SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Parental
Development
Psikologi Keluarga
Transition to parenting
“The transition to becoming a parent
represents a major life change. Interest in
this developmental change is universal. ”
(Cristoph Heinicke)
• Orangtua yang mampu, efisien, tidak
mudah cemas, fleksibel dalam pemecahan
masalah, mampu menjaga hubungan
timbal balik yang positif terutama dengan
pasangan serta mampu mengatur otonomi
dan self esteem mereka sendiri, dianggap
lebih mampu menciptakan lingkungan
pengasuhan yang optimal.
Pengasuhan yang optimal mencakup
responsif terhadap kebutuhan, mendorong
otonomi dan eksplorasi pengalaman
kognitif.
•
Transition to parenting
Secara spesifik, pengasuhan (parenthood)
dilihat pertama kali sebagai tahapan yang
kuat pada perkembangan wanita (e.g.,
Benedek, 1959; Chodorow, 1978; Deutsch,
1945)
Lalu secara general baru meluas pada laki-laki
dan perempuan (Anthony and Benedek,
1970; cf. Group for the Advancement of
Psychiatry, 1975).
Cara orang dewasa untuk mengendalikan
dunia baik secara sadar maupun tidak sadar
akan berubah seiring perubahan mereka
menjadi orangtua, seringkali mengarahkan
mereka untuk menghidupkan kembali
kerapuhan psikologis mereka sendiri melalui
anak-anak mereka
•
•
•
Parental Development
• Masalah umum yang terjadi dalam tahapan
perkembangan pengasuhan menurut
Benedek (Demick, 2002) :
stage one, from conception to the child’s
entry into school, this is a period of “total
parenthood” during which parents perceive
children as completely their own
stage two, the point in time at which the
youngest child reaches adolescence and
parents must deal with the “empty nest”
phenomenon
stage three, beginning when parents become
grandparents and indulge their grandchildren
instinctively.
1)
2)
3)
Psychosocial Approach on
Parental Development
• Menurut Erikson:
(1) pada aspek tahap psikososial,
termasuk di dalamnya adalah
konflik utama yang harus
dipecahkan individu misalnya
trust vs mistrust, autonomy bs
shame & doubt, initiative vs guilt
Psychosocial Approach on
Parental Development
Erikson proposed that :
(2) Perkembangan sosial berlanjut hingga
post-adolescence (walaupun secara
intelektual tidak) dan mengarahkan
kepada 3 tahapan perkembangan
tambahan (termasuk konflik sosialnya) :
•
•
Dewasa awal (intimacy vs isolation)
Dewasa tengah (generativity versus
stagnation)
Dewasa akhir (integrity versus despair)•
Psychosocial Approach on
Parental Development
Menurut Erikson inti dari pendekatan
psikososial terhadap perkembangan
pengasuhan :
• Berinvestasi pada hidup anak mereka,
berbagi pengalaman hidup mereka dan
mengarahkan serta mengajar mereka
Melihat pengalaman hidup sebagai
kesempatan untuk peduli pada orang
•
lain, untuk menyadari “need to be
needed,” dan untuk melatih insting
bawaan untuk mengajar sebagai
orangtua.
Cognitive Approach (Stages) on
Parental Development
Sameroff (1975a, 1975b, 1975c) and
Sameroff and Feil (1985)
menyatakan :
• Konsep perkembangan anak dibagi
menjad 4 sesuai 4 tahap
perkembangan intelektual yang
dimiliki Piaget :
symbiotic (sensorimotor)
categorical (preoperational)
compensating (concrete
operational)
perspectivistic (formal operational).
•
•
•
•
Stages on Parental
Development
Tahapan “parental development” menurut
Newberger (Demick, 2002) :
(1) Egoistic orientation.
Orangtua self-focused (hanya memikirkan
minat dan kebutuhan mereka) dan menganggap
anak sebagai proyeksi dari pengalaman mereka
( misal : berkaitan dengan efek yang dilakukan
anak terhadap orangtua)
(2) Conventional orientation.
Orangtua memahami anak dalam kaitannya
dengan definisi eksternal (misal berkaitan dengan
budaya, tradisi, usia perkembangan anak) .
Parenting dilihat sebagai hal yang berkaitan
dengan isu tentang hal-hal yang paling benar,
misalnya toilert training atau cara mendisiplinkan
anak
Stages on Parental
Development
(3) Subjective–individualistic orientation.
Orangtua memandang diri mereka sebagai
individu yang unik (berbeda dari definisi eksternal
dan norma sosial) , memandang hubungan
orangtua-anak sebagai hubungan itu sendiri.
Orangtua pada level ini memperluas pemahaman
mereka tentang parenting dan
mengorganisasikan daripada hanya
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan
tertentu dari anak.
(4) Analytic–systems orientation.
Orangtua memahami diri mereka maupun anak
mereka sebagai hal yang kompleks dan sistem
psikologis, yang berkaitan dengan interaksi
mutual dalam sistem yang mempengaruhi
keluarga, komunitas dan relasi global. Pada fase
ini orangtua melihat perkembangan diri mereka
dan perkembangan anak dalam proses yang terus
berjalan sehingga orangtua menemukan cara
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan diri
mereka dan kebutuhan anak mereka.
Stages on Parental
Development
Levinson (Demick, 2002) a series of six stages (with
relevant developmental tasks for parents):
(1) Image-making stage (pregnancy until
birth)
Calon orangtua berusaha membayangkan
seperti apa anak mereka, seperti apa kelahiran
dan seperti apa menjadi orangtua.
Termasuk di dalamnya, orangtua bersiap untuk
perubahan peran, membentuk perasaan untuk
anak , membandingkan image tentang anak
yang akan lahir dengan “actual child” dan
mempersiapkan perubahan penting lainnya
dalam hubungan orang dewasa.
Stages on Parental
Development
(2) Nurturing stage. From birth until the child
is approximately 2 years of age (when the
child begins to say “no”)
Orangtua merasakan konflik antara harapan
awal tentang anak dan aktualitas sebagai
orangtua.Tugas utama pada tahap ini “
“becoming attached to the baby. . . . It took
a couple of weeks until it wasn’t like having
an object in our home” .
Di sisi lain terjadi simbiosis antara ibu dan
anak, attachment yang berakibat pada
emosional dan fisik, perpisahan dan
koneksi. Di tahap ini orangtua mengukur
prioritas mereka, bertanya0tanya berapa
banyak waktu yang harus mereka habiskan
untuk bayi dan berapa banyak untuk aspek
lain dalam kehidupan mereka.
Stages on Parental
Development
(3) Authority stage. The central task of the
authority stage (when the child is 2 to 5
years-old)
Berfokus pada bagaimana orangtua
mengatur “power”, bagaimana menerima
kewajiban, berkomunikasi secara efektif,
menseleksi dan memasang batasan,
memutuskan sejauh mana harus
memproteksi dan membiarkan anak,
menyelesaikan konflik dengan anak dan
menyelesaikan atau menghindari
pertengkaran dengan anak. Permasalahan
terkait isu otoritas tidak hanya pada anak,
tapi juga berhubungan dengan orang lain
yang berkaitan dengan anak termasuk
kakek-nenek, pengasuh, guru, tetangga
dan lain-lain.
Stages on Parental
Development
(4) Interpretive stage. when the
child is 5 to 12 years-old)
Tugas utama orangtua pada
tahap ini adalah
menginterpretasikan dunia untuk
anak mereka, membentuk konsep
diri anak sekaligus menjawab
pertanyaan-pertanyaan mereka,
menyiapkan skill dan informasi
yang mereka perlu dan
membantu mereka untuk
memahami nilai-nilai kehidupan.
Stages on Parental
Development
(5) Interdependent stage. (As
child reaches adolescence)
Orangtua berhadapan dan
the
berinteraksi dengan “new child”.
Semua aspek meliputi komunikasi
harus dinegosiasikan ulang dan
masalah-masalah baru akan
timbul (misal : seksualitas).
Stages on Parental
Development
(6) Departure stage. (As the adolescent gets older,)
Tugas utama pada fase ini menjadi “accepting one’s
grown child’s separateness and individuality, while
maintaining the connection ” Keluarga “The ‘old,’
‘original,’ menjadi berubah, seiring pertumbuhan
anak, dan peran orangtua menjadi berubah dan
banyak orangtua “search for new ways to say they
are still a family” .
Pada tahap ini dikarakteristikkan dengan evaluasi.
Orangtua mengevaluasi sejauh apa dan kapan anak
mereka
mereka
mereka
akan pergi. Mereka mengevaluasi apakah
akan bisa menerima perubahan bahwa anak
tumbuh dan peran mereka sebagai orangtua
berubah. Mereka akan melihat hubungan dengan
anak sebagai kesuksesan dan kegagalan.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxPemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
 
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1  pengantar psikologi abnormalPertemuan 1  pengantar psikologi abnormal
Pertemuan 1 pengantar psikologi abnormal
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)Fungsionalisme (Psikologi Umum)
Fungsionalisme (Psikologi Umum)
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
Psikologi Pendidikan Pertemuan 1
 
bimbingan konseling sebagai profesi
bimbingan konseling sebagai profesibimbingan konseling sebagai profesi
bimbingan konseling sebagai profesi
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
MASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWALMASA KANAK-KANAK AWAL
MASA KANAK-KANAK AWAL
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
 
Pengembangan media bk
Pengembangan media bkPengembangan media bk
Pengembangan media bk
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
Teori Mekanistik (Psikologi Perkembangan)
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Aksi Nyata Modul 3.2.docx
Aksi Nyata Modul 3.2.docxAksi Nyata Modul 3.2.docx
Aksi Nyata Modul 3.2.docx
 
Kelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi BelajarKelompok 3-Motivasi Belajar
Kelompok 3-Motivasi Belajar
 
Presentasi Emosi
Presentasi EmosiPresentasi Emosi
Presentasi Emosi
 
Ppt.bk karir
Ppt.bk karirPpt.bk karir
Ppt.bk karir
 

Similar to 4. psikologi keluarga 2018

Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2RifkaAnisa6
 
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaContoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaTerminal Purba
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakDian Rachmawati
 
Makalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganMakalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganNilam Ayu
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptDitaDamayanti17
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPutriNurhayati15
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajaSagitaDarmasari1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptfirmanboi1
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Casini Mu'thi
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Stephanie Unsil
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
Sosioemosi remaja
Sosioemosi remajaSosioemosi remaja
Sosioemosi remajaAwatif Atif
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxardise2
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dinielsidaaritonang1
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdfNyomanSugiartono
 

Similar to 4. psikologi keluarga 2018 (20)

Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
 
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkobaContoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
Contoh makalah-bahaya-merokok-narkoba
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
 
Makalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganMakalah fase perkembangan
Makalah fase perkembangan
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Anak.ppt
Anak.pptAnak.ppt
Anak.ppt
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
Sosioemosi remaja
Sosioemosi remajaSosioemosi remaja
Sosioemosi remaja
 
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptxPerkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
Perkembangan Sosial, Moral dan Agama Peserta Didik.pptx
 
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia diniPPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
PPT_perkembangan_anak_menurut_ahli_sejak usia dini
 
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
308485056-Askep-Keluarga-dengan-Anak-Remaja.pdf
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 

More from Masrizal Masril

ADIL TERHADAP ALLAH.pptx
ADIL TERHADAP ALLAH.pptxADIL TERHADAP ALLAH.pptx
ADIL TERHADAP ALLAH.pptxMasrizal Masril
 
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdf
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdfCetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdf
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdfMasrizal Masril
 
Kurikulum dan silabus kursus pra nikah
Kurikulum dan silabus kursus pra nikahKurikulum dan silabus kursus pra nikah
Kurikulum dan silabus kursus pra nikahMasrizal Masril
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 27 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2Masrizal Masril
 
1. pembinaan keluarga.sakinah
1. pembinaan keluarga.sakinah1. pembinaan keluarga.sakinah
1. pembinaan keluarga.sakinahMasrizal Masril
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk ceraiMasrizal Masril
 
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 16134 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161Masrizal Masril
 
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-15032 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150Masrizal Masril
 
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-15031 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150Masrizal Masril
 
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 15533 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155Masrizal Masril
 
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 1 - 2
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah  1 - 22 materi terjemhan dan tahsin al baqarah  1 - 2
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 1 - 2Masrizal Masril
 

More from Masrizal Masril (15)

ADIL TERHADAP ALLAH.pptx
ADIL TERHADAP ALLAH.pptxADIL TERHADAP ALLAH.pptx
ADIL TERHADAP ALLAH.pptx
 
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdf
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdfCetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdf
Cetak Kartu Pengawasan Kontrak (2) (2).pdf
 
Kurikulum dan silabus kursus pra nikah
Kurikulum dan silabus kursus pra nikahKurikulum dan silabus kursus pra nikah
Kurikulum dan silabus kursus pra nikah
 
7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 27 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai 2
 
6. kesehatan reproduksi
6.  kesehatan reproduksi6.  kesehatan reproduksi
6. kesehatan reproduksi
 
5. islamic parenting
5. islamic parenting5. islamic parenting
5. islamic parenting
 
1. pembinaan keluarga.sakinah
1. pembinaan keluarga.sakinah1. pembinaan keluarga.sakinah
1. pembinaan keluarga.sakinah
 
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
7 fiqh munakahat talak,rujuk cerai
 
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 16134 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161
34 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 156 161
 
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-15032 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
32 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
 
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-15031 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
31 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 146-150
 
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 15533 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155
33 materi terjemahan dan tahsin al baqarah 151 155
 
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 1 - 2
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah  1 - 22 materi terjemhan dan tahsin al baqarah  1 - 2
2 materi terjemhan dan tahsin al baqarah 1 - 2
 
30 sifat takabur
30 sifat takabur30 sifat takabur
30 sifat takabur
 

4. psikologi keluarga 2018

  • 2. Transition to parenting “The transition to becoming a parent represents a major life change. Interest in this developmental change is universal. ” (Cristoph Heinicke) • Orangtua yang mampu, efisien, tidak mudah cemas, fleksibel dalam pemecahan masalah, mampu menjaga hubungan timbal balik yang positif terutama dengan pasangan serta mampu mengatur otonomi dan self esteem mereka sendiri, dianggap lebih mampu menciptakan lingkungan pengasuhan yang optimal. Pengasuhan yang optimal mencakup responsif terhadap kebutuhan, mendorong otonomi dan eksplorasi pengalaman kognitif. •
  • 3. Transition to parenting Secara spesifik, pengasuhan (parenthood) dilihat pertama kali sebagai tahapan yang kuat pada perkembangan wanita (e.g., Benedek, 1959; Chodorow, 1978; Deutsch, 1945) Lalu secara general baru meluas pada laki-laki dan perempuan (Anthony and Benedek, 1970; cf. Group for the Advancement of Psychiatry, 1975). Cara orang dewasa untuk mengendalikan dunia baik secara sadar maupun tidak sadar akan berubah seiring perubahan mereka menjadi orangtua, seringkali mengarahkan mereka untuk menghidupkan kembali kerapuhan psikologis mereka sendiri melalui anak-anak mereka • • •
  • 4. Parental Development • Masalah umum yang terjadi dalam tahapan perkembangan pengasuhan menurut Benedek (Demick, 2002) : stage one, from conception to the child’s entry into school, this is a period of “total parenthood” during which parents perceive children as completely their own stage two, the point in time at which the youngest child reaches adolescence and parents must deal with the “empty nest” phenomenon stage three, beginning when parents become grandparents and indulge their grandchildren instinctively. 1) 2) 3)
  • 5. Psychosocial Approach on Parental Development • Menurut Erikson: (1) pada aspek tahap psikososial, termasuk di dalamnya adalah konflik utama yang harus dipecahkan individu misalnya trust vs mistrust, autonomy bs shame & doubt, initiative vs guilt
  • 6. Psychosocial Approach on Parental Development Erikson proposed that : (2) Perkembangan sosial berlanjut hingga post-adolescence (walaupun secara intelektual tidak) dan mengarahkan kepada 3 tahapan perkembangan tambahan (termasuk konflik sosialnya) : • • Dewasa awal (intimacy vs isolation) Dewasa tengah (generativity versus stagnation) Dewasa akhir (integrity versus despair)•
  • 7. Psychosocial Approach on Parental Development Menurut Erikson inti dari pendekatan psikososial terhadap perkembangan pengasuhan : • Berinvestasi pada hidup anak mereka, berbagi pengalaman hidup mereka dan mengarahkan serta mengajar mereka Melihat pengalaman hidup sebagai kesempatan untuk peduli pada orang • lain, untuk menyadari “need to be needed,” dan untuk melatih insting bawaan untuk mengajar sebagai orangtua.
  • 8. Cognitive Approach (Stages) on Parental Development Sameroff (1975a, 1975b, 1975c) and Sameroff and Feil (1985) menyatakan : • Konsep perkembangan anak dibagi menjad 4 sesuai 4 tahap perkembangan intelektual yang dimiliki Piaget : symbiotic (sensorimotor) categorical (preoperational) compensating (concrete operational) perspectivistic (formal operational). • • • •
  • 9. Stages on Parental Development Tahapan “parental development” menurut Newberger (Demick, 2002) : (1) Egoistic orientation. Orangtua self-focused (hanya memikirkan minat dan kebutuhan mereka) dan menganggap anak sebagai proyeksi dari pengalaman mereka ( misal : berkaitan dengan efek yang dilakukan anak terhadap orangtua) (2) Conventional orientation. Orangtua memahami anak dalam kaitannya dengan definisi eksternal (misal berkaitan dengan budaya, tradisi, usia perkembangan anak) . Parenting dilihat sebagai hal yang berkaitan dengan isu tentang hal-hal yang paling benar, misalnya toilert training atau cara mendisiplinkan anak
  • 10. Stages on Parental Development (3) Subjective–individualistic orientation. Orangtua memandang diri mereka sebagai individu yang unik (berbeda dari definisi eksternal dan norma sosial) , memandang hubungan orangtua-anak sebagai hubungan itu sendiri. Orangtua pada level ini memperluas pemahaman mereka tentang parenting dan mengorganisasikan daripada hanya mengidentifikasi dan merespon kebutuhan tertentu dari anak. (4) Analytic–systems orientation. Orangtua memahami diri mereka maupun anak mereka sebagai hal yang kompleks dan sistem psikologis, yang berkaitan dengan interaksi mutual dalam sistem yang mempengaruhi keluarga, komunitas dan relasi global. Pada fase ini orangtua melihat perkembangan diri mereka dan perkembangan anak dalam proses yang terus berjalan sehingga orangtua menemukan cara untuk menyeimbangkan antara kebutuhan diri mereka dan kebutuhan anak mereka.
  • 11. Stages on Parental Development Levinson (Demick, 2002) a series of six stages (with relevant developmental tasks for parents): (1) Image-making stage (pregnancy until birth) Calon orangtua berusaha membayangkan seperti apa anak mereka, seperti apa kelahiran dan seperti apa menjadi orangtua. Termasuk di dalamnya, orangtua bersiap untuk perubahan peran, membentuk perasaan untuk anak , membandingkan image tentang anak yang akan lahir dengan “actual child” dan mempersiapkan perubahan penting lainnya dalam hubungan orang dewasa.
  • 12. Stages on Parental Development (2) Nurturing stage. From birth until the child is approximately 2 years of age (when the child begins to say “no”) Orangtua merasakan konflik antara harapan awal tentang anak dan aktualitas sebagai orangtua.Tugas utama pada tahap ini “ “becoming attached to the baby. . . . It took a couple of weeks until it wasn’t like having an object in our home” . Di sisi lain terjadi simbiosis antara ibu dan anak, attachment yang berakibat pada emosional dan fisik, perpisahan dan koneksi. Di tahap ini orangtua mengukur prioritas mereka, bertanya0tanya berapa banyak waktu yang harus mereka habiskan untuk bayi dan berapa banyak untuk aspek lain dalam kehidupan mereka.
  • 13. Stages on Parental Development (3) Authority stage. The central task of the authority stage (when the child is 2 to 5 years-old) Berfokus pada bagaimana orangtua mengatur “power”, bagaimana menerima kewajiban, berkomunikasi secara efektif, menseleksi dan memasang batasan, memutuskan sejauh mana harus memproteksi dan membiarkan anak, menyelesaikan konflik dengan anak dan menyelesaikan atau menghindari pertengkaran dengan anak. Permasalahan terkait isu otoritas tidak hanya pada anak, tapi juga berhubungan dengan orang lain yang berkaitan dengan anak termasuk kakek-nenek, pengasuh, guru, tetangga dan lain-lain.
  • 14. Stages on Parental Development (4) Interpretive stage. when the child is 5 to 12 years-old) Tugas utama orangtua pada tahap ini adalah menginterpretasikan dunia untuk anak mereka, membentuk konsep diri anak sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, menyiapkan skill dan informasi yang mereka perlu dan membantu mereka untuk memahami nilai-nilai kehidupan.
  • 15. Stages on Parental Development (5) Interdependent stage. (As child reaches adolescence) Orangtua berhadapan dan the berinteraksi dengan “new child”. Semua aspek meliputi komunikasi harus dinegosiasikan ulang dan masalah-masalah baru akan timbul (misal : seksualitas).
  • 16. Stages on Parental Development (6) Departure stage. (As the adolescent gets older,) Tugas utama pada fase ini menjadi “accepting one’s grown child’s separateness and individuality, while maintaining the connection ” Keluarga “The ‘old,’ ‘original,’ menjadi berubah, seiring pertumbuhan anak, dan peran orangtua menjadi berubah dan banyak orangtua “search for new ways to say they are still a family” . Pada tahap ini dikarakteristikkan dengan evaluasi. Orangtua mengevaluasi sejauh apa dan kapan anak mereka mereka mereka akan pergi. Mereka mengevaluasi apakah akan bisa menerima perubahan bahwa anak tumbuh dan peran mereka sebagai orangtua berubah. Mereka akan melihat hubungan dengan anak sebagai kesuksesan dan kegagalan.