hingga terjadi perubahan pertumbuhan. Misalnya, P21 protein, protein ini terlibat pada pengaturan proliferasi sel. Beberapa karsinogen dapat merubah P21 protein hingga terjadi perubahan terhadap proliferasi sel tersebut (Pasaribu, 2006). Sifat sel yang mengalami transformasi (Nuryastuti, 2009) : 1. Asam nukleat virus berintegrasi pada kromosom sel inang 2. Bentuk lebih bulat daripada sel normal 3. Kehilangan kontak inhibisi 4. Menyebabkan tumor bila disuntikkan ke binatang yang peka 5. Terdapat virus spesifik antigen pada permukaan sel 6. Ada abnormalitas kromosom 7. Terdapat perubahan permeabilitas membran plasma Transformasi meliputi inisiasi dan promosi. Terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas saat inisiasi. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen , yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor , menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan
  • 6. gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. Pada tahap promosi , suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas (Pasaribu, 2006). Ketika sebuah sel menjadi ganas, sistem kekebalan tubuh dapat merusaknya sebelum sel ganas tersebut berlipatganda dan menjadi suatu kanker. Namun, apabila sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, tubuh cenderung rentan terhadap resiko kanker, seperti yang terjadi pada penderita AIDS, orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada penyakit autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tubuh pun tidak selalu efektif, sehingga kanker terkadang masih dapat menembus perlindungan ini meskipun sistem kekebalan berfungsi secara normal (Pasaribu, 2006). Metastasis (bahasa Yunani: "perubahan status") adalah penyebaran kanker dari lokasi awal ke tempat lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor utama dan mengalami proses penyebaran. Langkah pertama metastasis adalah sel kanker dapat menembus pembuluh darah dengan bantuan enzim dan masuk ke dalam aliran darah. Pembuluh darah ini kemudian dapat membawa sel kanker ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan sampai ke organ lain dalam tubuh. Langkah kedua metastasis adalah sel meninggalkan aliran darah dan sampai pada organ baru. Di organ baru ini, sel kanker mulai berdubplikasi dan berkembang menjadi tumor baru. Pertumbuhan dari sel kanker menjadi tumor baru dipengaruhi oleh banyaknya produksi enzim collagen digesting. Semakin banyak enzim yang diproduski semakin cepat tumor terbentuk (Rath, 2008).
  • 7. KESIMPULAN Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNA-dependent DNA polymerase yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang. Pada umumnya, replikasi virus terdiri dari tahap penempelan, penetrasi, uncoating, biosintesa, maturasi, dan pelepasan. Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker. DAFTAR PUSTAKA Chrestella, Jessy. 2009. Neoplasma. Departemen patologi Anatomi USU, Medan. Lucianus, Johan. 2003. Introduksi Genetika Molekular Virus. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran. UK Maranatha. JKM Vol. 3, No. 1, Juli 2003 Nuryastuti, Titik. 2009. Bakteri Dan Virus Penyebab Kanker. Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedilteran UGM, Yogyakarta.
  • 8. Pasaribu, Emir Taris. 2006. Epidemiologi dan Etiologi Kanke. Suplemen Majalah Kedokteran Nusantara 268 Volume 39 No. 3. Rath, Mathias. 2008. Celullar Health Series: Cancer. http://saturned.com Setiawan, Wawan A. 2006. Virus. http://blog.unila.ac.id