SlideShare a Scribd company logo
1
Bab9
Sistem File
POKOK BAHASAN:
Konsep File
Metode Akses
Struktur Direktori
File System Mounting
File Sharing
Proteksi
TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
Memahami konsep file
Memahami metode akses file dan penyimpan sekunder
Memahami struktur file dan direktori
Memahami proses mounting pada sistem file
Memahami proteksi pada file
9.1 KONSEP FILE
File adalah unit penyimpan logika yang diabstraksi sistem operasi dari
perangkat penyimpan. File berisi informasi yang disimpan pada penyimpan sekunder
(seperti magnetic disk, magnetic tape dan optical disk). Informasi dalam file
didefinisikan oleh pembuatnya. Sebuah file mempunyai struktur tertentu tergantung
BAB 9 SISTEM FILE 2
tipenya. Tipe file terdiri dari data baik data numeric, karakter maupun binary serta
program misalnya source program, object program dan executable program.
9.1.1 Atribut File
Sebuah file mempunyai atribut yg berbeda antara sistem operasi satu dengan
lainnya, tetapi secara umum terdiri dari :
• Nama, informasi disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca manusia
• Tipe, diperlukan sistem yang mendukung tipe yang berbeda.
• Lokasi, pointer ke lokasi file pada perangkat.
• Ukuran, ukuran file saat ini.
• Proteksi, mengontrol siapa yang dapat membaca, menulis dan mengeksekusi.
• Waktu, tanggal dan identifikasi user, data untuk monitoring proteksi, sekuriti
dan penggunaan.
Informasi file disimpan dalam struktur direktori yang diatur oleh disk.
9.1.2 Operasi pada File
Sebagai tipe data abstrak, perlu didefinisikan operasi yang dapat dibentuk oleh
file. Terdapat enam operasi dasar yg disediakan sebagai sistem call yaitu :
• Membuat file (create)
• Menulis file (write)
• Membaca file (read)
• Reposisi dalam file (file seek)
• Menghapus file (delete)
• Memotong file (truncate)
• Open(Fi) mencari struktur direktori untuk entry Fi dan memindahkan isi entry ke
memori.
• Close (Fi) memindahkan isi entry Fi di memori ke struktur direktori pada disk.
Operasi tambahan yang biasanya dilakukan terhadap file adalah :
• Menambah (append) informasi baru pada akhir file yang sudah ada
• Mengubah nama (rename) file yang sudah ada
• Membuat duplikasi (copy) file
BAB 9 SISTEM FILE 3
Kebanyakan operasi file melibatkan pencarian direktori untuk masukan yang
berhubungan dengan file. Untuk menghindari pencarian tetap, beberapa sistem akan
membuka file bila file tersebut aktif pertama kali. Sistem operasi menyimpan tabel
kecil yang berisi informasi tentang semua file yang terbuka (open-file table). Bila file
tidak digunakan lagi, dilakukan penutupan oleh proses dan sistem operasi memindahkan
file dari open-file table.
Beberapa informasi yang berkaitan dg pembukaan file yaitu
• Pointer file.
• Jumlah file yang dibuka.
• Lokasi file pada disk.
9.1.3 Tipe File
Salah satu pertimbangan penting dalam merancang sistem file dan keseluruhan
sistem operasi adalah apakah sistem operasi mengenali dan mendukung sistem file.
Bila sistem operasi mengenali tipe suatu file, maka dapat dilakukan operasi terhadap file
3
6
1
5
4
2
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Proses A
Memori virtual
Proses B
Memori virtual
Memori fisik
1 2 3 4 5 6
File disk
Gambar 9-1 : Pemetaan file ke memori
BAB 9 SISTEM FILE 4
dengan cara yang rasional. Misalnya user yang mencoba mencetak file executable dapat
dicegah oleh sistem operasi karena file adalah program binary.
Teknik yg umum untuk implementasi tipe file adalah memasukkan tipe file
sebagai bagian dari nama file. Nama file dibagi menjadi dua bagian yaitu nama dan
extension (seperti pada MS-DOS) seperti pada Gambar 9-2. Setiap file mempunyai
atribut pembuat berisi nama dari program yang membuatnya (seperti pada MS-
Windows / Apple Macintosh). Atribut ini di-set oleh sistem operasi saat menggunakan
system call create. Bila user membuka file tersebut dengan melakukan double-clicking
mouse pada icon dari file tsb, program yang dibuat ditampilkan otomatis.
Gambar 9-2 : Tipe File
BAB 9 SISTEM FILE 5
UNIX menggunakan magic number yang disimpan pada awal file untuk
mengindikasikan tipe file berupa program executable, batch file (shell script), file
postscript dan lain-lain. Tidak semua file mempunyai magic number, sehingga
informasi tipe tidak dapat digambarkan. UNIX tidak menyimpan nama dari program
pembuatnya. UNIX juga mengijinkan nama extension dari file tersembunyi, sehingga
user dapat menentukan tipe file sendiri dan tidak tergantung pada sistem operasi.
9.1.4 Struktur File
Tipe file juga digunakan untuk untuk menunjukkan struktur internal dari file.
File tertentu harus konfirmasi ke struktur yang dibutuhkan yang dimengerti oleh sistem
operasi. Misalnya sistem operasi membutuhkan file executable yang mempunyai
struktur khusus sehingga dapat menentukan dimana letak memory dan lokasi dari
instruksi pertama.
Beberapa sistem operasi menggunakan sekumpulan sistem pendukung struktur
file dg sejumlah operasi khusus untuk manipulasi file dengan struktur tersebut. Hal ini
menjadi kelemahan pada sistem operasi yang mendukung struktur file lebih dari satu.
Jika sistem operasi menentukan 10 struktur file berbeda, maka perlu menyertakan kode
untuk mendukung struktur file tersebut. Setiap file perlu dapat didefinisikan sebagai
satu dari tipe file yang didukung oleh sistem operasi.
Beberapa sistem operasi seperti UNIX dan MS-DOS hanya mendukung
sejumlah struktur file. UNIX menentukan setiap file merupakan deret 8 bit byte dan bit
tersebut tidak di terjemahkan oleh sistem operasi. Skema ini mempunyai fleksibilitasi
maksimum, tetapi sedikit dukungan. Setiap program aplikasi harus mnyertakan kode
sendiri untuk menterjemahkan file input ke dalam struktur yang tepat. Setidaknya
semua SO harus mendukung sedikitnya satu struktur file executable sehingga sistem
dapat load dan menjalankan program
9.1.5 Struktur File Internal
Secara internal, sistem disk mempunyai ukuran blok yang ditentukan oleh
ukuran sebuah sector. Semua disk I/O dibentuk dalam unit satu blok (physical record)
yang berukuran sama. Ukuran physical record tidak tepat dg panjang logical record.
Logical record mempunyai panjang yang bervariasi. Solusinya adalah dengan
BAB 9 SISTEM FILE 6
mengirim sejumlah logical record ke blok fisik. Ukuran logical record, ukuran blok
fisik dan teknik pengiriman menentukan berapa banyak logical record yang berada pada
blok fisik. Pengiriman dapat dilakukan oleh program aplikasi user atau sistem operasi.
File merupakan deretan blok-blok. Semua fungsi dasar I/O dioperasikan pada
blok-blok tersebut. Konversi dari logical record ke blok fisik berhubungan dg
perangkat lunak sederhana.
9.2 METODE AKSES
File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses
dan dibaca ke memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file yaitu
akses berurutan (sequential access), akses langsung (Direct access atau relative access)
dan metode akses lain.
9.2.1 Akses Berurutan (Sequential Access)
Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file
diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses
ini berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequential-
access atau random-access.
Operasi pada akses berurutan terdiri dari :
read next
write next
reset
no read after last write (rewrite)
Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer
yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material
pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program
untuk meloncat maju atau mundur ke n record.
BAB 9 SISTEM FILE 7
9.2.2 Akses Langsung (Direct Access)
File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan
program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode
akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke
sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.
Operasi pada akses langsung terdiri dari :
read n
write n
position to n
read next
write next
rewrite n
Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor
blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke
awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut
aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem
operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari
sistem file yang bukan bagian dari file tersebut.
Tidak semua sistem operasi menggunakan baik akses berurutan atau akses
langsung untuk file. Beberapa sistem hanya menggunakan akses berurutan, beberapa
sistem lain menggunakan akses langsung. Untuk mengubah akses berurutan ke akses
langsung bukan sesuatu hal yang sulit seperti pada Gambar 9-4.
Gambar 9-3 : Akses file berurutan
BAB 9 SISTEM FILE 8
9.2.3 Metode Akses Lain
Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access.
Metode tambahan ini biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti
indeks pada bagian akhir buku, berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan
masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk
mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat.
File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi
terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat
indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang
menunjuk ke data item aktual. Bentuk pengaksesan secara berindeks diilustrasikan pada
Gambar 9-5.
Gambar 9-4 : Mengubah akses berurutan menjadi akses langsung
Gambar 9-5 : Contoh indeks dan file relatif
BAB 9 SISTEM FILE 9
9.3 STRUKTUR DIREKTORI
Direktori adalah kumpulan titik yang berisi informasi tentang semua file
(Gambar 9-6). Beberapa sistem menyimpan ratusan file pada disk ratusan gigabyte.
Untuk mengatur semua data menggunakan organisasi yg dilakukan dalam dua bagian.
Pertama, system file dipecah ke dalam partisi, yang disebut juga “minidisk”
(pada mesin IBM) atau “volume” (pada mesin PC dan Macintosh). Setiap disk pada
sistem berisi sedikitnya satu partisi, merupakan struktur low-level dimana file dan
direktori berada. Terkadang, partisi digunakan untuk menentukan beberapa daerah
terpisah dalam satu disk, yang diperlakukan sebagai perangkat penyimpan yang
terpisah. Sistem lain menggunakan partisi yang lebih besar dari sebuah disk untuk
mengelompokkan disk ke dalam satu struktur logika.
Kedua, setiap partisi berisi informasi mengenai file di dalamnya. Informasi ini
disimpan pada entry dalam “device directory atau volume table of contents”. Perangkat
direktori (atau direktori) menyimpan informasi seperi nama, lokasi, ukuran dan tipe
untuks semua file dari partisi tersebut. Organisasi file yang umum dapat dilihat pada
Gambar 9-7.
F1 F 2 F 3 F 4
F n
direktori
file
Gambar 9-5 : Direktori
BAB 9 SISTEM FILE 10
Informasi yang terdapat pada direktori adalah
• Nama
• Tipe
• Alamat
• Panjang saat ini
• Panjang maksimum
• Tanggal akses terakhir
• Tanggal perubahan terakhir
• ID pemilik
• Informasi proteksi
Beberapa operasi yang dibentuk pada direktori adalah :
• Mencari file (search)
• Membuat file (create)
• Menghapus file (delete)
• Mendaftar suatu direktori (list)
• Mengubah nama file (rename)
• Melintasi sistem file (traverse)
Gambar 9-7 : Organisasi sistem file
BAB 9 SISTEM FILE 11
Organisasi file dan direktori disarankan yang seefisien mungkin sehingga dapat
menempatkan file dengan cepat. Selain itu dalam penamaan file dan direktori harus
nyaman untuk user. Dua user dapat memberikan nama file yang sama. File yang sama
dapat mempunyai beberapa nama. Dalam organisasi file dan direktori juga perlu
dilakukan pengelompokan file berdasarkan property, misalnya semua program Java,
game dan lain-lain.
9.3.1 Direktori Satu Level
Direktori ini hanya terdiri dari satu direktori untuk setiap user (Gambar 9-8).
Pada direktori jenis ini terjadi permasalahan penamaan dan pengelompokan berdasarkan
user.
9.3.2 Direktori Dua Level
Direktori ini terdiri dari dua level yang memisahkan direktori untuk setiap user
(Gambar 9-9). Setiap file diberi nama path, dapat mempunyai nama file yang sama
untuk user yang berbeda, mempunyai kapabilitas pencarian, tetapi belum dilakukan
pengelompokan.
Gambar 9-8 : Direktori satu level
Gambar 9-9 : Direktori dua level
BAB 9 SISTEM FILE 12
9.3.3 Direktori Berstruktur Pohon
Direktori berstruktur pohon merupakan struktur direktori yang biasa digunakan.
Pohon mempunyai direktori root. Setiap file pada sistem mempunyai nama path yang
unik (Gambar 9-10).
Pada direktori ini pencarian file dan direktori lebih efisien, mengelompokkan
file dan dapat mengakses direktori dan sub direktori.
Sebuah direktori atau subdirektori berisi kumpulan file atau sub direktori.
Sebuah direktori merupakan file yang diperlakukan dengan cara khusus. Semua
direktori mempunyai format internal yang sama. Satu bit dalam setiap masukan
direktori merupakan masukan sebagai file (0) atau sebagai subdirektori (1).
Sistem call khusus digunakan untuk membuat dan menghapus direktori. Nama
path dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu nama path “absolut” dan “relatif”. Pada saat
membuat file baru akan dilakukan pada current directory. Demikian juga pada saat
membuat direktori baru.
Gambar 9-10 : Direktori berstruktur pohon
BAB 9 SISTEM FILE 13
9.3.4 Direktori Acyclic Graph
Struktur tree melarang menggunakan bersama-sama file dan direktory. Pada
direktori acyclic graph memungkinkan direktori mempunyai subdirektori dan file yang
digunakan bersama-sama. File dan subdirektori yang sama mungkin berada pada dua
direktori yang berbeda (Gambar 9-11).
Direktori acyclic graph diimplementasikan dalam beberapa cara. Cara yang
umum, pada beberapa system UNIX, adalah membuat entry direktori baru yang disebut
link. Sebuah link berupa sebuah pointer ke file atau subdirektori lain. Sebuah link
dapat diimplementasikan sebagai nama path absolut atau relatif (sebuah symbolic link).
Sebuah link berbeda dari direktory asal. Link diindentifikasi oleh format pada direktory
entry dan memberi nama pointer secara tak langsung. Pendekanan lain dengan
menduplikasi semua informasi pada direktori yang digunakan bersama-sama sehingga
kedua entri identik dan sama. Cara ini menyebabkan informasi asli dan duplikasi tidak
dapat dibedakan
Permasalahan mendasar adalah memelihara konsistensi jika file dimodifikasi.
Struktur direktori acyclic-graph lebih fleksibel daripada struktur pohon, tetapi lebih
Gambar 9-11 : Direktori acyclic graph
BAB 9 SISTEM FILE 14
kompleks. Sebuah file mungkin mempunyai lebih dari satu nama path, konsekuensinya,
nama file yang berbeda harus merujuk ke file yang sama. Jika mencoba melintasi
keseluruhan sistem file (misalnya untuk akumulasi statistik pada semua file) struktur
sharing tidak boleh dilintasi lebih dari satu kali.
Masalah lainnya melibatkan penghapusan. Kapan ruang yang sudah
dialokasikan untuk file yang digunakan bersama-sama dapat di dealokasi dan digunakan
lagi. Pendekatan lain untuk penghapusan adalah menyediakan file sampai semua acuan
dihapus.
9.4 FILE SYSTEM MOUNTING
Suatu sistem file harus di-mount sebelum diakses. File yang tidak di-mount
seperti Gambar 9-12 akan dilakukan proses mounting pada mount point (Gambar 9-13)
Gambar 9-12: (a) Sistem eksis (b) partisi yang tidak di-mount
BAB 9 SISTEM FILE 15
9.5 PROTEKSI
Informasi yang disimpan dalam system komputer harus diproteksi dari
kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak benar (protection).
Reliability biasanya dilakukan dengan duplikasi copy dari file. Beberapa sistem
komputer mempunyai sistem yang secara otomatis (atau melalui intervensi operator
komputer) menduplikasi file ke tape secara regular dari sistem file yang secara tiba-tiba
dihapus. Protection, sebaliknya, dapat dilakukan dalam beberapa cara.
9.5.1 Tipe Akses
Mekanisme proteksi dengan tipe akses file terbatas yang dapat dibuat. Akses
diperbolehkan atau tidak tergantung beberapa faktor, satu diantaranya permintaan tipe
akses. Beberapa operasi yang disediakan :
• Membaca dari file (read)
• Menulis ke file (write)
• Menjalankan file (execute)
• Menambah isi file (append)
• Menghapus file (delete)
Gambar 9-13 : Mount point
BAB 9 SISTEM FILE 16
• Melihat nama dan atribut file (list)
Operasi yang lain, seperti pemberian nama, meng-copy atau mengubah file,
juga harus dikontrol. Untuk beberapa alasan, fungsi level lebih tinggi (seperti
mengcopy) diimplementasikan oleh system program yang menggunakan system call
level lebih rendah. Proteksi disediakan hanya pada level lebih rendah. Sebagai contoh,
meng-copy file diimplementasikan dengan deretan permintaan membaca. Dalam hal ini
user dengan akses read dapat menyebabkan file di-copy, dicetak dan lain-lain.
9.5.2 Access List dan Group
Pendekatan permasalahan proteksi yang sering digunakan adalah dengan
membuat akses secara dependent pada identifikasi user. Skema umum untuk
implementasi akses identity-dependent dengan menghubungkan masing-masing file dan
direktori dg sebuah access list yang menentukan nama user dan tipe akses yang
diijinkan untuk setiap user.
Bila user meminta akses ke file khusus, sistem operasi memeriksa access list.
Jika user tersebut terdaftar, akses diijinkan, sebaliknya terjadi protection violation dan
dilarang mengakses file.
Masalah pokok dengan access list adalah ukuran. Jika ingin mengijinkan user
membaca file, harus didaftar semua user dengan akses read. Teknik ini mempunyai dua
konsekuensi yaitu membangun sebuah daftar mungkin kesulitan dan directory entry
yang sebelumnya mempunyai ukuran tetap sekarang menjadi ukuran bervariasi,
sehingga muncul permasalahan manajemen ruang.
Masalah ini dipecahkan dengan melakukan pengetatan terhadap access list.
Beberapa system memperkenalkan tiga klasifikasi user :
• Owner. User yang membuat file
• Group. Kumpulan user yang menggunakan file bersama-sama dan memerlukan
akses yang sama
• Universe. Semua user lain dalam system.
Agar sistem diatas bekerja dg baik, keanggotaan group harus dikontrol secara
ketat. Sebagai contoh, dalam sistem UNIX, group dapat dibuat dan dimodifikasi hanya
oleh manager (superuser).
BAB 9 SISTEM FILE 17
9.5.3 Contoh Proteksi : UNIX
Pada sistem UNIX, proteksi direktori ditangani sama dengan proteksi file,
misalnya, diasosiasikan dengan setiap subdirektory menggunakan owner, group dan
universe (others) sebagai 3 bit RWX.
Informasi yang terdapat pada file dari kiri ke kanan terdiri dari proteksi file atau
direktori, jumlah link ke file, nama pemilik, nama group, ukuran file dalam byte,
tanggal membuat, nama file (Gambar 9-14).
RINGKASAN:
LATIHAN SOAL :
1. Apakah keuntungan dan kerugian menyimpan nama pembuat program pada atribut
file (seperti pada SO Machintosh)
2. Terdapat beberapa metode akses misalnya sequential access dan direct access.
Jelaskan !
3. Sebutkan dan jelaskan Tree-structured directory dan acyclic-graph directory
4. Diketahui sebuah system mendukung 5000 user. Misalnya akan mengijinkan 4990
user dapat mengakses sebuah file. Bagaimana spesifikasi proteksi pada UNIX ?
-rw-rw-r-- 1 pbg staff 31200 Sep 3 08:30 intro.ps
drwx------ 5 pbg staff 512 Jul 8 09:33 private/
drwxrwxr-x 2 pbg staff 512 Jul 8 09:35 doc/
drwxrwx--- 2 pbg student 512 Aug 3 14:13 student-proj/
-rw-r—-r-- 1 pbg staff 9423 Feb 24 1993 program.c
-rwxr-xr-x 1 pbg staff 20471 Feb 24 1993 program
drwx—-x--x 4 pbg faculty 512 Jul 31 10:31 lib/
drwx------ 3 pbg staff 1024 Aug 29 06:52 mail/
drwxrwxrwx 3 pbg staff 512 Jul 8 09:35 test/
Gambar 9-14 : Proteksi file dan direktori pada UNIX

More Related Content

What's hot

BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEB
BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEBBAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEB
BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEBTeukuMahawira
 
Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Deka M Wildan
 
PHP CRUD Database Mysql
PHP CRUD Database MysqlPHP CRUD Database Mysql
PHP CRUD Database MysqlYusuf A.H.
 
Model data relasional (3)
Model data relasional (3)Model data relasional (3)
Model data relasional (3)Fariszal Nova
 
Bahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataBahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataIgun
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis DataSherly Uda
 
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPTugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPRobby Firmansyah
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi keyRenol Doang
 
implementasi sistem file
implementasi sistem fileimplementasi sistem file
implementasi sistem fileHabibi Habibi
 
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...Devi Apriansyah
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)Kelinci Coklat
 
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)Rakhmat Dedi Gunawan
 
Bab 1 pendahuluan weka
Bab 1 pendahuluan wekaBab 1 pendahuluan weka
Bab 1 pendahuluan wekaMedika Risna
 
08 shared data dan transaction
08 shared data dan transaction08 shared data dan transaction
08 shared data dan transactionAlvin Setiawan
 
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TI
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TIPELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TI
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TIBrader Kampus
 
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)EM Nasrul
 

What's hot (20)

BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEB
BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEBBAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEB
BAB V - FORMAT KAITAN DAN FORMULIR PADA HALAMAN WEB
 
Modul basis data (database)
Modul basis data (database)Modul basis data (database)
Modul basis data (database)
 
PHP CRUD Database Mysql
PHP CRUD Database MysqlPHP CRUD Database Mysql
PHP CRUD Database Mysql
 
Model data relasional (3)
Model data relasional (3)Model data relasional (3)
Model data relasional (3)
 
Bahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis DataBahan Ajar Basis Data
Bahan Ajar Basis Data
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis Data
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IPTugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
Tugas 2 Rangkuman OSI Layer & TCP/IP
 
7 pengembangan sistem
7 pengembangan sistem7 pengembangan sistem
7 pengembangan sistem
 
6. organisasi multi key
6. organisasi multi key6. organisasi multi key
6. organisasi multi key
 
Penjelasan Program
Penjelasan ProgramPenjelasan Program
Penjelasan Program
 
implementasi sistem file
implementasi sistem fileimplementasi sistem file
implementasi sistem file
 
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...
Laporan praktikum modul 2 (membuat table, primary key,foreign key menggunakan...
 
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)4.2. Operasi Dasar Singly Linked List  2 (primitive list)
4.2. Operasi Dasar Singly Linked List 2 (primitive list)
 
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)
Modul PBO Bab-06 - Polimorfisme (Polymorphism)
 
Bab 1 pendahuluan weka
Bab 1 pendahuluan wekaBab 1 pendahuluan weka
Bab 1 pendahuluan weka
 
08 shared data dan transaction
08 shared data dan transaction08 shared data dan transaction
08 shared data dan transaction
 
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TI
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TIPELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TI
PELANGGARAN KODE ETIK BIDANG TI
 
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)
IT BSC and Strategic Alignment Model (SAM)
 
Inheritance
InheritanceInheritance
Inheritance
 

Viewers also liked

Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaRenol Doang
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMuhsin Hariyanto
 
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbuka
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbukaTermodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbuka
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbukajayamartha
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Pengurangan [Gasing]
Pengurangan [Gasing]Pengurangan [Gasing]
Pengurangan [Gasing]Arif Rohmadi
 
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++Muhammad Iqbal
 
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem Operasi
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem OperasiLaporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem Operasi
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem OperasiAMJ Premium Fashion
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.kana rozi
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMuhsin Hariyanto
 
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1Achmad Solichin
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanEla Suryani
 
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO..... ..
 
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen no.24 2007 standar sarana prasaranaMA'ARIF NU CILACAP
 

Viewers also liked (20)

Model penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck smaModel penil rev 18102013 lck sma
Model penil rev 18102013 lck sma
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
 
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbuka
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbukaTermodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbuka
Termodinamika (1- 2) h sistem_tertutup_dan_terbuka
 
Kebolehan melihat pinangan
Kebolehan melihat pinanganKebolehan melihat pinangan
Kebolehan melihat pinangan
 
eshwer resume (3)
eshwer resume (3)eshwer resume (3)
eshwer resume (3)
 
презентация Japan
презентация Japanпрезентация Japan
презентация Japan
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Pengurangan [Gasing]
Pengurangan [Gasing]Pengurangan [Gasing]
Pengurangan [Gasing]
 
Managemen Proses
Managemen ProsesManagemen Proses
Managemen Proses
 
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++
Pengurangan & Penjumlahan Matriks Array Menggunakan C++
 
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem Operasi
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem OperasiLaporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem Operasi
Laporan Praktikum Aplikasi Komputer Sistem Operasi
 
Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.Kurikulum 2013 doc.
Kurikulum 2013 doc.
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allah
 
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
 
Jembatan keledai Biologi Fisika Kimia
Jembatan keledai Biologi Fisika KimiaJembatan keledai Biologi Fisika Kimia
Jembatan keledai Biologi Fisika Kimia
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...
solucion de evidencia 2.3 a world of differences and similarities: ENGLISH DO...
 
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana7.permen  no.24 2007 standar sarana prasarana
7.permen no.24 2007 standar sarana prasarana
 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
 

Similar to 9.sistem file

Sistem operasi Sistem file
Sistem operasi Sistem fileSistem operasi Sistem file
Sistem operasi Sistem fileandrew6702
 
Sistem operasi kelompok 6 - sistem file
Sistem operasi   kelompok 6 - sistem fileSistem operasi   kelompok 6 - sistem file
Sistem operasi kelompok 6 - sistem fileandrew6702
 
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi   kelompok 6 - Sistem FileSistem operasi   kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem Fileandrew6702
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Mrirfan
 
Sistem berkas lr
Sistem berkas lrSistem berkas lr
Sistem berkas lrLeonardo024
 
Helen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen FileHelen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen Filebelajarkomputer
 
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem fileAlvin Setiawan
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen Filebelajarkomputer
 
Manajemen file windows
Manajemen file windowsManajemen file windows
Manajemen file windowsdimas wahab
 
42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkasAbdulRahman1543
 
Part iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rinaPart iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rinagoldenskyer
 
Bernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen FileBernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen Filebelajarkomputer
 

Similar to 9.sistem file (20)

Sb1
Sb1Sb1
Sb1
 
Komputer
KomputerKomputer
Komputer
 
Sistem operasi Sistem file
Sistem operasi Sistem fileSistem operasi Sistem file
Sistem operasi Sistem file
 
Sistem operasi kelompok 6 - sistem file
Sistem operasi   kelompok 6 - sistem fileSistem operasi   kelompok 6 - sistem file
Sistem operasi kelompok 6 - sistem file
 
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi   kelompok 6 - Sistem FileSistem operasi   kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem File
 
Arsip akses materi2
Arsip akses materi2Arsip akses materi2
Arsip akses materi2
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1
 
Sistem berkas lr
Sistem berkas lrSistem berkas lr
Sistem berkas lr
 
Helen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen FileHelen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen File
 
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file
2 ka24 sistem operasi- 2ka24_sistem operasi- materi sistem file
 
Manajemen File
Manajemen FileManajemen File
Manajemen File
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen File
 
Pengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkasPengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkas
 
Manajemen file windows
Manajemen file windowsManajemen file windows
Manajemen file windows
 
42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Part iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rinaPart iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rina
 
Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)
 
Bernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen FileBernis Sagita - Manajemen File
Bernis Sagita - Manajemen File
 
Sistem Operasi
Sistem OperasiSistem Operasi
Sistem Operasi
 

More from Renol Doang

Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanRenol Doang
 
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automataRenol Doang
 
3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequentialRenol Doang
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Renol Doang
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequentialRenol Doang
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan mergeRenol Doang
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)Renol Doang
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input outputRenol Doang
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahRenol Doang
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuRenol Doang
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Renol Doang
 
Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013Renol Doang
 
Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013Renol Doang
 
Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013Renol Doang
 
Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013Renol Doang
 

More from Renol Doang (20)

Eliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordanEliminasi gauss-jordan
Eliminasi gauss-jordan
 
Snort
SnortSnort
Snort
 
Teori bahas automata
Teori bahas automataTeori bahas automata
Teori bahas automata
 
Praktikum4 9
Praktikum4 9Praktikum4 9
Praktikum4 9
 
3.organisasi sequential
3.organisasi sequential3.organisasi sequential
3.organisasi sequential
 
Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9Mana jemen proyek bab 9
Mana jemen proyek bab 9
 
5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential5. organisasi indeks sequential
5. organisasi indeks sequential
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
7 sort dan merge
7 sort dan merge7 sort dan merge
7 sort dan merge
 
I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)I pv6(internet protokol)
I pv6(internet protokol)
 
Permen 45 2010
Permen 45 2010Permen 45 2010
Permen 45 2010
 
8 pengenalan input output
8 pengenalan input output8 pengenalan input output
8 pengenalan input output
 
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariahMakalah sistem informasi bisnis bank syariah
Makalah sistem informasi bisnis bank syariah
 
Manajemen umum
Manajemen umumManajemen umum
Manajemen umum
 
Cara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntuCara instalasi-linux-ubuntu
Cara instalasi-linux-ubuntu
 
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
Petunjuk pelaksanaan pemesanan dan pembayaran buku k 13
 
Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013Pedoman opsi 2013
Pedoman opsi 2013
 
Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013Panduan osk prov_2013
Panduan osk prov_2013
 
Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013Pedoman fls2 n_2013
Pedoman fls2 n_2013
 
Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013Pedoman o2 sn_2013
Pedoman o2 sn_2013
 

Recently uploaded

PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024AndrianiWimarSarasWa1
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaagusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docxRinawatiRinawati10
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxmuhammadyudiyanto55
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfpkbmattariqpaud
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 

Recently uploaded (20)

PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 

9.sistem file

  • 1. 1 Bab9 Sistem File POKOK BAHASAN: Konsep File Metode Akses Struktur Direktori File System Mounting File Sharing Proteksi TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami konsep file Memahami metode akses file dan penyimpan sekunder Memahami struktur file dan direktori Memahami proses mounting pada sistem file Memahami proteksi pada file 9.1 KONSEP FILE File adalah unit penyimpan logika yang diabstraksi sistem operasi dari perangkat penyimpan. File berisi informasi yang disimpan pada penyimpan sekunder (seperti magnetic disk, magnetic tape dan optical disk). Informasi dalam file didefinisikan oleh pembuatnya. Sebuah file mempunyai struktur tertentu tergantung
  • 2. BAB 9 SISTEM FILE 2 tipenya. Tipe file terdiri dari data baik data numeric, karakter maupun binary serta program misalnya source program, object program dan executable program. 9.1.1 Atribut File Sebuah file mempunyai atribut yg berbeda antara sistem operasi satu dengan lainnya, tetapi secara umum terdiri dari : • Nama, informasi disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca manusia • Tipe, diperlukan sistem yang mendukung tipe yang berbeda. • Lokasi, pointer ke lokasi file pada perangkat. • Ukuran, ukuran file saat ini. • Proteksi, mengontrol siapa yang dapat membaca, menulis dan mengeksekusi. • Waktu, tanggal dan identifikasi user, data untuk monitoring proteksi, sekuriti dan penggunaan. Informasi file disimpan dalam struktur direktori yang diatur oleh disk. 9.1.2 Operasi pada File Sebagai tipe data abstrak, perlu didefinisikan operasi yang dapat dibentuk oleh file. Terdapat enam operasi dasar yg disediakan sebagai sistem call yaitu : • Membuat file (create) • Menulis file (write) • Membaca file (read) • Reposisi dalam file (file seek) • Menghapus file (delete) • Memotong file (truncate) • Open(Fi) mencari struktur direktori untuk entry Fi dan memindahkan isi entry ke memori. • Close (Fi) memindahkan isi entry Fi di memori ke struktur direktori pada disk. Operasi tambahan yang biasanya dilakukan terhadap file adalah : • Menambah (append) informasi baru pada akhir file yang sudah ada • Mengubah nama (rename) file yang sudah ada • Membuat duplikasi (copy) file
  • 3. BAB 9 SISTEM FILE 3 Kebanyakan operasi file melibatkan pencarian direktori untuk masukan yang berhubungan dengan file. Untuk menghindari pencarian tetap, beberapa sistem akan membuka file bila file tersebut aktif pertama kali. Sistem operasi menyimpan tabel kecil yang berisi informasi tentang semua file yang terbuka (open-file table). Bila file tidak digunakan lagi, dilakukan penutupan oleh proses dan sistem operasi memindahkan file dari open-file table. Beberapa informasi yang berkaitan dg pembukaan file yaitu • Pointer file. • Jumlah file yang dibuka. • Lokasi file pada disk. 9.1.3 Tipe File Salah satu pertimbangan penting dalam merancang sistem file dan keseluruhan sistem operasi adalah apakah sistem operasi mengenali dan mendukung sistem file. Bila sistem operasi mengenali tipe suatu file, maka dapat dilakukan operasi terhadap file 3 6 1 5 4 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Proses A Memori virtual Proses B Memori virtual Memori fisik 1 2 3 4 5 6 File disk Gambar 9-1 : Pemetaan file ke memori
  • 4. BAB 9 SISTEM FILE 4 dengan cara yang rasional. Misalnya user yang mencoba mencetak file executable dapat dicegah oleh sistem operasi karena file adalah program binary. Teknik yg umum untuk implementasi tipe file adalah memasukkan tipe file sebagai bagian dari nama file. Nama file dibagi menjadi dua bagian yaitu nama dan extension (seperti pada MS-DOS) seperti pada Gambar 9-2. Setiap file mempunyai atribut pembuat berisi nama dari program yang membuatnya (seperti pada MS- Windows / Apple Macintosh). Atribut ini di-set oleh sistem operasi saat menggunakan system call create. Bila user membuka file tersebut dengan melakukan double-clicking mouse pada icon dari file tsb, program yang dibuat ditampilkan otomatis. Gambar 9-2 : Tipe File
  • 5. BAB 9 SISTEM FILE 5 UNIX menggunakan magic number yang disimpan pada awal file untuk mengindikasikan tipe file berupa program executable, batch file (shell script), file postscript dan lain-lain. Tidak semua file mempunyai magic number, sehingga informasi tipe tidak dapat digambarkan. UNIX tidak menyimpan nama dari program pembuatnya. UNIX juga mengijinkan nama extension dari file tersembunyi, sehingga user dapat menentukan tipe file sendiri dan tidak tergantung pada sistem operasi. 9.1.4 Struktur File Tipe file juga digunakan untuk untuk menunjukkan struktur internal dari file. File tertentu harus konfirmasi ke struktur yang dibutuhkan yang dimengerti oleh sistem operasi. Misalnya sistem operasi membutuhkan file executable yang mempunyai struktur khusus sehingga dapat menentukan dimana letak memory dan lokasi dari instruksi pertama. Beberapa sistem operasi menggunakan sekumpulan sistem pendukung struktur file dg sejumlah operasi khusus untuk manipulasi file dengan struktur tersebut. Hal ini menjadi kelemahan pada sistem operasi yang mendukung struktur file lebih dari satu. Jika sistem operasi menentukan 10 struktur file berbeda, maka perlu menyertakan kode untuk mendukung struktur file tersebut. Setiap file perlu dapat didefinisikan sebagai satu dari tipe file yang didukung oleh sistem operasi. Beberapa sistem operasi seperti UNIX dan MS-DOS hanya mendukung sejumlah struktur file. UNIX menentukan setiap file merupakan deret 8 bit byte dan bit tersebut tidak di terjemahkan oleh sistem operasi. Skema ini mempunyai fleksibilitasi maksimum, tetapi sedikit dukungan. Setiap program aplikasi harus mnyertakan kode sendiri untuk menterjemahkan file input ke dalam struktur yang tepat. Setidaknya semua SO harus mendukung sedikitnya satu struktur file executable sehingga sistem dapat load dan menjalankan program 9.1.5 Struktur File Internal Secara internal, sistem disk mempunyai ukuran blok yang ditentukan oleh ukuran sebuah sector. Semua disk I/O dibentuk dalam unit satu blok (physical record) yang berukuran sama. Ukuran physical record tidak tepat dg panjang logical record. Logical record mempunyai panjang yang bervariasi. Solusinya adalah dengan
  • 6. BAB 9 SISTEM FILE 6 mengirim sejumlah logical record ke blok fisik. Ukuran logical record, ukuran blok fisik dan teknik pengiriman menentukan berapa banyak logical record yang berada pada blok fisik. Pengiriman dapat dilakukan oleh program aplikasi user atau sistem operasi. File merupakan deretan blok-blok. Semua fungsi dasar I/O dioperasikan pada blok-blok tersebut. Konversi dari logical record ke blok fisik berhubungan dg perangkat lunak sederhana. 9.2 METODE AKSES File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses dan dibaca ke memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file yaitu akses berurutan (sequential access), akses langsung (Direct access atau relative access) dan metode akses lain. 9.2.1 Akses Berurutan (Sequential Access) Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses ini berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequential- access atau random-access. Operasi pada akses berurutan terdiri dari : read next write next reset no read after last write (rewrite) Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program untuk meloncat maju atau mundur ke n record.
  • 7. BAB 9 SISTEM FILE 7 9.2.2 Akses Langsung (Direct Access) File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis. Operasi pada akses langsung terdiri dari : read n write n position to n read next write next rewrite n Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari sistem file yang bukan bagian dari file tersebut. Tidak semua sistem operasi menggunakan baik akses berurutan atau akses langsung untuk file. Beberapa sistem hanya menggunakan akses berurutan, beberapa sistem lain menggunakan akses langsung. Untuk mengubah akses berurutan ke akses langsung bukan sesuatu hal yang sulit seperti pada Gambar 9-4. Gambar 9-3 : Akses file berurutan
  • 8. BAB 9 SISTEM FILE 8 9.2.3 Metode Akses Lain Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access. Metode tambahan ini biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti indeks pada bagian akhir buku, berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat. File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang menunjuk ke data item aktual. Bentuk pengaksesan secara berindeks diilustrasikan pada Gambar 9-5. Gambar 9-4 : Mengubah akses berurutan menjadi akses langsung Gambar 9-5 : Contoh indeks dan file relatif
  • 9. BAB 9 SISTEM FILE 9 9.3 STRUKTUR DIREKTORI Direktori adalah kumpulan titik yang berisi informasi tentang semua file (Gambar 9-6). Beberapa sistem menyimpan ratusan file pada disk ratusan gigabyte. Untuk mengatur semua data menggunakan organisasi yg dilakukan dalam dua bagian. Pertama, system file dipecah ke dalam partisi, yang disebut juga “minidisk” (pada mesin IBM) atau “volume” (pada mesin PC dan Macintosh). Setiap disk pada sistem berisi sedikitnya satu partisi, merupakan struktur low-level dimana file dan direktori berada. Terkadang, partisi digunakan untuk menentukan beberapa daerah terpisah dalam satu disk, yang diperlakukan sebagai perangkat penyimpan yang terpisah. Sistem lain menggunakan partisi yang lebih besar dari sebuah disk untuk mengelompokkan disk ke dalam satu struktur logika. Kedua, setiap partisi berisi informasi mengenai file di dalamnya. Informasi ini disimpan pada entry dalam “device directory atau volume table of contents”. Perangkat direktori (atau direktori) menyimpan informasi seperi nama, lokasi, ukuran dan tipe untuks semua file dari partisi tersebut. Organisasi file yang umum dapat dilihat pada Gambar 9-7. F1 F 2 F 3 F 4 F n direktori file Gambar 9-5 : Direktori
  • 10. BAB 9 SISTEM FILE 10 Informasi yang terdapat pada direktori adalah • Nama • Tipe • Alamat • Panjang saat ini • Panjang maksimum • Tanggal akses terakhir • Tanggal perubahan terakhir • ID pemilik • Informasi proteksi Beberapa operasi yang dibentuk pada direktori adalah : • Mencari file (search) • Membuat file (create) • Menghapus file (delete) • Mendaftar suatu direktori (list) • Mengubah nama file (rename) • Melintasi sistem file (traverse) Gambar 9-7 : Organisasi sistem file
  • 11. BAB 9 SISTEM FILE 11 Organisasi file dan direktori disarankan yang seefisien mungkin sehingga dapat menempatkan file dengan cepat. Selain itu dalam penamaan file dan direktori harus nyaman untuk user. Dua user dapat memberikan nama file yang sama. File yang sama dapat mempunyai beberapa nama. Dalam organisasi file dan direktori juga perlu dilakukan pengelompokan file berdasarkan property, misalnya semua program Java, game dan lain-lain. 9.3.1 Direktori Satu Level Direktori ini hanya terdiri dari satu direktori untuk setiap user (Gambar 9-8). Pada direktori jenis ini terjadi permasalahan penamaan dan pengelompokan berdasarkan user. 9.3.2 Direktori Dua Level Direktori ini terdiri dari dua level yang memisahkan direktori untuk setiap user (Gambar 9-9). Setiap file diberi nama path, dapat mempunyai nama file yang sama untuk user yang berbeda, mempunyai kapabilitas pencarian, tetapi belum dilakukan pengelompokan. Gambar 9-8 : Direktori satu level Gambar 9-9 : Direktori dua level
  • 12. BAB 9 SISTEM FILE 12 9.3.3 Direktori Berstruktur Pohon Direktori berstruktur pohon merupakan struktur direktori yang biasa digunakan. Pohon mempunyai direktori root. Setiap file pada sistem mempunyai nama path yang unik (Gambar 9-10). Pada direktori ini pencarian file dan direktori lebih efisien, mengelompokkan file dan dapat mengakses direktori dan sub direktori. Sebuah direktori atau subdirektori berisi kumpulan file atau sub direktori. Sebuah direktori merupakan file yang diperlakukan dengan cara khusus. Semua direktori mempunyai format internal yang sama. Satu bit dalam setiap masukan direktori merupakan masukan sebagai file (0) atau sebagai subdirektori (1). Sistem call khusus digunakan untuk membuat dan menghapus direktori. Nama path dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu nama path “absolut” dan “relatif”. Pada saat membuat file baru akan dilakukan pada current directory. Demikian juga pada saat membuat direktori baru. Gambar 9-10 : Direktori berstruktur pohon
  • 13. BAB 9 SISTEM FILE 13 9.3.4 Direktori Acyclic Graph Struktur tree melarang menggunakan bersama-sama file dan direktory. Pada direktori acyclic graph memungkinkan direktori mempunyai subdirektori dan file yang digunakan bersama-sama. File dan subdirektori yang sama mungkin berada pada dua direktori yang berbeda (Gambar 9-11). Direktori acyclic graph diimplementasikan dalam beberapa cara. Cara yang umum, pada beberapa system UNIX, adalah membuat entry direktori baru yang disebut link. Sebuah link berupa sebuah pointer ke file atau subdirektori lain. Sebuah link dapat diimplementasikan sebagai nama path absolut atau relatif (sebuah symbolic link). Sebuah link berbeda dari direktory asal. Link diindentifikasi oleh format pada direktory entry dan memberi nama pointer secara tak langsung. Pendekanan lain dengan menduplikasi semua informasi pada direktori yang digunakan bersama-sama sehingga kedua entri identik dan sama. Cara ini menyebabkan informasi asli dan duplikasi tidak dapat dibedakan Permasalahan mendasar adalah memelihara konsistensi jika file dimodifikasi. Struktur direktori acyclic-graph lebih fleksibel daripada struktur pohon, tetapi lebih Gambar 9-11 : Direktori acyclic graph
  • 14. BAB 9 SISTEM FILE 14 kompleks. Sebuah file mungkin mempunyai lebih dari satu nama path, konsekuensinya, nama file yang berbeda harus merujuk ke file yang sama. Jika mencoba melintasi keseluruhan sistem file (misalnya untuk akumulasi statistik pada semua file) struktur sharing tidak boleh dilintasi lebih dari satu kali. Masalah lainnya melibatkan penghapusan. Kapan ruang yang sudah dialokasikan untuk file yang digunakan bersama-sama dapat di dealokasi dan digunakan lagi. Pendekatan lain untuk penghapusan adalah menyediakan file sampai semua acuan dihapus. 9.4 FILE SYSTEM MOUNTING Suatu sistem file harus di-mount sebelum diakses. File yang tidak di-mount seperti Gambar 9-12 akan dilakukan proses mounting pada mount point (Gambar 9-13) Gambar 9-12: (a) Sistem eksis (b) partisi yang tidak di-mount
  • 15. BAB 9 SISTEM FILE 15 9.5 PROTEKSI Informasi yang disimpan dalam system komputer harus diproteksi dari kerusakan fisik (reliability) dan akses yang tidak benar (protection). Reliability biasanya dilakukan dengan duplikasi copy dari file. Beberapa sistem komputer mempunyai sistem yang secara otomatis (atau melalui intervensi operator komputer) menduplikasi file ke tape secara regular dari sistem file yang secara tiba-tiba dihapus. Protection, sebaliknya, dapat dilakukan dalam beberapa cara. 9.5.1 Tipe Akses Mekanisme proteksi dengan tipe akses file terbatas yang dapat dibuat. Akses diperbolehkan atau tidak tergantung beberapa faktor, satu diantaranya permintaan tipe akses. Beberapa operasi yang disediakan : • Membaca dari file (read) • Menulis ke file (write) • Menjalankan file (execute) • Menambah isi file (append) • Menghapus file (delete) Gambar 9-13 : Mount point
  • 16. BAB 9 SISTEM FILE 16 • Melihat nama dan atribut file (list) Operasi yang lain, seperti pemberian nama, meng-copy atau mengubah file, juga harus dikontrol. Untuk beberapa alasan, fungsi level lebih tinggi (seperti mengcopy) diimplementasikan oleh system program yang menggunakan system call level lebih rendah. Proteksi disediakan hanya pada level lebih rendah. Sebagai contoh, meng-copy file diimplementasikan dengan deretan permintaan membaca. Dalam hal ini user dengan akses read dapat menyebabkan file di-copy, dicetak dan lain-lain. 9.5.2 Access List dan Group Pendekatan permasalahan proteksi yang sering digunakan adalah dengan membuat akses secara dependent pada identifikasi user. Skema umum untuk implementasi akses identity-dependent dengan menghubungkan masing-masing file dan direktori dg sebuah access list yang menentukan nama user dan tipe akses yang diijinkan untuk setiap user. Bila user meminta akses ke file khusus, sistem operasi memeriksa access list. Jika user tersebut terdaftar, akses diijinkan, sebaliknya terjadi protection violation dan dilarang mengakses file. Masalah pokok dengan access list adalah ukuran. Jika ingin mengijinkan user membaca file, harus didaftar semua user dengan akses read. Teknik ini mempunyai dua konsekuensi yaitu membangun sebuah daftar mungkin kesulitan dan directory entry yang sebelumnya mempunyai ukuran tetap sekarang menjadi ukuran bervariasi, sehingga muncul permasalahan manajemen ruang. Masalah ini dipecahkan dengan melakukan pengetatan terhadap access list. Beberapa system memperkenalkan tiga klasifikasi user : • Owner. User yang membuat file • Group. Kumpulan user yang menggunakan file bersama-sama dan memerlukan akses yang sama • Universe. Semua user lain dalam system. Agar sistem diatas bekerja dg baik, keanggotaan group harus dikontrol secara ketat. Sebagai contoh, dalam sistem UNIX, group dapat dibuat dan dimodifikasi hanya oleh manager (superuser).
  • 17. BAB 9 SISTEM FILE 17 9.5.3 Contoh Proteksi : UNIX Pada sistem UNIX, proteksi direktori ditangani sama dengan proteksi file, misalnya, diasosiasikan dengan setiap subdirektory menggunakan owner, group dan universe (others) sebagai 3 bit RWX. Informasi yang terdapat pada file dari kiri ke kanan terdiri dari proteksi file atau direktori, jumlah link ke file, nama pemilik, nama group, ukuran file dalam byte, tanggal membuat, nama file (Gambar 9-14). RINGKASAN: LATIHAN SOAL : 1. Apakah keuntungan dan kerugian menyimpan nama pembuat program pada atribut file (seperti pada SO Machintosh) 2. Terdapat beberapa metode akses misalnya sequential access dan direct access. Jelaskan ! 3. Sebutkan dan jelaskan Tree-structured directory dan acyclic-graph directory 4. Diketahui sebuah system mendukung 5000 user. Misalnya akan mengijinkan 4990 user dapat mengakses sebuah file. Bagaimana spesifikasi proteksi pada UNIX ? -rw-rw-r-- 1 pbg staff 31200 Sep 3 08:30 intro.ps drwx------ 5 pbg staff 512 Jul 8 09:33 private/ drwxrwxr-x 2 pbg staff 512 Jul 8 09:35 doc/ drwxrwx--- 2 pbg student 512 Aug 3 14:13 student-proj/ -rw-r—-r-- 1 pbg staff 9423 Feb 24 1993 program.c -rwxr-xr-x 1 pbg staff 20471 Feb 24 1993 program drwx—-x--x 4 pbg faculty 512 Jul 31 10:31 lib/ drwx------ 3 pbg staff 1024 Aug 29 06:52 mail/ drwxrwxrwx 3 pbg staff 512 Jul 8 09:35 test/ Gambar 9-14 : Proteksi file dan direktori pada UNIX