SlideShare a Scribd company logo
1
BAB 3BAB 3BAB 3BAB 3
ORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL
Pengertian Berkas SequentialPengertian Berkas SequentialPengertian Berkas SequentialPengertian Berkas Sequential
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas
sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua
ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu
pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus
diakses secara berurutan.
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record
tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada
berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas.
Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis.
Contoh:
Pada gambar, dalam sistem penggajian terpadu (Intergrated personnel-payroll system)
mempunyai sebuah berkas pegawai (Employee file) yang terdiri dari dua jenis record,
yaitu:
Personnel Record
rec
type
empno name address marital
status
sex home
log
mil
code
educ so
Payroll Record
rec
type
empno fund
type
account base
salrate
%
time
resp
dept
date
start
date
change
2
Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama. Pada
contoh tersebut, berkas disortir berdasarkan : EMP-NO, REC-TYPE
ProsesProsesProsesProses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara
berurutan, maka berkas sekuensial lebih serng menggunakan batch processing dari pada
interactive processing.
Keuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan Keterbatasan
Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah
kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.
Sedangkan keterbatasan dari organisasi berkas sequential adalah kita tidak dapat
mengakses langsung pada record yang diinginkan.
Pola AksesPola AksesPola AksesPola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses,
berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas,
maka waktu aksesnya sangat baik.
Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan
organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan
sebaliknya.
Contoh:
Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses
berdasarkan NAMA, maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record dengan
urutan sebagai berikut:
NIP = 15024508, NIP = 15024607
NIP = 15024115, NIP = 1502800
Dimana NIP tersebut belum tersortir.
3
Media Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas Sequential
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada
DASD, seperti magnetic disk.
Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
♦ Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup
untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.
Contoh :
Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file yang
digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari
ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk.
♦ Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.
Contoh :
Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu
berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas
laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer.
♦ Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat
menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.
Contoh :
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk
drive pada saluran lain. Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah program
dari 2 berkas sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas tersebut
diletakkan pada saluran terpisah, daripada diletakan pada perlatan yang salurannya
digunakan bersama-sama.
4
Pembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian
yang diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:
Pengumpulan data
Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
Pengeditan data
Pemeriksaan transaksi yang ditolak
Penyortiran edit data
EDIT
SORT
Transaction
Corrected
Forms
Edit-Reject
Report
Data
Entry
Device
Batch of
Transaction
Forms
Unedited
Batch of
Transaction
Edited
Batch of
Transaction
Sorted Batch
of Edited
Transaction
5
Pembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas Laporan
Dalam pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :
1) Header Record;
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi
pengenal (Identifying Information).
2) Detail Record;
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
3) Footer Record;
Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi
ringkasan (Summary Information).
Update
Report
Writer
Printer
Report
Master
Report Data
Report
Sorted
Edited
Transaction
6
Retrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Urutan dimana record
tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut di dapat kembali.
Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry,
yang bergantung pada jumlah data yang dihasilkan.
Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report generation. Karena
record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap
record dari berkas tersebut.
Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inquiry yang memerlukan
pengaksesan semua record dari berkas.
Contoh :
Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20 tahun ?
Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah Rp. 1.000.000; ?
Hit RatioHit RatioHit RatioHit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi
dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .
Contoh :
Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record
yang ada dalam berkas mahasiswa.
Hit Ratio = 10/100 = 0.1
Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.
Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
7
Update Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas Sequential
Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap. Tetapi kadang-
kadang kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut. Hal ini kita sebut sebagai
proses Update.
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :
Tingkat perubahan data
Ukuran dari master file
Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
File activity ratio
File ActFile ActFile ActFile Activity Ratioivity Ratioivity Ratioivity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada
master file.
Contoh :
Transaction
101 Bimo 75
102 Amalia 70
103 Seno 60
Master File
101 Bimo Jl. A 50
102 Seno Jl. C 30
103 Henni Jl. Z 50
104 Pandu Jl. D 70
File Activity Ratio = (1 + 1) / 4 = 0.5
Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file.
Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering
file tersebut diakses.
Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
8
Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat, karena
untuk meng-update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama.
Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-update
sebuah berkas sequential.
Generation FileGeneration FileGeneration FileGeneration File
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan
menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai
Generation File. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor
generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new master berikutnya
merupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi generasi 3, dan seterusnya.
JENIS UPDATE
Ada 3 jenis update yang akan dapat dilaksanakan pada master file :
UPDATE
REPORT
Sorted
Transaction
Rejected
Transaction
Old
Master
New
Master
(next cycle)
9
1) Insert a new record
2) Delete an existing record
3) Modify an existing record
MENANGANI KESALAHAN
Dalam pelaksanaan update, dapat ditemukan beberapa kesalahan seperti :
(a) Insert a record that already exists
(b) Delete a record that does not exist
(c) Modify a record that does not exist
Contoh :
Master Trans – Type
101 101 1
102 103 2 1 : Delete
103 105 1 2 : Insert
104 107 3 3 : Modify
101 2
File Activity Ratio = 1/4
Contoh :
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai berikut :
Master Trans – Type
111 2
111 1 1 : Delete
96 3 2 : Insert
400 1 3 : Modify
96 1
111 2
400 3
342 3
96 2
File Activity Ratio = 4/10 = 0,4

More Related Content

What's hot

SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
j3fr1
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasi
IKHSAN MAHRURI
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
Rakhmi Khalida, M.M.S.I
 
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATABAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
Iez Risma Nursida
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Fajar Jabrik
 
#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON
Rachmat Wahid Saleh Insani
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Auliaa Oktarianii
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiah
f471h
 
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Bambang Sugianto
 
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
Kukuh Setiawan
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
KuliahKita
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
HelmaKurniasari
 
 Manajemen memory dan Swapping
 Manajemen memory dan Swapping Manajemen memory dan Swapping
 Manajemen memory dan Swapping
Edho Pratama
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
Bina Sarana Informatika
 
SLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFASLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFA
Rahmatdi Black
 
Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)
Devi Apriansyah
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
Imam Nursyihab
 

What's hot (20)

SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
SISTEM INFORMASI (POWER POINT)
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasi
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATABAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA
 
Pengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkasPengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkas
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON#1 PENGENALAN PYTHON
#1 PENGENALAN PYTHON
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
Contoh metodologi
Contoh metodologiContoh metodologi
Contoh metodologi
 
Makalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiahMakalah notasi ilmiah
Makalah notasi ilmiah
 
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
Kamus data (data dictionary) - (Bambang Sugianto - Politeknik Sawunggalih Aji...
 
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
penanganan kesalahan, optimasi kode, tabel informasi (Teknik Kompilasi)
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 
Caesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipherCaesar cipher adalah algoritma cipher
Caesar cipher adalah algoritma cipher
 
 Manajemen memory dan Swapping
 Manajemen memory dan Swapping Manajemen memory dan Swapping
 Manajemen memory dan Swapping
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
 
Sorting ppt
Sorting ppt Sorting ppt
Sorting ppt
 
SLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFASLIDE KE:5 NFA
SLIDE KE:5 NFA
 
Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 

Viewers also liked

Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem Berkas
Anggi DHARMA
 
Sistem berkas baru
Sistem berkas baruSistem berkas baru
Sistem berkas baru
Ikbal Chahyadi
 
Pertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasPertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem Berkas
Rahmatdi Black
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
Renol Doang
 
Buku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimiaBuku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimia
Renol Doang
 
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_smaBuku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
Renol Doang
 
Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013
Renol Doang
 
Buku alat peraga_biologi
Buku alat peraga_biologiBuku alat peraga_biologi
Buku alat peraga_biologi
Renol Doang
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntu
Renol Doang
 
Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck sma
Renol Doang
 
Buku perawatan alat_lab_kimia
Buku perawatan alat_lab_kimiaBuku perawatan alat_lab_kimia
Buku perawatan alat_lab_kimia
Renol Doang
 
Buku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisikaBuku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisika
Renol Doang
 
Buku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimiaBuku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimia
Renol Doang
 
Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013
Renol Doang
 
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
MA'ARIF NU CILACAP
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
Renol Doang
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
Renol Doang
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Renol Doang
 
Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas
TPLPH
 

Viewers also liked (19)

Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem Berkas
 
Sistem berkas baru
Sistem berkas baruSistem berkas baru
Sistem berkas baru
 
Pertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasPertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem Berkas
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
Buku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimiaBuku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimia
 
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_smaBuku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_sma
 
Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013
 
Buku alat peraga_biologi
Buku alat peraga_biologiBuku alat peraga_biologi
Buku alat peraga_biologi
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntu
 
Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck sma
 
Buku perawatan alat_lab_kimia
Buku perawatan alat_lab_kimiaBuku perawatan alat_lab_kimia
Buku perawatan alat_lab_kimia
 
Buku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisikaBuku perawatan alat_lab_fisika
Buku perawatan alat_lab_fisika
 
Buku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimiaBuku alat peraga_kimia
Buku alat peraga_kimia
 
Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013
 
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
 
Buku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunanBuku perawatan bangunan
Buku perawatan bangunan
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas
 

Similar to 3.organisasi sequential

Pls opik
Pls opikPls opik
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
formatik
 
File sistem01
File sistem01File sistem01
File sistem01
Wahyu Hasibuan
 
File sistem04
File sistem04File sistem04
File sistem04
Wahyu Hasibuan
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
eli priyatna laidan
 
Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4
Mrirfan
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
M Youfin Amalda
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
NikoEstradiyanto1
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
NikoEstradiyanto1
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
PutriDewintari1
 
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.pptSlide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
afidatulmasbakhah1
 
Kuliah i sbd
Kuliah i sbdKuliah i sbd
Kuliah i sbd
helmikurniawan77
 
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptPertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
wildanmoch
 
Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Anggi DHARMA
 
4.basis data
4.basis data4.basis data
4.basis data
vicky alhuda
 
1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt
WeliyandaWeliyanda
 
Power point tuton 7
Power point tuton 7Power point tuton 7
Power point tuton 7
RADITYAEGA1
 
Pengertian basis data & ...
Pengertian basis data & ...Pengertian basis data & ...
Pengertian basis data & ...
gdengurah
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Yaya610291
 

Similar to 3.organisasi sequential (20)

Pls opik
Pls opikPls opik
Pls opik
 
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
 
Sisber1
Sisber1Sisber1
Sisber1
 
File sistem01
File sistem01File sistem01
File sistem01
 
File sistem04
File sistem04File sistem04
File sistem04
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptSlide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Slide-INF106-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.pptSlide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
Slide-INF106-INF106-Slide-01.ppt
 
Kuliah i sbd
Kuliah i sbdKuliah i sbd
Kuliah i sbd
 
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.pptPertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
Pertemuan-3-Pengantar-Sistem-Basis-Data.ppt
 
Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas
 
4.basis data
4.basis data4.basis data
4.basis data
 
1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt1._Pengantar_BasisData_.ppt
1._Pengantar_BasisData_.ppt
 
Power point tuton 7
Power point tuton 7Power point tuton 7
Power point tuton 7
 
Pengertian basis data & ...
Pengertian basis data & ...Pengertian basis data & ...
Pengertian basis data & ...
 
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptxPertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
Pertemuan Ke-11 - Sistem Operasi -Sistem Berkas.pptx
 

More from Renol Doang

Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordan
Renol Doang
 
Snort
SnortSnort
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automata
Renol Doang
 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
Renol Doang
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi key
Renol Doang
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9
Renol Doang
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential
Renol Doang
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
Renol Doang
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan merge
Renol Doang
 
Permen 45 2010
Permen 45 2010Permen 45 2010
Permen 45 2010
Renol Doang
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
Renol Doang
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
Renol Doang
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Renol Doang
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
Renol Doang
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Renol Doang
 
Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013
Renol Doang
 
Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013
Renol Doang
 
Permendikbud no. 28 tahun2014
Permendikbud no. 28 tahun2014Permendikbud no. 28 tahun2014
Permendikbud no. 28 tahun2014
Renol Doang
 
Penyaluran bos sma 2014 final
Penyaluran bos sma 2014 finalPenyaluran bos sma 2014 final
Penyaluran bos sma 2014 final
Renol Doang
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologi
Renol Doang
 

More from Renol Doang (20)

Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordan
 
Snort
SnortSnort
Snort
 
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automata
 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi key
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan merge
 
Permen 45 2010
Permen 45 2010Permen 45 2010
Permen 45 2010
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
 
Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013
 
Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013
 
Permendikbud no. 28 tahun2014
Permendikbud no. 28 tahun2014Permendikbud no. 28 tahun2014
Permendikbud no. 28 tahun2014
 
Penyaluran bos sma 2014 final
Penyaluran bos sma 2014 finalPenyaluran bos sma 2014 final
Penyaluran bos sma 2014 final
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologi
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 

3.organisasi sequential

  • 1. 1 BAB 3BAB 3BAB 3BAB 3 ORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIALORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL Pengertian Berkas SequentialPengertian Berkas SequentialPengertian Berkas SequentialPengertian Berkas Sequential Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan. Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas. Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis. Contoh: Pada gambar, dalam sistem penggajian terpadu (Intergrated personnel-payroll system) mempunyai sebuah berkas pegawai (Employee file) yang terdiri dari dua jenis record, yaitu: Personnel Record rec type empno name address marital status sex home log mil code educ so Payroll Record rec type empno fund type account base salrate % time resp dept date start date change
  • 2. 2 Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama. Pada contoh tersebut, berkas disortir berdasarkan : EMP-NO, REC-TYPE ProsesProsesProsesProses Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih serng menggunakan batch processing dari pada interactive processing. Keuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan KeterbatasanKeuntungan dan Keterbatasan Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat. Sedangkan keterbatasan dari organisasi berkas sequential adalah kita tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan. Pola AksesPola AksesPola AksesPola Akses Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik. Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan sebaliknya. Contoh: Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut: NIP = 15024508, NIP = 15024607 NIP = 15024115, NIP = 1502800 Dimana NIP tersebut belum tersortir.
  • 3. 3 Media Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas SequentialMedia Penyimpanan Berkas Sequential Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk. Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD : ♦ Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial. Contoh : Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file yang digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk. ♦ Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk. Contoh : Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer. ♦ Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan. Contoh : Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada saluran lain. Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas tersebut diletakkan pada saluran terpisah, daripada diletakan pada perlatan yang salurannya digunakan bersama-sama.
  • 4. 4 Pembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas SequentialPembuatan Berkas Sequential Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan. Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas: Pengumpulan data Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin Pengeditan data Pemeriksaan transaksi yang ditolak Penyortiran edit data EDIT SORT Transaction Corrected Forms Edit-Reject Report Data Entry Device Batch of Transaction Forms Unedited Batch of Transaction Edited Batch of Transaction Sorted Batch of Edited Transaction
  • 5. 5 Pembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas LaporanPembuatan Berkas Laporan Dalam pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record : 1) Header Record; Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information). 2) Detail Record; Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom. 3) Footer Record; Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan (Summary Information). Update Report Writer Printer Report Master Report Data Report Sorted Edited Transaction
  • 6. 6 Retrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas SequentialRetrieval Terhadap Berkas Sequential Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Urutan dimana record tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut di dapat kembali. Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang bergantung pada jumlah data yang dihasilkan. Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report generation. Karena record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut. Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas. Contoh : Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20 tahun ? Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah Rp. 1.000.000; ? Hit RatioHit RatioHit RatioHit Ratio Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut . Contoh : Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa. Hit Ratio = 10/100 = 0.1 Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
  • 7. 7 Update Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas SequentialUpdate Terhadap Berkas Sequential Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap. Tetapi kadang- kadang kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut. Hal ini kita sebut sebagai proses Update. Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor : Tingkat perubahan data Ukuran dari master file Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file File activity ratio File ActFile ActFile ActFile Activity Ratioivity Ratioivity Ratioivity Ratio Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada master file. Contoh : Transaction 101 Bimo 75 102 Amalia 70 103 Seno 60 Master File 101 Bimo Jl. A 50 102 Seno Jl. C 30 103 Henni Jl. Z 50 104 Pandu Jl. D 70 File Activity Ratio = (1 + 1) / 4 = 0.5 Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses. Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
  • 8. 8 Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat, karena untuk meng-update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama. Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-update sebuah berkas sequential. Generation FileGeneration FileGeneration FileGeneration File Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai Generation File. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new master berikutnya merupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi generasi 3, dan seterusnya. JENIS UPDATE Ada 3 jenis update yang akan dapat dilaksanakan pada master file : UPDATE REPORT Sorted Transaction Rejected Transaction Old Master New Master (next cycle)
  • 9. 9 1) Insert a new record 2) Delete an existing record 3) Modify an existing record MENANGANI KESALAHAN Dalam pelaksanaan update, dapat ditemukan beberapa kesalahan seperti : (a) Insert a record that already exists (b) Delete a record that does not exist (c) Modify a record that does not exist Contoh : Master Trans – Type 101 101 1 102 103 2 1 : Delete 103 105 1 2 : Insert 104 107 3 3 : Modify 101 2 File Activity Ratio = 1/4 Contoh : Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai berikut : Master Trans – Type 111 2 111 1 1 : Delete 96 3 2 : Insert 400 1 3 : Modify 96 1 111 2 400 3 342 3 96 2 File Activity Ratio = 4/10 = 0,4