Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika dan hukum-hukumnya. Kata "termodinamika" berasal dari bahasa Yunani yang berarti perubahan kalor dan dinamis. Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa perubahan energi dalam suatu sistem sama dengan selisih kalor dan kerja yang dilakukan sistem. Hukum Kedua menyatakan bahwa sebagian kalor tidak dapat diubah menjadi kerja melainkan a
1. KELOMPOK 3
1.Anne Melisa s.
2.Hendri Apriliyan P.
3.Hafil Achmadi S.
4.Muh. Hafidz
5.Raka Satria A.
2. Kata "termodinamika" berasal dari
bahasa Yunani therme (kalor)
dan dynamic (perubahan). Termodina
mika adalah cabang fisika yang
mempelajari temperatur, panas, dan
pertukaran energi
Dalam thermodinamika terdapat
Hukum – hukun sebagai berikut:
3. Hukum Termodinamika 1
jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk
kalor (Q) dan pada saat yang sama kehilangan energi
yang diubah dalam bentuk usaha (W), maka
perubahan energi dalam sistem (ΔU) tersebut adalah
sama dengan besarnya selisih kalor dan usaha.
ΔU = Q - W
4. Q+ W-Sistem
Q- W-
Q positif, sistem menerima kalor.
Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha.
W negatif, sistem menerima usaha.
5. Hukum I Thermodinamika terkait dengan hukum
kekekalan energi, “Energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan melainkan hanya bisa diubah
kebentuk lain”
berdasarkan hukum tersebut terbukti
bahwa kalor (Q) yang diserap suatu sistem tidak
hilang, melainkan oleh sistem kalor diubah
menjadi usaha (W) atau energi lainnya.
6. Penerapan Hukum I Pada Proses
Kerja Termodinamika
1. Proses Isotermal
Merupakan proses dengan suhu tetap. Pada
sistem ini jika suhu sistem tetap, maka energi
dalam juga tetap atau
dan
V
. . . 2
V
1
W m RT Ln
7.
8. 2. Proses Isobarik
Perubahan yang terjadi pada gas berada dalam
keadaan tekanan konstan.
Usaha yang dilakukan gas dalam proses ini
memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 – V1).
Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama
Termodinamika untuk proses isobarik dapat
dituliskan sebagai berikut.
Q = ΔU + W
9.
10. 3. Proses Isohorik
Dalam prose isokhorik,volume sistem dijaga agar
selalu konstan.Karena volume sistem selalu konstan,
maka sistem tidak bisamelakukan kerjapada
lingkungan.Demikian juga sebaliknya,lingkungantidak
bisa melakukan kerja pada sistem.W=0
11.
12. 4. Proses Adiabatik
Dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau
masuk ke dalam sistem sehingga Q = 0.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika
untuk proses adiabatik ini dapat dituliskan
menjadi
13.
14. Pada proses adiabatik terdapat 2 persamaan,
yaitu:
* Pers (1) menunjukkan bahwa kerja positif
(ekspansi adiabatik)
1 1 2 2 W PV P V
( )
1
1
* Pers (2) menunjukkan bahwa kerja negatif
(kompresi adiabatik)
( )
1
1
2 2 1 1 W P V PV
15. Gamma merupakan hasil perbandingan
kapasitas kalor gas padatekanan tetap CP dan
kapasitas kalor pada volume tetap CV. Yang
disebut konstanta Laplace
P
C
C
V
16. Hukum II Termodinaka
Hukum ini berbunyi Energi kalor
tidak dapat seluruhnya diubah
menjadi energi mekanik atau usaha,
tetapi sebagian akan terbuang.
17. MESIN PANAS
Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang
menggunakan kalor/panas untuk melakukan
usaha/kerja.
Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang
relatif tinggi dari suatu tempat yang disebut
reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan
kerja oleh working substance dari mesin, yaitu
material dalam mesin yang secara aktual
melakukan kerja (e.g., campuran bensin-udara
dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur
yang lebih rendah dari temperatur input ke suatu
tempat yang disebut reservoar dingin.
18. Gambar ini melukiskan
skema mesin kalor.
QH menyatakan besarnya
input kalor, dan subscript
H menyatakan hot
reservoir.
QC menyatakan besarnya
kalor yang dibuang, dan
subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.
Wmerepresentasikan kerja
yang dilakukan.
19. Hukum Ke III Termodinamika
Hukum Termodinamika Ketiga menyatakan bahwa
pada suhu 0 K (-273 C) sistem ada dalam kondisi
diam atau statis.
Pada kondisi suhu lingkungan kita, anggap saja
suhu ruang (25 C) berada pada suhu yang tidak
memungkinkan sistem untuk diam