SlideShare a Scribd company logo
PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
HASIL KONSEPSI
Cikal bakal organ dan sistem tubuh :
Endoderm
 Saluran Pencernaan Dari Faring
sampai Rektum
 Epitel Trakea, Bronki, Paru
 Hati, pankreas, kandung kemih
Ektoderm
 Membran Mukosa, Gigi
 Rambut, Kuku
 Kelenjar Mammae
 Sistem persarafan
Mesoderm
 Jantung & Pembuluh Darah
 Limpa
 Otot dan tulang
Perkembangan janin..
4 Minggu (Mulai Bergerak)
1. Embrio mulai
bergerak, tampak
sedikit melengkung.
2. Permulaan muncul
kepala dan leher
3. Permulaan wajah
sudah mulai terbentuk
dan dipermukaan
wajahnya muncul
tonjolan hidung.
4. Sudah terdapat
peredaran darah dan
mulai terbentuk organorgan seperti hati,
ginjal dan saluran
pencernaan.
5. Jantung sudah bisa
didengar dan dilihat
lewat USG.
6. Panjang 1 mm
8 Minggu (Berkembang cepat)
1. Muncul permulaan
rangka tubuh secara
keseluruhan
2. Otak mulai berfungsi
dan dapat mengirim
sinyal-sinyal ke
organ-organ tubuh.
3. Lambung sudah
memproduksi sari
makanan dan hati
membuat se-sel
darah
4. Anggota badan
hidung, kuping, jari
jemari mulai
dibentuk,
5. Panjang 2,5 cm
6. Berat 5 gr
16 Minggu (Terbentuk alis dan bulu mata)
1. Kuku-kuku yang sangat
muda sudah mulai
tumbuh pada tangan dan
kaki.
2. Sistem muskuloskeletal
sudah matang,
3. kaki menendang dengan
aktif
4. Perlahan muncul alis dan
bulu mata pada wajah
5. Saat ini rahim bisa
diibaratkan seperti balon
berisi oleh cairan
(ketuban),cairan inilah
yang membentuk
pertahanan dan sanggup
menahan dorongan yang
paling kuat.
6. Panjang 16 cm,
berat 120 gr.
20 Minggu
1. Gerakannya
digambarkan
seperti seekor
kupu-kupu di dalam
perut.
2. Organ kelamin pria
atau wanita sudah
bisa diketahui.
3. Panjang 25 cm,
berat 280 gr.

4. Janin mulai
menjawab
rangsangan dari
luar, janin akan
tenang apabila
ibu
mendengarkan
musik yang
tenang.
24 Minggu
1. Telinga sudah mulai
mendekati bentuk akhir
dan mulai bisa
mendengar.
2. Kerangka berkembang
dengan cepat
3. Bisa juga bayi menjadi
tak tenang mendengar
suara keras, seperti
bantingan pintu dan
sebagainya.
4. Panjang 30 cm dan
berat 600 gr
5. Perkembangan
pernapasan dimulai. Bila
lahir dapat bernapas
tapi hanya bertahan
hidup beberapa jam
saja.
28 Minggu
1.

Janin masih
setengah matang
dan terus
berkembang

2. Janin dapat
bernapas,
menelan dan
mengatur suhu
3.

4.

Pencernaan sudah
lama selesai, tapi
indera perasa baru
mulai
berkembang.
Panjang 35 cm,
berat 1000 gr.
32 Minggu
1. Janin semakin sedikit
memperoleh ruang
dalam perut , dengan
letak kepala
menghadap ke bawah.
Tapi bisa juga, letaknya
masih dengan tulang
ekor di bawah dan
kepala di atas.
2. Pada saat ini, perut ibu
terkadang bisa
kontraksi sehingga
menimbulkan rasa
nyeri, seperti meremas
dan memijat janin.
3. Mulai tampak mengisap
jempol.
4. Panjang 40 cm, berat
1800 gr

5. bila lahir kelihatan
seperti orang tua
kecil atau little old
man.
36 minggu (Posisi Menetap)
1. Posisi janin sudah
menetap. Pada
kehamilan pertama
biasanya posisi janin
akan semakin masuk
ke panggul.
2. Kulit janin masih
ditutupi dengan
lemak kulit.
3. Sekitar minggu ke36, sebagian besar
lemak kulitnya lepas
kemudian melayang
dalam cairan
ketuban.
4. Panjang 45 cm,
berat 2900 gr.
40 minggu

50 cm

3000 gr

Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus
gemuk dan merah sedikit lanugo
dan sedikit verniks kaseosa.
STRUKTUR
DAN
FUNGSI AMNION
STRUKTUR AMNION
1. Amnion berkembang dari
delaminasi sitotrofoblas
sekitar hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum
normal atau pada
dasarnya berkembang
sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.
2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang
menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi
permukaan dorsal embrio.
3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong
ini meliputi embrio yang sedang berkembang
yang akan prolaps kerongganya.
epitel endometrium

sinsitiotrofoblas

maternal blood
dalam lakuna

bilaminar
embrionik

amnion

rongga amnion

Primitif yolk sac
ekstraembrionik
mesoderm
sitotrofoblas

15
4. Distensi kantong amnion
akhirnya mengakibatkan
kantong tersebut menempel
dengan bagian interior korion.
5. Amnion dan korion, walaupun
sedikit menempel tidak pernah
berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah
bahkan pada waktu aterm.
6. Amnion normal mempunyai
tebal 0,02-0,5 mm.
7. merupakan bantalan bagi fetus
akibat trauma dengan
memperhalus dan
menghilangkan kekuatan
benturan dan memungkinkan
pergerakan yang bebas bagi
perkembangan sistem
muskuloskeletal.
8. Cairan amnion yang normalnya
berwarna putih,agak keruh
9. Volume rata-rata yaitu 1 liter
10. lebih dari 2 liter dinamakan
Polyhidramnion atau
Hidramnion kalau terlalu sedikit
kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion
11. Cairan amnion reaksinya alkalis
dengan BJ 1.008, komposisinya
terdiri dari 99 % air, sisanya
albumin,urea, asam urik,
kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan
garam organik.
12. Secara makroskopis berbau
amis, adanya lanugo, rambut,
dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
13. secara mikroskopis terdapat
lanugo dan rambut, melalui
pemeriksaan laboratorium
dapat dilihat kadar urea (ureum)
lebih rendah dibanding dengan
air kencing.
Fungsi Amnion
1.

2.

3.
4.
5.

Memungkinkan anak bergerak dengan
bebas dan tumbuh dengan optimal ke
segala jurusan karena tekanan pada
anak sama pada semua bagiannya. Hal
ini sangat penting karena seandainya
anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu
terhadap gerakan-gerakan anak. Jika
cairan berkurang pergerakan anak
dirasakan nyeri oleh ibu.
Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
Mencegah terjadinya perlengketan
Waktu persalinan membuka servik
dengan mendorong selaput janin
kedalam ostium uteri. Bagian selaput
anak yang diatas ostium uteri yang
menonjol waktu his disebut ketuban
dan membuka servik pada saat
persalinan.
STRUKTUR, FUNGSI
DAN SIRKULASI
TALI PUSAT
1.

2.

3.

Tali pusat atau funis
terbentang dari umbilicus
janin sampai permukaan
fetalis dari plasenta. Bagian
luarnya putih, pucat, basah
dan terbungkus amnion,
tiga pembuluh darah
umbilikal yaitu dua arteri
satu vena.
Pembuluh darah vena
berfungsi untuk membawa
oksigen dan memberi
nutrien ke sistem peredaran
darah fetus dari darah ibu
(maternal)
dua pembuluh darah arteri
berfungsi untuk
mengembalikan produk sisa
(limbah) dari fetus ke
plasenta dimana produk
sisa tadi diasimilasi ke
dalam peredaran darah
maternal untuk dibuang
keluar (eksresi).
4. Diameter tali pusat
1-2,5 cm dengan
panjang rata-rata 55
cm dan biasanya
berkisar dari 30-100
cm.
5. Pembuluh darah
yang berlipat-lipat
dan berkelok-kelok
yang lebih panjang
daripada tali pusat
itu sendiri, sering
membentuk nodulasi
pada permukaan
atau false knots,
yang pada dasarnya
merupakan varises.
6. Matriks tali pusat
terdiri dari jelly Wharton
yaitu zat yang berbentuk
seperti agar-agar yang
mengelilingi pembuluhpembuluh darah.
7. Letak tali pusat :
• biasanya di tengah:
insersio sentralis
• di pinggir: insersio
lateralis
• di luar, hubungan
ke plasenta melalui
selaput janin:
insersio
velamentosa
PLASENTA
Struktur Plasenta
1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih
kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke
atas ke arah fundus uteri.
4. Terdiri dari 16-20 kotiledon.
5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat
pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari
dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk
oleh jaringan ibu.
6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang
gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh
walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu,
foblas mempunyai sifat menghancurkan desidua,
masuk arteri dan vena di dalamnya
Ruangan yang terisi darah

umbuhan jalan terus → timbul ruang intervillair
Villi korialis seolah-olah terapung
Tetap melekat pada desidua
Trofoblas yang tidak hancur →
septa plasenta
Fungsi Plasenta
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2
janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG,
HPL, estrogen,progesteron dll.
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen
antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang
mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
SIRKULASI DARAH
JANIN
Sistem peredaran darah fetus di tentukan
oleh faktor-faktor berikut :
1. Foramen otak antara kedua atrium
2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri
pulmonalis dan aorta
3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar
menuju vena cava inferior
4. Pada umbilikus terdapat satu vena
umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Peredaran janin sebagai berikut :
1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui
vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus
venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena
cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
2. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah
masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
3. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke
ventrikel kanan
4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke
ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke
aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin
5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri
hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri
umbiilikalis
6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru,
tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju
aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
7. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan
kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis
8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis
terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan
O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
9. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam
sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang
melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
Menghitung Usia dan Periode Kehamilan
A. Menghitung Usia Kehamilan
1. Pemeriksaan tuanya kehamilan dapat ditemukan dari tingginya
fundus uteri yaitu:
a. Fundus Uteri Berdasarkan Bulan:
* Sebelum bulan ke-3, fundus uteri belum dapat diraba.
* Akhir bulan ke-3 ( 12 minggu ), fundus uteri berada di 1-2 jari
diatas simpisis.
* Akhir bulan ke-4 ( 16 minggu ), fundus uteri berada diantara
simpisis dan pusat.
* Akhir bulan ke-5 ( 20 minggu ), fundus uteri berada di 2-3 jari
dibawah pusat.
* Akhir bulan ke-6 ( 24 minggu ), fundus uteri berada setinggi
pusat.
* Akhir bulan ke-7 ( 28 minggu ), fundus uteri berada 3-4 jari
diatas
pusat.
* Akhir bulan ke-8 ( 32 minggu ), fundus uteri berada
dipertengahan pusat dengan PX.
* Akhir bulan ke-9 ( 36 minggu ), fundus uteri berada 3-4 jari
dibawah PX.
* Akhir bulan ke-10 ( 40 minggu ), fundus uteri berada di
pertengahan pusat dengan PX.
b. Fundus Uteri
Berdasarkan
Minggu:

No

Minggu

TFU

1

12

1-2 jari diatas simpisis

2

12-14

3 jari diatas simpisis

3

14-16

4 jari diatas simpisis

4

16-18

Pertengahan simpisis dengan pusat

5

18-20

3 jari dibawah pusat

6

20-22

2 jari dibawah pusat

7

22-24

1 jari dibawah pusat

8

24

Setinggi pusat

9

24-26

1 jari diatas pusat

10

26-28

2 jari datas pusat

11

28-30

3 jari diatas pusat

12

30-32

4 jari diatas pusat

13

32-34

Pertengahan pusat dengan PX

14

34-36

4 jari dibawah PX

15

36-38

3 jari dibawah PX

16

38-40

1-2 jari dibawah PX, belum masuk
PAP

17

38-40

Pertengahan pusat dengan PX ,
sudah masuk PAP
2. Dihitung dari hari pertama haid terakhir.
3. Ditambahkan dari 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin
hidup “feeling life” atau quickening.
4. Menurut Spiegelberg: dengan jalan mengukur tinggi fundus
uteri dari simpisis, maka diperoleh tabel:
Minggu
Ukuran ( dalam cm )
22-28 minggu
24-25 cm diatas simpisis
28 minggu
26,7 cm diatas simpisis
30 minggu
29,5-30 cm diatas simpisis
32 minggu
29,5-30 cm diatas simpisis
34 minggu
31 cm diatas simpisis
36 minggu
32 cm diatas simpisis
38 minggu
33 cm diatas simpisis
40 minggu
37,7 cm diatas simpisis
5. Menurut Mc Donald: adalah modifikasi Spiegelberg, yaitu
jarak fundus – simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan
tuanya kehamilan dalam bulan.
6. Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong” = 0,5 panjang
anak sebenarnya. Bila diukur jarak kepala-bokong janin
adalah 20 cm, maka tuanya kehamilan adalah 8 bulan.
B.

Menghitung Periode Kehamilan

Periode merupakan pembagian masa kehamilan yang
dibuat berdasarkan bulan, dan ini dibagi dalam
per-triwulan:
1. Trimester I : dimulai dari 0 – 12 minggu
2. Trimester II : dimulai dari 13 – 28 minggu
3. Trimester III : dimulai dari 29 – 40 minggu
5. tumbang hasil konsepsi

More Related Content

What's hot

PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
Chiyapuri
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Warung Bidan
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Asih Astuti
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
Bidan Briiviian
 
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Aftina Eka R
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
zrago
 
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
rismaaap
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
pjj_kemenkes
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiFitri Meliani
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptAze Palupi
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
Nurindah Nurindah
 
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hariAsuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asih Astuti
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 
Haecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum LacerationHaecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum Laceration
Leila Nisya Ayuanda
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
sri wahyuni
 

What's hot (20)

PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hariPPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
PPT Rencana Asuhan Bayi Usia 2-6 hari
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
Pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus kebidanan dan pemeriksaan penunjang pada...
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
 
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
Ppt Masalah pada Neonatus -- Bisulan (Furunkel)
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
 
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
Metode kangguru
Metode kangguruMetode kangguru
Metode kangguru
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Bisulan
BisulanBisulan
Bisulan
 
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hariAsuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
Asuhan bayi usia 2 sampai 6 hari
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Haecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum LacerationHaecting for Perineum Laceration
Haecting for Perineum Laceration
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Asuhan bbl
Asuhan bblAsuhan bbl
Asuhan bbl
 

Viewers also liked

TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINTAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINFirdika Arini
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatalZie Da
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Arisna Kadir
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Dedee Puteri
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
KTIDIANEKAPUTRI
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
F.x. Alexander
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
Devi Narti
 
Substansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditasSubstansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditas
Rosyid Amrulloh
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
maulya rizal
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Leonardus Leonard
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
adelyn wilber
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Hetty Astri
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Lila Kania
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
Hendrik Sutopo
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 

Viewers also liked (19)

TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANINTAHAP PERKEMBANGAN JANIN
TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
 
Perkembangan pranatal
Perkembangan pranatalPerkembangan pranatal
Perkembangan pranatal
 
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
 
5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
 
Substansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditasSubstansi genetika & hereditas
Substansi genetika & hereditas
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan 1617
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 

Similar to 5. tumbang hasil konsepsi

1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
kakmima
 
4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt
kenrindang
 
Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03
AlikaDewanti
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Erwin M.E.S
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Akamarushi
 
Konsep Kehamilan
Konsep KehamilanKonsep Kehamilan
Konsep Kehamilan
AstriYuliaSariLubis1
 
belajar biologi
belajar biologibelajar biologi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Asih Astuti
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
Septian Muna Barakati
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Paarief Udin
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
Ahmad Nawawi, S.Kom
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksinajmitahir
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaRosdianasella
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
kris_16
 

Similar to 5. tumbang hasil konsepsi (20)

1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
 
4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt
 
Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03Ipa biologi ix e- 03
Ipa biologi ix e- 03
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
Konsep Kehamilan
Konsep KehamilanKonsep Kehamilan
Konsep Kehamilan
 
belajar biologi
belajar biologibelajar biologi
belajar biologi
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
Tahap perkembangan janin stelah mit AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
Kel 9
Kel 9Kel 9
Kel 9
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
 
SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3Sistem reproduksi 3
Sistem reproduksi 3
 

More from Nova Ci Necis

Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganNova Ci Necis
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanNova Ci Necis
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananNova Ci Necis
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesNova Ci Necis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirNova Ci Necis
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananNova Ci Necis
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanNova Ci Necis
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Nova Ci Necis
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaNova Ci Necis
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Nova Ci Necis
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorNova Ci Necis
 

More from Nova Ci Necis (20)

kanker payudara
kanker payudarakanker payudara
kanker payudara
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidan
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidanan
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Ket
Ket Ket
Ket
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posterior
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 

5. tumbang hasil konsepsi

  • 2. Cikal bakal organ dan sistem tubuh : Endoderm  Saluran Pencernaan Dari Faring sampai Rektum  Epitel Trakea, Bronki, Paru  Hati, pankreas, kandung kemih Ektoderm  Membran Mukosa, Gigi  Rambut, Kuku  Kelenjar Mammae  Sistem persarafan Mesoderm  Jantung & Pembuluh Darah  Limpa  Otot dan tulang
  • 4. 4 Minggu (Mulai Bergerak) 1. Embrio mulai bergerak, tampak sedikit melengkung. 2. Permulaan muncul kepala dan leher 3. Permulaan wajah sudah mulai terbentuk dan dipermukaan wajahnya muncul tonjolan hidung. 4. Sudah terdapat peredaran darah dan mulai terbentuk organorgan seperti hati, ginjal dan saluran pencernaan. 5. Jantung sudah bisa didengar dan dilihat lewat USG. 6. Panjang 1 mm
  • 5. 8 Minggu (Berkembang cepat) 1. Muncul permulaan rangka tubuh secara keseluruhan 2. Otak mulai berfungsi dan dapat mengirim sinyal-sinyal ke organ-organ tubuh. 3. Lambung sudah memproduksi sari makanan dan hati membuat se-sel darah 4. Anggota badan hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, 5. Panjang 2,5 cm 6. Berat 5 gr
  • 6. 16 Minggu (Terbentuk alis dan bulu mata) 1. Kuku-kuku yang sangat muda sudah mulai tumbuh pada tangan dan kaki. 2. Sistem muskuloskeletal sudah matang, 3. kaki menendang dengan aktif 4. Perlahan muncul alis dan bulu mata pada wajah 5. Saat ini rahim bisa diibaratkan seperti balon berisi oleh cairan (ketuban),cairan inilah yang membentuk pertahanan dan sanggup menahan dorongan yang paling kuat. 6. Panjang 16 cm, berat 120 gr.
  • 7. 20 Minggu 1. Gerakannya digambarkan seperti seekor kupu-kupu di dalam perut. 2. Organ kelamin pria atau wanita sudah bisa diketahui. 3. Panjang 25 cm, berat 280 gr. 4. Janin mulai menjawab rangsangan dari luar, janin akan tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang.
  • 8. 24 Minggu 1. Telinga sudah mulai mendekati bentuk akhir dan mulai bisa mendengar. 2. Kerangka berkembang dengan cepat 3. Bisa juga bayi menjadi tak tenang mendengar suara keras, seperti bantingan pintu dan sebagainya. 4. Panjang 30 cm dan berat 600 gr 5. Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
  • 9. 28 Minggu 1. Janin masih setengah matang dan terus berkembang 2. Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu 3. 4. Pencernaan sudah lama selesai, tapi indera perasa baru mulai berkembang. Panjang 35 cm, berat 1000 gr.
  • 10. 32 Minggu 1. Janin semakin sedikit memperoleh ruang dalam perut , dengan letak kepala menghadap ke bawah. Tapi bisa juga, letaknya masih dengan tulang ekor di bawah dan kepala di atas. 2. Pada saat ini, perut ibu terkadang bisa kontraksi sehingga menimbulkan rasa nyeri, seperti meremas dan memijat janin. 3. Mulai tampak mengisap jempol. 4. Panjang 40 cm, berat 1800 gr 5. bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil atau little old man.
  • 11. 36 minggu (Posisi Menetap) 1. Posisi janin sudah menetap. Pada kehamilan pertama biasanya posisi janin akan semakin masuk ke panggul. 2. Kulit janin masih ditutupi dengan lemak kulit. 3. Sekitar minggu ke36, sebagian besar lemak kulitnya lepas kemudian melayang dalam cairan ketuban. 4. Panjang 45 cm, berat 2900 gr.
  • 12. 40 minggu 50 cm 3000 gr Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.
  • 14. STRUKTUR AMNION 1. Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari ekstoderm janin. 2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio. 3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
  • 15. epitel endometrium sinsitiotrofoblas maternal blood dalam lakuna bilaminar embrionik amnion rongga amnion Primitif yolk sac ekstraembrionik mesoderm sitotrofoblas 15
  • 16. 4. Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion. 5. Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm. 6. Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm. 7. merupakan bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem muskuloskeletal.
  • 17. 8. Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh 9. Volume rata-rata yaitu 1 liter 10. lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion 11. Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam organik. 12. Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur mekonium. 13. secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air kencing.
  • 18. Fungsi Amnion 1. 2. 3. 4. 5. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal ke segala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan terganggu. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak. Mencegah terjadinya perlengketan Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.
  • 20. 1. 2. 3. Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena. Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah ibu (maternal) dua pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
  • 21. 4. Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm. 5. Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
  • 22. 6. Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar yang mengelilingi pembuluhpembuluh darah.
  • 23. 7. Letak tali pusat : • biasanya di tengah: insersio sentralis • di pinggir: insersio lateralis • di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa
  • 25. Struktur Plasenta 1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. 2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram. 3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. 4. Terdiri dari 16-20 kotiledon. 5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk oleh jaringan ibu. 6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir. 7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu,
  • 26. foblas mempunyai sifat menghancurkan desidua, masuk arteri dan vena di dalamnya Ruangan yang terisi darah umbuhan jalan terus → timbul ruang intervillair Villi korialis seolah-olah terapung Tetap melekat pada desidua Trofoblas yang tidak hancur → septa plasenta
  • 27. Fungsi Plasenta 1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin 3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron dll. 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu. 7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus,
  • 29. Sistem peredaran darah fetus di tentukan oleh faktor-faktor berikut : 1. Foramen otak antara kedua atrium 2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta 3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior 4. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
  • 30. Peredaran janin sebagai berikut : 1. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin 2. dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale 3. sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan 4. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin 5. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
  • 31. 6. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli 7. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis 8. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin 9. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Menghitung Usia dan Periode Kehamilan A. Menghitung Usia Kehamilan 1. Pemeriksaan tuanya kehamilan dapat ditemukan dari tingginya fundus uteri yaitu: a. Fundus Uteri Berdasarkan Bulan: * Sebelum bulan ke-3, fundus uteri belum dapat diraba. * Akhir bulan ke-3 ( 12 minggu ), fundus uteri berada di 1-2 jari diatas simpisis. * Akhir bulan ke-4 ( 16 minggu ), fundus uteri berada diantara simpisis dan pusat. * Akhir bulan ke-5 ( 20 minggu ), fundus uteri berada di 2-3 jari dibawah pusat. * Akhir bulan ke-6 ( 24 minggu ), fundus uteri berada setinggi pusat. * Akhir bulan ke-7 ( 28 minggu ), fundus uteri berada 3-4 jari diatas pusat. * Akhir bulan ke-8 ( 32 minggu ), fundus uteri berada dipertengahan pusat dengan PX. * Akhir bulan ke-9 ( 36 minggu ), fundus uteri berada 3-4 jari dibawah PX. * Akhir bulan ke-10 ( 40 minggu ), fundus uteri berada di pertengahan pusat dengan PX.
  • 35. b. Fundus Uteri Berdasarkan Minggu: No Minggu TFU 1 12 1-2 jari diatas simpisis 2 12-14 3 jari diatas simpisis 3 14-16 4 jari diatas simpisis 4 16-18 Pertengahan simpisis dengan pusat 5 18-20 3 jari dibawah pusat 6 20-22 2 jari dibawah pusat 7 22-24 1 jari dibawah pusat 8 24 Setinggi pusat 9 24-26 1 jari diatas pusat 10 26-28 2 jari datas pusat 11 28-30 3 jari diatas pusat 12 30-32 4 jari diatas pusat 13 32-34 Pertengahan pusat dengan PX 14 34-36 4 jari dibawah PX 15 36-38 3 jari dibawah PX 16 38-40 1-2 jari dibawah PX, belum masuk PAP 17 38-40 Pertengahan pusat dengan PX , sudah masuk PAP
  • 36. 2. Dihitung dari hari pertama haid terakhir. 3. Ditambahkan dari 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling life” atau quickening. 4. Menurut Spiegelberg: dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simpisis, maka diperoleh tabel: Minggu Ukuran ( dalam cm ) 22-28 minggu 24-25 cm diatas simpisis 28 minggu 26,7 cm diatas simpisis 30 minggu 29,5-30 cm diatas simpisis 32 minggu 29,5-30 cm diatas simpisis 34 minggu 31 cm diatas simpisis 36 minggu 32 cm diatas simpisis 38 minggu 33 cm diatas simpisis 40 minggu 37,7 cm diatas simpisis
  • 37. 5. Menurut Mc Donald: adalah modifikasi Spiegelberg, yaitu jarak fundus – simpisis dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan. 6. Menurut Ahlfeld: “ukuran kepala-bokong” = 0,5 panjang anak sebenarnya. Bila diukur jarak kepala-bokong janin adalah 20 cm, maka tuanya kehamilan adalah 8 bulan.
  • 38. B. Menghitung Periode Kehamilan Periode merupakan pembagian masa kehamilan yang dibuat berdasarkan bulan, dan ini dibagi dalam per-triwulan: 1. Trimester I : dimulai dari 0 – 12 minggu 2. Trimester II : dimulai dari 13 – 28 minggu 3. Trimester III : dimulai dari 29 – 40 minggu