Examination of vaginal discharge with the prosedure
WSD Preparasi
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN PRE WSD
Judul : Prosedur Water Sealed Drainage (WSD)
Hari : 1 hari sebelum WSD dilaksanakan
Tempat : Ruang perawatan
Waktu : 15 Menit
: Pasien pre Water Sealed Drainage (WSD)
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, pasien diharapkan mengerti tentang prosedur
WSD
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD.
2. Pasien mengerti dan mampu menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan
WSD.
3. Pasien mengetahui dan menyebutkan efek samping jika tidak dilakukan WSD
2. 4. Pasien mengerti tentang perawatan setelah pemasangan WSD.
C. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada pasien pre WSD
D. Materi (terlampir)
1. Menjelaskan tentang pengertian persiapan tindakan WSD
2. Menjelaskan tentang langkah-langkah prosedur pemasangan WSD
3. Menjelaskan efek samping jika tidak dilakukan WSD
4. Menjelaskan perawatan setelah pemasangan WSD
E. Media : Leaflet dan power point
F. Metode : Ceramah dan tanya jawab
G. KegiatanPenyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan:
Mengucapkan Salam
Menjelaskan Nama dan Akademik
Menjelaskan tujuan Pendidikan
Kesehatan
Menyebutkan materi yang diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan
2 13 menit Pelaksanaan:
Apersepsi dengan menanyakan
pengetahuan tentang prosedur WSD
Menjelaskan tentang pengertian
persiapan WSD
Menjelaskan tentang langkah-langkah
prosedur pemasangan WSD
Menjelaskan efek samping jika tidak
dilakukan WSD
Menjelaskan perawatan post
pemasangan WSD
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Mendengarkan
Bertanya
3. 3 5 menit Evaluasi:
Menanyakan kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan mengenai prosedur
persiapanWSD
Meminta audien untuk menjelaskan
kembali tentang materi yang telah
disampaikan
Menanyakan perasaan klien sesudah
diberikan pendidikan kesehatan
Menjawab
Menjelaskan
Menjawab
4 2 menit Penutup:
Menutup pertemuan dengan
menyimpulkan materi yang telah
dibahas
Memberikan salam penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
4. LAMPIRAN MATERI
PROSEDUR PERSIAPAN WSD
A. Pengertian
Persiapan pre operasi adalah persiapan yang dimulai ketika keputusan untuk operasi
dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim kemeja operasi.
WSD (Water Sealed Drainage) merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari rongga pleura, rongga thorax, dan mediastinum
dengan menggunakan pipa penghubung.
B. Langkah-langkah prosedur persiapan WSD
1. Informed consent
Pasien dan/atau keluarga menandatangani informed consent (surat izin WSD)
2. Pemeriksaan pre WSD
a) Pengambilan cairan pleura (Torakosintesis)
Torakosintesis adalah penusukan area sela iga ke 5 oleh dispo 3 cc dilakukan dengan tujuan
memastikan cairan efusi pleura belum mengering dan mengetahui area efusi pleura.
b) Riwayat keperawatan : pasien akan dikaji tentang keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang
dan riwayat kesehatan yang lalu.
c) Pengkajian fisik : pasien akan dilakukan fokus pemeriksaan sistem pernafasan.
3. Rutinitas pre WSD
a) Pemeriksaan tanda-tanda vital : Pengukuran tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
b) Pemasangan infus : disesuaikan dengan instruksi dokter penanggungjawab pasien
c) Penggunaan pakaian WSD : pasien harus menggunakan pakaian WSD yang sudah disediakan.
d) Pelepasan perhiasan dan aksesoris yang akan mengganggu prosedur WSD.
4. Pemindahan keruang tindakan
a) Lamanya menunggu : Pasien akan dipindahkan ke ruang tindakan dan menunggu sampai waktu
pelaksanaan dan dokter operator siap.
b) Lamanya prosedur : setelah dokter dan asisten WSD siap, prosedurpun dilaksanakan dengan
memakan waktu kurang lebih 5-10 menit.
5. Prosedur prmasangan WSD
5. 1) Memeriksa kembali instruksi dokter
2) Cek ulang inform consent
3) Mengkaji status pasien: TTV, status pernafasan
4) Pelaksanaan : Prosedur dilakukan oleh dokter spesialis sedangkan perawat sebagai asisten agar
prosedur dapat dilaksanakan dengan baik.
5) Ganti baju pasien dengan baju tindakan operasi
6) Posisikan pasien semi fowler
7) Desinfektan area yang di tusuk
8) Pasang duk bolong
9) Pruff area yang akan di tusuk
10) Anastesi area yang akan di tusuk, meggunakan anastesi lokal shingga pasien tetap sadar.
11) Sayat kulit yang akan di tusuk,siapkan kassa untuk depper (menekan) luka
12) Hecting (jahit luka)
13) Lebarkan sayatan dengan mosquito
14) Tusuk dengan throichart
15) Dekatkan baskom,alirkan cairan pleura ke baskom
16) Masukan slang transfusi yang sudah di bolongi secukupnya
17) Klem slang kira kira 20 cm dari lokasi penusukan, dan mengikat slang dengan benang
18) Keluarkan mandrin trhoicart dari selang
19) Pasang klem transfusi set
20) Buka arteri klem
21) Hubungkan slang ke botol yang sudah disiapkan, alirkan cairan pleura
22) Cuci bersih alat yang telah digunakan dan sterilkan ke central sterile supply department (CSSD)
23) Rapihkan ruangan
C. Efeksamping Jika Tidak Dilakukan WSD
1. Sesak nafas
2. Deviasi (pembengkokan) trakea (tenggorokan)
3. Kollaps (penekanan) paru : hal ini terjadi jika paru-paru dikelilingi kumpulan cairan dalam
waktu yang lama.
4. Empyema (cairan pleura berupa nanah ) : bila cairan pleura terinfeksi menjadi abses.
6. 5. Fibrosis (pengerasan) jaringan paru jika efusi mengering.
D. Perawatan setelahPemasangana WSD
1. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang untuk mendeteksi di bagian dimana masuknya
slang, dan pengganti verband 2 hari sekali atau jika verban kotor, dan perlu diperhatikan agar
kain kassa yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh dikotori waktu menyeka
tubuh pasien.
2. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa sakit yang hebat akan diberi
analgetik (obat anti nyeri) oleh dokter.
3. Dalam perawatan yang harus diperhatikan :
a. Penetapan slang : Slang diatur senyaman mungkin, agar tidak mengganggu pergerakan pasien
sehingga rasa sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi.
b. Pergantian posisi badan : Usahakan agar pasien dapat merasa nyaman dengan memasang bantal
kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang, melakukan pernapasan perut, merubah posisi
tubuh sambil mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas yang cedera.
c. Mendorong berkembangnya paru-paru.
1) Latihan napas dalam.
2) Latihan batuk yang efisien : batuk dengan posisi duduk, jangan batuk waktu slang diklem.
3) Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.
4) Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan WSD.
5. Perawatan “slang” dan botol WSD
a. Cairan dalam botol WSD diganti setiap kali penuh, diukur berapa cairan yang keluar dan dicatat.
b. Setiap hendak mengganti botol dicatat pertambahan cairan dan adanya gelembung udara yang
keluar.
c. Penggantian botol harus “tertutup” untuk mencegah udara masuk yaitu meng”klem” slang.
d. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai sarung
tangan.