SlideShare a Scribd company logo
Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.
Pengertian AnsietasPengertian Ansietas
 Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
 Perasaan isolasi, terasing, dan terancam
mungkin dialami.
 Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
 Manusia mulai merasakan sejak bayi
 Berhenti kalau mati.
Karakteristik AnsietasKarakteristik Ansietas
 Mpk emosi dan bersifat subyektif.
 Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
 Bisa ditularkan
 Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri.
 Perlu adanya keseimbangan antara
keberanian dan kecemasan
ADAPTIF MALADAPTIF
Antisipasi Ringan Sedang Berat panik
(Peplau dlm SS’87)
CEMAS RINGAN
• Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.
• Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
• Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.
• Serta mampu menyelesaikan masalah.
• Cemas tahap i memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan
kreatifitas indiv.
5
Gejala pada cemasGejala pada cemas
ringanringan
FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.
AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut
KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
CEMAS SEDANG
Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih
menyempit  indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rang
sang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang,
tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkan
pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.
Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail
atau mendalam.
Gejala pada Cemas
Sedang
Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol
emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.
PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur
KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT
Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga
tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat
kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.
P A N I K
Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak
ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK
FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
10
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.
11
PengkajianPengkajian
 Faktor Predisposisi
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Perilaku
ASKEP KLIEN
KECEMASAN
Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
 Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
 Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
 Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi
 Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
 Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
 Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
PerilakuPerilaku
 Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs
melalui timbulnya gejala/mekanisme koping
utk mempertahankan diri dari ansietas.
 Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler,
GI, perkemihan, dan kulit
 Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas
 Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,
TD↑, pinsan, TD↓, N ↓.
 Pernafasan: ↑P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-
engah.
 Neuromuskuler: ↑ refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku,
gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
gerakan lambat, kaki goyah.
Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas
 Gastrointestinal: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
 Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
 Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal,
gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah
pucat, berkeringat seluruh tubuh.
Respon PerilakuRespon Perilaku
 Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
 Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon PerilakuRespon Perilaku
 Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,
takut berlebihan, teror, gugup, sangat
gelisah.
Mekanisme KopingMekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
 Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
 Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
 Disadari dan berorientasi pd tindakan
 Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan
utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme KopingMekanisme Koping
2. Ego oriented:
 Task oriented tdk selalu berhasil
 Melindungi “self”
 Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
 Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
 Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defens MechanismDefens Mechanism
 Kompensasi
 Denial
 Displacement
 Disosiasi
 Identifikasi
 Intelektualisasi
 Introyeksi
 Isolasi
 Proyeksi
 Rasionalisasi
 Reaksi formasi
 Regresi
KompensasiKompensasi
Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg
secara tegas menekankan keistimewaan sebuah aset dengan
mencari penghargaan satu bidang apabila gagal dlm mencapai
bidang ttt.
CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk
mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.
DenialDenial
Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk
mengakui kenyataan  mekanisme paling pri,mitif
CONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi PYDR adanya
keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada /tidak pernah
dilakukan biopsi.
EGO ORIENTED REACTIONEGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :MEKANISME PERTAHANAN EGO :
DISPLACEMENTDISPLACEMENT
Pemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau
kurang membahayakan
CONTOH : Jhoni kena marah Ibunya, karena kesal
dia bermain perang-perangan pada bonekanya
DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses
perilaku/proses jiwa dg identitas dirinya
CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia
tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia
tinggal/bekerja.
IDENTIFIKASIIDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg
ia kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.
CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya
menyerupai dosen KDM yang ia kagumi
INTELEKTUALISASIINTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan
untuk menghindari pengalaman yg mengganggu
perasaannya.
CONTOH : S’orang yg merasa cemas naik eskalator
di TOSERBA ia menjelaskan sedang hemat uang,
shg tdk pergi ke tempat tersebut
INTROYEKSIINTROYEKSI
Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang
memasukkan kualitas atau nilai dari orang/kelompok
lain ke struktur egonya. Merup mekanisme paling
dini pada anak & penting dlm membina hati nurani
CONTOH : Jordy umur 8 th (meniru ibunya)
mengatakan kpd adiknya yg berumur 3 th, agar
jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya
yg bagus-bagus.
ISOLASIISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah
pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah
mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan
kematian
PROYEKSIPROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls
emosional atau keinginan yg dapat diterima orang
lain.
CONTOH : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang
pada Anu dengan menuduh bahwa sie Anu yg
mencoba merayunya.
RASIONALISASIRASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh
lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls
perasaan tingkah laku yg tidak diterima.
CONTOH : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh
bahwa dosennya tidak pandai mengatur atau
mengajar dg jelas.
REAKSI FORMASIREAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg
berlawanan dg dorongan yg dirasakan dan
diinginkan oleh seseorang.
CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa
tertarik pada salah satu teman suami , tapi ia
memperlakukan teman suami tsb dg kasar.
REGRESIREGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan
karakteristik tingkah laku pada tingkat perkembangan
sebelumnya.
CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol,
kembali Ngompol, Klien banyak mengeluh tentang
peny.nya dan merengek minta diturutin
permintaannya
Diagnosis KeperawatanDiagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
 Ansietas
 Koping individu tidak efektif
 Takut
Contoh dx lengkap:
 Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci
tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg
sering timbul.
 Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.
 Koping individu tdk efektif b.d. kematian anak,
dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali
peristiwa kecelakaan.
TujuanTujuan
 Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
 Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan
pd Ansietas Berat - Panikpd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
 Bina hubungan saling percaya dan
terbuka: dengarkan keluhan, dukung
utk menceritakan perasaan, jawab
pertanyaan scr lags, menerima tanpa
pamrih, hargai pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Sadari dan kontrol perasaan diri
perawat: bersikap terbuka sesuai
perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
penyebab ansietas, pahami perasaan
diri secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping
yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan
diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung
klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat
bisa memahami rasa sakit tetapi tdk
memfokuskan pada rasa tersebut; beri
umpan balik thd perilaku, stresor, dampak
stresor dan sumber koping; dukung ide keh
fisik berhub dg kesehatan mental; batasi
perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - PanikAnsietas Berat - Panik
 Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas: sikap tenang;
lingkungan tenang; batasi kontak dg klien
lain; identifikasi dan modifikasi hal yg
menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air
hangat, pijat
 Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg
menarik; share aktivitas yg sering dilakukan;
latihan fisik; buat rencana harian; libatkan
keluarga dan support system.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
 Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-
obatan yg meningkatkan rasa nyaman;
observasi efek samping obat dan beri
pendidikan kesehatan yang sesuai.
Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan
pd Ansietas Sedangpd Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
 Dengar dengan hangat dan responsif
 Beri waktu kepada klien untuk berespon
 Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
 Kenali perasaan diri
 Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien
 Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
belajar dan berkembang
Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas SedangAnsietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
 Bantu klien mengekspresikan perasaan.
 Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
 Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
 Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
 Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
 Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor
yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
 Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa
lalu
Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas SedangAnsietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
 Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
sebelumnya.
 Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
 Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
 Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
 Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-
akibat keadaan ansietasnya.
 Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi
perilaku
 Anjurkan penggunaan koping yg baru
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
 Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
 Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
 Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif
diterapkan oleh klien.
Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
6. Bantu klien mengatasi respon
kecemasannya dengan melakukan
relaksasi / hipnosis diri
 Guidance imagery mis : Hipnosis lima
jari
 Afirmasi positif
 Relaksasi progresif
SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasi:dan latihan relaksasi:
 Bina hubungan saling percaya

Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai

Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat
 Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian ansietas
 Bantu pasien mengenal ansietas:
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasidan latihan relaksasi (lanjutan)(lanjutan)
 Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
 Latih teknik relaksasi:
 Tarik napas dalam
 Distraksi (pengalihan)
SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaatSP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat
teknik relaksasi dan latihan hteknik relaksasi dan latihan h ipnotis diriipnotis diri
sendiri (latihan 5 jari)sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritualdan kegiatan spiritual
DEFINISI
 Imaginary guidance merupakan suatu
teknik pengalihan pikiran yang berguna
untuk mengurangi ansietas.
 Salah satu bentuk Imaginary guidance
adalah hipnosis lima jari (hipnosis diri)
Definisi Hipnotis
 adalah teknik yang digunakan untuk
bermain dengan alam bawah sadar
manusia. Setelah seseorang memasuki
alam bawah sadarnya, kita bisa
menanamkan sugesti tertentu dalam
pikiran mereka, dan membuat mereka
melakukan hal-hal yang kita
perintahkan.
HIPNOSIS LIMA JARI
Merupakan suatu teknik pengalihan
pikiran klien dengan menggunakan lima
jari dan menanamkan sugesti tertentu
dalam pikiran mereka yang membuat
mereka melakukan hal-hal yang kita
perintahkan dan mencapai tingkat
relaksasi yang optimal.
PERSIAPANPERSIAPAN
1. Persiapan pasien:
Informasikan terlebih dahulu mengenai
imaginary guidance meliputi definisi,
manfaat dan cara melakukannya.
2. Persiapan alat:
Tape, musik atau kaset instrumentalia
yang dapat membantu menimbulkan
imajinasi, kursi.
Cara kerjaCara kerja
 Jelaskan apa yang akan dilakukan, tujuan,
langkah-langkahnya.
 Duduk tegak /tidur, tangan dan kaki tidak
disilangkan, badan lurus.Kalau mau duduk
bersila dengan badan tegak dan tangan
diletakkan di atas paha.
 Tarik nafas dalam 2X pejamkan mata,
rileks dan kosongkan pikiran.
 Letakan ibu jari pd jari telunjuk,
bayangkan kondisi pada saat sehat :
bernafas dg lega, berjalan bebas, makan
enak, tdk ada rasa sakit dll.
 Letakan ibu jari pd jari tengah, bayangkan
pada saat berkumpul dengan orang2 yang
dicintai, bayangkan apa yang dilakukan
saat itu, mis : bersenda gurau, tertawa
bahagia dll
 Letakan ibu jari pada jari manis,
bayangkan situasi pada saat mendapat
pujian, penghargaan, ucapan terima kasih
dll.
• Letakan ibu jari pada jari kelingking,
bayangkan tempat terindah yang pernah
kunjungi. Misalnya, di Pantai :
 Bayangkan kita sekarang berjalan di pesisir
pantai dengan menyentuh pasir putih
dipantai, rasakan dinginnya pasir dan
hembusan angin yang sepoi-sepoi.
Kemudian dengarkan deburan ombak pantai,
dengarkan suara kicauan burung diudara.
 Lihat indahnya matahari terbenam. Nikmati
indahnya suasana pantai, lepaskan semua
beban pikiran kita.
 Buka mata, tarik nafas dalam 2X dan
rasakan suasana baru pada diri kita.
Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Merupakan terapi yang diberikan kepada
klien dg menegangkan otot-otot tertentu
kemudian menjadi relaks.
• Progressive Muscle Relaxation adalah
salah satu tehnik relaksasi yang
mengkombinasikan latihan nafas dalam
dan serangkaian seri kontraksi dan
relaksasi otot tertentu (Kustanti & Widodo,
2008).
Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Menurut Bulechek, Butcher dan
Dochterman (2008) Progressive Muscle
Relaxation merupakan serangkaian
kegiatan latihan relaksasi dengan
mengencangkan dan melemaskan
sekelompok otot tertentu secara
bertahap yang aka n menghadirkan
sensasi yang berbeda.
Manfaat Progressive
Muscle Relaxation
1. Mengurangi kecemasan klien
2. Mengurangi insomnia
3. Menurunkan tingkat stress
4. Menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah
5. Menurunkan ketegangan otot
6. Meningkatnya kontrol diri (misalnya
pada perilaku kekerasan)
Indikasi
1. Cemas
2. Gangguan tidur (Insomnia)
3. hiperaktivitas
4. Perilaku kekerasan
5. Depresi
6. Nyeri leher dan punggung
7. Tekanan darah tinggi
8. Fobia ringan
9. Gagap
Kontraindikasi
• Psikosis aktif atau ketidakmampuan
mengenal realita
• Penyakit lanjutan seperti kanker dan
AIDS
• Cidera akut atau ketidaknyamanan
musculoskeletal
• Penyakit jantung berat atau akut
Tehnik pelaksanaan
Strategi pelaksanaan Progressive Muscle
Relaxation dibagi menjadi 4 (empat) sesi
modifikasi dari Progressive Muscle
Relaxation yang disusun oleh Supriatin
(2010), yaitu:
•Sesi satu: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: dahi, mata, rahang, mulut, leher
belakang dan leher depan, masing-masing
gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi dua: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: tangan, tangan bagian belakang,
lengan dan bahu, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi tiga: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: punggung, dada, perut, tungkai
dan kaki, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi empat: evaluasi kemampuan klien
melakukan latihan relaksasi progresif
September 30, 2017
DISAMPAIKAN DALAM
MATA KULIAH KEPERAWATAN
JIWAJIWA
Oleh
EYET HIDAYAT, SPd, SKp. MKep, Sp.Kep.J.
Poltekkes Kemenkes
Program Studi Keperawatan Cirebon
Dept Keperawatan Jiwa
Jl. Pemuda N0. 38
Cirebon
Copy Right
Eyet HidayatEyet Hidayat
CIREBON
© 2016
62
ansietas atau kecemasan 2017

More Related Content

What's hot

Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
dian sanjaya
 
Askep Pasien Human Trafficking
Askep Pasien Human TraffickingAskep Pasien Human Trafficking
Askep Pasien Human Trafficking
Ns Agung Syuhada
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
Desy Trisnasari
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
Mifta Hussa'adah
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
Yabniel Lit Jingga
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Fransiska Oktafiani
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
Vicky Thio
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
Bida Nirwana
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 

What's hot (20)

Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Askep Pasien Human Trafficking
Askep Pasien Human TraffickingAskep Pasien Human Trafficking
Askep Pasien Human Trafficking
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes mellitus AKPER PEMDA MUNA
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 

Similar to ansietas atau kecemasan 2017

Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
Ellink Phobia
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaMepsa Putra
 
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptxMASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
IPUTUDARMAWAN1
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
Amalia Senja
 
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasiGangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasisarah_siregar
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
DikaYanuar1
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
sawir ana
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Lautan Jiwa
 
Konsep kecemasan
Konsep kecemasanKonsep kecemasan
Konsep kecemasanKANDA IZUL
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
BybaMelda
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
Muhamad Umar Chatab
 
Stres
StresStres
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
ariefkurniawan307132
 
Istilah spikologi
Istilah spikologiIstilah spikologi
Istilah spikologi
Mar Toro
 
Gangguan ansietas
Gangguan ansietasGangguan ansietas
Gangguan ansietas
komarudinkomarudin10
 
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Lautan Jiwa
 

Similar to ansietas atau kecemasan 2017 (20)

Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 
Askep ansietas
Askep ansietasAskep ansietas
Askep ansietas
 
Akep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwaAkep kecemasan jiwa
Akep kecemasan jiwa
 
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptxMASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA LANSIA.pptx
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasiGangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
 
Seminar ansietas
Seminar ansietasSeminar ansietas
Seminar ansietas
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Konsep kecemasan
Konsep kecemasanKonsep kecemasan
Konsep kecemasan
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
 
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNAPb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
 
Stres
StresStres
Stres
 
Stres
StresStres
Stres
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
 
Istilah spikologi
Istilah spikologiIstilah spikologi
Istilah spikologi
 
Gangguan ansietas
Gangguan ansietasGangguan ansietas
Gangguan ansietas
 
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
 

More from Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
Fransiska Oktafiani
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Fransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Fransiska Oktafiani
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
Fransiska Oktafiani
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
Fransiska Oktafiani
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
Fransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Fransiska Oktafiani
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Fransiska Oktafiani
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
Fransiska Oktafiani
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
Fransiska Oktafiani
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
Fransiska Oktafiani
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
Fransiska Oktafiani
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
Fransiska Oktafiani
 

More from Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 

ansietas atau kecemasan 2017

  • 1. Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.Eyet Hidayat, SPd.,SKp.,MKep.,Sp.Kep.J.
  • 2. Pengertian AnsietasPengertian Ansietas  Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).  Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.  Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.  Manusia mulai merasakan sejak bayi  Berhenti kalau mati.
  • 3. Karakteristik AnsietasKarakteristik Ansietas  Mpk emosi dan bersifat subyektif.  Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).  Bisa ditularkan  Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.  Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan
  • 4. ADAPTIF MALADAPTIF Antisipasi Ringan Sedang Berat panik (Peplau dlm SS’87) CEMAS RINGAN • Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan. • Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas lingkungan yg memberikan stimulus. • Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan. • Serta mampu menyelesaikan masalah. • Cemas tahap i memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan kreatifitas indiv. 5
  • 5. Gejala pada cemasGejala pada cemas ringanringan FISIOLOGIS : Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir bergetar, Kedutan otot muka/wajah. PERILAKU: Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang, banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras. AFEKTIF : Perasaan khawatir, malu, takut KOGNITIF : Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada masalah. 6
  • 6. CEMAS SEDANG Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih menyempit  indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rang sang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang, tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkan pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya. Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail atau mendalam. Gejala pada Cemas Sedang Affektif : Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi,perasaan tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7
  • 7. FISIOLOGIS : Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat, mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber- getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur. PERILAKU : Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan, Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat, percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur KOGNITIF : Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar untuk membuat keputusan. 8
  • 8. CEMAS BERAT Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah. P A N I K Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis, aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
  • 9. GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK FISOLOGIS Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi, koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh gemetar, ekspresi wajah tegang. PERILAKU kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar kesadaran & sulit tidur. 10
  • 10. AFFEKTIF Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman, merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri. KOGNITIF Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat keputusan. 11
  • 11. PengkajianPengkajian  Faktor Predisposisi  Faktor Presipitasi  Mekanisme Koping  Perilaku ASKEP KLIEN KECEMASAN
  • 12. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi 1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. 2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
  • 13. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi  Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)  Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
  • 14. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi  Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.
  • 15. Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi  Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.  Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.  Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.
  • 16. PerilakuPerilaku  Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.  Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit  Perilaku: motorik, afektif, kognitif
  • 17. Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas  Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD↑, pinsan, TD↓, N ↓.  Pernafasan: ↑P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah- engah.  Neuromuskuler: ↑ refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.
  • 18. Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas  Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.  Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.  Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.
  • 19. Respon PerilakuRespon Perilaku  Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.  Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.
  • 20. Respon PerilakuRespon Perilaku  Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
  • 21. Mekanisme KopingMekanisme Koping 1. Task Oriented (orientasi pd tugas)  Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.  Realistis memenuhi tuntutan situasi stres  Disadari dan berorientasi pd tindakan  Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)
  • 22. Mekanisme KopingMekanisme Koping 2. Ego oriented:  Task oriented tdk selalu berhasil  Melindungi “self”  Berguna pd ansietas ringan ~ sedang  Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk  Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)
  • 23. Defens MechanismDefens Mechanism  Kompensasi  Denial  Displacement  Disosiasi  Identifikasi  Intelektualisasi  Introyeksi  Isolasi  Proyeksi  Rasionalisasi  Reaksi formasi  Regresi
  • 24. KompensasiKompensasi Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg secara tegas menekankan keistimewaan sebuah aset dengan mencari penghargaan satu bidang apabila gagal dlm mencapai bidang ttt. CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya. DenialDenial Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk mengakui kenyataan  mekanisme paling pri,mitif CONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi PYDR adanya keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada /tidak pernah dilakukan biopsi. EGO ORIENTED REACTIONEGO ORIENTED REACTION MEKANISME PERTAHANAN EGO :MEKANISME PERTAHANAN EGO :
  • 25. DISPLACEMENTDISPLACEMENT Pemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau kurang membahayakan CONTOH : Jhoni kena marah Ibunya, karena kesal dia bermain perang-perangan pada bonekanya DISOSIASI Pemisahan tiap kelompok dari proses perilaku/proses jiwa dg identitas dirinya CONTOH : Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia tinggal/bekerja.
  • 26. IDENTIFIKASIIDENTIFIKASI Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg ia kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb. CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya menyerupai dosen KDM yang ia kagumi INTELEKTUALISASIINTELEKTUALISASI P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan untuk menghindari pengalaman yg mengganggu perasaannya. CONTOH : S’orang yg merasa cemas naik eskalator di TOSERBA ia menjelaskan sedang hemat uang, shg tdk pergi ke tempat tersebut
  • 27. INTROYEKSIINTROYEKSI Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang memasukkan kualitas atau nilai dari orang/kelompok lain ke struktur egonya. Merup mekanisme paling dini pada anak & penting dlm membina hati nurani CONTOH : Jordy umur 8 th (meniru ibunya) mengatakan kpd adiknya yg berumur 3 th, agar jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya yg bagus-bagus. ISOLASIISOLASI Memisahkan komponen emosional dari sebuah pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lama CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan kematian
  • 28. PROYEKSIPROYEKSI Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls emosional atau keinginan yg dapat diterima orang lain. CONTOH : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang pada Anu dengan menuduh bahwa sie Anu yg mencoba merayunya. RASIONALISASIRASIONALISASI Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls perasaan tingkah laku yg tidak diterima. CONTOH : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh bahwa dosennya tidak pandai mengatur atau mengajar dg jelas.
  • 29. REAKSI FORMASIREAKSI FORMASI Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg berlawanan dg dorongan yg dirasakan dan diinginkan oleh seseorang. CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa tertarik pada salah satu teman suami , tapi ia memperlakukan teman suami tsb dg kasar. REGRESIREGRESI Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan karakteristik tingkah laku pada tingkat perkembangan sebelumnya. CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol, kembali Ngompol, Klien banyak mengeluh tentang peny.nya dan merengek minta diturutin permintaannya
  • 30. Diagnosis KeperawatanDiagnosis Keperawatan Menurut NANDA:  Ansietas  Koping individu tidak efektif  Takut Contoh dx lengkap:  Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.  Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.  Koping individu tdk efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.
  • 31. TujuanTujuan  Menurunkan tingkat kecemasan klien.  Mendukung dan melindungi klien
  • 32. Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panikpd Ansietas Berat - Panik Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.  Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.
  • 33. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.
  • 34. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
  • 35. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikAnsietas Berat - Panik  Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat  Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.
  • 36. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik  Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat- obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
  • 37. Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan pd Ansietas Sedangpd Ansietas Sedang 1. Bina hubungan saling percaya:  Dengar dengan hangat dan responsif  Beri waktu kepada klien untuk berespon  Beri dukungan utk ekspresi diri. 2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:  Kenali perasaan diri  Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien  Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang
  • 38. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd Ansietas SedangAnsietas Sedang 3. Bantu klien mengenal ansietasnya:  Bantu klien mengekspresikan perasaan.  Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.  Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.  Pertanyaan terbuka. 4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:  Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.  Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.  Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
  • 39. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd Ansietas SedangAnsietas Sedang 5. Bantu klien mempelajari koping yg baru  Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.  Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.  Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu  Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien  Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab- akibat keadaan ansietasnya.  Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku  Anjurkan penggunaan koping yg baru
  • 40. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang  Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.  Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi  Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.
  • 41. Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang 6. Bantu klien mengatasi respon kecemasannya dengan melakukan relaksasi / hipnosis diri  Guidance imagery mis : Hipnosis lima jari  Afirmasi positif  Relaksasi progresif
  • 42. SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasi:dan latihan relaksasi:  Bina hubungan saling percaya  Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai  Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat  Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ansietas  Bantu pasien mengenal ansietas:  Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
  • 43. SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas dan latihan relaksasidan latihan relaksasi (lanjutan)(lanjutan)  Bantu pasien mengenal penyebab ansietas  Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas  Latih teknik relaksasi:  Tarik napas dalam  Distraksi (pengalihan)
  • 44. SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaatSP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hteknik relaksasi dan latihan h ipnotis diriipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritualdan kegiatan spiritual
  • 45.
  • 46. DEFINISI  Imaginary guidance merupakan suatu teknik pengalihan pikiran yang berguna untuk mengurangi ansietas.  Salah satu bentuk Imaginary guidance adalah hipnosis lima jari (hipnosis diri)
  • 47. Definisi Hipnotis  adalah teknik yang digunakan untuk bermain dengan alam bawah sadar manusia. Setelah seseorang memasuki alam bawah sadarnya, kita bisa menanamkan sugesti tertentu dalam pikiran mereka, dan membuat mereka melakukan hal-hal yang kita perintahkan.
  • 48. HIPNOSIS LIMA JARI Merupakan suatu teknik pengalihan pikiran klien dengan menggunakan lima jari dan menanamkan sugesti tertentu dalam pikiran mereka yang membuat mereka melakukan hal-hal yang kita perintahkan dan mencapai tingkat relaksasi yang optimal.
  • 49. PERSIAPANPERSIAPAN 1. Persiapan pasien: Informasikan terlebih dahulu mengenai imaginary guidance meliputi definisi, manfaat dan cara melakukannya. 2. Persiapan alat: Tape, musik atau kaset instrumentalia yang dapat membantu menimbulkan imajinasi, kursi.
  • 50. Cara kerjaCara kerja  Jelaskan apa yang akan dilakukan, tujuan, langkah-langkahnya.  Duduk tegak /tidur, tangan dan kaki tidak disilangkan, badan lurus.Kalau mau duduk bersila dengan badan tegak dan tangan diletakkan di atas paha.  Tarik nafas dalam 2X pejamkan mata, rileks dan kosongkan pikiran.
  • 51.  Letakan ibu jari pd jari telunjuk, bayangkan kondisi pada saat sehat : bernafas dg lega, berjalan bebas, makan enak, tdk ada rasa sakit dll.  Letakan ibu jari pd jari tengah, bayangkan pada saat berkumpul dengan orang2 yang dicintai, bayangkan apa yang dilakukan saat itu, mis : bersenda gurau, tertawa bahagia dll  Letakan ibu jari pada jari manis, bayangkan situasi pada saat mendapat pujian, penghargaan, ucapan terima kasih dll.
  • 52. • Letakan ibu jari pada jari kelingking, bayangkan tempat terindah yang pernah kunjungi. Misalnya, di Pantai :  Bayangkan kita sekarang berjalan di pesisir pantai dengan menyentuh pasir putih dipantai, rasakan dinginnya pasir dan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Kemudian dengarkan deburan ombak pantai, dengarkan suara kicauan burung diudara.  Lihat indahnya matahari terbenam. Nikmati indahnya suasana pantai, lepaskan semua beban pikiran kita.
  • 53.  Buka mata, tarik nafas dalam 2X dan rasakan suasana baru pada diri kita.
  • 54.
  • 55. Pengertian Progressive Muscle Relaxation (PMR) • Merupakan terapi yang diberikan kepada klien dg menegangkan otot-otot tertentu kemudian menjadi relaks. • Progressive Muscle Relaxation adalah salah satu tehnik relaksasi yang mengkombinasikan latihan nafas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu (Kustanti & Widodo, 2008).
  • 56. Pengertian Progressive Muscle Relaxation (PMR) • Menurut Bulechek, Butcher dan Dochterman (2008) Progressive Muscle Relaxation merupakan serangkaian kegiatan latihan relaksasi dengan mengencangkan dan melemaskan sekelompok otot tertentu secara bertahap yang aka n menghadirkan sensasi yang berbeda.
  • 57. Manfaat Progressive Muscle Relaxation 1. Mengurangi kecemasan klien 2. Mengurangi insomnia 3. Menurunkan tingkat stress 4. Menurunkan denyut jantung dan tekanan darah 5. Menurunkan ketegangan otot 6. Meningkatnya kontrol diri (misalnya pada perilaku kekerasan)
  • 58. Indikasi 1. Cemas 2. Gangguan tidur (Insomnia) 3. hiperaktivitas 4. Perilaku kekerasan 5. Depresi 6. Nyeri leher dan punggung 7. Tekanan darah tinggi 8. Fobia ringan 9. Gagap
  • 59. Kontraindikasi • Psikosis aktif atau ketidakmampuan mengenal realita • Penyakit lanjutan seperti kanker dan AIDS • Cidera akut atau ketidaknyamanan musculoskeletal • Penyakit jantung berat atau akut
  • 60. Tehnik pelaksanaan Strategi pelaksanaan Progressive Muscle Relaxation dibagi menjadi 4 (empat) sesi modifikasi dari Progressive Muscle Relaxation yang disusun oleh Supriatin (2010), yaitu: •Sesi satu: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: dahi, mata, rahang, mulut, leher belakang dan leher depan, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.
  • 61. • Sesi dua: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: tangan, tangan bagian belakang, lengan dan bahu, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali. • Sesi tiga: pelaksanaan tehnik relaksasi, meliputi: punggung, dada, perut, tungkai dan kaki, masing-masing gerakan dilakukan sebanyak 2 kali. • Sesi empat: evaluasi kemampuan klien melakukan latihan relaksasi progresif
  • 62. September 30, 2017 DISAMPAIKAN DALAM MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWAJIWA Oleh EYET HIDAYAT, SPd, SKp. MKep, Sp.Kep.J. Poltekkes Kemenkes Program Studi Keperawatan Cirebon Dept Keperawatan Jiwa Jl. Pemuda N0. 38 Cirebon Copy Right Eyet HidayatEyet Hidayat CIREBON © 2016 62