SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN PRE WSD
Judul : Prosedur Water Sealed Drainage (WSD)
Hari : 1 hari sebelum WSD dilaksanakan
Tempat : Ruang perawatan
Waktu : 15 Menit
: Pasien pre Water Sealed Drainage (WSD)
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, pasien diharapkan mengerti tentang prosedur
WSD
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD.
2. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan
WSD.
3. Pasien mengetahui dan menyebutkan efek samping jika tidak dilakukan WSD
4. Pasien mengerti tentang perawatan setelah pemasangan WSD.
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada pasien pre WSD
D. Materi (terlampir)
1. Menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD
2. Menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD
3. Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD
4. Menjelaskan perawatan setelah pemasangan WSD
E. Media : Leaflet dan power point
F. Metode : Ceramah dan tanya jawab
G. KegiatanPenyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan:
 Mengucapkan Salam
 Menjelaskan Nama dan Akademik
 Menjelaskan tujuan Pendidikan
Kesehatan
 Menyebutkan materi yang diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan
2 13 menit Pelaksanaan:
 Apersepsi dengan menanyakan
pengetahuan tentang prosedur WSD
 Menjelaskan tentang pengertian
persiapan WSD
 Menjelaskan tentang langkah-langkah
prosedur pemasangan WSD
 Menjelaskan efek samping jika tidak
dilakukan WSD
 Menjelaskan perawatan post
pemasangan WSD
 Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Mendengarkan
Bertanya
3 5 menit Evaluasi:
 Menanyakan kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan mengenai prosedur
persiapanWSD
 Meminta audien untuk menjelaskan
kembali tentang materi yang telah
disampaikan
 Menanyakan perasaan klien sesudah
diberikan pendidikan kesehatan
Menjawab
Menjelaskan
Menjawab
4 2 menit Penutup:
 Menutup pertemuan dengan
menyimpulkan materi yang telah
dibahas
 Memberikan salam penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
LAMPIRAN MATERI
PROSEDUR PERSIAPAN WSD
A. Pengertian
Persiapan pre operasi adalah persiapan yang dimulai ketika keputusan untuk operasi
dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim kemeja operasi.
WSD (Water Sealed Drainage) merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum
dengan menggunakan pipa penghubung.
B. Langkah-langkah prosedur persiapan WSD
1. Informed consent
Pasien dan/atau keluarga menandatangani informed consent (surat izin WSD)
2. Pemeriksaan pre WSD
a) Pengambilan cairan pleura (Torakosintesis)
Torakosintesis adalah penusukan area sela iga ke 5 oleh dispo 3 cc dilakukan dengan tujuan
memastikan cairan efusi pleura belum mengering dan mengetahui area efusi pleura.
b) Riwayat keperawatan : pasien akan dikaji tentang keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang
dan riwayat kesehatan yang lalu.
c) Pengkajian fisik : pasien akan dilakukan fokus pemeriksaan sistem pernafasan.
3. Rutinitas pre WSD
a) Pemeriksaan tanda-tanda vital : Pengukuran tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
b) Pemasangan infus : disesuaikan dengan instruksi dokter penanggungjawab pasien
c) Penggunaan pakaian WSD : pasien harus menggunakan pakaian WSD yang sudah disediakan.
d) Pelepasan perhiasan dan aksesoris yang akan mengganggu prosedur WSD.
4. Pemindahan keruang tindakan
a) Lamanya menunggu : Pasien akan dipindahkan ke ruang tindakan dan menunggu sampai waktu
pelaksanaan dan dokter operator siap.
b) Lamanya prosedur : setelah dokter dan asisten WSD siap, prosedurpun dilaksanakan dengan
memakan waktu kurang lebih 5-10 menit.
5. Prosedur prmasangan WSD
1) Memeriksa kembali instruksi dokter
2) Cek ulang inform consent
3) Mengkaji status pasien: TTV, status pernafasan
4) Pelaksanaan : Prosedur dilakukan oleh dokter spesialis sedangkan perawat sebagai asisten agar
prosedur dapat dilaksanakan dengan baik.
5) Ganti baju pasien dengan baju tindakan operasi
6) Posisikan pasien semi fowler
7) Desinfektan area yang di tusuk
8) Pasang duk bolong
9) Pruff area yang akan di tusuk
10) Anastesi area yang akan di tusuk, meggunakan anastesi lokal shingga pasien tetap sadar.
11) Sayat kulit yang akan di tusuk,siapkan kassa untuk depper (menekan) luka
12) Hecting (jahit luka)
13) Lebarkan sayatan dengan mosquito
14) Tusuk dengan throichart
15) Dekatkan baskom,alirkan cairan pleura ke baskom
16) Masukan slang transfusi yang sudah di bolongi secukupnya
17) Klem slang kira kira 20 cm dari lokasi penusukan, dan mengikat slang dengan benang
18) Keluarkan mandrin trhoicart dari selang
19) Pasang klem transfusi set
20) Buka arteri klem
21) Hubungkan slang ke botol yang sudah disiapkan, alirkan cairan pleura
22) Cuci bersih alat yang telah digunakan dan sterilkan ke central sterile supply department (CSSD)
23) Rapihkan ruangan
C. Efeksamping Jika Tidak Dilakukan WSD
1. Sesak nafas
2. Deviasi (pembengkokan) trakea (tenggorokan)
3. Kollaps (penekanan) paru : hal ini terjadi jika paru-paru dikelilingi kumpulan cairan dalam
waktu yang lama.
4. Empyema (cairan pleura berupa nanah ) : bila cairan pleura terinfeksi menjadi abses.
5. Fibrosis (pengerasan) jaringan paru jika efusi mengering.
D. Perawatan setelahPemasangana WSD
1. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang untuk mendeteksi di bagian dimana masuknya
slang, dan pengganti verband 2 hari sekali atau jika verban kotor, dan perlu diperhatikan agar
kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh dikotori waktu menyeka
tubuh pasien.
2. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat akan diberi
analgetik (obat anti nyeri) oleh dokter.
3. Dalam perawatan yang harus diperhatikan :
a. Penetapan slang : Slang diatur senyaman mungkin, agar tidak mengganggu pergerakan pasien
sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi.
b. Pergantian posisi badan : Usahakan agar pasien dapat merasa nyaman dengan memasang bantal
kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah posisi
tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas yang cedera.
c. Mendorong berkembangnya paru-paru.
1) Latihan napas dalam.
2) Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu slang diklem.
3) Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.
4) Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan WSD.
5. Perawatan “slang” dan botol WSD
a. Cairan dalam botol WSD diganti setiap kali penuh, diukur berapa cairan yang keluar dan dicatat.
b. Setiap hendak mengganti botol dicatat pertambahan cairan dan adanya gelembung udara yang
keluar.
c. Penggantian botol harus “tertutup” untuk mencegah udara masuk yaitu meng”klem” slang.
d. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai sarung
tangan.

More Related Content

What's hot

Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenManajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenpjj_kemenkes
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinpjj_kemenkes
 
Revisi SOP Pemasangan Gaun
Revisi SOP Pemasangan GaunRevisi SOP Pemasangan Gaun
Revisi SOP Pemasangan GaunLucky Vrisandy
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanYuli Thamrin
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanNovy Sari
 
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanProses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanAnnisa Setia Candra
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
 
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptx
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptxOPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptx
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptxAbdulSomad31
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 

What's hot (20)

Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
SAP ASMA
SAP ASMA SAP ASMA
SAP ASMA
 
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenManajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi UrinPemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urin
 
Revisi SOP Pemasangan Gaun
Revisi SOP Pemasangan GaunRevisi SOP Pemasangan Gaun
Revisi SOP Pemasangan Gaun
 
Konsep personal hygiene
Konsep personal hygieneKonsep personal hygiene
Konsep personal hygiene
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian KeperawatanProses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
Proses Keperawatan: Tahap Pengkajian Keperawatan
 
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
Dokter Penanggung Jawab PelayananDokter Penanggung Jawab Pelayanan
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
 
A kep
A kepA kep
A kep
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptx
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptxOPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptx
OPERASIONAL INFUS PUMP DAN SYRINGE PUMP.pptx
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 

Similar to WSD Preparasi

Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusharvard medical scholarship
 
SPO PEMASANGAN INFUS.docx
SPO PEMASANGAN INFUS.docxSPO PEMASANGAN INFUS.docx
SPO PEMASANGAN INFUS.docxAyaAlkaff2
 
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptx
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptxPERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptx
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptxFaridaHanum62
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptAmaliaAdeDiamita
 
SPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docxSPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docxAlfa964736
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.ppt
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.pptPengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.ppt
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.pptNursela13
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 

Similar to WSD Preparasi (20)

Satpel lumbal fungsi 2
Satpel lumbal fungsi 2Satpel lumbal fungsi 2
Satpel lumbal fungsi 2
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
 
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
 
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infusStandar operasional prosedur (sop) penanganan infus
Standar operasional prosedur (sop) penanganan infus
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
La rangki injeksi
La rangki injeksiLa rangki injeksi
La rangki injeksi
 
SPO PEMASANGAN INFUS.docx
SPO PEMASANGAN INFUS.docxSPO PEMASANGAN INFUS.docx
SPO PEMASANGAN INFUS.docx
 
Sop igd
Sop igdSop igd
Sop igd
 
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptx
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptxPERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptx
PERSIAPAN FLEBOTOMI(1).pptx
 
tindakan medis.docx
tindakan medis.docxtindakan medis.docx
tindakan medis.docx
 
TNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptxTNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptx
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
 
SPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docxSPO_Ekokardiography.docx
SPO_Ekokardiography.docx
 
Resume ibs
Resume ibsResume ibs
Resume ibs
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.ppt
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.pptPengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.ppt
Pengantar sitostatika mata kuliah pengantar sitostatika.ppt
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 

WSD Preparasi

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN PRE WSD Judul : Prosedur Water Sealed Drainage (WSD) Hari : 1 hari sebelum WSD dilaksanakan Tempat : Ruang perawatan Waktu : 15 Menit : Pasien pre Water Sealed Drainage (WSD) A. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, pasien diharapkan mengerti tentang prosedur WSD B. Tujuan Instruksional Khusus 1. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD. 2. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD. 3. Pasien mengetahui dan menyebutkan efek samping jika tidak dilakukan WSD
  • 2. 4. Pasien mengerti tentang perawatan setelah pemasangan WSD. C. Sasaran Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada pasien pre WSD D. Materi (terlampir) 1. Menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD 2. Menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD 3. Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD 4. Menjelaskan perawatan setelah pemasangan WSD E. Media : Leaflet dan power point F. Metode : Ceramah dan tanya jawab G. KegiatanPenyuluhan No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta 1 2 menit Pembukaan:  Mengucapkan Salam  Menjelaskan Nama dan Akademik  Menjelaskan tujuan Pendidikan Kesehatan  Menyebutkan materi yang diberikan Menjawab salam Mendengarkan 2 13 menit Pelaksanaan:  Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan tentang prosedur WSD  Menjelaskan tentang pengertian persiapan WSD  Menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD  Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD  Menjelaskan perawatan post pemasangan WSD  Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya Mendengarkan Bertanya
  • 3. 3 5 menit Evaluasi:  Menanyakan kembali hal-hal yang sudah dijelaskan mengenai prosedur persiapanWSD  Meminta audien untuk menjelaskan kembali tentang materi yang telah disampaikan  Menanyakan perasaan klien sesudah diberikan pendidikan kesehatan Menjawab Menjelaskan Menjawab 4 2 menit Penutup:  Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang telah dibahas  Memberikan salam penutup Mendengarkan Menjawab salam
  • 4. LAMPIRAN MATERI PROSEDUR PERSIAPAN WSD A. Pengertian Persiapan pre operasi adalah persiapan yang dimulai ketika keputusan untuk operasi dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim kemeja operasi. WSD (Water Sealed Drainage) merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung. B. Langkah-langkah prosedur persiapan WSD 1. Informed consent Pasien dan/atau keluarga menandatangani informed consent (surat izin WSD) 2. Pemeriksaan pre WSD a) Pengambilan cairan pleura (Torakosintesis) Torakosintesis adalah penusukan area sela iga ke 5 oleh dispo 3 cc dilakukan dengan tujuan memastikan cairan efusi pleura belum mengering dan mengetahui area efusi pleura. b) Riwayat keperawatan : pasien akan dikaji tentang keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan yang lalu. c) Pengkajian fisik : pasien akan dilakukan fokus pemeriksaan sistem pernafasan. 3. Rutinitas pre WSD a) Pemeriksaan tanda-tanda vital : Pengukuran tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi b) Pemasangan infus : disesuaikan dengan instruksi dokter penanggungjawab pasien c) Penggunaan pakaian WSD : pasien harus menggunakan pakaian WSD yang sudah disediakan. d) Pelepasan perhiasan dan aksesoris yang akan mengganggu prosedur WSD. 4. Pemindahan keruang tindakan a) Lamanya menunggu : Pasien akan dipindahkan ke ruang tindakan dan menunggu sampai waktu pelaksanaan dan dokter operator siap. b) Lamanya prosedur : setelah dokter dan asisten WSD siap, prosedurpun dilaksanakan dengan memakan waktu kurang lebih 5-10 menit. 5. Prosedur prmasangan WSD
  • 5. 1) Memeriksa kembali instruksi dokter 2) Cek ulang inform consent 3) Mengkaji status pasien: TTV, status pernafasan 4) Pelaksanaan : Prosedur dilakukan oleh dokter spesialis sedangkan perawat sebagai asisten agar prosedur dapat dilaksanakan dengan baik. 5) Ganti baju pasien dengan baju tindakan operasi 6) Posisikan pasien semi fowler 7) Desinfektan area yang di tusuk 8) Pasang duk bolong 9) Pruff area yang akan di tusuk 10) Anastesi area yang akan di tusuk, meggunakan anastesi lokal shingga pasien tetap sadar. 11) Sayat kulit yang akan di tusuk,siapkan kassa untuk depper (menekan) luka 12) Hecting (jahit luka) 13) Lebarkan sayatan dengan mosquito 14) Tusuk dengan throichart 15) Dekatkan baskom,alirkan cairan pleura ke baskom 16) Masukan slang transfusi yang sudah di bolongi secukupnya 17) Klem slang kira kira 20 cm dari lokasi penusukan, dan mengikat slang dengan benang 18) Keluarkan mandrin trhoicart dari selang 19) Pasang klem transfusi set 20) Buka arteri klem 21) Hubungkan slang ke botol yang sudah disiapkan, alirkan cairan pleura 22) Cuci bersih alat yang telah digunakan dan sterilkan ke central sterile supply department (CSSD) 23) Rapihkan ruangan C. Efeksamping Jika Tidak Dilakukan WSD 1. Sesak nafas 2. Deviasi (pembengkokan) trakea (tenggorokan) 3. Kollaps (penekanan) paru : hal ini terjadi jika paru-paru dikelilingi kumpulan cairan dalam waktu yang lama. 4. Empyema (cairan pleura berupa nanah ) : bila cairan pleura terinfeksi menjadi abses.
  • 6. 5. Fibrosis (pengerasan) jaringan paru jika efusi mengering. D. Perawatan setelahPemasangana WSD 1. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang untuk mendeteksi di bagian dimana masuknya slang, dan pengganti verband 2 hari sekali atau jika verban kotor, dan perlu diperhatikan agar kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh dikotori waktu menyeka tubuh pasien. 2. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat akan diberi analgetik (obat anti nyeri) oleh dokter. 3. Dalam perawatan yang harus diperhatikan : a. Penetapan slang : Slang diatur senyaman mungkin, agar tidak mengganggu pergerakan pasien sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi. b. Pergantian posisi badan : Usahakan agar pasien dapat merasa nyaman dengan memasang bantal kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah posisi tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas yang cedera. c. Mendorong berkembangnya paru-paru. 1) Latihan napas dalam. 2) Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu slang diklem. 3) Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi. 4) Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan WSD. 5. Perawatan “slang” dan botol WSD a. Cairan dalam botol WSD diganti setiap kali penuh, diukur berapa cairan yang keluar dan dicatat. b. Setiap hendak mengganti botol dicatat pertambahan cairan dan adanya gelembung udara yang keluar. c. Penggantian botol harus “tertutup” untuk mencegah udara masuk yaitu meng”klem” slang. d. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai sarung tangan.