Teks ini membandingkan kesamaan antara Adam dan Muhammad dalam hal kerakusan kekuasaan duniawi. Adam memakan buah pengetahuan untuk menyamai Tuhan, sementara Muhammad menciptakan agama Islam dan Alquran untuk menyamai kekuasaan Tuhan universal. Agama dan budaya Arab kemudian menjajah pikiran dan budaya bangsa Indonesia melalui strategi politik identitas Islam dan dominasi sistem pendidikan, ekonomi, dan informasi. Teks ini menganjurkan pilihan keyakinan tanpa
1. 1 BEST. STUDI KAJIAN: BENARKAH MANUSIA ADAM DAN MUHAMMAD SERUPA DALAM HAL KERAKUSAN
KEKUASAAN DUNIAWI SEPERTI FAKTA DIBAWAH INI? SILAHKAN NILAI SENDIRI.
Cendekiawan dunia yang cerdas dan bijaksana di era digital sadar bahwa Tuhan universal tidak pernah
membuat agama, tidak beragama apalagi mengkafirkan agama lain. Agama berikut dogma dan doktrin
yang kaku beku adalah karya manusia, sehingga agama adalah bagaikan penjara sempit bagi Tuhan dan
manusia. hubungan antara manusia dengan Tuhannya tidak memerlukan biro jasa perantara yang disebut
agama. Agama telah menjadi sumber konflik, kerusuhan, perpecahan antar manusia sepanjang jaman,
maka agama sudah tidak laku di negara maju dan modern, konsep BERKEYAKINAN/BERTUHAN TANPA
BERAGAMA (BTB) dipandang sebagai alternatip terbaik bagi manusia modern.
Demikian pula manusia bijak dan cerdas sadar bahwa hanya tuhan yang sangat khas buatan Arab dan
tidak universal menetapkan : membuat agama Islam, memeluk agama Islam, berbudaya dan berbahasa
Arab, mengkafirkan non Islam, ibadat menyembah dan mengarah ke batu kabah Mekah.
Nampak ada kemiripan kerakusan kekuasan duniawi antara manusia Adam dan manusia Arab
Muhammad:
Tuhan telah menciptakan manusia, manusia Arab membalas menciptakan tuhan khas Arab lewat agama
yang sangat khas Arab pula (Allah dan Islam), dimana Allah hanya mampu berbahasa Arab dan berbudaya
Arab. Manusia Arab ibarat nabi Adam yang memakan buah pengetahuan untuk menyamai dan menyaingi
kekuasaan Tuhannya, demikian pula manusia Arab menggunakan buku pengetahuan (bukan buah) yang
disebut Alqouran menyamai dan menyaingi untuk menyamai dan menyaingi kekuasaan Tuhan universal.
Alqouran adalah buku carut marut dan campur baur ajaran Yahudi, Kristen, Pagan Arab, legenda kuno
dan ideologi politik bangsa Arab. Alqouran baru muncul sekitar 200 tahun setelah Muhammad wafat.
Alqouran dikontrol lewat tafsir yang ada di hadits yang dibuat oleh ulama politikus bangsa Arab di jaman
kuno! Ulama Indonesia walaupun lebih pandai dan bijaksana tidak boleh menafsirkan Alqouran, disinilah
letak kekuatan Bangsa Arab dalam menjajah pikiran dan budaya lewat Islam dan budaya Arab. Untuk
melindungi Alqouran yang lemah dan rapuh maka Alqouran hanya boleh ditulis dan dihafal dalam bahasa
Arab.
Kemudian lewat Alqouran dan hadits, ulama politikus Arab membangun strategi yang licik dan jahat untuk
menguasai dunia sebagai berikut:
A. TRI TUNGGAL ARAB : menyekutukan tuhan Arab, manusia Arab (Muhammad) dan batu hitam Kabah
di Mekah Arab.
B. TRIAS POLITIKA ARAB: AGAMA POLITIK BISNIS bersatu padu – urusan negara dicampur adukan dengan
urusan agama, strategi ini dijalankan lewat POLITIK IDENTITAS ISLAM, SATU IDEOLOGI ISLAM MENJELMA
MENJADI BANYAK PARTAI. Islam memiliki visi misi negara Kilafah berbasis hukum Syariah, sebuah konsep
bangsa Arab di jaman jahiliah yang sekarang (2023) sudah usang dan tidak sesuai lagi, sebab melanggar
Hak Azasi Manusia dan Kesetaraan!
C. TRIAS GENDAM ARAB (3P) : Pembiasaan, Pembudayaan dan Penjajahan budaya Arab kedalam
kehidupan keseharian manusia Indonesia lewat doktrin/dogma Rukun Islam yang diturunkan dari Kitab
Kuning karangan ulama politikus Arab jaman jahiliah - bukan dari Alqouran. Bangsa Arab lewat tuhan khas
2. Arab mewajibkan bangsa Indonesia untuk berdoa 5x sehari dengan jadwal ketat seperti bis kota, puasa
30 hari, lebaran 14 hari, haji 30 hari, umroh 21 hari (perkiraan waktu untuk acara seremonial keagamaan
Islam yang meminta waktu sangat banyak sehingga mengganggu waktu produktif bangsa, menjadikan
bangsa Indonesia mabok agama dan budaya dari Arab, dan menjadikan akal budi jongkok!).
D. PANCA BISNIS AGAMA ISLAM: ZAKAT, FITRAH, SEDEKAH, HAJI DAN SERTIFIKASI HALAL HARAM
MAKANAN. Agama Islam memang bisnis maha besar yang menggiurkan bagi pengurusnya namun
memiskinkan umat dan negara yang dijajahnya!
E. Untuk melindungi Islam yang lemah dan rapuh maka Alqouran ditulis dalam bahasa Arab disertai
berlapis-lapis konsep dan aturan yang mengandung kekerasan, sangsi sosial, ancaman dan pemaksaan
yang tidak masuk akal dan meresahkan diciptakan, misalnya: pengkafiran, memandandang rendah
martabat wanita, berbohong (taqiya), tidak boleh bergaul dengan kafir, tidak boleh dipimpin kafir;
hukuman pengucilan, kekerasan, honour kiling, hukuman mati bagi yang murtad, bahkan dialam
kuburpun diancam dengan kekerasan oleh malaikat Munkar dan Nakir, dst.
Dinegara mayoritas Islam, Islam sebagai ideologi politik, mampu menguasai pemerintahan dan parlemen
negara dengan strategi menang dalam jumlah partai politik (parpol). Strategi satu ideologi Islam menjelma
menjadi banyak partai politik, ini menirukan strategi klasik “Raja Rahwana yang memakai aji kesaktian
dasa muka”, satu pribadi raksasa jahat berwajah sepuluh untuk mengeroyok dan mengalahkan prabu
Rama (cerita klasik wayang Ramayana). Demikian pula dalam politik, jumlah parpol Islam yang banyak
namun berbasis ideologi "agama yang sama (Islam)" (bagai Dasa Muka, satu Islam berwajah sepuluh
parpol Islam), misal PPP, PBB, PKS, dst.; ibarat gajah mati dikeroyok semut; parpol nasionalis/kafir kalah
dikeroyok oleh koalisi banyaknya partai Islam. Jadi walaupun kalah dalam pilpres, parpol Islam akan dapat
mendominasi eksekutip, yudikatip dan legislatip melalui strategi koalisi, kolaborasi dan keroyokan untuk
mengalahkan parpol nasionalis atau kafir (non Islam).
a. Dominasi dalam eksekutip: Islam bagaikan “negara dalam suatu negara”, ASN/PNS Islam ada di semua
lembaga/departemen dan membentuk jaringan kepentingan bersama, dari pusat Jakarta sampai dengan
kelurahan! Islam juga mendominasi APBNdan menguasai banyak proyek nasional, dst.; demikian pula
dalam menggalang dana lewat PANCA BISNIS AGAMA ISLAM.
b. Dominasi dalam legislatip: parpol Islam banyak mensponsori penerbitan perbagai perundangan yang
memojokan bahkan mematikan non Islam, misalnya: perda Syariah, halal haram: pakaian-musik-
makanan-bisnis, kolom agama pada KTP, UU PENISTAAN AGAMA, UU Perkawinan, SKB 2 menteri, FKUB,
Islampobhia, hate speech, menjustifikasi dan melindungi pembentukan ormas Islam yang gemar
melakukan MANAJEMEN KETAKUTAN bagi “kafir” dan polisi cyber space, serta menganggap perlunya
Departemen Agama, yang semuanya ini tidak layak ada di dunia modern.
c. Dominasi dalam yudikatip: Islam melegetimasikan kekuasaanya dibidang sistim informasi, sistem
pendidikan, dst. Henry kissinger, mantan menlu AS, mengatakan: “barang siapa mendominasi sistim
informasi publik maka akan menang dalam pertarungan politik”. dengan menguasai informasi publik,
Islam bebas untuk melakukan strategi : “SESUATU YANG SALAH NAMUN BILA DIULANG - ULANG
DIJEJALKAN AKAN DITERIMA SEBAGAI KEBENARAN”. Azan dan kotbah 5x sehari lewat speaker/toa mesjid
yang menggelegar sampai 500 meteran adalah bentuk pelaksanaan strategi diatas. bagi non muslim, toa
masjid dengan bahasa Arab yang tidak dimengerti adalah bentuk penjajahan pikiran, agama dan budaya
Arab yang nyata. Saat ini, INTERNET BAGAIKAN DI BOMBARDIR DENGAN IKLAN DAN HOAX BERBASIS
3. ISLAM. Menemukan sesuatu kebenaran yang disembunyikan para ulama Islam menjadi begitu sulit
(misalnya baru ditemukan di halaman nomor 101 di google search). Contoh hoax konyol seperti mati di
Mekah sebagai tamu Allah langsung masuk surga dan gelar haji lebih berguna dari gelar DOKTOR
akademik, ini adalah menyesatkan namun bisnis menguntungkan triliunan rupiah bagi bangsa Arab.
Demikian pula Islam mampu “mengontrol” Google untuk konten digital yang membahayakan Islam lewat
strategi Islamphobia, UU ITE dan UU Penodaan Agama; diduga ada staff Islam disusupkan kedalam admin
Google cabang Indonesia untuk menjagai kepentingan Islam/bangsa Arab.
Dominasi sistim pendidikan nasional pun diarahkan demi kepentingan sepihak, Islam dan budaya Arab.
Porsi APBN yang sangat besar dialirkan ke institusi Islam (sekolah dari TK s/d Universitas, termasuk
gaji/honor guru agama, ribuan tempat ibadah). Padahal, sistim pendidikan dengan menggunakan metode
cuci otak, hafalan, paksaan dan hukuman (serta baiat) akan meminimalkan akal budi, apalagi berlangsung
lama sekali sejak kecil sampai dengan dewasa (minimal TK SD SMP) lewat pendidikan dasar dan menengah
yang bagaikan berbasis kurikulum bangsa Arab dan seragam sekolah yang diarahkan ke budaya Arab. Hasil
pendidikan dapat berupa:”FAITH IS BLIND KEPADA NABI ARAB & LOVE IS BLIND PADA BUDAYA DAN
BAHASA ARAB, DISERTAI MABOK AGAMA SERTA AKAL BUDI JADI JONGKOK” !!!
Di bidang korupsi, agama Islam bagaikan sin laudry (pencuci dosa) mirip money laundry, atau ibarat obat
analgetik (menghilangkan rasa sakit tanpa dapat menghilangkan penyakitnya), agama sekedar
menghilangkan/menghibur rasa bersalah dan berdosa karena korupsi dengan cukup melakukan ritual
agama sesuai Rukun Islam, namun Islam ternyata tidak bisa menghilangkan korupsi, bahkan sebaliknya
memarakan korupsi.
Akibat Islam, diduga 1/4 APBN dipakai untuk kepentingan Islam (pendidikan dari tk s/d universitas,
masjid, ormas dan orpol), 1/4 habis dikorupsi parpol Islam, 1/4 untuk cicilan hutang luar negeri, sisanya
1/4 baru untuk negara! Tidak heran BANGSA INDONESIA BAGAIKAN AYAM MATI DILUMBUNG PADI;
sehingga banyak manusia Indonesia yang terpaksa kerja sebagai PRT/TKW ke luar negeri. Padahal hasil
tambang seperti timah, nikel, gas, minyak, batubara, emas, bauksit, uranium, (juga pariwisata), dst.,
dihasilkan oleh pulau-pulau diluar Jawa yang kebanyakan umatnya non Islam. Semua kekayaan milik
bangsa yang Bhineka ini dikumpulkan di Jakarta hanya untuk dihambur-hamburkan secara sefihak! Tidak
heran kalau banyak Pakar menyebut ISLAM ADALAH EKONOMI BIAYA SANGAT TINGGI BAGI SUATU
NEGARA, sehingga banyak negara Islam yang kacau balau, miskin dan tertinggal.
Ditambah lagi dengan adanya aturan: presiden harus suku Jawa dan beragama Islam (sangat rasis), maka
diduga saat ini (2023) Indonesia telah dijajah oleh bangsa Arab lewat agama khas Arab yaitu Islam melalui
strategi politik identitas Islam dengan meminjam tangan bangsa Indonesia yang bisa dibeli. Ini
membenarkan ramalan Bung Karno: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Perlu dimengerti, Non Islam tidak membenci Muslim walau dikafirkan, justru menyayangi mereka, oleh
sebab itu non Islam ingin menyadarkan Muslim akan bahaya agama dan budaya dari bangsa Arab yang
bermaksud menjajah akal budi dan budaya bangsa Indonesia dengan berkedok agama Islam; Islam yang
mengaku agama terakhir ternyata telah membuat kegelapan dunia, maka patut segera
dicerahkan/direformasi seperti agama Katholik yang pernah mengalaminya. Masih banyak pilihan
keyakinan lain yang tidak membahayakan kemanusiaan seperti Islam, pilihan terpopuler dan terbaik
dunia saat ini adalah BERKEYAKINAN TANPA BERAGAMA. Sekian.
4. SALAM PANCA SILA. FORUM CERDAS BERKAT DIGITAL, CABANG OXFORD, UK (kumpulan mahasiswa
Indonesianis Pasca Sarjana)
Artikel ADAM MUHAMMAD SAMA.DOCS Edisi lengkap ada di internet (SLIDESHARE & SRIBD). Harap
artikel ini didiskusikan dan diperdebatkan untuk direvisi lalu dipublish ulang demi BANGKITNYA AKAL BUDI
SEHAT BANGSA INDONESIA, TERIMA KASIH. 23Juni 2023.