Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
laporan pendahuluan asuhan keperawatan DM tipe 2. definisi: Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. etiologi: Factor genetic, Factor imunologi
Factor lingkungan, Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun), Obesitas, Riwayat keluarga. pathway dan masalah keperawatan. pengkajian, diagnosa intervensi rasional
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
laporan pendahuluan asuhan keperawatan DM tipe 2. definisi: Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. etiologi: Factor genetic, Factor imunologi
Factor lingkungan, Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun), Obesitas, Riwayat keluarga. pathway dan masalah keperawatan. pengkajian, diagnosa intervensi rasional
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
PowerPoint yang menjelaskan secara dasariah macam-macam gangguan kejiwaan. Berkas dipresentasikan pada Seminar Awam III Tahun II Yayasan Cahaya Jiwa pada tanggal 17 Juli 2017 di Cianjur, Jawa Barat.
Ansietas merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan gejala somatik, vegetatfi, dan kognitif sebagai respon terhadap tidak adanya rasa aman atau ketidakmampuan dalam mengatasi suatu masalah
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Lautan Jiwa
PowerPoint ringkas yang memperkenalkan gangguan-gangguan jiwa yang umum di masyarakat. Ini adalah PowerPoint yang sangat sederhana yang ditujukan untuk edukasi masyarakat tingkat dasariah (basic).
Berkas ini berada dalam ranah publik, oleh karena itu dapat dibagikan dan disebarluaskan secara bebas tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
2. Pengertian AnsietasPengertian Ansietas
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
Perasaan isolasi, terasing, dan terancam
mungkin dialami.
Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
Manusia mulai merasakan sejak bayi
Berhenti kalau mati.
3. Karakteristik AnsietasKarakteristik Ansietas
Mpk emosi dan bersifat subyektif.
Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
Bisa ditularkan
Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri.
Perlu adanya keseimbangan antara
keberanian dan kecemasan
4. ADAPTIF MALADAPTIF
Antisipasi Ringan Sedang Berat panik
(Peplau dlm SS’87)
CEMAS RINGAN
• Cemas ringan disertai dg. ketegangan ringan.
• Pada tahap ini orang waspada dan persepsi meluas, seluas
lingkungan yg memberikan stimulus.
• Pengindraan tajam, energi tinggi, perhatian thdp lingkungan.
• Serta mampu menyelesaikan masalah.
• Cemas tahap i memotivasi indiv. u/ belajar & meningkatkan
kreatifitas indiv.
5
5. Gejala pada cemasGejala pada cemas
ringanringan
FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.
AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut
KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
6. CEMAS SEDANG
Indiv. lebih waspada & lebih tegang, lapangan persepsi lebih
menyempit indiv tdk. dapat mempersepsikan semua rang
sang lingkungan sehingga fokus pada lingkungan berkurang,
tetapi pada diri sendiri lebih meningkat. Indiv memusatkan
pada faktor atau peristiwa penting bagi dirinya.
Pada tahap ini seseorang kurang sadar pada hal yg detail
atau mendalam.
Gejala pada Cemas
Sedang
Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol
emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman. 7
7. FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.
PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur
KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
8. CEMAS BERAT
Pada cemas berat, lapangan persepsi sangat sempit sehingga
tak mampu memikirkan yg lebih luas, tak mampu membuat
kaitan dan tak mampu menyelesaikan masalah.
P A N I K
Pada tahap ini suasanan makin makau karena sudah tidak
ada kontrol lagi, lapangan persepsi menyimpang, berfikir
tidak teratur dan tidak tepat sehingga menyebabkan krisis,
aktifitas fisik meningkat, hilang pikiran-2 Rasional.
9. GEJALA PADA CEMAS BERAT SAMPAI PANIK
FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
10
10. AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.
11
12. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
13. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesuatu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
14. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
15. Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
16. PerilakuPerilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs
melalui timbulnya gejala/mekanisme koping
utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler,
GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
17. Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas
Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar,
TD↑, pinsan, TD↓, N ↓.
Pernafasan: ↑P, nafas pendek, dada sesak,
nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-
engah.
Neuromuskuler: ↑ refeks, terkejut, mata
berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku,
gelisah, wajah tegang, kelemahan umum,
gerakan lambat, kaki goyah.
18. Efek fisiologis ansietasEfek fisiologis ansietas
Gastrointestinal: hilang nafsu makan,
menolak makan, abdomen tdk nyaman,
nyeri abdomen, mual, perih, diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k.,
sering b.a.k.
Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal,
gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah
pucat, berkeringat seluruh tubuh.
19. Respon PerilakuRespon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi,
cenderung celaka, menarik diri, menghindar,
menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati.
21. Mekanisme KopingMekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
Disadari dan berorientasi pd tindakan
Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan
utk memuaskan kebutuhan)
22. Mekanisme KopingMekanisme Koping
2. Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil
Melindungi “self”
Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk
Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
24. KompensasiKompensasi
Proses seseorang dalam memperbaiki penurunan citra diri yg
secara tegas menekankan keistimewaan sebuah aset dengan
mencari penghargaan satu bidang apabila gagal dlm mencapai
bidang ttt.
CONTOH : Pengusaha yg fisiknya kecil, dia mencoba untuk
mengatasinya dg bertindak agresif dlm usahanya.
DenialDenial
Menghindari kenyataan yg tidak disetujui dg menolak/tdk
mengakui kenyataan mekanisme paling pri,mitif
CONTOH : Ny.SR diberitahu hasil biopsi PYDR adanya
keganasan,Dia menyangkal bahwa tak ada /tidak pernah
dilakukan biopsi.
EGO ORIENTED REACTIONEGO ORIENTED REACTION
MEKANISME PERTAHANAN EGO :MEKANISME PERTAHANAN EGO :
25. DISPLACEMENTDISPLACEMENT
Pemindahan emosi s’orang pada objek yg netral atau
kurang membahayakan
CONTOH : Jhoni kena marah Ibunya, karena kesal
dia bermain perang-perangan pada bonekanya
DISOSIASI
Pemisahan tiap kelompok dari proses
perilaku/proses jiwa dg identitas dirinya
CONTOH :
Seorang laki-laki dibawa ke ruang IGD oleh Polisi. Ia
tak mampu menjelaskan siapa dia dan dimana ia
tinggal/bekerja.
26. IDENTIFIKASIIDENTIFIKASI
Suatu proses dimana s’orang menyerupai orang yg
ia kagumi dg mengambil pemikiran/selera orang tsb.
CONTOH: Moh. Alex merubah model rambutnya
menyerupai dosen KDM yang ia kagumi
INTELEKTUALISASIINTELEKTUALISASI
P’beri alasan yg kuat atau masuk akal yg digunakan
untuk menghindari pengalaman yg mengganggu
perasaannya.
CONTOH : S’orang yg merasa cemas naik eskalator
di TOSERBA ia menjelaskan sedang hemat uang,
shg tdk pergi ke tempat tersebut
27. INTROYEKSIINTROYEKSI
Tipe identifikasi yg kuat dimana s’orang
memasukkan kualitas atau nilai dari orang/kelompok
lain ke struktur egonya. Merup mekanisme paling
dini pada anak & penting dlm membina hati nurani
CONTOH : Jordy umur 8 th (meniru ibunya)
mengatakan kpd adiknya yg berumur 3 th, agar
jangan mencorat-coret buku, lihat saja gambarnya
yg bagus-bagus.
ISOLASIISOLASI
Memisahkan komponen emosional dari sebuah
pemikiran, yang mungkin hanya sementara/lama
CONTOH : Mahasiswa Kedokteran praktek bedah
mayat, tanpa merasa terganggu oleh pikiran akan
kematian
28. PROYEKSIPROYEKSI
Memindahkan pikiran/dorongan atau impuls
emosional atau keinginan yg dapat diterima orang
lain.
CONTOH : Sie Ani menyangkal bahwa ia senang
pada Anu dengan menuduh bahwa sie Anu yg
mencoba merayunya.
RASIONALISASIRASIONALISASI
Memberikan alasan crs logis shg dapat diterima oleh
lingkungan atau orang lain sebagai pengganti impuls
perasaan tingkah laku yg tidak diterima.
CONTOH : Jhoni gagal pada ujian dan mengeluh
bahwa dosennya tidak pandai mengatur atau
mengajar dg jelas.
29. REAKSI FORMASIREAKSI FORMASI
Perkembangan sikap & pola Tingkah Laku yg
berlawanan dg dorongan yg dirasakan dan
diinginkan oleh seseorang.
CONTOH : Seorang wanita yg telah menikah merasa
tertarik pada salah satu teman suami , tapi ia
memperlakukan teman suami tsb dg kasar.
REGRESIREGRESI
Kemunduran yg disebabkan oleh tekanan
karakteristik tingkah laku pada tingkat perkembangan
sebelumnya.
CONTOH : Anak yg sebenarnya sudah tidak ngompol,
kembali Ngompol, Klien banyak mengeluh tentang
peny.nya dan merengek minta diturutin
permintaannya
30. Diagnosis KeperawatanDiagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas
Koping individu tidak efektif
Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci
tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg
sering timbul.
Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.
Koping individu tdk efektif b.d. kematian anak,
dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali
peristiwa kecelakaan.
32. Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan
pd Ansietas Berat - Panikpd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi,
dan menurunkan tingkat ansietas pada
tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan
terbuka: dengarkan keluhan, dukung
utk menceritakan perasaan, jawab
pertanyaan scr lags, menerima tanpa
pamrih, hargai pribadi klien.
33. Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Sadari dan kontrol perasaan diri
perawat: bersikap terbuka sesuai
perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk
perkembangan ansietas, menggali
penyebab ansietas, pahami perasaan
diri secara terapeutik.
34. Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping
yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan
diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung
klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat
bisa memahami rasa sakit tetapi tdk
memfokuskan pada rasa tersebut; beri
umpan balik thd perilaku, stresor, dampak
stresor dan sumber koping; dukung ide keh
fisik berhub dg kesehatan mental; batasi
perilaku maladaptif dg cara suportif.
35. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - PanikAnsietas Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi
yg menimbulkan ansietas: sikap tenang;
lingkungan tenang; batasi kontak dg klien
lain; identifikasi dan modifikasi hal yg
menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air
hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg
menarik; share aktivitas yg sering dilakukan;
latihan fisik; buat rencana harian; libatkan
keluarga dan support system.
36. Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Berat - Panik
Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-
obatan yg meningkatkan rasa nyaman;
observasi efek samping obat dan beri
pendidikan kesehatan yang sesuai.
37. Tindakan KeperawatanTindakan Keperawatan
pd Ansietas Sedangpd Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
Dengar dengan hangat dan responsif
Beri waktu kepada klien untuk berespon
Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal
ansietasnya sendiri:
Kenali perasaan diri
Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien
Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
belajar dan berkembang
38. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas SedangAnsietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
Bantu klien mengekspresikan perasaan.
Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor
yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa
lalu
39. Tindakan Keperawatan pdTindakan Keperawatan pd
Ansietas SedangAnsietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
sebelumnya.
Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-
akibat keadaan ansietasnya.
Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi
perilaku
Anjurkan penggunaan koping yg baru
40. Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif
diterapkan oleh klien.
41. Tindakan Keperawatan pd
Ansietas Sedang
6. Bantu klien mengatasi respon
kecemasannya dengan melakukan
relaksasi / hipnosis diri
Guidance imagery mis : Hipnosis lima
jari
Afirmasi positif
Relaksasi progresif
42. SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasi:dan latihan relaksasi:
Bina hubungan saling percaya
Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri,
panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai
Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian
ansietas agar proses penyembuhan lebih cepat
Membuat kontrak (inform consent) dua kali
pertemuan latihan pengendalian ansietas
Bantu pasien mengenal ansietas:
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
43. SPSP1 Pasien: Asesmen ansietas1 Pasien: Asesmen ansietas
dan latihan relaksasidan latihan relaksasi (lanjutan)(lanjutan)
Bantu pasien mengenal penyebab
ansietas
Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
Latih teknik relaksasi:
Tarik napas dalam
Distraksi (pengalihan)
44. SP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaatSP2 Pasien: Evaluasi ansietas, manfaat
teknik relaksasi dan latihan hteknik relaksasi dan latihan h ipnotis diriipnotis diri
sendiri (latihan 5 jari)sendiri (latihan 5 jari) dan kegiatan spiritualdan kegiatan spiritual
45.
46. DEFINISI
Imaginary guidance merupakan suatu
teknik pengalihan pikiran yang berguna
untuk mengurangi ansietas.
Salah satu bentuk Imaginary guidance
adalah hipnosis lima jari (hipnosis diri)
47. Definisi Hipnotis
adalah teknik yang digunakan untuk
bermain dengan alam bawah sadar
manusia. Setelah seseorang memasuki
alam bawah sadarnya, kita bisa
menanamkan sugesti tertentu dalam
pikiran mereka, dan membuat mereka
melakukan hal-hal yang kita
perintahkan.
48. HIPNOSIS LIMA JARI
Merupakan suatu teknik pengalihan
pikiran klien dengan menggunakan lima
jari dan menanamkan sugesti tertentu
dalam pikiran mereka yang membuat
mereka melakukan hal-hal yang kita
perintahkan dan mencapai tingkat
relaksasi yang optimal.
49. PERSIAPANPERSIAPAN
1. Persiapan pasien:
Informasikan terlebih dahulu mengenai
imaginary guidance meliputi definisi,
manfaat dan cara melakukannya.
2. Persiapan alat:
Tape, musik atau kaset instrumentalia
yang dapat membantu menimbulkan
imajinasi, kursi.
50. Cara kerjaCara kerja
Jelaskan apa yang akan dilakukan, tujuan,
langkah-langkahnya.
Duduk tegak /tidur, tangan dan kaki tidak
disilangkan, badan lurus.Kalau mau duduk
bersila dengan badan tegak dan tangan
diletakkan di atas paha.
Tarik nafas dalam 2X pejamkan mata,
rileks dan kosongkan pikiran.
51. Letakan ibu jari pd jari telunjuk,
bayangkan kondisi pada saat sehat :
bernafas dg lega, berjalan bebas, makan
enak, tdk ada rasa sakit dll.
Letakan ibu jari pd jari tengah, bayangkan
pada saat berkumpul dengan orang2 yang
dicintai, bayangkan apa yang dilakukan
saat itu, mis : bersenda gurau, tertawa
bahagia dll
Letakan ibu jari pada jari manis,
bayangkan situasi pada saat mendapat
pujian, penghargaan, ucapan terima kasih
dll.
52. • Letakan ibu jari pada jari kelingking,
bayangkan tempat terindah yang pernah
kunjungi. Misalnya, di Pantai :
Bayangkan kita sekarang berjalan di pesisir
pantai dengan menyentuh pasir putih
dipantai, rasakan dinginnya pasir dan
hembusan angin yang sepoi-sepoi.
Kemudian dengarkan deburan ombak pantai,
dengarkan suara kicauan burung diudara.
Lihat indahnya matahari terbenam. Nikmati
indahnya suasana pantai, lepaskan semua
beban pikiran kita.
53. Buka mata, tarik nafas dalam 2X dan
rasakan suasana baru pada diri kita.
54.
55. Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Merupakan terapi yang diberikan kepada
klien dg menegangkan otot-otot tertentu
kemudian menjadi relaks.
• Progressive Muscle Relaxation adalah
salah satu tehnik relaksasi yang
mengkombinasikan latihan nafas dalam
dan serangkaian seri kontraksi dan
relaksasi otot tertentu (Kustanti & Widodo,
2008).
56. Pengertian Progressive
Muscle Relaxation (PMR)
• Menurut Bulechek, Butcher dan
Dochterman (2008) Progressive Muscle
Relaxation merupakan serangkaian
kegiatan latihan relaksasi dengan
mengencangkan dan melemaskan
sekelompok otot tertentu secara
bertahap yang aka n menghadirkan
sensasi yang berbeda.
57. Manfaat Progressive
Muscle Relaxation
1. Mengurangi kecemasan klien
2. Mengurangi insomnia
3. Menurunkan tingkat stress
4. Menurunkan denyut jantung dan
tekanan darah
5. Menurunkan ketegangan otot
6. Meningkatnya kontrol diri (misalnya
pada perilaku kekerasan)
58. Indikasi
1. Cemas
2. Gangguan tidur (Insomnia)
3. hiperaktivitas
4. Perilaku kekerasan
5. Depresi
6. Nyeri leher dan punggung
7. Tekanan darah tinggi
8. Fobia ringan
9. Gagap
59. Kontraindikasi
• Psikosis aktif atau ketidakmampuan
mengenal realita
• Penyakit lanjutan seperti kanker dan
AIDS
• Cidera akut atau ketidaknyamanan
musculoskeletal
• Penyakit jantung berat atau akut
60. Tehnik pelaksanaan
Strategi pelaksanaan Progressive Muscle
Relaxation dibagi menjadi 4 (empat) sesi
modifikasi dari Progressive Muscle
Relaxation yang disusun oleh Supriatin
(2010), yaitu:
•Sesi satu: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: dahi, mata, rahang, mulut, leher
belakang dan leher depan, masing-masing
gerakan dilakukan sebanyak 2 kali.
61. • Sesi dua: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: tangan, tangan bagian belakang,
lengan dan bahu, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi tiga: pelaksanaan tehnik relaksasi,
meliputi: punggung, dada, perut, tungkai
dan kaki, masing-masing gerakan
dilakukan sebanyak 2 kali.
• Sesi empat: evaluasi kemampuan klien
melakukan latihan relaksasi progresif