SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
RSD. MADANI
PROSEDUR
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen : No. Revisi Halaman
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1. IGD kebidanan
2. Kamar bersalin
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur RSDM
Isharwati, M.Kes
Pengertian :
Pemasangan Infus :
Tindakan yang di lakukan kepada pasien untuk terapi intravena dengan
tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui
vena dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan : Sebagai acuan dalam pemasangan infus
Kebijakan : /SK/RSDM/2012
Prosedur : Indikasi Pemasangan Infus :
1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah) syok hipovolemik.
2. Pada kasus penyakit berat (contoh: sepsis) pemberian obat antibiotic
melalui intravena.
3. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas, atau hanya
tersedia dalam sediaan intravena.
4. Pasien tidak dapat makan dan minum karena muntah berkepanjangan,
atau memang tidak dapat menelan obat.
5. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi.
Persiapan keluarga : Pemberitahuan dan persetujuan keluarga untuk
dilakukan pemasangan infus
Persiapan Alat :
1. Abocath no 18
2. Transfusi set / Infus set (sesuai program medis)
3. Jenis cairan intravena Ringer lactate, Dextrose 5%, Nacl 0.9% (sesuai
program medis)
4. Handscoen sekali pakai
5. Kapas alcohol 70%
6. Tornikuet
7. Kassa steril
8. Hipafix dan plester
9. Gunting
10. Nierbekken
11. Tiang infus
Penatalaksanaan :
1. Mencuci tangan.
2. Mendekatkan alat dan menjelaskan kepada pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan.
3. Mengatur posisi pasien
4. Menyiapkkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang
infus dan gantungkan pada tiang infuse.
5. Isi cairan ke dalam perangkat infus dengan menekan bagian ruang
tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemuadian buka
penutup hingga selang terisi cairan dan keluar udaranya.
6. Menentukan area vena yang akan di pasang abocath.
7. Pasang tornikuet pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk.
8. Gunakan sarung tangan dan desinfeksi area yang akan ditusuk dengan
kapas alcohol dengan diameter 5-10 cm.
9. Tusukkan abocath ke vena dengan jarum menghadap keatas, pastikan
jarum sudah masuk ke dalam vena, tarik jarum perlahan dan masukkan
abocath.
10. Sambungkan abocath dengan selang infuse.
11. Lakukan fiksasi ujung jarum ditempat insersi, tutup area insersi
dengan kassa steril kemudian rekatkan dengan hipafix dan plester.
12. Atur tetesan infuse sesuai program medis.
13. Rapikan alat dan buang jarum pada tempatnya dan buang sampah non
infeksius ke tempatnya.
14. Lepas sarung tangan dan cuci tangan kembali.
15. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi
kebidanan.
Unit Terkait
Dokumen
terkait
Petugas terkait
: 1. Igd ponek
2. Kamar bersalin
1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
1. Tim ponek
2. Petugas ruang perawatan
3. Petugas kamar bersalin

More Related Content

Similar to SPO PEMASANGAN INFUS.docx (20)

Analisa ok
Analisa okAnalisa ok
Analisa ok
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
35 protapmemasanginfus
35 protapmemasanginfus35 protapmemasanginfus
35 protapmemasanginfus
 
Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Definisi anatomi
Definisi anatomiDefinisi anatomi
Definisi anatomi
 
PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.docPELAKSANAAN PELEPASAN.doc
PELAKSANAAN PELEPASAN.doc
 
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGTMemasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
SOP HB0.docx
SOP HB0.docxSOP HB0.docx
SOP HB0.docx
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 
2. leaflet intravena
2. leaflet intravena2. leaflet intravena
2. leaflet intravena
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 

Recently uploaded

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

SPO PEMASANGAN INFUS.docx

  • 1. RSD. MADANI PROSEDUR PEMASANGAN INFUS No. Dokumen : No. Revisi Halaman STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 1. IGD kebidanan 2. Kamar bersalin Tanggal terbit : Ditetapkan, Direktur RSDM Isharwati, M.Kes Pengertian : Pemasangan Infus : Tindakan yang di lakukan kepada pasien untuk terapi intravena dengan tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam jangka waktu tertentu. Tujuan : Sebagai acuan dalam pemasangan infus Kebijakan : /SK/RSDM/2012 Prosedur : Indikasi Pemasangan Infus : 1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah) syok hipovolemik. 2. Pada kasus penyakit berat (contoh: sepsis) pemberian obat antibiotic melalui intravena. 3. Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas, atau hanya tersedia dalam sediaan intravena. 4. Pasien tidak dapat makan dan minum karena muntah berkepanjangan, atau memang tidak dapat menelan obat. 5. Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi. Persiapan keluarga : Pemberitahuan dan persetujuan keluarga untuk dilakukan pemasangan infus Persiapan Alat : 1. Abocath no 18 2. Transfusi set / Infus set (sesuai program medis) 3. Jenis cairan intravena Ringer lactate, Dextrose 5%, Nacl 0.9% (sesuai program medis) 4. Handscoen sekali pakai 5. Kapas alcohol 70% 6. Tornikuet 7. Kassa steril 8. Hipafix dan plester 9. Gunting 10. Nierbekken 11. Tiang infus Penatalaksanaan : 1. Mencuci tangan. 2. Mendekatkan alat dan menjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 3. Mengatur posisi pasien 4. Menyiapkkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan gantungkan pada tiang infuse. 5. Isi cairan ke dalam perangkat infus dengan menekan bagian ruang tetesan hingga ruangan tetesan terisi sebagian, kemuadian buka penutup hingga selang terisi cairan dan keluar udaranya. 6. Menentukan area vena yang akan di pasang abocath. 7. Pasang tornikuet pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk. 8. Gunakan sarung tangan dan desinfeksi area yang akan ditusuk dengan
  • 2. kapas alcohol dengan diameter 5-10 cm. 9. Tusukkan abocath ke vena dengan jarum menghadap keatas, pastikan jarum sudah masuk ke dalam vena, tarik jarum perlahan dan masukkan abocath. 10. Sambungkan abocath dengan selang infuse. 11. Lakukan fiksasi ujung jarum ditempat insersi, tutup area insersi dengan kassa steril kemudian rekatkan dengan hipafix dan plester. 12. Atur tetesan infuse sesuai program medis. 13. Rapikan alat dan buang jarum pada tempatnya dan buang sampah non infeksius ke tempatnya. 14. Lepas sarung tangan dan cuci tangan kembali. 15. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi kebidanan. Unit Terkait Dokumen terkait Petugas terkait : 1. Igd ponek 2. Kamar bersalin 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 1. Tim ponek 2. Petugas ruang perawatan 3. Petugas kamar bersalin