Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
berikut adalah makalah tentang psikologi anak, tentang PERKEMBANGAN MANUSIA PADA MASA ANAK USIA 6-12 TINJAUAN DARI ASPEK BIOLOGIS,EMOSI,BAHASA,MOTORIK,INTELEGENSI,SOSIAL,MORAL,AGAMA SERTA ASPEK KECAKAPAN YANG MENONJOL
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
berikut adalah makalah tentang psikologi anak, tentang PERKEMBANGAN MANUSIA PADA MASA ANAK USIA 6-12 TINJAUAN DARI ASPEK BIOLOGIS,EMOSI,BAHASA,MOTORIK,INTELEGENSI,SOSIAL,MORAL,AGAMA SERTA ASPEK KECAKAPAN YANG MENONJOL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Social Cognition
• kemampuan untuk memahami
orang lain.
Social Conformity
• kecenderungan untuk menyerah atau
mengikuti opini, pendapat,nilai,
kebiasaan, kegemaran hobby atau
keinginan orang lain.
4. Teori Perkembangan Psikososial
Erik Erikson
Dalam teori Erikson, dalam bukunya
“Childhood and Society” (1963), ada 8
(delapan) tahap perkembangan
Psikososial yang dilalui manusia dalam
siklus kehidupan
Trust vs Mistrust
(sejak lahir –1 - 2 tahun)
Autonomy vs Shame and Doubt
(usia 2 – 4 tahun)
Initiative vs Guilt
(usia 4 – 5 tahun)
Industry vs Inferiority
(usia 5 – 12 tahun)
Ego-Identity vs Role
Confusion
(usia 13 – 19 tahun)
Intimacy vs Isolation
( usia 20 – 40 tahun)
Generativity vs Stagnation
(usia 40 -65 tahun)
Integrity vs Despair
(usia 65 tahun + - kematian)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Sosial
Keluarga
Kematangan
Anak
17. Pengertian Perkembangan Moral
‘’Perkembangan moral adalah perkembangan yang
berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya
dengan orang lain ‘’
(Santrock, 1995).
21. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Moral Anak
Kurang tertanamnya jiwa agama pada setiap orang masyarakat
Keadaan masyarakat yang kurang stabil
Banyaknya tulisan dan gambar yang tidak mengindahkan dasar moral
Tidak terlaksananya pendidikan moral yang baik
Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan moral
dasar sejak dini
Banyaknya orang melalaikan budi pekerti
Suasana rumah tangga yang kurang baik
Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luangenjadi model
dalam mengekspresikan emosi-emosi negative
Adanya program latihan beremosi disekolah
24. Agama tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, agama
dalam bahasa ini disebut dengan “ tradisi “ . Sedangkan
kata lain untuk mengatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa latin, “ religio “ dan berakhir pada
kata kerja re – rigale yang berarti “ mengikat kembali “.
25.
26. Sifat Agama Pada Anak
Menurut Robert W. Crapps,
Egocentric Orientation
Anak-anak selalu berbicara untuk
dirinya sendiri meskipun dia bersama
orang lain.
Misalnya:
ketika anak-anak berdoa kepada
Tuhan dia hanya berdoa untuk dirinya
dan keluarganya tidak untuk semua
orang.
Anthropomorphic Concreteness
Semua ajaran agama dibayangkan
sebagai manusia atau pengalaman
yang telah dialaminya.
Misalnya:
Tuhan dibayangkan anak-anak
sebagai manusia yang berbadan
besar yang kekuatannya melebihi
manusia lainnya.
1 2
27. Experimentation, initiative,
spontaneity
Merupakan tahun kritis di mana anak
sudah mulai ke luar rumah, mengambil
inisiatif dan menampakkan diri di
tempat-tempat permainan bersama
teman sepermainan dan orang dewasa
lainnya.
3
28. Tahap-tahap Perkembangan Agama
Tahap dalam kandungan
Tahap bayi
Untuk memahami perkembangan agama pada masa ini
sangatlah sulit, apalagi yang berhubungan dengan psikis
ruhani.
Pada fase kedua ini juga belum banyak diketahui
perkembangan agama pada seorang anak. Namun isyarat
memberikan nama yang baik bagi anak memberikan
isyarat bahwa kebiasaan berbuat baik telah dimulai pada
masa bayi.
Masganti (2012)
1
2
29. Tahap anak-anak Tahap remaja
Tahap dewasa
Pada tahap ini, sangat diperlukan
peran orang tua dalam
memperkenalkan dan
membiasakan anak dalam
melakukan tindakan-tindakan
agama sekalipun sifatnya hanya
meniru.
Pada masa remaja sikap beragama
bukan lagi sekedar peniruan dan
pembiasaan, tetapi agama mulai
berkembang menjadi identitas diri
remaja.
Orang-orang dewasa memilih sikap taat
dan tidak taat beragama secara mandiri.
Mereka melihat agama sebagai
kebutuhan hidup sebagaimana kebutuhan
hidup lainnya.
5
3 4
30.
31.
32. Pada tahap ini anak mulai
menggunakan imajinasi dan
pengalaman inderawinya
untuk menggambarkan
kepercayaannya.
33.
34. Individu sudah mulai membedakan
khayalan dan kenyataan. Seseorang
sudah dapat mengartikan makna
kalimat secara umum saja.
35. Kepercayaan sudah mulai dibangun melalui
orang tua, lingkungan dan sekolah.
Kepercayaan terbatas pada apa yang telah
diajarkan saja, tanpa mempertanyakan
kepercayaan.
38. Pada tahap ini seseorang mulai
menyadari ada banyak hal yang
terjadi di muka bumi ini yang tidak
dapat dijelaskan dengan akal sehat
manusia atau tidak dapat dijelaskan
dengan logika dan rasional.
39.
40. Pada tahap akhir, individu
memegang peranan
penting dalam
menyebarkan
pengaruhnya di tengah-
tengah masyarakat.
41. Religiusitas Dilihat dalam Perspektif Islam
Menurut Abdullah Nashih Ulwan (2007) nilai agama dapat ditumbuhkan dengan
metode pendidikan terhadap anak, yaitu sebagai berikut:
Pendidikan dengan keteladanan.
Pendidikan dengan adat kebiasaan.
Pendidikan dengan nasehat.
Pendidikan dengan memberikan
perhatian atau pengawasan.
Pendidikan dengan memberikan
hukuman.