1. Analisa sintesa tindakan DOPS di ruang OK/IBS RSUD Ulin Banjarmasin yang dilakukan oleh mahasiswa Sri Rahmawati Rukmini pada tanggal 08 Desember 2016 untuk pasien wanita berumur 19 tahun dengan diagnosa kista ovarium yang akan menjalani insisi.
2. Dokumen ini berisi analisa dan evaluasi tindakan pemasangan infus pada pasien sebelum operasi beserta rasional dan bahaya yang mungkin terjadi.
3. Hasil evaluasi meny
1. ANALISA SINTESA TINDAKAN DOPS DI RUANG OK/IBS RSUD ULIN
BANJARMASIN
Nama Mahasiswa : Sri Rahmawati Rukmini Tanggal : 08 Des 2016
NPM : 164901110195 Ruang : OK/IBS
1. Identitasklien
Nama : Nn. N
Umur : 19 Tahun
2. Diagnose Medis : Kista ovarium
3. Jenis Tindakan : Insisi
4. Tindakan Keperawatan dan Rasional: Pemasangan infus
5. Diagnose keperawatan
6. Data
Nn. N dibawa keruang OK 7 dengan diagnosa kista ovarium, kesadaran compos
mentis tidak menggunakan alat bantu nafas, TD: 120/80
7. Prinsip tindakan dan rasional
1. Persiapkan alat yang diperlukan dalam pemasangan infus
R: Dengan menyiapkan alat dengan bena rmaka dapat mempermudah dan
mempercepat pemasangan infus
2. Melakukan verifikasi program pengobatan pasien
R: Memastikan tindakan yang diberikan sesuai dengan program pengobatan
pasien
3. Mencuci tangan
R: mengurangi penularan mikroorganisme
4. Mengidentifikasi pasien dan menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
R: mencegah terjadinya salah pasien dan mengurangi rasa cemas
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
R: membuat keadaan pasien rileks
6. Dekatkan alat didekat pasien
R: mempermudah dalam melakukan tindakan
7. Sambungkan cairan infus keinfus set, gantung di tiang
R: mempermudah dalam pemasangan infus
2. 8. Pasang perlak dibawah daerah yang akan ditusuk
R: menjaga kebersihan daerah sekitar penusukan
9. Pasang tourniquet 5-10 cm di atas tempat penusukan dan kencangkan
R: untuk mempermudah menemukanvena yang akan ditusuk
10. Pasang sarung tangan
R: mencegah penyebaran mikroorganisme
11. Tentukan vena yang akan ditusuk
R: vena yang sesuaiakan mengurangi nyeri pada vena
12. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
R: mencegah penyebaran mikroorganisme
13. Lakukan penusukan pada daerah yang sudah di desinfeksi dengan sudut 30o
R: cara ini dapat mengurangi trauma saat memasukkan jarum
14. Lepas tourniquet apabila berhasil
R: mengurangi tekananpada vena
15. Hubungkan jarum intravena dengan infus set, buka klem dan alirkan cairan
R: untuk memberikan pasien cairan sesuai kebutuhan
16.Fiksasi jarum intravena
R: agar jarum tidak lepas dan tetap berada pada posisinya
17. Desinfeksi daerah tusukan dan tutup dengan kasa steril dan plester.
R: mencegah perkembangan mikro organisme pada daerah penusukan
18. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan pasien
R: menjalankan terapi cairans esuai anjuran
19. Melakukan evaluasi tindakan
R: mengetahui perasaan pasien setelah dipasangan infus
20. Membereskan alat dan merapikan pasien
R: menjaga kebersihan
21. Berpamitan dengan pasien
3. R: menjaga komunikasi yang baik dengan pasien
22. Mencuci Tangan
R: mencegah penyebaran mikroorganisme
23. Melakukan dokumentasi
R: mencatat tanggal, hari, jam, dan tindakan yang telah dilakukan kepada
pasien
8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Bahaya : adanya emboli udara di selang infus
Pencegahannya :saat pemasangan infus pastikan tidak ada emboli udara pada
selang
9. Analisa Sintesa
Insisi
Risiko terjadinya perdarahan
Kekurangan volume cairan
10. Evaluasi: Hasil dan Maknanya
Dengan pemasangan infus kebutuhan cairan yang hilang dapat terpenuhi
.