1. DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,dan
perubahannya
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 26/PRT/M/2007tentang Pedoman
Tim Ahli Bangunan Gedung
• Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang PenerapanSistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Jo.Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2018tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan KesehatanKerja (SMK3) Konstruksi
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
2. IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PENYEBABNYA
BENCANA ALAM
HUMAN
ERROR
USIA
BANGUNAN
LINGKUNGAN
TIDAK ADA
PEMELIHARAAN
3. INTENSITAS KERUSAKANSTRUKTUR
SOLUSI
KERUSAKAN
PERBAIKAN
ARSITEKTUR
Menambal retak-retak pada tembok,
plesteran, dll.
Memperbaiki pintu-pintu, jendela-jendela,
mengganti kaca, dll.
Memperbaiki kabel-kabel listrik.
Memperbaiki pipa-pipa air, pipa gas,
saluran pembuangan.
Membangun kembali dinding-dinding
pemisah,cerobong, pagar, dll.
Memplester kembali dinding-dinding
Mengatur kembali genteng-genteng.
Mengecat ulang, dll
Tujuannya adalah
mengembalikan bentuk
arsitektur bangunan agar
semua perlengkapan /
peralatan
dapat berfungsi kembali.
4. Sumber-sumber Bahaya di Pekerjaan Perawatan
Bangunan
Tempat kerja pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan
atau pembongkaran bangunan termasuk bangunan pengairan,
saluran,terowongan dsb.
Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya jatuh
ataukejatuhan,terkena pelantinganalat atau benda, tertimbun, terperosok,
hanyut.
Dilakukan pekerjaan dalam sumuran/lobang.
Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatastanah atau perairan.
Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan, suhu yang tinggi atau rendah,
cuaca ygekstrim.
Dilakukan pekerjaan di dalam pengaruh radiasiatau gelombangelektromagnetik,
asap, debu.
Dilakukan pekerjaan dalam ruangan terbatas(confined-space).
5. PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
• Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja
konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam
atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
• Helm
Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar
benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang
berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau
material konstruksi yang jatuh dari atas.
• Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian
tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau
safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini dalah menjaga seorang pekerja dari
kecelakaan kerja pada saat bekerja
6. Potensi bahaya
Terjadi pelebaran keretakan
yang dapatmengakibatkan
tersandung bagi yangmelewati
REKOMENDASI
Dilakukan penambalan plester
pada keretakan
CONTOH TEMUAN