SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Komputer dapat menyimpan informasi dalam berbagai bentuk fisik tempat 
penyimpanan seperti pita magnetik, disk magnetic, disk optical.Sistem operasi 
memberikan pandangan logis yang sejenis dari tempat penyimpanan informasi. 
Bentuk penyimpanan abstraksi dari unit penyimpan informasi dalam bentuk fisik 
adalah file. File–file dipetakan oleh sistem operasi ke dalam peralatan fisik. 
Sistem berkas relatif merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk 
mengakses dan mengorganisasi suatu record yang membutuhkan akses cepat 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apakah pengertian organisasi berkas relatif ? 
2. Apa Implementasi organisasi berkas relatif ? 
1.3 Tujuan 
1. Dapat menjelaskan organisasi berkas relatif 
2. Dapat memahami implementasi organisasi berkas relatif 
1.4 Metode Pengumpulan Data 
Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan 
cara meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah 
melalui e-book dan media elektronik. 
1
BAB II 
PEMBAHASAN 
Organisasi Berkas Relatif 
1.1 Pengertian Berkas Relatif 
Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang 
membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah organisasi berkas 
relatif. Dalam berkas relatif ada hubungan antara key yang dipakai untuk 
mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder. 
Urutan record secara logik tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik. 
Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key. 
8 
7 
Input Record 5 
4 
2 
Program 
DIRECT FILE 
2 4 5 7 8 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Gambar 1 : organisasi file relative 
2
Key Value Physical 
position 
Beginning of file 
 
COW 1 
ZEBRA 2 
... 
APE I - 1 
EEL I 
DOG I + 1 
... 
CAT N – 1 
End of File 
 
BAT N 
Bagaimana record yang ke-N dapat ditemukan ?? . Dalam hal ini, perlu kita buat 
hubungan yang akan menerjemahkan antara NILAI KEY dan ADDRESS. 
Hubungan ini dinyatakan sebagai R, yang merupakan fungsi pemetaan. 
R(NILAI KEY) ADDRESS 
Dari nilai key ke address dalam penyimpanan sekunder. 
1.2 Proses berkas relatif 
Pada waktu sebuah record ditulis ke dalam berkas relatif, fungsi pemetaan R 
digunakan untuk menerjemahkan NILAI KEY dari record menjadadi ADDRESS, 
dimana record tersebut disimpan. 
Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu, fungsi 
pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai 
key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record 
tersebut ditemukan. 
3
Organisasi berkas relatif ini tidak menguntungkan bila penyimpanan sekundernya 
berupa media SASD seperti magnetic tape. Berkas relatif harus disimpan dalam 
media DASD seperti magnetic disk atau drum. Juga dimungkinkan untuk 
mengakses record-record dalam berkas relatif secara consecutive, tetapi perlu 
diketahui bahwa nilai key tidak terurut secara logik. 
Contoh: 
Record dalam gambar 1, diretrieve secara consecutive; 
COW, ZEBRA, … , APE, EEL, DOG, … , CAT, BAT 
Karena kemampuan mengakses record tertentu secara cepat, maka organisasi 
berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interactive. 
Contoh: 
Sebuah on-line sistem perbankan yang mempunyai sebuah master file dan 
sebuah transaksi file. Field account number dipakai sebagai nilai key untuk 
kedua berkas tersebut. Pada saat nilai key account number dimasukan kedalam 
transaksi, nilai key tersebut akan meretrieve secara langsung record yang ada 
pada master file. 
Jika trans-type = ‘I’, maka balance account akan ditampilkan dilayar. 
Jika trans-type = ‘C’ atau ‘D’, maka record-record dari master file customer 
account akan dimodifikasi dengan amount dan date yang ada ditransaction file, 
dimana account number yang menentukan lokasi record dalam berkas tersebut. 
Catatan : 
 Kita tidak perlu mengakses semua record master file, cukup mengakses 
langsung record yang dikehendaki. 
Record dari berkas relatif dapat diupdate langsung tanpa perlu merekam 
kembali semua record. 
 Keuntungan dari berkas relatif ini adalah kemampuan mengakses record 
secara langsung, sebuah record dapat diretrieve, insert, modifikasi atau 
didelete, tanpa mempengaruhi record lain dalam berkas yang sama. 
4
Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, 
dimana R(nilai key) address 
1. Direct mapping (pemetaan langsung) 
2. Directory look up (pencarian tabel) 
3. Calculation (kalkulasi) 
1.3 Teknik Pemetaan Langsung 
Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record 
key menjadi address. Ada 2 cara dalam pemetaan langsung : 
1. Absolute Addressing (Pengalamatan Mutlak) 
2. Relative Addressing (Pengalamatan Relatif) 
a. Pengalamatan Mutlak 
Jika nilai key yang diberikan oleh pemakai program sama dengan address 
sebenarnya dari record tersebut pada penyimpanan sekunder. Pada waktu 
record tersebut disimpan, lokasi penyimpanan record (nomor silinder, nomor 
permukaan, nomor record) bila dipakai cylinder addressing atau (nomor sektor, 
nomor record) bila dipakai sector addressing harus ditentukan oleh pamakai. 
Keuntungan dari pengalamatan mutlak 
· Fungsi pemetaan R sangat sederhana 
· Tidak membutuhkan waktu lama dalam menentukan lokasi record pada 
penyimpanan sekunder 
Kelemahannya : 
· Pemakai harus mengetahui dengan pasti record-record yang disimpan secara 
fisik 
· Alamat mutlak adalah device dependent, perbaikan atau pengubahan device, 
dimana berkas berada akan mengubah nilai key 
5 
R(nilai key) 
Address 
Nilai key = alamat mutlak
· Alamat mutlak adalah address space dependent, reorganisasi berkas relatif 
akan menyebabkan nilai key berubah. 
b. Pengalamatan Relatif 
Alamat relatif dari sebuah record dalam sebuah berkas adalah urutan record 
tersebut dalam berkas. Sebuah berkas dengan N record mempunyai record 
dengan alamat relatif dari himpunan (1,2,3, …, N -2, N -1). Record yang ke I 
mempunyai alamat relatif I atau I – 1 (bila mulai dihitung dari 0). 
Keuntungan dari pengalamatan relatif 
· Fungsi pemetaan R sangat sederhana 
·Nilai key dari sebuah record dapat ditentukan lokasi recordnya dalam sebuah 
penyimpanan sekunder tanpa memerlukan waktu proses yang berarti. 
Kelemahannya 
· Alamat relatif adalah bukan device dependent 
· Alamat relatif adalah address space dependent 
· Terjadinya pemborosan ruangan. 
1.4 Teknik Pencarian Tabel 
Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori 
dari nilai key dan address. Untuk menemukan sebuah record dalam berkas 
relatif, pertama dicari dalam direktori nilai key dari record tersebut, yang akan 
menunjukan alamat dimana record tersebut berada dalam penyimpanan. 
Gambar struktur tabel file relatif 
Directory 
Key Address File Relatif Alamat Relatif 
APE I – 1 COW 1 
BAT N ZEBRA 2 
CAT N – 1 . 
6 
R(nilai key) 
Address 
Nilai key = alamat relatif
. APE I – 1 
COW 1 EEL I 
DOG I + 1 DOG I + 1 
EEL I . 
. CAT N – 1 
ZEBRA 2 BAT N 
DIRECTORY 
APE, I - 1 
BAT, N 
CAT, N - 1 
COW, 1 
DOG, I + 1 
EEL, I 
ZEBRA, 2 
Data dalam direktori tersebut disusun secara urut menurut nilai key, sehingga 
pencarian nilai key dalam direktori lebih cepat dengan binary search dibanding 
sequential search. Alternatif lain, direktori dapat disusun dalam binary search 
tree, m-way search tree atau B-tree. 
Keuntungan dari Pencarian Tabel : 
· Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai key dalam direktori 
ditentukan. 
·Nilai key dapat berupa field yang mudah dimengerti seperti PART 
NUMBER, NPM, karena nilai key tersebut akan diterjemahkan menjadi 
alamat. 
·Nilai key adalah address space independent, dimana reorganisasi 
berkas tak akan memepengaruhi nilai key, yang berubah adalah alamat 
dalam direktori. 
1.5 Teknik Kalkulasi Alamat (Hash) 
7
R (NILAI KEY) ADDRESS 
Dengan melakukan kalkulasi terhadap nilai key, maka akan didapat sebuah 
alamat relatif. Ide dasar dari kalkulasi alamat adalah mengubah jangkauan nilai 
key yang mungkin, menjadi sejumlah kecil alamat relatif. 
Salah satu kelemahan dari teknik pengalamatan relatif adalah ruang harus 
disediakan sebanyak jangkauan nilai key, terlepas dari berapa banyak nilai key. 
Salah satu masalah dari teknik ini adalah ditemukannya alamat relatif yang 
sama untuk nilai key yang berbeda. 
Keadaan dimana : 
R(K1) = R(K2) disebut benturan 
K1 ¹ K2 atau collision 
Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synomin. 
Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home 
address yang sama. 
Teknik-teknik yang terdapat pada kalkulasi alamat : 
· Scatter storage techniques 
· Randomizing techniques 
· Key-to-address transformation methods 
· Direct addressing techniques 
· Hash table methods 
· Hashing 
Disini yang akan kita bahas mengenai teknik hashing. 
Kalkulasi terhadap nilai key untuk mendapatkan sebuah alamat disebut fungsi 
hash. 
Keuntungan pemakaian Hashing : 
· Nilai key yang sebenarnya dapat dipakai karena diterjemahkan kedalam 
sebuah alamat. 
8
· Nilai key adalah address space independent bila berkas direorganisasi, 
fungsi hash berubah tetapi nilai key tetap. 
Kelemahannya : 
· Membutuhkan waktu proses dalam mengimplementasikan fungsi hash. 
· Membutuhkan waktu proses dan akses I/O dalam mengatasi benturan. 
Hashing dapat digunakan bersama-sama dengan pencarian tabel. 
Penampilan fungsi hash bergantung pada : 
· Distribusi nilai key yang dipakai 
· Banyaknya nilai key yang dipakai relatif terhadap ukuran dari ruang 
alamat. 
· Banyaknya record yang dapat disimpan pada alamat tertentu tanpa 
menyebabkan benturan. 
· Teknik yang dipakai untuk mengatasi benturan 
Beberapa fungsi hash yang umum digunakan : 
· Division Remainder 
· Mid Square 
· Folding 
a. Division Remainder 
Pada division remainder, alamat relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari 
hasil pembagian nilai key tersebut dengan suatu bilangan yang disebut sebagai 
bilangan pembagi. 
Contoh : 
Bila DIV adalah pembagi, KEY adalah nilai key dan ADDR adalah alamat relatif, 
maka dalam bahasa Pascal, fungsi R (NILAI KEY) ADDRESS dapat di 
implementasikan : 
ADDR : = KEY MOD DIV 
Dalam bahasa COBOL : 
DIVIDE KEY BY DIV GIVING TEMP REMAINDER ADDR 
9
Sisa pembagian (Sebagai hasil dari fungsi MOD pada Pascal), dapat dijabarkan 
sebagai berikut : 
ADDR: = KEY - DIV * TEMP 
ADDR Harus merupakan bilangan integer. 
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pembagi : 
· Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari opersi KEY MOD DIV adalah 0 
sampai DIV-1. Nilai dari DIV menentukan ukuran "relatif address space". 
Jika diketahui berkas relatif terdiri dari N record dan dianggap hanya satu 
record dapat disimpan dalam sebuah alamat relatif, maka akan didapat DIV > 
N. 
· Pembagi harus diseleksi untuk mengurangi benturan. Penyelidikan 
menunjukkan bahwa pembagi yang berupa bilangan genap akan 
cenderung jelek, terutama dengan nilai key-nya yang dominan ganjil. 
· Menurut riset dari W.Buchholz, sebaiknya pembagi itu merupakan bilangan 
prima. Tetapi riset lain dari V.Y.Lum, menyatakan pembagi yang bukan 
bilangan prima akan memberikan hasil yang sama baik seperti bilangan 
prima. 
· Menurut pendapatnya, bukan bilangan prima yang mempunyai faktor prima 
kurang dari 20 akan dapat memberikan jaminan penampilan yang lebih baik. 
· Walaupun kita telah menentukan pembagi dengan baik untuk mengatasi 
benturan, bila ruang alamat dari berkas relatif mendekati penuh, maka 
peluang terjadinya benturan akan meningkat. 
Untuk mengukur kepenuhan berkas relatif digunakan Load Factor (Faktor 
Muat). 
Load Factor = banyak record dalam berkas 
max. banyak record dalam berkas 
Biasanya load factor yang sering digunakan adalah 0.7 atau 0.8. 
Jika load factor lebih besar dari 0.7 atau 0.8 maka berkas tersebut harus 
diperbesar dan direorganisasi. 
10
Jadi jika kita ingin menyimpan sebanyak n record pada suatu berkas dan load 
factor adalah 0.8, maka max. banyak record pada berkas adalah 1.25 n. 
n 
0.8 = max 
max = 1.25 n 
Contoh : 
Kita ingin membuat berkas yang terdiri dari 4000 record. 
Load Factor (Faktor muat) = 0.8 
maka max. banyak record pada berkas : 
(1.25) n = (1.25) . 4000 
= 5000 
Bilangan pembagi : 5003 
123456789 
5003 = 24676 sisa 2761 + 1 
alamat relatif 
987654321 = 197412 sisa 2085 + 1 
5003 
alamat relatif 
Jadi alamat relatif didapat dari sisa pembagian + 1 
b. Mid Square Hashing 
Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dikuadratkan, kemudian beberapa 
digit diambil dari tengah . 
Dari nilai key yang dikuadratkan kita cari tengah-tengahnya. 
Jumlah nilai key yang dikuadratkan, dari nilai key 123456789 = 17 digit. 
17 1 
Untuk alamat relatif = 2 = 8 2 
Kita mulai dari digit ke 8 dihitung dari kiri, maka alamat relatif = 8750 
(karena ditentukan 4 digit sebagai alamat relatif). 
11
c. Hashing by folding 
Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dibagi menjadi beberapa bagian, 
setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai jumlah digit yang sama 
dengan alamat relatif. 
Bagian-bagian ini kemudian dilipat (seperti kertas) dan dijumlah. 
Hasilnya, digit yang tertinggi dibuang (bila diperlukan). 
Contoh : 
Nilai key 123456789 dan alamat relatif sebanyak 4 digit. Nilai key dibagi menjadi 
bagian-bagian yang terdiri dari 4 digit, mulai dari sebelah kanan. 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Menghasilkan : 
1 
2 3 4 5 
9 8 7 6 + 
1 3 2 2 1 
alamat relatif 
Perbandingan fungsi Hash 
· Teknik Division Remainder memberikan penampilan yang terbaik secara 
keseluruhan. 
12
· Teknik Mid Square dapat dipakai untuk file dengan load factor cukup rendah 
akan memberikan penampilan baik tetapi kadang-kadang dapat 
menghasilkan penampilan yang buruk dengan beberapa collision. 
· Teknik folding adalah teknik yang paling mudah dalam perhitungan tetapi 
dapat memberikan hasil yang salah, kecuali panjang nilai key = panjang 
address. 
1.6 Pendekatan terhadap masalah Collision 
Ada 2 pendekatan dasar untuk menetapkan dimana K2 harus disimpan, yaitu : 
· Open Addressing 
· Separate Overflow 
· Open Addressing 
Menemukan address yang bukan home address untuk K2 dalam berkas relatif. 
Contoh : 
K1 = 1 K2 = 1 
R1 R2 
K1 K2 
· Separate Overflow 
Menemukan address untuk K2 diluar dari primary area dalam berkas relatif, yaitu 
di overflow area yang dipakai hanya untuk menyimpan record-record yang tak 
dapat disimpan di home addressnya. 
Contoh : 
K1 = 1 K2 = 1 
R1 
K1 
Overflow area 
13
K2 
Ada 2 teknik untuk mengatasi collision : 
· Linier Probing, yang merupakan teknik open addresing. 
· Double Hashing, yang dapat dipakai selain open addressing atau separate 
overflow. 
· Linear Probing 
Salah satu cara menemukan lokasi record yang tak dapat disimpan di home 
addressnya adalah dengan menggunakan Linear Probing, yang merupakan 
sebuah proses pencarian secara sequential/linear dari home address sampai 
lokasi yang kosong. 
· Double hashing 
Pendekatan lain dalam menemukan lokasi sebuah record pada waktu record 
tersebut tidak dapat disimpan dalam home addressnya adalah dengan 
menggunakan Double Hashing, yang akan memakai fungsi hash kedua 
terhadap hasil dari fungsi hash pertama. Address dari record yang dihash 
kembali dapat terletak pada primary area atau di separate overflow area. 
Keuntungan dari metode separate overflow adalah menghindari keadaan 
dimana dapat terjadi metode open addressing untuk sebuah record yang tak 
disimpan dalam home addressnya menggantikan record lain yang terakhir di 
hash ke home addressnya. 
Masalah ini dapat dihindari dengan open addressing sederhana dengan 
memindahkan record yang sebelumnya ke lokasi lain (dengan probing atau 
hashing kembali) dan menyimpan record yang baru ketempat yang kosong. 
Metode ini membutuhkan pengeluaran tambahan untuk pemeliharaan berkas. 
Berkas relatif dibagi menjadi 2 berkas , yaitu : Primary area dan Overflow area 
· Perbandingan Linear Probing dan Double Hashing 
Berkas dengan load factor kurang dari 0.5 pada linear probing akan menghasilkan 
synonim yang mengelompok, sedangkan double hashing synonimnya 
berpencar. 
Load Factor < 0.5 : Double Hashing = Linear Probing. 
Load Factor > 0.8 : Double Hashing > Linear Probing. 
14
· Synonim Chaining 
Pendekatan pemecahan collision yang mengakses synonim dengan fasilitas 
link list untuk record-recordnya dalam kelas ekivalen. Adapun link list record-record 
dengan home address yang sama tak akan mengurangi jumlah collision, 
tetapi akan mengurangi waktu akses untuk me-retrieve record-record yang tak 
ada di home addressnya. 
Contoh : 
KEY HOME ADDRESS ACTUAL ADDRESS 
Adams 20 20 
Bates 21 21 
Coll 20 22 
Dean 21 23 
Evans 24 24 
Flint 20 25 
R20 R21 R22 R23 R24 R25 
.. Adams .. Bates .. Coll .. Dean .. Evans .. Flint .. ... 
gambar hashing dengan synonim chaining 
HOME PRIMARY DATA OVERFLOW 
ADDRESS AREA AREA 
20 Adams .. 0 Coll .. 
21 Bates .. 1 Dean .. 
22 2 Flint .. 
23 3 
24 Evans .. 
· Bucket Addressing 
15
Pendekatan lain dalam mengatasi collision adalah hash ke dalam block atau 
bucket yang dapat memberikan tempat sejumlah record. 
Contoh : 
Sebuah berkas relatif mempunyai relatif address space dari 0 sampai M dan 
sebuah bucket berukuran B record , address space akan terdiri dari B(M+1) 
record. Jika file terdiri dari N record, maka : 
Factor Muat = N 
B(M + 1) 
B record dapat semuanya di hash kedalam relatif address yang sama tanpa 
menyebabkan collision. 
Pada saat sebuah bucket penuh, beberapa tempat baru harus ditemukan 
untuk record tersebut. Pendekatan dari masalah bucket penuh pada dasarnya 
sama dengan pendekatan untuk mengatasi collision dengan record 
addressing. 
Jika open addressing dipakai, space dicari untuk bucket berikutnya (misal dengan 
linear probing) atau dalam bucket lainnya (misal dengan double hashing). 
Jika teknik separate overflow yang dipakai, record baru ditempatkan dalam 
suatu himpunan bucket yang dirancang khusus untuk tempat record yang tak 
dapat ditampung pada bucket primer. 
Bucket ini disebut bucket overflow. 
Record-record yang disimpan dalam sebuah bucket dapat dikelola dalam : 
· Dapat disisipkan dalam urutan berdasarkan penempatannya di bucket. 
· Dapat dipertahankan urutan nilai key-nya. 
Bucket addressing ini umum dipakai. 
16
Ukuran dari sebuah bucket dapat ditentukan oleh ukuran track atau sektor dalam 
DASD. Ukuran bucket umumnya sama dengan ukuran block untuk file. 
Satu keuntungan penting dari penggunaan bucket yang dapat menampung 
banyak record ini adalah record dengan panjang yang berbeda dapat dipakai. 
Contoh : 
KEY HOME ADDRESS 
Green 30 
Hall 30 
Jenk 32 
King 33 
Land 33 
Mark 33 
Nutt 33 
BUCKET BUCKET CONTENTS 
ADDRESS 
30 Green .. Hall .. 
31 
32 Jenks .. 
33 King .. Land .. Marks .. 
overflow 
Nutt 
17
BAB III 
PENUTUP 
1. Kesimpulan 
Dari pembahasan diatas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa organisasi 
berkas relatif merupakan Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi 
sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat 
melalui beberapa teknik seperti: 
1. Teknik pemetaan langsung, yaitu teknik yang sederhana untuk 
menerjemahkan nilai record key menjadi address 
2. Teknik pencarian tabel, yaitu teknik pencarian dengan memanfaatkan 
sebuah tabel atau direktori dari nilai key dan address 
3. Teknik kalkulasi alamat, yaitu teknik pencarian dengan mengubah 
jangkauan nilai key yang mungkin, menjadi sejumlah kecil alamat relatif 
18
DAFTAR PUSTAKA 
http://pintarjhe.blogspot.com/2011/12/organisasi-berkas-relatif_20 
http://iqbal1991.wordpress.com/2011/12/30/organisasi-berkas-relatif-hash 
http://pantheratigris45.blogspot.com/2010/04/organisasi-berkas-relatif 
http://bagwanpunyacerita.blogspot.com/2012/11/sistem-berkas-organisasi-berkas- 
relatif 
19

More Related Content

What's hot

5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model dataSimon Patabang
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKMiftahul Muttaqin
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixdikkieretyan
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataAsep Jaenudin
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERAndhi Pratama
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktoriAnggi DHARMA
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatanlailalutfi
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Aprioridedidarwis
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 

What's hot (20)

circular linked list
circular linked listcircular linked list
circular linked list
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model data
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
 
Magnetic disk
Magnetic diskMagnetic disk
Magnetic disk
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkas
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fix
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
basis data rental mobil
basis data rental mobilbasis data rental mobil
basis data rental mobil
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktori
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
 
Algoritma Apriori
Algoritma AprioriAlgoritma Apriori
Algoritma Apriori
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 
Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1Prosessor SAP 1
Prosessor SAP 1
 

Viewers also liked

Dian eka pratiwi 1204411302
Dian eka pratiwi 1204411302Dian eka pratiwi 1204411302
Dian eka pratiwi 1204411302Kaisal Kaisal
 
53339031 organisasi-berkas-relatif
53339031 organisasi-berkas-relatif53339031 organisasi-berkas-relatif
53339031 organisasi-berkas-relatifAlvin Setiawan
 
Media penyimpanan berkas
Media penyimpanan berkasMedia penyimpanan berkas
Media penyimpanan berkasAnggi DHARMA
 
Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Anggi DHARMA
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringanatuulll
 
Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasAnggi DHARMA
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataYudha Pangestu
 
Pertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasPertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasRahmatdi Black
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisFajar Jabrik
 
PERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABPERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABFebri Arianti
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Makalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan dataMakalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan dataAli Must Can
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumFajar Jabrik
 
Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas TPLPH
 

Viewers also liked (20)

Dian eka pratiwi 1204411302
Dian eka pratiwi 1204411302Dian eka pratiwi 1204411302
Dian eka pratiwi 1204411302
 
53339031 organisasi-berkas-relatif
53339031 organisasi-berkas-relatif53339031 organisasi-berkas-relatif
53339031 organisasi-berkas-relatif
 
Pengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkasPengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkas
 
Media Penyimpanan
Media PenyimpananMedia Penyimpanan
Media Penyimpanan
 
12. komunikasi data
12. komunikasi data12. komunikasi data
12. komunikasi data
 
Media penyimpanan berkas
Media penyimpanan berkasMedia penyimpanan berkas
Media penyimpanan berkas
 
Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas Pengenalan sistem berkas
Pengenalan sistem berkas
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan JaringanMakalah Komunikasi Data dan Jaringan
Makalah Komunikasi Data dan Jaringan
 
Pengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem BerkasPengantar Sistem Berkas
Pengantar Sistem Berkas
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi data
 
Pertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem BerkasPertemuan I Sistem Berkas
Pertemuan I Sistem Berkas
 
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika BisnisMakalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis - Sejarah dan Perkembangan Etika Bisnis
 
PERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLABPERULANGAN DALAM MATLAB
PERULANGAN DALAM MATLAB
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Makalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan dataMakalah pencarian dan pengurutan data
Makalah pencarian dan pengurutan data
 
Jurnal Sistem Informasi
Jurnal Sistem InformasiJurnal Sistem Informasi
Jurnal Sistem Informasi
 
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumMakalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen Umum
 
Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas Pengertian Sistem berkas
Pengertian Sistem berkas
 

Similar to BERKAS-RELATIF

Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Mrirfan
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaBuhori Muslim
 
Tugas pemanasan prak basis data
Tugas pemanasan prak basis dataTugas pemanasan prak basis data
Tugas pemanasan prak basis datakarlossare1
 
04 erd &amp; mappings
04   erd &amp; mappings04   erd &amp; mappings
04 erd &amp; mappingsanshori996
 
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdf
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdfPPT Sistem Basis Data [TM3].pdf
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdfBayuRandu
 
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System machildasari
 
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...MiftahulHidayah4
 
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]beiharira
 

Similar to BERKAS-RELATIF (20)

Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4Organisasi Berkas Sb 4
Organisasi Berkas Sb 4
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkas
 
Kelompok 5
Kelompok 5Kelompok 5
Kelompok 5
 
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan jugaPertemuan 9.1 pengalamatan juga
Pertemuan 9.1 pengalamatan juga
 
Tugas pemanasan prak basis data
Tugas pemanasan prak basis dataTugas pemanasan prak basis data
Tugas pemanasan prak basis data
 
Makalah Alprog
Makalah AlprogMakalah Alprog
Makalah Alprog
 
04 erd &amp; mappings
04   erd &amp; mappings04   erd &amp; mappings
04 erd &amp; mappings
 
Pertemuan 3 Record
Pertemuan 3 RecordPertemuan 3 Record
Pertemuan 3 Record
 
File sistem04
File sistem04File sistem04
File sistem04
 
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdf
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdfPPT Sistem Basis Data [TM3].pdf
PPT Sistem Basis Data [TM3].pdf
 
Pert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan programPert.2 instruksi mesin dan program
Pert.2 instruksi mesin dan program
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Set intruksi ppt
Set intruksi pptSet intruksi ppt
Set intruksi ppt
 
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System
tugas machilda SIM Minggu 6: Database Management System
 
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
 
struktur data
struktur datastruktur data
struktur data
 
Makalah shell sort
Makalah shell sortMakalah shell sort
Makalah shell sort
 
Linked list
Linked listLinked list
Linked list
 
K 5-arsitektur-komputer
K 5-arsitektur-komputerK 5-arsitektur-komputer
K 5-arsitektur-komputer
 
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]
Sistem operasi - 10 [Manajemen Memori]
 

More from Fajar Jabrik

Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Fajar Jabrik
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudFajar Jabrik
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategisFajar Jabrik
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 

More from Fajar Jabrik (9)

Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
Power Point - Sistem Informasi Manajemen - PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDI...
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia ModernPower Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
Power Point - Bisnis Dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Makalah java
Makalah javaMakalah java
Makalah java
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

BERKAS-RELATIF

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer dapat menyimpan informasi dalam berbagai bentuk fisik tempat penyimpanan seperti pita magnetik, disk magnetic, disk optical.Sistem operasi memberikan pandangan logis yang sejenis dari tempat penyimpanan informasi. Bentuk penyimpanan abstraksi dari unit penyimpan informasi dalam bentuk fisik adalah file. File–file dipetakan oleh sistem operasi ke dalam peralatan fisik. Sistem berkas relatif merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk mengakses dan mengorganisasi suatu record yang membutuhkan akses cepat 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian organisasi berkas relatif ? 2. Apa Implementasi organisasi berkas relatif ? 1.3 Tujuan 1. Dapat menjelaskan organisasi berkas relatif 2. Dapat memahami implementasi organisasi berkas relatif 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun makalah ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara meramencari sumber-sumber yang berkaitan dengan isi makalah melalui e-book dan media elektronik. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN Organisasi Berkas Relatif 1.1 Pengertian Berkas Relatif Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah organisasi berkas relatif. Dalam berkas relatif ada hubungan antara key yang dipakai untuk mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder. Urutan record secara logik tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik. Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key. 8 7 Input Record 5 4 2 Program DIRECT FILE 2 4 5 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Gambar 1 : organisasi file relative 2
  • 3. Key Value Physical position Beginning of file  COW 1 ZEBRA 2 ... APE I - 1 EEL I DOG I + 1 ... CAT N – 1 End of File  BAT N Bagaimana record yang ke-N dapat ditemukan ?? . Dalam hal ini, perlu kita buat hubungan yang akan menerjemahkan antara NILAI KEY dan ADDRESS. Hubungan ini dinyatakan sebagai R, yang merupakan fungsi pemetaan. R(NILAI KEY) ADDRESS Dari nilai key ke address dalam penyimpanan sekunder. 1.2 Proses berkas relatif Pada waktu sebuah record ditulis ke dalam berkas relatif, fungsi pemetaan R digunakan untuk menerjemahkan NILAI KEY dari record menjadadi ADDRESS, dimana record tersebut disimpan. Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu, fungsi pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record tersebut ditemukan. 3
  • 4. Organisasi berkas relatif ini tidak menguntungkan bila penyimpanan sekundernya berupa media SASD seperti magnetic tape. Berkas relatif harus disimpan dalam media DASD seperti magnetic disk atau drum. Juga dimungkinkan untuk mengakses record-record dalam berkas relatif secara consecutive, tetapi perlu diketahui bahwa nilai key tidak terurut secara logik. Contoh: Record dalam gambar 1, diretrieve secara consecutive; COW, ZEBRA, … , APE, EEL, DOG, … , CAT, BAT Karena kemampuan mengakses record tertentu secara cepat, maka organisasi berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interactive. Contoh: Sebuah on-line sistem perbankan yang mempunyai sebuah master file dan sebuah transaksi file. Field account number dipakai sebagai nilai key untuk kedua berkas tersebut. Pada saat nilai key account number dimasukan kedalam transaksi, nilai key tersebut akan meretrieve secara langsung record yang ada pada master file. Jika trans-type = ‘I’, maka balance account akan ditampilkan dilayar. Jika trans-type = ‘C’ atau ‘D’, maka record-record dari master file customer account akan dimodifikasi dengan amount dan date yang ada ditransaction file, dimana account number yang menentukan lokasi record dalam berkas tersebut. Catatan :  Kita tidak perlu mengakses semua record master file, cukup mengakses langsung record yang dikehendaki. Record dari berkas relatif dapat diupdate langsung tanpa perlu merekam kembali semua record.  Keuntungan dari berkas relatif ini adalah kemampuan mengakses record secara langsung, sebuah record dapat diretrieve, insert, modifikasi atau didelete, tanpa mempengaruhi record lain dalam berkas yang sama. 4
  • 5. Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, dimana R(nilai key) address 1. Direct mapping (pemetaan langsung) 2. Directory look up (pencarian tabel) 3. Calculation (kalkulasi) 1.3 Teknik Pemetaan Langsung Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record key menjadi address. Ada 2 cara dalam pemetaan langsung : 1. Absolute Addressing (Pengalamatan Mutlak) 2. Relative Addressing (Pengalamatan Relatif) a. Pengalamatan Mutlak Jika nilai key yang diberikan oleh pemakai program sama dengan address sebenarnya dari record tersebut pada penyimpanan sekunder. Pada waktu record tersebut disimpan, lokasi penyimpanan record (nomor silinder, nomor permukaan, nomor record) bila dipakai cylinder addressing atau (nomor sektor, nomor record) bila dipakai sector addressing harus ditentukan oleh pamakai. Keuntungan dari pengalamatan mutlak · Fungsi pemetaan R sangat sederhana · Tidak membutuhkan waktu lama dalam menentukan lokasi record pada penyimpanan sekunder Kelemahannya : · Pemakai harus mengetahui dengan pasti record-record yang disimpan secara fisik · Alamat mutlak adalah device dependent, perbaikan atau pengubahan device, dimana berkas berada akan mengubah nilai key 5 R(nilai key) Address Nilai key = alamat mutlak
  • 6. · Alamat mutlak adalah address space dependent, reorganisasi berkas relatif akan menyebabkan nilai key berubah. b. Pengalamatan Relatif Alamat relatif dari sebuah record dalam sebuah berkas adalah urutan record tersebut dalam berkas. Sebuah berkas dengan N record mempunyai record dengan alamat relatif dari himpunan (1,2,3, …, N -2, N -1). Record yang ke I mempunyai alamat relatif I atau I – 1 (bila mulai dihitung dari 0). Keuntungan dari pengalamatan relatif · Fungsi pemetaan R sangat sederhana ·Nilai key dari sebuah record dapat ditentukan lokasi recordnya dalam sebuah penyimpanan sekunder tanpa memerlukan waktu proses yang berarti. Kelemahannya · Alamat relatif adalah bukan device dependent · Alamat relatif adalah address space dependent · Terjadinya pemborosan ruangan. 1.4 Teknik Pencarian Tabel Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori dari nilai key dan address. Untuk menemukan sebuah record dalam berkas relatif, pertama dicari dalam direktori nilai key dari record tersebut, yang akan menunjukan alamat dimana record tersebut berada dalam penyimpanan. Gambar struktur tabel file relatif Directory Key Address File Relatif Alamat Relatif APE I – 1 COW 1 BAT N ZEBRA 2 CAT N – 1 . 6 R(nilai key) Address Nilai key = alamat relatif
  • 7. . APE I – 1 COW 1 EEL I DOG I + 1 DOG I + 1 EEL I . . CAT N – 1 ZEBRA 2 BAT N DIRECTORY APE, I - 1 BAT, N CAT, N - 1 COW, 1 DOG, I + 1 EEL, I ZEBRA, 2 Data dalam direktori tersebut disusun secara urut menurut nilai key, sehingga pencarian nilai key dalam direktori lebih cepat dengan binary search dibanding sequential search. Alternatif lain, direktori dapat disusun dalam binary search tree, m-way search tree atau B-tree. Keuntungan dari Pencarian Tabel : · Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai key dalam direktori ditentukan. ·Nilai key dapat berupa field yang mudah dimengerti seperti PART NUMBER, NPM, karena nilai key tersebut akan diterjemahkan menjadi alamat. ·Nilai key adalah address space independent, dimana reorganisasi berkas tak akan memepengaruhi nilai key, yang berubah adalah alamat dalam direktori. 1.5 Teknik Kalkulasi Alamat (Hash) 7
  • 8. R (NILAI KEY) ADDRESS Dengan melakukan kalkulasi terhadap nilai key, maka akan didapat sebuah alamat relatif. Ide dasar dari kalkulasi alamat adalah mengubah jangkauan nilai key yang mungkin, menjadi sejumlah kecil alamat relatif. Salah satu kelemahan dari teknik pengalamatan relatif adalah ruang harus disediakan sebanyak jangkauan nilai key, terlepas dari berapa banyak nilai key. Salah satu masalah dari teknik ini adalah ditemukannya alamat relatif yang sama untuk nilai key yang berbeda. Keadaan dimana : R(K1) = R(K2) disebut benturan K1 ¹ K2 atau collision Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synomin. Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home address yang sama. Teknik-teknik yang terdapat pada kalkulasi alamat : · Scatter storage techniques · Randomizing techniques · Key-to-address transformation methods · Direct addressing techniques · Hash table methods · Hashing Disini yang akan kita bahas mengenai teknik hashing. Kalkulasi terhadap nilai key untuk mendapatkan sebuah alamat disebut fungsi hash. Keuntungan pemakaian Hashing : · Nilai key yang sebenarnya dapat dipakai karena diterjemahkan kedalam sebuah alamat. 8
  • 9. · Nilai key adalah address space independent bila berkas direorganisasi, fungsi hash berubah tetapi nilai key tetap. Kelemahannya : · Membutuhkan waktu proses dalam mengimplementasikan fungsi hash. · Membutuhkan waktu proses dan akses I/O dalam mengatasi benturan. Hashing dapat digunakan bersama-sama dengan pencarian tabel. Penampilan fungsi hash bergantung pada : · Distribusi nilai key yang dipakai · Banyaknya nilai key yang dipakai relatif terhadap ukuran dari ruang alamat. · Banyaknya record yang dapat disimpan pada alamat tertentu tanpa menyebabkan benturan. · Teknik yang dipakai untuk mengatasi benturan Beberapa fungsi hash yang umum digunakan : · Division Remainder · Mid Square · Folding a. Division Remainder Pada division remainder, alamat relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari hasil pembagian nilai key tersebut dengan suatu bilangan yang disebut sebagai bilangan pembagi. Contoh : Bila DIV adalah pembagi, KEY adalah nilai key dan ADDR adalah alamat relatif, maka dalam bahasa Pascal, fungsi R (NILAI KEY) ADDRESS dapat di implementasikan : ADDR : = KEY MOD DIV Dalam bahasa COBOL : DIVIDE KEY BY DIV GIVING TEMP REMAINDER ADDR 9
  • 10. Sisa pembagian (Sebagai hasil dari fungsi MOD pada Pascal), dapat dijabarkan sebagai berikut : ADDR: = KEY - DIV * TEMP ADDR Harus merupakan bilangan integer. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pembagi : · Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari opersi KEY MOD DIV adalah 0 sampai DIV-1. Nilai dari DIV menentukan ukuran "relatif address space". Jika diketahui berkas relatif terdiri dari N record dan dianggap hanya satu record dapat disimpan dalam sebuah alamat relatif, maka akan didapat DIV > N. · Pembagi harus diseleksi untuk mengurangi benturan. Penyelidikan menunjukkan bahwa pembagi yang berupa bilangan genap akan cenderung jelek, terutama dengan nilai key-nya yang dominan ganjil. · Menurut riset dari W.Buchholz, sebaiknya pembagi itu merupakan bilangan prima. Tetapi riset lain dari V.Y.Lum, menyatakan pembagi yang bukan bilangan prima akan memberikan hasil yang sama baik seperti bilangan prima. · Menurut pendapatnya, bukan bilangan prima yang mempunyai faktor prima kurang dari 20 akan dapat memberikan jaminan penampilan yang lebih baik. · Walaupun kita telah menentukan pembagi dengan baik untuk mengatasi benturan, bila ruang alamat dari berkas relatif mendekati penuh, maka peluang terjadinya benturan akan meningkat. Untuk mengukur kepenuhan berkas relatif digunakan Load Factor (Faktor Muat). Load Factor = banyak record dalam berkas max. banyak record dalam berkas Biasanya load factor yang sering digunakan adalah 0.7 atau 0.8. Jika load factor lebih besar dari 0.7 atau 0.8 maka berkas tersebut harus diperbesar dan direorganisasi. 10
  • 11. Jadi jika kita ingin menyimpan sebanyak n record pada suatu berkas dan load factor adalah 0.8, maka max. banyak record pada berkas adalah 1.25 n. n 0.8 = max max = 1.25 n Contoh : Kita ingin membuat berkas yang terdiri dari 4000 record. Load Factor (Faktor muat) = 0.8 maka max. banyak record pada berkas : (1.25) n = (1.25) . 4000 = 5000 Bilangan pembagi : 5003 123456789 5003 = 24676 sisa 2761 + 1 alamat relatif 987654321 = 197412 sisa 2085 + 1 5003 alamat relatif Jadi alamat relatif didapat dari sisa pembagian + 1 b. Mid Square Hashing Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dikuadratkan, kemudian beberapa digit diambil dari tengah . Dari nilai key yang dikuadratkan kita cari tengah-tengahnya. Jumlah nilai key yang dikuadratkan, dari nilai key 123456789 = 17 digit. 17 1 Untuk alamat relatif = 2 = 8 2 Kita mulai dari digit ke 8 dihitung dari kiri, maka alamat relatif = 8750 (karena ditentukan 4 digit sebagai alamat relatif). 11
  • 12. c. Hashing by folding Untuk mendapatkan alamat relatif, nilai key dibagi menjadi beberapa bagian, setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai jumlah digit yang sama dengan alamat relatif. Bagian-bagian ini kemudian dilipat (seperti kertas) dan dijumlah. Hasilnya, digit yang tertinggi dibuang (bila diperlukan). Contoh : Nilai key 123456789 dan alamat relatif sebanyak 4 digit. Nilai key dibagi menjadi bagian-bagian yang terdiri dari 4 digit, mulai dari sebelah kanan. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Menghasilkan : 1 2 3 4 5 9 8 7 6 + 1 3 2 2 1 alamat relatif Perbandingan fungsi Hash · Teknik Division Remainder memberikan penampilan yang terbaik secara keseluruhan. 12
  • 13. · Teknik Mid Square dapat dipakai untuk file dengan load factor cukup rendah akan memberikan penampilan baik tetapi kadang-kadang dapat menghasilkan penampilan yang buruk dengan beberapa collision. · Teknik folding adalah teknik yang paling mudah dalam perhitungan tetapi dapat memberikan hasil yang salah, kecuali panjang nilai key = panjang address. 1.6 Pendekatan terhadap masalah Collision Ada 2 pendekatan dasar untuk menetapkan dimana K2 harus disimpan, yaitu : · Open Addressing · Separate Overflow · Open Addressing Menemukan address yang bukan home address untuk K2 dalam berkas relatif. Contoh : K1 = 1 K2 = 1 R1 R2 K1 K2 · Separate Overflow Menemukan address untuk K2 diluar dari primary area dalam berkas relatif, yaitu di overflow area yang dipakai hanya untuk menyimpan record-record yang tak dapat disimpan di home addressnya. Contoh : K1 = 1 K2 = 1 R1 K1 Overflow area 13
  • 14. K2 Ada 2 teknik untuk mengatasi collision : · Linier Probing, yang merupakan teknik open addresing. · Double Hashing, yang dapat dipakai selain open addressing atau separate overflow. · Linear Probing Salah satu cara menemukan lokasi record yang tak dapat disimpan di home addressnya adalah dengan menggunakan Linear Probing, yang merupakan sebuah proses pencarian secara sequential/linear dari home address sampai lokasi yang kosong. · Double hashing Pendekatan lain dalam menemukan lokasi sebuah record pada waktu record tersebut tidak dapat disimpan dalam home addressnya adalah dengan menggunakan Double Hashing, yang akan memakai fungsi hash kedua terhadap hasil dari fungsi hash pertama. Address dari record yang dihash kembali dapat terletak pada primary area atau di separate overflow area. Keuntungan dari metode separate overflow adalah menghindari keadaan dimana dapat terjadi metode open addressing untuk sebuah record yang tak disimpan dalam home addressnya menggantikan record lain yang terakhir di hash ke home addressnya. Masalah ini dapat dihindari dengan open addressing sederhana dengan memindahkan record yang sebelumnya ke lokasi lain (dengan probing atau hashing kembali) dan menyimpan record yang baru ketempat yang kosong. Metode ini membutuhkan pengeluaran tambahan untuk pemeliharaan berkas. Berkas relatif dibagi menjadi 2 berkas , yaitu : Primary area dan Overflow area · Perbandingan Linear Probing dan Double Hashing Berkas dengan load factor kurang dari 0.5 pada linear probing akan menghasilkan synonim yang mengelompok, sedangkan double hashing synonimnya berpencar. Load Factor < 0.5 : Double Hashing = Linear Probing. Load Factor > 0.8 : Double Hashing > Linear Probing. 14
  • 15. · Synonim Chaining Pendekatan pemecahan collision yang mengakses synonim dengan fasilitas link list untuk record-recordnya dalam kelas ekivalen. Adapun link list record-record dengan home address yang sama tak akan mengurangi jumlah collision, tetapi akan mengurangi waktu akses untuk me-retrieve record-record yang tak ada di home addressnya. Contoh : KEY HOME ADDRESS ACTUAL ADDRESS Adams 20 20 Bates 21 21 Coll 20 22 Dean 21 23 Evans 24 24 Flint 20 25 R20 R21 R22 R23 R24 R25 .. Adams .. Bates .. Coll .. Dean .. Evans .. Flint .. ... gambar hashing dengan synonim chaining HOME PRIMARY DATA OVERFLOW ADDRESS AREA AREA 20 Adams .. 0 Coll .. 21 Bates .. 1 Dean .. 22 2 Flint .. 23 3 24 Evans .. · Bucket Addressing 15
  • 16. Pendekatan lain dalam mengatasi collision adalah hash ke dalam block atau bucket yang dapat memberikan tempat sejumlah record. Contoh : Sebuah berkas relatif mempunyai relatif address space dari 0 sampai M dan sebuah bucket berukuran B record , address space akan terdiri dari B(M+1) record. Jika file terdiri dari N record, maka : Factor Muat = N B(M + 1) B record dapat semuanya di hash kedalam relatif address yang sama tanpa menyebabkan collision. Pada saat sebuah bucket penuh, beberapa tempat baru harus ditemukan untuk record tersebut. Pendekatan dari masalah bucket penuh pada dasarnya sama dengan pendekatan untuk mengatasi collision dengan record addressing. Jika open addressing dipakai, space dicari untuk bucket berikutnya (misal dengan linear probing) atau dalam bucket lainnya (misal dengan double hashing). Jika teknik separate overflow yang dipakai, record baru ditempatkan dalam suatu himpunan bucket yang dirancang khusus untuk tempat record yang tak dapat ditampung pada bucket primer. Bucket ini disebut bucket overflow. Record-record yang disimpan dalam sebuah bucket dapat dikelola dalam : · Dapat disisipkan dalam urutan berdasarkan penempatannya di bucket. · Dapat dipertahankan urutan nilai key-nya. Bucket addressing ini umum dipakai. 16
  • 17. Ukuran dari sebuah bucket dapat ditentukan oleh ukuran track atau sektor dalam DASD. Ukuran bucket umumnya sama dengan ukuran block untuk file. Satu keuntungan penting dari penggunaan bucket yang dapat menampung banyak record ini adalah record dengan panjang yang berbeda dapat dipakai. Contoh : KEY HOME ADDRESS Green 30 Hall 30 Jenk 32 King 33 Land 33 Mark 33 Nutt 33 BUCKET BUCKET CONTENTS ADDRESS 30 Green .. Hall .. 31 32 Jenks .. 33 King .. Land .. Marks .. overflow Nutt 17
  • 18. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa organisasi berkas relatif merupakan Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat melalui beberapa teknik seperti: 1. Teknik pemetaan langsung, yaitu teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record key menjadi address 2. Teknik pencarian tabel, yaitu teknik pencarian dengan memanfaatkan sebuah tabel atau direktori dari nilai key dan address 3. Teknik kalkulasi alamat, yaitu teknik pencarian dengan mengubah jangkauan nilai key yang mungkin, menjadi sejumlah kecil alamat relatif 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA http://pintarjhe.blogspot.com/2011/12/organisasi-berkas-relatif_20 http://iqbal1991.wordpress.com/2011/12/30/organisasi-berkas-relatif-hash http://pantheratigris45.blogspot.com/2010/04/organisasi-berkas-relatif http://bagwanpunyacerita.blogspot.com/2012/11/sistem-berkas-organisasi-berkas- relatif 19