SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
TRANSIENT TACHYPNEA OF THE
NEWBORN (TTN)
OLEH:
dr. Nency Ika Pusvita
PENDAMPING:
dr. Andriany Putri
dr. Nike Anggreni
PEMBIMBING:
dr. Dhina Lydia Lestari, Sp.A
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama Pasien : By.Ny GI
 Tanggal lahir : 4 Mei 2019
 Umur : 0 hari
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Talang babungo
 Agama : Islam
 Tanggal Masuk : 4 Mei 2019
 Nomor RM : 413906
KELUARGA:
Ibu Ayah
 Nama GI IS
 Umur 19th 25th
 Pendidikan SLTP SLTP
 Pekerjaan IRT Wiraswasta
 Perkawinan ke 1 1
Alloanamnesis
Keluhan Utama
 Merintih sejak lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
NBBLC 2500 gram, panjang badan 46 cm, Lahir
pervaginam atas indikasi KPD, Apgar score 7/9,keadaan
Ibu baik, ketuban jernih, merintih sejak lahir , tampak
kebiruan di bibir, riwayat ibu demam dan keputihan saat
hamil disangkal , nyeri BAK disangkal, BAB dan BAK
dalam batas normal
Pemeriksaan antenatal
 Diperiksa oleh bidan, kontrol tidak teratur
 HPHT: Pasien lupa
 Taksiran maturitas: 39-40 minggu
 Penyakit selama hamil disangkal
 Komplikasi kehamilan tidak ada
 Pemeriksaan terakhir waktu hamil: TD 110/80 mmHg
 Riwayat merokok dan obat-obatan disangkal
 Riwayat persalinan: di tolong oleh dokter di RSUD Arosuka,
lahir pervaginam a/i kpd, ketuban jernih, saat lahir anak
menangis dan terlihat merintih, berat badan 2500 gram
panjang badan 46 cm
 Apgar score 7/9
Pemeriksaan fisik
 Keadaan Umum ( 4 mei 2019)
 Keadaan umum : sakit sedang, aktif
 Berat badan : 2500gram
 Panjang badan : 46cm
 Frekuensi Nadi : 140 kali/menit
 Frekuensi Nafas : 60 kali/menit
 Sianosis : ada
 Ikterus : Tidak ada
 Suhu : 36,5 ºC
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
 Kulit : teraba hangat, pucat(-), ikterik(-),
 Kepala : bentuk dan ukuran normal
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil bulat, isokor, Ø 2 mm/ 2mm,
refleks cahaya (+/+) normal
 Telinga : Tidak ada kelainan
 Hidung : Nafas cuping hidung(+)
 Mulut : Sianosis(+)
 Leher : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan fisik
Thoraks
Pulmo :
 Inspeksi : normochest, simetris, retraksi dinding dada(+)
 Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri normal
 Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
 Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+) normal, ronkhi -
wheezing -/-

Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Palpasi : supel
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Punggung : tidak ditemukan kelainan
Genitalia : tidak ditemukan kelainan
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik
DIAGNOSIS
 Respiratory distress syndrom ec susp TTN
 NBBLC 2500 gram
Diagnosis Banding
Hyalin membrane disease
Aspirasi mekonium
pneumonia
Penatalaksanaan
 CPAP= PEEP 4>> jika retraksi meningkat,naik menjadi 5
 Fi02 30%
 Rate 20x/i
 Low=5 High=8
 Loading cairan :NaCl 0,9% 10cc/kgbb= 25cc
 D10% 2cc/kgbb =5cc
 Ca glukonas 0,5cc/kgbb + NaCl 0,9%
 Inj.dexamethason loading 0,25cc maintenance 3x0,68cc
 Infus maintenance D10% + Ca glukonas 1 amp =150cc/24 jam
=6TPM(mikro)
 Drip Ca glukonas 5cc + NaCl 25cc = habis dalam 6 jam
 Inj. Ampicillin sulbactam 2x0,6cc
 Inj.gentamisin 1x0,3cc
 Pasang OGT
Penatalaksanaan
 Puasa 6 jam,lanjutkan ASI per OGT >>6x3cc >>6x5cc
 Rawat perina
 Inj. Vit K
 Inj.Hb0
 Salf mata antibiotik
Perawatan tali pusat
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
FOLLOW UP: 5 MEI 2019
SUBJECTIVE:
Sesak(+), menangis(+), ikterik (-),demam(-)
Objektif:
 Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis,aktif
Nadi : 140 kali/menit
Nafas : 62 kali/menit
Suhu : 36,5 0C
Kepala : normocephal, UUB datar, NCH(+)
 Mata : ka-/- , si-/-
 Cor : irama reguler, bising jantung(-)
 Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding dada(+)
 abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik
 ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
A : Respiratory distress syndrom ec susp TTN
NBBLC 2500 gram
P : CPAP- PEEP 4, Fi02 30%, Rate 20x/i, low 5, high 8
Inj. Dexamethasone 3 x 0,68cc
 Ca glukonas maintenance 2cc/kgbb(4TPM mikro) : Ca
gluconas 10cc + Nacl 0,9% 50cc
 Inj.ampicillin sulbactam 3x0,6cc
 Inj. Gentamisin 1x0,3cc
 Infus D10%+Ca glukonas 1amp=150cc/24jam=6TPM
mikro
 ASI per OGT>> 6x3cc,>>6x5cc
FOLLOW UP
FOLLOW UP: 6 MEI 2019
SUBJECTIVE:
Sesak berkurang, menangis(+), ikterik (-),demam(-)
Objektif:
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis, aktif
Nadi : 124 kali/menit
Nafas : 56 kali/menit
Suhu : 36,2 0C
 Kepala : normocephal, UUB datar, NCH berkurang
 Mata : ka-/- , si-/-
 Cor : irama reguler, bising jantung(-)
 Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding
dada(+)minimal
 abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik
 ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
A: Respiratory distress syndrom ec susp TTN
NBBLC 2500 gram
P : -CPAP>>PEEP: 4 , Fi02 30%
-Inj.ceftriaxone 1x125mg(0,6cc)
-Inj.ampicillin sulbactam 2x0,6cc
-Inj.gentamisin 1x0,3cc
- ASI OD
FOLLOW UP
FOLLOW UP: 7 MEI 2019
SUBJECTIVE:
sesak (-), menangis(+), ikterik (-),demam(-)
Objektif:
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis, aktif
Nadi : 125 kali/menit
Nafas : 55 kali/menit
Suhu : 36,5 0C
Kepala : normocephal, UUB datar, NCH(-)
Mata : ka-/- , si-/-
Cor : irama reguler, bising jantung(-)
Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding dada(-)
abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik
ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
A: Respiratory distress syndrom ec susp TTN
NBBLC 2500 gram
P : -CPAP
- Inj.ampicillin sulbactam 2x0,6cc
- Inj. Gentamisin 1x0,3cc
- ASI OD
- Cefixime 2x15mg
BAB II
Definisi
Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) adalah
suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati
cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat
nafas segera setelah lahir dan hilang dengan sendirinya
dalam waktu 3-5 hari.
Etiologi
 Transient tachypnea of the newborn (TTN)
disebut juga wet lungs atau respiratory distress
syndrome tipe II yang dapat didiagnosis beberapa
jam setelah lahir. TTN tidak dapat didiagnosis
sebelum lahir. TTN dapat terjadi pada
bayi prematur (paru-paru bayi prematur
belum cukup matang) ataupun bayi cukup bulan.
Penyebab TTN lebih dikaitkan dengan beberapa
faktor risiko yang meningkatkan kejadian TTN
pada bayi baru lahir.
Faktor Risiko
 Lahir Seksio cesarean.
 Makrosomia.
 Partus lama.
 Maternal asma dan merokok.
 Negative amniotic fluid phosphatidylglycerol.
 Birth asphyxia.
 Cairan overload terhadap ibu, terutama pemberian infuse oksitosin.
 Delayed clamping terhadap umbilikus. Waktu optimal adalah 45
detik.
 Fetal polycythemia.
 Ibu dengan diabetes.
PATOFISIOLOGI
 paa
Pada fetus,paru
berisi cairan
Pertukaran O2
antara plasenta
dan bayi
Sebelum kelahiran
sebagian cairan keluar
dari paru-paru
Saat lahir cairan keluar
semua dengan tekanan
pada thorax saat melewati
jalan lahir
Bayi bernafas normal
Pada bayi TTN
Cairan tidak keluar /
pengeluaran cairan
dari paru-paru terlalu
lambat
Bayi susah bernafas
Bayi bernafas lebih
cepat dan dalam untk
mendapatkan cukup
oksigen ke paru-paru
Manifestasi Klinik
Tanda dari TTN adalah dengan melihat adanya tanda
distress pernafasan, yaitu takipnu, nafas cuping hidung,
mendengkur, retraksi dinding dada, dan sianosis pada
kasus ekstrim
Takipnu ini bersifat sementara dimana penyembuhan
biasa terjadi dalam 48-72 jam setelah kelahiran.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium
Analisis Gas Darah biasanya akan memperlihatkan
hipoksia ringan. Hipokarbia biasanya didapatkan. Jika ada,
hipokarbia biasanya ringan (PCO2 >55 mm Hg). Extreme
hypercarbia sangat jarang, namun jika terjadi, merupakan
indikasi untuk mencari penyebab lain.
Differensial Count adalah normal pada TTN, tapi
sebaiknya dilakukan untuk menentukan apakah terdapat
proses infeksi. Nilai hematokrit akan menyingkirkan
polisitemia.
Urine and serum antigen test dapat membantu
menyingkirkan infeksi bakteri.
Pemeriksaan Radiologi
Rontgen thoraks
 Hiperexpansi paru, khas pada TTN.
 Garis prominen di perihiler.
 Pembesaran jantung ringan hingga sedang.
 Diafragma datar, dapat dilihat dari lateral.
 Cairan di fisura minor dan perlahan akan terdapat di ruang pleura.
 Prominent pulmonary vascular markings.
 Efusi pleura kecil dapat terlihat.
 Patchy Infiltrat atau gambaran infiltrat yang halus pada kedua
lapang paru secara homogen dan tersebar merata
Penatalaksanaan
Transient Tachypnea of the Newborn ini bersifat self
limiting disease, sehingga pengobatan yang
ditujukan biasanya hanya berupa pengobatan
suportif. Prinsip pengobatannya adalah:
Oksigenasi.
Antibiotik. Kebanyakan bayi baru lahir diberi
antibiotic berspektrum luas hingga diagnosis
sepsis atau pneumonia disingkirkan
Pemberian makanan.
Jika pernafasan >60x/menit = jangan diberikan per oral
untuk menghindari resiko aspirasi= gunakan NGT
Jika pernafasan <60x/menit= pemberian makanan
peroral dapat ditolerir
Jika pernafasan >80x/menit= pemberian nutrisi intra
vena di indikasikan
Cairan dan elektrolit.
Status cairan tubuh dan elektrolit harus dimonitor dan
dipertahankan normal.
Prognosis
Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko
kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut. Gejala
respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan
ini biasanya dikaitkan dengan dieresis.
TTN

More Related Content

What's hot

Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Adeline Dlin
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisRobertus Arian Datusanantyo
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaPurnayasa Bandem
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeAulia Amani
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervixhomeworkping4
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 

What's hot (20)

Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan SistematisMembaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
Membaca Elektrokardiografi dengan Mudah dan Sistematis
 
Laporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previaLaporan Kasus Plasenta previa
Laporan Kasus Plasenta previa
 
Ppt dhf
Ppt dhfPpt dhf
Ppt dhf
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologi
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix89502392 case-report-ca-cervix
89502392 case-report-ca-cervix
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 

Similar to TTN

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxLaporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxAuliaDwiJuanita
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanDavidWyanto
 
Status pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikStatus pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikFiqha Rosa
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.pptnurulhidayah887063
 
prolonged fever
prolonged feverprolonged fever
prolonged fevertendriayu1
 
laporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptxlaporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptxMariaankira
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
Presentasi leukemia
Presentasi leukemiaPresentasi leukemia
Presentasi leukemiahendytea
 
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptxTn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptxivand15
 
Hepatitis drug induced
Hepatitis drug inducedHepatitis drug induced
Hepatitis drug induceddewisieait
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxabdulrazak928000
 

Similar to TTN (20)

LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
208548844 case-fix
208548844 case-fix208548844 case-fix
208548844 case-fix
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxLaporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
 
Mioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilanMioma pada kehamilan
Mioma pada kehamilan
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Status pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikStatus pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotik
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
 
prolonged fever
prolonged feverprolonged fever
prolonged fever
 
laporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptxlaporan kasus BBLR.pptx
laporan kasus BBLR.pptx
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
dokumen.tips_ppt-hhd.pptx
dokumen.tips_ppt-hhd.pptxdokumen.tips_ppt-hhd.pptx
dokumen.tips_ppt-hhd.pptx
 
Presentasi leukemia
Presentasi leukemiaPresentasi leukemia
Presentasi leukemia
 
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptxTn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
Tn. AM, Masa paru kanan (wecompress.com).pptx
 
Hepatitis drug induced
Hepatitis drug inducedHepatitis drug induced
Hepatitis drug induced
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 

Recently uploaded

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 

Recently uploaded (15)

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

TTN

  • 1. TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEWBORN (TTN) OLEH: dr. Nency Ika Pusvita PENDAMPING: dr. Andriany Putri dr. Nike Anggreni PEMBIMBING: dr. Dhina Lydia Lestari, Sp.A
  • 2. LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN  Nama Pasien : By.Ny GI  Tanggal lahir : 4 Mei 2019  Umur : 0 hari  Jenis Kelamin : Laki-laki  Alamat : Talang babungo  Agama : Islam  Tanggal Masuk : 4 Mei 2019  Nomor RM : 413906
  • 3. KELUARGA: Ibu Ayah  Nama GI IS  Umur 19th 25th  Pendidikan SLTP SLTP  Pekerjaan IRT Wiraswasta  Perkawinan ke 1 1
  • 4. Alloanamnesis Keluhan Utama  Merintih sejak lahir Riwayat Penyakit Sekarang NBBLC 2500 gram, panjang badan 46 cm, Lahir pervaginam atas indikasi KPD, Apgar score 7/9,keadaan Ibu baik, ketuban jernih, merintih sejak lahir , tampak kebiruan di bibir, riwayat ibu demam dan keputihan saat hamil disangkal , nyeri BAK disangkal, BAB dan BAK dalam batas normal
  • 5. Pemeriksaan antenatal  Diperiksa oleh bidan, kontrol tidak teratur  HPHT: Pasien lupa  Taksiran maturitas: 39-40 minggu  Penyakit selama hamil disangkal  Komplikasi kehamilan tidak ada  Pemeriksaan terakhir waktu hamil: TD 110/80 mmHg  Riwayat merokok dan obat-obatan disangkal  Riwayat persalinan: di tolong oleh dokter di RSUD Arosuka, lahir pervaginam a/i kpd, ketuban jernih, saat lahir anak menangis dan terlihat merintih, berat badan 2500 gram panjang badan 46 cm  Apgar score 7/9
  • 6. Pemeriksaan fisik  Keadaan Umum ( 4 mei 2019)  Keadaan umum : sakit sedang, aktif  Berat badan : 2500gram  Panjang badan : 46cm  Frekuensi Nadi : 140 kali/menit  Frekuensi Nafas : 60 kali/menit  Sianosis : ada  Ikterus : Tidak ada  Suhu : 36,5 ºC
  • 7. Pemeriksaan fisik Status Generalis  Kulit : teraba hangat, pucat(-), ikterik(-),  Kepala : bentuk dan ukuran normal  Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat, isokor, Ø 2 mm/ 2mm, refleks cahaya (+/+) normal  Telinga : Tidak ada kelainan  Hidung : Nafas cuping hidung(+)  Mulut : Sianosis(+)  Leher : Tidak ada kelainan
  • 8. Pemeriksaan fisik Thoraks Pulmo :  Inspeksi : normochest, simetris, retraksi dinding dada(+)  Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri normal  Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru  Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+) normal, ronkhi - wheezing -/-  Cor : Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis tidak teraba Perkusi : batas jantung normal Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
  • 9. Pemeriksaan fisik Abdomen Inspeksi : distensi (-) Palpasi : supel Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal Punggung : tidak ditemukan kelainan Genitalia : tidak ditemukan kelainan Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik
  • 10. DIAGNOSIS  Respiratory distress syndrom ec susp TTN  NBBLC 2500 gram Diagnosis Banding Hyalin membrane disease Aspirasi mekonium pneumonia
  • 11. Penatalaksanaan  CPAP= PEEP 4>> jika retraksi meningkat,naik menjadi 5  Fi02 30%  Rate 20x/i  Low=5 High=8  Loading cairan :NaCl 0,9% 10cc/kgbb= 25cc  D10% 2cc/kgbb =5cc  Ca glukonas 0,5cc/kgbb + NaCl 0,9%  Inj.dexamethason loading 0,25cc maintenance 3x0,68cc  Infus maintenance D10% + Ca glukonas 1 amp =150cc/24 jam =6TPM(mikro)  Drip Ca glukonas 5cc + NaCl 25cc = habis dalam 6 jam  Inj. Ampicillin sulbactam 2x0,6cc  Inj.gentamisin 1x0,3cc  Pasang OGT
  • 12. Penatalaksanaan  Puasa 6 jam,lanjutkan ASI per OGT >>6x3cc >>6x5cc  Rawat perina  Inj. Vit K  Inj.Hb0  Salf mata antibiotik Perawatan tali pusat
  • 13. Prognosis Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
  • 14. FOLLOW UP FOLLOW UP: 5 MEI 2019 SUBJECTIVE: Sesak(+), menangis(+), ikterik (-),demam(-) Objektif:  Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis,aktif Nadi : 140 kali/menit Nafas : 62 kali/menit Suhu : 36,5 0C Kepala : normocephal, UUB datar, NCH(+)  Mata : ka-/- , si-/-  Cor : irama reguler, bising jantung(-)  Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding dada(+)  abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik  ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
  • 15. A : Respiratory distress syndrom ec susp TTN NBBLC 2500 gram P : CPAP- PEEP 4, Fi02 30%, Rate 20x/i, low 5, high 8 Inj. Dexamethasone 3 x 0,68cc  Ca glukonas maintenance 2cc/kgbb(4TPM mikro) : Ca gluconas 10cc + Nacl 0,9% 50cc  Inj.ampicillin sulbactam 3x0,6cc  Inj. Gentamisin 1x0,3cc  Infus D10%+Ca glukonas 1amp=150cc/24jam=6TPM mikro  ASI per OGT>> 6x3cc,>>6x5cc
  • 16. FOLLOW UP FOLLOW UP: 6 MEI 2019 SUBJECTIVE: Sesak berkurang, menangis(+), ikterik (-),demam(-) Objektif: Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis, aktif Nadi : 124 kali/menit Nafas : 56 kali/menit Suhu : 36,2 0C  Kepala : normocephal, UUB datar, NCH berkurang  Mata : ka-/- , si-/-  Cor : irama reguler, bising jantung(-)  Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding dada(+)minimal  abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik  ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
  • 17. A: Respiratory distress syndrom ec susp TTN NBBLC 2500 gram P : -CPAP>>PEEP: 4 , Fi02 30% -Inj.ceftriaxone 1x125mg(0,6cc) -Inj.ampicillin sulbactam 2x0,6cc -Inj.gentamisin 1x0,3cc - ASI OD
  • 18. FOLLOW UP FOLLOW UP: 7 MEI 2019 SUBJECTIVE: sesak (-), menangis(+), ikterik (-),demam(-) Objektif: Keadaan umum : sedang Kesadaran : compos mentis, aktif Nadi : 125 kali/menit Nafas : 55 kali/menit Suhu : 36,5 0C Kepala : normocephal, UUB datar, NCH(-) Mata : ka-/- , si-/- Cor : irama reguler, bising jantung(-) Pulmo : Sn ves+/+, rh-/-, wh -/- , Retraksi dinding dada(-) abdomen : soepel, Bu(+)N, tali pusat baik ekstremitas : akral hangat, CRT<2”
  • 19. A: Respiratory distress syndrom ec susp TTN NBBLC 2500 gram P : -CPAP - Inj.ampicillin sulbactam 2x0,6cc - Inj. Gentamisin 1x0,3cc - ASI OD - Cefixime 2x15mg
  • 20. BAB II Definisi Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) adalah suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami gawat nafas segera setelah lahir dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari.
  • 21. Etiologi  Transient tachypnea of the newborn (TTN) disebut juga wet lungs atau respiratory distress syndrome tipe II yang dapat didiagnosis beberapa jam setelah lahir. TTN tidak dapat didiagnosis sebelum lahir. TTN dapat terjadi pada bayi prematur (paru-paru bayi prematur belum cukup matang) ataupun bayi cukup bulan. Penyebab TTN lebih dikaitkan dengan beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian TTN pada bayi baru lahir.
  • 22. Faktor Risiko  Lahir Seksio cesarean.  Makrosomia.  Partus lama.  Maternal asma dan merokok.  Negative amniotic fluid phosphatidylglycerol.  Birth asphyxia.  Cairan overload terhadap ibu, terutama pemberian infuse oksitosin.  Delayed clamping terhadap umbilikus. Waktu optimal adalah 45 detik.  Fetal polycythemia.  Ibu dengan diabetes.
  • 23. PATOFISIOLOGI  paa Pada fetus,paru berisi cairan Pertukaran O2 antara plasenta dan bayi Sebelum kelahiran sebagian cairan keluar dari paru-paru Saat lahir cairan keluar semua dengan tekanan pada thorax saat melewati jalan lahir Bayi bernafas normal Pada bayi TTN Cairan tidak keluar / pengeluaran cairan dari paru-paru terlalu lambat Bayi susah bernafas Bayi bernafas lebih cepat dan dalam untk mendapatkan cukup oksigen ke paru-paru
  • 24. Manifestasi Klinik Tanda dari TTN adalah dengan melihat adanya tanda distress pernafasan, yaitu takipnu, nafas cuping hidung, mendengkur, retraksi dinding dada, dan sianosis pada kasus ekstrim Takipnu ini bersifat sementara dimana penyembuhan biasa terjadi dalam 48-72 jam setelah kelahiran.
  • 25. DIAGNOSIS Pemeriksaan Laboratorium Analisis Gas Darah biasanya akan memperlihatkan hipoksia ringan. Hipokarbia biasanya didapatkan. Jika ada, hipokarbia biasanya ringan (PCO2 >55 mm Hg). Extreme hypercarbia sangat jarang, namun jika terjadi, merupakan indikasi untuk mencari penyebab lain. Differensial Count adalah normal pada TTN, tapi sebaiknya dilakukan untuk menentukan apakah terdapat proses infeksi. Nilai hematokrit akan menyingkirkan polisitemia. Urine and serum antigen test dapat membantu menyingkirkan infeksi bakteri.
  • 26. Pemeriksaan Radiologi Rontgen thoraks  Hiperexpansi paru, khas pada TTN.  Garis prominen di perihiler.  Pembesaran jantung ringan hingga sedang.  Diafragma datar, dapat dilihat dari lateral.  Cairan di fisura minor dan perlahan akan terdapat di ruang pleura.  Prominent pulmonary vascular markings.  Efusi pleura kecil dapat terlihat.  Patchy Infiltrat atau gambaran infiltrat yang halus pada kedua lapang paru secara homogen dan tersebar merata
  • 27. Penatalaksanaan Transient Tachypnea of the Newborn ini bersifat self limiting disease, sehingga pengobatan yang ditujukan biasanya hanya berupa pengobatan suportif. Prinsip pengobatannya adalah: Oksigenasi. Antibiotik. Kebanyakan bayi baru lahir diberi antibiotic berspektrum luas hingga diagnosis sepsis atau pneumonia disingkirkan
  • 28. Pemberian makanan. Jika pernafasan >60x/menit = jangan diberikan per oral untuk menghindari resiko aspirasi= gunakan NGT Jika pernafasan <60x/menit= pemberian makanan peroral dapat ditolerir Jika pernafasan >80x/menit= pemberian nutrisi intra vena di indikasikan Cairan dan elektrolit. Status cairan tubuh dan elektrolit harus dimonitor dan dipertahankan normal.
  • 29. Prognosis Penyakit ini bersifat sembuh sendiri dan tidak ada risiko kekambuhan atau disfungsi paru lebih lanjut. Gejala respirasi membaik sejalan dengan mobilisasi cairan dan ini biasanya dikaitkan dengan dieresis.