Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan sistem pendukung keputusan yang mendekomposisikan masalah kompleks menjadi hierarki level dengan elemen spesifik. AHP melibatkan pembentukan hirarki, perbandingan berpasangan, pemeriksaan konsistensi, evaluasi bobot, dan pengambilan keputusan. Studi kasus menggunakan AHP untuk memilih siswa berprestasi yang akan mengikuti olimpiade sains dengan kriteria
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk memprediksi jumlah permintaan air bersih berdasarkan pendapatan keluarga, jumlah tanggungan, dan pengeluaran energi. Hasilnya menunjukkan ada hubungan linier antara permintaan air dengan pendapatan dan jumlah tanggungan, tetapi tidak dengan pengeluaran energi. Semua prediktor berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan air, meskipun hanya pendapatan dan jumlah tanggungan
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran dispersi atau variasi data, yang meliputi jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan deviasi baku. Jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah dari data, sedangkan rerata deviasi dan variansi mengukur seberapa jauh nilai-nilai data bervariasi dari rata-rata nilai data. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung keempat ukuran dispersi
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk memprediksi jumlah permintaan air bersih berdasarkan pendapatan keluarga, jumlah tanggungan, dan pengeluaran energi. Hasilnya menunjukkan ada hubungan linier antara permintaan air dengan pendapatan dan jumlah tanggungan, tetapi tidak dengan pengeluaran energi. Semua prediktor berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan air, meskipun hanya pendapatan dan jumlah tanggungan
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran dispersi atau variasi data, yang meliputi jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan deviasi baku. Jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah dari data, sedangkan rerata deviasi dan variansi mengukur seberapa jauh nilai-nilai data bervariasi dari rata-rata nilai data. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung keempat ukuran dispersi
Kebutuhan protein pada ikan herbivora , formulasi pakan, dan peranan protein ...Ari Panggih Nugroho
Ikan herbivora merupakan ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan. Ikan hebivora pertumbuhannya cenderung lambat jika di bandingkan jenis ikan omnivora dan karnivora. Kebutuhan protein bagi ikan herbivora tentunya berbeda dengan jenis ikan omnivora dan karnivora.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya mikroalga Spirulina sp. Ia menjelaskan klasifikasi, morfologi, dan habitat Spirulina sp. Langkah-langkah budidaya meliputi persiapan peralatan dan bahan pupuk, penambahan bibit ke dalam akuarium, dan pemberian aerasi. Dokumen tersebut juga menyebutkan kandungan gizi dan manfaat Spirulina sp sebagai pakan ikan dan hewan laut lainnya. Nam
Tentang Statistik Kependudukan diantaranya adalah :
- Pengertian Demografi
- Komposisi Jenis Kelamin
- Analisa Rasio Jenis Kelamin
- Mortalitas
- Angka Harapan Hidup
- Fertilitas
- Migrasi
- Migrasi Semasa Hidup
- Migrasi Risen
- Migrasi Total
- Estimasi Penduduk
- Metode Matematik Analisis Kependudukan
- Geometrik dan Eksponensial
- Metode Komponen
- Proyeksi Penduduk
- Tahapan Perhitungan proyeksi penduduk
- Whipple Index
- Myers Index
-
Dokumen tersebut membahas analisis varians (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata antar beberapa kelompok. Metode ini digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas ke dalam komponen antar kelompok dan dalam kelompok menggunakan ukuran F. Contoh penyelesaian menunjukkan penggunaan ANOVA untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan tiga metode mengajar berbeda.
(1) Hipotesis menguji rata-rata masa pakai lampu, dengan H0: 800 jam vs H1: tidak 800 jam.
(2) Statistik uji z atau t dibandingkan dengan daerah kritis untuk menentukan penerimaan/penolakan H0.
(3) Contoh menunjukkan H0 diterima, artinya rata-rata masa pakai lampu masih sekitar 800 jam.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaVidi Al Imami
Dokumen tersebut berisi 10 soal tentang peluang dan statistika yang mencakup konsep peluang saling lepas, peluang bergantung, hipergeometrik, dan multinomial. Soal-soal tersebut dijawab dengan menentukan rumus peluang yang sesuai untuk kemudian dihitung nilainya.
Dokumen tersebut merupakan daftar berbagai uji statistik (z-test, t-test, uji proporsi, uji varians, dan uji kecocokan) beserta asumsi dan keterangan masing-masing uji.
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
AHP adalah metode pengambilan keputusan sistematis untuk masalah yang kompleks dengan menyusun hirarki tujuan, kriteria, subkriteria, dan alternatif. Prosesnya meliputi penyusunan hirarki, perbandingan berpasangan antar elemen, dan perangkingan berdasarkan eigenvector untuk mendapatkan prioritas keputusan. Konsistensi perbandingan diperlukan agar hasilnya dapat diandalkan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya mikroalga Spirulina sp. Ia menjelaskan klasifikasi, morfologi, dan habitat Spirulina sp. Langkah-langkah budidaya meliputi persiapan peralatan dan bahan pupuk, penambahan bibit ke dalam akuarium, dan pemberian aerasi. Dokumen tersebut juga menyebutkan kandungan gizi dan manfaat Spirulina sp sebagai pakan ikan dan hewan laut lainnya. Nam
Tentang Statistik Kependudukan diantaranya adalah :
- Pengertian Demografi
- Komposisi Jenis Kelamin
- Analisa Rasio Jenis Kelamin
- Mortalitas
- Angka Harapan Hidup
- Fertilitas
- Migrasi
- Migrasi Semasa Hidup
- Migrasi Risen
- Migrasi Total
- Estimasi Penduduk
- Metode Matematik Analisis Kependudukan
- Geometrik dan Eksponensial
- Metode Komponen
- Proyeksi Penduduk
- Tahapan Perhitungan proyeksi penduduk
- Whipple Index
- Myers Index
-
Dokumen tersebut membahas analisis varians (ANOVA) satu arah untuk menguji perbedaan rata-rata antar beberapa kelompok. Metode ini digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas ke dalam komponen antar kelompok dan dalam kelompok menggunakan ukuran F. Contoh penyelesaian menunjukkan penggunaan ANOVA untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan tiga metode mengajar berbeda.
(1) Hipotesis menguji rata-rata masa pakai lampu, dengan H0: 800 jam vs H1: tidak 800 jam.
(2) Statistik uji z atau t dibandingkan dengan daerah kritis untuk menentukan penerimaan/penolakan H0.
(3) Contoh menunjukkan H0 diterima, artinya rata-rata masa pakai lampu masih sekitar 800 jam.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian penelitian komparatif dan teknik analisis komparatif serta beberapa jenis uji statistik yang digunakan dalam penelitian komparatif seperti uji t, uji chi kuadrat, uji F dan uji Bartlett beserta contoh penerapannya."
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaVidi Al Imami
Dokumen tersebut berisi 10 soal tentang peluang dan statistika yang mencakup konsep peluang saling lepas, peluang bergantung, hipergeometrik, dan multinomial. Soal-soal tersebut dijawab dengan menentukan rumus peluang yang sesuai untuk kemudian dihitung nilainya.
Dokumen tersebut merupakan daftar berbagai uji statistik (z-test, t-test, uji proporsi, uji varians, dan uji kecocokan) beserta asumsi dan keterangan masing-masing uji.
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
AHP adalah metode pengambilan keputusan sistematis untuk masalah yang kompleks dengan menyusun hirarki tujuan, kriteria, subkriteria, dan alternatif. Prosesnya meliputi penyusunan hirarki, perbandingan berpasangan antar elemen, dan perangkingan berdasarkan eigenvector untuk mendapatkan prioritas keputusan. Konsistensi perbandingan diperlukan agar hasilnya dapat diandalkan.
Sistem pendukung keputusan ini membantu Departemen Sumber Daya Manusia Universitas Gunadarma Depok dalam memilih karyawan berprestasi dengan menggunakan metode AHP untuk menilai kriteria kinerja karyawan dan memberikan skor kepada setiap karyawan. Sistem ini mempermudah pengambilan keputusan dengan memberikan rekomendasi karyawan terbaik berdasarkan analisis nilai prioritas.
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan model pendukung keputusan untuk menganalisis masalah multi kriteria. AHP bekerja dengan membuat hirarki kriteria, melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria, menentukan bobot setiap kriteria, dan menghitung skor alternatif untuk memilih alternatif terbaik. Kasus contoh menggunakan AHP untuk memilih mahasiswa terbaik berdasarkan
Inti dokumen tersebut adalah menjelaskan berbagai pendekatan dalam konstruksi skala sikap yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, meliputi metode analisis perbandingan pasangan, metode interval tampak setara, metode interval berurutan, metode penjumlahan peringkat, analisis scalogram, teknik skala diskriminasi, dan peningkatan skala kumulatif; di mana masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas analisis pemilihan konstruksi kuda-kuda baja untuk bentang besar dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini digunakan untuk menentukan bobot kriteria pemilihan bahan dan menganalisis alternatif bahan yang potensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa baja WF dan baja profil merupakan dua alternatif terbaik berdasarkan beberapa kriteria seperti biaya, kelayakan pelaksanaan, dan k
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...Google
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) menggunakan metode analitik hierarki proses (AHP) di Bank BCA untuk menentukan kenaikan jabatan pegawai. Dokumen ini menjelaskan tentang dekomposisi hierarki, penilaian kriteria dan alternatif, penghitungan konsistensi logis, sintesis prioritas, dan kesimpulan bahwa penggunaan DSS dapat membantu pengambilan
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sahamspamfaifai
1. Sistem pendukung keputusan ini membantu investor memilih emiten saham bank digital terbaik dengan mempertimbangkan beberapa kriteria keuangan dan menggunakan metode Simple Additive Weighting.
2. Berdasarkan hasil perhitungan SAW, AHP, dan WP, emiten saham yang paling disarankan adalah Bank BTPN menurut SAW dan WP, sedangkan menurut AHP adalah Bank BCA.
3. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa SAW lebi
Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menyelesaikan masalah keputusan dengan alternatif terbatas, seperti tabel keputusan, pohon keputusan, dan metode Multi Attribute Decision Making (MADM) seperti Simple Additive Weighting dan Weighted Product untuk perankingan alternatif.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
AHP_.pptx
1. By : Agustin Indah Wulandari
Penggunaan Metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) dalam Sistem
Pendukung Keputusan
2. Pengertian
AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah merupakan suatu sistem
pendukung keputusan yang mendekomposisikan suatu problem multi faktor
yang kompleks kedalam suatu hirarki, di mana setiap levelnya dibentuk dari
elemen-elemen yang spesifik. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki
fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki
memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub
– sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki (Kusrini,
2007).
Pengambil keputusan dilibatkan untuk memberikan pertimbangan dalam
penentuan kepentingan relatif dari faktor-faktor tersebut. Tujuan umum dari
keputusan yang akan diambil terletak pada puncak hirarki, sedangkan kriteria,
serta alternatif keputusan secara berurutan masing-masing berada pada level
yang lebih rendah.
3. Pengertian (2)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah Sistem yang dirancang untuk
menunjang pengambilan keputusan yang menyangkut area permasalahan
tertentu.
Tujuan SPK adalah sebagai second opinion atau information sources
sebagai bahan pertimbangan seorang pimpinan sebelum memutuskan
kebijakan tertentu.
5. Tahapan AHP
1. Pembentukan hirarki
Hirarki merupakan suatu pohon struktur yang dipergunakan untuk
merepresentasikan penyebaran pengaruh mulai dari tujuan turun hingga
sampai pada struktur yang terletak pada level yang paling dasar.
6. Tahapan AHP (2)
2. Perbandingan berpasangan (pairwise comparison)
Langkah dalam AHP melibatkan estimasi prioritas bobot suatu himpunan
kriteria atau alternatif dari suatu matriks bujursangkar yang digunakan dalam
perbandingan berpasangan A = [aij], yang mana nilai bobot ini haruslah positif
dan jika kebijakan mengenai perbandingan berpasangan sudah benar-benar
konsisten maka dibuat suatu perbandingan terbalik dari nilai tersebut, contoh :
aij = 1/aij untuk semua i, j = 1, 2, 3,…,n
Selanjutnya, bobot akhir dari faktor ke-i yang telah dinormalkan, yaitu wi,
adalah sebagai berikut :
n
i
a
a
w
n
i
ij
ij
ij ,...,
2
,
1
/
1
7. Tahapan AHP(3)
Skala perbandingan berpasangan untuk kepentingan relatif yaitu menilai secara
perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lain.
Skala perbandingan yang digunakan dalam AHP menurut Saaty, Thomas L.
(1990) :
8. Tahapan AHP(4)
Di sini wi menunjukkan bobot dari elemen Cn sedangkan aij = wi / wj adalah angka
yang menunjukkan kekuatan dari Ci ketika diperbandingkan dengan Cj. Matriks
dari angka-angka aij ini ditunjukkan oleh A, yaitu sebagai berikut
n
i
n
n
n
n
ij
A
A
A
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
w
a
A
:
1
..
/
/
:
..
:
:
/
..
1
/
/
..
/
1 1
2
1
2
1
2
1
2
1
9. Tahapan AHP(5)
3. Pemeriksaan konsistensi
Memeriksa apakah perbandingan berpasangan yang dilakukan
berdasarkan kebijakan pengambil keputusan masih berada dalam
batas yang ditentukan atau tidak. Pengukuran konsistensi secara
alamiah atau deviasi dari konsistensi disebut dengan indeks
konsistensi (CI = Consistency Index) yang didefinisikan sebagai
berikut :
1
max
n
n
CI
10. Tahapan AHP (6)
Indeks konsistensi dari suatu matriks perbandingan terbalik skala 1 sampai 9
yang di-generate secara random, dengan hasil perbandingan terbaliknya, untuk
tiap ukuran matriks disebut dengan Indeks Random (RI = Random Index) yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Sehingga rasio konsistensi (CR = Consistency Ratio) didefinisikan sebagai
rasioantara CI dan RI untuk ordo matriks yang sama CR = CI / RI
CR <0.01 maka kebijakan dapat diterima. Jika nilai CR lebih dari 0.01 maka
pimpinan perlu meninjau kembali kebijakan yang diambil.
11. Tahapan AHP (7)
4. Evaluasi bobot keseluruhan
Bobot dari setiap kriteria yang telah didapatkan di kalikan dengan nilai
kriteria pada masing-masing alternatif sehingga alternatif terbaik
adalah alternatif yang memiliki prioritas tertinggi.
5. Pengambilan Keputusan kelompok/penetapan kebijakan
Untuk menurunkan hasil kebijakan kelompok, tiap anggota kelompok
membuat kebijakan-kebijakan sendiri pada copy model yang mereka
miliki dan kemudian mengkombinasikan hasilnya
12. Studi kasus
Pada suatu sekolah terdapat beberapa anak berprestasi yang ingin dipilih
untuk mengikuti seleksi Olimpiade Sains Nasional. Kepala sekolah ingin
memilih dari beberapa anak tersebut untuk mengikuti seleksi OSN dari
beberapa kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yakni nilai mata
pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi.
Kepala sekolah ingin menentukan siapa saja yang berhak mengikuti
seleksi OSN tersebut berdasarkan nilai mata pelajaran tersebut.
14. Pembahasan kasus (2)
2. Perbandingan berpasangan
Dari kasus diatas kita coba membuat matriks berpasangan
berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan sebelumnya. Dalam
contoh tersebut misalkan kepala sekolah lebih mengutamakan mata
pelajaran matematika dengan tingkat kepentingan 2 kali dari mata
pelajaran lainnya, sedangkan untuk mata pelajaran lainnya memiliki
tingkat kepentingan yang sama.
15. Pembahasan kasus (3)
Hasil pembuatan matrik berpasangan berdasarkan 4 kriteria mata
pelajaran.
Nilai kepentingan matematika = 2 kali mata pelajaran lainnya
16. Pembahasan kasus (4)
Setelah membentuk matriks berpasangan, maka langkah selanjutnya
adalah menormalisasi matrik tersebut dengan membagi tiap elemen
matriks dengan kumulatif nilai elemen untuk tiap kriterianya sehingga di
dapat matriks berikut :
17. Pembahasan kasus (5)
3. Pemeriksaan konsistensi
Sebelum memeriksa konsistensi, maka perlu dihitung terlebih dahulu
nilai dari eigen maksimum (λ maks) dari perkalian antara eigen vektor
hasil normalisasi dengan jumlah kolom matriks berpasangan.
λ maks = (0,40*2,5)+(0,20*5)+(0,20*5)+(0,20*5)
= 4
setelah menemukan nilai λ maks, maka langkah berikutnya
menentukan nilai Consistency Index (CI) dengan rumus :
CI = (λmak – n) / (n-1)
18. Pembahasan kasus (6)
Hasil CI setelah dihitung :
CI = (λmaks – n) / (n-1)
= (4-4)/(4-1) = 0
Mencari nilai CR (Consistency Ratio) dengan rumus :
CR = CI / RI
Untuk indeks matrik ordo 4, nilai dari RI (Random Index) bernilai = 0.90
sehingga nilai CR menjadi :
CR = 0/0.90 = 0
Kerena nilai CR ≤ 0.01 (10%), maka kebijakan tersebut bisa dikatakan
konsisten/ bisa diterima.
19. Pembahasan kasus (7)
4. Evaluasi bobot keseluruhan
setelah nilai CR diketahui dan diterima, maka langkah terakhir adalah
menghitung nilai akhir berdasarkan bobot yang telah di hitung
sebelumnya (nilai dari eigen vektor) sehingga nilai akhir menjadi
sebagai berikut :
20. Pembahasan kasus (8)
5. Pengambilan keputusan
Berdasarkan penghitungan AHP, Apabila kita mempunyai beberapa
beberapa alternatif siswa yang akan mengikuti olimpiade, maka
perhitungan akhir bobot dikalikan dengan nilai masing kriteria dalam
satu alternatif diperoleh hasil bahwa Ani Adalah Siswa dengan
peringkat pertama.
Meskipun Nilai Joko lebih tinggi untuk mata pelajaran matematika,
akan tetapi berdasarkan bobot tingkat kepentingan dan nilai untuk
semua mata pelajaran, maka Sistem pendukung keputusan akan
menyarankan user untuk memilih alternatif Ani untuk mengikuti
olimpiade sains matematika.
21. Kesimpulan
Metode AHP sangat cocok untuk memecahkan masalah yang luas
menjadi sebuah model yang fleksibel dan mudah dipahami
Metode AHP sangat tergantung dari input utamanya dimana input
utama yang dimaksud berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal
ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak
berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.