SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Mengidentifikasikan struktur
teks anekdot dan
anekdot
gambar
Membedakan struktur dan ciri
dua contoh teks anekdot
Baju T
ermahal
Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai
berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu
bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang
berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
“Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar
Adam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak
dulu, Bal” jawab Adam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya
baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho,
maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.
“Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan
KPK?” tanya Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir
, seorang
politisi minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai
baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.
“Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau
belum siap iman.” ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali
itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang
sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal.
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan
untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan
yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka
berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Krisis “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujarAdam sambil
menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawabAdam.
“Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar
Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?”
tanyaAdam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab
Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanyaAdam yang masih belum mengerti. “Coba deh
kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus ‘nyolong’uang negara sebesar 1 milyar dulu
baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.
Reaksi “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap
iman.” ujarAdam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari
kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal
itu” ajak Igbal.
Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Buaya dan Anjing Vs Para Khafilah
Disuatu padang pasir
, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit
berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada
pagi itu.
Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang
menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar
67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan
juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan
melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya
sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh
mereka dengan sebutan ‘maling’, ‘penyamun’, dan ‘perampok’.
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang
khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli
dan acuh.
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut,
tak menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah.
Abstraksi
Disuatu padang pasir
, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah
indahnya pemandangan pada pagi itu.
Orientasi
Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa
kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya.
Krisis
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut.
Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat
banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan ‘maling’,
‘penyamun’, dan ‘perampok’.
Reaksi
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat
sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.
Koda
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-
teriakan dari para khafilah.
Materi Kedua
Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-
ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang
menyamar dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak menjawab “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi
ini secara tidak layak.” kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang
kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri
makan apa sapi-sapi ini?” kata si petugas.
Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”
“Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan
di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas.
Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si
petugas.
“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya
beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di
mana…!!”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali
Abstraksi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus
ekor sapi.
Orientasi Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar
Krisis dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?”
Peternak menjawab,“Oh saya beri makan rumput-rumput saja”.“Kalo begit
bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak
layak” kata si petugas, “Bapak saya denda 2 juta”
Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kemb
dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa
sapi-sapi ini?” kata si petugas.
Reaksi Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.”
Si petugas berkata,“Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena
memberi makan di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas.
Dan akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal
sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si
petugas.“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini
saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan
di mana…!!”
Koda Tidak ada
 Lucu
Unsur lucu di teks ini digambarkan dengan
jawaban dari si peternak yang mengatakan
bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap
hari untuk membeli makanan mereka sendiri
Baju T
ermahal
Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai
berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu
bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang
berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
“Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar
Adam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak
dulu, Bal” jawab Adam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya
baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho,
maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung.
“Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan
KPK?” tanya Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir
, seorang
politisi minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai
baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.
“Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau
belum siap iman.” ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali
itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang
sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal.
Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan
untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan
yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka
berdua pun terlibat percakapan yang seru.
Krisis “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujarAdam sambil
menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawabAdam.
“Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar
Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?”
tanyaAdam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab
Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanyaAdam yang masih belum mengerti. “Coba deh
kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus ‘nyolong’uang negara sebesar 1 milyar dulu
baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.
Reaksi “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap
iman.” ujarAdam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari
kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal
itu” ajak Igbal.
Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
Lucu
Uncur lucu didalam teks ini digambarkan
dengan jawaban salah satu politikus yang
mengatakan bahwa baju termahal di
Indonesia adalah baju tahanan KPK
Menyindir
Sindiran didalam teks ini digmbarkan dengan
perkataan salah satu politikus yang merasa
iba dengan nasib teman mereka yang telah
mendapat baju termahal di Indonesia, dalam
arti mereka adalah koruptor


 Identifikasilah
teks tersebut!
 Identifikasilah
teks tersebut!
 Identifikasilah
tersebut!
 Identifikasilah
tersebut!
persamaan struktur isi kedua
perbedaan struktur isi kedua
persamaan ciri kedua teks
perbedaan ciri kedua teks
 Kedua
 Kedua
 Kedua
 Kedua
teks
teks
teks
teks
tersebut
tersebut
tersebut
tersebut
memiliki
memiliki
memiliki
memiliki
abstraksi
orientasi
krisis
reaksi
Abstraksi pada teks pertama membahas
tentang kehidupan seorang peternak yang
kaya dan punya banyak sapi, sedangkan
abstraksi pada teks kedua membahas tentang
sebuah warung kopi yang mulai ramai di
datangi oleh pelanggan di pagi hari
Orientasi pada teks pertama ditandai dengan
datangnya seorang petugas peternakan yang
menyamar ke peternakan si peternak yang
kaya, sedangkan orientasi pada teks kedua
ditandai dengan perbincangan dua politikus
muda yang sedang minum kopi di warung
kopi tersebut


Krisis pada teks pertama ditandai dengan di petugas
peternakan yang menanyakan makanan apa yang
diberikan si peternak kepada sapi-sapinya,
sedangkan krisis pada teks kedua ditandai dengan
pertanyaan salah satu politikus muda kepada
temannya tentang baju termahal di Indonesia
Reaksi pada teks pertama ditandai dengan si
peternak yang menjawab bahwa ia memberikan
sapi-sapinya uang setiap hari dan membiarkan
mereka membeli makanan sendiri, sedangkan reaksi
pada teks kedua ditandai dengan politikus kedua
yang mengangguk paham saat temannya berkata
bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju
tahanan KPK
T
eks pertama tidak memiliki koda, sedangkan teks
kedua memiliki koda berupa kedua politikus
tersebut yang melanjutkan mengopi di warung
tersebut.



 Mengandung unsur lucu.
Unsur lucu di teks pertama digambarkan dengan
jawaban dari si peternak yang mengatakan
bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari
untuk membeli makanan mereka sendiri
sedangkan pada teks kedua digambarkan dengan
jawaban salah satu politikus yang mengatakan
bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju
tahanan KPK

T
eks
teks
teks
pertama tidak berunsur sindiran sedangkan
kedua berunsur sindiran. Sindiran di dalam
kedua ini ditujukan kepada koruptor yang

banyak menghabiskan uang negara.
Panggilan Rahasia
Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai
ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang
sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru
nya tidak datang ke kelas mereka.
Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, “Ku
rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu
yang berbeda?”ucap Rudi sang penanya.”Memang apa yang
berbeda?” Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya.
Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan
mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk
putih.” Ini yang berbeda, kita belum pernah kan
mencobanya, selagi tidak ada yang melihatnya kita coba
shabu ini”Rudi pun melihatkan barang yang dia bawa
kahadapan Nadhil.
”Tidak ah,aku takut di panggil”ucap Nadhil.”Siapa yang
manggil, kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang
melihat kita,dasar penakut”.jawab Rudi dengan
santainya.”Mau tau siapa yang manggil?”Rudi yang
yang
mendengar
,merasa penasaran,”Siapa?apa ada
mengintip kita?”.”Yang manggil itu yang maha kuasa, kan
gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba-
tiba karena Allah lagi murka-murkanya ke kita,emang mau
seperti itu?”Rudi bergidik ngeri mendengar nya,”Aku
belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena
mendengar ucapan ku yang tadi”.”nyebut lah Rud”Nadhil
memberi nasihat kepada Rudi.Rudi yang memang telah
ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh
Nadhil”Nyebut..,nyebut..,nyebut..”Nadhil menggelengkan
nyebut
kepalanya,”maksud
Astaghfirullahal’adzim”Rudi
mendengarnya.
aku
hanya
itu
ber ‘Oh’ ria
Karya:Rizka Rahmawati


Abstraksi
Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang
bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya
di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena
memang guru nya tidak datang ke kelas mereka.
Orientasi
Salah seorang dari mereka memulai membuka
suara, “Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau
melakukan sesuatu yang berbeda?”ucap Rudi sang
penanya.”Memang apa yang berbeda?”Nadhil yang di
beri pertanyaan,balik bertanya.Rudi pun merogoh
sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu
plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.”Ini yang
berbeda,kita belum pernahkan mencobanya,selagi
tidak ada yang melihatnya kita coba shabu ini”Rudi
pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan
Nadhil. ”Tidak ah,aku takut di panggil”ucap
Nadhil.”Siapa yang manggil,kepala sekolah?come
on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar

 Krisis
”Mau tau siapa yang manggil?”Rudi yang
mendengar
,merasa penasaran,”Siapa?apa ada yang
mengintip kita?”.”Yang manggil itu yang maha
kuasa,kan gak mau kalau lagi makai ini terus
dipanggil secara tiba-tiba karena Allah lagi murka-
murkanya ke kita,emang mau seperti itu?”
Reaksi
Rudi bergidik ngeri mendengar nya,”Aku belum
mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena
mendengar ucapan ku yang tadi”.”nyebut lah
Rud”Nadhil memberi nasihat kepada Rudi.
Koda
Rudi yang memang telah ketakutan langsung
mempraktikkan apa yang disuruh oleh
Nadhil”Nyebut..,nyebut..,nyebut..”Nadhil
menggelengkan kepalanya,”Maksud aku itu
nyebut Astaghfirullahal’adzim” .Rudi hanya
ber ‘Oh’ ria mendengarnya.
Disusun Oleh :
Debby Zalina
Rizka Rahmawati

More Related Content

More from RohmatulFikri

More from RohmatulFikri (7)

Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptx
 
eksplanasi.ppt
eksplanasi.ppteksplanasi.ppt
eksplanasi.ppt
 
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptxMateri Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
Materi Bahasa Indonesia X 18 Maret 2021.pptx
 
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptxanekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
anekdotppt-140826084055-phpapp01.pptx
 
mitos.ppt
mitos.pptmitos.ppt
mitos.ppt
 
kelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.pptkelayakan bisnin.ppt
kelayakan bisnin.ppt
 
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptxKel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
Kel 3 Konsep Profesi dab Profesi Guru.pptx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 

anekdot.pptx

  • 1.
  • 2. Mengidentifikasikan struktur teks anekdot dan anekdot gambar Membedakan struktur dan ciri dua contoh teks anekdot
  • 3. Baju T ermahal Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi. Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar Adam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawab Adam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanya Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir , seorang politisi minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan. “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.” ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal. Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
  • 4. Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi. Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. Krisis “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujarAdam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawabAdam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanyaAdam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanyaAdam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus ‘nyolong’uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan. Reaksi “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.” ujarAdam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal. Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
  • 5.
  • 6. Buaya dan Anjing Vs Para Khafilah Disuatu padang pasir , angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada pagi itu. Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya. Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan ‘maling’, ‘penyamun’, dan ‘perampok’. Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh. Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah.
  • 7. Abstraksi Disuatu padang pasir , angin berhembus sepoi-sepoi. Langit berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada pagi itu. Orientasi Ditengah padang pasit itu lewatlah seekor anjing yang menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar 67 triliun dan dikawal oleh seekor buaya. Krisis Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan melihat dua binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat banyak, ketiga khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan ‘maling’, ‘penyamun’, dan ‘perampok’. Reaksi Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh. Koda Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak menghiraukan teriakan- teriakan dari para khafilah.
  • 9. Peternak Sapi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus- ratus ekor sapi. Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?” Peternak menjawab “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.” “Kalo begitu bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak.” kata si petugas. “Bapak saya denda 2 juta.” Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” kata si petugas. Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.” “Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas. Eh akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si petugas. “Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di mana…!!”
  • 10. Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kembali Abstraksi Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan punya beratus-ratus ekor sapi. Orientasi Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar Krisis dan bertanya “Setiap hari sapi-sapi ini bapak beri makan apa?” Peternak menjawab,“Oh saya beri makan rumput-rumput saja”.“Kalo begit bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak” kata si petugas, “Bapak saya denda 2 juta” Akhirnya selang beberapa minggu kemudian petugas tadi datang kemb dan menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” kata si petugas. Reaksi Si peternak menjawab “Saya beri makan keju, hamburger dan susu.” Si petugas berkata,“Kalo begitu bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas sewajarnya!!” kata si petugas. Dan akhirnya seminggu kemudian datang lagi si petugas menayakan hal sama kepada si peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini…??” tanya si petugas.“Begini Pak” jawab si peternak, “setiap hari semua sapi-sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu rupiah, terserah mereka mau makan di mana…!!” Koda Tidak ada
  • 11.  Lucu Unsur lucu di teks ini digambarkan dengan jawaban dari si peternak yang mengatakan bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari untuk membeli makanan mereka sendiri
  • 12. Baju T ermahal Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi. Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar Adam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawab Adam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanya Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir , seorang politisi minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan. “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.” ujar Adam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal. Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
  • 13. Abstraksi Disebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi. Orientasi Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru. Krisis “Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujarAdam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawabAdam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanyaAdam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanyaAdam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus ‘nyolong’uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan. Reaksi “Ooh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku, susah juga ya jadi politisi kalau belum siap iman.” ujarAdam sambil mengangguk-angguk mengerti. “Betul sekali itu, ya sudah lah mari kita pesan kopi lagi untuk mengenang teman-teman kita yang sudah bisa pakai baju termahal itu” ajak Igbal. Koda Dan mereka berdua pun melanjutkan mengopi di warung kopi tersebut.
  • 14. Lucu Uncur lucu didalam teks ini digambarkan dengan jawaban salah satu politikus yang mengatakan bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPK Menyindir Sindiran didalam teks ini digmbarkan dengan perkataan salah satu politikus yang merasa iba dengan nasib teman mereka yang telah mendapat baju termahal di Indonesia, dalam arti mereka adalah koruptor  
  • 15.  Identifikasilah teks tersebut!  Identifikasilah teks tersebut!  Identifikasilah tersebut!  Identifikasilah tersebut! persamaan struktur isi kedua perbedaan struktur isi kedua persamaan ciri kedua teks perbedaan ciri kedua teks
  • 16.  Kedua  Kedua  Kedua  Kedua teks teks teks teks tersebut tersebut tersebut tersebut memiliki memiliki memiliki memiliki abstraksi orientasi krisis reaksi
  • 17. Abstraksi pada teks pertama membahas tentang kehidupan seorang peternak yang kaya dan punya banyak sapi, sedangkan abstraksi pada teks kedua membahas tentang sebuah warung kopi yang mulai ramai di datangi oleh pelanggan di pagi hari Orientasi pada teks pertama ditandai dengan datangnya seorang petugas peternakan yang menyamar ke peternakan si peternak yang kaya, sedangkan orientasi pada teks kedua ditandai dengan perbincangan dua politikus muda yang sedang minum kopi di warung kopi tersebut  
  • 18. Krisis pada teks pertama ditandai dengan di petugas peternakan yang menanyakan makanan apa yang diberikan si peternak kepada sapi-sapinya, sedangkan krisis pada teks kedua ditandai dengan pertanyaan salah satu politikus muda kepada temannya tentang baju termahal di Indonesia Reaksi pada teks pertama ditandai dengan si peternak yang menjawab bahwa ia memberikan sapi-sapinya uang setiap hari dan membiarkan mereka membeli makanan sendiri, sedangkan reaksi pada teks kedua ditandai dengan politikus kedua yang mengangguk paham saat temannya berkata bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPK T eks pertama tidak memiliki koda, sedangkan teks kedua memiliki koda berupa kedua politikus tersebut yang melanjutkan mengopi di warung tersebut.   
  • 20. Unsur lucu di teks pertama digambarkan dengan jawaban dari si peternak yang mengatakan bahwa ia memberi sapi-sapinya uang setiap hari untuk membeli makanan mereka sendiri sedangkan pada teks kedua digambarkan dengan jawaban salah satu politikus yang mengatakan bahwa baju termahal di Indonesia adalah baju tahanan KPK  T eks teks teks pertama tidak berunsur sindiran sedangkan kedua berunsur sindiran. Sindiran di dalam kedua ini ditujukan kepada koruptor yang  banyak menghabiskan uang negara.
  • 21. Panggilan Rahasia Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru nya tidak datang ke kelas mereka. Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, “Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu yang berbeda?”ucap Rudi sang penanya.”Memang apa yang berbeda?” Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya. Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.” Ini yang berbeda, kita belum pernah kan mencobanya, selagi tidak ada yang melihatnya kita coba shabu ini”Rudi pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan Nadhil.
  • 22. ”Tidak ah,aku takut di panggil”ucap Nadhil.”Siapa yang manggil, kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar penakut”.jawab Rudi dengan santainya.”Mau tau siapa yang manggil?”Rudi yang yang mendengar ,merasa penasaran,”Siapa?apa ada mengintip kita?”.”Yang manggil itu yang maha kuasa, kan gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba- tiba karena Allah lagi murka-murkanya ke kita,emang mau seperti itu?”Rudi bergidik ngeri mendengar nya,”Aku belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena mendengar ucapan ku yang tadi”.”nyebut lah Rud”Nadhil memberi nasihat kepada Rudi.Rudi yang memang telah ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh Nadhil”Nyebut..,nyebut..,nyebut..”Nadhil menggelengkan nyebut kepalanya,”maksud Astaghfirullahal’adzim”Rudi mendengarnya. aku hanya itu ber ‘Oh’ ria Karya:Rizka Rahmawati 
  • 23.  Abstraksi Pada siang hari,terdapat dua pemuda sedang bersantai ria di sebuah ruangan yang gelap tepatnya di gudang sekolah.Mereka sengaja membolos karena memang guru nya tidak datang ke kelas mereka. Orientasi Salah seorang dari mereka memulai membuka suara, “Ku rasa sekarang sedang sepi bro,mau melakukan sesuatu yang berbeda?”ucap Rudi sang penanya.”Memang apa yang berbeda?”Nadhil yang di beri pertanyaan,balik bertanya.Rudi pun merogoh sesuatu di dalam koceknya dan mengeluarkan suatu plastik kecil berisi serbuk-serbuk putih.”Ini yang berbeda,kita belum pernahkan mencobanya,selagi tidak ada yang melihatnya kita coba shabu ini”Rudi pun melihatkan barang yang dia bawa kahadapan Nadhil. ”Tidak ah,aku takut di panggil”ucap Nadhil.”Siapa yang manggil,kepala sekolah?come on,di sini tidak ada yang melihat kita,dasar 
  • 24.  Krisis ”Mau tau siapa yang manggil?”Rudi yang mendengar ,merasa penasaran,”Siapa?apa ada yang mengintip kita?”.”Yang manggil itu yang maha kuasa,kan gak mau kalau lagi makai ini terus dipanggil secara tiba-tiba karena Allah lagi murka- murkanya ke kita,emang mau seperti itu?” Reaksi Rudi bergidik ngeri mendengar nya,”Aku belum mau mati bro,gimana kalau Allah marah karena mendengar ucapan ku yang tadi”.”nyebut lah Rud”Nadhil memberi nasihat kepada Rudi.
  • 25. Koda Rudi yang memang telah ketakutan langsung mempraktikkan apa yang disuruh oleh Nadhil”Nyebut..,nyebut..,nyebut..”Nadhil menggelengkan kepalanya,”Maksud aku itu nyebut Astaghfirullahal’adzim” .Rudi hanya ber ‘Oh’ ria mendengarnya.
  • 26.
  • 27. Disusun Oleh : Debby Zalina Rizka Rahmawati