SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini
merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal dengan
golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik dan psikis
yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat
dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis anak.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan memang secara klinis
tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi dengan normal.
Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam
keadaan stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara
baik. Ketika kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan
lainnya pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami
gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan
serta perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami masalah
dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis anak. Gangguan
fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam, malnutrisi, kejang,
cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada
anak usia dini adalah stress, tantrum, depresi.
Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat, maka perlunya
upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk mengetahui lebih lanjut
terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini, maka perlu kiranya penyusun
menyusun sebuah makalah yang berjudul “Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Mengapa pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini dianggap penting?
2. Bagaimana keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini?
3. Bagaimana permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
4. Apa dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
5. Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pentingnya pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini.
2. Keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini.
3. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
4. Dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
5. Cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini
D. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan, baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan untuk anak usia dini, secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penyusun, sebagai penambah pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak
usia dini;
2. Pembacasebagai media informasi tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini.
E. Prosedur Penulisan
Metode yang digunakan adalah deskriptif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan
malalui studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai
literatur, yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analis isi
melalui kegiatan mengeksposisikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan
bahwa yang dimaksud pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dari
pengertian diatas dapat mengambil inti sari bahwasannya dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas seorang pendidik AUD, dalam
arti lain dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak juga berhubungan dengan
pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini. Maka perlu mengerti akan pengertian
memelihara kesehatan anak usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian
memelihara kesehatan anak usia dini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata memelihara berasal dari kata ‘pelihara’ yang
artinya rawat dan jaga. Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata ‘ke-sehat-an’, sehat
adalah suatu keadaan ketika seluruh organ tubuh dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan” Pada tahun 1986.
WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian
kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup” Kesehatan
adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang adalah:
a. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
d. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera badan jiwa
dan sosial, yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari
pengertian tersebut terdapat 4 macam kesehatan
a. Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis memang tidak sakit. Semua
organ normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan funsi tubuh.
b. Kesehatan jiwa / mental
1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni berpikir yang logis dan
runtut.
2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang dalam mengekspresikan
emosinya.
3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukurnya, pujian dan penyembahannya terhadap Sang Pencipta.
c. Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama atau
bangsa dll.
d. Kesehatan ekonomi
(orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti mempunyai kegiatan yang
dapat menyokong hidupnya dan keluarganya secara finansial.
Jika kita kaitkan antara pengertian memelihara atau pemeliharaan dengan pengertian
kesehatan, maka pengertian memelihara kesehatan mengandung arti upaya penanggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan.
Kemudian pengertian Anak usia dini Menurut Beichler dan Snowman adalah anak yang
berada pada usia 0-8 tahun. Sedangkan menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 28 pengertian anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai
dengan enam tahun.
Dari penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini secara perkata diatas dapat
disimpulkan bahwasannya pengertian memelihara kesehatan anak usia dini adalah upaya
penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan terhadap anak usia dini (usia 0-6 tahun) yang meliputi jiwa
dan raga.
2. Status Gizi yang Baik untuk Anak Usia Dini
Status gizi merupakan ekpresi dari keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi tertentu.
Status Gizi dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
a. Penyebab langsung
Penyebab ini bersumber dari makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita oleh
anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang penyakit infeksi
dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga sebaliknya anak yang makannya tidak
cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti kurang bahkan lemah dan pada akhirnya
mempengaruhi status gizinya.
b. Penyebab tidak langsung, terdiri dari :
1) Ketahanan pangan di keluarga, ini terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan dan
daya beli keluarga, serta yang paling utamanya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
2) Pola asuh anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal
keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih
sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan
(fisik dan mental), status gizi, pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan yang baik,
peran dalam keluarga atau di masyarakat, sifat pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan keluarga
dan masyarakat.
3) Keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik
seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penimbangan anak,
pendidikan kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik seperti posyandu,
puskesmas, rumah sakit dan lain-lain. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga
serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah
dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, maka makin kecil risiko anak terkena penyakit
dan kekurangan gizi.
Dalam menentukan status gizi harus ada reference atau ukuran baku dan pada setiap ukuran
terdapat ciri-ciri tertentu. Pada status gizi dibagi menjadi empat yaitu :
a. Gizi Lebih/ Over Weight.
Ciri-cirinya:
1) Kegemukan atau obesitas,
2) Berat badan lebih dari umurnya,
3) Nafsu makan tinggi,
4) Tidak terlalu bebas bergerak aktif.
b. Gizi Baik/ Well Nourished.
Ciri-cirinya:
1) Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi
2) Postur tubuh tegap dan otot padat
3) Rambut berkilau dan kuat
4) Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering
5) Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar
6) Gigi bersih dan gusi merah muda
7) Nafsu makan baik dan BAB teratur
8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnya
9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10) Tidur nyenyak
c. Gizi kurang untuk under weight .
Ciri-cirinya:
1) Kurus (berat badan tidak dibawah rata-rata pada usia seharusnya),
2) Sulit mengalami kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-turut,
3) Mudah terkena penyakit (diare, demam dll),
4) Mata yang cekung,
5) Rambut tipis,
6) Tubuh mengalami pembengkakan terutama pada kaki dan punggung sementara ototnya
mengalami pengecilan,
7) Wajah tampak keriput dan mata sayu,
d. Gizi buruk, termasuk marasmus, kwasiorkor dan marasmus-kwasiorkor.
Ciri-cirinya (Marasmus):
1) Badannya kurus,
2) Wajahnya yang berubah menjadi tua disebabkan karena daging daerah wajah yang
menyusut,
3) Cenderung rewel dan mudah menangis,
4) Kulit menjadi keriput, karena lapisan lemak yang semakin terkikis,
5) Jaringan lemak berkurang,
6) Perut anak menjadi buncit dan terlihat tulang iga yang memprihatinkan,
7) Sering mengalami penyakit infeksi,
8) Mengalami diare yang akut.
Ciri-cirinya (Kwasiorkor):
1) Tubuh membengkak, terutama didaerah kaki dan wajah
2) Pandangan mata berubah menjadi sayu
3) Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok tnpa menimbulkan rasa sakit pada
anak
4) Anak cenderung rewel dan bersikap apatis
5) Hati mereka membesar
6) Otot mengecil
7) Pada kulitnya terdapat bercak merah yang berubah menjadi hitam lalu mengelupas
8) Menderita anemia dan diare
9) Sering menderita penyakit infeksi
Ciri-ciri dari gizi buruk marasmus-kwasiorkor adalah perpaduan dari ciri-ciri diatas bahkan
mungkin lebih buruk lagi.
Upaya orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak makan yang sehat
bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan. Memperkenalkan makanan yang
baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru yang
bergizi dan membiasakan makan teratur sejak dini serta berikan suasana yang nyaman ketika
makan untuk meningkatkan selera makan anak.
Memastikan anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya serta perhatikan pula
ukuran makanan agar disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan
kecil atau finger food), porsi kecil tapi sering. Dalam pemilihan bahan makanan, snack atau
makanan camilan harus yang bergizi untuk memberi kecukupan energi dalam aktivitas fisik
anak seperti bermain bersama teman, berlari, main sepeda roda tiga.
B. Pembahasan
1. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala
kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah
dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh,
memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut Soegeng Santoso dan
Anne Lies Ranti, “anak sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. ia banyak
berkomunikasi dengan teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain di lingkungannya.
anak yang banyak bergaul, ia akan banyak pengetahuan dan pengalaman. anak tidak akan
puas atas sesuatu yang kurang dipahami dan ingin mendapat contoh”.
Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini, sebagai
orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar anak dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya yaitu sesuai dengan
standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki kemampuan-kemampuan yang
sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini pemeliharaan kesehatan sangat
diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeliharaan
kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan anak.
Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih tinggi dari orang
dewasa, tentu ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih membutuhkan bantuan
dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan dilatih untuk mandiri dalam
menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang mudah dilakukan oleh anak,
seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk mandi sendiri. Namun dalam hal ini
pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat diperlukan untuk membenarkan dan juga
menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak.
Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar tidak terjadi
penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan
kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak serta lingkungannya,
menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri
yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian
makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisiknya, tentu
saja ini harus didukung oleh orang-orang sekitarnya terutama keluarganya agar
mencontohkan juga membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang diberikan
kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia dini. Dalam pemberian makanan
pada anak, usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk
memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita
dapat memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang
menarik untuk anak sehinggga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang
disediakan harus baik dan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia dini buruk, maka berbagai
penyakit dapat diperoleh anak usia dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan
akibatnya masing-masing. Gejala penyakit-penyakit yang sering timbul pada anak usia dini
hendaknya diketahui oleh orangtua dan guru agar dapat memantau perkembangan anak juga
memberikan pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak
mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan
lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu
ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya
mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan.
Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini, salah satunya
dapat dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin kepada
seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri terhadap bibit penyakit. Imunisasi dapat
melindungi anak usia dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga diharapkan
seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit akan lebih kuat dan terjaga
kesehatannya. Vaksin yang biasanya digunakan dalam imunisasi, yaitu:
a. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Untuk mencegah penyakit tuberkulosis
b. Polio oral vaksin
Untuk mencegah panyakit polio
c. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus
d. Hepatitis B
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
e. Campak
Untuk mencegah penyakit campak
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeliharaan kesehatan sangat dibutuhkan untuk anak
usia dini selain untuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, juga untuk pembiasaaan
pada anak agar selalu hidup sehat. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak ini harus
disesuaikan dengan perkembangan anak. Orangtua dan guru dapat menanamkan hidup sehat
pada anak dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan dimulai dari hal yang kecil yang
biasa dilakukan anak dikesehariannya, pemberian asupan makan bergizi yang sesuai dengan
kebutuhan anak, juga pemberian imunisasi serta pemeriksaan kesehatan yang rutin bagi anak
usia dini.
2. Keterlibatan Kesehatan Psikologis Dengan Kesehatan Fisik Pada Anak Usia Dini
Kesehatan seringkali identik dengan keadaan tubuh atau fisik, namun demikian bahwa pada
dasarnya kesehatan tidak hanya melingkupi fisik saja. Hal ini sesuai dengan Undang-undang
kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa “kesehatan adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.”
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan sehat pada seseorang itu
tidak hanya melingkupi fisik atau badan saja tetapi juga keadaan jiwa atau psikis juga ikut
menentukan kualitas kesehatan. Baik kesehatan yang dimaksud bersifat menyeluruh atau
integral. Artinya, kesehatan antara yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi.
Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi kesehatan fisik dan psikis, yang
keduanya merupakan komponen penyusun manusia yang saling mempengaruhi. Kesehatan
fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak
sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila pikirannya sehat, emosional sehat dan
spiritualnnya sehat. Pertama, pikiran sehat tercermin dari cara berfikir seseorang yakni
mampu berfikir logis atau berfikir secara runtut. Kedua, emosional yang sehat tercermin dari
kemempuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya. Ketiga, spiritual yang sehat
tercermin dari cara seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau
penyembahan terhadap sang pencipta.
Lebih lanjut, kedua jenis kesehatan tersebut sangatlah berpengaruh antara satu dengan yang
lainnya. Artinya kesehatan fisik sangat lah berpengaruh terhadap kesehatan psikis, begitupun
juga sebaliknya. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa ketika anak sehat secara psikis maka akan
menunjang terhadap kesehatan fisiknya, yang kemudian berpengaruh terhadap semangat dan
kesiapan anak untuk beraktivitas.
Lain halnya ketika psikisnya terganggu maka seringkali menyebabkan fisiknya sakit, dalam
hal ini dikenal dengan istilah somatoform yaitu gangguan mental yang mempengaruhi fisik,
tetapi pada dasarnya, fisiknya tidak mengalami gangguan apa-apa. Adapun contohnya adalah
dengan seorang anak yang megalami gangguan psikis seperti trauma, stress, takut yang
berlebihan seringkali menyebabkan anak memiliki perilaku menarik diri, nafsu makannya
berkurang, bahkan cenderung takut untuk tidur. Dengan berbagai penyebab tersebut tentunya
akan berdampak pada fisik anak yang lemas karena kekurangan nutrisi dan di sisi lain
energinya terkuras karena munculnya berbagai pemikiran-pemikiran yang tidak sehat dan
emosi yang tidak sehat. Lebih lanjut hal ini berdamapak munculnya penyakit-penyakit fisik
seperti maag, tifus, dan lain-lain.
Selain itu juga, sehatnya fisik anak juga akan sangat berpengaruh terhadap psikis. Ketika
keadaan fisiknya sehat dalam arti semua organnya normal dan berfungsi normal, maka
menunjang terhadap pemikirannya yang sehat, mampu mengekspresikan emosinya secara
positif dan bahkan mampu berekspresi secara spiritual. Contohnya, anak mampu konsentrasi
dan semangat belajar.
Adapun ketika kondisi fisiknya terganggu seringkali menyebabkan sakitnya psikis anak atau
yang dikenal dengan istilah psikomatik yaitu gangguan fisik yang mempengaruhi keadaan
psikis. Contohnya adalah ketika anak sakit seperti diare, typus, atau pun gangguan fisik
lainnya cenderung menyebabkan anak menjadi merasa lemas, tidak memiliki semangat untuk
berpikir positif bahkan berdampak terhadap munculnya stress dan depresi karena penyakit
yang dialami. Selain itu juga emosi anak seringkali tidak terkendali bahkan diekspresikan
dengan tantrum.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa baik kesehatan fisik atau pun psikis
merupakan komponen yang harus senantiasa diperhatikan, dijaga, dan dipelihara. Dengan
demikian, anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun
psikis.
3. Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
a. Kurang Gizi/ Malnutrisi
Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup makanan. Atau jika
mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang kandungan gizinya, misalnya makanan
dengan banyak air dan serat di dalamnya, seperti ubi kayu, talas akar, atau bubur jagung.
Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak menjadi kenyang dan tidak memenuhi
kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya. Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan
zat-zat gizi tertentu, seperti kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain. Malnutrisi dapat
menyebabkan berbagai masalah pada anak, termasuk dalam kasus ringan seperti:
1) pertumbuhan lambat
2) perut bengkak
3) tubuh kurus
4) kehilangan nafsu makan
5) kehilangan energi
6) pucat (anemia)
7) luka di sudut-sudut mulut
8) sering pilek dan infeksi lainnya
9) rabun ayam
Dalam kasus lain yang lebih serius, yaitu:
1) berat badan tidak bertambah
2) pembengkakan kaki (kadang-kadang muka juga)
3) bintik hitam, 'memar', atau buka mengupas luka
4) rambut menipis atau bahkan rontok
5) kurangnya keinginan untuk tertawa atau bermain
6) luka dalam mulut
7) kecerdasan tidak berkembang
8) 'Mata kering' (xeroftalmia)
9) kebutaan
Mencegah dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak-anak sebenarnya cukup
mudah, yaitu dengan memberikan makanan bergizi secara cukup, atau cobalah untuk
memberinya lebih banyak / sering makan. Selain itu penambahan (fortifikasi) zat-zat nutrisi
esensial misalnya zat besi, kalsium, vitamin, protein dll pada makanan juga sangat baik untuk
memenuhi kekurangan zat tersebut. Usahakan selalu berpedoman pada pola 4 sehat 5
sempurna dalam memenuhi makan anak-anak.
b. Diare dan Disentri
Diare pada anak dapat ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-anak dengan diare adalah
dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh. Hal ini akan bertambah bahaya
jika disertai muntah-muntah.
Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai
merupakan modal utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit
dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit merupakan rumus manjur untuk mengatasi diare
pada anak.
Jika anak dalam masa pemberian ASI, lanjutkan pemberian ASI, tetapi juga perlu
ditambahkan cairan / minum agar tidak mengalami dehidrasi. Bahaya besar kedua untuk
anak-anak yang terkena diare adalah kekurangan gizi. Berikan anak makanan bergizi.
c. Demam
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu diukur dengan
termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari 39°C) dapat dengan mudah
menyebabkan kejang atau kerusakan otak. Untuk menurunkan demam, dapat dilakukan
beberapa hal berikut.
1) Kompres dengan air hangat
Anak dikompres dengan handuk yang dibasahi dengan dibasahi air hangat (30º C) kemudian
dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu tubuh terjadi saat air menguap dari permukaan kulit.
Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau didiamkan
dalam air karena penguapan akan terhambat. Tambah kehangatan airnya bila demamnya
semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak
terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak.
Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk
mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.
2) Berikan obat pereda demam
Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat penurun panas seperti
parasetamol atau ibuprofen. Terdapat berbagai macam sediaan di pasaran seperti: tablet,
drops, sirup, dan suppositoria. Pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan anak dan
menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan untuk anak di
bawah 18 tahun karena dapat menyebabkan efek samping penyakit serius yang disebut
sindrom reye, meskipun angka kejadian penyakit ini jarang.
3) Berikan banyak cairan
Demam pada anak dapat meningkatkan risiko terkena dehidrasi (kekurangan cairan). Tanda
dehidrasi paling mudah adalah berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap
daripada biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mendorong anak untuk minum cairan
dalam jumlah yang memadai. Anak dengan demam dapat merasa tidak lapar dan sebaiknya
tidak memaksa anak untuk makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan air
harus tetap diberikan atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih tua dapat diberikan sup atau
buah-buahan yang banyak mengandung air. Bila anak tidak mampu atau tidak mau minum
dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya diperiksakan ke dokter.
4) Istirahat yang cukup
Demam menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya mendorong
anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau
tidur bila anak sudah merasa baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas lainnya
ketika suhu sudah normal dalam 24 jam.
d. Kejang
Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi, dehidrasi, epilepsi, dan
meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera redakan agar tidak kejang. Periksa
tanda-tanda dehidrasi dan meningitis. Kejang yang datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda
lainnya mungkin epilepsi, terutama jika anak tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan ada
gejala yang aneh. Kejang yang dimulai pada rahang dan kemudian seluruh tubuh menjadi
kaku mungkin akibat tetanus. Tanda-tanda kejang pada anak, di antaranya:
1) kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang
selama 5 menit dan bola mata berbalik ke atas,
2) gigi terkatup,
3) muntah,
4) tak jarang si anak berhenti napas sejenak,
5) pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/ kecil,
6) pada kasus berat, anak kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang juga
sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.
e. Meningitis
Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak, gondok, atau yang lain
yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki TB mungkin mendapatkan
meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit yang terletak dengan cara kepala miring
kembali, yang leher terlalu kaku untuk membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat
gerakan aneh (kejang) mungkin memiliki meningitis.
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun
adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau
dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari
sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual,
muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan
diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun
umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan
menyusui.
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman,
bertukar alat makan, dan pemakaian sikat gigi bersama. Mencuci tangan yang bersih sebelum
makan dan setelah ke toilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya
tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik
menghindari berbagai macam penyakit. Pemberian imunisasi vaksin meningitis merupakan
tindakan yang tepat terutama di daerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis.
f. Anemia
Tanda-tanda umum timbulnya anemia pada anak-anak, antara lain:
1) pucat, terutama di dalam kelopak mata, gusi, dan kuku
2) lemah dan cepat lelah
3) tampak seperti malnutrisi
4) glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit)
5) diare dan kehilangan nafsu makan
Adapun penyebabnya antara lain:
1) kurang zat besi
2) infeksi usus kronis
3) cacing tambang
4) malaria
Berikut adalah cara pencegahan dan pengobatan.
1) Makanlah makanan yang kaya zat besi seperti daging dan telur, kacang, lentil, kacang
tanah (kacang tanah), dan gelap hijau sayuran juga memiliki beberapa besi.
2) Seringkali dijumpai adanya cacing tambang pada anak anemia.
3) Jika anda mencurigai adanya cacing tambang, periksakan feses anak di laboratorium.
Jika ditemukan telur cacing tambang, segera lakukan pengobatan untuk mengusir cacing
tambang ini.
4) Jika perlu, berikan garam besi dengan mulut (ferro sulfat).
5) Jangan memberikan zat besi dalam bentuk tablet untuk bayi atau anak kecil karena bisa
menyebabkan keracunan. Sebaiknya berikanlah zat besi berupa cairan. Atau menghancurkan
tablet tersebut menjadi bubuk dan mencampurnya dengan makanan.
g. Cacing dan Parasit lain
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan, semua anak dalam
keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan hilangnya cacing. Untuk mencegah
infeksi cacing, anak-anak harus:
1) Jagalah kebersihan
2) Gunakan jamban.
3) Jangan bertelanjang kaki.
4) Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah matang.
5) Minum hanya air rebus atau murni.
h. Masalah Kulit
Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain:
1) Kudis
2) terinfeksi luka dan impetigo
3) kurap dan infeksi jamur lainnya
Untuk mencegah masalah kulit dapat dilakukan cara-cara berikut:
1) Yang paling utama: jagalah kebersihan
2) Mandikan anak sesering mungkin yang bersih
3) Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis.
4) Jangan biarkan anak-anak yang menderita kudis, kutu, kurap, atau luka yang terinfeksi
bermain atau tidur bersama dengan anak-anak sehat.
i. Pink Eye (Conjunctivitis)
Pink eye atau disebut juga konjungtivitis adalah selaput membran jernih yang radang dan
kemerahan yang meliputi bagian putih pada mata dan membran pada bagian dalam kelopak
mata. Pink eye paling umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, meskipun alergi,
bahan beracun dan penyakit yang mendasarinya mungkin juga berperan.
Bersihkan kelopak mata dengan kain basah yang bersih beberapa kali sehari. Gunakan salep
mata antibiotik di dalam kelopak mata empat kali sehari. Jangan biarkan anak dengan mata
merah muda bermain atau tidur dengan orang lain. Jika dia tidak tidak sembuh dalam
beberapa hari, hubungi dokter atau petugas kesehatan.
Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah tangan anda sesering mungkin, terutama setelah
menggunakan obat-obatan untuk area tersebut. Jangan pernah berbagi handuk atau
saputangan, dan buanglah tisu-tisu segera setelah digunakan. Ganti seprai dan handuk setiap
hari. Gunakan pembasmi hama pada semua permukaan, termasuk permukaan konter, bak cuci
dan tombol pintu. Buanglah semua alat rias yang digunakan saat terinfeksi.
j. Pilek dan Flu
Flu biasa, dengan hidung meler, demam ringan, batuk, sering sakit tenggorokan, dan kadang-
kadang diare adalah sering tapi bukan masalah serius pada anak. Berikan banyak cairan pada
anak. Biarkan anak banyak istirahat atau tidur. Berikan makanan bergizi dan buah-buahan
agar anak-anak terhindar pilek dan cepat sembuh.
Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sangat sakit, demam tinggi, pernapasan cepat,
mungkin si anak menderita pneumonia, segera hubungi dokter.
k. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga
Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan meningkat, dan anak sering
menangis atau menggosok bagian samping kepalanya. Kadang-kadang nanah bisa dilihat di
telinga. Pada anak-anak kecil infeksi telinga kadang-kadang dapat menyebabkan muntah atau
diare. Jadi, ketika seorang anak mengalami diare dan demam pastikan untuk memeriksa
telinganya. Adapun beberapa pengobatan yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Adalah penting untuk mengobati infeksi telinga segera mungkin. Berikan antibiotik
penisilin seperti atau kotrimoksazol. Pada anak-anak di bawah 3 tahun, ampisilin sering
bekerja lebih baik. Berikan acetaminophen untuk meredakan rasa sakit. Aspirin juga bekerja
tetapi tidak aman bagi anak-anak.
2) Bersihkan nanah yang keluar dari telinga dengan kapas secara hati-hati.
3) Anak-anak yang menderita telinga bernanah harus mandi secara teratur, hindarkan
berenang atau menyelam minimal dua minggu setelah kesembuhannya. Untuk mencegah
infeksi pada telinga, bersihkan telinga anak secara rutin dan hati-hati.
4. Dampak Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
Dalam permasalahan kesehatan yang kerap terjadi pada anak usia dini akan menimbulkan
dampak yang negatif pada diri anak, seperti:
a. nafsu makan berkurang
b. berat badan menurun
c. lebih banyak diam (tidak banyak aktif)
d. malas untuk belajar dan bermain
e. kurang percaya diri
f. cenderung lebih manja
g. perkembangan social dan emosi menjadi terganggu
h. memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya
5. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini
Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam menjalani kehidupan sebab kondisi
kesehatan dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam menjalani hidup. Kondisi kesehatan
yang kurang baik akan memberi banyak dampak pada kelancaran aktivitas seseorang, rasa
tidak nyaman akan menjadi salah satu sebab seseorang tidak dapat menjalankan kegiatannya.
Pada masa usia dini, anak akan sangat mudah terserang virus dan penyakit sebab belum
memiliki daya tahan tubuh yang baik. Anak-anak akan mengalami rasa tidak nyaman lebih
besar ketimbang orang dewasa ketika sedang mengalami gangguan kesehatan. Rasa tidak
nyaman akan mengganggu aktivitasnya bahkan dapat menimbulkan penyakit baru bagi anak.
Oleh sebab itu, kondisi kesehatan anak sangat penting dijaga baik oleh orang tua di rumah
ataupun oleh guru di sekolah. Orang-orang yang bertanggung jawab pada anak harus mampu
menjaga kesehatan anak di manapun berada.
a. Di Lingkungan Rumah
Menjaga kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu ketika di lingkungan rumah,
terlebih saat pergantian musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai
penyakit. Saat pergantian musim terjadi, tubuh beradaptasi ekstra keras menghadapi
perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. Udara yang
semula panas atau kering, tiba-tiba menjadi dingin atau lembab. Kondisi ini, menimbulkan
rasa tidak nyaman, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang telah di uraikan pada pembahasan
sebelumnya sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan untuk terus menjaga dan
memelihara kesehatan anak ketika anak berada di lingkungan rumah, adapun cara yang dapat
dilakukan untuk memelihara dan menjaga kesehatan anak ketika di lingkungan rumah adalah
sebagai berikut:
1) Membiasakan anak untuk mencuci tangan,
Tingkatkan kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan anak padasetiap
kesempatan yaitu saat mandi, sebelum sarapan, sebelum makan siang, sebelum makan malam
dan setelah menggunakan toilet setelah main di luar, dll. Hal ini akan membantu mencegah
penyebaran kuman.
2) Membiasakan hidup bersih pada anak,
Biasakan anak untuk Mandi minimal satu hari sekali dengan sabun. Gunakan sabun untuk
menghilangkan kotoran dan kuman yang menyebabkan bau badan, biang keringat dan lecet
diluar serta flu dan pilek di dalam. Selain itu bersihkan telinga menggunakan cotton bad
minimal satu minggu sekali, Rambut dikeramas 2-3 kali seminggu dan disisir rapih, Gosok
gigi 2-3 kali sehari yaitu setiap habis makan dan sebelum tidur, Kuku digunting pendek dan
bersih, agar tak melukai kulit dan menjadi sumber Penyakit, Kaki harus dirawat dengan baik
dan teratur dan pakai sepatu yang cocok ukurannya selain itu Kaos kaki harus sering
diganti/dicuci, Pakaian harus diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci
bersih dengan sabun detergen, dijemur dibawah matahari dan disetrika.
3) Berikan makanan yang baik,
Memakan buah dan sayuran adalah penting untuk mencapai gaya hidup sehat. Buah dan
sayur dapat membantu melawan infeksi dan menggantikan cairan yang hilang. Selain itu
kadang anak merasa bosan bila menu bikinan bunda di rumah bentuknya itu-itu aja. Tak
heran anak memilih membeli jajanan. Jadi daya kreatifitas bunda di tuntut untuk ekstra keras,
yakni untuk membuat makanan-makanan unik untuk menarik perhatiannya. Sehingga anak
dapat memakan makanan yang baik dan bergizi tinggi.
4) Memperbanyak minum cairan sehat,
Minum banyak air. Ganti minuman manis yang berwarna dengan teh herbal untuk tetap
terhidrasi. Atau biasakan anak untuk membawa minum dari rumah karena seringkali anak
tergoda membeli minuman disekolah terutama minuman sejenis sirup, atau minuman bersoda
yang diberi zat pewarna, warnanya yang mencolok membuat anak tergiur. Berilah ia
pengertian bahwa minuman seperti itu tidak sehat dan bisa membuatnya sakit. Karena itu,
siapkan bekal sebotol minuman air mineral di dalam tasnya. Bila anak suka air sirup, katakan
agar ia meminumnya di rumah sepulang sekolah. Membawakannya air sirup sebaiknya
dihindari untuk mencegahnya kebanyakan mengosumsi gula.
5) Batasi memberikan uang saku,
dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif
mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan,
meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia
membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.
6) Menjelaskan bahaya jajan sembarang,
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan
orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka
mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana,
sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita tv anak
mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya.
7) Membawa anak ke Posyandu
Kesehatan anak dapat terpantau dengan membawanya ke pelayanan kesehatan, dengan
membawa anak kepelayanan kesehatan, apapun yang terjadi pada anak akan terpantau baik
itu dalam hal status gizi, dan keperluan vaksin bahkan keperluan keperluan lainnya.
8) Berikan vitamin secukupnya,
Aktivitas anak yang padat seringkali membuat daya tahan tubuhnya menurun. Apalagi setelah
pulang sekolah, masih harus mengikuti serangkaian kursus atau ekstrakurikuler lainnya
karena itu sangat penting memberikan tambahan vitamin untuk memperkuat stamina
tubuhnya.
9) Biasakan anak untuk tidur yang cukup setiap hari,
Kurang tidur dapat membuat anak rentan terhadap infeksi. Cobalah untuk membiasakan
anak tidur paling tidak 8 jam setiap malam, dan mandi dengan air panas sebelum tidur untuk
menghilangkan stres dan kuman.
10) Batasi waktu bermain,
Tetapkan batas waktu yang wajar untuk bermain di luar rumah pada musim penghujan untuk
mencegah hipotermia. Mintalah anak-anak untuk kembali secara periodik pada waktu tertentu
untuk sekedar beristirahat atau menghangatkan badan Perlengkapan anak, Jika musim hujan
lebih baik saat mengantar anak anak ke sekolah dengan perlengkapan hujan yang tepat.
Memiliki payung, jas hujan, dan sepatu bot hujan adalah suatu keharusan bagi anak-anak
anda selama hari-hari hujan untuk melindungi mereka dari hujan dan genangan air hujan
yang mengalir di jalan-jalan
b. Di Lingkungan Sekolah
Salah satu tempat yang memungkinkan bagi anak-anak untuk mudah terserang penyakit
yaitu sekolah. Menjaga anak tetap sehat dalam setiap kondisi memang tidak mudah, apalagi
saat anak sedang di sekolah. Untuk menjaganya tetap sehat, kita dapat menerapkan beberapa
perilaku sehat saat anak berada di sekolah. Menjaga kesehatan anak bukan hanya
tanggungjawab orang tua di rumah saja, namun ketika anak telah berada di lingkungan
sekolah maka yang paling bertanggungjawab terhadap anak adalah guru. Berikut adalah
beberapa tips yang dapat dilakukan baik bagi orang tua ataupun guru dalam menjaga
kesehatan anak ketika ia di sekolah.
1) Cuci tangan
Cara untuk menjaga kesehatan anak yang pertama adalah dengan mengajarkan pentingnya
mencuci tangan. Di sekolah anak akan lebih banyak bertemu sumber penyakit dan kotoran
ketimbang di rumah. Di sekolah ada berbagai benda yang telah terkontaminasi dan telah
dipegang dari satu tangan ke tangan lain sehingga bakteri menjadi lebih banyak dan
berkembang cepat. Cara yang paling mudah untuk dapat menghambat penularan beberapa
penyakit dan bakteri adalah dengan seringnya mencuci tangan. Ajarkan anak-anak agar dapat
mencuci tangan dengan bersih dan beritahu pada anak kapan saja waktu yang perlu untuk
mencuci tangan. Ini sangat penting terutama setelah anak-anak beranjak dari waktu istirahat
ketika bermain dan sebelum makan. Untuk dapat membunuh kuman, tangan anak perlu untuk
digosok dengan sabun setidaknya selama 15 hingga 20 detik.
2) Jangan berbagi botol atau sendok
Kita seringkali melihat anak-anak di sekolah memakan makanan dari sendok, garpu dan
minum dari alat yang sama dengan teman-temannya, terkadang anak-anak senang bertukar
alat makan mereka. Itu adalah cara termudah anak-anak bisa jatuh sakit. Untuk memastikan
anak-anak tetap sehat di sekolah, beritahu mereka untuk tidak berbagi sendok atau minum
dari botol yang sama dengan teman mereka. Guru sebaiknya mengontrol aktivitas anak
selama di sekolah termasuk dalam kegiatan makan demi menghindari kemungkinan
tertularnya penyakit.
3) Jangan makan junkfood
Membawa bekal sehat dari rumah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
menghindari makanan luar yang mungkin mengandung bahan membahayakan kesehatan
anak. Guru dapat menugaskan anak dan orang tua untuk membawakan bekal anak dengan
menu yang sehat, bukan junkfood. Selain itu, pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan
kantin sehat yang kualitas makanan dan minumannya terkontrol baik. Namun, bagi orang tua
yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah besar, pada umumnya tak perlu merasa
khawatir, karena biasanya semua menu makanan biasanya sudah disiapkan pihak sekolah dan
mereka bertanggung jawab pada segi kualitasnya. Namun tentu saja tak semua orang tua
mampu menyekolahkan anak ditempat yang seperti itu bukan? Meski demikian tak perlu
risau. Asalkan memperhatikan beberapa hal untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil, tentulah
kesehatannya tetap baik.
4) Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Kita tahu, anak zaman sekarang seringkali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang
diberikan orang tua atau gurunya. Oleh sebab itu orang tua atau guru perlu memberikan
penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak alasan mengapa mereka dilarang membeli jajanan
atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga diberi gambaran atau
contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan
memahami dan akhirnya mau menghindarinya. Guru dapat menyampaikan nasehat melalui
film, cerita pendek, dongeng, berbagi cerita dengan menarik, serta dilakukan pengulangan
agar anak benar-benar paham.
5) Gerak aktif
Riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa anak yang giat dalam menggerakkan tubuh
lebih dapat tahan terhadap berbagai serangan virus yang menjadi penyebab pilek pada anak.
Ketimbang duduk berlama-lama dan terpaku di depan TV, lebih baik ajaklah anak untuk
berolah raga. Kemas semua gerak fisik dalam berbagai bentuk permainan yang
menyenangkan bagi anak. Sebelum kegiatan belajar, rencanakan untuk berolahraga kecil
bersama-sama, atau guru dapat menyelipkan ice breaking sebagai hiburan disela kegiatan
pembelajaran.
6) Hindari menyentuh wajah
Terdapat banyak sekali virus dan kuman yang menempel di tangan anak ketika mereka
berada di luar rumah. Virus pilek dapat masuk ke dalam tubuh anak melalui hidung, melalui
mata, dan juga melalui mulut. Biasakan anak untuk tidak menyentuh sekitar area tersebut.
Langkah ini tentu tidak mudah untuk diterapkan pada anak, terutama bila dalam satu kelas
guru harus memegang banyak anak murid.
7) Nutrisi yang seimbang
Biasakan anak untuk selalu mengkonsumsi buah-buahan dan juga sayuran untuk membantu
menguatkan sistem imun tubuh anak. Guru dapat memanfaatkan waktu makan di sekolah
sebagai upaya pemenuhan gizi anak. Sebaiknya makanan yang disajikan dimasak oleh guru
atau pihak sekolah agar guru dapat memberikan makanan dan minuman yang bergizi dan
diolah dengan baik sesuai rencana. Dalam menyediakan makanan untuk anak, carilah
makanan yang kaya dengan vitamin C, misalnya seperti brokoli, buah stroberi, dan juga
jeruk. Jangan lupa juga untuk memberikan penganan yang mengandung vitamin D semacam
ikan tuna, susu dan juga sereal boleh digilir. Yogurt juga sangat bagus karena mengandung
probiotik yang dapat membantu untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak. Perlu
diperhatikan juga komposisi bumbu dapur dan teknik pengolahannya agar gizinya
tersampaikan. Alangkah baiknya bila guru dapat menyajikannya dengan menarik.
8) Memperhatikan kesehatan mata
Dalam pemeliharaan kesehatan tidak hanya fokus pada kondisi tubuh saja, namun salah satu
panca indera seperti mata juga perlu diperhatikan. Dari sedini mungkin guru dan orang tua
mempunyai kewajiban untuk menjaga mata buah hatinya agar tidak sakit, rusak permanen
ataupun cidera karena mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat penting yang
akan terus digunakan hingga meninggal dunia. Apabila mata anak sudah rusak atau cacat
permanen, maka anak tidak akan bisa melakukan banyak hal di masa depan, termasuk dalam
hal karir atau pekerjaan. Ada beberapa cara menjaga kesehatan mata, yaitu atur jarak ketika
anak-anak menonton televisi, komputer, dan membaca. Guru dapat mengarahkan bagaimana
posisi yang ideal ketika melakukan kegiatan tersebut ketika pembelajaran atau kegiatan
menonton televisi. Perlu diperhatikan juga, keamanan di lingkungan sekolah dengan
menjauhi benda tajam atau benda tumpul yang mengancam mata.
9) Memperhatikan kesehatan gigi
Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah kesehatan gigi.
Kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti memasukkan benda-benda asing ke mulut, kondisi
gigi anak yang mudah rapuh, dan kebiasaan memakan makanan yang dapat merusak gigi
yang diiringi dengan pemeliharaan yang tidak baik menjadi faktor penyebab timbulnya
masalah gigi pada anak. Di sekolah, anak perlu diajarkan teknik menyikat gigi dengan benar
dan penanaman kecintaan anak terhadap pemeliharaan kesehatan gigi agar selanjutnya anak
dapat menerapkannya di rumah.
Selain melakukan berbagai upaya perilaku sehat di sekolah, alangkah baiknya sekolah juga
mampu menciptakan sanitasi yang baik, sebab lingkungan yang bersih akan menciptakan
kondisi yang sehat bagi penghuninya. Guru dan semua orang yang ada di lingkungan sekolah
juga perlu menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan bersih agar anak tidak mudah
terserang virus dan penyakit. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara
lingkungan sekolah, misalnya mengatur mekanisme pembuangan sampah di sekolah,
menyediakan tempat sampah di setiap kelas dan setiap sudut sekolah, menjauhkan tempat
pembuangan akhir sampah dari bangunan sekolah, membangun apotek hidup di sekolah, dan
sebagainya. Sebagai salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, sekolah juga dapat memberikan
pemahaman dan pengenalan mengenai lingkungan, seperti pentingnya menjaga lingkungan
agar tetap bersih dan terhindar dari kuman, atau mengajak anak untuk membuang sampah
pada tempatnya, sehingga anak-anak memiliki kebiasaan hidup bersih.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab
kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih
sangat rentan terserang virus.
Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila stamina
atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal
tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan
psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya penyakit psikosomatis.
Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kematian.
Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga kesehatan, seperti
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi makanan dan minuman
yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak ada
di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja.
B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab pada
anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai kesehatan anak,
sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga anak dengan baik dan
mengahasilkan anak yang berkualitas.
Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan bakteri dapat
berkembang di mana saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti menjaga
kebersihan, imunisasi, gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
 Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online].
Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-
pemeliharaan-kesehatan-aud-566538.html.
 Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.
 Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia:
http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.

More Related Content

What's hot

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
pjj_kemenkes
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
Tini Wartini
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
Septian Muna Barakati
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
Warung Bidan
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
ppghybrid4
 
Stres dan adaptasi
Stres dan adaptasiStres dan adaptasi
Stres dan adaptasi
stikesby kebidanan
 
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatanModul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatanUwes Chaeruman
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
Feny Kartika
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Muh Saleh
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Ratnawati Sigamma
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
Ulfa Pradipta
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
Shinta Handayani
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
riri_hermana
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
pjj_kemenkes
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
Riski Eka
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Standar profesi gizi
Standar profesi giziStandar profesi gizi
Standar profesi gizi
ibnufirmansyah
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 

What's hot (20)

DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHDIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan UsiaMAERI 1 M1KB2 :   Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
MAERI 1 M1KB2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
 
Stres dan adaptasi
Stres dan adaptasiStres dan adaptasi
Stres dan adaptasi
 
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatanModul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
Modul 1 kb 3 pengkajian kebutuhan promosi kesehatan
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Hubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakitHubungan ling dengan status sehat sakit
Hubungan ling dengan status sehat sakit
 
Kb 3 family centered care
Kb 3 family centered careKb 3 family centered care
Kb 3 family centered care
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Standar profesi gizi
Standar profesi giziStandar profesi gizi
Standar profesi gizi
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 

Viewers also liked

Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
Eqa Saputra
 
Psikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatanPsikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatan
FKM UMI Makassar
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
Septian Muna Barakati
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Septian Muna Barakati
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanFirdika Arini
 

Viewers also liked (10)

Makalah Kesehatan
Makalah KesehatanMakalah Kesehatan
Makalah Kesehatan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Psikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatanPsikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatan
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
 
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatanMAKALAH Psikologi dalam kesehatan
MAKALAH Psikologi dalam kesehatan
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesiaMakalah permasalahan pendidikan di indonesia
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia
 

Similar to Makalah pentingya kesehatan anak

Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptxMateri Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
yukmakan
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
Septian Muna Barakati
 
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptxMATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
PamelaRatuKintan
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Prawiranegara Subarjo
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniBoyolali
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
Charis Muhammad
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Warnet Raha
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2
Iss Che Ma
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
anisa rauf
 
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
alfianmaulana998
 
Yuyun
YuyunYuyun
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
Septian Muna Barakati
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
Roni Anasoka
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
Septian Muna Barakati
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balita
Rahmat Ramadhani
 

Similar to Makalah pentingya kesehatan anak (20)

Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptxMateri Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
 
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptxMATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
MATERI POWER POINT KONSEP DASAR IKA.pptx
 
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
Pendidikankesehatandanilmuperilaku 140125005558-phpapp02
 
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia diniperkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan anak usia dini
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
 
PJK2102W
PJK2102WPJK2102W
PJK2102W
 
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.idikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
ikma.2016.pddUNAIRBWI.ac.id
 
Yuyun
YuyunYuyun
Yuyun
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balita
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
 

Recently uploaded

Model Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seniModel Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seni
AgusNugraha46
 
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
amallia7
 
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
kangSantri23
 
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptxBahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
ADELINKALENGKONGAN1
 
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolahtugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
Akhyar33
 

Recently uploaded (6)

Model Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seniModel Seni terpadu model model model seni
Model Seni terpadu model model model seni
 
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan  sistem yakni berupa pendefin...
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...
 
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdf
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
 
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptxBahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
Bahan Presentasi Bahasa Indonesia Di SD.pptx
 
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolahtugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
tugas1-Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah
 

Makalah pentingya kesehatan anak

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta perkembangannya. Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum, depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat, maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini, maka perlu kiranya penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul “Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Mengapa pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini dianggap penting? 2. Bagaimana keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini? 3. Bagaimana permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini? 4. Apa dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
  • 2. 5. Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini? C. Tujuan Penulisan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Pentingnya pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini. 2. Keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini. 3. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini. 4. Dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini. 5. Cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini D. Manfaat Penulisan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini, secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Penyusun, sebagai penambah pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini; 2. Pembacasebagai media informasi tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini. E. Prosedur Penulisan Metode yang digunakan adalah deskriptif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan malalui studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur, yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data tersebut dalam konteks tema makalah.
  • 3. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dari pengertian diatas dapat mengambil inti sari bahwasannya dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas seorang pendidik AUD, dalam arti lain dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak juga berhubungan dengan pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini. Maka perlu mengerti akan pengertian memelihara kesehatan anak usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata memelihara berasal dari kata ‘pelihara’ yang artinya rawat dan jaga. Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata ‘ke-sehat-an’, sehat adalah suatu keadaan ketika seluruh organ tubuh dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan” Pada tahun 1986. WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup” Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang adalah: a. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  • 4. d. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari pengertian tersebut terdapat 4 macam kesehatan a. Kesehatan badan / fisik Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis memang tidak sakit. Semua organ normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan funsi tubuh. b. Kesehatan jiwa / mental 1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni berpikir yang logis dan runtut. 2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang dalam mengekspresikan emosinya. 3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukurnya, pujian dan penyembahannya terhadap Sang Pencipta. c. Kesehatan sosial Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama atau bangsa dll. d. Kesehatan ekonomi (orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti mempunyai kegiatan yang dapat menyokong hidupnya dan keluarganya secara finansial. Jika kita kaitkan antara pengertian memelihara atau pemeliharaan dengan pengertian kesehatan, maka pengertian memelihara kesehatan mengandung arti upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan. Kemudian pengertian Anak usia dini Menurut Beichler dan Snowman adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Sedangkan menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 pengertian anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. Dari penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini secara perkata diatas dapat disimpulkan bahwasannya pengertian memelihara kesehatan anak usia dini adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
  • 5. pengobatan dan/atau perawatan terhadap anak usia dini (usia 0-6 tahun) yang meliputi jiwa dan raga. 2. Status Gizi yang Baik untuk Anak Usia Dini Status gizi merupakan ekpresi dari keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi tertentu. Status Gizi dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu: a. Penyebab langsung Penyebab ini bersumber dari makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita oleh anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga sebaliknya anak yang makannya tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti kurang bahkan lemah dan pada akhirnya mempengaruhi status gizinya. b. Penyebab tidak langsung, terdiri dari : 1) Ketahanan pangan di keluarga, ini terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan dan daya beli keluarga, serta yang paling utamanya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan. 2) Pola asuh anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik dan mental), status gizi, pendidikan umum, pengetahuan tentang pengasuhan yang baik, peran dalam keluarga atau di masyarakat, sifat pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan keluarga dan masyarakat. 3) Keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penimbangan anak, pendidikan kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, maka makin kecil risiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi. Dalam menentukan status gizi harus ada reference atau ukuran baku dan pada setiap ukuran terdapat ciri-ciri tertentu. Pada status gizi dibagi menjadi empat yaitu : a. Gizi Lebih/ Over Weight. Ciri-cirinya: 1) Kegemukan atau obesitas, 2) Berat badan lebih dari umurnya, 3) Nafsu makan tinggi,
  • 6. 4) Tidak terlalu bebas bergerak aktif. b. Gizi Baik/ Well Nourished. Ciri-cirinya: 1) Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi 2) Postur tubuh tegap dan otot padat 3) Rambut berkilau dan kuat 4) Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering 5) Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar 6) Gigi bersih dan gusi merah muda 7) Nafsu makan baik dan BAB teratur 8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnya 9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif 10) Tidur nyenyak c. Gizi kurang untuk under weight . Ciri-cirinya: 1) Kurus (berat badan tidak dibawah rata-rata pada usia seharusnya), 2) Sulit mengalami kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-turut, 3) Mudah terkena penyakit (diare, demam dll), 4) Mata yang cekung, 5) Rambut tipis, 6) Tubuh mengalami pembengkakan terutama pada kaki dan punggung sementara ototnya mengalami pengecilan, 7) Wajah tampak keriput dan mata sayu, d. Gizi buruk, termasuk marasmus, kwasiorkor dan marasmus-kwasiorkor. Ciri-cirinya (Marasmus): 1) Badannya kurus, 2) Wajahnya yang berubah menjadi tua disebabkan karena daging daerah wajah yang menyusut, 3) Cenderung rewel dan mudah menangis, 4) Kulit menjadi keriput, karena lapisan lemak yang semakin terkikis, 5) Jaringan lemak berkurang, 6) Perut anak menjadi buncit dan terlihat tulang iga yang memprihatinkan, 7) Sering mengalami penyakit infeksi, 8) Mengalami diare yang akut.
  • 7. Ciri-cirinya (Kwasiorkor): 1) Tubuh membengkak, terutama didaerah kaki dan wajah 2) Pandangan mata berubah menjadi sayu 3) Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok tnpa menimbulkan rasa sakit pada anak 4) Anak cenderung rewel dan bersikap apatis 5) Hati mereka membesar 6) Otot mengecil 7) Pada kulitnya terdapat bercak merah yang berubah menjadi hitam lalu mengelupas 8) Menderita anemia dan diare 9) Sering menderita penyakit infeksi Ciri-ciri dari gizi buruk marasmus-kwasiorkor adalah perpaduan dari ciri-ciri diatas bahkan mungkin lebih buruk lagi. Upaya orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak makan yang sehat bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan. Memperkenalkan makanan yang baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru yang bergizi dan membiasakan makan teratur sejak dini serta berikan suasana yang nyaman ketika makan untuk meningkatkan selera makan anak. Memastikan anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya serta perhatikan pula ukuran makanan agar disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan kecil atau finger food), porsi kecil tapi sering. Dalam pemilihan bahan makanan, snack atau makanan camilan harus yang bergizi untuk memberi kecukupan energi dalam aktivitas fisik anak seperti bermain bersama teman, berlari, main sepeda roda tiga. B. Pembahasan 1. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh, memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, “anak sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. ia banyak berkomunikasi dengan teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain di lingkungannya. anak yang banyak bergaul, ia akan banyak pengetahuan dan pengalaman. anak tidak akan puas atas sesuatu yang kurang dipahami dan ingin mendapat contoh”.
  • 8. Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini, sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya yaitu sesuai dengan standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeliharaan kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih tinggi dari orang dewasa, tentu ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih membutuhkan bantuan dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan dilatih untuk mandiri dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang mudah dilakukan oleh anak, seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk mandi sendiri. Namun dalam hal ini pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat diperlukan untuk membenarkan dan juga menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak. Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak serta lingkungannya, menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan lain sebagainya. Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisiknya, tentu saja ini harus didukung oleh orang-orang sekitarnya terutama keluarganya agar mencontohkan juga membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia dini. Dalam pemberian makanan pada anak, usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita dapat memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang menarik untuk anak sehinggga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang disediakan harus baik dan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia dini buruk, maka berbagai penyakit dapat diperoleh anak usia dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan
  • 9. akibatnya masing-masing. Gejala penyakit-penyakit yang sering timbul pada anak usia dini hendaknya diketahui oleh orangtua dan guru agar dapat memantau perkembangan anak juga memberikan pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan. Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini, salah satunya dapat dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin kepada seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri terhadap bibit penyakit. Imunisasi dapat melindungi anak usia dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga diharapkan seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit akan lebih kuat dan terjaga kesehatannya. Vaksin yang biasanya digunakan dalam imunisasi, yaitu: a. BCG (Bacillus Calmette-Guerin) Untuk mencegah penyakit tuberkulosis b. Polio oral vaksin Untuk mencegah panyakit polio c. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus d. Hepatitis B Untuk mencegah penyakit Hepatitis B e. Campak Untuk mencegah penyakit campak Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeliharaan kesehatan sangat dibutuhkan untuk anak usia dini selain untuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, juga untuk pembiasaaan pada anak agar selalu hidup sehat. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak ini harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Orangtua dan guru dapat menanamkan hidup sehat pada anak dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan dimulai dari hal yang kecil yang biasa dilakukan anak dikesehariannya, pemberian asupan makan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, juga pemberian imunisasi serta pemeriksaan kesehatan yang rutin bagi anak usia dini. 2. Keterlibatan Kesehatan Psikologis Dengan Kesehatan Fisik Pada Anak Usia Dini
  • 10. Kesehatan seringkali identik dengan keadaan tubuh atau fisik, namun demikian bahwa pada dasarnya kesehatan tidak hanya melingkupi fisik saja. Hal ini sesuai dengan Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa “kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.” Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan sehat pada seseorang itu tidak hanya melingkupi fisik atau badan saja tetapi juga keadaan jiwa atau psikis juga ikut menentukan kualitas kesehatan. Baik kesehatan yang dimaksud bersifat menyeluruh atau integral. Artinya, kesehatan antara yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi kesehatan fisik dan psikis, yang keduanya merupakan komponen penyusun manusia yang saling mempengaruhi. Kesehatan fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh. Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila pikirannya sehat, emosional sehat dan spiritualnnya sehat. Pertama, pikiran sehat tercermin dari cara berfikir seseorang yakni mampu berfikir logis atau berfikir secara runtut. Kedua, emosional yang sehat tercermin dari kemempuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya. Ketiga, spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta. Lebih lanjut, kedua jenis kesehatan tersebut sangatlah berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. Artinya kesehatan fisik sangat lah berpengaruh terhadap kesehatan psikis, begitupun juga sebaliknya. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa ketika anak sehat secara psikis maka akan menunjang terhadap kesehatan fisiknya, yang kemudian berpengaruh terhadap semangat dan kesiapan anak untuk beraktivitas. Lain halnya ketika psikisnya terganggu maka seringkali menyebabkan fisiknya sakit, dalam hal ini dikenal dengan istilah somatoform yaitu gangguan mental yang mempengaruhi fisik, tetapi pada dasarnya, fisiknya tidak mengalami gangguan apa-apa. Adapun contohnya adalah dengan seorang anak yang megalami gangguan psikis seperti trauma, stress, takut yang berlebihan seringkali menyebabkan anak memiliki perilaku menarik diri, nafsu makannya berkurang, bahkan cenderung takut untuk tidur. Dengan berbagai penyebab tersebut tentunya akan berdampak pada fisik anak yang lemas karena kekurangan nutrisi dan di sisi lain energinya terkuras karena munculnya berbagai pemikiran-pemikiran yang tidak sehat dan emosi yang tidak sehat. Lebih lanjut hal ini berdamapak munculnya penyakit-penyakit fisik seperti maag, tifus, dan lain-lain.
  • 11. Selain itu juga, sehatnya fisik anak juga akan sangat berpengaruh terhadap psikis. Ketika keadaan fisiknya sehat dalam arti semua organnya normal dan berfungsi normal, maka menunjang terhadap pemikirannya yang sehat, mampu mengekspresikan emosinya secara positif dan bahkan mampu berekspresi secara spiritual. Contohnya, anak mampu konsentrasi dan semangat belajar. Adapun ketika kondisi fisiknya terganggu seringkali menyebabkan sakitnya psikis anak atau yang dikenal dengan istilah psikomatik yaitu gangguan fisik yang mempengaruhi keadaan psikis. Contohnya adalah ketika anak sakit seperti diare, typus, atau pun gangguan fisik lainnya cenderung menyebabkan anak menjadi merasa lemas, tidak memiliki semangat untuk berpikir positif bahkan berdampak terhadap munculnya stress dan depresi karena penyakit yang dialami. Selain itu juga emosi anak seringkali tidak terkendali bahkan diekspresikan dengan tantrum. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa baik kesehatan fisik atau pun psikis merupakan komponen yang harus senantiasa diperhatikan, dijaga, dan dipelihara. Dengan demikian, anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun psikis. 3. Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini a. Kurang Gizi/ Malnutrisi Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup makanan. Atau jika mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang kandungan gizinya, misalnya makanan dengan banyak air dan serat di dalamnya, seperti ubi kayu, talas akar, atau bubur jagung. Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak menjadi kenyang dan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya. Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah pada anak, termasuk dalam kasus ringan seperti: 1) pertumbuhan lambat 2) perut bengkak 3) tubuh kurus 4) kehilangan nafsu makan 5) kehilangan energi 6) pucat (anemia) 7) luka di sudut-sudut mulut 8) sering pilek dan infeksi lainnya
  • 12. 9) rabun ayam Dalam kasus lain yang lebih serius, yaitu: 1) berat badan tidak bertambah 2) pembengkakan kaki (kadang-kadang muka juga) 3) bintik hitam, 'memar', atau buka mengupas luka 4) rambut menipis atau bahkan rontok 5) kurangnya keinginan untuk tertawa atau bermain 6) luka dalam mulut 7) kecerdasan tidak berkembang 8) 'Mata kering' (xeroftalmia) 9) kebutaan Mencegah dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak-anak sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan memberikan makanan bergizi secara cukup, atau cobalah untuk memberinya lebih banyak / sering makan. Selain itu penambahan (fortifikasi) zat-zat nutrisi esensial misalnya zat besi, kalsium, vitamin, protein dll pada makanan juga sangat baik untuk memenuhi kekurangan zat tersebut. Usahakan selalu berpedoman pada pola 4 sehat 5 sempurna dalam memenuhi makan anak-anak. b. Diare dan Disentri Diare pada anak dapat ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-anak dengan diare adalah dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh. Hal ini akan bertambah bahaya jika disertai muntah-muntah. Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai merupakan modal utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit merupakan rumus manjur untuk mengatasi diare pada anak. Jika anak dalam masa pemberian ASI, lanjutkan pemberian ASI, tetapi juga perlu ditambahkan cairan / minum agar tidak mengalami dehidrasi. Bahaya besar kedua untuk anak-anak yang terkena diare adalah kekurangan gizi. Berikan anak makanan bergizi. c. Demam Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu diukur dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari 39°C) dapat dengan mudah
  • 13. menyebabkan kejang atau kerusakan otak. Untuk menurunkan demam, dapat dilakukan beberapa hal berikut. 1) Kompres dengan air hangat Anak dikompres dengan handuk yang dibasahi dengan dibasahi air hangat (30º C) kemudian dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu tubuh terjadi saat air menguap dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan “dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena penguapan akan terhambat. Tambah kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya. 2) Berikan obat pereda demam Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen. Terdapat berbagai macam sediaan di pasaran seperti: tablet, drops, sirup, dan suppositoria. Pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan anak dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. Sedangkan Aspirin tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat menyebabkan efek samping penyakit serius yang disebut sindrom reye, meskipun angka kejadian penyakit ini jarang. 3) Berikan banyak cairan Demam pada anak dapat meningkatkan risiko terkena dehidrasi (kekurangan cairan). Tanda dehidrasi paling mudah adalah berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap daripada biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mendorong anak untuk minum cairan dalam jumlah yang memadai. Anak dengan demam dapat merasa tidak lapar dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan air harus tetap diberikan atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih tua dapat diberikan sup atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bila anak tidak mampu atau tidak mau minum dalam beberapa jam, orang tua sebaiknya diperiksakan ke dokter. 4) Istirahat yang cukup Demam menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua sebaiknya mendorong anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau tidur bila anak sudah merasa baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu sudah normal dalam 24 jam. d. Kejang
  • 14. Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi, dehidrasi, epilepsi, dan meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera redakan agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda dehidrasi dan meningitis. Kejang yang datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda lainnya mungkin epilepsi, terutama jika anak tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan ada gejala yang aneh. Kejang yang dimulai pada rahang dan kemudian seluruh tubuh menjadi kaku mungkin akibat tetanus. Tanda-tanda kejang pada anak, di antaranya: 1) kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang selama 5 menit dan bola mata berbalik ke atas, 2) gigi terkatup, 3) muntah, 4) tak jarang si anak berhenti napas sejenak, 5) pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/ kecil, 6) pada kasus berat, anak kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit. e. Meningitis Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak, gondok, atau yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki TB mungkin mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit yang terletak dengan cara kepala miring kembali, yang leher terlalu kaku untuk membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang) mungkin memiliki meningitis. Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri. Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui. Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, bertukar alat makan, dan pemakaian sikat gigi bersama. Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik
  • 15. menghindari berbagai macam penyakit. Pemberian imunisasi vaksin meningitis merupakan tindakan yang tepat terutama di daerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis. f. Anemia Tanda-tanda umum timbulnya anemia pada anak-anak, antara lain: 1) pucat, terutama di dalam kelopak mata, gusi, dan kuku 2) lemah dan cepat lelah 3) tampak seperti malnutrisi 4) glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit) 5) diare dan kehilangan nafsu makan Adapun penyebabnya antara lain: 1) kurang zat besi 2) infeksi usus kronis 3) cacing tambang 4) malaria Berikut adalah cara pencegahan dan pengobatan. 1) Makanlah makanan yang kaya zat besi seperti daging dan telur, kacang, lentil, kacang tanah (kacang tanah), dan gelap hijau sayuran juga memiliki beberapa besi. 2) Seringkali dijumpai adanya cacing tambang pada anak anemia. 3) Jika anda mencurigai adanya cacing tambang, periksakan feses anak di laboratorium. Jika ditemukan telur cacing tambang, segera lakukan pengobatan untuk mengusir cacing tambang ini. 4) Jika perlu, berikan garam besi dengan mulut (ferro sulfat). 5) Jangan memberikan zat besi dalam bentuk tablet untuk bayi atau anak kecil karena bisa menyebabkan keracunan. Sebaiknya berikanlah zat besi berupa cairan. Atau menghancurkan tablet tersebut menjadi bubuk dan mencampurnya dengan makanan. g. Cacing dan Parasit lain Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan, semua anak dalam keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan hilangnya cacing. Untuk mencegah infeksi cacing, anak-anak harus: 1) Jagalah kebersihan 2) Gunakan jamban. 3) Jangan bertelanjang kaki. 4) Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah matang. 5) Minum hanya air rebus atau murni.
  • 16. h. Masalah Kulit Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain: 1) Kudis 2) terinfeksi luka dan impetigo 3) kurap dan infeksi jamur lainnya Untuk mencegah masalah kulit dapat dilakukan cara-cara berikut: 1) Yang paling utama: jagalah kebersihan 2) Mandikan anak sesering mungkin yang bersih 3) Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis. 4) Jangan biarkan anak-anak yang menderita kudis, kutu, kurap, atau luka yang terinfeksi bermain atau tidur bersama dengan anak-anak sehat. i. Pink Eye (Conjunctivitis) Pink eye atau disebut juga konjungtivitis adalah selaput membran jernih yang radang dan kemerahan yang meliputi bagian putih pada mata dan membran pada bagian dalam kelopak mata. Pink eye paling umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, meskipun alergi, bahan beracun dan penyakit yang mendasarinya mungkin juga berperan. Bersihkan kelopak mata dengan kain basah yang bersih beberapa kali sehari. Gunakan salep mata antibiotik di dalam kelopak mata empat kali sehari. Jangan biarkan anak dengan mata merah muda bermain atau tidur dengan orang lain. Jika dia tidak tidak sembuh dalam beberapa hari, hubungi dokter atau petugas kesehatan. Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah tangan anda sesering mungkin, terutama setelah menggunakan obat-obatan untuk area tersebut. Jangan pernah berbagi handuk atau saputangan, dan buanglah tisu-tisu segera setelah digunakan. Ganti seprai dan handuk setiap hari. Gunakan pembasmi hama pada semua permukaan, termasuk permukaan konter, bak cuci dan tombol pintu. Buanglah semua alat rias yang digunakan saat terinfeksi. j. Pilek dan Flu Flu biasa, dengan hidung meler, demam ringan, batuk, sering sakit tenggorokan, dan kadang- kadang diare adalah sering tapi bukan masalah serius pada anak. Berikan banyak cairan pada anak. Biarkan anak banyak istirahat atau tidur. Berikan makanan bergizi dan buah-buahan agar anak-anak terhindar pilek dan cepat sembuh. Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sangat sakit, demam tinggi, pernapasan cepat, mungkin si anak menderita pneumonia, segera hubungi dokter. k. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga
  • 17. Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan meningkat, dan anak sering menangis atau menggosok bagian samping kepalanya. Kadang-kadang nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak kecil infeksi telinga kadang-kadang dapat menyebabkan muntah atau diare. Jadi, ketika seorang anak mengalami diare dan demam pastikan untuk memeriksa telinganya. Adapun beberapa pengobatan yang dapat dilakukan sebagai berikut. 1) Adalah penting untuk mengobati infeksi telinga segera mungkin. Berikan antibiotik penisilin seperti atau kotrimoksazol. Pada anak-anak di bawah 3 tahun, ampisilin sering bekerja lebih baik. Berikan acetaminophen untuk meredakan rasa sakit. Aspirin juga bekerja tetapi tidak aman bagi anak-anak. 2) Bersihkan nanah yang keluar dari telinga dengan kapas secara hati-hati. 3) Anak-anak yang menderita telinga bernanah harus mandi secara teratur, hindarkan berenang atau menyelam minimal dua minggu setelah kesembuhannya. Untuk mencegah infeksi pada telinga, bersihkan telinga anak secara rutin dan hati-hati. 4. Dampak Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini Dalam permasalahan kesehatan yang kerap terjadi pada anak usia dini akan menimbulkan dampak yang negatif pada diri anak, seperti: a. nafsu makan berkurang b. berat badan menurun c. lebih banyak diam (tidak banyak aktif) d. malas untuk belajar dan bermain e. kurang percaya diri f. cenderung lebih manja g. perkembangan social dan emosi menjadi terganggu h. memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya 5. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam menjalani kehidupan sebab kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam menjalani hidup. Kondisi kesehatan yang kurang baik akan memberi banyak dampak pada kelancaran aktivitas seseorang, rasa tidak nyaman akan menjadi salah satu sebab seseorang tidak dapat menjalankan kegiatannya. Pada masa usia dini, anak akan sangat mudah terserang virus dan penyakit sebab belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Anak-anak akan mengalami rasa tidak nyaman lebih besar ketimbang orang dewasa ketika sedang mengalami gangguan kesehatan. Rasa tidak nyaman akan mengganggu aktivitasnya bahkan dapat menimbulkan penyakit baru bagi anak. Oleh sebab itu, kondisi kesehatan anak sangat penting dijaga baik oleh orang tua di rumah
  • 18. ataupun oleh guru di sekolah. Orang-orang yang bertanggung jawab pada anak harus mampu menjaga kesehatan anak di manapun berada. a. Di Lingkungan Rumah Menjaga kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu ketika di lingkungan rumah, terlebih saat pergantian musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai penyakit. Saat pergantian musim terjadi, tubuh beradaptasi ekstra keras menghadapi perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan ataupun sebaliknya. Udara yang semula panas atau kering, tiba-tiba menjadi dingin atau lembab. Kondisi ini, menimbulkan rasa tidak nyaman, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit. Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang telah di uraikan pada pembahasan sebelumnya sehingga perlu adanya upaya yang dilakukan untuk terus menjaga dan memelihara kesehatan anak ketika anak berada di lingkungan rumah, adapun cara yang dapat dilakukan untuk memelihara dan menjaga kesehatan anak ketika di lingkungan rumah adalah sebagai berikut: 1) Membiasakan anak untuk mencuci tangan, Tingkatkan kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan anak padasetiap kesempatan yaitu saat mandi, sebelum sarapan, sebelum makan siang, sebelum makan malam dan setelah menggunakan toilet setelah main di luar, dll. Hal ini akan membantu mencegah penyebaran kuman. 2) Membiasakan hidup bersih pada anak, Biasakan anak untuk Mandi minimal satu hari sekali dengan sabun. Gunakan sabun untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menyebabkan bau badan, biang keringat dan lecet diluar serta flu dan pilek di dalam. Selain itu bersihkan telinga menggunakan cotton bad minimal satu minggu sekali, Rambut dikeramas 2-3 kali seminggu dan disisir rapih, Gosok gigi 2-3 kali sehari yaitu setiap habis makan dan sebelum tidur, Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak melukai kulit dan menjadi sumber Penyakit, Kaki harus dirawat dengan baik dan teratur dan pakai sepatu yang cocok ukurannya selain itu Kaos kaki harus sering diganti/dicuci, Pakaian harus diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan sabun detergen, dijemur dibawah matahari dan disetrika. 3) Berikan makanan yang baik, Memakan buah dan sayuran adalah penting untuk mencapai gaya hidup sehat. Buah dan sayur dapat membantu melawan infeksi dan menggantikan cairan yang hilang. Selain itu kadang anak merasa bosan bila menu bikinan bunda di rumah bentuknya itu-itu aja. Tak heran anak memilih membeli jajanan. Jadi daya kreatifitas bunda di tuntut untuk ekstra keras,
  • 19. yakni untuk membuat makanan-makanan unik untuk menarik perhatiannya. Sehingga anak dapat memakan makanan yang baik dan bergizi tinggi. 4) Memperbanyak minum cairan sehat, Minum banyak air. Ganti minuman manis yang berwarna dengan teh herbal untuk tetap terhidrasi. Atau biasakan anak untuk membawa minum dari rumah karena seringkali anak tergoda membeli minuman disekolah terutama minuman sejenis sirup, atau minuman bersoda yang diberi zat pewarna, warnanya yang mencolok membuat anak tergiur. Berilah ia pengertian bahwa minuman seperti itu tidak sehat dan bisa membuatnya sakit. Karena itu, siapkan bekal sebotol minuman air mineral di dalam tasnya. Bila anak suka air sirup, katakan agar ia meminumnya di rumah sepulang sekolah. Membawakannya air sirup sebaiknya dihindari untuk mencegahnya kebanyakan mengosumsi gula. 5) Batasi memberikan uang saku, dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja. 6) Menjelaskan bahaya jajan sembarang, Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita tv anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya. 7) Membawa anak ke Posyandu Kesehatan anak dapat terpantau dengan membawanya ke pelayanan kesehatan, dengan membawa anak kepelayanan kesehatan, apapun yang terjadi pada anak akan terpantau baik itu dalam hal status gizi, dan keperluan vaksin bahkan keperluan keperluan lainnya. 8) Berikan vitamin secukupnya, Aktivitas anak yang padat seringkali membuat daya tahan tubuhnya menurun. Apalagi setelah pulang sekolah, masih harus mengikuti serangkaian kursus atau ekstrakurikuler lainnya karena itu sangat penting memberikan tambahan vitamin untuk memperkuat stamina tubuhnya. 9) Biasakan anak untuk tidur yang cukup setiap hari,
  • 20. Kurang tidur dapat membuat anak rentan terhadap infeksi. Cobalah untuk membiasakan anak tidur paling tidak 8 jam setiap malam, dan mandi dengan air panas sebelum tidur untuk menghilangkan stres dan kuman. 10) Batasi waktu bermain, Tetapkan batas waktu yang wajar untuk bermain di luar rumah pada musim penghujan untuk mencegah hipotermia. Mintalah anak-anak untuk kembali secara periodik pada waktu tertentu untuk sekedar beristirahat atau menghangatkan badan Perlengkapan anak, Jika musim hujan lebih baik saat mengantar anak anak ke sekolah dengan perlengkapan hujan yang tepat. Memiliki payung, jas hujan, dan sepatu bot hujan adalah suatu keharusan bagi anak-anak anda selama hari-hari hujan untuk melindungi mereka dari hujan dan genangan air hujan yang mengalir di jalan-jalan b. Di Lingkungan Sekolah Salah satu tempat yang memungkinkan bagi anak-anak untuk mudah terserang penyakit yaitu sekolah. Menjaga anak tetap sehat dalam setiap kondisi memang tidak mudah, apalagi saat anak sedang di sekolah. Untuk menjaganya tetap sehat, kita dapat menerapkan beberapa perilaku sehat saat anak berada di sekolah. Menjaga kesehatan anak bukan hanya tanggungjawab orang tua di rumah saja, namun ketika anak telah berada di lingkungan sekolah maka yang paling bertanggungjawab terhadap anak adalah guru. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan baik bagi orang tua ataupun guru dalam menjaga kesehatan anak ketika ia di sekolah. 1) Cuci tangan Cara untuk menjaga kesehatan anak yang pertama adalah dengan mengajarkan pentingnya mencuci tangan. Di sekolah anak akan lebih banyak bertemu sumber penyakit dan kotoran ketimbang di rumah. Di sekolah ada berbagai benda yang telah terkontaminasi dan telah dipegang dari satu tangan ke tangan lain sehingga bakteri menjadi lebih banyak dan berkembang cepat. Cara yang paling mudah untuk dapat menghambat penularan beberapa penyakit dan bakteri adalah dengan seringnya mencuci tangan. Ajarkan anak-anak agar dapat mencuci tangan dengan bersih dan beritahu pada anak kapan saja waktu yang perlu untuk mencuci tangan. Ini sangat penting terutama setelah anak-anak beranjak dari waktu istirahat ketika bermain dan sebelum makan. Untuk dapat membunuh kuman, tangan anak perlu untuk digosok dengan sabun setidaknya selama 15 hingga 20 detik. 2) Jangan berbagi botol atau sendok Kita seringkali melihat anak-anak di sekolah memakan makanan dari sendok, garpu dan minum dari alat yang sama dengan teman-temannya, terkadang anak-anak senang bertukar
  • 21. alat makan mereka. Itu adalah cara termudah anak-anak bisa jatuh sakit. Untuk memastikan anak-anak tetap sehat di sekolah, beritahu mereka untuk tidak berbagi sendok atau minum dari botol yang sama dengan teman mereka. Guru sebaiknya mengontrol aktivitas anak selama di sekolah termasuk dalam kegiatan makan demi menghindari kemungkinan tertularnya penyakit. 3) Jangan makan junkfood Membawa bekal sehat dari rumah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari makanan luar yang mungkin mengandung bahan membahayakan kesehatan anak. Guru dapat menugaskan anak dan orang tua untuk membawakan bekal anak dengan menu yang sehat, bukan junkfood. Selain itu, pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan kantin sehat yang kualitas makanan dan minumannya terkontrol baik. Namun, bagi orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah besar, pada umumnya tak perlu merasa khawatir, karena biasanya semua menu makanan biasanya sudah disiapkan pihak sekolah dan mereka bertanggung jawab pada segi kualitasnya. Namun tentu saja tak semua orang tua mampu menyekolahkan anak ditempat yang seperti itu bukan? Meski demikian tak perlu risau. Asalkan memperhatikan beberapa hal untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil, tentulah kesehatannya tetap baik. 4) Menjelaskan bahaya jajan sembarang Kita tahu, anak zaman sekarang seringkali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tua atau gurunya. Oleh sebab itu orang tua atau guru perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak alasan mengapa mereka dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga diberi gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya. Guru dapat menyampaikan nasehat melalui film, cerita pendek, dongeng, berbagi cerita dengan menarik, serta dilakukan pengulangan agar anak benar-benar paham. 5) Gerak aktif Riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa anak yang giat dalam menggerakkan tubuh lebih dapat tahan terhadap berbagai serangan virus yang menjadi penyebab pilek pada anak. Ketimbang duduk berlama-lama dan terpaku di depan TV, lebih baik ajaklah anak untuk berolah raga. Kemas semua gerak fisik dalam berbagai bentuk permainan yang menyenangkan bagi anak. Sebelum kegiatan belajar, rencanakan untuk berolahraga kecil bersama-sama, atau guru dapat menyelipkan ice breaking sebagai hiburan disela kegiatan pembelajaran.
  • 22. 6) Hindari menyentuh wajah Terdapat banyak sekali virus dan kuman yang menempel di tangan anak ketika mereka berada di luar rumah. Virus pilek dapat masuk ke dalam tubuh anak melalui hidung, melalui mata, dan juga melalui mulut. Biasakan anak untuk tidak menyentuh sekitar area tersebut. Langkah ini tentu tidak mudah untuk diterapkan pada anak, terutama bila dalam satu kelas guru harus memegang banyak anak murid. 7) Nutrisi yang seimbang Biasakan anak untuk selalu mengkonsumsi buah-buahan dan juga sayuran untuk membantu menguatkan sistem imun tubuh anak. Guru dapat memanfaatkan waktu makan di sekolah sebagai upaya pemenuhan gizi anak. Sebaiknya makanan yang disajikan dimasak oleh guru atau pihak sekolah agar guru dapat memberikan makanan dan minuman yang bergizi dan diolah dengan baik sesuai rencana. Dalam menyediakan makanan untuk anak, carilah makanan yang kaya dengan vitamin C, misalnya seperti brokoli, buah stroberi, dan juga jeruk. Jangan lupa juga untuk memberikan penganan yang mengandung vitamin D semacam ikan tuna, susu dan juga sereal boleh digilir. Yogurt juga sangat bagus karena mengandung probiotik yang dapat membantu untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak. Perlu diperhatikan juga komposisi bumbu dapur dan teknik pengolahannya agar gizinya tersampaikan. Alangkah baiknya bila guru dapat menyajikannya dengan menarik. 8) Memperhatikan kesehatan mata Dalam pemeliharaan kesehatan tidak hanya fokus pada kondisi tubuh saja, namun salah satu panca indera seperti mata juga perlu diperhatikan. Dari sedini mungkin guru dan orang tua mempunyai kewajiban untuk menjaga mata buah hatinya agar tidak sakit, rusak permanen ataupun cidera karena mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat penting yang akan terus digunakan hingga meninggal dunia. Apabila mata anak sudah rusak atau cacat permanen, maka anak tidak akan bisa melakukan banyak hal di masa depan, termasuk dalam hal karir atau pekerjaan. Ada beberapa cara menjaga kesehatan mata, yaitu atur jarak ketika anak-anak menonton televisi, komputer, dan membaca. Guru dapat mengarahkan bagaimana posisi yang ideal ketika melakukan kegiatan tersebut ketika pembelajaran atau kegiatan menonton televisi. Perlu diperhatikan juga, keamanan di lingkungan sekolah dengan menjauhi benda tajam atau benda tumpul yang mengancam mata. 9) Memperhatikan kesehatan gigi Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah kesehatan gigi. Kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti memasukkan benda-benda asing ke mulut, kondisi gigi anak yang mudah rapuh, dan kebiasaan memakan makanan yang dapat merusak gigi
  • 23. yang diiringi dengan pemeliharaan yang tidak baik menjadi faktor penyebab timbulnya masalah gigi pada anak. Di sekolah, anak perlu diajarkan teknik menyikat gigi dengan benar dan penanaman kecintaan anak terhadap pemeliharaan kesehatan gigi agar selanjutnya anak dapat menerapkannya di rumah. Selain melakukan berbagai upaya perilaku sehat di sekolah, alangkah baiknya sekolah juga mampu menciptakan sanitasi yang baik, sebab lingkungan yang bersih akan menciptakan kondisi yang sehat bagi penghuninya. Guru dan semua orang yang ada di lingkungan sekolah juga perlu menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan bersih agar anak tidak mudah terserang virus dan penyakit. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah, misalnya mengatur mekanisme pembuangan sampah di sekolah, menyediakan tempat sampah di setiap kelas dan setiap sudut sekolah, menjauhkan tempat pembuangan akhir sampah dari bangunan sekolah, membangun apotek hidup di sekolah, dan sebagainya. Sebagai salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, sekolah juga dapat memberikan pemahaman dan pengenalan mengenai lingkungan, seperti pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari kuman, atau mengajak anak untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga anak-anak memiliki kebiasaan hidup bersih.
  • 24. BAB III PENUTUP A. Simpulan Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih sangat rentan terserang virus. Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya penyakit psikosomatis. Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja. B. Saran Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai kesehatan anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga anak dengan baik dan mengahasilkan anak yang berkualitas. Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan bakteri dapat berkembang di mana saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti menjaga kebersihan, imunisasi, gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA  Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan- pemeliharaan-kesehatan-aud-566538.html.  Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.  Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.