SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
METODE TOPSIS
& CONTOH
IMPLEMENTASI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
(SPK)
Cokorda Gde Wahyu Pramana/ 1605541080
SPK/ DSS ???
“Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu
sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam
proses pengambilan keputusan melalui alternatif –
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data,
informasi dan rancangan model.”
Proses pengambilan keputusan melibatkan 4
tahapan, yaitu:
a. Intelligence, tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari
lingkup problematika serta proses pengenalan masalah.
b. Design, tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses
untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
c. Choice, pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dijalankan. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa
dokumen solusi dan rencana implementasinya
d. Implementation, dalam tahap ini pengambilan keputusan menjalankan
rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang
sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara
kegagalan ditandai dengan tahap adanya masalah yang sedang dicoba untuk
diatasi.
APA ITU TOPSIS???
Technique For Order Preference By Similarity To
Ideal Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM) didasarkan
pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari
solusi ideal negatif.
Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan
keputusan secara praktis. Pengambilan keputusan prioritas peserta sertifikasi
guru ini menggunakan kriteria-kriteria dalam penilaiannya, kriteria tersebut
adalah masa kerja guru, usia guru, golongan / pangkat guru, beban kerja guru,
tugas tambahan dan prestasi kerja yang didapat.
KEUNGGULAN TOPSIS
Metode TOPSIS memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
• Konsepnya yang sederhana dan mudah dipahami,
• Komputasinya efisien, dan
• Memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari
alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang
sederhana.
PROSEDUR METODE TOPSIS
Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Membangun Matriks Keputusan
2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.
3. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
4. Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif.
5. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positifm&
matriks solusi ideal negatif.
6. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif
7. Melakukan Perankingan
Membangun Matriks Keputusan
Matriks keputusan X mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi
berdasarkan n kriteria. Matriks keputusan X dapat dilihat sebagai berikut:
Keterangan:
ai ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin,
xj ( j = 1, 2, 3, . . . ,n ) adalah atribut dimana performansi
alternatif diukur,
xij adalah performansi alternatif ai dengan acuan atribut xj.
1
Membuat matriks keputusan yang
ternormalisasi
TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria xj
yang ternormalisasi, yaitu :
dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n.
Keterangan:
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R,
xij adalah elemen dari matriks keputusan X.
2
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot
ternormalisasi (yij). Dengan bobot wi = ( w1,w2 ,w3 , . . . ,wn ), dimana wi adalah bobot dari
kriteria ke-j dan ∑ sebagai :
dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n.
Membuat matriks keputusan yang
ternormalisasi terbobot
Keterangan:
yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V,
wi adalah bobot kriteria ke-j
rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R.
3
Solusi ideal positif dinotasikan A+ , sedangkan solusi ideal negatif
dinotasikan A-. Berikut ini adalah persamaan dari A+ dan A- :
Keterangan:
yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot y,
yj+ = ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal positif,
yj- = ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal negatif
Dengan,
Menentukan matriks solusi ideal positif &
matriks solusi ideal negatif 4
• Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal positif dirumuskan sebagai :
• Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
ideal negatif dirumuskan sebagai :
Keterangan:
Di+ adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal positif,
Di- adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal negatif,
yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot V,
yj+ adalah elemen matriks solusi ideal positif,
yj- adalah elemen matriks solusi ideal negatif
Menentukan jarak antara alternatif Ai
dengan solusi ideal positif 5
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.
Menentukan nilai preferensi untuk
setiap alternatif (Vi) 6
Alternatif diurutkan dari nilai Vi terbesar ke
nilai terkecil. Alternatif dengan nilai Vi terbesar
merupakan solusi terbaik.
Merangking Alternatif
7
KEGUNAAN METODE TOPSIS
Metode TOPSIS adalah salah satu metode yang
digunakan untuk menyelesaikanmasalah Multi Attribute
Decision Making (MADM). TOPSIS telah digunakan dalam
banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan,
perbandingan performansi dari perusahaan, pebandingan
dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi,
evaluasi pelanggan, dan perancangan robot.
“ SD 3 Kesiman ingin melakukan sertifikasi terhadap
beberapa guru di SD tersebut. Calon guru tersebut
adalah Sarmini, Sugiyem, dan Djarot Suwinto . Bahan
Pertimbangan atau kriteria yang digunakan :
C1 = Masa kerja, C2 = Usia guru, C3 = Golongan, C4 =
Beban kerja,C5 = Tugas Tambahan , C6 = Prestasi
Tentukan guru yang akan mendapatkan sertifikasi! ”
Contoh Studi Kasus Dengan Menggunakan
Metode Topsis
PEMBAHASAN
a. Menentukan Alternatif dan Kriteria
Alternatif disini ialah peserta
sertifikasi misal :
A1 = Djarot Suwinto
A2 = Sarmini
A3 = Sugiyem
Bahan Pertimbangan atau kriteria
yang digunakan :
C1 = Masa kerja
C2 = Usia guru
C3 = Golongan
C4 = Beban kerja
C5 = Tugas Tambahan
C6 = Prestasi
Dari kriteria di atas ditentukan
bobot kriteria sebagai berikut :
Masa kerja = 5
Usia guru = 3
Golongan = 4
Beban kerja = 4
Tugas tambahan = 4
Prestasi = 2
Sehingga diperoleh bobot
kepentingan sebagai berikut :
W = {5,3,4,4,4,2}
b. Membuat Matriks Keputusan
Matriks keputusan ialah matriks nilai setiap kriteria yang dimiliki oleh
alternatif.Matriks keputusan daapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 Tabel Matriks Keputusan
Keterangan :
1 = Sangat buruk
2 = Buruk
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat baik
c. Membuat Tabel Ternormalisasi
Setelah membuat matriks keputusan maka selanjutnya mencari nilai bobot pembagi
untuk menentukan matriks ternormalisasi. Matriks keputusan ternormalisasi dapat
dilihat pada tabel 2 dibawah ini:
Tabel 2 Tabel Keputusan beserta Bobot Pembagi
Untuk membuat matriks ternormalisasi setiap nilai kriteria
dibagi dengan bobotpembaginya. Berikut perhitungannya :
Dan seterusnya sampai didapat nilai matriks ternormalisasi
seperti tabel 3 berikut ini
Tabel 3 Tabel Matriks Ternormalisasi
d. Membuat matriks Normalisasi Berbobot
Pada langkah ini yang dilakukan adalah mengalikan setiap nilai matriks
ternomalisasidengan bobot kepentingan (W) sehingga dihasilkan seperti tabel 4
berikut ini :
Tabel 4 Tabel Matriks Normalisasi Berbobot
e. Mencari nilai Max dan Min
Nilai max nilai tertinggi dari setiap kriteria pada matriks ternormalisasi terbobot,
sedangkan nilai min adalah nilai terendah dari setiap kriteria pada matriks terbobot.
Nilai max dan min dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5 Tabel keputusan beserta Nilai Max dan Min
f. Mencari D+ dan D
Nilai dari D+ dan D- digunakan untuk menentukan hasil
yang akan diperoleh oleh alternatif. Berikut perhitungannya :
Maka diperoleh nilai D+ dan D- pada tabel 6
berikut :
Tabel 6 Tabel Nilai D+ dan D
g. Mencari hasil (V)
Hasil merupakan nilai akhir dari setiap kriteria
berikut hasil dari setiap alternative
h. Melakukan Perangkingan
Alternative diurutkan dari nilai V terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan
nilai V terbesar merupakan solusi terbaik. Hasil yang didapat akan dirangkingkan
dan penentuan peserta sertifikasi guru menggunakan dua cara yaitu dengan
pemberian kuota dimana urutan nilai yang sama dengan atau lebih besar dari
kuota yang diberikan peserta sertifikasi akan lulu dan pemberian standar nilai
dimana nilai yang lebih besar dari standar nilai yang diberikan akan lulus.
Dilihat dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V1 memiliki nilai
terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama yang
akan dipilih untuk sertifikasi guru , yaitu Djarot Suwinto dengan nilai
kriteria tertinggi.
KESIMPULAN
TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan
pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari
solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negative.
Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis.
Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam
bentuk matematis yang sederhana.
Terkait dengan penerapan metode TOPSIS untuk penentuan peserta sertifikasi
guru, hasil akhir yang didapat pada tahapan-tahapan yang dilakukan bahwa sistem
yang dibuat telah mampu untuk menentukan penetapan peserta sertifikasi guru
berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim.2013. “Pedoman Sertifikasi Guru” tersedia dalam
:<http://www.sertifikasiguru.web.id/2013/05/pedoman-sertifikasi-guru-
dalamjabatan.html> diakses pada tanggal 18 Maret 2016.
• Kusumadewi, S., Hartanti, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. (2006).“Fuzzy Multi-Attribute
Decision Making” .Yogyakarta: Graha Ilmu.
• Setiawan, Edi.2011. “ RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KELULUSAN SERTIFIKASI GURU “ tersedia dalam :
<http://eprints.undip.ac.id/36061/1/Edi_Setiawan.pdf> diakses pukul 19.00 WIB pada
tanggal 27 Maret 2016
• Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 14, No. 2, Juni 2017, pp.108 - 116
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

More Related Content

Similar to Sistem pendukung keputusan metode topsis .ppt

prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitianSiti Romlah
 
Pk kondisi tdk pasti
Pk kondisi tdk pastiPk kondisi tdk pasti
Pk kondisi tdk pastiaridom07
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roFransiska Puteri
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Tugas softskill 1 Ekonomi Teknik
Tugas softskill 1 Ekonomi TeknikTugas softskill 1 Ekonomi Teknik
Tugas softskill 1 Ekonomi TeknikSri Sediaz
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Aang Sanusi
 
Fase-fase pengambilan keputusan
Fase-fase pengambilan keputusanFase-fase pengambilan keputusan
Fase-fase pengambilan keputusanI Gede Iwan Sudipa
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfMas Ragil
 
Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Mita Artaningsih
 
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianklastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianAnam Syamsul
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahAnis Fithriyani
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalahArya Ningrat
 

Similar to Sistem pendukung keputusan metode topsis .ppt (20)

prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Pk kondisi tdk pasti
Pk kondisi tdk pastiPk kondisi tdk pasti
Pk kondisi tdk pasti
 
Decision Analysis
Decision AnalysisDecision Analysis
Decision Analysis
 
Pertemuan13
Pertemuan13Pertemuan13
Pertemuan13
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan roITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori keputusan ro
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
AHP_.pptx
AHP_.pptxAHP_.pptx
AHP_.pptx
 
Tugas softskill 1 Ekonomi Teknik
Tugas softskill 1 Ekonomi TeknikTugas softskill 1 Ekonomi Teknik
Tugas softskill 1 Ekonomi Teknik
 
Tugas softskill 1
Tugas softskill 1 Tugas softskill 1
Tugas softskill 1
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 
Proposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iiiProposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iii
 
Fase-fase pengambilan keputusan
Fase-fase pengambilan keputusanFase-fase pengambilan keputusan
Fase-fase pengambilan keputusan
 
Decision Analysis Model
Decision Analysis ModelDecision Analysis Model
Decision Analysis Model
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,Media statistika coba2(^ ^)),,,
Media statistika coba2(^ ^)),,,
 
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujianklastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
klastering-k-means-untuk-penentuan-nilai-ujian
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
 
04410100251 makalah
04410100251 makalah04410100251 makalah
04410100251 makalah
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (9)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Sistem pendukung keputusan metode topsis .ppt

  • 1. METODE TOPSIS & CONTOH IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) Cokorda Gde Wahyu Pramana/ 1605541080
  • 2. SPK/ DSS ??? “Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif – alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.”
  • 3. Proses pengambilan keputusan melibatkan 4 tahapan, yaitu: a. Intelligence, tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. b. Design, tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi. c. Choice, pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen solusi dan rencana implementasinya d. Implementation, dalam tahap ini pengambilan keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tahap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi.
  • 4. APA ITU TOPSIS??? Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis. Pengambilan keputusan prioritas peserta sertifikasi guru ini menggunakan kriteria-kriteria dalam penilaiannya, kriteria tersebut adalah masa kerja guru, usia guru, golongan / pangkat guru, beban kerja guru, tugas tambahan dan prestasi kerja yang didapat.
  • 5. KEUNGGULAN TOPSIS Metode TOPSIS memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : • Konsepnya yang sederhana dan mudah dipahami, • Komputasinya efisien, dan • Memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana.
  • 6. PROSEDUR METODE TOPSIS Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah- langkah sebagai berikut : 1. Membangun Matriks Keputusan 2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. 3. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. 4. Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif. 5. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positifm& matriks solusi ideal negatif. 6. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif 7. Melakukan Perankingan
  • 7. Membangun Matriks Keputusan Matriks keputusan X mengacu terhadap m alternatif yang akan dievaluasi berdasarkan n kriteria. Matriks keputusan X dapat dilihat sebagai berikut: Keterangan: ai ( i = 1, 2, 3, . . . , m ) adalah alternatif-alternatif yang mungkin, xj ( j = 1, 2, 3, . . . ,n ) adalah atribut dimana performansi alternatif diukur, xij adalah performansi alternatif ai dengan acuan atribut xj. 1
  • 8. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria xj yang ternormalisasi, yaitu : dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n. Keterangan: rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R, xij adalah elemen dari matriks keputusan X. 2
  • 9. Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi (yij). Dengan bobot wi = ( w1,w2 ,w3 , . . . ,wn ), dimana wi adalah bobot dari kriteria ke-j dan ∑ sebagai : dengan i=1,2…,m dan j=1,2,…,n. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot Keterangan: yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisai terbobot V, wi adalah bobot kriteria ke-j rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi R. 3
  • 10. Solusi ideal positif dinotasikan A+ , sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-. Berikut ini adalah persamaan dari A+ dan A- : Keterangan: yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot y, yj+ = ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal positif, yj- = ( j = 1, 2, 3, . . . , n ) adalah elemen matriks solusi ideal negatif Dengan, Menentukan matriks solusi ideal positif & matriks solusi ideal negatif 4
  • 11. • Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai : • Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai : Keterangan: Di+ adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal positif, Di- adalah jarak alternative ke-I dari solusi ideal negatif, yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot V, yj+ adalah elemen matriks solusi ideal positif, yj- adalah elemen matriks solusi ideal negatif Menentukan jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif 5
  • 12. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih dipilih. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) 6
  • 13. Alternatif diurutkan dari nilai Vi terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan nilai Vi terbesar merupakan solusi terbaik. Merangking Alternatif 7
  • 14. KEGUNAAN METODE TOPSIS Metode TOPSIS adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikanmasalah Multi Attribute Decision Making (MADM). TOPSIS telah digunakan dalam banyak aplikasi termasuk keputusan investasi keuangan, perbandingan performansi dari perusahaan, pebandingan dalam suatu industri khusus, pemilihan sistem operasi, evaluasi pelanggan, dan perancangan robot.
  • 15. “ SD 3 Kesiman ingin melakukan sertifikasi terhadap beberapa guru di SD tersebut. Calon guru tersebut adalah Sarmini, Sugiyem, dan Djarot Suwinto . Bahan Pertimbangan atau kriteria yang digunakan : C1 = Masa kerja, C2 = Usia guru, C3 = Golongan, C4 = Beban kerja,C5 = Tugas Tambahan , C6 = Prestasi Tentukan guru yang akan mendapatkan sertifikasi! ” Contoh Studi Kasus Dengan Menggunakan Metode Topsis
  • 17. a. Menentukan Alternatif dan Kriteria Alternatif disini ialah peserta sertifikasi misal : A1 = Djarot Suwinto A2 = Sarmini A3 = Sugiyem Bahan Pertimbangan atau kriteria yang digunakan : C1 = Masa kerja C2 = Usia guru C3 = Golongan C4 = Beban kerja C5 = Tugas Tambahan C6 = Prestasi Dari kriteria di atas ditentukan bobot kriteria sebagai berikut : Masa kerja = 5 Usia guru = 3 Golongan = 4 Beban kerja = 4 Tugas tambahan = 4 Prestasi = 2 Sehingga diperoleh bobot kepentingan sebagai berikut : W = {5,3,4,4,4,2}
  • 18. b. Membuat Matriks Keputusan Matriks keputusan ialah matriks nilai setiap kriteria yang dimiliki oleh alternatif.Matriks keputusan daapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Tabel Matriks Keputusan Keterangan : 1 = Sangat buruk 2 = Buruk 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat baik
  • 19. c. Membuat Tabel Ternormalisasi Setelah membuat matriks keputusan maka selanjutnya mencari nilai bobot pembagi untuk menentukan matriks ternormalisasi. Matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini: Tabel 2 Tabel Keputusan beserta Bobot Pembagi
  • 20. Untuk membuat matriks ternormalisasi setiap nilai kriteria dibagi dengan bobotpembaginya. Berikut perhitungannya :
  • 21. Dan seterusnya sampai didapat nilai matriks ternormalisasi seperti tabel 3 berikut ini Tabel 3 Tabel Matriks Ternormalisasi
  • 22. d. Membuat matriks Normalisasi Berbobot Pada langkah ini yang dilakukan adalah mengalikan setiap nilai matriks ternomalisasidengan bobot kepentingan (W) sehingga dihasilkan seperti tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Tabel Matriks Normalisasi Berbobot
  • 23. e. Mencari nilai Max dan Min Nilai max nilai tertinggi dari setiap kriteria pada matriks ternormalisasi terbobot, sedangkan nilai min adalah nilai terendah dari setiap kriteria pada matriks terbobot. Nilai max dan min dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini : Tabel 5 Tabel keputusan beserta Nilai Max dan Min
  • 24. f. Mencari D+ dan D Nilai dari D+ dan D- digunakan untuk menentukan hasil yang akan diperoleh oleh alternatif. Berikut perhitungannya :
  • 25. Maka diperoleh nilai D+ dan D- pada tabel 6 berikut : Tabel 6 Tabel Nilai D+ dan D
  • 26. g. Mencari hasil (V) Hasil merupakan nilai akhir dari setiap kriteria berikut hasil dari setiap alternative
  • 27. h. Melakukan Perangkingan Alternative diurutkan dari nilai V terbesar ke nilai terkecil. Alternatif dengan nilai V terbesar merupakan solusi terbaik. Hasil yang didapat akan dirangkingkan dan penentuan peserta sertifikasi guru menggunakan dua cara yaitu dengan pemberian kuota dimana urutan nilai yang sama dengan atau lebih besar dari kuota yang diberikan peserta sertifikasi akan lulu dan pemberian standar nilai dimana nilai yang lebih besar dari standar nilai yang diberikan akan lulus. Dilihat dari nilai V ini dapat dilihat bahwa V1 memiliki nilai terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama yang akan dipilih untuk sertifikasi guru , yaitu Djarot Suwinto dengan nilai kriteria tertinggi.
  • 28. KESIMPULAN TOPSIS merupakan suatu bentuk metode pendukung keputusan yang didasarkan pada konsep bahwa alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negative. Konsep ini banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Terkait dengan penerapan metode TOPSIS untuk penentuan peserta sertifikasi guru, hasil akhir yang didapat pada tahapan-tahapan yang dilakukan bahwa sistem yang dibuat telah mampu untuk menentukan penetapan peserta sertifikasi guru berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang ada.
  • 29. DAFTAR PUSTAKA • Anonim.2013. “Pedoman Sertifikasi Guru” tersedia dalam :<http://www.sertifikasiguru.web.id/2013/05/pedoman-sertifikasi-guru- dalamjabatan.html> diakses pada tanggal 18 Maret 2016. • Kusumadewi, S., Hartanti, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. (2006).“Fuzzy Multi-Attribute Decision Making” .Yogyakarta: Graha Ilmu. • Setiawan, Edi.2011. “ RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN SERTIFIKASI GURU “ tersedia dalam : <http://eprints.undip.ac.id/36061/1/Edi_Setiawan.pdf> diakses pukul 19.00 WIB pada tanggal 27 Maret 2016 • Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 14, No. 2, Juni 2017, pp.108 - 116 ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online