BENARKAH MANUSIA ADAM DAN MUHAMMAD SERUPA DALAM HAL KERAKUSAN KEKUASAAN DUNIAWI SEPERTI FAKTA DIBAWAH INI? SILAHKAN NILAI SENDIRI.
Cendekiawan dunia yang cerdas dan bijaksana di era digital sadar bahwa Tuhan universal tidak pernah membuat agama, tidak beragama apalagi mengkafirkan agama lain. Agama berikut dogma dan doktrin yang kaku beku adalah karya manusia, sehingga agama adalah bagaikan penjara sempit bagi Tuhan dan manusia. hubungan antara manusia dengan Tuhannya tidak memerlukan biro jasa perantara yang disebut agama. Agama telah menjadi sumber konflik, kerusuhan, perpecahan antar manusia sepanjang jaman, maka agama sudah tidak laku di negara maju dan modern, konsep BERKEYAKINAN/BERTUHAN TANPA BERAGAMA (BTB) dipandang sebagai alternatip terbaik bagi manusia modern.
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
KekuasaanDuniawi
1. STUDI KAJIAN: BENARKAH MANUSIA ADAM DAN MUHAMMAD SERUPA DALAM HAL
KERAKUSAN KEKUASAAN DUNIAWI SEPERTI FAKTA DIBAWAH INI? SILAHKAN NILAI
SENDIRI.
Cendekiawan dunia yang cerdas dan bijaksana di era digital sadar bahwa Tuhan universal tidak
pernah membuat agama, tidak beragama apalagi mengkafirkan agama lain. Agama berikut
dogma dan doktrin yang kaku beku adalah karya manusia, sehingga agama adalah bagaikan
penjara sempit bagi Tuhan dan manusia. hubungan antara manusia dengan Tuhannya tidak
memerlukan biro jasa perantara yang disebut agama. Agama telah menjadi sumber konflik,
kerusuhan, perpecahan antar manusia sepanjang jaman, maka agama sudah tidak laku di negara
maju dan modern, konsep BERKEYAKINAN/BERTUHAN TANPA BERAGAMA (BTB) dipandang
sebagai alternatip terbaik bagi manusia modern.
Demikian pula manusia bijak dan cerdas sadar bahwa hanya tuhan, yang sangat khas buatan
manusia Arab (Muhammad) dan tidak bersifat universal, menetapkan : membuat agama Islam,
memeluk agama Islam, berbudaya dan berbahasa Arab, bertempat tinggal di batu hitam Kaabah
di Mekah, ibadat menyembah dan mengarah ke batu kabah Mekah, dan mengkafirkan non Islam;
tuhan khas Arab ini dijuluki Alloh SWT.
Nampak ada kemiripan kerakusan kekuasan duniawi antara manusia Adam dan manusia Arab
Muhammad:
Tuhan telah menciptakan manusia, manusia Arab membalas menciptakan tuhan khas Arab lewat
agama yang sangat khas Arab pula (Allah dan Islam), dimana Allah hanya mampu berbahasa
Arab dan berbudaya Arab. Manusia Arab ibarat nabi Adam yang memakan buah pengetahuan
untuk menyamai dan menyaingi kekuasaan Tuhannya, demikian pula manusia Arab
menggunakan buku pengetahuan (bukan buah) yang disebut Alqouran untuk menyamai dan
menyaingi kekuasaan Tuhan universal.
Disamping itu, bangsa Arab tergiur untuk memperebutkan titel sebagai bangsa terpilih dengan
ilustrasi:
- Israel sebagai bangsa terpilih pertama yang melahirkan konsep Tuhan (Yahwe) dan kitab
Taurat.
- Kemudian Yesus yang lahir sebagai bangsa Yahudi dan menyatakan bahwa Yesus datang
untuk menggenapi kitab Taurat dengan munculnya kitab Injil, dan munculnya konsep Esa
dalam bentuk Trinitas.
- Maka bangsa Arab tidak mau ketinggalan untuk menjadi bangsa terpilih juga dengan
melahirkan manusia sempurna sekaligus nabi terakhir yang dikenal sebagai Muhammad,
yang di sekutukan sebagai Tri in One Arab yaitu Alloh-Muhammad-Batu Kaabah Mekah yang
wajib disembah dan dipuji Muslim sedunia, menyaingi Trinitas Kristen yaitu Bapa-Putera-Roh
Kudus. Alloh SWT berbudaya Arab dan hanya mampu berbahasa Arab serta tinggal di
Kaabah Mekah, dimana Muslim wajib berdoa mengarah Mekah dan wajib menemui Alloh di
Mekah minimal sekali dalam hidupnya untuk mendapatkan gelar haji/hajah (yang lebih
membanggakan dibanding PhD). Kitab Alqouran tidak tanggung-tanggung melingkupi kitab
Jabur, Taurat dan Injil dan Alqouran diklaim langsung turun dari tuhan dan sempurna adanya,
demikian pula Muhammad diklaim manusia sempurna dan nabi terakhir.
- Sungguh luar biasa dahsyat, perebutan kekuasaan untuk menguasai Tuhan diantara 3 agama
dari Timur Tengah ini: Yahudi – Kristen – Islam, mereka saling klaim kebenaran kitab suci
masing-masing! Mungkin bangsa Arab terpana bagaimana Paus saat itu dapat menguasai
2. Eropa dengan “menguasai Tuhan” lewat cara kendaraan agama Katholik (agama-poitik-bisnis
dicampur adukan di era jaman kegelapan)!
Alqouran adalah buku carut marut dan campur baur ajaran Yahudi, Kristen, Pagan Arab,
legenda kuno dan ideologi politik bangsa Arab. Alqouran baru muncul sekitar 200 tahun setelah
Muhammad wafat. Alqouran dikontrol lewat tafsir yang ada di hadits yang dibuat oleh ulama
politikus bangsa Arab di jaman kuno! Ulama Indonesia walaupun lebih pandai dan bijaksana tidak
boleh menafsirkan Alqouran, disinilah letak kekuatan Bangsa Arab dalam menjajah pikiran dan
budaya lewat Islam dan budaya Arab. Untuk melindungi Alqouran yang lemah dan rapuh maka
Alqouran hanya boleh ditulis dan dihafal dalam bahasa Arab.
Kemudian lewat Alqouran dan hadits, ulama politikus Arab membangun strategi yang licik dan
jahat untuk menguasai dunia sebagai berikut:
A. TRI TUNGGAL ARAB : menyekutukan tuhan Arab, manusia Arab (Muhammad) dan batu
hitam Kabah di Mekah Arab.
B. TRIAS POLITIKA ARAB: AGAMA POLITIK BISNIS bersatu padu – urusan negara dicampur
adukan dengan urusan agama, strategi ini dijalankan lewat POLITIK IDENTITAS ISLAM, SATU
IDEOLOGI ISLAM MENJELMA MENJADI BANYAK PARTAI. Islam memiliki visi misi negara
Kilafah berbasis hukum Syariah, sebuah konsep bangsa Arab di jaman jahiliah yang sekarang
(2023) sudah usang dan tidak sesuai lagi, sebab melanggar Hak Azasi Manusia dan Kesetaraan!
C. TRIAS GENDAM ARAB (3P) : Pembiasaan, Pembudayaan dan Penjajahan budaya Arab
kedalam kehidupan keseharian manusia Indonesia lewat doktrin/dogma Rukun Islam yang
diturunkan dari Kitab Kuning karangan ulama politikus Arab jaman jahiliah - bukan dari Alqouran.
Bangsa Arab lewat tuhan khas Arab mewajibkan bangsa Indonesia untuk berdoa 5x sehari
dengan jadwal ketat seperti bis kota, puasa 30 hari, lebaran 14 hari, haji 30 hari, umroh 21 hari
(perkiraan waktu untuk acara seremonial keagamaan Islam yang meminta waktu sangat banyak
sehingga mengganggu waktu produktif bangsa, menjadikan bangsa Indonesia mabok agama dan
budaya dari Arab, dan menjadikan akal budi jongkok!).
D. PANCA BISNIS AGAMA ISLAM: ZAKAT, FITRAH, SEDEKAH, HAJI DAN SERTIFIKASI
HALAL HARAM MAKANAN. Agama Islam memang bisnis maha besar yang menggiurkan bagi
pengurusnya namun memiskinkan umat dan negara yang dijajahnya!
E. Untuk melindungi Islam yang lemah dan rapuh maka Alqouran ditulis dalam bahasa Arab
disertai berlapis-lapis konsep dan aturan yang mengandung kekerasan, sangsi sosial, ancaman
dan pemaksaan yang tidak masuk akal dan meresahkan diciptakan, misalnya: pengkafiran,
memandandang rendah martabat wanita, berbohong (taqiya), tidak boleh bergaul dengan kafir,
tidak boleh dipimpin kafir; hukuman pengucilan, kekerasan, honour kiling, hukuman mati bagi
yang murtad, bahkan dialam kuburpun diancam dengan kekerasan oleh malaikat Munkar dan
Nakir, dst.
Dinegara mayoritas Islam, Islam sebagai ideologi politik, mampu menguasai pemerintahan dan
parlemen negara dengan strategi menang dalam jumlah partai politik (parpol). Strategi satu
ideologi Islam menjelma menjadi banyak partai politik, ini menirukan strategi klasik “Raja
Rahwana yang memakai aji kesaktian dasa muka”, satu pribadi raksasa jahat berwajah sepuluh
untuk mengeroyok dan mengalahkan prabu Rama (cerita klasik wayang Ramayana). Demikian
pula dalam politik, jumlah parpol Islam yang banyak namun berbasis ideologi "agama yang sama
3. (Islam)" (bagai Dasa Muka, satu Islam berwajah sepuluh parpol Islam), misal PPP, PBB, PKS,
dst.; ibarat gajah mati dikeroyok semut; parpol nasionalis/kafir kalah dikeroyok oleh koalisi
banyaknya partai Islam. Jadi walaupun kalah dalam pilpres, parpol Islam akan dapat
mendominasi eksekutip, yudikatip dan legislatip melalui strategi koalisi, kolaborasi dan keroyokan
untuk mengalahkan parpol nasionalis atau kafir (non Islam).
a. Dominasi dalam eksekutip: Islam bagaikan “negara dalam suatu negara”, ASN/PNS Islam ada
di semua lembaga/departemen dan membentuk jaringan kepentingan bersama, dari pusat
Jakarta sampai dengan kelurahan! Islam juga mendominasi APBNdan menguasai banyak proyek
nasional, dst.; demikian pula dalam menggalang dana lewat PANCA BISNIS AGAMA ISLAM.
b. Dominasi dalam legislatip: parpol Islam banyak mensponsori penerbitan perbagai
perundangan yang memojokan bahkan mematikan non Islam, misalnya: perda Syariah, halal
haram: pakaian-musik-makanan-bisnis, kolom agama pada KTP, UU PENISTAAN AGAMA, UU
Perkawinan, SKB 2 menteri, FKUB, Islampobhia, hate speech, menjustifikasi dan melindungi
pembentukan ormas Islam yang gemar melakukan MANAJEMEN KETAKUTAN bagi “kafir” dan
polisi cyber space, serta menganggap perlunya Departemen Agama, yang semuanya ini tidak
layak ada di dunia modern.
c. Dominasi dalam yudikatip: Islam melegetimasikan kekuasaanya dibidang sistim informasi,
sistem pendidikan, dst. Henry kissinger, mantan menlu AS, mengatakan: “barang siapa
mendominasi sistim informasi publik maka akan menang dalam pertarungan politik”. dengan
menguasai informasi publik, Islam bebas untuk melakukan strategi : “SESUATU YANG SALAH
NAMUN BILA DIULANG - ULANG DIJEJALKAN AKAN DITERIMA SEBAGAI KEBENARAN”.
Azan dan kotbah 5x sehari lewat speaker/toa mesjid yang menggelegar sampai 500 meteran
adalah bentuk pelaksanaan strategi diatas. bagi non muslim, toa masjid dengan bahasa Arab
yang tidak dimengerti adalah bentuk penjajahan pikiran, agama dan budaya Arab yang nyata.
Saat ini, INTERNET BAGAIKAN DI BOMBARDIR DENGAN IKLAN DAN HOAX BERBASIS
ISLAM. Menemukan sesuatu kebenaran yang disembunyikan para ulama Islam menjadi begitu
sulit (misalnya baru ditemukan di halaman nomor 101 di google search). Contoh hoax konyol
seperti mati di Mekah sebagai tamu Allah langsung masuk surga dan gelar haji lebih berguna dari
gelar DOKTOR akademik, ini adalah menyesatkan namun bisnis menguntungkan triliunan rupiah
bagi bangsa Arab. Demikian pula Islam mampu “mengontrol” Google untuk konten digital yang
membahayakan Islam lewat strategi Islamphobia, UU ITE dan UU Penodaan Agama; diduga ada
staff Islam disusupkan kedalam admin Google cabang Indonesia untuk menjagai kepentingan
Islam/bangsa Arab.
Dominasi sistim pendidikan nasional pun diarahkan demi kepentingan sepihak, Islam dan budaya
Arab. Porsi APBN yang sangat besar dialirkan ke institusi Islam (sekolah dari TK s/d Universitas,
termasuk gaji/honor guru agama, ribuan tempat ibadah). Padahal, sistim pendidikan dengan
menggunakan metode cuci otak, hafalan, paksaan dan hukuman (serta baiat) akan
meminimalkan akal budi, apalagi berlangsung lama sekali sejak kecil sampai dengan dewasa
(minimal TK SD SMP) lewat pendidikan dasar dan menengah yang bagaikan berbasis kurikulum
bangsa Arab dan seragam sekolah yang diarahkan ke budaya Arab. Hasil pendidikan dapat
berupa:”FAITH IS BLIND KEPADA NABI ARAB & LOVE IS BLIND PADA BUDAYA DAN
BAHASA ARAB, DISERTAI MABOK AGAMA SERTA AKAL BUDI JADI JONGKOK” !!!
Di bidang korupsi, agama Islam bagaikan sin laudry (pencuci dosa) mirip money laundry, atau
ibarat obat analgetik (menghilangkan rasa sakit tanpa dapat menghilangkan penyakitnya), agama
4. sekedar menghilangkan/menghibur rasa bersalah dan berdosa karena korupsi dengan cukup
melakukan ritual agama sesuai Rukun Islam, namun Islam ternyata tidak bisa menghilangkan
korupsi, bahkan sebaliknya memarakan korupsi.
Akibat Islam, diduga 1/4 APBN dipakai untuk kepentingan Islam (pendidikan dari tk s/d
universitas, masjid, ormas dan orpol), 1/4 habis dikorupsi parpol Islam, 1/4 untuk cicilan hutang
luar negeri, sisanya 1/4 baru untuk negara! Tidak heran BANGSA INDONESIA BAGAIKAN AYAM
MATI DILUMBUNG PADI; sehingga banyak manusia Indonesia yang terpaksa kerja sebagai
PRT/TKW ke luar negeri. Padahal hasil tambang seperti timah, nikel, gas, minyak, batubara,
emas, bauksit, uranium, (juga pariwisata), dst., dihasilkan oleh pulau-pulau diluar Jawa yang
kebanyakan umatnya non Islam. Semua kekayaan milik bangsa yang Bhineka ini dikumpulkan di
Jakarta hanya untuk dihambur-hamburkan secara sefihak! Tidak heran kalau banyak Pakar
menyebut ISLAM ADALAH EKONOMI BIAYA SANGAT TINGGI BAGI SUATU NEGARA,
sehingga banyak negara Islam yang kacau balau, miskin dan tertinggal.
Ditambah lagi dengan adanya aturan: presiden harus suku Jawa dan beragama Islam (sangat
rasis), maka diduga saat ini (2023) Indonesia telah dijajah oleh bangsa Arab lewat agama khas
Arab yaitu Islam melalui strategi politik identitas Islam dengan meminjam tangan bangsa
Indonesia yang bisa dibeli. Ini membenarkan ramalan Bung Karno: “Perjuanganku lebih mudah
karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri.”
Perlu dimengerti, Non Islam tidak membenci Muslim walau dikafirkan, justru menyayangi mereka,
oleh sebab itu non Islam ingin menyadarkan Muslim akan bahaya agama dan budaya dari bangsa
Arab yang bermaksud menjajah akal budi dan budaya bangsa Indonesia dengan berkedok
agama Islam; Islam yang mengaku agama terakhir ternyata telah membuat kegelapan dunia,
maka patut segera dicerahkan/direformasi seperti agama Katholik yang pernah mengalaminya.
Masih banyak pilihan keyakinan lain yang tidak membahayakan kemanusiaan seperti Islam,
pilihan terpopuler dan terbaik dunia saat ini adalah BERKEYAKINAN TANPA BERAGAMA.
Sekian.
SALAM PANCA SILA. FORUM CERDAS BERKAT DIGITAL, CABANG OXFORD, UK (kumpulan
mahasiswa Indonesianis Pasca Sarjana)
Artikel ADAM MUHAMMAD SAMA.DOCS Edisi lengkap ada di internet (SLIDESHARE & SRIBD).
Harap artikel ini didiskusikan dan diperdebatkan untuk direvisi lalu dipublish ulang demi
BANGKITNYA AKAL BUDI SEHAT BANGSA INDONESIA, TERIMA KASIH. 23Juni 2023.