SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
APLIKASI TERMODINAMIKA
BAB I
PENDAHULUAN
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah
fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi
berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah
proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantungwaktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi
dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang
emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
1.

Konsep dasar dalam termodinamika
Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi system dibatasi
oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan
digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin
terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi system yang lebih besar. Biasanya sistem
dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa
parameter.

2.

Sistem termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan
yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan.
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas system lingkungan dan
perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh
dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
·
sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari system tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem
terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya:
Ø pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
Ø pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
·
·

sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan
contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena
pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi.
Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke system sama dengan energi yang keluar
dari sistem.
3. Keadaan termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti
yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut
fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan
properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.
Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
4. Hukum-hukum Dasar Termodinamika
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
Ø Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Ø Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari
suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.
Ø Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Ø Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperature nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolute bernilai nol.
BAB II ISI
1. Termometer bimetal mekanik
Termometer Bimetal Mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu.
Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,
sehingga bimetal berarti "dua logam".
Cara Kerja
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini
dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi,
keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah,
sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih
cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang
satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsanag berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena
pemuaian panjang pada logam.
Aplikasi
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
Sumber: Wikipedia.com
2. Pemanas Air Wika Solar Water Heater Wika
Cara Kerja Pemanas Air Wika
Komponen utama Pemanas Air Wika terdiri dari panel kolektor dan tangki yang
dihubungkan dengan dua pipa assesories. Panel kolektor pada WIKA solar water heater
dilengkapi dengan penutup kaca berfungsi sebagai penangkap panas sinar matahari yang
didalamnya tersusun rangkaian pipa tembaga sebagai jalur air yang dibalut sirip absorber.
Sedangkan tangki WIKA solar water heater berfungsi sebagai "Thermos" (tempat
penyimpanan air berinsulasi) yang mampu menahan penurunan panas secara minimal. Pada saat
matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan secara mekanis mengalirkan
panas dari sirip absorber ke pipa-pipa tembaga yang berisi air, sehingga suhu air didalamnya
perlahan meningkat.
Panel solar Pemanas Air Wika berpedoman pada prinsip alamiah air "Thermosiphon".
Thermosiphon ialah prinsip pasif perpindahan panas dengan memanfaatkan proses alamiah
konveksi air. Pada prakteknya, prinsip ini dimulai dari air yang berada pada panel kolektor
mengalami pemanasan (4) dan akan bergerak ke sisi atas dan masuk ke dalam tangki (3). Pada
saat bersamaan, air di dalam tangki yang bersuhu rendah terdorong turun ke dalam panel
kolektor (5). Pergerakan perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi sirkulasi
air secara mekanis yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki. Pergerakan
perpindahan antara air bersuhu tinggi digantikan air bersuhu rendah dapat bergerak mekanis
tanpa bantuan tambahan pompa.
3. EKG, MURAH DAN EFISIEN
15 Maret 2005 12:45:06

Biaya Monitoring kerja jantung yang cukup mahal,kini dapat diatasi dengan adanya EKG
kreasi mahasiswa Fisika ITS.
Weip, ITS Online - EKG mungkin sudah sering kita dengar, tapi banyak masyarakat awam
belum mengetahui pemanfaatannya. Sebenarnya, EKG (Elektro Kardiograf) merupakan
perangkat medis yang digunakan untuk memonitor atau memeriksa kerja jantung seseorang
normal atau tidak. Dan hasil dari pemeriksaan cara ini biasanya disebut Elektro Kardiogram yang
berbentuk grafik.
Dan untuk diketahui, kerja jantung sangat penting dan labil, tergantung kondisi seseorang
dan obat-obatan yang dikonsumsinya. Maka, bagi seorang dokter sebelum melakukan tindakan
lebih lanjut, untuk menentukan apakah kondisi kerja jantung pasien normal atau tidak.Salah
satunya, dengan mendeteksi menggunakan EKG. Kalau hanya sekedar memberikan obat-obatan
dari luar dikuatirkan biasa berefek negatif pada kerja jantung seseorang.
Kondisi inilah, yang membuat mahalnya biaya pemeriksaan dengan EKG. Disamping itu,
harga EKG sendiri yang cukup tinggi sekitar 12-50 juta. Alasan alasan itulah, yang kemudian
menginspirasi Taufik Hidayat, mahasiswa Fisika angkatan `96 untuk membuat EKG yang lebih
murah dan efisien, tetapi tidak menghilangkan aspek akurasi hasil. "Alat ini memang tidak
selengkap EKG yang ada dirumah sakit,tetapi cukup representatif dan akurat" jelas Taufik yang
sekarang menjadi dosen PIKMI ini.
Bagaimana prinsip kerjanya? Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung
manusia dapat teramati dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan
pada lengan tangan dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial denyut dapat
menggambarkan kerja jantung mendekati sebenarnya. Pulsa denyut analog akan dirubah ke pulsa
listrik dengan rangkaian ADC dan kemudian data-data tersebut akan diolah dengan prosesor
yang ada di PC. "Pada prinsipnya, ini hanya mendeteksi perubahan denyut jantung yang
kemudian diubah menjadi data digital," jelasnya.
Dengan prinsip sederhana itu, perangkat EKG buatan Taufik ini relatif lebih murah dan
efisiensi. Oleh karenanya, perangkat ini sedang dikembangkan dalam bentuk portable, dengan
menggunakan mikrokontroller sebagai pengganti prosesor di PC. "Kami sekarang, mencoba
membuat yang portable," tambahnya.
Sejalan dengan bermanfaatnya perangkat ini bagi masyarakat. DIRJEN DIKTI
memberikan dana hibah dalam program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) periode terakhir
untuk tahun ini. "Dana ini,akan digunakan untuk pengembangan alat menjadi portable dan
penambahan beberapa fungsi lagi" ujar Amar Vijay selaku koordinator pengembangan perangkat
ini.
Menurut rencananya, alat ini juga akan dilengkapi dengan alat ukur suhu tubuh digital
dan pengukur tekanan darah yang portable sehingga cocok untuk digunakan oleh para dokter
yang mobilitasnya tinggi dan klinik-klinik kecil. Sedangkan untuk yang berbasis pada komputer
PC mempunyai keunggulan dapat menyimpan data dari pasien didalamnya. "Kedua perangkat
yang portable maupun PC ini, hasil grafiknya yang mengerti hanya paramedic saja" tambah
Arief Budiono yang merupakan salah satu dari 6 anggota pembuatan perangkat ini.Disamping
itu, juga dibimbing dengan dokter ahli dan dosen Fisika ITS sendiri.
Sementara,untuk pematenan perangkat tersebut mereka (tim proyek,red) berharap
bantuan pihak ITS dan pihak ketiga, sambil menunggu dan melihat kedepan mengenai
pendanaan dan pemasaran perangkat tersebut setelah proyek selesai "Saya berusaha juga untuk
mencari pihak ketiga untuk kedepannya" ujar Dra.Endang S.R ,MT selaku dosen pembimbing
yang juga sukses membimbing mahasiswa Fisika lainnya dalam pembuatan MAUQUTA, jam
adzan pertama yang juga lolos program KAM dua tahun lalu.(m1/rom)

4. BAROGRAPH
Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri hasil
pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid, dengan
menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid dengan sebuah pena untuk membuat track pada
kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garisgaris tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara.Tingkat
keakuratan dari barograph, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang
digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph
tersebut terhadap perubahan tekanan udara.
Contoh Fisik Barograph Tipe Aneroid Bagian Dasar Barograph
Sumber: BMKG Jateng.com

5. ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA
Tekanan udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu. Persamaan
fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :
Perhitungan dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama
dengan tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom difakumkan dan
massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan pada pipa terbuka (identik
dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
Sumber: BMKG Jateng.com

6. ALTIMETER
Altimeter adalah alat untuk mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean sea
level= 1013,25 mb = 0 mdpl). Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang skala
penunjukkannya telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita ketahui bahwa 1 mb
sebanding dengan 30 feet (9 meter) atau dapat dicari dengan pendekatan rumus:

7. KALIBRATOR BAROMETER/ BAROGRAPH

Alat yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph adalah
Vacuum Chamber. Alat ini sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa
udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara perlahan dengan pompa
penghisap udara). Barometer standar dan barometer/ barograph yang dikalibrasi harus diletakan
dalam tabung secara bersamaan, kemudian dibandingkan penunjukannya untuk mendapatkan
nilai koreksi (seiring dengan pengaturan tekanan udara).

8. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan suhu
yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat pentingnya faktor
suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan pengamatan suhu udara yang
dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya:
Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35 Km).
Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.

9. THERMOGRAPH
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam
panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral.
Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang
pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur.
Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat
menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur
naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai,
thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila
dipakai untuk mengukur atmospher.
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/
Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar
melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi
dengan air murni.
Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca
cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.
Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang
diambil suhu bola kering.
1. Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
2. Kerugian :
a.
Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari
badan si pengamat.
b.
Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c.
Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.

10. PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar
matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang
khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk
memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias
ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan
tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan
diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus,
maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian
terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
11.SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas
matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan
Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang
bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari
Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan
oleh keseimbangan kedua unsur tersebut.
Dengan demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain untuk
keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat peka terutama
ketika sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat
mengganggu keseimbangan.

12.

THERMOMETER MAXIMUM
Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ abung
air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun
kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula,
thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.
Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan kolom air
raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom
menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang
sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap
pada tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena
penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu
udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.

13.

THERMOMETER MINIMUM
Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang
terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga
cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan
menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun
akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan
tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat,
dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan
agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan dengan
memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung dari alkohol
(posisi suhu aktual).

14.

PSYCHROMETER ASSMANN
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam
mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin
terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari
bawah melalui kedua bola.
Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian
sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada
angin lemah dan sinar matahari yang kuat.

15.

PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING)
Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang
dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya.
Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3
putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi,
dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola
basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
1. Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
2. Kerugian :
Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari
badan si pengamat.
Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.

a.
b.
c.
16.

EVAPORIMETER PANCI TERBUKA
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan
panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan menggunakan
evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
1. Panci Bundar Besar
2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara
pembacaannya berlainan.
3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki.
4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
5. Cup Counter Anemometer
6. Pondasi/ Alas
7. Penakar hujan biasa

17.

EVAPORIMETER JENIS PICHE
Piche
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara
relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun
evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.
Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya
Piche evaporimeter terdiri dari:
1. Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas
terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung
bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat
menggantungkan alat tersebut.
2. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah
menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
3. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang
melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.
18.

CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER
Anemometer
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer, yang
didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup - propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/
weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer
dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari
penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang
tinggi).
Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana
salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang
membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor
terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki
ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran
petir.

19.
·

TURBIN ANGIN
PENGERTIAN
Turbin angina adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam
melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di
Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui yaitu angin.
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r
adalah :
dimana ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin pada
waktu tertentu.
Daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi
rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak.
Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi
putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan
menghasilkan listrik.
Sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
1. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60.
2. Brake System
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik
aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini dipasang karena generator memiliki titik kerja
aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada
saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka
putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
3. Generator
Adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin.
Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sistimhya , (mengacu pada
salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparankumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi
perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan
tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus
listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk
gelombang kurang lebih sinusoidal.
4. Penyimpan energi
Alat penyimpan energi berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban
penggunaan daya listrik menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat
terpenuhi, oleh itu kita memerlukan penyimpanan energi. Contoh sederhana alat penyimpan
energi adalah aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar.
Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam
pada daya 780 watt.
Kendala dalam menggunakan alat ini memerlukan catu daya DC(Direct Current) untuk
meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC(Alternating
Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini.
Rectifier-inverter akan dijelaskan berikut.
5. Rectifier-inverter
Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC)
yang
dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika
dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan
berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya
AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki
menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.

20.

KONDISIONER AIR

Cara Kerja Air Conditioner( AC )
Ø Prinsip Kerja ( AC )
Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan
menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses „menghilangkan‟ panas, sistem AC juga
menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam
ruangan tersebut. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari
udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu,
jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela. Kunci utama
dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[1], yang mengalir dalam sistem,
menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan
menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan
lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah penyaring
udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah
kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan
refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke
dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[2] mengontrol motor kompresor untuk
mengatur suhu ruangan.
Ø Mekanisme AC
Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Bagian-bagian AC adalah:
·
Kompresor:
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor
mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
Kondensor: Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas
yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Cairan lalu dialirkan ke
orifice tube.
·

Orifice Tube:
Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin
bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga
katup ekspansi.
·
Katup ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi
uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
·
Evaporator/pendingin
refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas
evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai
berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan.
Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni,
sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya,
evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Ø Sistem kerja AC dapat di uraikan sebagai berikut:
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan
ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.Di bagian kondenser ini refrigent yang
dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka
refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun
besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang
diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase
cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang
kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya
dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat
sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter
pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada
pada kondenser.Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka
untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam
substansi yang akan didinginkan.

21.

TURBIN GAS
Gas Turbine Engine
Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan
menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Ø Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara
juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
1.
Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
2.
Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel
(nozzle).
3.
Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Ø Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut
siklusnya turbin gas terdiri dari:
Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus
terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk
siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
1.
TURBIN GAS POROS TUNGGAL ( single shaft )
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi
listrik untuk keperluan proses di industri.
2.
TURBIN GAS POROS GANDA
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.
Siklus-Siklus Turbin Gas
Ø Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
1. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric).
Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal
(regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur
buang dan Th = temperatur panas.

2. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik
(isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan
efisiensi termal pada siklus Ericson.
3. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus
ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa
untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap
keadaan proses dapat dianalisa secara berikut:

Ø Proses
1 ke 2 (kompresi isentropik): Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1).
Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa
= (ma + mf) (h3 – h2).Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan
turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke
udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4
Ø Perkembangan Gas Turbin
Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791.
Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak,
kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr.
F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda
yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi
H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran
pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi
ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des
Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain
Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang
masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat
dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama
diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank
Whittle (tahun 1930).
22.

KULKAS
Ø Sistem Kerja Kulkas
Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang
berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan
memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi
tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu,
memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor.
Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair,
Refrigerant cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant
akan naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler. Saat berada di
dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang
memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya, udara yang terjebak di antara
evaporator menjadi bersuhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi
yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut
terjadi pada benda atau air yang sengaja diletakkan di dalam evaporator.
Ø KOMPONEN – KOMPONENYA
·
Kompresor
Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di analogikan
dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke
seluruh tubuh begitu juga dengan kompresor. Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin
keseluruh bagian kulkas .
·

·

·

·

Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan pendingin
pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang banyak digunakan pada
teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan pendingin udara. Yang digunakan pada sistem
refrigrasi kulkas kecil maupun sedang. kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana
dan tidak memerlukan perawatan khusus .saat lemari es bekerja kondensor akan terasa hangat
bila dipegang.
Filter
Filter ( saringan ) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan
pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk kedalam konpresor dan
pipa kapiler. Selain itu , bahan pendingan yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih
bersih sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal.
Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam kulkas,
kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan panas dan mendinginkannya.
Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap bahan pendingin agar efektif dalam menyerap
panas dan menguapkan bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu
tembaga dan almunium.
Thermostat
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control.
Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan
batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis
·

·

·

·

berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat,
secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.
Heater
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi
dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator .
selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak
penyimpan buah di bawah rak es.
Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada kulkas ada
dua jenis fan
1. fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur
,dan buah ).
2.fan motor kondensot
kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran
kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain
itu berfungsi mendinginkan kompresor.
Overload motor protector
Adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal kompresor. Cara kerjanya
serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan memutus arus listrik. Alat ini dapat
melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan arus akibat arus yang dihasilkan kompresor
melebihi arus acuan normal.
Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya.
Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang
berbeda.
Jadi pada kulkas juga terdapat sistim termodinamika di sana, karna terdapat perubahan
energi dari energi yang satu ke energi yang lain

23.

Dispenser panas dan dingin.
Priyono, Thursday, January 15, 2009
Dispenser digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan air dalam galon aqua ukuran
19 liter. didalam dispenser bagian atas terdapat tabung yang terbuat dari stenles steel yang
dibagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga ukuran 1/4 yang berfungsi untuk mendinginkan
air. lilitan pipa pada luar tabung dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atau pada
lemari es
·

·

·

cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita meletakan sebuah gelas
dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian frezzer pada lemari es. pada bagian tengah
dispenser terdapat tabung yang dibagian tengahnya dililitkan sebuah heater/pemanas dan
thermostat. fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada pada tabung,
air akan mengalir/keluar melalui kran warna merah karena air panas dalam tabung menghasilkan
suatu tekanan. sedangkan air yang dingin keluar dari kran yang berwarna biru didasari oleh
proses gravitasi.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada dispenser adalah sbb:
air yang keluar melalui kran warna biru tidak dingin
- chek thermostat yang berada pada belakang dispenser, apakah diposisi paling rendah?
jika ya, putar thermostat kearah kanan/keposisi tinggi.
- check pada dua kaki terminal thermostat, apakah ada sebuah tahanan/ohm untuk dapat
mengalirkan arus listrik ke compressor?
- check compressor, apakah dapat beroperasi atau tidak?
jika tidak beroperasi cek relay compressor, overload compressor dan kabel-kabel yang menuju
ke compressor.
- check kebocoran freon pada semua sistem sambungan pipa.
air keluar dari bagian bawah dispenser
- check karet seal yang berada pada kedua kran.
- check drat luar pada kran dan drat dalam sambungan kran, apakah mengalami kebocoran?
- check, apakah tabung air panas yang berada pada bagian tengah mengalami kebocoran?
- check selang untuk pengurasan air yang berada pada bagian bawah tabung air panas, apakah
pecah atau mengalami kebocoran? air yang keluar dari kran warna merah tidak panas sama
sekali
- chek, apakah heater pemanas mengalami kerusakan, ukur dengan tester pada kedua kabel
terminal pada posisi skala ohm.
- check, overload pada tabung air panas, apakah ada tahanan/ohm untuk mengalirkan arus listrik.
- check juga kabel-kabel yang menuju ke heater pemanas apakah terputus atau terbakar?
- check switch on-off heater pada bagian belakang dispenser, apakah pada posisi on?
Cara membuka kap depan dispenser sbb :
- angkat terlebih dahulu galon yang berisi air, dan keringkan air yang berada pada tabung
stenless dan tabung air panas dengan cara membuka tutup pipa selang pengurasan yang terdapat
pada bagian bawah konderser. atau bisa juga dengan menekan kedua kran dispenser.
- buka baut pada bagian belakang atas, agar kap bagian tabung atas terlepas.
- gunakan obeng kembang yang panjang untuk membuka baut kap depan dispenser, masukan
obeng kembang panjang melalui sela-sela kondenser pada bagian belakang dispenser.
- setelah baut terlepas, lepaskan kedua kran dispenser dengan cara memutar kekiri.
- setelah kran terlepas buka bagian kap bagian kran dengan cara menariknya ke belakang.
kap dispenser ada 3 buah, satu terdapat pada bagian atas tabung stenless yang berfungsi untuk
menahan beban galon air. kap yang kedua dibagian kran dispenser, dan kap yang ketiga dibagian
bawah kran dispenser. sebelum melepas kap bagian bawah kran, perhatikan bagian bawah kap
apakah terdapat baut? jika tidak ada baut, anda bisa melepaskannya dengan cara menarik
kebelakang.
Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu :
- Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
- Pembangkit Daya Listrik
- Motor Bakar
- Sistem pemanasan surya
- Pesawat Terbang
- Dan sebagainya
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap :
Energi kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap atau
reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap. Energi uap ini
digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energi mekanis yang dihasilkan digunakan
untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air :
Energi potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui penggunaan turbin air.
Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi Menjadi energi listrik oleh generator listrik
yang disambungkan pada poros turbinnya.
Motor pembakaran dalam
Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran udarabahanbakar
dimampatkan dan pembakaran dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran mendorong
piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol.

·
·
·
·
·

Aplikasi Hk. Termo I kedalam Mesin Konversi Energi
Sistem pembangkit tenaga uap
Refrigerator
Air Conditioner (AC)
Pompa kalor
Motor bakar (Diesel dan bensin)

KONDISIONER AIR
Cara Kerja Air Conditioner( AC )
Ø Prinsip Kerja ( AC )
Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan
menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses „menghilangkan‟ panas, sistem AC juga
menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam
ruangan tersebut. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari
udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu,
jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela. Kunci utama
dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[1], yang mengalir dalam sistem,
menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan
menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan
lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah penyaring
udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah
kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan
refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke
dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[2] mengontrol motor kompresor untuk
mengatur suhu ruangan.
Ø Mekanisme AC
Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Bagian-bagian AC adalah:
·
Kompresor:
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor
mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
Kondensor: Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas
yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Cairan lalu dialirkan ke
orifice tube.
·

Orifice Tube:
Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin
bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga
katup ekspansi.
·
Katup ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi
uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
·
Evaporator/pendingin
refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas
evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai
berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan.
Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni,
sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya,
evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Ø Sistem kerja AC dapat di uraikan sebagai berikut:
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan
ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.Di bagian kondenser ini refrigent yang
dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka
refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun
besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang
diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase
cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang
kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya
dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat
sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter
pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada
pada kondenser.Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka
untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam
substansi yang akan didinginkan.

Prinsip Cara Kerja Air Conditioner
Mendukung Stop Dreaming Start Action
Sistem dan mekanisme AC banyak dikembangkan oleh para ahli, dan setiap perusahaan
produsennya menawarkan berbagai keunggulan dalam setiap sistem yang dipakai. Keunggulan
yang ditawarkan biasanya dalam hal pengoperasian dan energi yang digunakan baik sistem yang
di luar ruangan (outdoor) juga sistem di dalam ruang (indoor). Secara garis besar prinsip kerja air
conditioner adalah sebagai berikut:
1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan
udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini
refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant
akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap.
2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses
kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan
masuk ke dalam kondensor.
3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup
ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator.
4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan
panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam
mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat
untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan.
6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam
ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara
bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin
(freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif
dingin dari sebelumnya.
7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam
ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta
dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh
kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas
sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC.
8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan
dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas
udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa
evaporator.
9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara
tersebut menjadi panas pada wakt
AIR CONDITIONER (AC)
SELAMAT DATANG DI BLOG ARIFFANDI SAPUTRA
Jumat, 16 Maret 2012
AIR CONDITIONER

Download File Di Sini
BAB III
PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC
( AIR CONDITIONER )

A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner)
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki
fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan
untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di
tekan dan di hisap oleh kompresor.
Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan, yaitu
karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan
gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh
kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve
pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan
pada pipa evaporator menjadi dingin.
Penulis akan menjelaskan cara kerja AC khususnya pada AC split yang paling sering
digunakan di Mall, Sekolah, Perkantoran, Perusahaan, dll.

B. Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.
a) Compressor (komfersi).
Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
b) Recervoir.
Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan ke compressor.
c) Condensor (penguapan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas
d) Evaporator (pengembunan).
Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
e) Filter Dryer.
Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f) Motor Fan Dan Blower.
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya
udara.
C. Prinsip Kerja AC (Air Conditioner)

sirkulasi
Gambar. Prinsip kerja Air Conditioner (AC)

D. Jenis-jenis AC (Air Conditioner)
1)

AC (Air Conditioner) Split

2)

AC (Air Conditioner) Window

3)

AC (Air Conditioner) Floor Standing

4)

AC (Air Conditioner) Central

1) AC Split
Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan uotdoor,
compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki kipas sebagai alat
untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya.
Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang
berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang telah di tentukan
sehingga ruangan tersebut menjadi dingin
Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas yang
bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke kondensor. Di dalam
kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang terletak pada Outdoor unit, sehingga
suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter
Dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah disaring gas (Freon)
masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan
dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa
gas. Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam
Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan
dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit.
Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali disedot
masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah cara kerja AC,
singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor
lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke
kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC digunakan.

2) AC Window
1. Pengertian
Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu antara
indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu), sehingga tidak memerlukan
tambahan pipa antara indoor dan outdoor AC tersebut.
Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok ruangan yang akan di
pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan dan letak outdoornya berada di luar
ruangan, tembok pembatas ini sangat di perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan
tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
compressor AC Window tersebut.
2. Bagian-bagian AC Window
a) Compressor (kompersi)
Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke seluruh sistem AC panas yang
diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
b) Condensor (penguapan)
Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor.
c) Recervoir
Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke
d) Evaporator
Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
e) Filter Dryer

compressor.
Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
f) Motor Fan dan Blower
Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower.
Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar evaporator.
g) HPS (High Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
h) LPS (Low Pressure Switch)
Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.

3) AC Floor Standing
AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya maupun pada
outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian indoornya di letakkan pada dasar
lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah pada bagian depan indoornya harus
lapang hal ini di sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak terganggu.
AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga kurang lebih 10
derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat suatu
corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga ketinggian 3,5 meter.
AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri, karena memiliki
kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini biasanya di
letakkan dalam suatu ruangan produksi.

4) AC Central
Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan
ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan pada bagian
indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan
AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu dingin
pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini
biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari
blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.

E. Masalah-Masalah Yang Di Hadapi
1. AC (Air Conditioner) yang membeku ( jadi es ).
AC (Air Conditioner) membeku (jadi es) bisa juga disebabkan karena ACnya kotor, kekurangan
gas freon/refrigerant, dan kerusakan pada motor fannya.
Cara Mengatasinya:
a) Kalau AC membeku (jadi es) di sebabkan karena kotor.
Cara mengatasinya kita cukup dengan membersihkan bagian-bagian dalam AC yang
kotor/mencuci AC tersebut.
b) Kalau filter dryernya mampet compressor bekerja tidak stabil, dapat menyebabkan compressor
overload.
Cara mengetahui filter dryernya mampet dapat dilihat dari pipa katup buangnya dingin,
sedangkan normalnya pipa katup buang itu panas, panasnya dapat dilihat dari berapa kapasitas
compressor tersebut. Kalau filternya sudah mampet tidak bisa diperbaiki lagi dan kita harus
mengganti filter yang baru.
c) Kalau Compressor kekurangan gas freon/gas refrigerant maka AC juga bisa menjadi beku (jadi
es), karena gas yang dipompa oleh compressor sedikit.

2. AC Split yang tidak dingin
AC Split yang tidak dingin, umumnya disebabkan oleh Freon yang habis atau outdoor yang
sudah kotor sehingga dalam proses pendinginan tidak maksimal.
Cara Mengatasinya :
a)

Kalau Freon Habis isi kembali dengan memakai Refrigerant 22 menggunakan alat Regulator
ke kompresor.

b)

Dan jika kotor bersihkan outdoor unit dengan hati-hati, sebaiknya matikan terlebih dahulu
sumber arus pada Outdoor tersebut.

F. Perawatan Pada AC (Air Conditioner)
Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik, antar lain:
a)

Lindungi AC dari debu dan air hujan.

b)

Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas.

c)
d)

Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu banyak masuk
secara langsung kedalam ruangan yang dipasang AC.
Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali dalam satu tahun.
e)

Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi dengan baik dan
dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya.

f)

Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu kerusakan yang besar
ataupun kerusakan kecil.

g)

Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan segeralah matikan
AC.
u keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke
dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali
seperti di atas.

More Related Content

What's hot

5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasiwandra doank
 
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasAl Ayubi Adn
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Chaed Al Habibah
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometernurulizzaha
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 

What's hot (20)

Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitasPengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
Pengaruh temperatur terhadadp konduktivitas
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 

Viewers also liked

Termodinamika ichi
Termodinamika ichiTermodinamika ichi
Termodinamika ichivideljorgi
 
Education ppt-template-024
Education ppt-template-024Education ppt-template-024
Education ppt-template-024try anugrah
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan Kiki Amelia
 
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...Wayan Santika
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuDeky Martanto
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelGiffari Muslih
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Anjar setiawan
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamikaYudhi Priady
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTNida Faradisa
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Dewi Ponco
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APIDeva Saputra
 
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- newuniversity sriwijaya
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCarsenalid
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasJefris Okdean
 
kit kombat physics spm 2016
kit kombat physics spm 2016kit kombat physics spm 2016
kit kombat physics spm 2016amry
 

Viewers also liked (20)

Termodinamika ichi
Termodinamika ichiTermodinamika ichi
Termodinamika ichi
 
Education ppt-template-024
Education ppt-template-024Education ppt-template-024
Education ppt-template-024
 
pengondisian ikan
pengondisian ikan pengondisian ikan
pengondisian ikan
 
Dasar tata udara
Dasar tata udaraDasar tata udara
Dasar tata udara
 
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
Uji Komparatif COP Domestik Refrigerator Multi Temperatur Menggunakan Evapora...
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan SensibelDasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
Dasar Tata Udara, Pemanasan Sensibel
 
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
Control Fan AC With LM-35 Sensor Based Arduino
 
Ac
AcAc
Ac
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 
Fisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKAFisika TERMODINAMIKA
Fisika TERMODINAMIKA
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA APILAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API
 
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
5 sistem dan-keadaan-termodinamika-kelompok-5- new
 
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLCalat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
alat pemindah barang microcontroler berbasis PLC
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin PanasHukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
Hukum Termodinamika 2 & 3 Dan Mesin Panas
 
kit kombat physics spm 2016
kit kombat physics spm 2016kit kombat physics spm 2016
kit kombat physics spm 2016
 

Similar to EKG MURAH

Pengertian Termodinamika
Pengertian TermodinamikaPengertian Termodinamika
Pengertian TermodinamikaJul Jul
 
Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamikaIntan Dwisari
 
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxKelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxMitaOktavia4
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPeddek
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamikaradar radius
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptxAnAm688822
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)aldi nugroho
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika aldi nugroho
 
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptxkomangninisindrayani
 
Termodinamika ii & iii. kel2
Termodinamika ii & iii. kel2Termodinamika ii & iii. kel2
Termodinamika ii & iii. kel2FISIKAUKI
 
TERMOKIMIA PART 1.pptx
TERMOKIMIA PART 1.pptxTERMOKIMIA PART 1.pptx
TERMOKIMIA PART 1.pptxFITRIAHIDAYAH4
 

Similar to EKG MURAH (20)

Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Pengertian Termodinamika
Pengertian TermodinamikaPengertian Termodinamika
Pengertian Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamika
 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
Thermodinamika
 
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptxKelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
Kelompok_9_Hukum_Termodinamika.pptx
 
Panas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamikaPanas dan hukum pertama termodinamika
Panas dan hukum pertama termodinamika
 
Dasar Termodinamika
Dasar TermodinamikaDasar Termodinamika
Dasar Termodinamika
 
Hukum termodinamika
Hukum termodinamikaHukum termodinamika
Hukum termodinamika
 
dv.pptx
dv.pptxdv.pptx
dv.pptx
 
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
2 Termodinamika dan Statistika (Tinjauan Singkat).pptx
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)
Bentuk energi dan bahasa termodinamika ( 3.1)
 
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika Bentuk energi dan bahasa termodinamika
Bentuk energi dan bahasa termodinamika
 
lap
laplap
lap
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Fisika 2
Fisika 2Fisika 2
Fisika 2
 
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
004_Ida Ayu Kade Tania Nandika P.pptx
 
Termodinamika ii & iii. kel2
Termodinamika ii & iii. kel2Termodinamika ii & iii. kel2
Termodinamika ii & iii. kel2
 
TERMOKIMIA PART 1.pptx
TERMOKIMIA PART 1.pptxTERMOKIMIA PART 1.pptx
TERMOKIMIA PART 1.pptx
 

More from Diajeng Ramadhan

02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)Diajeng Ramadhan
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisDiajeng Ramadhan
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Diajeng Ramadhan
 
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillSilabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillDiajeng Ramadhan
 
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Diajeng Ramadhan
 

More from Diajeng Ramadhan (8)

02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
02. ch32 (ionizing radiation, nuclear energy, and elementary particles)
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Laporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematisLaporan praktikum ayunan matematis
Laporan praktikum ayunan matematis
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
Laporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum KalorimeterLaporan Praktikum Kalorimeter
Laporan Praktikum Kalorimeter
 
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
Silabus fisika sma_xii-17-04-2013-finalll-2 (1)
 
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprillSilabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
Silabus-fisika-sma-kelas-xi-grand-tropic-aprill
 
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
Silabus fisika-sma-kelas-x-grandtropic-16-18-april-2013
 

EKG MURAH

  • 1. APLIKASI TERMODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantungwaktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam. 1. Konsep dasar dalam termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi system dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi system yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. 2. Sistem termodinamika Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas system lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan: sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. · sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari system tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: Ø pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. Ø pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja. ·
  • 2. · sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke system sama dengan energi yang keluar dari sistem. 3. Keadaan termodinamika Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan. Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut. 4. Hukum-hukum Dasar Termodinamika Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu: Ø Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Ø Hukum Pertama Termodinamika Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Ø Hukum kedua Termodinamika Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Ø Hukum ketiga Termodinamika Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperature nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolute bernilai nol.
  • 3. BAB II ISI 1. Termometer bimetal mekanik Termometer Bimetal Mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti "dua logam". Cara Kerja Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga. Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsanag berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam. Aplikasi Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain. Sumber: Wikipedia.com 2. Pemanas Air Wika Solar Water Heater Wika Cara Kerja Pemanas Air Wika Komponen utama Pemanas Air Wika terdiri dari panel kolektor dan tangki yang dihubungkan dengan dua pipa assesories. Panel kolektor pada WIKA solar water heater dilengkapi dengan penutup kaca berfungsi sebagai penangkap panas sinar matahari yang didalamnya tersusun rangkaian pipa tembaga sebagai jalur air yang dibalut sirip absorber. Sedangkan tangki WIKA solar water heater berfungsi sebagai "Thermos" (tempat penyimpanan air berinsulasi) yang mampu menahan penurunan panas secara minimal. Pada saat matahari bersinar, panel kolektor menangkap sinar matahari dan secara mekanis mengalirkan panas dari sirip absorber ke pipa-pipa tembaga yang berisi air, sehingga suhu air didalamnya perlahan meningkat. Panel solar Pemanas Air Wika berpedoman pada prinsip alamiah air "Thermosiphon". Thermosiphon ialah prinsip pasif perpindahan panas dengan memanfaatkan proses alamiah konveksi air. Pada prakteknya, prinsip ini dimulai dari air yang berada pada panel kolektor mengalami pemanasan (4) dan akan bergerak ke sisi atas dan masuk ke dalam tangki (3). Pada saat bersamaan, air di dalam tangki yang bersuhu rendah terdorong turun ke dalam panel kolektor (5). Pergerakan perputaran air ini bergerak berkesinambungan sehingga terjadi sirkulasi air secara mekanis yang mengakumulasi peningkatan suhu air didalam tangki. Pergerakan perpindahan antara air bersuhu tinggi digantikan air bersuhu rendah dapat bergerak mekanis tanpa bantuan tambahan pompa.
  • 4. 3. EKG, MURAH DAN EFISIEN 15 Maret 2005 12:45:06 Biaya Monitoring kerja jantung yang cukup mahal,kini dapat diatasi dengan adanya EKG kreasi mahasiswa Fisika ITS. Weip, ITS Online - EKG mungkin sudah sering kita dengar, tapi banyak masyarakat awam belum mengetahui pemanfaatannya. Sebenarnya, EKG (Elektro Kardiograf) merupakan perangkat medis yang digunakan untuk memonitor atau memeriksa kerja jantung seseorang normal atau tidak. Dan hasil dari pemeriksaan cara ini biasanya disebut Elektro Kardiogram yang berbentuk grafik. Dan untuk diketahui, kerja jantung sangat penting dan labil, tergantung kondisi seseorang dan obat-obatan yang dikonsumsinya. Maka, bagi seorang dokter sebelum melakukan tindakan lebih lanjut, untuk menentukan apakah kondisi kerja jantung pasien normal atau tidak.Salah satunya, dengan mendeteksi menggunakan EKG. Kalau hanya sekedar memberikan obat-obatan dari luar dikuatirkan biasa berefek negatif pada kerja jantung seseorang. Kondisi inilah, yang membuat mahalnya biaya pemeriksaan dengan EKG. Disamping itu, harga EKG sendiri yang cukup tinggi sekitar 12-50 juta. Alasan alasan itulah, yang kemudian menginspirasi Taufik Hidayat, mahasiswa Fisika angkatan `96 untuk membuat EKG yang lebih murah dan efisien, tetapi tidak menghilangkan aspek akurasi hasil. "Alat ini memang tidak selengkap EKG yang ada dirumah sakit,tetapi cukup representatif dan akurat" jelas Taufik yang sekarang menjadi dosen PIKMI ini. Bagaimana prinsip kerjanya? Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung manusia dapat teramati dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan pada lengan tangan dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial denyut dapat menggambarkan kerja jantung mendekati sebenarnya. Pulsa denyut analog akan dirubah ke pulsa listrik dengan rangkaian ADC dan kemudian data-data tersebut akan diolah dengan prosesor yang ada di PC. "Pada prinsipnya, ini hanya mendeteksi perubahan denyut jantung yang kemudian diubah menjadi data digital," jelasnya. Dengan prinsip sederhana itu, perangkat EKG buatan Taufik ini relatif lebih murah dan efisiensi. Oleh karenanya, perangkat ini sedang dikembangkan dalam bentuk portable, dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pengganti prosesor di PC. "Kami sekarang, mencoba membuat yang portable," tambahnya. Sejalan dengan bermanfaatnya perangkat ini bagi masyarakat. DIRJEN DIKTI memberikan dana hibah dalam program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) periode terakhir untuk tahun ini. "Dana ini,akan digunakan untuk pengembangan alat menjadi portable dan penambahan beberapa fungsi lagi" ujar Amar Vijay selaku koordinator pengembangan perangkat ini.
  • 5. Menurut rencananya, alat ini juga akan dilengkapi dengan alat ukur suhu tubuh digital dan pengukur tekanan darah yang portable sehingga cocok untuk digunakan oleh para dokter yang mobilitasnya tinggi dan klinik-klinik kecil. Sedangkan untuk yang berbasis pada komputer PC mempunyai keunggulan dapat menyimpan data dari pasien didalamnya. "Kedua perangkat yang portable maupun PC ini, hasil grafiknya yang mengerti hanya paramedic saja" tambah Arief Budiono yang merupakan salah satu dari 6 anggota pembuatan perangkat ini.Disamping itu, juga dibimbing dengan dokter ahli dan dosen Fisika ITS sendiri. Sementara,untuk pematenan perangkat tersebut mereka (tim proyek,red) berharap bantuan pihak ITS dan pihak ketiga, sambil menunggu dan melihat kedepan mengenai pendanaan dan pemasaran perangkat tersebut setelah proyek selesai "Saya berusaha juga untuk mencari pihak ketiga untuk kedepannya" ujar Dra.Endang S.R ,MT selaku dosen pembimbing yang juga sukses membimbing mahasiswa Fisika lainnya dalam pembuatan MAUQUTA, jam adzan pertama yang juga lolos program KAM dua tahun lalu.(m1/rom) 4. BAROGRAPH Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri hasil pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid, dengan menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid dengan sebuah pena untuk membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garisgaris tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara.Tingkat keakuratan dari barograph, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph tersebut terhadap perubahan tekanan udara. Contoh Fisik Barograph Tipe Aneroid Bagian Dasar Barograph Sumber: BMKG Jateng.com 5. ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA Tekanan udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu. Persamaan fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah : Perhitungan dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama dengan tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom difakumkan dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan pada pipa terbuka (identik dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
  • 6. Sumber: BMKG Jateng.com 6. ALTIMETER Altimeter adalah alat untuk mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean sea level= 1013,25 mb = 0 mdpl). Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang skala penunjukkannya telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita ketahui bahwa 1 mb sebanding dengan 30 feet (9 meter) atau dapat dicari dengan pendekatan rumus: 7. KALIBRATOR BAROMETER/ BAROGRAPH Alat yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph adalah Vacuum Chamber. Alat ini sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa udara yang dapat diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara perlahan dengan pompa penghisap udara). Barometer standar dan barometer/ barograph yang dikalibrasi harus diletakan dalam tabung secara bersamaan, kemudian dibandingkan penunjukannya untuk mendapatkan nilai koreksi (seiring dengan pengaturan tekanan udara). 8. ALAT PENGUKUR SUHU UDARA Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya: Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum). Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35 Km). Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m). Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut. 9. THERMOGRAPH Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.
  • 7. PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering. 1. Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan Psychrometer Assmann. 2. Kerugian : a. Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat. b. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan. c. Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil. 10. PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari. 11.SOLARIMETER DAN PYRANOMETER Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua unsur tersebut. Dengan demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat peka terutama
  • 8. ketika sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang dapat mengganggu keseimbangan. 12. THERMOMETER MAXIMUM Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ abung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet. Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca. 13. THERMOMETER MINIMUM Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum). Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual). 14. PSYCHROMETER ASSMANN Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.
  • 9. Thermometer langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan sinar matahari yang kuat. 15. PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering. 1. Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan Psychrometer Assmann. 2. Kerugian : Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan. Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil. a. b. c. 16. EVAPORIMETER PANCI TERBUKA Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut : 1. Panci Bundar Besar 2. Hook Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan. 3. Still Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki. 4. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum 5. Cup Counter Anemometer 6. Pondasi/ Alas 7. Penakar hujan biasa 17. EVAPORIMETER JENIS PICHE Piche
  • 10. Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari: 1. Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut. 2. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka. 3. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa. 18. CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER Anemometer Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup - propeller sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir. 19. · TURBIN ANGIN PENGERTIAN Turbin angina adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r adalah : dimana ρ adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan v adalah kecepatan angin pada waktu tertentu.
  • 11. Daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar 20%-30%. Jadi rumus diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil yang cukup eksak. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Sistem yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu : 1. Gearbox Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi. Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60. 2. Brake System Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar. 3. Generator Adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Sistimhya , (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparankumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. 4. Penyimpan energi Alat penyimpan energi berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi, oleh itu kita memerlukan penyimpanan energi. Contoh sederhana alat penyimpan energi adalah aki mobil. Aki mobil memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya 780 watt. Kendala dalam menggunakan alat ini memerlukan catu daya DC(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk mengakomodasi keperluan ini. Rectifier-inverter akan dijelaskan berikut. 5. Rectifier-inverter Rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang sinusodal(AC) yang dihasilkan oleh generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energi(aki/lainnya) maka catu yang dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya
  • 12. AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga. 20. KONDISIONER AIR Cara Kerja Air Conditioner( AC ) Ø Prinsip Kerja ( AC ) Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses „menghilangkan‟ panas, sistem AC juga menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam ruangan tersebut. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[1], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar. Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[2] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan. Ø Mekanisme AC Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Bagian-bagian AC adalah: · Kompresor: Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. Kondensor: Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas
  • 13. yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Cairan lalu dialirkan ke orifice tube. · Orifice Tube: Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. · Katup ekspansi Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin · Evaporator/pendingin refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. Ø Sistem kerja AC dapat di uraikan sebagai berikut: Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. 21. TURBIN GAS Gas Turbine Engine
  • 14. Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Ø Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine) Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut: Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan 1. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar. 2. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle). 3. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Ø Klasifikasi Turbin Gas Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari: Turbin gas siklus tertutup (Close cycle) Turbin gas siklus terbuka (Open cycle) Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal. Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu : 1. TURBIN GAS POROS TUNGGAL ( single shaft ) Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri. 2. TURBIN GAS POROS GANDA Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses. Siklus-Siklus Turbin Gas Ø Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
  • 15. 1. Siklus Ericson Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas. 2. Siklus Stirling Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson. 3. Siklus Brayton Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut: Ø Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik): Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2).Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 Ø Perkembangan Gas Turbin Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin. Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930). 22. KULKAS
  • 16. Ø Sistem Kerja Kulkas Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair, Refrigerant cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler. Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda atau air yang sengaja diletakkan di dalam evaporator. Ø KOMPONEN – KOMPONENYA · Kompresor Kompresor merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . Apabila di analogikan dengan tubuh manusia, kompresor sama dengan jantung yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh begitu juga dengan kompresor. Kompresor berfungsi memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas . · · · · Kondensor Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang banyak digunakan pada teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan pendingin udara. Yang digunakan pada sistem refrigrasi kulkas kecil maupun sedang. kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana dan tidak memerlukan perawatan khusus .saat lemari es bekerja kondensor akan terasa hangat bila dipegang. Filter Filter ( saringan ) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk kedalam konpresor dan pipa kapiler. Selain itu , bahan pendingan yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal. Evaporator Evaporator berfungsi menyerap panas dari benda yang di masukkan kedalam kulkas, kemudian evaporator menguapkan bahan pendingin untuk melawan panas dan mendinginkannya. Sesuai fungsinya evaporator adalah alat penguap bahan pendingin agar efektif dalam menyerap panas dan menguapkan bahan pendingin, evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu tembaga dan almunium. Thermostat Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis
  • 17. · · · · berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhau evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor. Heater Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator . selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es. Fan motor Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada kulkas ada dua jenis fan 1. fan motor evaporator Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ). 2.fan motor kondensot kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor. Overload motor protector Adalah komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan memutus arus listrik. Alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan dari kerusakan arus akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi arus acuan normal. Bahan Pendingin (Refrigerant) Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang berbeda. Jadi pada kulkas juga terdapat sistim termodinamika di sana, karna terdapat perubahan energi dari energi yang satu ke energi yang lain 23. Dispenser panas dan dingin. Priyono, Thursday, January 15, 2009 Dispenser digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan air dalam galon aqua ukuran 19 liter. didalam dispenser bagian atas terdapat tabung yang terbuat dari stenles steel yang dibagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga ukuran 1/4 yang berfungsi untuk mendinginkan air. lilitan pipa pada luar tabung dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atau pada lemari es
  • 18. · · · cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita meletakan sebuah gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian frezzer pada lemari es. pada bagian tengah dispenser terdapat tabung yang dibagian tengahnya dililitkan sebuah heater/pemanas dan thermostat. fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada pada tabung, air akan mengalir/keluar melalui kran warna merah karena air panas dalam tabung menghasilkan suatu tekanan. sedangkan air yang dingin keluar dari kran yang berwarna biru didasari oleh proses gravitasi. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada dispenser adalah sbb: air yang keluar melalui kran warna biru tidak dingin - chek thermostat yang berada pada belakang dispenser, apakah diposisi paling rendah? jika ya, putar thermostat kearah kanan/keposisi tinggi. - check pada dua kaki terminal thermostat, apakah ada sebuah tahanan/ohm untuk dapat mengalirkan arus listrik ke compressor? - check compressor, apakah dapat beroperasi atau tidak? jika tidak beroperasi cek relay compressor, overload compressor dan kabel-kabel yang menuju ke compressor. - check kebocoran freon pada semua sistem sambungan pipa. air keluar dari bagian bawah dispenser - check karet seal yang berada pada kedua kran. - check drat luar pada kran dan drat dalam sambungan kran, apakah mengalami kebocoran? - check, apakah tabung air panas yang berada pada bagian tengah mengalami kebocoran? - check selang untuk pengurasan air yang berada pada bagian bawah tabung air panas, apakah pecah atau mengalami kebocoran? air yang keluar dari kran warna merah tidak panas sama sekali - chek, apakah heater pemanas mengalami kerusakan, ukur dengan tester pada kedua kabel terminal pada posisi skala ohm. - check, overload pada tabung air panas, apakah ada tahanan/ohm untuk mengalirkan arus listrik. - check juga kabel-kabel yang menuju ke heater pemanas apakah terputus atau terbakar? - check switch on-off heater pada bagian belakang dispenser, apakah pada posisi on? Cara membuka kap depan dispenser sbb : - angkat terlebih dahulu galon yang berisi air, dan keringkan air yang berada pada tabung stenless dan tabung air panas dengan cara membuka tutup pipa selang pengurasan yang terdapat pada bagian bawah konderser. atau bisa juga dengan menekan kedua kran dispenser. - buka baut pada bagian belakang atas, agar kap bagian tabung atas terlepas. - gunakan obeng kembang yang panjang untuk membuka baut kap depan dispenser, masukan obeng kembang panjang melalui sela-sela kondenser pada bagian belakang dispenser. - setelah baut terlepas, lepaskan kedua kran dispenser dengan cara memutar kekiri. - setelah kran terlepas buka bagian kap bagian kran dengan cara menariknya ke belakang. kap dispenser ada 3 buah, satu terdapat pada bagian atas tabung stenless yang berfungsi untuk menahan beban galon air. kap yang kedua dibagian kran dispenser, dan kap yang ketiga dibagian bawah kran dispenser. sebelum melepas kap bagian bawah kran, perhatikan bagian bawah kap apakah terdapat baut? jika tidak ada baut, anda bisa melepaskannya dengan cara menarik kebelakang. Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu : - Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
  • 19. - Pembangkit Daya Listrik - Motor Bakar - Sistem pemanasan surya - Pesawat Terbang - Dan sebagainya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap : Energi kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap atau reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap. Energi uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energi mekanis yang dihasilkan digunakan untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya listrik. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air : Energi potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui penggunaan turbin air. Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi Menjadi energi listrik oleh generator listrik yang disambungkan pada poros turbinnya. Motor pembakaran dalam Energi kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran udarabahanbakar dimampatkan dan pembakaran dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran mendorong piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol. · · · · · Aplikasi Hk. Termo I kedalam Mesin Konversi Energi Sistem pembangkit tenaga uap Refrigerator Air Conditioner (AC) Pompa kalor Motor bakar (Diesel dan bensin) KONDISIONER AIR Cara Kerja Air Conditioner( AC ) Ø Prinsip Kerja ( AC ) Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses „menghilangkan‟ panas, sistem AC juga menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam
  • 20. ruangan tersebut. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon[1], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar. Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat[2] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan. Ø Mekanisme AC Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.Bagian-bagian AC adalah: · Kompresor: Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. Kondensor: Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi.Cairan lalu dialirkan ke orifice tube. · Orifice Tube: Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. · Katup ekspansi Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin · Evaporator/pendingin refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. Ø Sistem kerja AC dapat di uraikan sebagai berikut: Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.Di bagian kondenser ini refrigent yang
  • 21. dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Prinsip Cara Kerja Air Conditioner Mendukung Stop Dreaming Start Action Sistem dan mekanisme AC banyak dikembangkan oleh para ahli, dan setiap perusahaan produsennya menawarkan berbagai keunggulan dalam setiap sistem yang dipakai. Keunggulan yang ditawarkan biasanya dalam hal pengoperasian dan energi yang digunakan baik sistem yang di luar ruangan (outdoor) juga sistem di dalam ruang (indoor). Secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut: 1. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap. 2. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor. 3. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator. 4. Pada saat udara keluar dari condensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.
  • 22. 5. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan. 6. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya. 7. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC. 8. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam condensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator. 9. Karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada wakt AIR CONDITIONER (AC) SELAMAT DATANG DI BLOG ARIFFANDI SAPUTRA Jumat, 16 Maret 2012 AIR CONDITIONER Download File Di Sini BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
  • 23. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor. Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin. Penulis akan menjelaskan cara kerja AC khususnya pada AC split yang paling sering digunakan di Mall, Sekolah, Perkantoran, Perusahaan, dll. B. Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya. a) Compressor (komfersi). Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant. b) Recervoir. Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan ke compressor. c) Condensor (penguapan). Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas d) Evaporator (pengembunan). Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin e) Filter Dryer. Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli f) Motor Fan Dan Blower. Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya udara. C. Prinsip Kerja AC (Air Conditioner) sirkulasi
  • 24. Gambar. Prinsip kerja Air Conditioner (AC) D. Jenis-jenis AC (Air Conditioner) 1) AC (Air Conditioner) Split 2) AC (Air Conditioner) Window 3) AC (Air Conditioner) Floor Standing 4) AC (Air Conditioner) Central 1) AC Split Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan uotdoor, compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya. Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang telah di tentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke kondensor. Di dalam
  • 25. kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang terletak pada Outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit. Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC digunakan. 2) AC Window 1. Pengertian Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu), sehingga tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor AC tersebut. Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok ruangan yang akan di pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan dan letak outdoornya berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor AC Window tersebut. 2. Bagian-bagian AC Window a) Compressor (kompersi) Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke seluruh sistem AC panas yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor. b) Condensor (penguapan) Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor. c) Recervoir Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke d) Evaporator Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin. e) Filter Dryer compressor.
  • 26. Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli. f) Motor Fan dan Blower Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower. Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar evaporator. g) HPS (High Pressure Switch) Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas. h) LPS (Low Pressure Switch) Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas. 3) AC Floor Standing AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya maupun pada outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian indoornya di letakkan pada dasar lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini di sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak terganggu. AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga kurang lebih 10 derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga ketinggian 3,5 meter. AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri, karena memiliki kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini biasanya di letakkan dalam suatu ruangan produksi. 4) AC Central Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung. AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower. E. Masalah-Masalah Yang Di Hadapi 1. AC (Air Conditioner) yang membeku ( jadi es ).
  • 27. AC (Air Conditioner) membeku (jadi es) bisa juga disebabkan karena ACnya kotor, kekurangan gas freon/refrigerant, dan kerusakan pada motor fannya. Cara Mengatasinya: a) Kalau AC membeku (jadi es) di sebabkan karena kotor. Cara mengatasinya kita cukup dengan membersihkan bagian-bagian dalam AC yang kotor/mencuci AC tersebut. b) Kalau filter dryernya mampet compressor bekerja tidak stabil, dapat menyebabkan compressor overload. Cara mengetahui filter dryernya mampet dapat dilihat dari pipa katup buangnya dingin, sedangkan normalnya pipa katup buang itu panas, panasnya dapat dilihat dari berapa kapasitas compressor tersebut. Kalau filternya sudah mampet tidak bisa diperbaiki lagi dan kita harus mengganti filter yang baru. c) Kalau Compressor kekurangan gas freon/gas refrigerant maka AC juga bisa menjadi beku (jadi es), karena gas yang dipompa oleh compressor sedikit. 2. AC Split yang tidak dingin AC Split yang tidak dingin, umumnya disebabkan oleh Freon yang habis atau outdoor yang sudah kotor sehingga dalam proses pendinginan tidak maksimal. Cara Mengatasinya : a) Kalau Freon Habis isi kembali dengan memakai Refrigerant 22 menggunakan alat Regulator ke kompresor. b) Dan jika kotor bersihkan outdoor unit dengan hati-hati, sebaiknya matikan terlebih dahulu sumber arus pada Outdoor tersebut. F. Perawatan Pada AC (Air Conditioner) Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik, antar lain: a) Lindungi AC dari debu dan air hujan. b) Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas. c) d) Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu banyak masuk secara langsung kedalam ruangan yang dipasang AC. Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali dalam satu tahun.
  • 28. e) Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya. f) Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil. g) Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan segeralah matikan AC. u keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.