SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
INTRINSIK PUISI
Rohmatul Fikri
a. Diksi (pemilihan kata)
• Pilihan kata mempertimbangkan
berbagai aspek estetis.
• Kata-katanya bersifat puitis;
mempunyai efek keindahan.
• Kata-kata yang sudah dipilih bersifat
absolut; tidak bisa diganti dengan
padan kata lain sekalipun maknanya
tidak berbeda.
b. Pengimajian
• adalah kata atau susunan kata yang
dapat mengungkapkan pengalaman
imajinasi.
• Dengan daya imajinasi yang
diciptakan penyair, maka pada kata-
kata puisi itu seolah-olah tercipta
sesuatu yang dapat didengar, dilihat,
ataupun dirasakan pembacanya.
c. Kata konkret
• Untuk membangkitkan imaji
(daya bayang) pembaca, maka
kata-kata harus diperkonkret.
Jika penyair mahir
memperkonkret kata-kata, maka
pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasa apa
yang dilukiskan oleh penyair.
d. Bahasa figuratif (majas)
• Majas dalam puisi adalah
• Bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara
pengiasan yaki secara tidak langsung
mengungkapkan makna.
• Majas digunakan penyair untuk
menyampaikan perasaan, pengalaman
batin, harapan, suasana hati, ataupun
semangat hidupnya.
e. Rima dan ritma
• adalah pengulangan bunyi dalam puisi.
• Dengan adanya rima itulah, efek bunyi
makna yang dikehendaki penyair
semakin indah dan makna yang
ditimbulkannya pun lebih kuat.
• Ritma adalah
• Pengulangan kata, frase, atau kalimat
dalam bait-bait puisi.
f. (tipografi)
Tipografi adalah Tata letak bentuk
bait atau tulisan dalam puisi.
2. Unsur Batin
Tema adalah:
• Pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh
penyair.
• Persoalan-persoalan yang diungkapkannya itu
merupakan penggambaran suasana batin
• Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
Amanat adalah:
• Sesuatu (pesan) yang disampaikan penyair
dalam puisinya.
• Pesan-pesan tersebut dihadirkan dalam
unkapkan yang tersembunyi.
b. Perasaan (feeling)
• Puisi merupakan karya sastra yang
mewakili ekspresi perasaan penyair.
• Bentuk ekspresi dapat berupa
kerinduan, kegelisahan, atau
pengangungan kepada kekasih,
kepada alam atau Tuhan.
• Oleh karena itu bahasa puisi sangat
ekspresif dan lebih padat
c. Nada (tone) dan suasana
• Nada puisi adalah sikap penyair kepada
pembaca (besikap menggurui,
menasihati, mengejek, menyindir, atau
bersikap lugas hanya menceritakan
sesuatu kepada pembaca)
• Suasana puisi adalah keadaan jiwa
pembaca setelah membaca puisi itu atau
akibat psikologis yang dtimbulkan puisi
itu terhadap pembaca.

More Related Content

Similar to Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx

Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
Ari Uzumazki
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
Ari Uzumazki
 
Pgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly ModenPgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly Moden
Awang Kelabu
 
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Nur Agustinus
 
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptxTUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
adelsimanjuntak
 

Similar to Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx (20)

Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Bintan puisi
Bintan puisiBintan puisi
Bintan puisi
 
Citraan dalam puisi
Citraan dalam puisiCitraan dalam puisi
Citraan dalam puisi
 
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptxMenganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
 
Pgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly ModenPgjrn Puisi Mly Moden
Pgjrn Puisi Mly Moden
 
4. puisi
4. puisi4. puisi
4. puisi
 
PUISI
PUISIPUISI
PUISI
 
Pembelajaran Puisi
Pembelajaran PuisiPembelajaran Puisi
Pembelajaran Puisi
 
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxPPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
 
Unsur unsur puisi
Unsur unsur puisiUnsur unsur puisi
Unsur unsur puisi
 
Unsur unsur puisi
Unsur unsur puisiUnsur unsur puisi
Unsur unsur puisi
 
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasaPresentasi 2.1. penggunaan bahasa
Presentasi 2.1. penggunaan bahasa
 
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptxTUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
TUGAS RUTIN kaidah dan ragam puisi pengantar ilmu sastra.pptx
 
puisi berdasarkan cerpen.pptx
puisi berdasarkan cerpen.pptxpuisi berdasarkan cerpen.pptx
puisi berdasarkan cerpen.pptx
 
Bahas indonesia
Bahas indonesiaBahas indonesia
Bahas indonesia
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Pengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docxPengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docx
 
seminar proposal.pptx
seminar proposal.pptxseminar proposal.pptx
seminar proposal.pptx
 

More from RohmatulFikri (7)

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
 
eksplanasi.ppt
eksplanasi.ppteksplanasi.ppt
eksplanasi.ppt
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
 
anekdot.pptx
anekdot.pptxanekdot.pptx
anekdot.pptx
 
mitos.ppt
mitos.pptmitos.ppt
mitos.ppt
 
kelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.pptkelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.ppt
 
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptxKel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
 

Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx

  • 2. a. Diksi (pemilihan kata) • Pilihan kata mempertimbangkan berbagai aspek estetis. • Kata-katanya bersifat puitis; mempunyai efek keindahan. • Kata-kata yang sudah dipilih bersifat absolut; tidak bisa diganti dengan padan kata lain sekalipun maknanya tidak berbeda.
  • 3. b. Pengimajian • adalah kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman imajinasi. • Dengan daya imajinasi yang diciptakan penyair, maka pada kata- kata puisi itu seolah-olah tercipta sesuatu yang dapat didengar, dilihat, ataupun dirasakan pembacanya.
  • 4. c. Kata konkret • Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Jika penyair mahir memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang dilukiskan oleh penyair.
  • 5. d. Bahasa figuratif (majas) • Majas dalam puisi adalah • Bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan yaki secara tidak langsung mengungkapkan makna. • Majas digunakan penyair untuk menyampaikan perasaan, pengalaman batin, harapan, suasana hati, ataupun semangat hidupnya.
  • 6. e. Rima dan ritma • adalah pengulangan bunyi dalam puisi. • Dengan adanya rima itulah, efek bunyi makna yang dikehendaki penyair semakin indah dan makna yang ditimbulkannya pun lebih kuat. • Ritma adalah • Pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam bait-bait puisi.
  • 7. f. (tipografi) Tipografi adalah Tata letak bentuk bait atau tulisan dalam puisi.
  • 9. Tema adalah: • Pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. • Persoalan-persoalan yang diungkapkannya itu merupakan penggambaran suasana batin • Tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Amanat adalah: • Sesuatu (pesan) yang disampaikan penyair dalam puisinya. • Pesan-pesan tersebut dihadirkan dalam unkapkan yang tersembunyi.
  • 10. b. Perasaan (feeling) • Puisi merupakan karya sastra yang mewakili ekspresi perasaan penyair. • Bentuk ekspresi dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengangungan kepada kekasih, kepada alam atau Tuhan. • Oleh karena itu bahasa puisi sangat ekspresif dan lebih padat
  • 11. c. Nada (tone) dan suasana • Nada puisi adalah sikap penyair kepada pembaca (besikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca) • Suasana puisi adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat psikologis yang dtimbulkan puisi itu terhadap pembaca.