Dokumen tersebut membahas tentang pengasuhan anak dalam keluarga. Beberapa poin penting yang diangkat adalah definisi keluarga menurut para ahli, fungsi pengasuhan keluarga, pola asuh orang tua, dan kompetensi yang harus dimiliki orang tua dalam mendidik anak seperti membantu anak memecahkan masalah secara bersama dan menghindari sikap otoriter.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Anis Ilahi
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk dan mengembangkan potensi kemanusiaan sehingga menghasilkan generasi yang kompeten dan berwatak (berakhlak) mulia. Upaya ini dimulai pertama kali dari keluarga, karena keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan hidup.
Usaha pendidikan karakter melalui lingkungan keluarga dapat dilakukan setidaknya melalui 4 cara yaitu:keteladanan, pembiasaan, nasehat dan hukuman serta motivasi terhadap anak. Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan pola yang baik yang diulangi secara terus menerus dan berlangsung secara konsisten. Pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga merupakan amanah dan tugas serta kewajiban bagi kita semua. Pemahaman dan penyelarasan serta penyesuaiantentang lingkungan pendidikan keluarga serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud tanggung jawab kita.
Tercapainya proses pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga bergantung pada keserasian antara orang tua, anak, cara yang digunakan serta lingkungan yang mendukung terjadinya proses pendidikan. Dengan demikian pelaksanaan proses pendidikan karakter dalam keluarga merupakan keterpaduan antara keteladanan, pembiasaan, nasehat dan motivasi serta kebersamaan yang berorientasi pada terciptanya keselarasan karakter untuk semua anggota keluarga.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Anis Ilahi
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk dan mengembangkan potensi kemanusiaan sehingga menghasilkan generasi yang kompeten dan berwatak (berakhlak) mulia. Upaya ini dimulai pertama kali dari keluarga, karena keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan hidup.
Usaha pendidikan karakter melalui lingkungan keluarga dapat dilakukan setidaknya melalui 4 cara yaitu:keteladanan, pembiasaan, nasehat dan hukuman serta motivasi terhadap anak. Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan pola yang baik yang diulangi secara terus menerus dan berlangsung secara konsisten. Pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga merupakan amanah dan tugas serta kewajiban bagi kita semua. Pemahaman dan penyelarasan serta penyesuaiantentang lingkungan pendidikan keluarga serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud tanggung jawab kita.
Tercapainya proses pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga bergantung pada keserasian antara orang tua, anak, cara yang digunakan serta lingkungan yang mendukung terjadinya proses pendidikan. Dengan demikian pelaksanaan proses pendidikan karakter dalam keluarga merupakan keterpaduan antara keteladanan, pembiasaan, nasehat dan motivasi serta kebersamaan yang berorientasi pada terciptanya keselarasan karakter untuk semua anggota keluarga.
uraian singkat ini menyampaikan tentang pengaruh pola asuh keluarga terhadap karakter anak yang akan terbentuk. uraian ini ditujukan sebagai referensi agar para orang tua hungga saudara-saudara yang lebih tua dapat membimbing anak, hingga memiliki karakter yang positif.
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
uraian singkat ini menyampaikan tentang pengaruh pola asuh keluarga terhadap karakter anak yang akan terbentuk. uraian ini ditujukan sebagai referensi agar para orang tua hungga saudara-saudara yang lebih tua dapat membimbing anak, hingga memiliki karakter yang positif.
PT PLN (Persero) is an electrical service provider in Indonesia. With a vision to be a "recognized as a growing, superior, and trusted world class company which is relying on Potensi Insani", PT PLN (Persero) is committed to electrify the entire archipelago. We believe that human potential is the greatest asset and our future, so we are investing heavily to get the future leader candidates who will develop PT PLN (Persero) became a World-class company and face the future business challenges.
Career opportunities in PT PLN (Persero) is very large because our business ranges from upstream to downstream, ranging from power plant, transmission to distribution to the customer and other supported services. Please join us.
The 2015 PT PLN (Persero) Open Recruitment Level Bachelor Degree / Diploma IV / Diploma III
Educational Qualifications
Possess Bachelor degree / Diploma IV graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: S1 / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: S1 / ALE)
Mechanical Engineering (Code: S1 / MES)
Industrial Engineering (Code: S1 / IND)
Diploma III graduate majoring in:
Electrical Engineering, Powerline, Electricity Power System (Code: D.III / ELE)
Power Low, Electronics, Instrument, Control (Code: D.III / ALE)
Mechanical Engineering (Code: D.III / MES)
Civil Engineering (Code: D.III / SIP) (Makassar Only)
Marketing Management, Trade Administration, Business Administration, Office Administration (Code: D.III / MAN)
Qualifications
Not married and willing to not get married during Diklat Prajabatan
Born in 1989 or thereafter for Bachelor degree / Diploma 4 graduate
Born in 1991 or thereafter for Diploma 3 graduate
Minimum GPA 2.75 for S1/ELE, S1/MES, S1/ALE, S1/IND, D.III/ELE, D.III/ALE, D.III/MES, D.III/SIP positions
Minimum GPA 3.00 for D.III/MAN position
Required Documents
Application letter, addressed to: PT PLN (Persero) c.q. Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta
Curriculum vitae
Copy of birth certificate (if doesnt have yet, can be submitted on Interview)
Legalized copy of education diploma / Surat Keterangan Lulus
Legalized copy of latest education transcript
Copy of National Identity Card (KTP)
2 pieces 3x4 size recent colour photograph (write your name on back side)
For cross majors program graduate (Diploma III graduate continued to Bachelor degree / Diploma IV) please also submitted: legalized copy of Diploma 3 diploma and transcript
For last semester student who are currently completing the final project / thesis, are encourage to apply with the terms:
Will be graduated no later than November 2015
Attach Surat Keterangan Sedang Mengerjakan Tugas Akhir / Skripsi when applying
During the selection process, if there is a data mismatch, the applicant will be knocked out
Selecti
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KELUARGA
• Pengertian
Diuraikan definisi keluarga menurut beberapa ahli:
1. Duvall dan Logan (1986), keluarga adalah terdiri dari individu yang diikat oleh
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial
setiap anggota keluarga.
2. Friedmen (1998), keluarga adalah kumpulan orang yang terikat melalui
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
memelihara budaya bersama, meningkatkan perkembangan mental, emosional,
dan sosial fisik individu di dalamnya yang ditandai dengan interaksi timbal balik serta
saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
3. Narwoko dan Suyanto, (2004), keluarga adalah pranata sosial dasar dari semua
pranata sosial lain yang berkembang, dalam masyarakat manapun di dunia, keluarga
adalah kebutuhan manusia yang universal dan merupakan pusat aktivitas terpenting
dalam kehidupan individu
3. KESIMPULAN DARI BEBERAPA PENGERTIAN
MENURUT PARA AHLI
Dari beberapa definisi keluarga diatas dapat disimpulkan bahwa untuk disebut
sebagai keluarga maka harus memenuhi tiga syarat yaitu adanya perkawinan,
karena kelahiran dan adanya adopsi. Dalam keluarga diharapkan individu bisa
berkembang baik secara fisik, mental, emosional maupun hubungan sosialnya.
Dengan demikian keluarga adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari seorang
ayah, seorang anak atau lebih dalam suatu perkawinan yang di dalamnya terdapat
kasih sayang dan tanggung jawab dan di dalamnya anak-anak diasuh bagi
seseorang yang mempunyai rasa sosial yang mampu berkembang secara fisik,
emosional dan fisik, mental.
4. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KELUARGA
• Ruang Lingkup Keluarga
Empat ruang lingkup sosiologi keluarga yaitu pola hubungan keluarga,
system keluarga, dan faktor eksternal keluarga:
1. Hubungan Keluarga
a. Hubungan suami – istri
b. Hubungan orang tua – anak
c. Hubungan antar keluarga
2. Sistem Keluarga
3. Factor Eksternal Keluarga
5. FUNGSI PENGASUHAN KELUARGA
Verkuyl dalam Ahmadi dan Supriyono (Rustina, 2014) menyatakan bahwa terdapat tiga
fungsi dalam keluarga, yaitu sebagai berikut;
1. Mengurus keperluan material bagi anak. tugas ini adalah tugas dasar yang perlu
dilakukan oleh orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti bagaimana
orangtua memberikan tempat berlindung bagi anak, serta sandang dan pangan
anak.
2. Membangun suasana rumah bagi anak. sebuah rumah yang dimaksudkan di sini adalah
di dalam keluarga anak-anak akan merasakan rasa aman, perhatian dan kasih sayang,
rasa terlindungi yang didapatkan dari orangtua.
3. Fungsi pendidikan. Salah satu bagian terpenting adalah bagaimana orangtua mendidik
dengan pendidikan yang baik kepada anak.
6. DALAM ANALISIS STRUKTURAL FUNGSIONAL MERTON IA MENGURAIKAN
TENTANG FUNGSI MANIFEST (INTENDED) DAN FUNGSI LATEN (UNINTENDED).
• Fungsi Manifes (intended)
Fungsi manifest merupakan konsekuensi objektif yang
dapat membantu dalam beradaptasi atau penyesuaian
daripada sistem yang secara sadar bahwa adanya suatu
fenomena sosial oleh para partisipan dalam sistem
tersebut. Apabila mengacu pada fungsi manifest sosial
yang memiliki hubungan erat dengan biologis maka dari
itu dalam keluarga ia berfungsi sebagai reproduksi dalam
keluarga yang membuat keturunan karena itu fungsi
manifes dalam keluarga sendiri ialah bagaimana
memberikan pendidikan serta mengajarkan norma-norma
terhadap anak.
• Fungsi Laten
Fungsi laten atau fungsi yg tersembunyi ialah akibat
yang diharapkan berdasarkan fungsi yang dalam sistem
tertentu satu jenis fungsional. Ada dua tipe fungsi yang
masih tersembunyi & signifikan dengan yang akan
ditentukan sistem tersebut, baik itu secara fungsional
juga disfungsional. Menurut Robert K. Merton secara
garis besar berpendapat bahwasannya sebuah institusi
sosial mempunyai fungsi yang mempunyai sifat yang
tersembunyi atau laten. Ia juga menjelaskan bahwa
dampak daripada konsekuensi yang terjadi dari fungsi
tersembunyi ini diharapkan pada kenyataannya masih
belum bisa memberi arah pada ekspektasi yang terdapat
dalam sistem masyarakat
7. DIMENSI PENGASUHAN DALAM KELUARGA
Dimensi pola asuh orang tua terbagi menjadi 4 macam, yaitu;
• Kontrol, kontrol merupakan sikap saat orang tua dapat menerima prilaku dan tingkah
laku anak yang tidak sesuai dengan harapan orang tua,
• Tingkah laku, dimana pada tingkah laku, orang tua mampu mendorong kemandirian
anak dan mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas segala tindakan anak,
• Komunikasi, adanya komunikasi verbal, baik komunikasi dua arah yaitu orang tua dan
anak, atau komunikasi satu arah hanya orang tua saja,
• Kasih sayang, adanya kehangatan, cinta dan perawatan dari orang tua untuk anak,
sehingga anak merasa nyaman dan aman ketika mereka ada disamping orang tua.
13. Menurut Sanderson dan thompson bahwa
faktor yang mempengaruhi pola asuh
orangtua yakni:
• Karateristik anak
•pengalaman dalam pernikahan
•etnis
•status pekerjaan orangtua
14. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI ORANG TUA
DALAM MENDIDIK ANAK
Pada umumnya, pendidikan dilingkungan keluarga itu bukan berpangkal
tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik,
melainkan secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan alami membangun
situasi pendidikan. Dengan demikian pendidikan yang pertama terdapat
dilingkungan keluarga.
Apa saja yang harus dilakukan oleh ayah dan ibu sebagai sebuah keluarga
yang ideal dalam mendidik dan mengembangkan potensi/kemampuan anak-anak:
15. 1. Memahami makna mendidik
Sebagai orang tua harus memahami benar apa makna dari mendidik sehingga tidak berpendapat bahwa
mendidik adalah melarang, menasehat atau memerintah si anak.
2. Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah
Dalam mendidik anak jangan memakai cara membujuk dengan menjanjikan hadiah karena hal ini akan
melahirkan ketergantungan anak terhadapsesuatu hal baru dia melakuka sesuatu.
3. Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir
Seorang anak akan dapat mandiri apabila dia punya ruang dan waktu baginya untuk berkreasi sesuai
dengan kemampuan dan rasa percaya diri yang dimilikinya..
4. Memahami bahasa non verbal
Memarahi anak yang melakukan kesalahan adalah sesuatu yang tidak efektif melainkan kita harus
mendalami apa penyebab si anak melakukan kesalahan dan memahami perasaan si anak.
5. Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama
Pada kondisi tertentu dibutuhkan keterlibatan kita sebagai orang tua untuk memecahkan masalah yang
dihadapi si anak.
6. Menjaga keharmonisan dalam keluarga
Ayah dan Ibu sering bertengkar dan berselisih bahkan melakukan kekerasan di depan anak-anak, sehingga
anak-anak mencontoh dengan bertindaktidak menghargai teman sebayanya atau melakukan kekerasan pula
padatemannya.
16. GAYA DARI POLA ASUH ANAK DALAM KELUARGA
Gaya pola asuh memiliki 2 elemen penting, yaitu : parental responsiveness (respons
orang tua) dan parental demandingness (tuntutan orang tua).
a) Parental Responsiveness (respons orang tua) Respons orang tua adalah orang
tua yang secara sengaja dan mengatur dirinya sendiri untuk sejalan,
mendukung dan menghargai kepentingan dan tuntutan anaknya.
b) Parental demandingness (tuntutan orang tua) Tuntutan orang tua adalah orang
tua menuntut anaknya untuk menjadi bagian dari keluarga dengan
pengawasan, penegakkan disiplin dan tidak segan memberi hukuman jika
anaknya tidak menuruti.
17. TERAPI REALITAS
• Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang.
Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan
cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi
keperluan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri atau orang lain. Inti terapi
realitas adalah menerima tanggungjawab pribadi yang dipersamakan dengan
kesihatan mental.
• Tujuan terapi konseling realitas adalah memahami dunia nyata dengan
terpenuhinya kedua kebutuhan tersebut dengan cara: berfokus pada personal,
berfokus pada perilaku, berfokus pada saat ini, pertimbangan nilai, pentingnya
perencanaan, komitmen, tidak menerima dalih dan menghilangkan hukuman.
18. KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI ORANG
TUA DALAM MENDIDIK ANAK
• Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama
• Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah
• Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir
• Memahami bahasa non verbal
• Memahami makna mendidik
• Menjaga keharmonisan dalam keluarga