Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan tasawuf akhlaki dan tokoh-tokohnya, serta praktek dan ciri-ciri ajaran tasawuf akhlaki yang meliputi tahapan takhalli, tahalli, dan tajalli beserta sikap-sikapnya. Dijelaskan pula unsur-unsur agama dan budaya yang dianggap masuk ke dalam ajaran tasawuf."
2. Sejarah PerkembanganTasawuf Akhlaki
Keberadaan tasawuf tidak lepas dari hujatan, paradox, dan juga pertentangan
didalam Islam sendiri. Hujatan dan pertentangan tersebut dibawa oleh para ulama
yang terpengaruhi pemikiran Orientalis
Para Orientalis menyebutkan tasawuf mirip unsur ajaran Yahudi, Yunani, Nasrani,
dan ajaran keagamaan yang berasal dari wilayah timur
Abu AL-A’la Al-Afifi mengklasifikasikan ajaran tasawuf yang dikatakan oleh para
sarjana mengenai faktor tasawuf ini menjadi empat aliran. Pertama, tasawuf
berasal dari India melalui Persia, kedua, tasawuf yang lahir dari asketisme nasrani,
ketiga, tasawuf yang lahir dari ajaran islam itu sendiri. Keempat, tasawuf berasal
dari sumber yang berbeda-beda kemudian menjadi satu dan menjelma menjadi
satu konsep.
3. Unsur Keagamaan Dan Kebudayaan Yang
Dikira Masuk Kedalam Ajaran Tasawuf.
1. Unsur Hindu-Budha
Kesamaan kisah Ibrahim bin Adham dengan
Sidharta Gautama
Kesamaan dalam pemakaian Tasbih
Kesamaan konsep Nirvana dengan konsep Fana’
4. 2. Unsur Persia
Orientalis lain mengatakan bahwa tasawuf muncul dari kebudayaan
Persia, yang jauh lebih tua adanya ketimbang dari tasawuf tersebut
Ungkapan yang mampu menguatkan pendapat dari para Orientalis atas
adanya unsur budaya Persia karena keberadaan para tokoh sufi besar
seperti Ma’ruf Al-Karkhi juga Abu Yazid al-Bustami berasal dari Persia
Tetapi apa yang sebenarnya terjadi adalah, karena Arab dan Persia
sudah lama menjalin kerjasama baik dalam bidang politik, ekonomi,
kemasyarakatan maka dari itulah faktor yang membawa para tokoh sufi
juga hidup dan menyebarluaskan ajaran tasawuf di tanah Persia
5.
6. Yang terjadi sebenarnya ialah, para sufi di abad ke 3 Hijriyah sudah
menganut ajaran tasawuf dari gaya hidup asketis pendahulu-
pendahulu mereka, dan datanglah bantuan teoritis yang berasal dari
Yunani, karena pada saat itu Islam dengan gerakan besar-besaran
menerjemahkan karya-karya filosof yunani untuk memperoleh
keilmuan yang filosofis.
7. Sekali lagi penegasan didalam perkembangan tasawuf harus dilihat dari masa kemasa
perjalanan Islam sendiri. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebenarnya dalam
praktek kehidupan beliau dan juga para sahabat-sahabatnya di abad pertama hjriyah
sudah membawa cikal-bakal ajaran tasawuf, namun mereka belum mengenal istilah
tasawuf tersebut.
Para ahli sepakat mengenai istilah tasawuf dikenal sejak abad ke-2 Hijriyah. Pada masa
itu penguasa disibukkan oleh hirup pikuk kemewahan duniawi, mereka berleha leha
dengan fassilitas yang dimilikinya. Para penguasa terkesan sebagai orang yang gemar
kepada kehidupan yang jauh dari ibadah, mereka terlarut didalam kemewahan yang
mereka miliki. Sedangkan kehidupan disisi lain yang dimiliki oleh orang-orang yang tidak
menyukai kehidupan seperti yang dilakukan penguasa, mereka memilih untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan dzikir, baik dilakukan secara terang-
terangan maupun sembunyi. Adapula mereka yang menghadirkan cara hidup untuk
mendekatkan dirinya kepada Allah dengan metode metode mereka sendiri, para ahli
menyebutnya dengan asketisme. Wujud dari asketisme misalnya menjalankan pola
hidup zuhud.
8. Lanjut lagi, ada pula mereka yang menjalankan hidupnya dipenuhi
dengan ibadah semisal sibuk menjalankan sholat sunnah dan puasa.
Orang-orang yang menjalani kehidupan seperti itu dikenal dengan
nama sufi. Dari sinilah nilai-nilai kehidupan tasawuf di kalangan umat
islam terus berkembang dengan pesat. Dalam perkembangannya
para ahli membagi tasawuf menjadi dua:
Pertama, Tasawuf Akhlaki, ada yang menyebutnya sebagai tasawuf
yang banyak dikembangkan oleh kaum salaf, karena mengarah pada
teori-teori perilaku.
Kedua, Tasawuf Falsafi, yaitu tasawuf yang mengarah pada teori-teori
yang rumit dan memerlukan pemahaman mendalam.
Tasawuf falsafi ini banyak dianut oleh para sufi yang berlatar
belakang seorang filsuf.
9. Praktek ajaranTasawufAkhlaki
1. Takhalli
Takhalli adalah usaha mengosongkan diri dari perilaku atau akhlak
tercela. Al-Hujwiri memaknai takhalli sebagai “berpaling dari
godaan-godaan yang menghalangi manusia dari mencaai Tuhan.
Godaan yang seringkali menghampiri manusia biasanya dapat berupa,
hingar bingar dunia, kesombongan, ghibah, pergaulan yang membawa
kemungkaran. Dengan demikan manusia harus mengosongkan dirinya
atau membebaskan dari kemauan yang sifatnya duniawi.
10. 2. Tahalli
Tahalli adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan
jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak
terpuji. Amatullah Amstrong mengartikan tahalli sebagai
menghias diri dengan sifat-sifat ketuhanan. Tetapi
perhiasan paling sempurna bagi adalah berhias dengan
sifat-sifat penghambaan.
11. Sikap-sikap pada tahap Tahalli
1. Taubat
2. Khauf dan Raja’
3. Zuhud
4. Faqir
5. Sabar
6. Ridho
7. Muroqobah
12. 3. Tajalli
Tajalli adalah terungkapnya nur ghaib.
Tajalli merupakan tingkat setelah takhalli
dan tahalli. Hasil dari jiwa dan organ-organ
tubuh manusia yang telah terisi dengan
butir-butir keindahan akhlak dan keteguhan
hati melahirkan sebuah pengetahuan atau
kemampuan dalam meraih kecintaan nya
yang lebih lanjut kepada Allah.
13. Ciri-ciri Tasawuf Akhlaki
1. Melandaskan diri pada Al-Quran dan As-Sunnah
2. Tidak menggunakan terminologi-terminologi filsafat sebagaimana
terdapat pada ungkapan-ungkapan Syatahat.
3. Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antara
Tuhan dan manusia
4. Kesinambungan antara hakikat dengan syariat. Dalam pengertian
lebih khusus, keterkaitan antara tasawuf ([sebagai aspek
batiniahnya) dengan fiqh (sebagai aspek lahirnya).
5. Lebih terkonsentrasi pada soal pembinaan, pendidikan akhlak,
dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah (latihan mental) dan
langkah takhalli, tahalli, dan tajalli
14. Tokoh-tokohTasawuf Akhlaki
1. Hasan Al-Bashri [21-110 H]
Hasan Al-Bashri, yang nama lengkapnya Abu Sa'id Al-Hasan bin Yasar, adalah seorang
zahid yang amat masyhur di kalangan tabiin. Ia dilahirkan di Madinah pada tahun 21 H
[632 M] dan wafat pada hari Kamis bulan Rajab tanggal 10 tahun 110 H [728 M.].
Ia dilahirkan dua malam sebelum Khalifah Umar bin Khaththab wafat. Ia dikabarkan
bertemu dengan 70 orang sahabat yang turut menyaksikan peperangan Badr dan 300
sahabat lainnya
Ajarana ajarannya tentang
kerohanian senantiasa
didasarkan pada sunnah Nabi'
Sahabat-sahabat Nabi yang masih
hidup pada zaman itu pun
mengakui kebesarannya.
15. Perasaan takut yang menyebabkan hatimu tentram lebih baik daripada rasa
tenteram yang menimbulkan perasaan takut.
Dunia adalah negeri tempat beramal. Barang siapa bertemu dunia dengan
perasaan benci dan zuhud, ia akan berbahagia dan memperoleh faedah darinya.
Tafakur membawa kita pada kebaikan dan berusaha mengerjakannya.
Menyesal atas perbuatan jahat menyebabkan kita untuk tidak mengulanginya lagi.
Dunia ini adalah seorang janda tua yang telah bungkuk dan beberapa kali
ditinggalkan mati suaminya.
Orang yang beriman akan senantiasa berduka cita pada pagi dan sore hari karena
berada di antara dua perasaan takut: Takut mengenang dosa yang telah lampau dan
takut memikirkan ajal yang masih tinggal serta bahaya yang akan mengancam.
Hendaklah setiap orang sadar akan kematian yang senantiasa mengancamnya, akan
kiamat yang akan menagih janjinya.
Banyak duka cita di dunia memperteguh semangat amal saleh.
Ajaran Tasawuf Hasan Al-Bashri
16. 2. Al-Qusyairi
Nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Hawazin bin Abdul Malik bin fflralhah bin
Muhammad An-Naisaburi. Ia lebih dikenal dengan nama Abdul jianm Al-Qusyain' karena ia
berasal dari keturunan kabilah Arab Qusyairi bin Ka'ab yang pindah ke Khurasan pada masa
Dinasti Umawi.19 Al-Qusyairi lahir tahun 376 Hijriah di Istiwa, kawasan Nishafur yang
merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya
17. Ajaran Tasawuf Al-Qusyairi
Seperti halnya para sufi lainnya, Al-Qusyairi juga membicarakan al-hubb al-ilahi,
ma'rifah, fana dan sebagainya, namun, itu semua tidak lain hanyalah hasil dari
pengamalan sunnah.
Uzlah penting dan sangat berguna dalam membina akhlak dan membersihkan jiwa.
Namun, hakikat uzlah yang sebenarnya bukanlah menjahuhi pergaulan dengan
manusia, melainkan meninggalkan akhlak al-mazmumah
Al-Qusyairi juga menekankan pentingnya mengekalkan zikr menurut cara yang
ditalqinkan oleh syaikh, dan menyelaraskan zikr lisan dengan qalb, sebab dengan
itulah seorang sufi akan sampai kepada tingkat gaybah al-zakiri al-mazkur
18. 3. Imam Ghazali
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin
Ta'us Ath-Thusi Asy-Syafi'i Al-Ghazali. Secara singkat dipanggil Al-Ghazali atau Abu
Hamid Al-Ghazali. Ia dipanggil Al-Ghazali karena dilahirkan di Ghazal suatu kota di
Khurasan, Iran, pada tahun 450 Hijriah (1085 M), tiga tahun setelah kaum Saljuk
mengambil alih kekuasaan di Baghdad
19. Ajaran Tasawuf Al-Ghazali
Al-ghazali memilih tasawuf Sunni yang berdasarkan Alquran dan sunnah Nabi
ditambah dengan doktrin AhluSunnah wal Jama'ah
Menurut Al-Ghazali, jalan menuju tasawuf dapat dicapai dengan mematahkan
hambatan-hambatan jiwa dan membersihkan diri dari moral yang tercela,
sehingga kalbu lepas dari segala sesuatu selain Allah dan selalu mengingat-Nya
Al-Ghazali menilai negatif terhadap syathahat
Al-Ghazali sangat menolak paham hulul dan ittihad.
Untuk itu, ia menyodorkan paham baru tentang ma'rifat, yaitu pendekatan diri
kepada Allah tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya. jalan menuju ma'rifat
adalah perpaduan ilmu dan amal, sedangkan buahnya adalah moral.