SlideShare a Scribd company logo
3
BAB II
ISI
A. REPRESENTASI DATA
Representasi data merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam
memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik
itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat
bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara
bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat
positif.
Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit,
dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun
bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar
atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit
yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat
mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat tak
bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.
1. TIPE DATA
Tipe data adalah suatu nilai yang dapat dinyatakan dalam bentuk konstanta
atau variabel dan operator. Konstanta menyatakan nilai yang tetap,
sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat berubah-ubah selama
eksekusi berlangsung. Tipe data dapat didefinisikan dengan istilah tempat
untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu variabel sesuai atau
tidak dengan nilai yang diberikan oleh user.
Disetiap bahasa pemrograman, disediakan berbagai jenis tipe data.
Penentuan tipe data yang tepat (sesuai dengan karakterisitik data yang
4
akan diolah) akan menjadikan sebuah program dapat dieksekusi secara
efektif.
Jenis-jenis Tipe Data/ Data Type
a. Tipe Data Primitive (Sederhana)
Tipe data primitive adalah tipe data yang mampu menyimpan satu nilai
tiap satu variabel. Tipe data primitive merupakan tipe data dasar yang
sering dipakai oleh program. Contoh tipe data primitive adalah tipe
numerik (integer dan real), tipe data karakter/char, tipe data boolean.
1) Numeric
Tipe data numeric digunakan pada variabel atau konstanta untuk
menyimpan nilai dalam bentuk angka. Tipe data ini terbagi atas
integer, dan real.
2) Integer
Integer Merupakan tipe data berupa bilangan bulat, terbagi atas
beberapa kategori seperti tabel di bawah ini:
Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai
Byte 1 byte 0 s/d +255
Shortint 1 byte -28 s/d +127
Integer 2 bytes -32768 s/d 32767
Word 2 bytes 0 s/d 65535
Longint 4 bytes 2147483648 s/d 2147483647
3) Real
Real adalah bilangan yang berisi titik desimal atau jenis bilangan
pecahan.
Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai
real 6 bytes 2.9 x 10-39 s/d 1.7 x1038
single 4 bytes 1.5 x 1045 s/d 3.4 x 1038
double 8 bytes 5.0 x 10-324 s/d 1.7 x 10308
5
extended 10 bytes 3.4 x 10-4932 s/d 1.1 x
104932
comp 8 bytes -9.2x 1018 s/d 9.2x 1018
4) Karakter (char)
Karakter merupakan tipe data yang hanya mampu menyimpan 1
digit karakter. Ukuran untuk tipe data karakter adalah 1 byte (1
byte = 8 bit). Adapun macam karakter yang ada sejumlah 256
macam karakter yaitu dari kode karakter (ASCII), 0 sampai dengan
255. Untuk penulisan karakter menggunakan tanda petik tunggal (‘
) di depan dan belakang karakter yang ditulis. Contoh : ‘a’,
‘A’,’&’ dll.
Nilai-nilai yang termasuk karakter adalah :
a) Karakter huruf : ‘a’..’z’,’A’..’Z’
b) Karakter angka : ‘0’..’9’
c) Karakter tanda baca : titik, koma, titik koma, titik dua dan
sebagainya
d) Karakter khusus : $, %, #, @ dan sebagainya.
5) Boolean
Boolean merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan
nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). Tipe data boolean
memakai memori paling kecil.
b. Tipe Data Composite
Tipe Data Komposit merupakan tipe data yang dapat menampung
banyak nilai, antara lain sebagai berikut:
1) Array
Array atau sering disebut sebagai larik, adalah tipe data yang sudah
terstruktur dengan baik, meskipun masih sederhana. Array mampu
menyimpan sejumlah data dengan tipe yang sama (homogen)
6
dalam sebuah variabel. Sebagai ilustrasi, array mampu menampung
banyak data namun dengan satu tipe data yang sama, misalnya
integer saja. Setiap lokasi data array diberi nomor indeks yang
berfungsi sebagai alamat dari data tersebut.
2) Record atau Struct
Seperti halnya Array, Record atau Struct juga termasuk tipe data
komposit. Record dikenal dalam bahasa Pascal/Delphi sedangkan
Struct dikenal dalam bahasa C++. Berbeda dengan array, tipe data
record mampu menampung banyak data dengan tipe data berbeda-
beda (heterogen). Misalnya, satu bagian integer, satu bagian lagi
character, dan bagian lainnya Boolean. Biasanya record digunakan
untuk menampung data suatu obyek. Misalnya, siswa memiliki
nama, alamat, usia, tempat lahir, dan tanggal lahir. Nama akan
menggunakan tipe data string, alamat bertipe data string, usia
bertipe data single (numeric), tempat lahir bertipe data string, dan
tanggal lahir bertipe data date. Berikut ini contoh pengunaan record
dalam Delphi.
3) Image
Image, atau gambar, atau citra, merupakan tipe data grafik.
Misalnya grafik perkembangan jumlah siswa SMK, foto keluarga
kita, video perjalanan, dan lain-lain. Pada bahasa-bahasa
pemrograman modern terutama yang berbasis visual, tipe data ini
telah didukung dengan sangat baik.
4) Date Time
Nilai data untuk tanggal (date) dan waktu (time) secara internal
disimpan dalam format yang spesifik. Variabel atau konstanta yang
dideklarasikan dengan tipe data Date dapat digunakan untuk
menyimpan, baik tanggal maupun jam. Tipe data ini masuk dalam
kelompok tipe data composite, karena merupakan bentukan dari
beberapa tipe data.
5) Object
7
Tipe data object digunakan untuk menyimpan nilai yang
berhubungan dengan obyek-obyek yang disediakan oleh Visual
Basic, Delphi, dan bahasa pemrograman lain yang berbasis GUI.
Sebagai contoh, apabila mempunyai form yang memiliki control
Command button, yang kita beri nama Command1.
6) Subrange
Tipe data subrange merupakan tipe data bilangan yang mempunyai
jangkauan nilai tertentu sesuai dengan yang ditetapkan
programmer. Biasanya, tipe data ini mempunyai nilai batas
minimum dan nilai batas maksimum. Tipe data ini didukung
dengan sangat baik dalam Delphi.
7) Enumerasi
Tipe data ini merupakan tipe data yang mempunyai elemen-elemen
yang harus disebut satu persatu, dan bernilai konstanta integer
sesuai dengan urutannya. Nilai konstanta integer elemen ini
diwakili oleh suatu nama variable yang ditulis di dalam kurung.
Tipe data ini juga dijumpai pada Delphi, dan bahasa pemrograman
deklaratif seperti SQL.
c. Tipe Data Lainnya
1) Tipe Data Terstruktur
a) Tipe Data String
Merupakan suatu data yang menyimpan array (larik), sebagai
contoh 'ABCDEF' merupakan sebuah konstanta string yang
berisikan 6 byte karakter. Ukuran Tempat untuk tipe data ini
adalah 2 s/d 256 byte, dengan jumlah elemen 1 s/d 255.
b) Tipe Data Set
Sebuah set merupakan suatu himpunan yang berisi nilai
(anggota). Set merupakan Tipe data yang khusus untuk Pascal.
Set dalam pemrograman sangat mirip dengan himpunan dalam
ilmu matematika.
8
Salah satu manfaat dari penggunaan tipe data set adalah untuk
mengecek apakah suatu nilai muncul dalam suatu range
tertentu. Misalnya, untuk menentukan apakah suatu karakter
berupa Lower Case Letter (huruf kecil), mis. Ch adalah tipe
Char, kita bisa menulis, if (Ch >= 'a') and (Ch <= 'z') then
Writeln( Ch,' merupakan huruf kecil.'); atau, dengan notasi set,
kita bisa menulis, if Ch in ['a'..'z'] then Writeln( Ch,'
merupakan huruf kecil.')
2) Tipe Data Pointer
Pointer merupakan variabel khusus yang berisi suatu address (alamat)
di lokasi lain didalam memori. Suatu variabel yang points (menunjuk)
ke sesuatu sehingga disebut pointer.
Ada dua macam pointer:
a) Typed (tertentu) : merupakan pointer yang menunjuk pada tipe data
tertentu pada variabel.
b) Generic (umum) : merupakan pointer yang tidak menunjuk pada
tipe data tertentu pada variabel.
2. REPRESENTASI FIXED POINT DAN FLOATING POINT
a. Representasi Fixed Point
Untuk representasi bilangan fixed-point diperlukan :
1) Lokasi atau register penyimpanan computer yang ukurannya
memadai untuk menyimpan seluruh digit bilangan
2) Kemungkinan untuk menjaga track tempat beradanya point
tersebut. Contohnya:
Desimal utk representasi 5 digit. Jika diasumsikan posisi point
adalah 0 1 3 7 5
3) Klasifikasi dasar representasi fixed-point
a) Representasi mid-point, dimana terdapat digit baik sebelum dan
sesudah point tersebut
9
b) Representasi integer, dimana tidak terdapat digit setelah point
desimal
c) Representasi pecahan, dimana tidak ada digit sebelum point
desimal
b. Representasi Floating-Point
Untuk merepresentasikan floating-point diperlukan :
1) Lokasi atau register penyimpanan computer dengan ukuran
memadai untuk menyimpan semua digit signifikan dari bilangan
tersebut
2) Ruang penyimpanan tambahan utk menyimpan posisi ppoint
tersebut, ruang tambahan ini biasanya berada di dalam lokasi yg
sama atau terpisah.
Contoh :
Desimal dgn mantisa 5 digit dan eksponen 3 digit
Mantissa Eksponen
1 3 7 5 0 0 0 2 .13750 * 102 = 1.375
3 8 6 2 4 0 0 3 .38624 * 103 = 386.24
Merepresentasikan 13.75
c. Perbedaan Representasi Fixed Poin dan Floating Point
Fixed Point Numbers Floating Point Numbers
1. Untuk representasikan bilangan fixed
point diperlukan :
a. lokasi atau register penyimpanan
komputer yang ukurannya memadai
untuk menyimpan seluruh digit bilangan.
b. kemungkinan untuk menjaga track
tempat beradanya point tersebut.
1. Untuk merepresentasikan bilangan
floating point diperlukan :
a. lokasi atau register penyimpanan
komputer yang ukurannya memadai
untuk menyimpan semua digit signifikan
dari bilangan tersebut.
b. ruang penyimpanan tambahan untuk
menyimpan posisi point tersebut, ruang
10
tambahan ini biasanya berada dalam satu
lokasi yang sama atau terpisah.
2. Komputer dapat menjalankan
aritmatika fixed point lebih cepat.
2. Komputer lebih lambat menjalankan
aritmatika floating point.
3. Representasi fixed point membatasi
jangkauan dan skala bilangan yang
sedang direpresentasikan.
3. Representasi floating point
memberikan fleksibilitas yang lebih
besar dalam jangkauan dan skalanya, hal
ini akan mengurangi kecepatan.
3. KODE BINARY
Binary atau biner itu pengganti huruf atau abjad dalam bentuk kode angka
1 dan 0. Angka 1 dan 0 itu adalah representasi dari on dan off. Biner yang
biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma berisikan angka 1 dan 0, tidak
ada angka lainnya. Contohnya:
01000001 = A
01000010 = B
01000011 = C
Rumus pasti membaca binner itu seperti ini :
 010 di 3 angka pertama dalam binary code itu diberlakukan untuk
huruf kapital.
 011 di 3 angka pertama dalam binary code itu diberlakukan untuk
huruf kecil.
Contohnya :
01000001 = A
01100001 = a
Dalam kode biner itu diberlakukan juga untuk spasi dan titik:
00100000 = spasi
00101110 = titik
Ini contoh tabel kode biner:
11
Simbol Desimal Biner Simbol Desimal Biner
A 65 01000001 a 97 01100001
B 66 01000010 b 98 01100010
C 67 01000011 c 99 01100011
D 68 01000100 d 100 01100100
E 69 01000101 e 101 01100101
F 70 01000110 f 102 01100110
G 71 01000111 g 103 01100111
H 72 01001000 h 104 01101000
I 73 01001001 i 105 01101001
J 74 01001010 j 106 01101010
K 75 01001011 k 107 01101011
L 76 01001100 l 108 01101100
M 77 01001101 m 109 01101101
N 78 01001110 n 110 01101110
O 79 01001111 o 111 01101111
P 80 01010000 p 112 01110000
Q 81 01010001 q 113 01110001
R 82 01010010 r 114 01110010
S 83 01010011 s 115 01110011
T 84 01010100 t 116 01110100
U 85 01010101 u 117 01110101
V 86 01010110 v 118 01110110
W 87 01010111 w 119 01110111
X 88 01011000 x 120 01111000
Y 89 01011001 y 121 01111001
Z 90 01011010 z 122 01111010
12
4. KODE PENDETEKSI KESALAHAN
Selama pengiriman data baik berupa sinyal digital maupun sinyal analog,
data tersebut mengalami perubahan dan kesalahan. Untuk menjaga dan
meyakinkan bahwa data yang sedang dikirim akan tiba dengan lengkap
dan utuh ke penerima data tersebut, perlu dilakukan pendeteksian
kesalahan dan melakukan pembetulan kembali data jika terjadi kesalahan.
Kesalahan komunikasi data dapat terjadi karena gangguan pada saluran,
sistem pengalihan, radiasi gelombang, crosstalk, dsb. Ada beberapa
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengiriman frame-frame data,
yaitu sebagai berikut :
 P0 = Probabilitas kesalahan bit tunggal yang disebut dengan bit error
rate
 P1 = Probabilitas frame yang diterima tanpa adanya kesalahan
 P2 = Probabilitas frame diterima dengan kesalahan tetapi tidak
terdeteksi
 P3 = Probabilitas frame diterima dengan kesalahan tetapi terdeteksi
a. Tipe-Tipe Kesalahan
Pada sistem transmisi digital kesalahan terjadi ketika bit berubah di antara
transmisi dan penerimaan; yakni, biner 1 ditransmisikan dan biner 0
diterima, atau biner 0 ditransmisikan dan biner 1 diterima. Dua tipe
kesalahan yang umum dapat terjadi; kesalahan bit-tunggal dan ledakan
kesalahan. Kesalahan bit-tunggal adalah kondisi kesalahan yang terisolasi
yang mengubah satu bit, tetapi tidak mempengaruhi bit yang terdekat.
Ledakan kesalahan dengan panjang B adalah sederetan bit B di mana bit
pertama dan terakhir serta jumlah bit menengah diterima dalam kesalahan.
Lebih tepatnya, IEEE Stddan ITU-T Recommendation Q.9 mendefinisikan
kedua ledakan kesalahan sebagai berikut. Ledakan kesalahan: grup bit di
mana dua bit mengalami kesalahan berturut-turut selalu dipisahkan kurang
dari sejumlah x bit yang benar. Bit yang mengalami kesalahan terakhir
13
dalam ledakandan bit pertama mengalami kesalahan pada ledakan
berikutnya dipisahkan oleh x atau lebih bit yang benar.
b. Koreksi Kesalahan
Deteksi kesalahan merupakan teknik yang bermamfaat, ditemukan dalam
protokol data link control, seperti HDLC, dan dalam protokol transpor,
seperti TCP. Bagaimanapun juga, koreksi kesalahan menggunakan kode
deteksi-kesalahan, membutuhkan blok data yang akan ditransmisikan
ulang. Untuk aplikasi nirkabel, pendekatan ini tidaklah mencukupi untuk
dua alasan.
1) Laju kesalahan bit pada link nirkabel dapat menjadi dan gattinggi,
yang akan menyebabkan sejumlah besar transmisi ulang.
2) Pada beberapa kasus, terutama link satelit, penundaan perambatan
sangat lama dibandingkan dengan waktu transmisi de buah frame
tunggal. Hasilnya adalah sistem sangat tidak efisien. Oleh karenanya,
receiver diharapkan mampu mengkoreksi kesalahan dalam sebuah
transmisi yang akan datang berdasarkan bit dalam transmisi tersebut.
c. Cek Paritas
Metodedeteksi kesalahan dengan menggunakan bit paritas merupakan
metode deteksi yang paling sederhana. Pengendalian Kesalahan dengan bit paritas
memiliki dua sistem, yaitu paritas karakter dan paritas blok.
1) Paritas Karakte r, pada paritas karakter sebuah bit
ditambahkan ke setiap karakter dalam data. Pada rekomendasi
ITU-T V4 telah ditentukan bahwa bit paritas diletakkan setelah bit
ketujuh dari bit signifikan terbesar sehingga menjadi bit ke delapan.
Contoh : 1010000 menjadi 0101000
2) Paritas Blok, dengan menggunakan paritas blok maka
efesiensi pendeteksian kesalahan dapat ditingkatkan. Pesan dibagi
menjadi sejumlah blok dan setiap blok memiliki karakter pemeriksa blok
(blokcheck character) yang ditambahkan padaakhir blok.
14
Skema yang paling sederhana dari deteksi-kesalahan adalah dengan
membubuhi sebuah bit paritas pada akhir sebuah blok data. Contoh
umumnya adalah transmisi karakter, dimana sebuah bit paritas
disertakan pada masing-masing karakter IRA 7-bit. Nilai dari bit ini
diplih sehingga karakter memiliki angka genap dari 1 (paritas genap)
atau angka ganjil 1 (paritas ganjil).
d. Karakter Paritas
Paritas merupakan teknik deteksi kesalahan yang biasanya digunakan pada
asynchronous link. Hal ini digunakan untuk memverifikasi integritas
individu karakter (atau byte) di dalam aliran ditransmisikan. Ketika
digunakan, masing-masing karakter dilindungi oleh paritas bit tunggal
yang merupakan eksklusiflogi satu semua bit dalam karakter. Dua jenis
paritas digunakan: paritas bahkan dimana -1-paritas bit dikirim jika ada
bilangan genap dari 1-bit dan aneh yang merupakan kebalikan (yakni 1-
paritas-bit akan dikirim saat ada ganjil 1-bit). Paritas bit ditambahkan ke
karakter ditransmisikan pada pemancar dan penerima diperiksa di Pada
peneri maparitas tersebut dihitung ulang baik menggunakan eksklusif atau
penambah atau Finite State Machine (FSM). Implementasi menggunakan
gerbang XOR ditampilkan di bawah.
Contoh:
Paritas juga dapat dihitung dalam perangkat lunak menggunakan shift
register untuk menghitung jumlah bit '1 'di setiap byte. Jika dihitung dari
paritas karakter yang diterima tidak sesuai dengan nilai bit paritas yang
diterima, maka kesalahan paritas dikatakan telah terjadi, dan karakter
normal nya akan dihapus. Cek paritas ini mendeteksi jumlah kesalahan
aneh yang disalurkan sejumlah kesalahan bahkan tanpa mendeteksi
kesalahan.
15
e. Cyclic Redudancy Check (Crc)
Satu dari yang paling dan yang paling kuat, dari kode deteksi-kesalahan
adalah cyclic redudancy check (CRC) atau cek redudansi siklik. Yang
dapat dideskripsikan sebagai berikut. Misalnya terdapat sebuah blok k-bit,
atau pesan, sehingga transmitter menghasilkan sebuah deretan (n-k) –bit,
dikenal sebagai frame check sequence (FCS) atau urutan cek bingkai,
seperti frame hasil, terdiri dari n-bit, dapat dibagi dengan angka yang telah
ditentukan. Receiver kemudian membagi frame yang datang dengan angka
tersebut dan, jika tidak ada sisa, diasumsikan tidak terjadi kesalahan.
Cyclic Redundancy Check (CRC) merupakan sistem dengan penambahan
kontrol bit untuk menjamin keamanan data. Kontrol bit dibentuk oleh
komputer pengirim bedasarkan atas perhitungan data yang dikirim.
Pada prinsipnya, ketika data sampai di komputer penerima maka akan
dilakukan perhitungan seperti yang dilakukan oleh komputer pengirim.
Jika hasil perhitungan sama maka tidak ada kesalahan dalam pengiriman.
Untuk memahami lebih lanjut tentang konsep CRC, sebaiknya pahami
terlebih dahulu konsep pembagian modulo 2 serta konsep penjabaran
deretan bit menjadi aljabar polinomial.
B. MEMORI SISTEM
1. STORAGE SISTEM
Computer Data Storage (Penyimpanan Data Komputer) adalah media yang
digunakan dengan fungsi untuk menyimpan berbagai macam data digital
yang tersedia pada perangkat komputer dengan waktu tertentu sehingga
dapat dibaca dan dibuka kembali untuk diproses ulang pada perangkat.
Untuk saat ini Media penyimpanan Komputer terbagi menjadi 3 kategori,
yaitu Media penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk), Media
Penyimpanan Optical (Optical Disk), dan Media Penyimpanan Awan
(Cloud Storage). Dan selanjutnya akan saya bahas ketiga kategori tersebut
secara detail, jenis-jenis dan juga contoh dari setiap kategori tersebut.
16
Macam-macam Media Penyimpanan Data
a. Penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk)
Penyimpanan Magnetik merupakan media penyimpanan yang
termasuk ke dalam penyimpanan sekuder (secondary storage) yang
paling banyak dipakai pada sistem komputer modern.
Kelebihan dan Kekurangan Penyimpanan Magnetik, antara lain:
 Kelebihan : Kapasitas penyimpanan pada media ini lebih besar
dari media penyimpanan lainnya bahkan sudah mencapai Petabyte
dan Kecepatan akses datanya tinggi.
 Kekurangan : Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan
media penyimpanan lainnya.
Cara Kerjanya : (Hanya beberapa) Pada saat disk digunakan, motor
drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ada sebuah
read−write head yang ditempatkan di atas permukaan piringan
tersebut. Permukaan disk terbagi atas beberapa track yang masih
terbagi lagi menjadi beberapa sektor. Cakram fixed−head memiliki
satu head untuk tiap−tiap track, sedangkan cakram moving−head (atau
sering dikenal dengan nama cakram keras ) hanya memiliki satu head
yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari satu track ke
track yang lainnya.
Macam-macam media dari Magnetik Disk :
1) Disket
Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali diperkenalkan. Saat itu
hanya bisa membaca (read-only), jadi ketika data tersimpan tidak
17
dapat dimodifikasi maupun dihapus. Ukurannya 8 inch dan dapat
menyimpan data sekitar 80kB. Empat tahun kemudian, floppy
disk yang sama muncul dan dapat menyimpan data sebanyak
256kB. Selain itu, memiliki kemampuan dapat ditulis kembali
(writeable). Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1990 lahir
disk dengan ukuran 3 inci yang dapat menyimpan data sekitar 250
MB, atau biasa disebut juga Zip disk.
2) Harddisk
Hard disk adalah jenis disk yang bersifat tetap, tidak perlu dikeluar-
masukkan sebagaimana disket floppy. Umumnya terbuat dari bahan
logam padu yang berbentuk piringan atau pelat. Sebuah hard disk
biasanya terdiri dari lebih satu piringan atau lempengan yang
dilapisi dengan oksida besi. Cara penyimpanan datanya hampir
sama dengan disket floppy. Bahan hard disk yang keras dan
kapasitas simpannya yang lebih besar, juga membedakannya dari
disket floppy yang bahannya relatif elastis.
3) Flashdisk
Flashdisk adalah piranti penyimpan dari floppy drive jenis lain
dengan menggunakan kabel interface jenis USB (Universal Serial
Bus). Flash drive ini bisa dibaca dan ditulis, sangat praktis dan
ringan dengan ukuran berkisar 50 x 15 x 6 mm. Bahkan untuk saat
ini, ukurannya semakin kecil dengan kapasitas yang jauh lebih
besar, hingga mencapai 1 TB.
4) Memory Card
Media penyimpanan yang banyak dipakai pada peralatan computer
dan elektronik, seperti kamera digital, laptop, handphone, ipod
serta video gam console
5) ZIP DRIVE
Merupakan media penyimpanan magnetic dengan head yang sangat
kecil dan dapat menampung data hingga 750 MB. Format ini
menjadi yang paling populer di antara produk-produk jenis super-
18
floppy tetapi tidak pernah mencapai status standar untuk
menggantikan floppy disk 3,5 inci. Kemudian, CD-RW
menggantikan posisi disk Zip, dan perekam CD internal dan
eksternal Zip-650 atau Zip-CD tersebut dijual dengan merek Zip.
b. Penyimpanan Optical (Optical Disk)
Penyimpanan optical adalah media yang menyimpan data komputer
yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan laser bertenaga
rendah.
Kelebihan dan Kekurangan Penyimpana Optical, antara lain:
 Kelebihan : Beratnya lebih ringan dari beberapa media
penyimanan Magnetic Disk.
 Kekurangan : Kapasitas memorinya lebih kecil dari Magnetic Disk
dan Jika tergores maka resikonya data tidak akan terbaca.
Cara Kerjanya : Media penyimpanan tersebut berputar dengan sangat
kencang (putaran tersebut mempengaruhi kecepatan transfer data)
dengan membaca data melalui optik yang berada pada perangkat
pembacanya.
Macam-macam media dari Magnetik Disk :
1) CD
CD (compact disk) atau laser optical disk merupakan jenis
piringan optik yang pertama kali muncul. Pembacaan dan
penulisan data pada piringan ditangani melalui sinar laser. Oleh
19
karena itu kecepatan akses piringan optis jauh lebih tinggi
daripada disket. Di pasaran terdapat sedikitnya tiga macam
piringan optik berbeda yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan,
yaitu CD-ROM, CD-WORM, dan CD-Rewriteable.
2) CD-ROM
Dewasa ini compact disk (CD) banyak dipakai untuk media
penyimpanan data. CD yang dipakai untuk menyimpan data yang
sifatnya read only atau hanya dapat dibaca, namanya dikenal
dengan CD-ROM. Pada umumnya produk-produk CD-ROM
merupakan suatu pangkalan data (database), yang
pengoperasiannya memerlukan paling sedikit seperangkat personal
komputer dengan hard disk, CD drive, dan printer bila diperlukan.
Data yang disimpan pada CD-ROM dapat berupa teks, grafik,
gambar dan sebagainya. CD-ROM sesuai untuk menyimpan
informasi yang sifatnya statis seperti arsip, kamus, ensiklopedia
dan sebagainya. Sebagai media penyimpan data, CD-ROM
memiliki sejumlah keunggulan.
3) WORM
CD-WORM kepanjangan dari Write once read many dapat ditulisi
melalui komputer. Sesuai dengan namanya, perekaman hanya
bissa dilakukan sekali. Sesuda perekaman, isinya tidak dapat
diubah. CD ini berguna untuk menyimpan dokumen, rancangan
gambar, lagu dan lain-lain yang dimaksudkan sebagai cadangan.
CD ini sering dijual dengan label CD-R atau CD-Recordable.
4) CD-RW (Compact Disk Rewiteable)
CD-RW Drive menggunakan sinar laser merah untuk menulis
informasi dari komputer ke merekam discs, baik CD-R discs, yang
tidak dapat dihapus, atau CD-RW discs, yang dapat terhapus dan
tercatat sekitar 1000 kali.CD-RW drive yang digunakan untuk
membuat CD audio, yang dapat diputar di hampir semua player,
20
atau data discs, yang berguna untuk membuat cadangan atau
mentransfer file.
5) DVD (Digital Video Disc)
DVD adalah generasi lanjutan dari teknologi penyimpanan dengan
menggunakan media optical disc. DVD memiliki kapastias yang
jauh lebih besar daripada CD-ROM biasa, yaitu mencapai 9
Gbytes. Teknologi DVD ini sekarang banyak dimanfaatkan secara
luas oleh perusahaan musik dan film besar, sehingga
menjadikannya sebagai produk elektronik yang paling diminati
dalam kurun waktu 3 tahun sejak diperkenalkan pertama kali.
Perkembangan teknologi DVD-ROM pun lebih cepat
dibandingkan CD-ROM. 1x DVD-ROM memungkinkan rata-rata
transfer data 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s.
c. Penyimpanan Awan (Cloud Storage)
Penyimpanan Awan merupakan media yang masih tergolong baru,
media ini bersifat online dan tidak menggunakan kapasitas data
memori pada perangkat karena mereka menggunakan penyimpanan
yang terdapat pada Internet.
Kelebihan dan Kekurangan Penyimpanan Awan, antara lain:
 Kelebihan : Tidak memerlukan perangkan untuk menyimpan data.
 Kekurangan : Sering terjadi kesalahan pada Server dengan resiko
data akan hilang dan juga dikenakan akses koneksi data.
21
Cara Kerjanya : Untuk dapat menyimpan data pada media ini kita
diharuskan untuk mengunggah file tersebut dan untuk mengambil data
kita harus mengunduh file tersebut.
2. HIRARKI MEMORI
 Peningkatan waktu akses (access time) memori (semakin ke bawah
semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat)
 Peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin besar, semakin ke
atas semakin kecil)
 Peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh,
semakin ke atas semakin dekat)
 Penurunan harga memori tiap bitnya (semakin ke bawah semakin
semakin murah, semakin ke atas semakin mahal)
Memori yang lebih kecil, lebih mahal dan lebih cepat diletakkan pada
urutan teratas. Sehingga, jika diurutkan dari yang tercepat, maka urutannya
adalah sebagai berikut:
a. Register Mikroprosesor. Ukurannya yang paling kecil tetapi
memiliki waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus
CPU saja.
b. Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya
dengan prosesor (level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori
cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatan-tingkatannya
sendiri:
22
1) Level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache,
sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara
semua cache.
2) Level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte,
1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya
lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency
kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional.
Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak
memiliki cache level-2.
3) Level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan
cache level-2, yakni sekitar beberapa megabyte tetapi agak lambat.
Cache ini bersifat opsional. Umumnya digunakan pada prosesor-
prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau Intel
Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level-
3 (seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus
dengan harga yang sangat tinggi.
c. Memori utama, memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan
dengan memori cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus
siklus CPU, tetapi ukurannya mencapai satuan gigabyte. Waktu akses
pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus mesin-
mesin Non-uniform memory access (NUMA).
d. Cakram Magnetis, yang sebenarnya merupakan memori yang
digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja cakram
magnetis.
Bagian dari sistem operasi yang mengatur hierarki memori disebut dengan
memory manager.Di era multiprogramming ini, memory manager
digunakan untuk mencegah satu proses dari penulisan dan pembacaan oleh
proses lain yang dilokasikan di primary memory, mengatur swapping
23
antara memori utama dan disk ketika memori utama terlalu kecil untuk
memegang semua proses. Tujuan dari manajemen ini adalah untuk:
 Meningkatkan utilitas CPU.
 Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
 Efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
 Transfer dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.
3. ORGANISASI DAN OPERASI MEMORI
Definisi Organisasi Komputer adalah cara membuat stuktur komputer
sebagai suatu rangkaian abstraksi dibuat berdasarkan abstraksi sebelumnya
sehingga kompleksitasnya dapat diatasi dan sistem komputer dirancang
secara sistematis dan terorganisasi (Andrew S. Tanembaum).
Tingkatan bahasa dan mesin virtual yang mencerminkan kemudahan
komunikasi antara manusia sebagai pemrogram dengan komponen
elektronik dalam sebuah komputer sebagai pelaksana. Prinsip Mesin
Multilevel : Semakin tinggi level mesin, semakin mudah cara
komunikasinya.
Mesin Level “n”: Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk
diterjemahkan ke dalam mesin L(n-1)
Mesin Level 2 : Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk
diterjemahkan ke dalam mesin L1
Mesin Level 1 : Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk
diterjemahkan ke dalam mesin L0. Lingkup rekayasa elektronik, program
langsung dijalankan oleh sirkuit elektronik
Struktur utama komputer :
a. Central Processing Unit (CPU) : Mengontrol operasi komputer dan
membentuk fungsi-fungsi pengolahan datanya
Memori Utama : Menyimpan data
24
I/O : Memindahkan data antara komputer dengan lingkungan luarnya
System interconnection : Beberapa mekanisme komunikasi antara
CPU, memori utama dan I/O
Struktur utama CPU, antara lain:
1) Control Unit : Mengontrol operasi CPU dan pada gilirannya
mengontrol komputer.
2) Arithmetic and Logic Unit (ALU) : Membentuk fungsi-fungsi
pengolahan data komputer.
3) Register : Sebagai penyimpan internal bagi CPU.
4) CPU interconnection : Sejumlah mekanisme komunikasi antara
Control Unit, ALU, dan register-register.
Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang disimpan
dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi – instruksi,
menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai
alur perintah. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program
adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua
langkah, yaitu: Operasi pembacaan instruksi (fetch) operasi
pelaksanaan instruksi (execute) Siklus instruksi yang terdiri dari siklus
fetch dan siklus eksekusi.
Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi
dari memori. Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi
dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter
(PC). PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca
instruksi. Instruksi – instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register
instruksi (IR). Instruksi dalam bentuk kode–kode binner yang dapat
diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan.
Siklus Fetch – Eksekusi.
25
Memori adalah bagian dari komputer tempat program – program dan
data – data disimpan. Beberapa pakar komputer (terutama dari
Inggris) menggunakan istilah store atau storage untuk memori,
meskipun kata storage sering digunakan untuk menunjuk ke
penyimpanan disket.
Tanpa sebuah memori sebagai tempat untuk mendapatkan informasi
guna dibaca dan ditulis oleh prosesor maka tidak akan ada komputer –
komputer digital dengan system penyimpanan program.
b. Operasi Memori
Operasi memori berfungsi untuk merepresentasikan bilangan biner 1
atau 0.
1) Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi (sedikitnya
satu kali).
2) Sel memori mempunyai kemampuan untuk dibaca.
Umumnya operasi memori mempunyai tiga terminal fungsi yang
mampu membawa sinyal listrik. Terminal select berfungsi memilih
operasi tulis atau baca. Untuk penulisan, terminal lainnya
menyediakan sinyal listrik yang men-set keadaan sel brnilai 1 atau 0,
sedangkan untuk operasi pembacaan, terminal ini digunakan sebagai
keluaran.
Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh
prosesor. Sebenarnya terdapat beberapa macam memori internal, yaitu
register yang terdapat di dalam prosesor, cache memori dan memori
utama berada di luar prosesor. Sedangkan memori eksternal adalah
memori yang diakses prosesor melalui piranti I/O, seperti disket dan
hardisk.
26
CPU dan rangkaian memori di-interkoneksi-kan dengan bus alamat
dan bus data. Bus alamat digunakan untuk menentukan lokasi memori
yang mana yang akan diakses, dan bus data digunakan untuk
mengirim informasi baik dari CPU ke lokasi memori dan sebaliknya.
Dalam arsitektur implementasi Motorola ini terdapat beberapa memori
spesial yang disebut dengan register CPU yang terletak di dalam CPU
itu sendiri. tetapi register ini terjalur langsung di dalam CPU dan
bukan bagian dari memori konvensional mikrokontroler. CPU
menganggap semua lokasi memori sebagai satu kesatuan walaupun di
dalamnya terdapat instruksi program, data variabel, maupun kontrol
input-output (I/O). Teknik semacam ini yang disebut dengan memory-
mapped I/O. Artinya, semua piranti input-output dari sistem
mikrokontroler memiliki alamat tersendiri yang ikut dipetakan dalam
peta memori, sehingga dianggap sebagai bagian dari memori itu
sendiri

More Related Content

What's hot

Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasidaru2501
 
MAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTINGMAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTING
Hanny Maharani
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalMustahal SSi
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Muhammad Iqbal
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
DeviGayatri
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
Hafiza .h
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
EnvaPya
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Buhori Muslim
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawat
naufals11
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
KuliahKita
 
Graph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdfGraph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdf
DikkySuryadiSKomMKom
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 

What's hot (20)

Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
MAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTINGMAKALAH CLOUD COMPUTING
MAKALAH CLOUD COMPUTING
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Latihan soal struktur data
Latihan soal struktur dataLatihan soal struktur data
Latihan soal struktur data
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Laporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum AlgoritmaLaporan Praktikum Algoritma
Laporan Praktikum Algoritma
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawat
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
 
Graph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdfGraph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdf
 
Use skenario
Use skenarioUse skenario
Use skenario
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 

Similar to BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA

Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
TututPurnamaSari1
 
Struktur data
Struktur data Struktur data
Struktur data
Fandi Rahmat
 
1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_dataRoziq Bahtiar
 
struktur data
struktur datastruktur data
struktur data
Ayu_lestari
 
04 type of data
04 type of data04 type of data
04 type of data
Indra Abdam Muwakhid
 
Tipe Data pada Bahasa Java
Tipe Data pada Bahasa JavaTipe Data pada Bahasa Java
Tipe Data pada Bahasa Java
As Faizin
 
4. tipe data dan operator java
4. tipe data dan operator java4. tipe data dan operator java
4. tipe data dan operator java
Saprudin Eskom
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliNadya Olivia
 
Algoritma 1 pertemuan 2
Algoritma 1 pertemuan 2Algoritma 1 pertemuan 2
Algoritma 1 pertemuan 2
adekurnia solihin
 
Pertemua ke V.doc
Pertemua ke V.docPertemua ke V.doc
Pertemua ke V.doc
Jurnal IT
 
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptxTIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
ssuser2693661
 
3tipe data
3tipe data3tipe data
3tipe datafardye
 
Ch 02 variabel
Ch 02   variabelCh 02   variabel
Ch 02 variabel
Riri Safitri
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascalfhnx
 
Materi Tipe Data dan Variabel
Materi Tipe Data dan VariabelMateri Tipe Data dan Variabel
Materi Tipe Data dan Variabel
wawanext01
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
IndraWahyu33
 
Bab ii tipe data abstrak
Bab ii tipe data abstrakBab ii tipe data abstrak
Bab ii tipe data abstrak
Faizalguswanda
 

Similar to BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA (20)

Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
Pengantar Struktur Data dan Tipe-tipe Data (Pertemuan 2 dan 3)
 
Struktur data
Struktur data Struktur data
Struktur data
 
1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data
 
Alpro tutor
Alpro tutorAlpro tutor
Alpro tutor
 
struktur data
struktur datastruktur data
struktur data
 
04 type of data
04 type of data04 type of data
04 type of data
 
Tipe Data pada Bahasa Java
Tipe Data pada Bahasa JavaTipe Data pada Bahasa Java
Tipe Data pada Bahasa Java
 
4. tipe data dan operator java
4. tipe data dan operator java4. tipe data dan operator java
4. tipe data dan operator java
 
Pengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asliPengenalan pascal asli
Pengenalan pascal asli
 
Algoritma 1 pertemuan 2
Algoritma 1 pertemuan 2Algoritma 1 pertemuan 2
Algoritma 1 pertemuan 2
 
Laporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur dataLaporan tugas struktur data
Laporan tugas struktur data
 
Pertemua ke V.doc
Pertemua ke V.docPertemua ke V.doc
Pertemua ke V.doc
 
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptxTIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
TIPE DATA PEMROGRAMAN.pptx
 
3tipe data
3tipe data3tipe data
3tipe data
 
Ch 02 variabel
Ch 02   variabelCh 02   variabel
Ch 02 variabel
 
Pengenalan pascal
Pengenalan pascalPengenalan pascal
Pengenalan pascal
 
Materi Tipe Data dan Variabel
Materi Tipe Data dan VariabelMateri Tipe Data dan Variabel
Materi Tipe Data dan Variabel
 
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsxMinggu 09 -  Array dan Tipe Bentukan.ppsx
Minggu 09 - Array dan Tipe Bentukan.ppsx
 
Bab ii tipe data abstrak
Bab ii tipe data abstrakBab ii tipe data abstrak
Bab ii tipe data abstrak
 
variabel tipe data
variabel tipe datavariabel tipe data
variabel tipe data
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

BAB II ISI MAKALAH REPRESENTASI DATA

  • 1. 3 BAB II ISI A. REPRESENTASI DATA Representasi data merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif. Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1. 1. TIPE DATA Tipe data adalah suatu nilai yang dapat dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel dan operator. Konstanta menyatakan nilai yang tetap, sedangkan variabel menyatakan nilai yang dapat berubah-ubah selama eksekusi berlangsung. Tipe data dapat didefinisikan dengan istilah tempat untuk menentukan pemberian nilai terhadap suatu variabel sesuai atau tidak dengan nilai yang diberikan oleh user. Disetiap bahasa pemrograman, disediakan berbagai jenis tipe data. Penentuan tipe data yang tepat (sesuai dengan karakterisitik data yang
  • 2. 4 akan diolah) akan menjadikan sebuah program dapat dieksekusi secara efektif. Jenis-jenis Tipe Data/ Data Type a. Tipe Data Primitive (Sederhana) Tipe data primitive adalah tipe data yang mampu menyimpan satu nilai tiap satu variabel. Tipe data primitive merupakan tipe data dasar yang sering dipakai oleh program. Contoh tipe data primitive adalah tipe numerik (integer dan real), tipe data karakter/char, tipe data boolean. 1) Numeric Tipe data numeric digunakan pada variabel atau konstanta untuk menyimpan nilai dalam bentuk angka. Tipe data ini terbagi atas integer, dan real. 2) Integer Integer Merupakan tipe data berupa bilangan bulat, terbagi atas beberapa kategori seperti tabel di bawah ini: Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai Byte 1 byte 0 s/d +255 Shortint 1 byte -28 s/d +127 Integer 2 bytes -32768 s/d 32767 Word 2 bytes 0 s/d 65535 Longint 4 bytes 2147483648 s/d 2147483647 3) Real Real adalah bilangan yang berisi titik desimal atau jenis bilangan pecahan. Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai real 6 bytes 2.9 x 10-39 s/d 1.7 x1038 single 4 bytes 1.5 x 1045 s/d 3.4 x 1038 double 8 bytes 5.0 x 10-324 s/d 1.7 x 10308
  • 3. 5 extended 10 bytes 3.4 x 10-4932 s/d 1.1 x 104932 comp 8 bytes -9.2x 1018 s/d 9.2x 1018 4) Karakter (char) Karakter merupakan tipe data yang hanya mampu menyimpan 1 digit karakter. Ukuran untuk tipe data karakter adalah 1 byte (1 byte = 8 bit). Adapun macam karakter yang ada sejumlah 256 macam karakter yaitu dari kode karakter (ASCII), 0 sampai dengan 255. Untuk penulisan karakter menggunakan tanda petik tunggal (‘ ) di depan dan belakang karakter yang ditulis. Contoh : ‘a’, ‘A’,’&’ dll. Nilai-nilai yang termasuk karakter adalah : a) Karakter huruf : ‘a’..’z’,’A’..’Z’ b) Karakter angka : ‘0’..’9’ c) Karakter tanda baca : titik, koma, titik koma, titik dua dan sebagainya d) Karakter khusus : $, %, #, @ dan sebagainya. 5) Boolean Boolean merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). Tipe data boolean memakai memori paling kecil. b. Tipe Data Composite Tipe Data Komposit merupakan tipe data yang dapat menampung banyak nilai, antara lain sebagai berikut: 1) Array Array atau sering disebut sebagai larik, adalah tipe data yang sudah terstruktur dengan baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data dengan tipe yang sama (homogen)
  • 4. 6 dalam sebuah variabel. Sebagai ilustrasi, array mampu menampung banyak data namun dengan satu tipe data yang sama, misalnya integer saja. Setiap lokasi data array diberi nomor indeks yang berfungsi sebagai alamat dari data tersebut. 2) Record atau Struct Seperti halnya Array, Record atau Struct juga termasuk tipe data komposit. Record dikenal dalam bahasa Pascal/Delphi sedangkan Struct dikenal dalam bahasa C++. Berbeda dengan array, tipe data record mampu menampung banyak data dengan tipe data berbeda- beda (heterogen). Misalnya, satu bagian integer, satu bagian lagi character, dan bagian lainnya Boolean. Biasanya record digunakan untuk menampung data suatu obyek. Misalnya, siswa memiliki nama, alamat, usia, tempat lahir, dan tanggal lahir. Nama akan menggunakan tipe data string, alamat bertipe data string, usia bertipe data single (numeric), tempat lahir bertipe data string, dan tanggal lahir bertipe data date. Berikut ini contoh pengunaan record dalam Delphi. 3) Image Image, atau gambar, atau citra, merupakan tipe data grafik. Misalnya grafik perkembangan jumlah siswa SMK, foto keluarga kita, video perjalanan, dan lain-lain. Pada bahasa-bahasa pemrograman modern terutama yang berbasis visual, tipe data ini telah didukung dengan sangat baik. 4) Date Time Nilai data untuk tanggal (date) dan waktu (time) secara internal disimpan dalam format yang spesifik. Variabel atau konstanta yang dideklarasikan dengan tipe data Date dapat digunakan untuk menyimpan, baik tanggal maupun jam. Tipe data ini masuk dalam kelompok tipe data composite, karena merupakan bentukan dari beberapa tipe data. 5) Object
  • 5. 7 Tipe data object digunakan untuk menyimpan nilai yang berhubungan dengan obyek-obyek yang disediakan oleh Visual Basic, Delphi, dan bahasa pemrograman lain yang berbasis GUI. Sebagai contoh, apabila mempunyai form yang memiliki control Command button, yang kita beri nama Command1. 6) Subrange Tipe data subrange merupakan tipe data bilangan yang mempunyai jangkauan nilai tertentu sesuai dengan yang ditetapkan programmer. Biasanya, tipe data ini mempunyai nilai batas minimum dan nilai batas maksimum. Tipe data ini didukung dengan sangat baik dalam Delphi. 7) Enumerasi Tipe data ini merupakan tipe data yang mempunyai elemen-elemen yang harus disebut satu persatu, dan bernilai konstanta integer sesuai dengan urutannya. Nilai konstanta integer elemen ini diwakili oleh suatu nama variable yang ditulis di dalam kurung. Tipe data ini juga dijumpai pada Delphi, dan bahasa pemrograman deklaratif seperti SQL. c. Tipe Data Lainnya 1) Tipe Data Terstruktur a) Tipe Data String Merupakan suatu data yang menyimpan array (larik), sebagai contoh 'ABCDEF' merupakan sebuah konstanta string yang berisikan 6 byte karakter. Ukuran Tempat untuk tipe data ini adalah 2 s/d 256 byte, dengan jumlah elemen 1 s/d 255. b) Tipe Data Set Sebuah set merupakan suatu himpunan yang berisi nilai (anggota). Set merupakan Tipe data yang khusus untuk Pascal. Set dalam pemrograman sangat mirip dengan himpunan dalam ilmu matematika.
  • 6. 8 Salah satu manfaat dari penggunaan tipe data set adalah untuk mengecek apakah suatu nilai muncul dalam suatu range tertentu. Misalnya, untuk menentukan apakah suatu karakter berupa Lower Case Letter (huruf kecil), mis. Ch adalah tipe Char, kita bisa menulis, if (Ch >= 'a') and (Ch <= 'z') then Writeln( Ch,' merupakan huruf kecil.'); atau, dengan notasi set, kita bisa menulis, if Ch in ['a'..'z'] then Writeln( Ch,' merupakan huruf kecil.') 2) Tipe Data Pointer Pointer merupakan variabel khusus yang berisi suatu address (alamat) di lokasi lain didalam memori. Suatu variabel yang points (menunjuk) ke sesuatu sehingga disebut pointer. Ada dua macam pointer: a) Typed (tertentu) : merupakan pointer yang menunjuk pada tipe data tertentu pada variabel. b) Generic (umum) : merupakan pointer yang tidak menunjuk pada tipe data tertentu pada variabel. 2. REPRESENTASI FIXED POINT DAN FLOATING POINT a. Representasi Fixed Point Untuk representasi bilangan fixed-point diperlukan : 1) Lokasi atau register penyimpanan computer yang ukurannya memadai untuk menyimpan seluruh digit bilangan 2) Kemungkinan untuk menjaga track tempat beradanya point tersebut. Contohnya: Desimal utk representasi 5 digit. Jika diasumsikan posisi point adalah 0 1 3 7 5 3) Klasifikasi dasar representasi fixed-point a) Representasi mid-point, dimana terdapat digit baik sebelum dan sesudah point tersebut
  • 7. 9 b) Representasi integer, dimana tidak terdapat digit setelah point desimal c) Representasi pecahan, dimana tidak ada digit sebelum point desimal b. Representasi Floating-Point Untuk merepresentasikan floating-point diperlukan : 1) Lokasi atau register penyimpanan computer dengan ukuran memadai untuk menyimpan semua digit signifikan dari bilangan tersebut 2) Ruang penyimpanan tambahan utk menyimpan posisi ppoint tersebut, ruang tambahan ini biasanya berada di dalam lokasi yg sama atau terpisah. Contoh : Desimal dgn mantisa 5 digit dan eksponen 3 digit Mantissa Eksponen 1 3 7 5 0 0 0 2 .13750 * 102 = 1.375 3 8 6 2 4 0 0 3 .38624 * 103 = 386.24 Merepresentasikan 13.75 c. Perbedaan Representasi Fixed Poin dan Floating Point Fixed Point Numbers Floating Point Numbers 1. Untuk representasikan bilangan fixed point diperlukan : a. lokasi atau register penyimpanan komputer yang ukurannya memadai untuk menyimpan seluruh digit bilangan. b. kemungkinan untuk menjaga track tempat beradanya point tersebut. 1. Untuk merepresentasikan bilangan floating point diperlukan : a. lokasi atau register penyimpanan komputer yang ukurannya memadai untuk menyimpan semua digit signifikan dari bilangan tersebut. b. ruang penyimpanan tambahan untuk menyimpan posisi point tersebut, ruang
  • 8. 10 tambahan ini biasanya berada dalam satu lokasi yang sama atau terpisah. 2. Komputer dapat menjalankan aritmatika fixed point lebih cepat. 2. Komputer lebih lambat menjalankan aritmatika floating point. 3. Representasi fixed point membatasi jangkauan dan skala bilangan yang sedang direpresentasikan. 3. Representasi floating point memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam jangkauan dan skalanya, hal ini akan mengurangi kecepatan. 3. KODE BINARY Binary atau biner itu pengganti huruf atau abjad dalam bentuk kode angka 1 dan 0. Angka 1 dan 0 itu adalah representasi dari on dan off. Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya. Contohnya: 01000001 = A 01000010 = B 01000011 = C Rumus pasti membaca binner itu seperti ini :  010 di 3 angka pertama dalam binary code itu diberlakukan untuk huruf kapital.  011 di 3 angka pertama dalam binary code itu diberlakukan untuk huruf kecil. Contohnya : 01000001 = A 01100001 = a Dalam kode biner itu diberlakukan juga untuk spasi dan titik: 00100000 = spasi 00101110 = titik Ini contoh tabel kode biner:
  • 9. 11 Simbol Desimal Biner Simbol Desimal Biner A 65 01000001 a 97 01100001 B 66 01000010 b 98 01100010 C 67 01000011 c 99 01100011 D 68 01000100 d 100 01100100 E 69 01000101 e 101 01100101 F 70 01000110 f 102 01100110 G 71 01000111 g 103 01100111 H 72 01001000 h 104 01101000 I 73 01001001 i 105 01101001 J 74 01001010 j 106 01101010 K 75 01001011 k 107 01101011 L 76 01001100 l 108 01101100 M 77 01001101 m 109 01101101 N 78 01001110 n 110 01101110 O 79 01001111 o 111 01101111 P 80 01010000 p 112 01110000 Q 81 01010001 q 113 01110001 R 82 01010010 r 114 01110010 S 83 01010011 s 115 01110011 T 84 01010100 t 116 01110100 U 85 01010101 u 117 01110101 V 86 01010110 v 118 01110110 W 87 01010111 w 119 01110111 X 88 01011000 x 120 01111000 Y 89 01011001 y 121 01111001 Z 90 01011010 z 122 01111010
  • 10. 12 4. KODE PENDETEKSI KESALAHAN Selama pengiriman data baik berupa sinyal digital maupun sinyal analog, data tersebut mengalami perubahan dan kesalahan. Untuk menjaga dan meyakinkan bahwa data yang sedang dikirim akan tiba dengan lengkap dan utuh ke penerima data tersebut, perlu dilakukan pendeteksian kesalahan dan melakukan pembetulan kembali data jika terjadi kesalahan. Kesalahan komunikasi data dapat terjadi karena gangguan pada saluran, sistem pengalihan, radiasi gelombang, crosstalk, dsb. Ada beberapa kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengiriman frame-frame data, yaitu sebagai berikut :  P0 = Probabilitas kesalahan bit tunggal yang disebut dengan bit error rate  P1 = Probabilitas frame yang diterima tanpa adanya kesalahan  P2 = Probabilitas frame diterima dengan kesalahan tetapi tidak terdeteksi  P3 = Probabilitas frame diterima dengan kesalahan tetapi terdeteksi a. Tipe-Tipe Kesalahan Pada sistem transmisi digital kesalahan terjadi ketika bit berubah di antara transmisi dan penerimaan; yakni, biner 1 ditransmisikan dan biner 0 diterima, atau biner 0 ditransmisikan dan biner 1 diterima. Dua tipe kesalahan yang umum dapat terjadi; kesalahan bit-tunggal dan ledakan kesalahan. Kesalahan bit-tunggal adalah kondisi kesalahan yang terisolasi yang mengubah satu bit, tetapi tidak mempengaruhi bit yang terdekat. Ledakan kesalahan dengan panjang B adalah sederetan bit B di mana bit pertama dan terakhir serta jumlah bit menengah diterima dalam kesalahan. Lebih tepatnya, IEEE Stddan ITU-T Recommendation Q.9 mendefinisikan kedua ledakan kesalahan sebagai berikut. Ledakan kesalahan: grup bit di mana dua bit mengalami kesalahan berturut-turut selalu dipisahkan kurang dari sejumlah x bit yang benar. Bit yang mengalami kesalahan terakhir
  • 11. 13 dalam ledakandan bit pertama mengalami kesalahan pada ledakan berikutnya dipisahkan oleh x atau lebih bit yang benar. b. Koreksi Kesalahan Deteksi kesalahan merupakan teknik yang bermamfaat, ditemukan dalam protokol data link control, seperti HDLC, dan dalam protokol transpor, seperti TCP. Bagaimanapun juga, koreksi kesalahan menggunakan kode deteksi-kesalahan, membutuhkan blok data yang akan ditransmisikan ulang. Untuk aplikasi nirkabel, pendekatan ini tidaklah mencukupi untuk dua alasan. 1) Laju kesalahan bit pada link nirkabel dapat menjadi dan gattinggi, yang akan menyebabkan sejumlah besar transmisi ulang. 2) Pada beberapa kasus, terutama link satelit, penundaan perambatan sangat lama dibandingkan dengan waktu transmisi de buah frame tunggal. Hasilnya adalah sistem sangat tidak efisien. Oleh karenanya, receiver diharapkan mampu mengkoreksi kesalahan dalam sebuah transmisi yang akan datang berdasarkan bit dalam transmisi tersebut. c. Cek Paritas Metodedeteksi kesalahan dengan menggunakan bit paritas merupakan metode deteksi yang paling sederhana. Pengendalian Kesalahan dengan bit paritas memiliki dua sistem, yaitu paritas karakter dan paritas blok. 1) Paritas Karakte r, pada paritas karakter sebuah bit ditambahkan ke setiap karakter dalam data. Pada rekomendasi ITU-T V4 telah ditentukan bahwa bit paritas diletakkan setelah bit ketujuh dari bit signifikan terbesar sehingga menjadi bit ke delapan. Contoh : 1010000 menjadi 0101000 2) Paritas Blok, dengan menggunakan paritas blok maka efesiensi pendeteksian kesalahan dapat ditingkatkan. Pesan dibagi menjadi sejumlah blok dan setiap blok memiliki karakter pemeriksa blok (blokcheck character) yang ditambahkan padaakhir blok.
  • 12. 14 Skema yang paling sederhana dari deteksi-kesalahan adalah dengan membubuhi sebuah bit paritas pada akhir sebuah blok data. Contoh umumnya adalah transmisi karakter, dimana sebuah bit paritas disertakan pada masing-masing karakter IRA 7-bit. Nilai dari bit ini diplih sehingga karakter memiliki angka genap dari 1 (paritas genap) atau angka ganjil 1 (paritas ganjil). d. Karakter Paritas Paritas merupakan teknik deteksi kesalahan yang biasanya digunakan pada asynchronous link. Hal ini digunakan untuk memverifikasi integritas individu karakter (atau byte) di dalam aliran ditransmisikan. Ketika digunakan, masing-masing karakter dilindungi oleh paritas bit tunggal yang merupakan eksklusiflogi satu semua bit dalam karakter. Dua jenis paritas digunakan: paritas bahkan dimana -1-paritas bit dikirim jika ada bilangan genap dari 1-bit dan aneh yang merupakan kebalikan (yakni 1- paritas-bit akan dikirim saat ada ganjil 1-bit). Paritas bit ditambahkan ke karakter ditransmisikan pada pemancar dan penerima diperiksa di Pada peneri maparitas tersebut dihitung ulang baik menggunakan eksklusif atau penambah atau Finite State Machine (FSM). Implementasi menggunakan gerbang XOR ditampilkan di bawah. Contoh: Paritas juga dapat dihitung dalam perangkat lunak menggunakan shift register untuk menghitung jumlah bit '1 'di setiap byte. Jika dihitung dari paritas karakter yang diterima tidak sesuai dengan nilai bit paritas yang diterima, maka kesalahan paritas dikatakan telah terjadi, dan karakter normal nya akan dihapus. Cek paritas ini mendeteksi jumlah kesalahan aneh yang disalurkan sejumlah kesalahan bahkan tanpa mendeteksi kesalahan.
  • 13. 15 e. Cyclic Redudancy Check (Crc) Satu dari yang paling dan yang paling kuat, dari kode deteksi-kesalahan adalah cyclic redudancy check (CRC) atau cek redudansi siklik. Yang dapat dideskripsikan sebagai berikut. Misalnya terdapat sebuah blok k-bit, atau pesan, sehingga transmitter menghasilkan sebuah deretan (n-k) –bit, dikenal sebagai frame check sequence (FCS) atau urutan cek bingkai, seperti frame hasil, terdiri dari n-bit, dapat dibagi dengan angka yang telah ditentukan. Receiver kemudian membagi frame yang datang dengan angka tersebut dan, jika tidak ada sisa, diasumsikan tidak terjadi kesalahan. Cyclic Redundancy Check (CRC) merupakan sistem dengan penambahan kontrol bit untuk menjamin keamanan data. Kontrol bit dibentuk oleh komputer pengirim bedasarkan atas perhitungan data yang dikirim. Pada prinsipnya, ketika data sampai di komputer penerima maka akan dilakukan perhitungan seperti yang dilakukan oleh komputer pengirim. Jika hasil perhitungan sama maka tidak ada kesalahan dalam pengiriman. Untuk memahami lebih lanjut tentang konsep CRC, sebaiknya pahami terlebih dahulu konsep pembagian modulo 2 serta konsep penjabaran deretan bit menjadi aljabar polinomial. B. MEMORI SISTEM 1. STORAGE SISTEM Computer Data Storage (Penyimpanan Data Komputer) adalah media yang digunakan dengan fungsi untuk menyimpan berbagai macam data digital yang tersedia pada perangkat komputer dengan waktu tertentu sehingga dapat dibaca dan dibuka kembali untuk diproses ulang pada perangkat. Untuk saat ini Media penyimpanan Komputer terbagi menjadi 3 kategori, yaitu Media penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk), Media Penyimpanan Optical (Optical Disk), dan Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage). Dan selanjutnya akan saya bahas ketiga kategori tersebut secara detail, jenis-jenis dan juga contoh dari setiap kategori tersebut.
  • 14. 16 Macam-macam Media Penyimpanan Data a. Penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk) Penyimpanan Magnetik merupakan media penyimpanan yang termasuk ke dalam penyimpanan sekuder (secondary storage) yang paling banyak dipakai pada sistem komputer modern. Kelebihan dan Kekurangan Penyimpanan Magnetik, antara lain:  Kelebihan : Kapasitas penyimpanan pada media ini lebih besar dari media penyimpanan lainnya bahkan sudah mencapai Petabyte dan Kecepatan akses datanya tinggi.  Kekurangan : Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan media penyimpanan lainnya. Cara Kerjanya : (Hanya beberapa) Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ada sebuah read−write head yang ditempatkan di atas permukaan piringan tersebut. Permukaan disk terbagi atas beberapa track yang masih terbagi lagi menjadi beberapa sektor. Cakram fixed−head memiliki satu head untuk tiap−tiap track, sedangkan cakram moving−head (atau sering dikenal dengan nama cakram keras ) hanya memiliki satu head yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari satu track ke track yang lainnya. Macam-macam media dari Magnetik Disk : 1) Disket Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali diperkenalkan. Saat itu hanya bisa membaca (read-only), jadi ketika data tersimpan tidak
  • 15. 17 dapat dimodifikasi maupun dihapus. Ukurannya 8 inch dan dapat menyimpan data sekitar 80kB. Empat tahun kemudian, floppy disk yang sama muncul dan dapat menyimpan data sebanyak 256kB. Selain itu, memiliki kemampuan dapat ditulis kembali (writeable). Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1990 lahir disk dengan ukuran 3 inci yang dapat menyimpan data sekitar 250 MB, atau biasa disebut juga Zip disk. 2) Harddisk Hard disk adalah jenis disk yang bersifat tetap, tidak perlu dikeluar- masukkan sebagaimana disket floppy. Umumnya terbuat dari bahan logam padu yang berbentuk piringan atau pelat. Sebuah hard disk biasanya terdiri dari lebih satu piringan atau lempengan yang dilapisi dengan oksida besi. Cara penyimpanan datanya hampir sama dengan disket floppy. Bahan hard disk yang keras dan kapasitas simpannya yang lebih besar, juga membedakannya dari disket floppy yang bahannya relatif elastis. 3) Flashdisk Flashdisk adalah piranti penyimpan dari floppy drive jenis lain dengan menggunakan kabel interface jenis USB (Universal Serial Bus). Flash drive ini bisa dibaca dan ditulis, sangat praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 50 x 15 x 6 mm. Bahkan untuk saat ini, ukurannya semakin kecil dengan kapasitas yang jauh lebih besar, hingga mencapai 1 TB. 4) Memory Card Media penyimpanan yang banyak dipakai pada peralatan computer dan elektronik, seperti kamera digital, laptop, handphone, ipod serta video gam console 5) ZIP DRIVE Merupakan media penyimpanan magnetic dengan head yang sangat kecil dan dapat menampung data hingga 750 MB. Format ini menjadi yang paling populer di antara produk-produk jenis super-
  • 16. 18 floppy tetapi tidak pernah mencapai status standar untuk menggantikan floppy disk 3,5 inci. Kemudian, CD-RW menggantikan posisi disk Zip, dan perekam CD internal dan eksternal Zip-650 atau Zip-CD tersebut dijual dengan merek Zip. b. Penyimpanan Optical (Optical Disk) Penyimpanan optical adalah media yang menyimpan data komputer yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan laser bertenaga rendah. Kelebihan dan Kekurangan Penyimpana Optical, antara lain:  Kelebihan : Beratnya lebih ringan dari beberapa media penyimanan Magnetic Disk.  Kekurangan : Kapasitas memorinya lebih kecil dari Magnetic Disk dan Jika tergores maka resikonya data tidak akan terbaca. Cara Kerjanya : Media penyimpanan tersebut berputar dengan sangat kencang (putaran tersebut mempengaruhi kecepatan transfer data) dengan membaca data melalui optik yang berada pada perangkat pembacanya. Macam-macam media dari Magnetik Disk : 1) CD CD (compact disk) atau laser optical disk merupakan jenis piringan optik yang pertama kali muncul. Pembacaan dan penulisan data pada piringan ditangani melalui sinar laser. Oleh
  • 17. 19 karena itu kecepatan akses piringan optis jauh lebih tinggi daripada disket. Di pasaran terdapat sedikitnya tiga macam piringan optik berbeda yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan, yaitu CD-ROM, CD-WORM, dan CD-Rewriteable. 2) CD-ROM Dewasa ini compact disk (CD) banyak dipakai untuk media penyimpanan data. CD yang dipakai untuk menyimpan data yang sifatnya read only atau hanya dapat dibaca, namanya dikenal dengan CD-ROM. Pada umumnya produk-produk CD-ROM merupakan suatu pangkalan data (database), yang pengoperasiannya memerlukan paling sedikit seperangkat personal komputer dengan hard disk, CD drive, dan printer bila diperlukan. Data yang disimpan pada CD-ROM dapat berupa teks, grafik, gambar dan sebagainya. CD-ROM sesuai untuk menyimpan informasi yang sifatnya statis seperti arsip, kamus, ensiklopedia dan sebagainya. Sebagai media penyimpan data, CD-ROM memiliki sejumlah keunggulan. 3) WORM CD-WORM kepanjangan dari Write once read many dapat ditulisi melalui komputer. Sesuai dengan namanya, perekaman hanya bissa dilakukan sekali. Sesuda perekaman, isinya tidak dapat diubah. CD ini berguna untuk menyimpan dokumen, rancangan gambar, lagu dan lain-lain yang dimaksudkan sebagai cadangan. CD ini sering dijual dengan label CD-R atau CD-Recordable. 4) CD-RW (Compact Disk Rewiteable) CD-RW Drive menggunakan sinar laser merah untuk menulis informasi dari komputer ke merekam discs, baik CD-R discs, yang tidak dapat dihapus, atau CD-RW discs, yang dapat terhapus dan tercatat sekitar 1000 kali.CD-RW drive yang digunakan untuk membuat CD audio, yang dapat diputar di hampir semua player,
  • 18. 20 atau data discs, yang berguna untuk membuat cadangan atau mentransfer file. 5) DVD (Digital Video Disc) DVD adalah generasi lanjutan dari teknologi penyimpanan dengan menggunakan media optical disc. DVD memiliki kapastias yang jauh lebih besar daripada CD-ROM biasa, yaitu mencapai 9 Gbytes. Teknologi DVD ini sekarang banyak dimanfaatkan secara luas oleh perusahaan musik dan film besar, sehingga menjadikannya sebagai produk elektronik yang paling diminati dalam kurun waktu 3 tahun sejak diperkenalkan pertama kali. Perkembangan teknologi DVD-ROM pun lebih cepat dibandingkan CD-ROM. 1x DVD-ROM memungkinkan rata-rata transfer data 1.321 MB/s dengan rata-rata burst transfer 12 MB/s. c. Penyimpanan Awan (Cloud Storage) Penyimpanan Awan merupakan media yang masih tergolong baru, media ini bersifat online dan tidak menggunakan kapasitas data memori pada perangkat karena mereka menggunakan penyimpanan yang terdapat pada Internet. Kelebihan dan Kekurangan Penyimpanan Awan, antara lain:  Kelebihan : Tidak memerlukan perangkan untuk menyimpan data.  Kekurangan : Sering terjadi kesalahan pada Server dengan resiko data akan hilang dan juga dikenakan akses koneksi data.
  • 19. 21 Cara Kerjanya : Untuk dapat menyimpan data pada media ini kita diharuskan untuk mengunggah file tersebut dan untuk mengambil data kita harus mengunduh file tersebut. 2. HIRARKI MEMORI  Peningkatan waktu akses (access time) memori (semakin ke bawah semakin lambat, semakin ke atas semakin cepat)  Peningkatan kapasitas (semakin ke bawah semakin besar, semakin ke atas semakin kecil)  Peningkatan jarak dengan prosesor (semakin ke bawah semakin jauh, semakin ke atas semakin dekat)  Penurunan harga memori tiap bitnya (semakin ke bawah semakin semakin murah, semakin ke atas semakin mahal) Memori yang lebih kecil, lebih mahal dan lebih cepat diletakkan pada urutan teratas. Sehingga, jika diurutkan dari yang tercepat, maka urutannya adalah sebagai berikut: a. Register Mikroprosesor. Ukurannya yang paling kecil tetapi memiliki waktu akses yang paling cepat, umumnya hanya 1 siklus CPU saja. b. Cache mikroprosesor, yang disusun berdasarkan kedekatannya dengan prosesor (level-1, level-2, level-3, dan seterusnya). Memori cache mikroprosesor dikelaskan ke dalam tingkatan-tingkatannya sendiri:
  • 20. 22 1) Level-1: memiliki ukuran paling kecil di antara semua cache, sekitar puluhan kilobyte saja. Kecepatannya paling cepat di antara semua cache. 2) Level-2: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-1, yakni sekitar 64 kilobyte, 256 kilobyte, 512 kilobyte, 1024 kilobyte, atau lebih besar. Meski demikian, kecepatannya lebih lambat dibandingkan dengan level-1, dengan nilai latency kira-kira 2 kali hingga 10 kali. Cache level-2 ini bersifat opsional. Beberapa prosesor murah dan prosesor sebelum Intel Pentium tidak memiliki cache level-2. 3) Level-3: memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan cache level-2, yakni sekitar beberapa megabyte tetapi agak lambat. Cache ini bersifat opsional. Umumnya digunakan pada prosesor- prosesor server dan workstation seperti Intel Xeon atau Intel Itanium. Beberapa prosesor desktop juga menawarkan cache level- 3 (seperti halnya Intel Pentium Extreme Edition), meski ditebus dengan harga yang sangat tinggi. c. Memori utama, memiliki akses yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan memori cache, dengan waktu akses hingga beberapa ratus siklus CPU, tetapi ukurannya mencapai satuan gigabyte. Waktu akses pun kadang-kadang tidak seragam, khususnya dalam kasus mesin- mesin Non-uniform memory access (NUMA). d. Cakram Magnetis, yang sebenarnya merupakan memori yang digunakan dalam memori utama untuk membantu kerja cakram magnetis. Bagian dari sistem operasi yang mengatur hierarki memori disebut dengan memory manager.Di era multiprogramming ini, memory manager digunakan untuk mencegah satu proses dari penulisan dan pembacaan oleh proses lain yang dilokasikan di primary memory, mengatur swapping
  • 21. 23 antara memori utama dan disk ketika memori utama terlalu kecil untuk memegang semua proses. Tujuan dari manajemen ini adalah untuk:  Meningkatkan utilitas CPU.  Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.  Efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.  Transfer dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien. 3. ORGANISASI DAN OPERASI MEMORI Definisi Organisasi Komputer adalah cara membuat stuktur komputer sebagai suatu rangkaian abstraksi dibuat berdasarkan abstraksi sebelumnya sehingga kompleksitasnya dapat diatasi dan sistem komputer dirancang secara sistematis dan terorganisasi (Andrew S. Tanembaum). Tingkatan bahasa dan mesin virtual yang mencerminkan kemudahan komunikasi antara manusia sebagai pemrogram dengan komponen elektronik dalam sebuah komputer sebagai pelaksana. Prinsip Mesin Multilevel : Semakin tinggi level mesin, semakin mudah cara komunikasinya. Mesin Level “n”: Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk diterjemahkan ke dalam mesin L(n-1) Mesin Level 2 : Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk diterjemahkan ke dalam mesin L1 Mesin Level 1 : Bahasa mesin yang memerlukan interpreter untuk diterjemahkan ke dalam mesin L0. Lingkup rekayasa elektronik, program langsung dijalankan oleh sirkuit elektronik Struktur utama komputer : a. Central Processing Unit (CPU) : Mengontrol operasi komputer dan membentuk fungsi-fungsi pengolahan datanya Memori Utama : Menyimpan data
  • 22. 24 I/O : Memindahkan data antara komputer dengan lingkungan luarnya System interconnection : Beberapa mekanisme komunikasi antara CPU, memori utama dan I/O Struktur utama CPU, antara lain: 1) Control Unit : Mengontrol operasi CPU dan pada gilirannya mengontrol komputer. 2) Arithmetic and Logic Unit (ALU) : Membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer. 3) Register : Sebagai penyimpan internal bagi CPU. 4) CPU interconnection : Sejumlah mekanisme komunikasi antara Control Unit, ALU, dan register-register. Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu: Operasi pembacaan instruksi (fetch) operasi pelaksanaan instruksi (execute) Siklus instruksi yang terdiri dari siklus fetch dan siklus eksekusi. Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori. Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi. Instruksi – instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR). Instruksi dalam bentuk kode–kode binner yang dapat diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan. Siklus Fetch – Eksekusi.
  • 23. 25 Memori adalah bagian dari komputer tempat program – program dan data – data disimpan. Beberapa pakar komputer (terutama dari Inggris) menggunakan istilah store atau storage untuk memori, meskipun kata storage sering digunakan untuk menunjuk ke penyimpanan disket. Tanpa sebuah memori sebagai tempat untuk mendapatkan informasi guna dibaca dan ditulis oleh prosesor maka tidak akan ada komputer – komputer digital dengan system penyimpanan program. b. Operasi Memori Operasi memori berfungsi untuk merepresentasikan bilangan biner 1 atau 0. 1) Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi (sedikitnya satu kali). 2) Sel memori mempunyai kemampuan untuk dibaca. Umumnya operasi memori mempunyai tiga terminal fungsi yang mampu membawa sinyal listrik. Terminal select berfungsi memilih operasi tulis atau baca. Untuk penulisan, terminal lainnya menyediakan sinyal listrik yang men-set keadaan sel brnilai 1 atau 0, sedangkan untuk operasi pembacaan, terminal ini digunakan sebagai keluaran. Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Sebenarnya terdapat beberapa macam memori internal, yaitu register yang terdapat di dalam prosesor, cache memori dan memori utama berada di luar prosesor. Sedangkan memori eksternal adalah memori yang diakses prosesor melalui piranti I/O, seperti disket dan hardisk.
  • 24. 26 CPU dan rangkaian memori di-interkoneksi-kan dengan bus alamat dan bus data. Bus alamat digunakan untuk menentukan lokasi memori yang mana yang akan diakses, dan bus data digunakan untuk mengirim informasi baik dari CPU ke lokasi memori dan sebaliknya. Dalam arsitektur implementasi Motorola ini terdapat beberapa memori spesial yang disebut dengan register CPU yang terletak di dalam CPU itu sendiri. tetapi register ini terjalur langsung di dalam CPU dan bukan bagian dari memori konvensional mikrokontroler. CPU menganggap semua lokasi memori sebagai satu kesatuan walaupun di dalamnya terdapat instruksi program, data variabel, maupun kontrol input-output (I/O). Teknik semacam ini yang disebut dengan memory- mapped I/O. Artinya, semua piranti input-output dari sistem mikrokontroler memiliki alamat tersendiri yang ikut dipetakan dalam peta memori, sehingga dianggap sebagai bagian dari memori itu sendiri