Teks ini membahas ekuivalensi antara teori bahasa automata, grammar regular, dan ekspresi regular. Teorema-teorema yang dibuktikan memberikan prosedur untuk mengkonversi antara representasi-representasi tersebut. Hal ini penting karena memungkinkan representasi yang lebih sederhana, seperti ekspresi regular, untuk mendefinisikan scanner yang diimplementasikan sebagai automata hingga.
Tata bahasa regular didefinisikan oleh empat tupel yang terdiri dari himpunan simbol variabel dan terminal, kumpulan aturan produksi, serta simbol awal. Aturan produksinya hanya memiliki satu simbol variabel paling kanan. FSA dapat dikonstruksi dari aturan produksi, dan sebaliknya aturan produksi dapat dibuat dari FSA dengan mengidentifikasi state.
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan AI yang membahas masalah dan metode pemecahan masalah AI. Metode yang dijelaskan meliputi representasi ruang keadaan, graph keadaan, pohon pelacakan, dan pohon AND/OR. Secara garis besar dibahas tentang pendefinisian masalah, analisis masalah, representasi pengetahuan, dan pemilihan teknik pemecahan masalah. Contoh masalah ember juga digunakan untuk mengilustrasikan konsep-
Teknik Informatika menjelaskan dua jenis mesin otomasi yaitu Deterministik (DFSA) dan Nondeterministik (NFSA). DFSA memiliki satu keadaan tujuan sedangkan NFSA dapat memiliki lebih dari satu keadaan tujuan. Kedua mesin tersebut dapat digunakan untuk merepresentasikan bahasa formal dan bahasa yang diakui setiap mesin adalah bahasa regular.
Makalah ini membahas tentang pengertian basis data, komponen dasar basis data, istilah-istilah yang terkait, database management system, dan arsitektur basis data. Tujuan makalah ini adalah untuk memperkenalkan konsep dasar tentang basis data.
Tata bahasa regular didefinisikan oleh empat tupel yang terdiri dari himpunan simbol variabel dan terminal, kumpulan aturan produksi, serta simbol awal. Aturan produksinya hanya memiliki satu simbol variabel paling kanan. FSA dapat dikonstruksi dari aturan produksi, dan sebaliknya aturan produksi dapat dibuat dari FSA dengan mengidentifikasi state.
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan AI yang membahas masalah dan metode pemecahan masalah AI. Metode yang dijelaskan meliputi representasi ruang keadaan, graph keadaan, pohon pelacakan, dan pohon AND/OR. Secara garis besar dibahas tentang pendefinisian masalah, analisis masalah, representasi pengetahuan, dan pemilihan teknik pemecahan masalah. Contoh masalah ember juga digunakan untuk mengilustrasikan konsep-
Teknik Informatika menjelaskan dua jenis mesin otomasi yaitu Deterministik (DFSA) dan Nondeterministik (NFSA). DFSA memiliki satu keadaan tujuan sedangkan NFSA dapat memiliki lebih dari satu keadaan tujuan. Kedua mesin tersebut dapat digunakan untuk merepresentasikan bahasa formal dan bahasa yang diakui setiap mesin adalah bahasa regular.
Makalah ini membahas tentang pengertian basis data, komponen dasar basis data, istilah-istilah yang terkait, database management system, dan arsitektur basis data. Tujuan makalah ini adalah untuk memperkenalkan konsep dasar tentang basis data.
Pembuktian ekspresi-ekspresi logika verupa validitas argument-argumen ,misalnya dengan memakai table kebenaran, penyederhanaan dengan hukum-hukum logika, sampai metode tablo semantic, bersifat mekanis dan langsung kelihatan hasilnya. Tentunya sangat penting untuk menemukan metode lain yang lebih mekanis dan mudah digunakan di dalam logika. Metode tersebut disebut resolusi (resolution).
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis graf khusus seperti graf lengkap, graf lingkaran, graf teratur, dan graf bipartit. Jenis-jenis graf tersebut didefinisikan berdasarkan sifat-sifat simpul dan sisi pada grafnya. Representasi graf seperti matriks ketetanggaan, matriks bersisian, dan senarai ketetanggaan juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian basis data, tujuan basis data, komponen sistem basis data, dan bahasa-bahasa yang digunakan dalam basis data. Basis data adalah kumpulan data yang tersusun secara terorganisir untuk memudahkan pengambilan dan manipulasi data.
Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
Dokumen ini membahas tentang teori bahasa formal dan otomata. Teori bahasa formal membahas tentang bahasa formal yang terdiri dari kumpulan kalimat yang dibangkitkan oleh tata bahasa tertentu. Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali atau menerima kalimat dalam bahasa tertentu.
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. DMA merupakan alat khusus yang memungkinkan transfer data langsung antara perangkat I/O dan memori utama tanpa campur tangan terus-menerus dari CPU.
2. Fungsi DMA adalah agar CPU dapat melakukan tugas lain selama transfer data sedang berlangsung.
3. Cara kerja DMA yaitu CPU mengkonfigurasi DMA controller, kemudian DMA controller melakukan transfer data secara langsung
Sistem operasi yang aman memiliki beberapa lapisan keamanan, termasuk keamanan fisik, lokal, root, file dan sistem, serta jaringan. Ancaman terhadap sistem operasi umumnya berupa vulnerabilitas dan exposure yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang. Tinjauan terhadap sistem operasi perlu dilakukan secara berkala untuk mendeteksi masalah baru dan memperbaiki konfigurasi.
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAri Septiawan
Program menghitung tarif taksi berdasarkan jarak tempuh dengan menentukan tarif km pertama sebesar Rp. 2500 dan tarif km selanjutnya sebesar Rp. 1800. Jika jarak kurang dari 1 km, tarif tetap Rp. 2500.
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan automata finite deterministik dari automata finite non-deterministik dengan menggunakan algoritma transformasi epsilon-closure.
2. Metode transformasi melibatkan penyalinan tabel transisi negara asli dan penambahan negara baru untuk setiap transisi epsilon.
3. Contoh penyelesaian soal memberikan ilustrasi lengkap dari proses transformasi dari awal hingga akhir.
Pembuktian ekspresi-ekspresi logika verupa validitas argument-argumen ,misalnya dengan memakai table kebenaran, penyederhanaan dengan hukum-hukum logika, sampai metode tablo semantic, bersifat mekanis dan langsung kelihatan hasilnya. Tentunya sangat penting untuk menemukan metode lain yang lebih mekanis dan mudah digunakan di dalam logika. Metode tersebut disebut resolusi (resolution).
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis graf khusus seperti graf lengkap, graf lingkaran, graf teratur, dan graf bipartit. Jenis-jenis graf tersebut didefinisikan berdasarkan sifat-sifat simpul dan sisi pada grafnya. Representasi graf seperti matriks ketetanggaan, matriks bersisian, dan senarai ketetanggaan juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian basis data, tujuan basis data, komponen sistem basis data, dan bahasa-bahasa yang digunakan dalam basis data. Basis data adalah kumpulan data yang tersusun secara terorganisir untuk memudahkan pengambilan dan manipulasi data.
Kode antara / Intermediate code merupakan hasil dari tahapan analisis, yang dibuat oleh kompilator pada saat mentranslasikan program dari bahasa tingkat tinggi
Dokumen ini membahas tentang teori bahasa formal dan otomata. Teori bahasa formal membahas tentang bahasa formal yang terdiri dari kumpulan kalimat yang dibangkitkan oleh tata bahasa tertentu. Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali atau menerima kalimat dalam bahasa tertentu.
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. DMA merupakan alat khusus yang memungkinkan transfer data langsung antara perangkat I/O dan memori utama tanpa campur tangan terus-menerus dari CPU.
2. Fungsi DMA adalah agar CPU dapat melakukan tugas lain selama transfer data sedang berlangsung.
3. Cara kerja DMA yaitu CPU mengkonfigurasi DMA controller, kemudian DMA controller melakukan transfer data secara langsung
Sistem operasi yang aman memiliki beberapa lapisan keamanan, termasuk keamanan fisik, lokal, root, file dan sistem, serta jaringan. Ancaman terhadap sistem operasi umumnya berupa vulnerabilitas dan exposure yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang. Tinjauan terhadap sistem operasi perlu dilakukan secara berkala untuk mendeteksi masalah baru dan memperbaiki konfigurasi.
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAri Septiawan
Program menghitung tarif taksi berdasarkan jarak tempuh dengan menentukan tarif km pertama sebesar Rp. 2500 dan tarif km selanjutnya sebesar Rp. 1800. Jika jarak kurang dari 1 km, tarif tetap Rp. 2500.
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan automata finite deterministik dari automata finite non-deterministik dengan menggunakan algoritma transformasi epsilon-closure.
2. Metode transformasi melibatkan penyalinan tabel transisi negara asli dan penambahan negara baru untuk setiap transisi epsilon.
3. Contoh penyelesaian soal memberikan ilustrasi lengkap dari proses transformasi dari awal hingga akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang isometri lanjutan yang merupakan kelanjutan dari isometri dasar. Terdapat empat jenis isometri dasar yaitu reflexi pada garis, translasi, rotasi, dan reflexi geser. Dokumen ini menjelaskan hasil kali dari dua isometri dasar tersebut dapat menghasilkan isometri baru seperti reflexi atau reflexi geser. Selain itu, dibahas pula teorema-teorema terkait is
Bahasa regular adalah penyusunan ekspresi regular yang terdiri dari kombinasi simbol atomik menggunakan operasi katenasi, alternasi, dan repetisi. Ekspresi regular digunakan untuk mewakili bahasa dengan mendefinisikan simbol-simbol dan aturan kombinasinya. Dua ekspresi regular dikatakan ekuivalen jika menyatakan bahasa yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa regular dan ekspresi regular. Terdapat empat operasi utama dalam ekspresi regular yaitu katenasi, alternasi, repetisi, dan closure. Dokumen juga menjelaskan algoritma konversi antara automata hingga regular grammar.
1. Dari sebuah mesin Non-Deterministic Finite Automata dapat dibuat mesin DFA yang ekivalen yang mampu menerima bahasa yang sama.
2. Cara simulasi NFA oleh DFA adalah dengan membuat state DFA berkorespondensi dengan set state di NFA.
3. Langkah pertama membuat mesin DFA dari NFA adalah membuat tabel transisi.
Dokumen tersebut membahas tentang teori himpunan, mulai dari pengertian himpunan, contoh-contoh himpunan, bentuk penulisan himpunan, macam-macam himpunan seperti himpunan kosong, berhingga, tak berhingga, terbatas, tak terbatas, dan himpunan kuasa.
Transformasi merupakan fungsi bijektif dari suatu bidang ke bidang yang sama. Makalah ini membahas jenis-jenis transformasi seperti translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi pada bidang Euclides. Transformasi harus memenuhi syarat fungsi surjektif dan injektif untuk dikategorikan sebagai transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelesaian sistem persamaan linier dengan metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini dilakukan dengan mengubah sistem persamaan ke dalam bentuk matriks augmentasi, lalu melakukan operasi baris elementer untuk mengubah matriks menjadi bentuk baris eselon tereduksi. Program yang dibuat dapat memproses sistem persamaan linier secara otomatis dengan mengikuti algoritma eliminasi Gauss-Jordan.
Teks tersebut membahas tentang:
1. Sejarah metode eliminasi Gauss-Jordan yang dikembangkan oleh Gauss dan Jordan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear;
2. Langkah-langkah metode eliminasi Gauss-Jordan untuk mereduksi suatu matriks menjadi bentuk matriks diagonal;
3. Aplikasi metode untuk menemukan invers suatu matriks persegi dan nilai-nilai eigen beserta vektor eigen suatu matriks.
Metode Eliminasi Gauss Jordan digunakan untuk menyelesaikan persamaan linier simultan dengan mengubah augmented matrix menjadi matrix diagonal. Algoritmanya meliputi membuat augmented matrix, membuat unsur diagonal menjadi satu, dan menghitung nilai x dengan menggerakan baris ke atas. Penukaran baris matrix dapat mempengaruhi hasil akhir penyelesaian persamaan.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi berkas indeks sequential yang merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif. Ada dua pendekatan untuk mengimplementasikan konsep ini, yaitu menggunakan blok indeks dan data serta menggunakan prime dan overflow data area. Kedua pendekatan menggunakan bagian indeks dan data yang menempati berkas terpisah untuk memfasilitasi akses sekuensial maupun akses berdasarkan nilai kunci.
Teks tersebut membahas metode sort dan merge file, termasuk:
1. Metode sort internal dan eksternal, di mana sort eksternal membagi file menjadi bagian-bagian kemudian menggabungkannya.
2. Teknik sort/merge file meliputi natural merge, balanced merge, polyphase merge, dan cascade merge.
3. Natural merge menangani 2 atau lebih file sekaligus, sedangkan balanced merge menggunakan jumlah input dan output file yang sama.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai alamat IP versi 4. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Alamat IP versi 4 terdiri dari 32 bit yang membagi alamat menjadi empat oktet,
2) Ada beberapa kelas alamat IP versi 4 yaitu kelas A, B, C, D dan E,
3) Terdapat beberapa jenis alamat seperti unicast, broadcast, dan multicast.
Peraturan ini menetapkan kriteria kelulusan peserta didik pada sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan untuk tahun pelajaran 2010/2011. Peserta didik harus lulus ujian sekolah, memenuhi nilai minimal baik untuk semua mata pelajaran, dan lulus ujian nasional untuk dinyatakan lulus. Kriteria kelulusan ditentukan berdasarkan nilai gabungan antara nilai sekolah dan nilai ujian nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol input/output (I/O) dan saluran I/O. Kontrol I/O bertugas mengelola berkas dan perangkat penyimpanan serta mengoordinasi komunikasi antara CPU dan perangkat penyimpanan. Saluran I/O berperan sebagai prosesor yang mengendalikan aliran data antara memori utama dan perangkat I/O. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis saluran I/O dan perangkat I/O serta teknik manaj
1. Bab ini membahas konsep file dan sistem file dalam sistem operasi, termasuk atribut file, operasi file, tipe file, struktur file, metode akses file, struktur direktori, dan mounting sistem file.
Dokumen tersebut adalah laporan capaian kompetensi peserta didik SMA yang berisi data diri peserta didik, capaian kompetensi akademik dan non-akademik per semester, serta catatan-catatan terkait pindah sekolah dan prestasi."
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan komunikasi yang mencakup pengertian, tujuan, proses, jenis, bentuk, dan hambatan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan kelompok peserta pelatihan dan materi pelatihan meliputi pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, proses komunikasi, jenis komunikasi verbal dan nonverbal, serta bentuk komunikasi berdasarkan jarak, besaran sasaran, dan arah pesan.
Tutoria menjelaskan proses instalasi sistem operasi Ubuntu 10.10 dengan 15 langkah meliputi persiapan perangkat keras dan perangkat lunak, partisi hard disk, pengaturan lokasi dan bahasa, penciptaan akun pengguna, proses instalasi, dan login pertama kali ke desktop Ubuntu.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
Teori bahas automata
1. TEORI BAHASA AUTOMATA
“TBA”
Penyusun
Kelompok 8
1. RENOL : 09011519
2. ABDU RAHMAN HALIM : 08011073
3. TURNADO SARAGIH : 08010194
4. DOVI MITOAWAN : 08010236
STRATA 1 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU
2. 5-3. AHN DENGAN TRANSISI HAMPA (TRANSISI-^)
Pada bagian ini, pada AHN diperbolehkan adanya transisi Strata dengan
untai hampa digunakan sebagai input. Automata Hingga ini kita sebut AHN
dengan transisi-^.
Seperti yang kita duga. Autmata Hingga seperti itu kurang kuat lagi
dibandingkan dengan Automata Hingga yang diperkenalkan pada subbagian
terdaulu. Sungguhpun demikia, AHN dengan transisi-^ ini merupakansuatu
bentuk yang baik guna menyajikan Ekspresi Regular.
Digraf Transisi untuk suatu AHN dengan Transisi-^ diberikan pada
gambar 5-4. Mesin ini menerima untai berbentuk 1m
0n
,m,n >= 0. Setelah
membaca barisan simbol I dari dari untai input, Automata Hingga ini berubah ke
Stata q1. sebelum membaca 0 yang mengikutinya. Hal ini dilakukan dengan cara
membaca untai hampa yang ditempatkan antara I terakir dan 0 pertama.
Gambar 5-4
Definisi
Suatu Autmata Hingga Nondeterministik dengan Transisi-^ adalah suatu
tupel-5 (K,VT,M,S,Z) dengan K, VT, S dan Z adalah sama seperti pada defini
yang lalu terhadap Automata Hingga Nndeterministik dan M adalah pemetaan.
K x (VT U {^) subhimpunan dari K
3. Dengan menggunakan definisi ini, AHN yang disajikan pada Gambar 4-8
dapat didefinisikan sebagai :
F = ({q0q1}.{0,1}), M,q0,{q1}
Dengan fungsi pemetaan didefinisikan pada Tabel 5-5.
Tabel 5-5
Stata
Input
0 1
Q0
Q1
{q1}
HAMPA
{q1}
HAMPA
Sebelum dapat dibuktikan ekivalensi antara suatu AHN dengan transisi-^
dan suatu AN tanpa transisi-^ adalah perlu untuk mendefinisikan pemetaan
M(q,x) untuk x anggota VT.
Definisi
CLOSURE-^ suatu subhimpunan dari F, Stata q, mengandung semua
Stata yang dapat dicapai dari suatu Stata q tersebut melalui transisi-^ dinyatakan
dengan CLOSURE-^(q).
Pada contoh Gambar 5-4, CLOSURE-^(q0) = {q0,q1}, dan CLOSURE-
^(q1) = {q1}.
Perhatikan bahwa CLOSURE-^(q) untuk setiap Stata q selalu
mengandung Stata q tersebut, karena suatu Stata selalu dapat dianggap
mempunyai suatu Transisi-^ terhadap dirinya sendiri.
4. Lebih lanjut, jika P adalah himpunan Stata, maka CLOSURE-^(P) =
U[CLOSURE-^(q)] untuk semua q anggota P.
Definisi CLOSURE-^ ini memungkinkan kita memperluas fungsi
pemetaan dengan mendefinisikan
1. M(q.^) = CLOSURE-^(q)
2. M(q.tT) = CLOSURE-^(P) sedemikian rupa sehinggatanggotaVT, T anggota
VT
P = {s | ranggotaM(q.t) dan s anggota M(r.T)
Sekarang barulah kita perlihatkan ekivalensi AHN dan AHN dengan
transisi-^ . Pembuktian teorem berikut. Sekaligus memberikan metode untuk
membentuk AHN tanpa transisi-^ dari AHN dengan transisi-^.
Teorema 5-2
Diketahui F = (K, VT, M,S,Z) suatu AHN dengan transisi-^ akan ada
suatu AHN F1
tanpa transisi-^ sedemikian sehingga L9F) = L(F). Dengan
perkataan lain, sedemikian sehingga bahasa yang diterima oleh kedua Automata
Hingga tersebut adalah sama.
Bukti :
Kita tentukan suatu AHN F1
tanpa transisi^ sebagai berikut :
F1
= (K,VT,M1
,S,Z1
) dengan K,VT
dan S adalah sama untuk F dan F1
Z1
= Z U {S} jika CLOSURE-^(S) memuat suatu Stata anggota Z
5. = Z dalah hal lain.
Dan M1
(q.a) adalah sama dengan M(q.a) untuk q anggota K, dan a
anggota VT
dengan M adalah fungsi pemetaan dari f ang diperluas untuk untai.
Dengan melakukan induksi pada |x| adalah perlu untuk memperlihatkan bahwa
M1
(S.x) = M (S.x) bila |x| >= 1. jelas jika x = ^ maka M1
(S.^) = S, dan M(S.^) =
CLOSURE-^(S) dan F1
, S anggota Z jika suatu Stata Akhir termuat dalam
CLOSURE-^(S) dari F.
Langkah induksi adalah sebagai berikut. Asumsikan
|x| >= I dan x = Tt untuk T anggota VT
dan t anggota VT
. Maka
M1
(S,Tt) = M1
(M1
(S,T).t)
= M1
(M(S,T).t) dengan hipotesis induksi
Misalkan M(S,Tt) = P. Maka M1
(P,T) = U M1
(q,t) = U M(q,t) untuk
setiap anggota P.
Sehingga U M(q,t) = M(S,Tt) dan M1
(S,Tt) = M(S,Tt)
Kita harus menunjukkan bahwa M1
(S,x) memuat suatu Stata Akhir jika
dan hanya jika M(S,x) memuat Stata Akhir memuat Stata Akhir. Telah
ditunjukkan sebelum ini bahwa hal demikian terjadi pada kasus dengan x = ^.
Perhatikan untuk x = Tt dengan T anggota VT
dan t anggota VT
. Dengan
konstruksi dari F1
, jika M(S,x) memuat suatu Stata Akhir, maka demikian pula
M1
(S,x). Kita juga harus menunjukkan kebalikkannya. Artinya M(S,x) memuat
Stata Akhir jika M1
(S,x). juga memuat Stata Akhir. Pandang M1
(S,x) yang
memuat suatu Stata Z1
selain S. Maka M(S,Tt) harus memuat suatu Stata yang
bersesuaian, katakanlah Z ini berasal dari konstruksi F1
, lebih lanjut jika S
6. anggota M(S,x) maka mempunyai suatu Stata pada CLOSURE-^(S) dan F juga
pada M(S,x) karena M (S,x) = CLOSURE-^(M(S,T),t).
Dengan menggunakan konstruksi dari pembuktian dari pembuktian di
atas, suatu AHN tanpa transisi-^ dapat kita bentuk dari AHN dengan konstruksi-
^ contoh kita pada awal bagian AHN F1
= ({q0,q1},{0,1},M1
,q0,{q0,q1})
mempunyai fungsi pemetaannya seperti didefinisikan pada Tabel 5-6, dan Digraf
Transisi untuk F1
tersebut diberikan pada Gambar 5-5.
Tabel 5-6
Stata
Inpt
0 1
Q0
Q1
{q1}
{q1}
{q1,1}
HAMPA
Gambar 5-5
5-4. EKIVALENSI GRAMMAR REGULAR DAN AUTMATA HINGGA
Ekivalensi Grammar Regular dan Autmata Hingga ditunjukkan pada
bagian ini. Pertama, diberikan suatu metode untuk mengkonstruksi suatu AHN
dari Grammar Regular, kemudian digambarkan suatu cara pengubahan suatu
AHD ke Grammar Regular.
7. Dapat dibuktikan bahwa bahasa yang diterima oleh Automata Hingga
Stata Hingga adalah sama dengan bahasa yang dapat dihasilkan oleh Grammar
Regular.
Teorema dan pembuktiannya berikut memberikan prosedur untuk
pengubahan suatu Grammar Regular ke suatu AHN.
Teorema 5-3.
Ada suatu AHN F = (K,VT,M,S,Z) yang menerima bahasa yang
dihasilkan oleh Grammar Regular G = (VN,VT,S,Q).
Bukti
Tentukan AHN F dengan Stata K sebagai VN U {X} dengan X bukan
anggota VN. Stata Awal dari Automata Hingga adalah S (simbl start dari
Grammar) dan Stata Akhirnya adalah X. Untuk masing-masing produksi
Grammar dibuat pemetaan M dengan cara berikut :
1. A1 anggota M(A1,a), jika terdapat produksi A1 aA1 pada G
2. A1 anggota M(A1,a), jika terdapat produksi A1 a pada G
AHN F, ketika memproses kalimat x, mensimulasikan suatu turunan x
pada Grammar G adalh perlu untuk menunjukkan bahwa
L(F) = L(G). Miasl x = a1,a2,...,am, m >=1 pada bahasa L(G), kemudian
ada beberapa turunan pada G sedemikian sehingga
S a1A1
8. a1 a2A1
....
a1 a2A1
Untuk suatu urutan nonterminal A1A2.... dari konstruksi M, jelas bahwa
M(S,a) memuat A1.M(A1,az) memuat a2... dan M(Am-1,am) memuat X dan X
anggota Z.
Untuk mengambarkan bagaimana suatu AHN dikonstruksikan dari suatu
Grammar Regular. Perhatikan Grammar G (VNVT,S,O) dengan
VN = {S,A,B}.VT = {a,b} himpunan produksi 0 adalah :
1. S aS 3. A aA 5. B b
2. S bA 4. A aB
Kita tentukan AHN F = (K,VT,M,S,Z) dengan K = {S,A,B,X}. VT =
{a.b}. Z = (X) dan M ditentukan oleh :
1. M(S.a) = {S} dari prduksi S aS
2. M(S.b) = {A} dari prduksi S bA
3. M(A.a) = {A,B} dari prduksi A aA dan A aB
4. M(B.b) = {B} dari prduksi B b
5. M(A.b) = M(B,a) HAMPA{S}, karena tidak ada prduksi yang
berkorenponsi dengan pemetaan.
F adalah suatu Autmata Hingga Nondeterministik yang menerima bahasa
yang digambarkan oleh Grammar Regular G.
9. Sama halnya seperti Automata Hingga Nondeterministik yang dapat
dikonstruksi dari suatu Grammar Regular dengan cara yang cukup mudah, suatu
Grammar Regular juga dapat diturunkan dari suatu Automata Hingga dengan
cara yang sederhana. Teorem berikut ini. Seperti teorema terdahulu.
Memberikan prsedur yang diperlukan. Untuk membuat suatu Grammar dari
AHN yang diketahui.
Teorema 5-4
Akan selalu ada suatu Grammar Regular G = (VN,VT,S,P) menghasilkan
bahasa yang diterima oleh suatu AHD tertentu F = (K,VT,S,Z).
Bukti
Definisikan Grammar Regular G dengan Stata anggota K menjadi simbol
Determinal dari G. Simbol start dari G adalah S (Stata Awal dari F) dan
himpunan produksi P ditentukan sebagai berikut.
1. A1 aA, anggota P, jika M(A1,a) = A1
2. A1 a, anggota P, jika M(A1,a) = A1 dan A1 anggota Z
Harus ditunjukkan bahwa S ===> ... ===> x, jika dan hanya jika M(S,x)
anggota Z untuk |x| >= 1. Pada kasus x = ^ dan M(S,x) anggota Z, tambahkan
produksi S ^ ke dalam P.
Misalnya x = a1, a2,..., an anggota L(F) dan n >= 1. kemudian terdapat
himpunan transisi :
M(S,a1) = A1
10. M(A1,a2) = A2
....
M(AN-1,an) = An
Dengan An adalah Stata Akhir dari F.
Jadi G memuat produksi
S a1A1
A1 a2A2
....
Aa-1 an
Dan Grammar G dapat menghasilkan untai yang diterima oleh F
Sebaliknya jika x anggota L(G), maka suatu penerimaan x pada F yang
menstimulasi suatu derivasi pada G dapat diperoleh dengan mudah, sehingga
kesimpulannya adalah bahwa x anggota L(P).
Untuk mengambarkan konversi suatu Automata Hingga ke Grammar
Regular. Perhatikan Automata Hingga F = ({S,A,B,C},{0,1},M,S,{S}) dengan
fungsi pemetaan pada tabel 5-7.
Tabel 5-7
Stata
Inpt
0 1
Q0
Q1
{q1}
{q1}
{q1,1}
HAMPA
11. AHD ini menerima untai yang mempunyai sebanyak genap 0 dan
sebanyak genap 1. dengan menggunakan metode untuk mengkonstruksi
Grammar G seperti yang diberikan pada teorema 5-4, Grammar G didefinsikan
sebagai G = ({S,A,B,C},{0,1},S,P) dengan himpunan Produksi P didefinisikan
sebagai
1. S 0B 5. A 1S 9. B 1C
2. S 1A 6. A 1 10. C 0A
3. S ^ 7. B 0S 11. C 1B
4. A 0C 8. B 0
Karena S adalah juga Stata Akhir, Prduksi S ^ adalah juga anggota P.
Karena AHN adalah ekivalen dengan AHD, konversi Automata Hingga
ke Grammar Regular telah secara lengkap dinyatakan ditentukan oleh Terema 5-
3 dan 5-4. jadi Grammar Regular dapat digunakan untuk menggambarkan
Scanner yang diimplementasikan sebagai suatu Automata Hingga. Meskipun
demikian, nampaknya Ekpresi Regular lebih mudah digunakan untuk
menyajikan Scanner. Ekivalensi Ekspresi Regular dengan Automata Hingga
merupakan topik bagian berikut nanti.
12. 5-5 EKIVALENSI EKSPRESI REGULAR DAN AUTOMATA HINGGA
Ekspresi Regular yang diperkenalkan pada bagian 4-3 seringkali
merupakan suatu cara yang mudah untuk menyajikan Scanner. Pentingnya hal
ini akan terbukti pada bagian berikut nanti, ketika disajikan Generator Scanner
yang menggunakan Ekspresi Regular sebagai input. Bagian 5-6 ini akan
menjelaskan secara rinci metode untuk menghasilkan suatu Automata Hingga
dari suatu Ekspresi Regular. Serta sebaliknya untuk mengubah Automata Hingga
menjadi Ekspresi Regular. Untuk itu akan ditunjukkan bahwa Ekspresi Regular
dan Automata Hingga tersebut adalah ekivalen dengan mengingat terema
terdahulu, yakni bahwa untuk bahasa yang ditunjukkan dari suatu Grammar
Regular ada suatu Ekspresi Regular menunjukkan bahasa yang sama.
Secara knseptual, mudah dipahami mengapa suatu Ekspresi Regular
dapat diknversi menjadi suatu Autmata Hingga dengan menggunakan Digraf
Transisi. Tetapi sebelum menlanjutkan pembicaraan. Adalah bermanfaat untuk
memperlihatkan bagaimana ketiga Ekspresi Regular ^, {} atau HAMPA, dan r
anggota VT, disajikan sebagai suatu Digraf Transisi.
Gambar 5-6 menggambarkan Digraf Automata yang berkaitan dengan
masing-masing Ekspresi ini. Ekspresi ^ digambarkan pada Grammar 5-6a. Di
sini tidak terjadi transisi Stata. Digraf menerima untai ^ Gambar 4-10b
menunjukkan bahwa ekspresi Regular {} tidak menerima unati apapun,
termasuk ^ Transisi yang terjadi pada Ekspresi Regular r, ditunjukkan pada
Gambar 5-6c.
13. Gambar 5-6
Dengan beranjak dari Digraf Transisi gambar 5-6 yang menggambarkan
Ekspresi Regular paling sederhana, maka Ekspresi Regular yang lebih kompleks
dapat kita kembangkan, dengan menggunakan operasi eltermasi, konkatenasi
serta closure.
Gambar 5-7 mengambarkan bagaimana dua Ekspresi Regular r1, dan r2,
dapat disajikan oleh suatu AHN dengan transisi-^ untuk masing-masing operasi
di atas. Pada masing-masing kasus, kita bentuk sebuah Stata Awal baru S dan
sebuah Stata pada Akhir baru Z.
Busur mengarah ke Ekspresi r1 atau ke r2 mengambarkan suatu transisi
ke Stata Awal dari Automata asal yang mewakili Ekspresi tersebut. Sementara
itu, busur yang mengarah ke luar dari Automata asal, mengambarkan suatu
transisi dari Stata Akhri Automata asal ke Stata berikutnya.
14. Gambar 5-7
Digraf transisi untuk Ekspresi r1r2 diberikan pada Gambar 5-7a.
Automata Hingga ini harus menerima salah satu dari r1 atau r2 di sini
digambarkan transisi-^ dari Stata Awal ke r1 dan ke r2, serta transisi-^ dari
masing-masing r1 dan r2 ke Stata Akhir. Di sini seolah-olah kita melakukan
penggabungan secara paralel.
Konkatenasi digambarkan pada Gambar 5-7b. Yakni menggambarkan
Ekspresi r1r2 di sini kita tambahkan suatu transisi-^ dari r1 ke r2 di samping
transisi-^ dari Stata Awal ke r1 dan dari r2 ke Stata Akhir. Di sini seolah-olah kita
melakukan penggabungan secara seri.
15. Gambar 5-7c menggambarkan Digraf Transisi untuk Ekspresi r, Transisi-
^ kita buat. Dari Stata Akhir r1 ke Stata Awalnya menggambarkan kemungkinan
lebih dari satu pengulangan r.
Untai hampa dari Ekspresi dimungkinkan dengan menambahkan transisi-
^ dari Stata Awal S ke Stata Akhir Z.
Untuk menggambarkan secara lebih jelas, bagaimana penerapan aturan
untuk membangun suatu AHN dengan transisi-^ dari Ekspresi Regular yang
diketahui, baiklah kita pergunakan Ekspresi ()(1|23) sebagai contoh. Gambar 5-8
menunjukkan langkah yang diperlukan pada penciptaan Automata Hingga dari
Ekspresi ini.
Dengan menulis kembali Ekspresi tersebut dalam bentuk bertanda
kurung penuh proses akan menjadi lebih mudah dikerjakan selangkah demi
selangkah, dimulai dari operasi di dalam kurung terdalam. Ekspresi kita, dapat
ditulis sebagai ()(1|(2,3)) dengan simbol terminal adalah himpunan {0,1,2,3}.
Maka operasi yang pertama dilakukan adalah konkatenasi dari dua Subekspresi
2 dan 3. Digraf untuk Ekspresi 23 yang dihasilkan. Ditunjukkan pada Gambar 5-
9a. Kemudian diterpakan operasi altemasi pada kedua Subekspresi 1 dan 23
yang menghasilkan Digraf Gambar 5-8c memberikan Digraf Autmata Hingga
untuk Ekspresi (1|23)1
u. Akhirnya () dikonkatenasikan dengan Ekspresi Gambar
5-8c yang menyajikan Ekspresi Regular keseluruhan. Dan Automata Hingga
yang dihasilkan diberikan pada Gambar 5-8d. Untuk mudahnya beberapa
transisi- pada Gambar 5-8a dihilangkan.