MARI BEBASKAN TUHAN YANG MAHA BESAR DAN KUASA DARI PENJARA SEMPIT BERUPA DOGMA, DOKTRIN, ATURAN RUMIT RITUAL DAN SEREMONIAL DARI AGAMA BUATAN MANUSIA. ANEH TAPI NYATA, TUHAN. SANG PENCIPTA DIPENJARAKAN OLEH CIPTAANNYA (MANUSIA) SENDIRI. ARTIKEL INI MENJAWAB PERTANYAAN MENGAPA BANYAK MANUSIA MURTAD DARI AGAMA DI VIDEO: COKROTV di https://youtu.be/VXOj2TtMfcg?si=NeShqVOzwOs9xIO9/ dan video lain di https://www.youtube.com/live/7BjxHazdhK0?si=3LAZJ7XRLupaV90h/ , di https://youtu.be/NhG-26O6NT8?si=nQwJxID7Iv0zZ3XI/ serta di https://youtu.be/NFUROg5NSSQ?si=1kut0zl894qRWzjx/
1. KAJIAN AKADEMIS : MARI BEBASKAN TUHAN YANG MAHA BESAR DAN KUASA DARI
PENJARA SEMPIT BERUPA DOGMA, DOKTRIN, ATURAN RUMIT RITUAL DAN
SEREMONIAL DARI AGAMA BUATAN MANUSIA. ANEH TAPI NYATA, TUHAN. SANG
PENCIPTA DIPENJARAKAN OLEH CIPTAANNYA (MANUSIA) SENDIRI. ARTIKEL INI
MENJAWAB PERTANYAAN MENGAPA BANYAK MANUSIA MURTAD DARI AGAMA DI
VIDEO: COKROTV di https://youtu.be/VXOj2TtMfcg?si=NeShqVOzwOs9xIO9/ dan video
lain di https://www.youtube.com/live/7BjxHazdhK0?si=3LAZJ7XRLupaV90h/ , di
https://youtu.be/NhG-26O6NT8?si=nQwJxID7Iv0zZ3XI/ serta di
https://youtu.be/NFUROg5NSSQ?si=1kut0zl894qRWzjx/
Berikut ini alasan singkatnya:
1. Peran internet di era digital (2023) telah membuat masyarakat semakin cerdas, kritis dan
bijak sana; manusia semakin sadar bahwa hubungan Tuhan dengan manusia tidak
memerlukan biro jasa perantara/makelar berbiaya tinggi yang disebut agama. Pakar
budaya, filsafat dan ekonomi menduga bahwa agama adalah ekonomi biaya sangat
tinggi karena menghabiskan waktu, tenaga, biaya dan pikiran umat beragama (berikut
bangsanya)! Agama hanya menguntungkan bagi yang pandai memanipulasinya lewat
politik dan bisnis.
2. Masyarakat semakin sadar bahwa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh bangunan, lokasi dan
waktu, Tuhan ada dimana saja, kapan saja dan dihati manusia siapa saja yang terbuka
bagi kehadiranNya; dengan demikian hubungan antara manusia dengan Tuhan tidak
memerlukan bangunan gedung yang mewah yang pembangunannya membutuhkan dana
yang banyak dan perijinan yang panjang dan rumit (di Indonesia). Tuhan tidak
membutuhkan biro jasa/makelar yang disebut agama yang berbiaya sangat tinggi untuk
mengatur pertemuan Tuhan dan manusia ciptaanNya. Dapat diramalkan bangunan
tempat ibadah akan sepi pengunjung dan mungkin akan beralih fungsi menjadi gedung
pertemuan serba guna. Bila memang membutuhkan pertemuan dengan banyak audiens,
maka fasilitas di internet tersedia dengan mudah dan bahkan gratis, misal ZOOM dan
GOOGLE MEET.
3. Masyarakat semakin sadar bahwa Tuhan tidak mungkin menciptakan agama tertentu dan
memeluk agama ini, kemudian selain agama ini Tuhan menyatakan bahwa
keyakinan/agama lain adalah sampah/kafir.
4. Masyarakat semakin sadar bahwa agama beserta doktrin, dogma, ritual dan seremonial
adalah buatan manusia dan agama justru dianggap bagaikan penjara yang sempit bagi
manusia dan juga Tuhan. Semua nabi/rasul/sesembahan dari keyakinan apapun tidak
pernah menyatakan bahwa Tuhan menurunkan agama dan Tuhan beragama tertentu! Bila
ada, pasti itu adalah hasil rekayasa kaum ulama politikus! Diduga agama adalah alat
mendapatkan kekuasaan dan harta benda berkedok Tuhan lewat agama, politisisasi dan
bisnisisasi agama.
5. Masyarakat semakin sadar bahwa agama menggunakan konsep “KALAU HUBUNGAN
DENGAN TUHAN DAPAT DIPERSULIT, MENGAPA HARUS DIPERMUDAH?”, dengan
tujuan untuk politik/kekuasaan dan bisnis; kembali yang buntung adalah umat beragama
yang untung gede adalah para manipulator agama.
6. Internet juga telah membongkar kebohongan dan kebusukan agama yang disembunyikan
dengan rapi. Agama bagaikan dikuliti sampai dengan tulang belulangnya, berbagai
kesalahan fundamental dibeberkan di internet terutama di Youtube dengan jelas,
gamblang, sistematis, dan jujur karena berbasis data, fakta dan kebenaran. Brainwashing
agama selama kanak-kanak sampai dengan remaja di sekolah mulai luntur, dicuci dan
dibersihkan lewat pelajaran, pendidikan dan perdebatan terbuka yang lebih dalam,
bermakna, jujur, lugas, berbasis data dan fakta di internet.
7. Masyarakat semakin sadar bahwa ada seribu kepala - ada seribu pendapat, dan
keyakinan adalah urusan pribadi yang sangat privasi, dan sejarah telah membuktikan
agama menjadi sumber utama perselisihan, sekat, kerusuhan dan pertumpahan darah
dunia!
2. 8. Masyarakat semakin sadar bahwa kemunduran suatu bangsa ada hubungannya dengan
agama, sebagai contoh negara-negara di Amerika Latin dan di Timur Tengah. Sejarah
telah membuktikan bahwa setiap agama mampu membuat umatnya/bangsanya menjadi
mabok agama lalu kehilangan akal budi untuk kemudian mengalami pencerahan.
9. Atas dasar kenyataan diatas, manusia milenial yang cerdas dan berakal budi lebih memilih
konsep BERKEYAKINAN/BERKETUHANAN TANPA BERAGAMA tanpa mengkafirkan
keyakinan yang berbeda, bahkan saling menghormati keyakinan yang ada didunia
(kesetaraan) dan saling melengkapi. Konsep ini lebih flexibel karena manusia dapat
belajar keyakinan apa saja tanpa takut sangsi dari agama. Konsep ini diharapkan akan
membuat manusia di dunia menjadi aman, nyaman, tentram dan sejahtera.
10. Masyarakat semakin sadar bahwa demi politik/kekuasaan dan bisnis (terutama marketing
agama), sifat Maha Pengasih dan Penyayang dari Tuhan sangat diutamakan sedangkan
sifat Maha Adil kurang digubris dan dinomor sekiankan, maka tidak heran di negara yang
sangat agamis korupsinya meraja lela – sulit dibasmi, agama dan koruptor saling
membutuhkan – agama membutuhkan kucuran dana, koruptor membutuhkan
pengampunan dosa untuk masuk sorga (surga diobral oleh agama). Agama bagaikan sin
laudry (pencuci dosa) dan money laundry (uang hasil korupsi mengalir ke agama), atau
ibarat obat analgetik (menghilangkan rasa sakit tanpa dapat menghilangkan penyakitnya)
- agama sekedar menghilangkan/menghibur rasa bersalah dan berdosa karena rasa
berdosa akibat korupsi dapat dilenyapkan dengan cukup hanya melakukan ritual agama,
jadi agama ternyata tidak bisa menghilangkan korupsi, bahkan sebaliknya menyemarakan
korupsi sehingga muncul istilah KORUPSI BERJAMAAH. Semestinya kedua karakter
Tuhan itu dipertajam demikian: didunia sifat Maha Adil adalah nomor satu (manusia harus
bertanggung jawab pada sesamanya), kalau manusia sudah meninggal barulah sifat
Maha Pengasih dan Penyayang di nomor satukan (dan ini hak prerogatif Tuhan). Di era
Renaisance di Jerman, abad 14, agama sampai dianggap candu masyarakat (Karl Marx)
dan "Tuhan telah mati" (bahasa Jerman: Gott ist tot; juga dikenal sebagai kematian Tuhan)
adalah pernyataan yang dibuat oleh filsuf Jerman Friedrich Nietzsche, saat itu masyarakat
Jerman sangat jengkel dan marah terhadap agama yang membikin bangsa Jerman mabok
agama sehingga mengalami kemunduran dalam banyak bidang.
11. Kini masyarakat semakin sadar bahwa isian kolom agama pada KTP bagaikan pemerintah
Indonesia mewajibkan bangsa Indonesia untuk beragama tertentu, sementara itu di dunia
modern manusia ramai-ramai meninggalkan agama. Kolom agama pada KTP ini
kelihatannya sangat simpel dan sepele, namun dimata pakar politik, sosial dan budaya
ternyata ini merupakan strategi politik yang paling mendasar dan handal oleh kaum
agamawan dalam melaksanakan politik identitas. Keyakinan adalah masalah pribadi yang
sangat privasi, dan ada ratusan bahkan ribuan keyakinan ada didunia ini, maka janganlah
negara mengatur keyakinan manusia demi politik identitas.
12. Masyarakat semakin sadar bahwa untuk mempelajari MAHA BESAR DAN MAHA KUASA
TUHAN BESERTA ALAM SEMESTA CIPTAANNYA, masyarakat akan menggunakan
perpustakaan digital tanpa batas di internet melalui bantuan konsep Artificial Intelligent
seperti aplikasi Google Bard dan ChatGPT. Masyarakat mulai meninggalkan cara belajar
keyakinan dari segelintir manusia (pengajar agama/keyakinan) yang sering
menyembunyikan sisi keterbatasan ajaran mereka; kedepan manusia akan lebih percaya
pada jawaban Google Bard dan ChatGPT yang kritis dan analistis dari pada sistim
pengajaran yang cuma satu arah (tidak interaktip, apalagi brain washing). Ribuan
keyakinan yang melambangkan ke MAHA BESARAN TUHAN tersedia di internet untuk
dipelajari tanpa perasaan takut/cemas melanggar dogma/doktrin agama.
13. Masyarakat semakin sadar bahwa agama telah banyak menelan korban. Sebagai contoh,
berikut ini data, fakta dan kebenaran nyata KORBAN AJARAN BANGSA ARAB JAMAN
JAHILIAH YANG SUDAH USANG (Islam) di seluruh dunia yang berakibat fatal, yaitu
hilangnya akal sehat, contoh untuk kasus internasional : negara-negara beragama Islam
di dunia seperti Yaman, Maroko, Irak, Syria, Afghanistan, Somalia, Libia, Pakistan, Turki,
Mesir, Sudan, Bangladesh, Bosnia, Maroko, Tunisia, ISIS, dst., kacau balau, korupsi
tinggi, mundur dan terbelakang; untuk kasus nasional: jatuhnya kerajaan Majapahit,
3. G30S, Tragedi Mei 1988, DI/TII, NII, Tragedi Ambon-Poso-Bali-Ahmadiyah, perusakan
tempat ibadah, pelarangan ibadah, korupsi berjamaah yang menggila, perusakan situs
sejarah, kacau balaunya Indonesia karena FPI dan ustadz dari Arab/Yaman, ancaman
perpecahan Indonesia, gangguan kerukunan berbangsa yang Bhineka Tunggal Ika,
hilangnya sopan santun dan budi pekerti bangsa karena digantikan karakter sumbu
pendek penuh emosi dan kekerasan bangsa Arab. Oleh sebab itu, semakin kedepan,
diduga agama akan semakin ditinggalkan dan akan menjadi minoritas. Agama serta
doktrin, dogma, ritual, dan seremonial akan tinggal kenangan, namun ajaran Tuhan yang
benar akan tetap bertahan di hati manusia, dan manusia akan lebih bahagia memilih
konsep hidup BERKEYAKINAN TANPA BERAGAMA..
BAGI INDONESIA, SEMOGA MASYARAKAT SEMAKIN SADAR BAHWA AGAMA
SUNGGUH SANGAT MERUGIKAN KARENA TELAH MENGHABISKAN SUMBER DAYA:
WAKTU, TENAGA, BIAYA DAN PIKIRAN UMATNYA DAN BANGSANYA (INDONESIA),
AGAMA ADALAH EKONOMI BIAYA SANGAT TINGGI (dilihat dari dampak kemunduran akal
budi suatu bangsa)! Dan konsep BERKEYAKINAN/BERKETUHANAN TANPA BERAGAMA
adalah sangat sesuai dengan sila Pancasila. Untuk mencegah kemunduran atau perpecahan
Indonesia maka urusan negara tidak boleh dicampuradukan dengan urusan agama dan
begitu pula sebaliknya. Urusan keyakinan adalah urusan pribadi yang sangat privasi, maka
janganlah diurus oleh negara, oleh sebab itu kolom agama pada KTP harus ditiadakan, karena
diduga melanggar hak privasi individu dan hanya dimanfaatkan untuk tujuan politis. SELAMAT
MEMPERJUANGKAN CITA-CITA INI.
Sumbangan pemikiran dari FORUM CERDAS BIJAKSANA BERKAT ITERNET, Cabang
London, UK.