2. Banyak keluarga di Indonesia yang belum menyadari
pentingnya kesehatan mental di dalam keluarga.
Seperti kita ketahui, kesehatan fisik dapat dilakukan
dengan menjaga kebersihan diri dan dengan makan
makanan bergizi.
Namun bagaimana hal nya dengan kesehatan mental
dalam keluarga?.
Kesehatan mental dalam keluarga sangat penting,
terutama pada masa sulit seperti saat ini.
Mental yang tidak sehat bisa disebabkan oleh depresi,
bipolar, dan skizophrenia (kepribadian ganda).
Keadaan mental yang paling dominan biasanya dipengaruhi
karena depresi.
3. Untuk menjaga kesehatan fisik maupun
mental dalam keluarga tidaklah harus sulit
dan mahal.
Dengan menjaga keseimbangan baik secara
fisik maupun mental dapat mencegah keluarga
dari serangan berbagai macam penyakit serta
mampu menyeimbangkan kondisi emosional.
Untuk menjaga kesehatan secara mental perlu
dijalankannya pola pikir yang seimbang. Yakni
adanya keselarasan dan keharmonisan antara
pikiran, perasaan dan perilaku yang
ditimbulkan. Ketiga hal ini harus berjalan
secara harmonis, sehingga mampu
mengekspresikan buah pikirannya dengan
produktif.
4. Memberi makanan sehat pada mental salah satunya adalah
dengan membaca bacaan yang positif yang dapat memberi
inspirasi . Sehingga mampu melahirkan ide-ide yang juga
digunakan untuk menginspirasi orang lain, ada
keseimbangan antara input dan ouput, agar seseorang
ketika menerima informasi berguna, dia juga memberikan
hal yang sama.
Untuk kesehatan secara mental adalah dengan berpikir
positif, selaras, dan harmonis. Dengan berpikir positif dan
selaras, seseorang akan mampu berperilaku sehat dan
mampu mengelola dan mengatur emosionalnya.
Untuk memiliki dan menjaga kesehatan mental di dalam
keluarga, perlu adanya sikap terbuka dengan menjalain
komunikasi yang baik antara anak, orang tua dan
lingkungan, sehingga terbina hubungan yang positif dan
harmonis.
5. Penyakit mental atau gangguan mental secara
umum merupakan ketidakmampuan sesorang
untuk mengadakan adaptasi (penyesuaian)
terhadap lingkungan. Biasanya ditandai
dengan munculnya ketakutan, kecemasan
banyak kesulitan dan konflik baik dalam
dirinya maupun konflik dengan orang lain.
Selalu iri hati, dengki, curiga yang berlebihan,
rasa marah yang meledak (mudah emosional)
dan ketegangan batin. Sakit mental
umummnya merupakan bentuk pada
ketenangan batin dan ketentraman hati.
6. Untuk membentuk kesehatan mental yang
baik terdapat pada keluarga.
Karena keluarga merupakan unit sosial
terkecil yang memberikan fondasi primer bagi
perkembangan anak.
Pola pikiran dan cara mengekpresikan diri
pada ayah dan ibu dapat mencetak pola yang
hampir sama pada anggota-anggopta keluarga
lainnya.
Maka interaksi didalam keluarga sangat besar
pengaruhnya pada proses pembentukan
tingkah laku, dan sikap anggota keluarga
terutama bagi anak-anak.
7. Jika ayah dan ibu agresif, mudah marah, otoriter,
egoisme, dan mau menang sendiri , tidak mau
menghargai pendapat orang lain, maka sikap ini akan
merangsang kemunculan reaksi-reaksi emosional yang
implusif dan eksplosif.
Anak-anak akan meledak-ledak pula. Bahkan bagi anak-
anak tertentu akan diekspresikan berupa agresivitas.
Tetapi ada juga yang ditekan/ditahan kedalam diri
sehingga anak terlihat seperti gejala depresi (tertekan).
Inilah yang mengindikasikan adanya ketidaksehatan
mental pada anak-anak. Kehidupan keluarga memainkan
peran penting dalam membentuk kepribadian anak
untuk menggapai keseimbangan batin dan sehat mental.
8. Bila seseorang seringkali menemui jalan buntu dan tidak mampu
memecahkan kesulitannya, dia akan mengalami ketegangan dan
konflik batin. Dalam jangka panjang. Bila tidak disalurkan, akan
menimbulkan macam-macam bentuk gannguan mental, baik
ringan maupun berat.
10. DIDALAM
RUMAH
Lantai
Sekat ruangan
Ventilasi/sirkulasi udara
Ada ruang tidur, ruang makan, dapur,
kamar mandi/WC
10
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
LINGKUNGAN FISIK
• Hubungan antara suami dan istri
• Hubungan orang tua dengan anak-
anak
• Hubungan antara anak dengan anak
NON FISIK
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
11. DI HALAMAN
RUMAH
Penghijauan tanaman (sayuran, biofarmaka, buah
tanaman hias)
Penataan tanaman
Pemanfaatan lahan (Tabulapot)
FISIK
• Seluruh keluarga menyenangi dan merawat tanaman
dan hewan-hewan yang ada
• Seluruh keluarga peduli terhadap lingkungan sekitar
NON FISIK
12. DI LUAR
LINGKUNGAN
RUMAH
Penghijauan jalan lingkungan
Pemeliharaan dan perbaikan jalan lingkungan
Pelestarian tanaman produktif
FISIK
• Hubungan interaktif dengan tetangga
• Hubungan interaktif antara keluarga
dan masyarakat
• Hubungan interaktif antara keluarga
dengan alam sekitar
NON FISIK
13. Fisik :
Rumah
&
Pekarangan
- Kebersihan
- Kesehatan
- Keindahan
- Kenyamanan
Wadah
Kondusif
Untuk
pelaksanaan
8 fungsi
keluarga
dengan optimal
Non Fisik :
Membangun
Hubungan
Harmonis
- Interaksi antar
Anggota
Keluarga
- Antar tetangga
- Keluarga dgn
Masyarakat
KERANGKA PIKIR IDEALIS
14. PKLK Dalam Perspektif
UU Nomor 52 Tahun 2009 Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
BAB I
KETENTUAN UMUM
pasal 1
ayat 7. Pembangunan keluarga adalah upaya
mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup
dalam lingkungan yang sehat.
15. Ayat 10
Keluarga berkualitas adalah keluarga
yang dibentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan bercirikan
sejahtera, sehat, maju, mandiri,
memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan ke depan, bertanggung
jawab, harmonis dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
16. Ayat 11
Ketahanan dan kesejahteraan
keluarga adalah kondisi keluarga
yang memiliki keuletan dan
ketangguhan serta mengandung
kemampuan fisik – materil guna
hidup mandiri dan mengembangkan
diri dan keluarganya untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan, kebahagiaan lahir dan
bathin.
17. 17
BAB VII
PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 48
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal 47
dilaksanakan dengan cara :
a. Peningkatan kualitas anak dengan pemberian
akses informasi, pendidikan, penyuluhan, dan
pelayanan tentang perawatan, pengasuhan
dan pengembangan anak.
b. Peningkatan kualitas remajadengan
pemberian akses informasi, pendidikan,
konseling, dan pelayanan tentang kehidupan
berkeluarga.
c. Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap
produktif dan berguna bagi keluarga dan
masyarakat dengna pemberian kesempatan
LANJUTAN ……
18. d. Pemberdayaan keluarga rentan dengna
memberikan perlindungan dan bantuan untuk
mengembangkan diri agar setara dengan
keluarga lainnya
e. Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga
f. Peningkatan akses dan peluang
terhadappenerimaan informasi dan sumber
daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.
g. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan
bantuan yang lebih efektif bagi keluarga miskin;
dan
h. Penyelenggara upaya penghapusan kemiskinan
terutama bagi perempuan yang berperan
sebagai kepala keluarga.
LANJUTAN ……
19. Pembinaan Keluarga Harmonis :
1.Meningkatkan kepedulian dan partisipasi
aktif setiap anggota keluarga Indonesia
dalam membangun keluarga melalui
penciptaan lingkungan keluarga yang
harmonis
2.Keluarga Harmonis dapat memberikan
motivasi serta tauladan kepada
lingkungan keluarga di setiap wilayah
sehingga tercipta Keluarga Harmonis
yang lebih banyak lagi yang merupakan
tumpuan setiap keluarga.