Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan akun-akun belanja barang pada Bagan Akun Standar (BAS) berdasarkan peraturan terkait. Terdapat penjelasan mengenai pengelompokan akun belanja barang untuk persediaan, pemeliharaan, dan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemda. Juga diuraikan struktur dan kodefikasi segmen akun yang terkait.
Raperda APBD merangkum proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang meliputi penyusunan rancangan awal KUA dan PPAS, pedoman penyusunan RKA-SKPD, penyusunan RKA-SKPD oleh masing-masing SKPD, dan penyiapan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya."
Dokumen tersebut membahas analisis standar belanja (ASB) sebagai pendekatan dalam penentuan pagu anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja. ASB digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya suatu kegiatan sehingga menghasilkan pagu yang proporsional berdasarkan kinerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan proses penerapan ASB dalam penyusunan anggaran daerah.
Raperda APBD merangkum proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang meliputi penyusunan rancangan awal KUA dan PPAS, pedoman penyusunan RKA-SKPD, penyusunan RKA-SKPD oleh masing-masing SKPD, dan penyiapan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta lampirannya."
Dokumen tersebut membahas analisis standar belanja (ASB) sebagai pendekatan dalam penentuan pagu anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja. ASB digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya suatu kegiatan sehingga menghasilkan pagu yang proporsional berdasarkan kinerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan proses penerapan ASB dalam penyusunan anggaran daerah.
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen komitmen dalam implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Terdapat penjelasan mengenai proses bisnis manajemen komitmen saat ini dan yang diharapkan di SPAN, serta struktur data kontrak yang akan dicatat dalam SPAN.
Dokumen tersebut membahas tentang modul Penerimaan Negara (GR), mencakup proses penerimaan dari berbagai sumber seperti bank, MPN G2, potongan SPM, dan Bank Indonesia serta penatausahaan retur dan konfirmasi penerimaan."
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxAbinul1
Permendagri No. 3 Tahun 2023 mengatur pengelolaan dana bantuan operasional satuan pendidikan yang mencakup Dana BOS, BOP PAUD, dan BOP Kesetaraan. Permendagri ini mengatur tentang perubahan nomenklatur, pejabat pengelola, kualifikasi bendahara khusus, tahapan pengelolaan untuk satuan pendidikan negeri dan swasta, serta sistem informasi pengelolaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penghapusan dan pemusnahan barang milik daerah sesuai peraturan perundangan. Ia menjelaskan prosedur penghapusan dan pemusnahan barang yang tidak layak pakai seperti pembentukan panitia, persetujuan kepala daerah, dan cara pemusnahan melalui pembakaran, penghancuran, dan sebagainya serta pelaporannya. Dokumen tersebut juga membahas kriteria penghapusan barang
Pengadaan barang dan jasa di tingkat desaFrans Dione
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pengadaan barang/jasa di desa, yang mencakup dasar hukum, definisi istilah penting, prinsip-prinsip pengadaan, etika pengadaan, serta ketentuan pengadaan melalui swakelola dan penyedia barang/jasa. Dokumen ini memberikan panduan mengenai cara-cara melaksanakan pengadaan barang/jasa di desa secara efektif dan transparan sesuai peraturan yang berlaku.
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modalheckaathaya
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi jenis belanja pemerintah yang terdiri dari belanja barang dan belanja modal. Belanja barang digunakan untuk pembelian barang dan jasa operasional maupun non-operasional, sedangkan belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang menambah nilai aset tetap.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi OSS-RBA sebagai implementasi UUCK dalam rangka EODB. KBLI 2020 digunakan untuk mengklasifikasikan jenis bidang usaha perusahaan di Indonesia secara standar dan merujuk pada klasifikasi internasional. KBLI berfungsi untuk menyeragamkan aktivitas usaha menjadi klasifikasi yang bisa digolongkan dan menjadi acuan pendaftaran legalitas perusahaan.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyelenggaraan uji kompetensi dan mekanisme pengangkatan melalui perpindahan jabatan bagi jabatan fungsional analis pengelolaan keuangan APBN dan jabatan fungsional pranata keuangan APBN. Uji kompetensi dilaksanakan untuk mengukur kompetensi PNS yang akan diangkat ke dalam jabatan fungsional tersebut.
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
PMK baru ini mengatur perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat dengan menyempurnakan kaidah penganggaran dan mencantumkan prinsip belanja berkualitas."
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/LembagaNachan
Tata cara penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun 2022 berdasarkan Peraturan Menteri PPN No.1 Tahun 2021.
Aspek penguatan pada Permen PPN No.1 Tahun 2021 terdiri atas:
1. Aspek Muatan Renja K/L
a. Penuangan Muatan Renja K/L sesuai SEB RSPP
b. Perluasan Pengertian Lokasi (Administratif dan Lokasi
Khusus)
c. Penguatan Muatan Komponen dan Indikasi Pendanaannya
2. Aspek Penyusunan Renja K/L
a. Koordinasi dan Forum Pembahasan Program Lintas K/L
3. Aspek Penelaahan Renja K/L
a. Penerapan Catatan TM Online
b. Penyederhanaan Lingkup Penelaahan TM 2
c. Keterlibatan PJ PN pada Usulan terkait Prioritas
d. Penuangan Usulan Prioritas sesuai RKP dan SBPA
4. Aspek Sistem Informasi
a. Data Renja (Approved) sebagai data dasar Penyusunan
RKA
b. Fasilitasi Data Sharing dengan Sistem Informasi di K/L
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasapotek agam farma
Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan dinas, mulai dari pengertian, landasan hukum, pedoman Mendagri, peraturan daerah, penganggaran, pertanggungjawaban, tujuan audit, serta ketentuan perjalanan dinas luar negeri seperti dokumen yang dibutuhkan dan laporan hasil perjalanan.
Dokumen tersebut membahas tentang Barang Milik Daerah yang mencakup aset lancar, aset tetap, dan aset lainnya seperti persediaan, tanah, peralatan, gedung, jalan, dan aset tidak berwujud. Dokumen ini juga menjelaskan kategori dan kualifikasi persediaan seperti barang pakai habis, tak habis pakai, dan bekas dipakai."
Pedoman ini memberikan panduan bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis untuk periode 2010-2014 sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan terkait perencanaan pembangunan nasional. Pedoman ini menjelaskan tata cara dan ruang lingkup penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga agar konsisten dengan prioritas program Presiden yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Dokumen tersebut menjelaskan tahapan dan tata cara penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah sesuai peraturan Mendagri. Terdiri dari 6 tahapan yaitu persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan. Juga dijelaskan mengenai perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen komitmen dalam implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Terdapat penjelasan mengenai proses bisnis manajemen komitmen saat ini dan yang diharapkan di SPAN, serta struktur data kontrak yang akan dicatat dalam SPAN.
Dokumen tersebut membahas tentang modul Penerimaan Negara (GR), mencakup proses penerimaan dari berbagai sumber seperti bank, MPN G2, potongan SPM, dan Bank Indonesia serta penatausahaan retur dan konfirmasi penerimaan."
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxAbinul1
Permendagri No. 3 Tahun 2023 mengatur pengelolaan dana bantuan operasional satuan pendidikan yang mencakup Dana BOS, BOP PAUD, dan BOP Kesetaraan. Permendagri ini mengatur tentang perubahan nomenklatur, pejabat pengelola, kualifikasi bendahara khusus, tahapan pengelolaan untuk satuan pendidikan negeri dan swasta, serta sistem informasi pengelolaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penghapusan dan pemusnahan barang milik daerah sesuai peraturan perundangan. Ia menjelaskan prosedur penghapusan dan pemusnahan barang yang tidak layak pakai seperti pembentukan panitia, persetujuan kepala daerah, dan cara pemusnahan melalui pembakaran, penghancuran, dan sebagainya serta pelaporannya. Dokumen tersebut juga membahas kriteria penghapusan barang
Pengadaan barang dan jasa di tingkat desaFrans Dione
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pengadaan barang/jasa di desa, yang mencakup dasar hukum, definisi istilah penting, prinsip-prinsip pengadaan, etika pengadaan, serta ketentuan pengadaan melalui swakelola dan penyedia barang/jasa. Dokumen ini memberikan panduan mengenai cara-cara melaksanakan pengadaan barang/jasa di desa secara efektif dan transparan sesuai peraturan yang berlaku.
Perbedaan Belanja Barang dan Belanja Modalheckaathaya
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi jenis belanja pemerintah yang terdiri dari belanja barang dan belanja modal. Belanja barang digunakan untuk pembelian barang dan jasa operasional maupun non-operasional, sedangkan belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang menambah nilai aset tetap.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi OSS-RBA sebagai implementasi UUCK dalam rangka EODB. KBLI 2020 digunakan untuk mengklasifikasikan jenis bidang usaha perusahaan di Indonesia secara standar dan merujuk pada klasifikasi internasional. KBLI berfungsi untuk menyeragamkan aktivitas usaha menjadi klasifikasi yang bisa digolongkan dan menjadi acuan pendaftaran legalitas perusahaan.
Peraturan ini mengatur tentang pedoman penyelenggaraan uji kompetensi dan mekanisme pengangkatan melalui perpindahan jabatan bagi jabatan fungsional analis pengelolaan keuangan APBN dan jabatan fungsional pranata keuangan APBN. Uji kompetensi dilaksanakan untuk mengukur kompetensi PNS yang akan diangkat ke dalam jabatan fungsional tersebut.
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
PMK baru ini mengatur perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat dengan menyempurnakan kaidah penganggaran dan mencantumkan prinsip belanja berkualitas."
Sosialisasi Penyusunan Rencana Kerja Kementerian/LembagaNachan
Tata cara penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun 2022 berdasarkan Peraturan Menteri PPN No.1 Tahun 2021.
Aspek penguatan pada Permen PPN No.1 Tahun 2021 terdiri atas:
1. Aspek Muatan Renja K/L
a. Penuangan Muatan Renja K/L sesuai SEB RSPP
b. Perluasan Pengertian Lokasi (Administratif dan Lokasi
Khusus)
c. Penguatan Muatan Komponen dan Indikasi Pendanaannya
2. Aspek Penyusunan Renja K/L
a. Koordinasi dan Forum Pembahasan Program Lintas K/L
3. Aspek Penelaahan Renja K/L
a. Penerapan Catatan TM Online
b. Penyederhanaan Lingkup Penelaahan TM 2
c. Keterlibatan PJ PN pada Usulan terkait Prioritas
d. Penuangan Usulan Prioritas sesuai RKP dan SBPA
4. Aspek Sistem Informasi
a. Data Renja (Approved) sebagai data dasar Penyusunan
RKA
b. Fasilitasi Data Sharing dengan Sistem Informasi di K/L
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasapotek agam farma
Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan dinas, mulai dari pengertian, landasan hukum, pedoman Mendagri, peraturan daerah, penganggaran, pertanggungjawaban, tujuan audit, serta ketentuan perjalanan dinas luar negeri seperti dokumen yang dibutuhkan dan laporan hasil perjalanan.
Dokumen tersebut membahas tentang Barang Milik Daerah yang mencakup aset lancar, aset tetap, dan aset lainnya seperti persediaan, tanah, peralatan, gedung, jalan, dan aset tidak berwujud. Dokumen ini juga menjelaskan kategori dan kualifikasi persediaan seperti barang pakai habis, tak habis pakai, dan bekas dipakai."
Pedoman ini memberikan panduan bagi Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Strategis untuk periode 2010-2014 sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan terkait perencanaan pembangunan nasional. Pedoman ini menjelaskan tata cara dan ruang lingkup penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga agar konsisten dengan prioritas program Presiden yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan sistem akuntansi pemerintah yang mencakup pengertian akuntansi, standar akuntansi pemerintah, kebijakan akuntansi, sistem akuntansi pemerintah pusat dan daerah, hubungan standar dengan sistem, bentuk-bentuk laporan keuangan, serta bagan akun standar."
Dokumen tersebut membahas tentang standar dan sistem akuntansi pemerintah yang mencakup pengertian akuntansi, standar akuntansi pemerintah, kebijakan akuntansi, sistem akuntansi pemerintah pusat dan daerah, hubungan standar dengan sistem, bentuk-bentuk laporan keuangan, serta bagan akun standar."
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang mencakup kerangka umum SAPP, hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi barang, proses bisnis SAPP, dokumen sumber, mekanisme rekonsiliasi dan pelaporan, serta reviu atas laporan keuangan pemerintah."
Laporan ini merangkum kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan tahun 2020. Capaian kinerja diukur melalui indikator-indikator yang telah ditetapkan sesuai target Renstra 2020-2024 seperti jumlah teknologi pertanian yang dihasilkan dan rasio output akhir pengkajian. Realisasi anggaran mencapai 98,33% yang digunakan untuk kegiatan pengkajian, peningkatan SDM dan sarana prasarana
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxJeniferRasuh
Artikel ini membahas tentang pencatatan dan pelaporan belanja langsung dan beban pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bitung. Dibahas mengenai struktur organisasi, fungsi otorisasi dan verifikasi, contoh jurnal pencatatan belanja langsung dan beban, serta pelaporan belanja dan beban sesuai standar akuntansi pemerintahan.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan latar belakang pengaturan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), serta pembahasan mengenai tujuan, karakteristik, dan contoh jurnal transaksi pendapatan dan belanja BLU pada aplikasi akuntansi pemerintahan.
Dokumen tersebut menjelaskan proses siklus perekaman uang persediaan (UP) dan ganti uang persediaan (GUP) di pemerintahan, meliputi informasi umum tentang UP dan GUP, alur proses perekaman UP dan GUP mulai dari pencatatan penerimaan SP2D, pengambilan tunai, pencatatan penerimaan barang, pencatatan perintah bayar, pembuatan kuitansi, SPP dan SPM.
Dokumen tersebut memberikan contoh ilustrasi jurnal akuntansi untuk berbagai transaksi pemerintah seperti pembayaran gaji, kontrak, hibah, dan lainnya dengan menggunakan pendekatan siklus transaksi.
Modul Komitmen membahas manajemen supplier dan manajemen kontrak. Manajemen supplier bertujuan mengelola data detail supplier untuk digunakan sebagai tujuan pembayaran. Manajemen kontrak bertujuan mengelola data kontrak untuk mendukung perencanaan kas berdasarkan arus kas komitmen.
Dokumen ini menjelaskan proses perekaman BAST non kontraktual di sistem KOM untuk mendokumentasikan transaksi pembelian barang dan jasa. Terdapat beberapa langkah utama yaitu (1) login ke sistem KOM, (2) masuk menu pencatatan BAST non kontraktual, (3) isi data BAST dan distribusi COA, (4) lakukan pendetilan COA 15/16 segmen, dan (5) cetak dan simpan BAST untuk pembuatan SPP. BAST non kont
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tata kelola informasi pihak penerima pembayaran dalam implementasi SPAN, mencakup manajemen data supplier, penyempurnaan proses bisnis, dan prinsip-prinsip pengelolaan data supplier seperti pencatatan, penggunaan, dan pemeliharaan data.
Dokumen tersebut membahas tentang alur proses, jenis transaksi, dan dokumen sumber yang terkait dengan aktivitas bendahara pengeluaran dan penerimaan serta transaksi yang terjadi di BPP terkait dengan pengelolaan dana uang muka.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan anggaran belanja negara seperti KPA, PPK, PPSPM, dan Bendahara. Juga dijelaskan proses alur pelaksanaan APBN, jenis-jenis pengujian tagihan, perbedaan pengujian yang dilakukan oleh PPK dan PPSPM, serta pengujian yang dilakukan bendahara terhadap berbagai jenis belanja seperti barang dan jasa,
Peraturan ini mengatur perubahan atas peraturan sebelumnya mengenai kedudukan dan tanggung jawab bendahara pada satuan kerja pengelola anggaran negara. Perubahan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan peraturan terbaru mengenai sertifikasi bendahara dan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas bendahara.
Pmk nomor 48_tahun_2017_tentang_likuidasi_pengganti_pmk_272_tahun_2014Sri Haryati
Dokumen tersebut merupakan peraturan Menteri Keuangan tentang pelaksanaan likuidasi entitas akuntansi dan entitas pelaporan pada kementerian negara/lembaga. Peraturan ini mengatur tentang penyelesaian hak dan kewajiban, penyusunan laporan keuangan, dan laporan kinerja bagi entitas yang dilikuidasi. Pemimpin entitas yang dilikuidasi atau pemimpin entitas yang membawahinya secara struktural bertanggung jawab sebagai penanggung
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. BAGAN AKUN STANDAR
Berdasarkan
1) PMK No. 214/PMK.05/2013 tentang Bagan
Akun Standar, dan
2) Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-
211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen
Akun pada BAS
BIRO KEUANGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
2. 1) PMK No. 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar,
dan
2) Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-211/PB/2018 tentang
Kodefikasi Segmen Akun pada BAS
3) Kepdirjen Perbendaharaan No.KEP-617/PB/2017 tentang
Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun Pada Bagan Akun
Standar
4) Kepdirjen Perbendaharaan No.KEP-658/PB/2017 tentang
Perubahan Atas Kepdirjen Perbendaharaan No.KEP-
617/PB/2017 tentang Pemutakhiran Kodefikasi Segmen
Akun Pada Bagan Akun Standar
3. ISI STRUKTUR BAS
No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN
1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker
2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen
Perbendaharaan
3 AKUN 6 Kode Akun
4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program
5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,
Satuan
6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No.
Register
No Register
7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening,
Bank
Kode KPPN
8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan
9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota
10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran
11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas
12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan
Jumlah (minus
cadangan)
56
4. Perkembangan Kodefikasi Segmen Akun
1. Kepdirjen Perbendaharaan Nomor Kep-224/PB/2013
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar;
2. Pemutakhiran atas Kep-224/PB/2013;
3. Kepdirjen Perbendaharaan Nomor Kep-311/PB/2014
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar;
4. Pemutakhiran atas Kep-311/PB/2014;
5. Kepdirjen Perbendaharaan Nomor Kep-187/PB/2017
tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun
Standar.
6. Kepdirjen Perbendaharaan No. KEP-211/PB/2018 tentang
Kodefikasi Segmen Akun pada BAS
5. POIN-POIN UTAMA
1) PEMBEDAAN AKUN AKRUAL DAN AKUN KAS (beberapa dengan kodefikasi
yg sama namun uraian yang berbeda )
2) AKUN BELANJA BARANG PERSEDIAAN SESUAI DENGAN KODEFIKASI AKUN
PERSEDIAAN DI NERACA
3) PEMISAHAN AKUN PENGEMBALIAN BELANJA TAYL
4) PENAMBAHAN BEBERAPA AKUN PENDAPATAN, BELANJA, PERBAIKAN
URAIAN, DAN PENJELASAN
5) AKUN BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA DALAM BENTUK UANG DAN DALAM BENTUK
BARANG (PMK 168/PMK.05/2015 jo. PMK 173/PMK.05/2016)
6) AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG, DALAM
BENTUK BARANG, DALAM BENTUK JASA
7) PEMUTAKHIRAN SEGMEN AKUN KAS – PENDAPATAN PNBP LAINNYA
6. Kerangka Segmen Akun
Akun Akrual
- Aset
- Kewajiban
- Ekuitas
- Pendapatan-LO
- Beban (kecuali 53,
5218)
Akun Kas
- Kas Setara Kas
- Utang PFK
- SAL
- Pendapatan-LRA (kecuali
49)
- Belanja (kecuali 59)
- Transfer ke Daerah &
Dana Desa
- Pembiayaan
- Transitoris
7. 51 – BELANJA PEGAWAI
Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang
atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai
pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama
periode akuntansi, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan sendiri,
dan pekerja lain yang bukan karyawan pemerintah tidak
termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam
kelompok belanja barang dan jasa.
8. 52 – BELANJA BARANG
Pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak
dipasarkan, barang dan jasa yang digunakan untuk riset dan
pengembangan, pelatihan staf, riset pasar termasuk.
ATK dan operasional kantor lainnya;
Biaya pemeliharaan;
Biaya perjalanan;
Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat.
9. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Terkait Belanja Barang (1)
a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan
operasional kantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan
aset tetap lainnya serta biaya perjalanan.
b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk
pembayaran honor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA,
PPK, Bendahara dan Pejabat Penguji/ Penandatangan SPM,
termasuk Petugas SAI/ SIMAK-BMN).
c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan
maka pembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi
satu kesatuan dengan kegiatan induknya.
10. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
Terkait Belanja Barang (2)
d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :
• Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di bawah
nilai minimum kapitalisasi:
• 2018 : P/M< Rp1.000.000,
• 2018: G/B < Rp25jt/unit
• Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah
umur ekonomis, manfaat atau kapasitas;
• Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai
habis.
e. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk kegiatan
operasional Satker BLU (gaji dan operasional pelayanan Satker
BLU).
11. STRUKTUR BELANJA
BARANG
52
521 522 523 524 525 526 527
Belanja
Barang
Belanja
Jasa
Belanja
Pemeliharaan
Belanja
Perjalanan
Belanja
BLU
Belanja
Barang
untuk
Diserahkan
Kpd Masy./
Pemda
Belanja
Barang
untuk
Diserahkan
Kpd
Mantan
Presiden/
Wakil
Presiden
13. 526 - BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN
KEPADA MASYARAKAT/PEMDA (1/2)
Sebelumnya jenis alokasi yang akan diserahkan
kepada masyarakat/pemda menggunakan akun 521219
(Belanja Barang Non Operasional Lainnya), sehingga tidak
nampak informasi modal/investasi pemerintah yang diberikan
kepada publik.
Dengan adanya kelompok akun 526, maka
terinformasikan bahwa terdapat pengalihan berupa
modal/investasi dari pemerintah pusat kepada
masyarakat/pemda dalam kerangka mendukung arah
kebijakan fiskal pemerintah.
15. Peraturan Terkait Perjadin
PMK No.113/PMK.05/2012 tgl. 3 Juli 2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri,
dan Pegawai Tidak Tetap
Surat Menkeu No. S-2056/MK.5/2013 tgl. 18 Maret 2013
Hal Langkah2 dalam Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Belanja
Perjadin
Perdirjen Perbendaharaan No. PER-22/PB/2013 tgl. 30 Mei 2013
tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjadin DN bagi Pejabat
Negara, PN dan PTT
Surat Dirjen Perbendaharaan No. S-4599/PB/2013 tgl. 3 Juli 2013
Hal Penjelasan Lebih Lanjut penggunaan akun Perjadin Berdasarkan Surat
Menkeu No. S-2056/MK.5/2013
Surat Edaran Menteri PU Nomor 07/SE/M/2017 TGL 7 MARET 2017
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Di
Kementerian PUPR
16. Akun Perjalanan Dinas Dalam Negeri
524111 Belanja Perjalanan Biasa
524112 Belanja Perjalanan Tetap
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
524114Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota
524119Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar
Kota
18. PENGELOMPOKAN AKUN BELANJA
BARANG PERSEDIAAN
Secara garis besar Belanja yang menghasilkan persediaan
dikelompokkan dalam kategori sbb:
1. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka Operasional;
2. Belanja Barang Persediaan dalam Rangka Pemeliharaan;
3. Belanja Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda;
4. Belanja Bantuan Sosial dalam Bentuk Barang.
19. Contoh perubahan Akun terkait
Persediaan
521111
521116
521119
521211
521219
Barang Persediaan Konsumsi
521811
Belanja Barang
Persediaan
Konsumsi
Tidak menghasilkan barang persediaan,
Tetap di akun dimaksud
523111
523119
523121
523129
523131
523132
523133
523199
Barang Persediaan untuk
Pemeliharaan
523112
523122
523134
523135
523136
523191
Belanja Barang
Persediaan dalam
Rangka
Pemeliharaan
Tidak menghasilkan barang persediaan, Tetap di akun dimaksud
20. SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (1)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN
5218 Belanja Barang Persediaan
52181 Belanja Barang untuk Persediaan
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
521812 Belanja Barang Persediaan Amunisi
521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai, Meterai
dan Leges
52182 Belanja Barang Persediaan untuk proses produksi
521821 Belanja Barang Persediaan bahan baku
521822 Belanja Barang Persediaan barang dalam proses
52183 Belanja Barang Persediaan Bahan Lainnya
521831 Belanja Barang Persediaan untuk tujuan
strategis/ berjaga-jaga
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya
21. SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (2)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN DALAM RANGKA PEMELIHARAAN (1)
5231 Belanja Pemeliharaan
52311 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan
52312 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
523122 Belanja Bahan Bakar Minyak dan Pelumas
(BMP) dan Pelumas Khusus Non Pertamina
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
22. SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (3)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN DALAM RANGKA PEMELIHARAAN (2)
52313 Belanja Pemeliharaan Jalan, Irigasi dan Jaringan
523131 Belanja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
523132 Belanja Pemeliharaan Irigasi
523133 Belanja Pemeliharaan Jaringan
523134 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
523135 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Irigasi
523136 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Jaringan
52319 Belanja Pemeliharaan Lainnya
523191 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Lainnya
523199 Belanja Pemeliharaan Lainnya
23. SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (4)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA (1)
526 BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/ PEMDA
5261 Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/
Pemda
52611 Belanja Barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/ Pemda
526111 Belanja Tanah Untuk Diserahkan
kepada Masyarakat/Pemda
526112 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
526113 Belanja Gedung Dan Bangunan Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
526114 Belanja Jalan, Irigasi Dan Jaringan
Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
526115 Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
24. SUSUNAN AKUN BELANJA BARANG
PERSEDIAAN PADA SEGMEN AKUN (5)
BELANJA BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/PEMDA (2)
5262 Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan untuk Diserahkan kepada Pemerintah Daerah
52621 Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada
Pemerintah Daerah
526211 Belanja Barang Penunjang Kegiatan
Dekonsentrasi Untuk Diserahkan
Kepada Pemerintah Daerah
526212 Belanja Barang Penunjang Tugas
Pembantuan Untuk Diserahkan Kepada
Pemerintah Daerah
5263 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
52631 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
526311 Belanja Barang Lainnya Untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda
25. Mana yang masuk Persediaan
(Surat Direktur APK Nomor S-6478/PB.6/2015)
1. Persediaan tidak dapat dilihat dari bentuk barangnya,
melainkan niat awal (intention) pada saat penyusunan
perencanaan kegiatan dan penyusunan RKAKL-nya,
sehingga untuk barang-barang yang memang direncanakan
habis pada satu kegiatan tidak dialokasikan dari Belanja
Barang Persediaan dan tidak menjadi persediaan. Suatu
barang dapat digolongkan sebagai barang persediaan
apabila perencanaan pengadaan barang tersebut bersifat
kontinu atau berkelanjutan, tidak hanya untuk satu kali
kegiatan saja.
2. Suatu barang dapat dikategorikan sebagai persediaan
bukan terbatas hanya pada satu Output Layanan
Perkantoran saja, namun bisa terdapat pada output lain
sepanjang memenuhi kriteria tersebut di atas.
26. Mana yang masuk Persediaan
(Surat Direktur APK Nomor S-6478/PB.6/2015)
Uraian Klasifikasi Keterangan
Pengadaan seminar kit untuk peserta diklat oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang
dapat dipakai untuk beberapa kali kegiatan diklat.
Belanja Barang Persediaan
Konsumsi (521811)
- perencanaan pengadaan secara
kontinu/ berkelanjutan
- tidak habis dalam sekali kegiatan
diklat
Pengadaan seminar kit untuk kegiatan Sosialisasi
Aplikasi SAIBA oleh KPPN Jakarta II.
Belanja Bahan (521211) - perencanaan pengadaan hanya
untuk satu kali kegiatan saja
- habis dalam sekali kegiatan
sosialisasi
Pengadaan perlengkapan gedung seperti engsel
pintu, kunci, lampu, dll untuk pemeliharaan gedung
kantor oleh KPPN Klaten.
Belanja Barang Persediaan
untuk Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan
(523112)
- tidak habis dalam sekali pakai,
sifatnya cadangan atau berjaga-
jaga
Service rutin dan ganti oli untuk kendaraan dinas di
bengkel resmi oleh Sekretariat Ditjen SDPPI.
Belanja Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
(523121)
- habis dalam sekali pakai
Pembelian oli pelumas dan BBM untuk peralatan
genset oleh pengelola Gedung Keuangan Negara.
Belanja Barang Persediaan
untuk Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin
(523123)
- tidak habis dalam sekali pakai,
sifatnya cadangan atau berjaga-
jaga
27. AKUN BELANJA SESUAI PMK 168/PMK.5/2015 jo.
PMK 173/PMK.05/2016 TENTANG BANTUAN
PEMERINTAH
Pasal 4:
1. Bantuan dalam bentuk penghargaan, beasiswa dan bantuan
operasional pada kelompok akun 5212 – 521219 (Belanja
Barang Non Operasional );
2. Bantuan dalam bentuk Tunjangan Profesi Guru dan Tunjangan
Lainnya pada kelompok akun 5115 (Belanja Gaji dan
Tunjangan Pegawai Non PNS);
3. Bantuan dalam bentuk sarpras, rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan pada kelompok akun 526 (Belanja Barang
Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat) –
Persediaan/Pendekatan Aset;
4. Bantuan dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik Bantuan Pemerintah pada kelompok akun 526
(Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat) –
Beban/Pendekatan Beban.
28. Perubahan akun 526 sesuai
Kepdirjen No.187/PB/2017
1. Bantuan dalam bentuk sarpras, rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan pada kelompok akun 526 (Belanja Barang
Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat):
a) Dalam bentuk barang: Persediaan/Pendekatan Aset
menggunakan akun 526 existing (526112, 526113, 526114);
b) Dalam bentuk uang: Expenses/Pendekatan Beban
menggunakan akun 526 baru.
2. Bantuan dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik Bantuan Pemerintah pada kelompok akun 526
(Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat):
a) Dalam bentuk barang: Persediaan/Pendekatan Aset
menggunakan akun 526 existing (5263111);
b) Dalam bentuk uang: Expenses/Pendekatan Beban
menggunakan akun 526312
29. Perubahan akun 526 dalam bentuk uang –
Pendekatan Beban
Akun Uraian
52612 Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/ Pemda dalam bentuk uang
526121 Belanja Tanah Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang
Digunakan untuk mencatat Belanja Bantuan Pemerintah untuk pengadaan Tanah untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang, sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan yang mengatur mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga, dalam bentuk sarana/prasarana. Akun ini dicatat dengan
menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporannya.
526122 Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam
bentuk uang
Digunakan untuk mencatat Belanja Bantuan Pemerintah untuk pengadaan Peralatan Dan Mesin
untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang, sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, dalam bentuk sarana/prasarana. Akun ini
dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporannya.
30. Perubahan akun 526 di 2017 (2) – dalam
bentuk uang – Pendekatan Beban
Akun Uraian
526123 Belanja Gedung Dan Bangunan Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam
bentuk uang
Digunakan untuk mencatat Belanja Bantuan Pemerintah untuk pengadaan Gedung Dan
Bangunan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang, sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, dalam bentuk gedung/bangunan.
Akun ini dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan pelaporannya
526124 Belanja Jalan, Irigasi Dan Jaringan Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
dalam bentuk uang
Digunakan untuk mencatat Belanja Bantuan Pemerintah untuk pengadaan Jalan, Irigasi Dan
Jaringan untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk uang, sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, dalam bentuk sarana/prasarana.
Akun ini dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam akuntansi dan
pelaporannya.
31. Perubahan akun 526 di 2017 (3) – dalam
bentuk uang – Pendekatan Beban
Akun Uraian
52631 Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda
526312 Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan
Pemerintah
Digunakan untuk mencatat Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik Bantuan Pemerintah yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga, termasuk Rumah Aspirasi
Anggota DPR. Akun ini dicatat dengan menggunakan pendekatan beban dalam
akuntansi dan pelaporannya.
32. POSTING RULES DALAM SAIBA (1)
1. Akun Belanja yang menghasilkan Persediaan
dicatat menggunakan pendekatan aset, yaitu
pada saat terjadi realisasi belanja dengan
menggunakan akun tersebut di atas, maka
akan timbul aset berupa persediaan.
2. Akun Belanja Barang yang menghasilkan
persediaan hanya dicatat dalam buku besar
kas, sementara di buku besar akrual akan
dicatat adanya persediaan.
3. Atas penggunaan persediaan akan dicatat
sebagai beban pada Buku Besar Akrual pada
akhir periode.
33. POSTING RULES DALAM SAIBA (2)
PADA SAAT TERJADI REALISASI BELANJA BARANG PERSEDIAAN
BUKU BESAR KAS BUKU BESAR AKRUAL
D 5218XX* Belanja Barang
Persediaan
XXX D 117911 Persediaan Belum
Diregister
XXX
K 115611 Piutang dari KUN XXX K 313111 DKEL XXX
LRA NERACA
Posting Rules yang sama untuk akun 523XXX, 526XXX, 527XXX,
57XXX2
34. POSTING RULES DALAM SAIBA (3)
PADA SAAT SAIBA MENERIMA KIRIMAN DATA DARI SIMAK BMN
BUKU BESAR KAS BUKU BESAR AKRUAL
No Entry D 117XXX Persediaan XXX
K 117911 Persediaan Belum
Diregister
XXX
35. POSTING RULES DALAM SAIBA (4)
PADA SAAT PENYESUAIAN BEBAN PERSEDIAAN PADA AKHIR
PERIODE PELAPORAN
BUKU BESAR KAS BUKU BESAR AKRUAL
No Entry D 593XXX Beban Persediaan XXX*
K 117XXX Persediaan XXX
LO
*Besaran Beban Persediaan dihitung dari:
Beban Persediaan = Saldo Awal+Pembelian+Transfer Masuk-
Transfer Keluar+Hibah Masuk-Hibah Keluar-Saldo Akhir
36. POSTING RULES DALAM SAIBA (4)
POS-POS AKUN BELANJA BARANG PERSEDIAAN DALAM
LAPORAN OPERASIONAL
KODE AKUN POS LO
5218XX BEBAN PERSEDIAAN
523XXX BEBAN PEMELIHARAAN
526XXX BEBAN BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA
MASYARAKAT/ PEMDA
57XXX2 BEBAN BANTUAN SOSIAL
37. CONTOH LAPORAN OPERASIONAL
POS-POS AKUN BELANJA PERSEDIAAN DALAM
LAPORAN OPERASIONAL
POS BEBAN OPERASIONAL 20X1 20X0
Beban Pegawai xxx xxx
Beban Persediaan xxx xxx
Beban Jasa xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx
Beban Perjalanan xxx xxx
Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda xxx xxx
Beban Bunga xxx xxx
Beban Subsidi
Beban Hibah
Beban Bantuan Sosial xxx xxx
Beban Penyusutan dan Amortisasi xxx xxx
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx xxx
Beban Transfer xxx xxx
38. BELANJA MODAL
Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat
lebih dari satu periode akuntansi.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan
aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).
39. Struktur Belanja Modal
Belanja Modal
(53)
Belanja Modal
Tanah
(531)
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
(532)
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
(533)
Belanja Modal
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
(534)
Belanja Modal
Lainnya
(536)
40. Konsep Nilai Perolehan
Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap
meliputi:
Harga beli aset tetap
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas;
* ongkos angkut;
* biaya uji coba;
* biaya konsultan.
41. Belanja Barang atau Belanja Modal?
Pemilihan antara
Belanja Barang
dan Belanja
Modal dalam
pengadaan awal
Memenuhi
Kriteria
Pengakuan
Aset
Tetap/Aset
Lainnya?
Y
T
Memenuhi
Nilai Min.
kapitalisasi:
P/M ≥ 1 Juta
G/B ≥ 25 juta
Belanja Barang
sesuai
peruntukannya
T
Belanja Modal
sesuai
peruntukannya
Y
42. Definisi Aset Tetap
• Dimiliki dan Berwujud;
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
• Digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum;
• Memenuhi kriteria nilai satuan minimum
kapitalisasi.
43. Kriteria Pengakuan Aset Tetap
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
• Biaya perolehan dapat diukur secara andal;
• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas;
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
44. Kriteria Kapitalisasi Setelah Perolehan
RKA-KL
BELANJA MODAL BELANJA BARANG
TERPENUHINYA SALAH SATU
KRITERIA KAPITALISASI
YA
1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR
EKONOMIS;
2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS,
PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU
VOLUME ASET
NILAI MINIMUM KAPITALISASI:
PM ≥ 1jt (2018)
GB ≥ 25jt (2018)
TIDAK
TIDAK
45. Perubahan Belanja bantuan Sosial di 2017
Belanja Bantuan Sosial dalam bentuk barang dan/atau
jasa dipisahkan menjadi sebagai berikut:
a) Dalam bentuk barang: Persediaan/Pendekatan Aset
menggunakan akun 57 existing (571112, 572112,
573112, 574112, 575112, 576112);
b) Dalam bentuk Jasa: Expenses/Pendekatan Beban
menggunakan akun 57 baru (571113, 572113,
573113, 574113, 575113, 576113).
46. Klasifikasi Belanja Bantuan Sosial
Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis
kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi
Belanja Bantuan Sosial.
Belanja Bansos
utk Rehabilitasi
Sosial
Belanja Bansos
utk Jaminan
Sosial
Belanja Bansos
utk Pemberda-
yaan Sosial
Belanja Bansos
utk
Perlindungan
Sosial
Belanja Bansos
utk Penanggula-
ngan kemiskinan
Belanja Bansos
utk
Penanggula-
ngan Bencana
47. Belanja Lain-Lain
Belanja Lain-lain merupakan pengeluaran/belanja
pemerintah pusat yang sifat pengeluarannya tidak
dapat diklasifikasikan ke dalam pos-pos pengeluaran
diatas. Pengeluaran ini bersifat tidak biasa dan tidak
diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran
tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah,
bersifat mendesak dan tidak dapat diprediksi
sebelumnya.
48. PENGEMBALIAN BELANJA TAYL
Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu diakui sebagai pendapatan
periode berjalan, dan dicatat menggunakan akun dibawah ini sesuai dengan
pemuktahiran kodefikasi segmen Bagan Akun Standar :
Kode
Akun
Lama
Kode
Akun
Baru
Uraian Keterangan
4239 4259 Pendapatan Lain-lain Kode Akun &
Uraian Akun Baru
42395 42591 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I
Kode Akun dan
Uraian Akun
Baru
423951 425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
423952 425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
423953 425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
423954 425914 Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang
TAYL
423955 425915 Penerimaan Kembali Belanja Subsidi TAYL
423956 425916 Penerimaan Kembali Belanja Hibah TAYL
423957 425917 Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial TAYL
423958 425918 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL
423959 425919 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa
TAYL
Sebagai alat kontrol
dengan pengurangan
nilai Aset di Neraca
49. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
LAINNYA
Kode
Akun
Lama
Kode
Akun
Baru
Uraian Keterangan
4239 4259 Pendapatan Lain-lain Kode Akun &
Uraian Akun Baru
42395 42591 Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu I
Kode Akun dan
Uraian Akun
Baru
423951 425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
423952 425912 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
423953 425913 Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
423954 425914 Penerimaan Kembali Belanja Pembayaran Kewajiban Utang
TAYL
423955 425915 Penerimaan Kembali Belanja Subsidi TAYL
423956 425916 Penerimaan Kembali Belanja Hibah TAYL
423957 425917 Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial TAYL
423958 425918 Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL
423959 425919 Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa
TAYL
Sebagai alat kontrol
dengan pengurangan
nilai Aset di Neraca
52. QUIZ BAS
Honor tim pengadaan jalan dan jembatan swakelola (upah tenaga kerja dan pengelola teknis)
(534113)
Honor tim kegiatan pendampingan penyusunan RKAKL (521213)
Honor tim SAI (Pengelola SAK dan SIMAK BMN) (521115)
Pengadaan jalan dan jembatan (534111)
Penambahan kapasitas jalan (534141)
Pembelian ATK untuk kegiatan pendampingan penyusunan RKAKL (521211)
Pembelian ATK untuk persediaan kantor (521811)
Pembelian printer nilai Rp250.000,- (521111)
Pembelian printer nilai Rp1.000.000,- (532111)
Perbaikan jalan berlubang Rp500.000.000 (523131)