SlideShare a Scribd company logo
ANEMIA DEFISIENSI FOLAT DAN B12
Pembimbing: Dr. dr. Ninik Sukartini, DMM, SpPK(K)
PENDAHULUAN
• Anemia makrositik  MCV > 100 fL, MCH ↑, MCHC normal.
• Makrositosis ditemukan pada 2.5 – 4% orang dewasa.
• 60% kasus makrositosis tidak disertai dengan anemia.
• Diklasifikasikan berdasarkan karakteristik morfologi precursor eritroid di sumsum tulang
.
• Anemia megaloblastik
• Defek pada sintesis DNA  gangguan fase S pada siklus sel
• Ketidakseimbangan pertumbuhan sel dan gangguan pembelahan sel
• Nuclear-cytoplasmic asynchrony  nucleus tampak belum matang pola kro-
matin halus, sitoplasma meningkat dan relatif lebih matang.
• Makrositosis oval
• Anemia nonmegaloblastik (normoblastik)
• Makrositosis bulat
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Harus tetap di
evaluasi.
Mengindikasikan
awal dari defisiensi
folat / B12
Secara morfologi 
SEL MEGALOBLASTIK
Sering dikaitkan
dengan peningkatan lipid
membran
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
ANEMIA MEGALOBLASTIK
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Diklasifikasikan sebagai defek maturasi nukleus
Eritropoiesis inefektif dalam jumlah besar akibat gangguan sintesis DNA
Disebut megaloblastik  menggambarkan prekursor eritroid (megaloblast)
raksasa yang muncul abnormal di sumsum tulang
95% ec defisiensi vit B12 (kobalamin) dan folat  koenzim untuk sintesis asam
nukleat
ANEMIA MEGALOBLASTIK
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Temuan Klinis
• Onset biasanya tidak diketahui.
• Gejala: letargi, lemah, kuning /
pucat, dispepsia, glositis, BB dan
nafsu makan ↓.
• Gangguan neurologis terjadi hanya
pada def kobalamin.
• Keluhan awal umumnya masalah
neurologis (nyeri, baal, kelemahan
ekstremitas, gangguan daya ingat,
iritabel, depresi).
Laboratorium
• Hematologi rutin & GDT
• Anemia makrositik (biasanya
makrositik normokrom).
• MCV >100 fL, MCH ↑, MCHC
normal.
• Hb dan RBC normal / sangat
rendah (RBC < 1x10^12/L).
• Leukosit ↓  neutropenia
absolut.
• Trombosit ↓, > 100.000
• Retikulosit relatif normal (kec
anemia berat)
• Triad: Oval makrosit
(makroovalosit), Howell-jolly
bodies, dan hipersegmentasi
neutrofil
Sumsum Tulang
• Sangat jarang digunakan untuk
tujuan diagnosis
• Hiperseluler  prekursor eritroid
megaloblastik, rasio M:E ↓
• Leukosit dan trombosit juga
mengalami gambaran defek
maturasi inti
• Giant metamielosit & giant bands.
Doig K. Erythrocyte production and destruction. In: Keohane EM, Smith LJ Walenga JM. Rodak’s hematology. 5th ed. Missouri: Elsevier Saunders; 2016. p. 98-103.
Pronormoblas
(rubriblas):
Sintesis rantai
globin dimulai
Basophilic normoblast
(prorubrisit):
Sintesis Hb
mulai
terdeteksi
Polychromatophilic
normoblast:
Sebagian besar
Hb dibentuk
(akumulasi Hb)
Normoblas
Metarubrisit
75%-80% dari
Hb sel dibentuk
sebelum
ekstrusi dari
nukleus
Eritrosit polikrom:
20-25% Pembentukan
Hb pada retikulosit
menggunakan sisa /
residu RNA dan
mitokondria
Diggs LW, Sturm D, Bell A. The morphology of human blood cells. 5th edition. USA: Abbott Laboratories; 1985. p5.
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
ASAM FOLAT
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
= vit B9
Struktur & Fungsi
• Bentuk aktif : tetrahidrofolat (THF)
• Disebut juga pteroylmonoglutamate (PteGlu)
• Struktur terdiri dari 3 bagian: Pteridin, p–amino benzoic acid, asam glutamate
• Berperan untuk transfer karbon, rusak oleh pemanasan dan pengalengan
• Pada makanan dalam bentuk poliglutamat, harus diubah menjadi monoglutamat untuk
penyerapan
Sumber
• Telur, susu, ragi, jamur, hati, sayuran hijau
• Kebutuhan harian dewasa: 400 mcg ( + 50 – 80% diserap)
• Hati menyimpan 5 – 10 mg folat  cadangan 3 – 6 bulan
ASAM FOLAT – Metabolisme
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Timidilat sintase
ASAM FOLAT – Patofisiologi Defisiensi
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Defisiensi folat  sintesis N5N10 – methylene THF ↓  sintesis DNA
terlambat, fase S memanjang
Tidak mampu mengkonversi dUMP  dTMP (prekursor TTP),
sehingga dUMP difosforilasi menjadi dUTP
DNA polymerase tidak dapat membedakan dUTP dan dTTP  dUTP
salah dikorporasikan ke dalam DNA sel defisiensi folat
“Proof reading” DNA mengenali kesalahan ini, mencoba memperbaiki
 gagal karena dTTP tidak tersedia  fragmentasi DNA dan kematian
sel karena apoptosis
Apoptosis ↑  katabolisme heme & turnover besi ↑  hemolisis,
jaundice, pansitopenia
embelah
ekursor
mbosit, dan
alus)
def folat
ASAM FOLAT – Penyebab Defisiensi
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Def folat terjadi lebih
cepat dari def vit B12  minggu
– bulanan 
simpanan 5 – 10
mg di tubuh cepat
habis untuk
pembelahan sel
ASAM FOLAT – Pemeriksaan Lab
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Folat serum ↓
• Asupan folat beberapa hari  dipengaruhi diet
Folat eritrosit ↓
• Ketersediaan folat saat pematangan sel darah di sumsum tulang & kadar folat
bersih lebih dari beberapa bulan sebelumnya
• Perhatikan  folat serum / folat eritrosit dapat ↑ / ↓ pada berbagai kondisi.
• Folat serum / folat eritrosit bukan indikator yang baik pada defisiensi kobalamin
• Def kobalamin
• Akumulasi metil–THF (folat serum) & ↓ folat eritrosit
• Terjadi perubahan epitel saluran cerna  gangguan serapan asam folat
 folat serum & folat eritrosit ↓
ASAM FOLAT – Pemeriksaan Lab
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
VITAMIN B12 (COBALAMIN)
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Struktur
• Corrinoid  keluarga senyawa dengan cincin corrin.
• Terdiri atas 3 bagian:
• Cincin corrin planar yang terdiri dari 4 gugus pirol
tereduksi dengan atom cobalt ditengahnya
• Nukleotida, terletak hampir tegak lurus terhadap cincin
• Berbagai ligan (gugus β) terikat pada cobalt
• Adenosylcobalamin (AdoCbl) & Methylcobalamin
(MeCbl)  koenzim dalam reaksi biologis
• Hidroksicobalamin (OHCbl) & Sianocobalamin (CnCbl)
 bentuk metabolik inaktif, dapat diubah menjadi
bentuk metil dan adenosil aktif oleh enzim jaringan.
VITAMIN B12 (COBALAMIN)
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Sumber & Kebutuhan
• Hanya disintesis oleh prokariot
• Tidak dikonsumsi/diakumulasi tanaman / jamur  defisiensi pada vegetarian
• Terutama didapat pada hati, seafood
• Fortifikasi pada susu dan sereal lebih efisien dengan bioavailabilitas mencapai 100%
VITAMIN B12 (COBALAMIN)
Hamilton MS, Blackmor S. Chapter 10: investigation of megaloblastic anemia: cobalamin, folate and metabolite status. In: Bain BJ, Bates I, Laffan MA.
Fungsi
•Bentuk dominan untuk fungsi fisiologis : MeCbl (dalam plasma)
•Bentuk di sitosol/ jaringan : AdoCbl
•AdoCbl  kofaktor / koenzim sejumlah sistem enzim
•MeCbl:
•Sebagai koenzim metionin sintase  mengubah homosistein
menjadi metionin
•Intermediet dalam proses transfer metil dari 5-MTHF ke
homosistein
•Defek: hiperhomosisteinemia
•Methylfolate Trap
•Def B12  def folat
•Folat terjebak dalam bentuk 5-MTHF
•Tanpa B12, methyl tidak bisa lepas
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
VITAMIN B12 – Absorbsi, Transport, Metabolisme
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
B12 (makanan) berikatan kuat dengan protein
Ikatan dilepas oleh pepsin + HCl  langsung dimetabolisme
B12 + Haptocorrin  masuk duodenum + enzim pankreas
 degradasi haptocorrin  B12 bebas dilepaskan
B12 bebas + IF  mencapai ileum distal  berikatan ke
reseptor IF (cubilin) di mikrovili sel mucosal ileum
Internalisasi oleh epitel mukosa  disosiasi  cobalamin
lepas ke sirkulasi, IF didegradasi
B12 + Transcobalamin (TC)  masuk hepatosit
PPI
histamine 2 receptor
blockers
H. pylori, Ab-IF
 Tripsin
VITAMIN B12 – Penyebab Defisiensi
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
VITAMIN B12 – Patofisiologi Defisiensi
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
•Def vit B12 & asam folat  gangguan produksi methylene–THF, defek sintesis timidilat  defek
sintesis DNA  anemia megaloblastik & abnormalitas sel epitel
•Semua sel yang membelah termasuk sel hematopoietik sumsum tulang terpengaruh
Gangguan sintesis DNA
•AdoCbl  kofaktor methylmalonyl CoA menjadi suksinil CoA
•Def vit B12  defek propionil CoA menjadi metamalonyl CoA  akumulasi propionil CoA  dipakai
sbg bahan primer utk sintesis as. lemak, menggantikan acetyl CoA  as. Lemak dengan jumlah C yg
ganjil  kerusakan fungsi membran (demielinisasi)  gangguan neurologis (terutama perifer)
Defek generasi asam lemak
VITAMIN B12 – Manifestasi Klinis
Gangguan Neurologis
Gastrointestinal
• Glossitis
• ↓ nafsu makan
• Konstipasi
• Flatulens
• Anemia megaloblastik &
makrositosis
• Eritropoiesis inefektif  ↑
bilirubin & LDH
Bisa ireversibel bila terjadi cukup lama
• Sensasi terbakar
• Nyeri ekstremitas
• Kelemahan
• Spastik / paralitik
• Disorientasi
• Demensia
• Neuropati perifer  demielinisasi SSP
Resproduksi
• Infertilitas
Roberts NB, Taylor A, Sodi R. Chapter 37: vitamins and trace elements. In: Rifai N, Horvath AR, Wittwer CT. Tietz textbook of clinical chemistry and molecular diagnostics. 6th ed. Missouri: Elsevier Saun
VITAMIN B12 – Pemeriksaan Lab
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
VITAMIN B12 – Pemeriksaan Lab
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
ANEMIA NONMEGALOBLASTIK
ANEMIA NONMEGALOBLASTIK
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
ANEMIA NONMEGALOBLASTIK
McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
Thank You
Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx
Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx
Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx

More Related Content

What's hot

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
dewisetiyana52
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
fikri asyura
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
Tri Kusniati
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
Yoseph Buga
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
andalizah
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
Rolly Scavengers
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
agusmelvian
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
Kindal
 
Histologi
HistologiHistologi
Histologi
Dolly Jazmi
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Yabniel Lit Jingga
 
glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakSuzika Dewi
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Seascape Surveys
 
Asam folat &amp; fe
Asam folat &amp; feAsam folat &amp; fe
Asam folat &amp; fe
tharathamrin
 
Hipotiroidisme
HipotiroidismeHipotiroidisme
Hipotiroidisme
Juni Royntan Tampubolon
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
Kampus-Sakinah
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Rolly Scavengers
 

What's hot (20)

Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Histologi
HistologiHistologi
Histologi
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anak
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Asam folat &amp; fe
Asam folat &amp; feAsam folat &amp; fe
Asam folat &amp; fe
 
Hipotiroidisme
HipotiroidismeHipotiroidisme
Hipotiroidisme
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 

Similar to Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx

Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
fujimg
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
Igit1
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
pure chems
 
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
GustiFerriSandaria
 
Lp talasemia
Lp talasemiaLp talasemia
Lp talasemia
Yabniel Lit Jingga
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
anangkuniawan
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
Operator Warnet Vast Raha
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
ProdiD3Keperawatan
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Robby Candra Purnama
 
Amegakariositik trombositopenia (2).pptx
Amegakariositik trombositopenia (2).pptxAmegakariositik trombositopenia (2).pptx
Amegakariositik trombositopenia (2).pptx
bismelkasrihanza
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
Dedi Kun
 
Case lgk nike
Case lgk nikeCase lgk nike
Case lgk nike
Alvino maulana
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
DrYurizal
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2
Yusep Sunandar
 
Thalasemia
ThalasemiaThalasemia
Thalasemia
Kimvini NyuNyu
 
Darah dan protein plasma
Darah dan protein plasmaDarah dan protein plasma
Darah dan protein plasmaamoyrahayu
 
sken 1 hemato naily.docx
sken 1 hemato naily.docxsken 1 hemato naily.docx
sken 1 hemato naily.docx
ssuser1aeb821
 

Similar to Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx (20)

Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
 
4. anemia
4. anemia4. anemia
4. anemia
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
Kuliah Fisiologi Mikronutrien, Gastrointestinal pada bayi dan Intoleransi lak...
 
Lp talasemia
Lp talasemiaLp talasemia
Lp talasemia
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Amegakariositik trombositopenia (2).pptx
Amegakariositik trombositopenia (2).pptxAmegakariositik trombositopenia (2).pptx
Amegakariositik trombositopenia (2).pptx
 
Hematologi
Hematologi Hematologi
Hematologi
 
Case lgk nike
Case lgk nikeCase lgk nike
Case lgk nike
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
 
Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2Sistem cardiovascular ii 2
Sistem cardiovascular ii 2
 
Thalasemia
ThalasemiaThalasemia
Thalasemia
 
Darah dan protein plasma
Darah dan protein plasmaDarah dan protein plasma
Darah dan protein plasma
 
sken 1 hemato naily.docx
sken 1 hemato naily.docxsken 1 hemato naily.docx
sken 1 hemato naily.docx
 

Recently uploaded

DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 

Recently uploaded (20)

DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 

Anemia Defisiensi Folat dan B12.pptx

  • 1. ANEMIA DEFISIENSI FOLAT DAN B12 Pembimbing: Dr. dr. Ninik Sukartini, DMM, SpPK(K)
  • 2. PENDAHULUAN • Anemia makrositik  MCV > 100 fL, MCH ↑, MCHC normal. • Makrositosis ditemukan pada 2.5 – 4% orang dewasa. • 60% kasus makrositosis tidak disertai dengan anemia. • Diklasifikasikan berdasarkan karakteristik morfologi precursor eritroid di sumsum tulang . • Anemia megaloblastik • Defek pada sintesis DNA  gangguan fase S pada siklus sel • Ketidakseimbangan pertumbuhan sel dan gangguan pembelahan sel • Nuclear-cytoplasmic asynchrony  nucleus tampak belum matang pola kro- matin halus, sitoplasma meningkat dan relatif lebih matang. • Makrositosis oval • Anemia nonmegaloblastik (normoblastik) • Makrositosis bulat McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Harus tetap di evaluasi. Mengindikasikan awal dari defisiensi folat / B12 Secara morfologi  SEL MEGALOBLASTIK Sering dikaitkan dengan peningkatan lipid membran
  • 3. McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 4. McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 6. ANEMIA MEGALOBLASTIK McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Diklasifikasikan sebagai defek maturasi nukleus Eritropoiesis inefektif dalam jumlah besar akibat gangguan sintesis DNA Disebut megaloblastik  menggambarkan prekursor eritroid (megaloblast) raksasa yang muncul abnormal di sumsum tulang 95% ec defisiensi vit B12 (kobalamin) dan folat  koenzim untuk sintesis asam nukleat
  • 7. ANEMIA MEGALOBLASTIK McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Temuan Klinis • Onset biasanya tidak diketahui. • Gejala: letargi, lemah, kuning / pucat, dispepsia, glositis, BB dan nafsu makan ↓. • Gangguan neurologis terjadi hanya pada def kobalamin. • Keluhan awal umumnya masalah neurologis (nyeri, baal, kelemahan ekstremitas, gangguan daya ingat, iritabel, depresi). Laboratorium • Hematologi rutin & GDT • Anemia makrositik (biasanya makrositik normokrom). • MCV >100 fL, MCH ↑, MCHC normal. • Hb dan RBC normal / sangat rendah (RBC < 1x10^12/L). • Leukosit ↓  neutropenia absolut. • Trombosit ↓, > 100.000 • Retikulosit relatif normal (kec anemia berat) • Triad: Oval makrosit (makroovalosit), Howell-jolly bodies, dan hipersegmentasi neutrofil Sumsum Tulang • Sangat jarang digunakan untuk tujuan diagnosis • Hiperseluler  prekursor eritroid megaloblastik, rasio M:E ↓ • Leukosit dan trombosit juga mengalami gambaran defek maturasi inti • Giant metamielosit & giant bands.
  • 8. Doig K. Erythrocyte production and destruction. In: Keohane EM, Smith LJ Walenga JM. Rodak’s hematology. 5th ed. Missouri: Elsevier Saunders; 2016. p. 98-103. Pronormoblas (rubriblas): Sintesis rantai globin dimulai Basophilic normoblast (prorubrisit): Sintesis Hb mulai terdeteksi Polychromatophilic normoblast: Sebagian besar Hb dibentuk (akumulasi Hb) Normoblas Metarubrisit 75%-80% dari Hb sel dibentuk sebelum ekstrusi dari nukleus Eritrosit polikrom: 20-25% Pembentukan Hb pada retikulosit menggunakan sisa / residu RNA dan mitokondria Diggs LW, Sturm D, Bell A. The morphology of human blood cells. 5th edition. USA: Abbott Laboratories; 1985. p5.
  • 9. McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 10. ASAM FOLAT McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. = vit B9 Struktur & Fungsi • Bentuk aktif : tetrahidrofolat (THF) • Disebut juga pteroylmonoglutamate (PteGlu) • Struktur terdiri dari 3 bagian: Pteridin, p–amino benzoic acid, asam glutamate • Berperan untuk transfer karbon, rusak oleh pemanasan dan pengalengan • Pada makanan dalam bentuk poliglutamat, harus diubah menjadi monoglutamat untuk penyerapan Sumber • Telur, susu, ragi, jamur, hati, sayuran hijau • Kebutuhan harian dewasa: 400 mcg ( + 50 – 80% diserap) • Hati menyimpan 5 – 10 mg folat  cadangan 3 – 6 bulan
  • 11. ASAM FOLAT – Metabolisme McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Timidilat sintase
  • 12. ASAM FOLAT – Patofisiologi Defisiensi McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Defisiensi folat  sintesis N5N10 – methylene THF ↓  sintesis DNA terlambat, fase S memanjang Tidak mampu mengkonversi dUMP  dTMP (prekursor TTP), sehingga dUMP difosforilasi menjadi dUTP DNA polymerase tidak dapat membedakan dUTP dan dTTP  dUTP salah dikorporasikan ke dalam DNA sel defisiensi folat “Proof reading” DNA mengenali kesalahan ini, mencoba memperbaiki  gagal karena dTTP tidak tersedia  fragmentasi DNA dan kematian sel karena apoptosis Apoptosis ↑  katabolisme heme & turnover besi ↑  hemolisis, jaundice, pansitopenia embelah ekursor mbosit, dan alus) def folat
  • 13. ASAM FOLAT – Penyebab Defisiensi McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Def folat terjadi lebih cepat dari def vit B12  minggu – bulanan  simpanan 5 – 10 mg di tubuh cepat habis untuk pembelahan sel
  • 14. ASAM FOLAT – Pemeriksaan Lab McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Folat serum ↓ • Asupan folat beberapa hari  dipengaruhi diet Folat eritrosit ↓ • Ketersediaan folat saat pematangan sel darah di sumsum tulang & kadar folat bersih lebih dari beberapa bulan sebelumnya • Perhatikan  folat serum / folat eritrosit dapat ↑ / ↓ pada berbagai kondisi. • Folat serum / folat eritrosit bukan indikator yang baik pada defisiensi kobalamin • Def kobalamin • Akumulasi metil–THF (folat serum) & ↓ folat eritrosit • Terjadi perubahan epitel saluran cerna  gangguan serapan asam folat  folat serum & folat eritrosit ↓
  • 15. ASAM FOLAT – Pemeriksaan Lab McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 16. VITAMIN B12 (COBALAMIN) McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Struktur • Corrinoid  keluarga senyawa dengan cincin corrin. • Terdiri atas 3 bagian: • Cincin corrin planar yang terdiri dari 4 gugus pirol tereduksi dengan atom cobalt ditengahnya • Nukleotida, terletak hampir tegak lurus terhadap cincin • Berbagai ligan (gugus β) terikat pada cobalt • Adenosylcobalamin (AdoCbl) & Methylcobalamin (MeCbl)  koenzim dalam reaksi biologis • Hidroksicobalamin (OHCbl) & Sianocobalamin (CnCbl)  bentuk metabolik inaktif, dapat diubah menjadi bentuk metil dan adenosil aktif oleh enzim jaringan.
  • 17. VITAMIN B12 (COBALAMIN) McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. Sumber & Kebutuhan • Hanya disintesis oleh prokariot • Tidak dikonsumsi/diakumulasi tanaman / jamur  defisiensi pada vegetarian • Terutama didapat pada hati, seafood • Fortifikasi pada susu dan sereal lebih efisien dengan bioavailabilitas mencapai 100%
  • 18. VITAMIN B12 (COBALAMIN) Hamilton MS, Blackmor S. Chapter 10: investigation of megaloblastic anemia: cobalamin, folate and metabolite status. In: Bain BJ, Bates I, Laffan MA. Fungsi •Bentuk dominan untuk fungsi fisiologis : MeCbl (dalam plasma) •Bentuk di sitosol/ jaringan : AdoCbl •AdoCbl  kofaktor / koenzim sejumlah sistem enzim •MeCbl: •Sebagai koenzim metionin sintase  mengubah homosistein menjadi metionin •Intermediet dalam proses transfer metil dari 5-MTHF ke homosistein •Defek: hiperhomosisteinemia •Methylfolate Trap •Def B12  def folat •Folat terjebak dalam bentuk 5-MTHF •Tanpa B12, methyl tidak bisa lepas
  • 19. McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 20. VITAMIN B12 – Absorbsi, Transport, Metabolisme McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. B12 (makanan) berikatan kuat dengan protein Ikatan dilepas oleh pepsin + HCl  langsung dimetabolisme B12 + Haptocorrin  masuk duodenum + enzim pankreas  degradasi haptocorrin  B12 bebas dilepaskan B12 bebas + IF  mencapai ileum distal  berikatan ke reseptor IF (cubilin) di mikrovili sel mucosal ileum Internalisasi oleh epitel mukosa  disosiasi  cobalamin lepas ke sirkulasi, IF didegradasi B12 + Transcobalamin (TC)  masuk hepatosit PPI histamine 2 receptor blockers H. pylori, Ab-IF  Tripsin
  • 21. VITAMIN B12 – Penyebab Defisiensi McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 22. VITAMIN B12 – Patofisiologi Defisiensi McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31. •Def vit B12 & asam folat  gangguan produksi methylene–THF, defek sintesis timidilat  defek sintesis DNA  anemia megaloblastik & abnormalitas sel epitel •Semua sel yang membelah termasuk sel hematopoietik sumsum tulang terpengaruh Gangguan sintesis DNA •AdoCbl  kofaktor methylmalonyl CoA menjadi suksinil CoA •Def vit B12  defek propionil CoA menjadi metamalonyl CoA  akumulasi propionil CoA  dipakai sbg bahan primer utk sintesis as. lemak, menggantikan acetyl CoA  as. Lemak dengan jumlah C yg ganjil  kerusakan fungsi membran (demielinisasi)  gangguan neurologis (terutama perifer) Defek generasi asam lemak
  • 23. VITAMIN B12 – Manifestasi Klinis Gangguan Neurologis Gastrointestinal • Glossitis • ↓ nafsu makan • Konstipasi • Flatulens • Anemia megaloblastik & makrositosis • Eritropoiesis inefektif  ↑ bilirubin & LDH Bisa ireversibel bila terjadi cukup lama • Sensasi terbakar • Nyeri ekstremitas • Kelemahan • Spastik / paralitik • Disorientasi • Demensia • Neuropati perifer  demielinisasi SSP Resproduksi • Infertilitas Roberts NB, Taylor A, Sodi R. Chapter 37: vitamins and trace elements. In: Rifai N, Horvath AR, Wittwer CT. Tietz textbook of clinical chemistry and molecular diagnostics. 6th ed. Missouri: Elsevier Saun
  • 24.
  • 25. VITAMIN B12 – Pemeriksaan Lab McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 26. VITAMIN B12 – Pemeriksaan Lab McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 27.
  • 29. ANEMIA NONMEGALOBLASTIK McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.
  • 30. ANEMIA NONMEGALOBLASTIK McKenzie, SB. Clinical laboratory hematology. 3rd ed. Texas: Lynne Williams; 2015. 311-31.

Editor's Notes

  1. Makrositosis ditemukan pada 2.5 – 4% orang dewasa lewat pemeriksaan darah rutin. 60% kasus tdk disertai anemia  tapi harus tetap di evaluasi Gangguan pada sintesis DNA  gangguan juga pada sintesis RNA dan protein  ketidakseimbangan pertumbuhan sel dan gangguan pembelahan sel
  2. Megaloblast adalah prekursor eritroid berinti yang besar yang menunjukkan nuclear-cytoplasmic asynchrony dengan maturasi inti terlambat dibanding maturasi sitoplasma. Inti megaloblast mengandung kromatin yang jarang yang terwarnai secara buruk, perkembangan sitoplasma normal
  3. 10 DD PANSITOPENIA?
  4. dUMP : deoksiuridin monofosfat MeCbl : metil cobalamin (plasma) AdoCbl : deoksiadenosil cobalamin (jaringan) DNA dibentuk dari polimerisasi 4 deoksiribonukleosida trifosfat : dATP : adenin dGTP : guanin dCTP : citosin dTTP : timidin 1. Komposisi Makanan 2. Defisiensi kobalamin fase awal.
  5. Tropical sprue = sariawan tropis Blind loop syndrome = digested food slows or stops moving through part of the intestines  overgrowth of bacteria in the intestines  problem absorbing nutrients Primidone = obat barbiturate untuk mengobati partial and generalized seizures
  6. MeCbl : metil cobalamin (plasma) AdoCbl : adenosil cobalamin (jaringan) DNA dibentuk dari polimerisasi 4 deoksiribonukleosida trifosfat : dATP : adenin dGTP : guanin dCTP : citosin dTTP : timidin
  7. Pengobatan yang mengurangi sekresi asam lambung mengganggu pencernaan B12 1 molekul IF berikatan dengan 1 molekul B12 Sekresi IF distimulasi oleh makanan, histamin, gastrin IF diproduksi oleh antrum lambung – oleh sel parietal HCl semakin sedikit diproduksi pada usia tua Cubam: cubilin dan amnionless Hanya B12 yang berikatan dengan TC yang bisa diuptake, sedangkan yang dengan holohaptocorrin (HC atau transcobalamin I) tidak aktifi fisiologis Vitamin B12 bebas bisa langsung masuk jaringan tapi proses tidak efisien
  8. AdoCbl is a cofactor in the conversion of methylmalonyl CoA to succinyl CoA. In cobalamin deficiency, there is a defect in degradation of propionyl CoA to methylmalonyl CoA and, finally, to succinyl CoA. As propionyl CoA accumulates, it is used as a primer for fatty acid synthesis, replacing the usual primer acetyl CoA. This results in fatty acids with an odd number of carbons. These odd-chain fatty acids are incorporated into neuronal membranes, causing disruption of membrane function. It is probable that demyelination (destruction, removal, or loss of the lipid substance that forms a myelin sheath around the axons of nerve fibers), a characteristic finding in cobalamin deficiency, is a result of this erroneous fatty acid synthesis.