SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
AHP: Pengertian
dan Konsep Dasar
Agustin Indah Wulandari
Analytical Hierarchy Process
(AHP)
o Adalah suatu metode/teknik pengambilan keputusan
secara sistematis atas persoalan yang kompleks
o Tujuannya untuk mendapatkan prioritas keputusan
o Adalah sebuah model yang dibuat menyerupai proses
pengambilan keputusan manusia (human decision
process)
o Diperkenalkan oleh Saaty (1980)
Saaty (1990)
Prosedur AHP: Menyusun
Hirarki
 Teknik analisis dalam AHP dimulai dengan menyusun
persoalan yang kompleks ke dalam tingkatan yang
disebut hirarki
 Elemen hirarki dalam AHP terdiri dari:
1 Objective
2 Criteria
3 Subcriteria
4 Alternatives
Definisi Hirarki
 Alat untuk memahami permasalahan yang kompleks
dengan menyusunnya menjadi tingkatan (level) dengan
elemen yang homogen di setiap tingkatan
 Elemen pada level puncak akan mempengaruhi elemen-
elemen pada level di bawahnya, dan elemen-elemen
pada level terendah adalah elemen paling dependen
(Permadi S, 1992)
Identifikasi elemen dan
levelnya
 Elemen tertinggi disebut sebagai ‘goal’ atau tujuan
 Yaitu masalah yang akan dicari pemecahannya melalui
model AHP
 Dilanjutkan dengan penentuan kriteria-subkriteria-
alternatif yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut
Contoh: Penentuan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK)
Alternatives
Sub criteria
Criteria
Goal KEK
Admin.
Prosedur
Pengusul
1 …
Dokumen
Teknis
Potensi
Investor
Tata
Ruang
Dukungan
Pemda
Teknis
- Dukungan Pemerintah Daerah
> Komitmen Anggaran
> Insentif
> Kelembagaan Perijinan Investasi
> Kebijakan Pengembagan Usaha
- Lokasi Strategis
> Akses Pasar
> Status Pelabuhan Laut
> Status Bandara
> Ketersediaan Supply Listrik
> Ketersediaan Sumber Air
> Jarak ke Sumber Daya Alam/Unggulan
Teknis
- Tata Ruang
> Status Kepemilikan Lahan
> Pernyataan Kesesuaian dengan RTRW Kab/Kota dari Pemda
> Ijin Lokasi (untuk Badan Usaha) atau Penetapan Lokasi (untuk Pemda, KL dan LPNK)
- Rencana Pengembangan KEK
> Rencana Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung
> Rencana Penyerapan Tenaga Kerja
> Kelayakan Finansial
> Kelayakan Ekonomi
> Rencana Bisnis
> Periode Pembangunan KEK
> Dampak Lingkungan
- Potensi Investor
> Pengalaman
> Sumber Dana
> Potensi Kinerja Badan Pengelola
Pairwise Comparison
 Tujuan analisis AHP adalah untuk mendapatkan prioritas
unsur dalam elemen
 Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran tingkat
kepentingan (prioritas) antar unsur dalam elemen
 Teknik untuk mendapatkan ukuran tingkat kepentingan
ini dilakukan dengan cara membandingkan tiap unsur
satu sama lain atau disebut sebagai pairwise comparison
 Basis dari ukuran ini adalah persepsi manusia (human
perception)
 Lebih khusus lagi adalah persepsi dari orang yang paling
mengerti persoalan yang sedang dipecahkan atau expert
Skala:
1 -9 Scale
Intensity of Importance Definition
1 Equal Importance
3 Moderate Importance
5 Strong Importance
7 Very Strong Importance
9 Extreme Importance
2, 4, 6, 8 For compromises between the above
Reciprocals of above In comparing elements i and j
- if i is 3 compared to j
- then j is 1/3 compared to i
Rationals Force consistency
Measured values available
Contoh Ukuran Relatif
Penggunaan skala
 Sebuah unsur dalam elemen diberi skor 1 relatif
terhadap unsur lain berarti unsur tersebut dinilai sama
penting dengan unsur pembandingnya dst
Pengisian persepsi
 Pengisian persepsi
responden pada intinya
adalah pengisian matriks
perbandingan
 Dengan aksioma
resiprokal, untuk square
matrix berukuran n x n,
responden cukup
memberikan penilaian
sebanyak: [n(n-1)/2]
 Misalnya jika n=3,
penilaian =3.2/2=3
elemen
X A B C
A 1 3 5
B 1/3 1 5/3
C 1/5 3/5 1
Ranking
 Bagaimana cara mengubah matriks persepsi menjadi
ranking elemen?
 Saaty mendemonstrasikan bahwa teknik eigen vektor
adalah teknik paling tepat untuk ini.
 Eigenvektor
 Adalah sebuah teknik untuk merangking baris square
matrix (nxn dari pairwise comparison)
 Yaitu dengan mengkuadratkan matrik n x n beberapa kali
 Berhenti apabila jumlah baris setelah dinormalisasi antar
hasil pengkuadratan selisihnya mendekati nol
Contoh: Lihat Hitungan Di
Excel
 Hasil pemeringkatan data hipotetik tadi menghasilkan:
 Artinya elemen A dianggap paling penting, elemen
kedua berikutnya dan elemen ketiga yang paling tidak
penting
 Nilai relatifnya ditunjukkan oleh nilai eigenvektornya
sbb:
Elemen Peringkat
A 0.652173913
B 0.217391304
C 0.130434783
Konsistensi
 Manusia memiliki keterbatasan dalam menyatakan
persepsinya secara konsisten khususnya jika harus
membandingkan banyak elemen
 Konsistensi dalam AHP diperlukan karena sejalan dengan
konsep transitivity dalam analisis preferensi (utilitas)
 Jika A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, sudah
pasti A lebih disukai dari C
 Lebih spesifik konsistensi di sini terkait dengan magnitude
atau skala kesukaannya
Konsistensi..
 Pengertian
 Pengukuran relatif
yang memiliki syarat
tertentu
 Apabila suatu matrik
dengan tiga unsur (i,j,k)
dimana setiap
perbandingannya
dinyatakan dengan a,
akan konsisten 100% jika
memenuhi syarat:
aij.ajk=aik
i j k
A =
i 1 4 2
j ¼ 1 ½
k ½ 2 1
aij.ajk=aik---4. ½ =2
ajk.akj=aij---2.2=2
ajk.aki=aji--- ½ . ½ = ¼
Konsistensi..
 Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
 Jika muncul angka atau skala 5 dalam sebuah matriks
perbandingan maka itu tidak lain adalah 5/1 atau
Aij=wi/wj maka
aij.ajk=(wi/wj).(wj/wk)=wi/wk=aik
 Apabila sebuah sistem persamaan dengan n variabel yang
tidak diketahui dipecahkan dengan cara matriks, dapat
dituliskan
A.x=Y
Konsistensi..
Untuk i=1…n
n
∑
aij.
xi
= yi
j=1
Dengan kata lain
n
∑
aij.wj(1/
wi)
= n
j=1
karena
∑
aij.(wj/w
i)
= 1
maka
n
∑
aij.
wj
= nwi
j=1
Atau
A.w=n.w
dimana
w=eigenvektor
n=eigenvalue
Konsistensi..
 Pengukuran konsistensi suatu matrik berdasarkan suatu
eigenvalue maksimum
 Rumus dari indeks inkonsistensi adalah
 IK=(λmaks-n)/(n-1)
 Selanjutnya indeks inkonsistensi kemudian diubah
menjadi bentuk rasio inkonsistensi dengan membaginya
dengan sebuah indeks random (IR)dengan rumus
 RK=IK/IR
 Jika tingkat konsistensi <10% masih dapat diterima

More Related Content

Similar to Analytical Hierarchy Process (AHP): Pengertian dan Konsep Dasar

39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptxArisSatia
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Indah Fitri Hapsari
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPdessybudiyanti
 
materi analytical hierarchy process (ahp)
materi analytical hierarchy process (ahp)materi analytical hierarchy process (ahp)
materi analytical hierarchy process (ahp)anggaraniiga
 
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SahamSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sahamspamfaifai
 
Jurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitasJurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitasMarnii amiru
 
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...Marnii amiru
 
Jurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang KeputusanJurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang KeputusanOkta Veza
 
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Dex Gunt
 
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)I Gede Iwan Sudipa
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...Google
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4kelasrs12a
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalahArya Ningrat
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1SINBE
 
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.ppt
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.pptPeng Kep Indeks Kinerja-kom.ppt
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.pptssuser9dddf7
 

Similar to Analytical Hierarchy Process (AHP): Pengertian dan Konsep Dasar (20)

39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
39327_mss-pertemun-12_1480954175.pptx
 
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
Analisis komponen utama (Principal Component Analysis)
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHP
 
materi analytical hierarchy process (ahp)
materi analytical hierarchy process (ahp)materi analytical hierarchy process (ahp)
materi analytical hierarchy process (ahp)
 
Pertemuan13
Pertemuan13Pertemuan13
Pertemuan13
 
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SahamSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Saham
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Jurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitasJurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitas
 
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
 
Jurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang KeputusanJurnal Sistem Penunjang Keputusan
Jurnal Sistem Penunjang Keputusan
 
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)
Presentasi Analytic Hierarchy Process (AHP)
 
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Belajar metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
 
Analisis Item dan Norma
Analisis Item dan NormaAnalisis Item dan Norma
Analisis Item dan Norma
 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Peng...
 
Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4Statistika pendidikan unit_4
Statistika pendidikan unit_4
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalah
 
Bab ii rev1
Bab ii rev1Bab ii rev1
Bab ii rev1
 
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.ppt
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.pptPeng Kep Indeks Kinerja-kom.ppt
Peng Kep Indeks Kinerja-kom.ppt
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Analytical Hierarchy Process (AHP): Pengertian dan Konsep Dasar

  • 1. AHP: Pengertian dan Konsep Dasar Agustin Indah Wulandari
  • 2. Analytical Hierarchy Process (AHP) o Adalah suatu metode/teknik pengambilan keputusan secara sistematis atas persoalan yang kompleks o Tujuannya untuk mendapatkan prioritas keputusan o Adalah sebuah model yang dibuat menyerupai proses pengambilan keputusan manusia (human decision process) o Diperkenalkan oleh Saaty (1980)
  • 4. Prosedur AHP: Menyusun Hirarki  Teknik analisis dalam AHP dimulai dengan menyusun persoalan yang kompleks ke dalam tingkatan yang disebut hirarki  Elemen hirarki dalam AHP terdiri dari: 1 Objective 2 Criteria 3 Subcriteria 4 Alternatives
  • 5. Definisi Hirarki  Alat untuk memahami permasalahan yang kompleks dengan menyusunnya menjadi tingkatan (level) dengan elemen yang homogen di setiap tingkatan  Elemen pada level puncak akan mempengaruhi elemen- elemen pada level di bawahnya, dan elemen-elemen pada level terendah adalah elemen paling dependen (Permadi S, 1992)
  • 6. Identifikasi elemen dan levelnya  Elemen tertinggi disebut sebagai ‘goal’ atau tujuan  Yaitu masalah yang akan dicari pemecahannya melalui model AHP  Dilanjutkan dengan penentuan kriteria-subkriteria- alternatif yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
  • 7. Contoh: Penentuan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Alternatives Sub criteria Criteria Goal KEK Admin. Prosedur Pengusul 1 … Dokumen Teknis Potensi Investor Tata Ruang Dukungan Pemda
  • 8. Teknis - Dukungan Pemerintah Daerah > Komitmen Anggaran > Insentif > Kelembagaan Perijinan Investasi > Kebijakan Pengembagan Usaha - Lokasi Strategis > Akses Pasar > Status Pelabuhan Laut > Status Bandara > Ketersediaan Supply Listrik > Ketersediaan Sumber Air > Jarak ke Sumber Daya Alam/Unggulan
  • 9. Teknis - Tata Ruang > Status Kepemilikan Lahan > Pernyataan Kesesuaian dengan RTRW Kab/Kota dari Pemda > Ijin Lokasi (untuk Badan Usaha) atau Penetapan Lokasi (untuk Pemda, KL dan LPNK) - Rencana Pengembangan KEK > Rencana Pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung > Rencana Penyerapan Tenaga Kerja > Kelayakan Finansial > Kelayakan Ekonomi > Rencana Bisnis > Periode Pembangunan KEK > Dampak Lingkungan - Potensi Investor > Pengalaman > Sumber Dana > Potensi Kinerja Badan Pengelola
  • 10. Pairwise Comparison  Tujuan analisis AHP adalah untuk mendapatkan prioritas unsur dalam elemen  Untuk itu, perlu dilakukan pengukuran tingkat kepentingan (prioritas) antar unsur dalam elemen  Teknik untuk mendapatkan ukuran tingkat kepentingan ini dilakukan dengan cara membandingkan tiap unsur satu sama lain atau disebut sebagai pairwise comparison  Basis dari ukuran ini adalah persepsi manusia (human perception)  Lebih khusus lagi adalah persepsi dari orang yang paling mengerti persoalan yang sedang dipecahkan atau expert
  • 11. Skala: 1 -9 Scale Intensity of Importance Definition 1 Equal Importance 3 Moderate Importance 5 Strong Importance 7 Very Strong Importance 9 Extreme Importance 2, 4, 6, 8 For compromises between the above Reciprocals of above In comparing elements i and j - if i is 3 compared to j - then j is 1/3 compared to i Rationals Force consistency Measured values available
  • 12. Contoh Ukuran Relatif Penggunaan skala  Sebuah unsur dalam elemen diberi skor 1 relatif terhadap unsur lain berarti unsur tersebut dinilai sama penting dengan unsur pembandingnya dst
  • 13. Pengisian persepsi  Pengisian persepsi responden pada intinya adalah pengisian matriks perbandingan  Dengan aksioma resiprokal, untuk square matrix berukuran n x n, responden cukup memberikan penilaian sebanyak: [n(n-1)/2]  Misalnya jika n=3, penilaian =3.2/2=3 elemen X A B C A 1 3 5 B 1/3 1 5/3 C 1/5 3/5 1
  • 14. Ranking  Bagaimana cara mengubah matriks persepsi menjadi ranking elemen?  Saaty mendemonstrasikan bahwa teknik eigen vektor adalah teknik paling tepat untuk ini.  Eigenvektor  Adalah sebuah teknik untuk merangking baris square matrix (nxn dari pairwise comparison)  Yaitu dengan mengkuadratkan matrik n x n beberapa kali  Berhenti apabila jumlah baris setelah dinormalisasi antar hasil pengkuadratan selisihnya mendekati nol
  • 15. Contoh: Lihat Hitungan Di Excel  Hasil pemeringkatan data hipotetik tadi menghasilkan:  Artinya elemen A dianggap paling penting, elemen kedua berikutnya dan elemen ketiga yang paling tidak penting  Nilai relatifnya ditunjukkan oleh nilai eigenvektornya sbb: Elemen Peringkat A 0.652173913 B 0.217391304 C 0.130434783
  • 16. Konsistensi  Manusia memiliki keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten khususnya jika harus membandingkan banyak elemen  Konsistensi dalam AHP diperlukan karena sejalan dengan konsep transitivity dalam analisis preferensi (utilitas)  Jika A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, sudah pasti A lebih disukai dari C  Lebih spesifik konsistensi di sini terkait dengan magnitude atau skala kesukaannya
  • 17. Konsistensi..  Pengertian  Pengukuran relatif yang memiliki syarat tertentu  Apabila suatu matrik dengan tiga unsur (i,j,k) dimana setiap perbandingannya dinyatakan dengan a, akan konsisten 100% jika memenuhi syarat: aij.ajk=aik i j k A = i 1 4 2 j ¼ 1 ½ k ½ 2 1 aij.ajk=aik---4. ½ =2 ajk.akj=aij---2.2=2 ajk.aki=aji--- ½ . ½ = ¼
  • 18. Konsistensi..  Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut  Jika muncul angka atau skala 5 dalam sebuah matriks perbandingan maka itu tidak lain adalah 5/1 atau Aij=wi/wj maka aij.ajk=(wi/wj).(wj/wk)=wi/wk=aik  Apabila sebuah sistem persamaan dengan n variabel yang tidak diketahui dipecahkan dengan cara matriks, dapat dituliskan A.x=Y
  • 19. Konsistensi.. Untuk i=1…n n ∑ aij. xi = yi j=1 Dengan kata lain n ∑ aij.wj(1/ wi) = n j=1 karena ∑ aij.(wj/w i) = 1 maka n ∑ aij. wj = nwi j=1 Atau A.w=n.w dimana w=eigenvektor n=eigenvalue
  • 20. Konsistensi..  Pengukuran konsistensi suatu matrik berdasarkan suatu eigenvalue maksimum  Rumus dari indeks inkonsistensi adalah  IK=(λmaks-n)/(n-1)  Selanjutnya indeks inkonsistensi kemudian diubah menjadi bentuk rasio inkonsistensi dengan membaginya dengan sebuah indeks random (IR)dengan rumus  RK=IK/IR  Jika tingkat konsistensi <10% masih dapat diterima