Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi memiliki tujuan untuk menjaring siswa berbakat di bidang ilmu pengetahuan dan menghasilkan pemenang yang dapat mewakili daerahnya di tingkat yang lebih tinggi. Seleksi dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi dengan mengikuti kriteria dan tahapan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP yang mencakup latar belakang, tujuan, mekanisme pelaksanaan, dan struktur organisasi penyelenggara kegiatan olimpiade sains tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional."
Dokumen ini memberikan panduan pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2014. Panduan ini mencakup latar belakang, tujuan, mekanisme seleksi, dan bidang keilmuan yang dilombakan seperti matematika, fisika, kimia, dan lainnya. Seleksi dilaksanakan secara berjenjang di tingkat sekolah, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi guna menyiapkan perwakilan daerah untuk
Dokumen ini berisi panduan pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2015. Panduan ini menjelaskan mekanisme seleksi mulai dari kriteria peserta, tahapan seleksi, jadwal, tanggung jawab, dan tugas panitia di setiap tingkat seleksi. Dokumen ini bertujuan menjaga kualitas dan integritas pelaksanaan seleksi olimpiade sains secara berjenjang.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan yang mencakup pengertian, tujuan, jenis-jenis administrasi dan pelaporan seperti daftar nilai mata pelajaran, leger, rapor, buku induk, dan ijazah serta prinsip-prinsip pengelolaannya.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional tingkat SMP yang mencakup latar belakang, tujuan, mekanisme pelaksanaan, dan struktur organisasi penyelenggara kegiatan olimpiade sains tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional."
Dokumen ini memberikan panduan pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2014. Panduan ini mencakup latar belakang, tujuan, mekanisme seleksi, dan bidang keilmuan yang dilombakan seperti matematika, fisika, kimia, dan lainnya. Seleksi dilaksanakan secara berjenjang di tingkat sekolah, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi guna menyiapkan perwakilan daerah untuk
Dokumen ini berisi panduan pelaksanaan seleksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2015. Panduan ini menjelaskan mekanisme seleksi mulai dari kriteria peserta, tahapan seleksi, jadwal, tanggung jawab, dan tugas panitia di setiap tingkat seleksi. Dokumen ini bertujuan menjaga kualitas dan integritas pelaksanaan seleksi olimpiade sains secara berjenjang.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan pelaporan hasil belajar peserta didik di sekolah menengah kejuruan yang mencakup pengertian, tujuan, jenis-jenis administrasi dan pelaporan seperti daftar nilai mata pelajaran, leger, rapor, buku induk, dan ijazah serta prinsip-prinsip pengelolaannya.
Silabus ini membahas lingkup materi yang akan diujikan pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2014. Materi yang diujikan meliputi Biologi, Fisika, Matematika, dan IPS. Pada Biologi, lingkup materinya meliputi sistem gerak, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan lain-lain. Sedangkan pada Fisika, lingkup materinya adalah mekanika, termodinamika, dan
Dokumen ini merupakan struktur kurikulum SMK untuk program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan. Terdiri dari tiga kelompok mata pelajaran yaitu kelompok A (wajib), B (wajib), dan C (kejuruan). Mata pelajaran kejuruan terdiri dari dasar bidang keahlian, dasar program keahlian, dan paket keahlian yang berfokus pada pengolahan hasil pertanian dan perikanan serta pengawasan mut
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Olimpiade Internasional tingkat SMP tahun 2014. Panduan ini mencakup latar belakang, tujuan, bidang lomba, mekanisme pelaksanaan, hadiah dan penghargaan, serta struktur panitia OSN.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP yang mencakup tujuan, mekanisme pelaksanaan, kepanitiaan, dan cabang olahraga yang dipertandingkan pada berbagai tingkatan mulai sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional."
Kurikulum baru SMK Dwi Bhakti Ciledug untuk kompetensi keahlian Teknik Pemesinan telah disetujui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk diterapkan mulai tahun pelajaran 2015/2016. Kurikulum ini mengatur visi, misi, tujuan, struktur, dan muatan pelajaran SMK Dwi Bhakti Ciledug sesuai standar nasional pendidikan.
Modul p&p statistik dan kebarangkalian tahun 3ahmad shah
Modul ini memberikan panduan kepada guru tentang pengajaran dan pembelajaran statistik dan kebarangkalian di tahun 3. Ia menekankan aktiviti mengumpul, mengelaskan, dan menyusun data menggunakan jadual untuk mewakili maklumat.
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
Peraturan ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Terdapat dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu wajib seperti pendidikan kepramukaan, dan pilihan sesuai minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan potensi siswa dan dapat berupa kegiatan olahraga, seni, atau keagamaan. Satuan pendidikan bertanggung jawab menyusun program ke
Dokumen ini membahas tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013, mencakup peraturan yang mengatur SNMPTN, tata cara pendaftaran melalui sistem Penjaringan Prestasi Akademik (PPA), dan persyaratan untuk mendaftar SNMPTN.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Tes seleksi calon tim olimpiade biologi tingkat kabupaten/kota 2015 terdiri dari soal-soal biologi sel dan molekuler serta genetika yang mencakup materi DNA, RNA, sel kanker, mutasi, dan penyakit genetik.
Dokumen tersebut berisi soal-soal seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota untuk calon tim olimpiade astronomi tahun 2014 yang mencakup bidang-bidang astronomi, fisika, dan matematika.
Pembahasan osk komputer sma 2014 - algoritma Ambar Erna
Fungsi bincin dapat mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner. Fungsi tersebut bekerja dengan mengambil sisa bagi bilangan desimal terhadap 4, kemudian menambahkan hasilnya ke string yang dikembalikan fungsi rekursif bincin untuk bilangan desimal setelah dibagi 2. Pembahasan soal menjelaskan cara kerja fungsi tersebut untuk menghasilkan konversi bilangan desimal 73 menjadi string biner 1011011.
Silabus ini membahas lingkup materi yang akan diujikan pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2014. Materi yang diujikan meliputi Biologi, Fisika, Matematika, dan IPS. Pada Biologi, lingkup materinya meliputi sistem gerak, sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan lain-lain. Sedangkan pada Fisika, lingkup materinya adalah mekanika, termodinamika, dan
Dokumen ini merupakan struktur kurikulum SMK untuk program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan. Terdiri dari tiga kelompok mata pelajaran yaitu kelompok A (wajib), B (wajib), dan C (kejuruan). Mata pelajaran kejuruan terdiri dari dasar bidang keahlian, dasar program keahlian, dan paket keahlian yang berfokus pada pengolahan hasil pertanian dan perikanan serta pengawasan mut
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Olimpiade Internasional tingkat SMP tahun 2014. Panduan ini mencakup latar belakang, tujuan, bidang lomba, mekanisme pelaksanaan, hadiah dan penghargaan, serta struktur panitia OSN.
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP yang mencakup tujuan, mekanisme pelaksanaan, kepanitiaan, dan cabang olahraga yang dipertandingkan pada berbagai tingkatan mulai sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional."
Kurikulum baru SMK Dwi Bhakti Ciledug untuk kompetensi keahlian Teknik Pemesinan telah disetujui oleh Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk diterapkan mulai tahun pelajaran 2015/2016. Kurikulum ini mengatur visi, misi, tujuan, struktur, dan muatan pelajaran SMK Dwi Bhakti Ciledug sesuai standar nasional pendidikan.
Modul p&p statistik dan kebarangkalian tahun 3ahmad shah
Modul ini memberikan panduan kepada guru tentang pengajaran dan pembelajaran statistik dan kebarangkalian di tahun 3. Ia menekankan aktiviti mengumpul, mengelaskan, dan menyusun data menggunakan jadual untuk mewakili maklumat.
Lampiran Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan EkstrakurikulerGuss No
Peraturan ini mengatur tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan menengah. Terdapat dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu wajib seperti pendidikan kepramukaan, dan pilihan sesuai minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan potensi siswa dan dapat berupa kegiatan olahraga, seni, atau keagamaan. Satuan pendidikan bertanggung jawab menyusun program ke
Dokumen ini membahas tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013, mencakup peraturan yang mengatur SNMPTN, tata cara pendaftaran melalui sistem Penjaringan Prestasi Akademik (PPA), dan persyaratan untuk mendaftar SNMPTN.
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Tes seleksi calon tim olimpiade biologi tingkat kabupaten/kota 2015 terdiri dari soal-soal biologi sel dan molekuler serta genetika yang mencakup materi DNA, RNA, sel kanker, mutasi, dan penyakit genetik.
Dokumen tersebut berisi soal-soal seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota untuk calon tim olimpiade astronomi tahun 2014 yang mencakup bidang-bidang astronomi, fisika, dan matematika.
Pembahasan osk komputer sma 2014 - algoritma Ambar Erna
Fungsi bincin dapat mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner. Fungsi tersebut bekerja dengan mengambil sisa bagi bilangan desimal terhadap 4, kemudian menambahkan hasilnya ke string yang dikembalikan fungsi rekursif bincin untuk bilangan desimal setelah dibagi 2. Pembahasan soal menjelaskan cara kerja fungsi tersebut untuk menghasilkan konversi bilangan desimal 73 menjadi string biner 1011011.
Contoh soal latihan biologi dan jawabannyaRisca Wentiari
1. Eka dan Dwi adalah saudara kembar yang memiliki persamaan dan perbedaan ciri fisik dan sifat.
2. Sirsak dan srikaya memiliki genus yang sama tetapi spesies yang berbeda berdasarkan nama latin mereka.
3. Pelestarian sumber daya alam dilakukan dengan menerapkan sistem tebang pilih dan penanaman kembali.
Dokumen tersebut berisi soal-soal olimpiade sains bidang matematika untuk tingkat SD/MI di Kecamatan Cianjur tahun 2016. Terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian yang mencakup materi seperti bilangan bulat, pecahan, operasi hitung, dan penyelesaian masalah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai alamat IP versi 4. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Alamat IP versi 4 terdiri dari 32 bit yang membagi alamat menjadi empat oktet,
2) Ada beberapa kelas alamat IP versi 4 yaitu kelas A, B, C, D dan E,
3) Terdapat beberapa jenis alamat seperti unicast, broadcast, dan multicast.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Fisika untuk kelas IX semester I di SMP Negeri 3 Kupang. Silabus ini mencakup 4 Kompetensi Dasar yang meliputi konsep-konsep listrik statis, listrik dinamis, elemen listrik, serta energi dan daya listrik beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap Kompetensi Dasar dijabarkan ke dalam indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran
Buku panduan implementasi_pembelajaran_berbasis_tik_di_smaRenol Doang
Dokumen ini memberikan panduan implementasi pembelajaran berbasis TIK di SMA, meliputi konsep pembelajaran berbasis TIK, infrastruktur pendukungnya, pengembangan konten digital, evaluasi tingkat kesiapan sekolah, dan tahapan implementasinya."
Dokumen ini memberikan panduan pelaksanaan Olimpiade Nasional MIPA Tahun 2019, mulai dari latar belakang, tujuan, jadwal, mekanisme seleksi hingga materi yang diujikan. Seleksi dilaksanakan dalam tiga tahap di tingkat perguruan tinggi, wilayah, dan nasional untuk menentukan juara di bidang matematika, fisika, kimia, dan biologi."
Panduan ini memberikan pedoman bagi penyelenggaraan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMP pada tahun 2015. OSN bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya bidang matematika, IPA dan IPS, serta menyeleksi peserta terbaik tingkat nasional untuk perlombaan internasional. Panduan ini mengatur tata cara pelaksanaan OSN mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional beserta persyaratannya.
[Ringkasan]
Program kerja panitia penyelenggaraan Ujian Nasional SMK Roudlotus Saidiyyah tahun pelajaran 2012-2013 mencakup (1) persiapan seperti rapat, pengumpulan data, penyusunan program kerja, (2) pelaksanaan ujian nasional utama dan susulan, pemeriksaan hasil, dan (3) pelaporan hasil kegiatan ke tingkat yang lebih tinggi. Rencana anggaran didapat dari iuran siswa dengan total pemasukan Rp. 9.
Dokumen tersebut memberikan pedoman mengenai lomba cipta-baca puisi dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SMA kabupaten Kupang tahun 2023. Lomba ini terbuka untuk satu peserta per sekolah yang akan menulis puisi berdasarkan salah satu tema yang ditentukan dan membacakannya di depan dewan juri dalam waktu maksimal 10 menit sambil memegang teks puisi."
Era globalisasi memberikan inspirasi positif bagi masa depan masyarakat internasional. Untuk bersaing di tingkat internasional, pendidikan Indonesia perlu meningkatkan kompetensi siswa dalam ilmu pengetahuan dasar, bahasa asing, dan karakter. Olimpiade sains merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pembinaan dan seleksi siswa dalam berbagai bidang studi secara berjenjang mulai sekolah, kota, prov
Program kerja SMA Negeri 1 Banjarnegara menetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran untuk meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik siswa. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain fluktuasi nilai Ujian Nasional, sebaran siswa yang diterima di perguruan tinggi favorit masih rendah, serta prestasi olimpiade mata pelajaran dan ekstrakurikuler yang belum maksimal. Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, dip
Pedoman ini mengatur pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSN-Guru) tingkat nasional tahun 2015 untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan ini diikuti oleh guru SD, SMP, dan SMA/SMK yang mengajarkan bidang Matematika, IPA, Fisika, Biologi, dan Kimia. Pedoman ini mencakup mekanisme seleksi, persyaratan peserta, organisasi panitia, dan had
Dokumen tersebut membahas tentang Ujian Nasional, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, dan Ujian Sekolah yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Disebutkan bahwa Ujian Nasional akan tetap dilaksanakan namun tidak menentukan kelulusan, sedangkan Ujian Sekolah ditingkatkan menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang diujikan untuk semua mata pelajaran guna menentukan kelulusan siswa."
SMP Negeri 1 Karanganyar merupakan sekolah negeri yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sekolah ini memiliki visi untuk mencetak generasi yang religius, cerdas, berkarakter dan peduli lingkungan, serta memiliki berbagai prestasi akademik dan non-akademik baik tingkat nasional maupun internasional. Sekolah ini juga telah meraih berbagai sertifikasi mutu seperti ISO 9001 dan 14001 serta pengh
Olimpiade Sains, Seni dan Olahraga Kemdikbud RI - Zainal AbidinZainal Abidin Mustofa
Dokumen ini berisi informasi tentang program-program unggulan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud untuk peserta didik SMA, seperti olimpiade sains, seni, dan olahraga; festival dan lomba seni; debat; serta beasiswa prestasi. Disebutkan pula mekanisme pelaksanaan dan bidang yang dilombakan pada setiap program.
Bab II membahas pengorganisasian pelaksanaan Ujian Nasional di SMK Islam Asy-syafiiyyah. Terdiri dari pengorganisasian personil yang mencakup susunan panitia, struktur organisasi, dan tugas masing-masing anggota. Juga dijelaskan pengorganisasian peserta meliputi pendaftaran peserta secara online.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelesaian sistem persamaan linier dengan metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini dilakukan dengan mengubah sistem persamaan ke dalam bentuk matriks augmentasi, lalu melakukan operasi baris elementer untuk mengubah matriks menjadi bentuk baris eselon tereduksi. Program yang dibuat dapat memproses sistem persamaan linier secara otomatis dengan mengikuti algoritma eliminasi Gauss-Jordan.
Teks tersebut membahas tentang:
1. Sejarah metode eliminasi Gauss-Jordan yang dikembangkan oleh Gauss dan Jordan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear;
2. Langkah-langkah metode eliminasi Gauss-Jordan untuk mereduksi suatu matriks menjadi bentuk matriks diagonal;
3. Aplikasi metode untuk menemukan invers suatu matriks persegi dan nilai-nilai eigen beserta vektor eigen suatu matriks.
Teks ini membahas ekuivalensi antara teori bahasa automata, grammar regular, dan ekspresi regular. Teorema-teorema yang dibuktikan memberikan prosedur untuk mengkonversi antara representasi-representasi tersebut. Hal ini penting karena memungkinkan representasi yang lebih sederhana, seperti ekspresi regular, untuk mendefinisikan scanner yang diimplementasikan sebagai automata hingga.
Metode Eliminasi Gauss Jordan digunakan untuk menyelesaikan persamaan linier simultan dengan mengubah augmented matrix menjadi matrix diagonal. Algoritmanya meliputi membuat augmented matrix, membuat unsur diagonal menjadi satu, dan menghitung nilai x dengan menggerakan baris ke atas. Penukaran baris matrix dapat mempengaruhi hasil akhir penyelesaian persamaan.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi berkas indeks sequential yang merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif. Ada dua pendekatan untuk mengimplementasikan konsep ini, yaitu menggunakan blok indeks dan data serta menggunakan prime dan overflow data area. Kedua pendekatan menggunakan bagian indeks dan data yang menempati berkas terpisah untuk memfasilitasi akses sekuensial maupun akses berdasarkan nilai kunci.
Teks tersebut membahas metode sort dan merge file, termasuk:
1. Metode sort internal dan eksternal, di mana sort eksternal membagi file menjadi bagian-bagian kemudian menggabungkannya.
2. Teknik sort/merge file meliputi natural merge, balanced merge, polyphase merge, dan cascade merge.
3. Natural merge menangani 2 atau lebih file sekaligus, sedangkan balanced merge menggunakan jumlah input dan output file yang sama.
Peraturan ini menetapkan kriteria kelulusan peserta didik pada sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan untuk tahun pelajaran 2010/2011. Peserta didik harus lulus ujian sekolah, memenuhi nilai minimal baik untuk semua mata pelajaran, dan lulus ujian nasional untuk dinyatakan lulus. Kriteria kelulusan ditentukan berdasarkan nilai gabungan antara nilai sekolah dan nilai ujian nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrol input/output (I/O) dan saluran I/O. Kontrol I/O bertugas mengelola berkas dan perangkat penyimpanan serta mengoordinasi komunikasi antara CPU dan perangkat penyimpanan. Saluran I/O berperan sebagai prosesor yang mengendalikan aliran data antara memori utama dan perangkat I/O. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis saluran I/O dan perangkat I/O serta teknik manaj
1. Bab ini membahas konsep file dan sistem file dalam sistem operasi, termasuk atribut file, operasi file, tipe file, struktur file, metode akses file, struktur direktori, dan mounting sistem file.
Dokumen tersebut adalah laporan capaian kompetensi peserta didik SMA yang berisi data diri peserta didik, capaian kompetensi akademik dan non-akademik per semester, serta catatan-catatan terkait pindah sekolah dan prestasi."
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan komunikasi yang mencakup pengertian, tujuan, proses, jenis, bentuk, dan hambatan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan kelompok peserta pelatihan dan materi pelatihan meliputi pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, proses komunikasi, jenis komunikasi verbal dan nonverbal, serta bentuk komunikasi berdasarkan jarak, besaran sasaran, dan arah pesan.
Tutoria menjelaskan proses instalasi sistem operasi Ubuntu 10.10 dengan 15 langkah meliputi persiapan perangkat keras dan perangkat lunak, partisi hard disk, pengaturan lokasi dan bahasa, penciptaan akun pengguna, proses instalasi, dan login pertama kali ke desktop Ubuntu.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. PANDUAN
PELAKSANAAN SELEKSI OLIMPIADE SAINS
TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
TAHUN 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN SMA
TAHUN 2013
2.
3. KATA PENGANTAR
Salah satu program Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
(SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 adalah melaksanakan
Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang terdiri dari 9 (Sembilan) bidang
keilmuan yaitu: bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer,
Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi.
Tujuan dilaksanakan OSN ini adalah untuk memfasilitasi dan
memotivasi siswa yang mempunyai bakat di bidang sains, sehingga
para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan
bidang ilmu yang dimilikinya. Kegiatan ini juga sekaligus dapat
membentuk sikap/karakter siswa yang jujur, disiplin, sportif, kreatif,
serta menjalin persahabatan dan sharing pengalaman antar sesama
siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Pedoman ini merupakan panduan pelaksanaan Olimpiade Sains
tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi yang diharapkan dapat
membantu dan mempermudah panitia seleksi di tingkat Kabupaten/
Kota agar penyelenggaraan seleksi dapat berjalan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
i
4. Semoga program ini mendapat dukungan dari semua lapisan
masyarakat dan instansi terkait, baik yang ada di daerah maupun
di tingkat pusat. Kritik yang membangun dan saran kami harapkan
untuk kesempurnaan dalam memajukan pendidikan dalam bidang
sains di Indonesia.
Jakarta, Januari 2013
Direktur Pembinaan SMA,
Harris Iskandar, Ph.D
NIP. 196204291986011001
ii
5. DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................A.
Tujuan ..............................................................................B.
Hasil yang diharapkan ......................................................C.
Mata Pelajaran yang dilombakan .....................................D.
Waktu dan Tempat ...........................................................E.
Seleksi Tingkat Nasional ..................................................F.
Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2014 ...G.
Biaya Penyelenggaraan ...................................................H.
BAB II : MEKANISME SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS
TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Kriteria Peserta Seleksi ....................................................A.
Tahapan Seleksi ...............................................................B.
Tanggungjawab Pembiayaan ...........................................C.
Tim Koreksi ......................................................................D.
BAB III : TATA TERTIB PESERTA, PETUNJUK BAGI PENGAWAS
DAN PANITIA SELEKSI KABUPATEN/KOTA
Tata Tertib Peserta ...........................................................A.
i
iii
1
1
1
2
2
3
3
3
4
5
8
10
11
12
iii
6. Petunjuk Bagi Pengawas .................................................B.
Petunjuk Bagi Panitia Seleksi Kabupaten/Kota ................C.
BAB IV PENUTUP .............................................................................
14
17
18
iv
Lampiran-lampiran
Lampiran 1. Format Daftar Hadir
Lampiran 2. Format Biodata Peserta
7. 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar BelakangA.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan
bakat dan minat siswa SMA/MA dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam berbagai lomba
baik nasional maupun internasional. Upaya kegiatan lomba ini
diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa dalam menguasai
ilmu-ilmu dasar, penguasaan bahasa asing serta membina sikap
perilaku, dan budi pekerti yang baik.
Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh peserta Indonesia
dalam mengikuti olimpiade internasional serta tingkat kesukaran
soal yang dilombakan dalam olimpiade tersebut, perlu dilakukan
penjaringan siswa unggul dan berbakat, pembinaan yang lebih
intensif, khususnya siswa SMP/MTs, SMA/MA mulai dari tingkat
sekolah, kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
TujuanB.
Untuk menjaring siswa yang mempunyai kompetensi/kemampuan
dalam bidangnya masing-masing, yaitu bidang matematika, fisika,
kimia, biologi, komputer, astronomi, kebumian, ekonomi, dan
geografi.
8. 2
Dapat menghasilkan calon yang bisa diandalkan dan diharapkan
pemenang kabupaten/kota dapat mewakili daerahnya pada seleksi
tingkat provinsi sampai ke tingkat nasional.
Hasil yang diharapkanC.
Terjaringnya peserta Olimpiade bidang Matematika, Fisika,1.
Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Kebumian, Ekonomi, dan
Geografi.
Terpilihnya pemenang Olimpiade tingkat Kabupaten/Kota2.
Terpilihnya pemenang Olimpiade Tingkat Provinsi untuk3.
dikirimkan ke tingkat nasional.
Mata Pelajaran yang dilombakanD.
Mata Pelajaran yang dilombakan pada seleksi olimpiade sains
tingkat kabupaten/kota dan provinsi, yaitu:
Matematika1.
Fisika2.
Kimia3.
Biologi4.
Informatika/Komputer5.
Astronomi6.
Ekonomi7.
Kebumian8.
Geografi9.
9. 3
Waktu dan TempatE.
No Tahap Seleksi Peserta Tempat Penyelenggaraan Waktu
1. Tingkat Sekolah Sekolah Masing-masing Menyesuaikan
2. Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Masing-
masing (Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota)
Tanggal 2 s.d.
4 April 2013
3. Provinsi Provinsi Masing-masing
(Dinas Pendidikan
Provinsi). Lokasi ditentu-
kan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi.
Tanggal 3 s.d.
4 Juni 2013
Seleksi Tingkat NasionalF.
Pelaksanaan seleksi Olimpiade SainsTingkat Nasional berlangsung
mulai tanggal 2 s.d. 8 September 2013 di Bandung, Jawa Barat.
Tempat Pelaksanaan Tingkat Internasional Tahun 2014G.
IMO : Cape Town, Afrika Selatan1.
IPhO : Slovenia2.
IChO : Vietnam3.
IBO : Bali, indonesia4.
IOAA : Romania5.
IOI : Taipei, Taiwan6.
IESO : Vermont, Amerika Serikat7.
IAO : (Belum ditentukan)8.
IGeO : Polandia9.
10. 4
Biaya PenyelenggaraanH.
Biaya pelaksanaan seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota
dan tingkat provinsi dibiayai dari dana APBD, sponsor, atau dana
lain yang tidak mengikat.
11. 5
BAB II
MEKANISME SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS
TINGKAT KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Kriteria Peserta SeleksiA.
Kriteria Umum1.
Berkewarganegaraan Indonesia•
Setiap siswa hanya dapat mengikuti salah satu bidang•
lomba dan diusulkan oleh Kepala Sekolah berdasarkan hasil
seleksi tingkat sekolah
Berminat terhadap bidang lomba yang dipilih.•
Belum pernah meraih medali emas OSN tingkat SMA•
Bersedia mengikuti Pembinaan pasca OSN•
2. Kriteria Khusus
a) Matematika
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Matematika tidak kurang dari 7.5 •
(skala 10)
Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-3•
b) Fisika
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Fisika tidak kurang dari 7.5 (skala 10)•
Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2•
12. 6
c) Kimia
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Kimia tidak kurang dari 7.5 (skala 10)•
Tidak Buta Warna dibuktikan dengan surat keterangan•
bebas buta warna dari dokter.
d) Biologi
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Biologi tidak kurang dari 7.5 (skala 10)•
Tidak Buta Warna•
e) Informatika/Komputer
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai matematika tidak kurang dari 7,0 •
(skala 10)
Mampu mengoperasikan perangkat komputer•
f) Ekonomi
Siswa SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Ekonomi, Akuntansi, dan Bahasa Inggris•
tidak kurang dari 8,0 (skala 10)
Mampu mengoperasikan perangkat komputer•
g) Kebumian
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Fisika, Kimia, Matematika, Geografi masing-•
masing tidak kurang dari 7,0 (skala 10)
Tidak Buta Warna•
13. 7
Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2•
Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan•
h) Astronomi
Siswa SMP/MTs kelas IX dan siswa SMA/MA kelas X•
dan XI
Memiliki nilai Fisika, Matematika, Bahasa Inggris•
masing-masing tidak kurang dari 7,5 (skala 10)
Belum pernah mengikuti pembinaan nasional tahap ke-2•
Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan di•
malam hari
Mampu mengoperasikan perangkat komputer•
Geografii)
Siswa SMP/MTs kelas IX, SMA/MA kelas X dan XI•
Memiliki nilai Matematika, atau Geografi dan Bahasa•
Inggris masing-masing tidak kurang dari 8,0 (skala 10)
Tidak Buta Warna•
Mampu melakukan kegiatan praktek di lapangan•
Keterangan :
Pelaksanaan Seleksi pada Tingkat Daerah :1.
Mengacu pada Kalender Pendidikan•
Mengikuti Standar Prosedur Operasional secara ketat•
Kriteria peserta seleksi tingkat Kabupaten/Kota adalah2.
peserta yang telah lulus seleksi tingkat sekolah.
14. 8
Kriteria Peserta Seleksi Tingkat Provinsi adalah peserta yang3.
sudah lulus seleksi tingkat Kabupaten/Kota dan ditetapkan
oleh Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi.
Kriteria Peserta Seleksi Tingkat Nasional adalah peserta4.
yang sudah lulus seleksi tingkat Provinsi dan ditetapkan
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Tahapan SeleksiB.
Masing-masing daerah melakukan seleksi peserta Olimpiade Sains
secara berjenjang untuk tingkat SMA/MA, dengan urutan sebagai
berikut :
1) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Sekolah
Sekolah mencari/ menyeleksi/menunjuk (berdasarkan kriteria
yang berlaku) dan mengajukan peserta seleksi Olimpiade Sains
pada masing-masing lomba untuk diseleksi peserta Olimpiade
Sains tingkat Kabupaten/Kota. Penanggungjawab seleksi
tingkat sekolah adalah Kepala Sekolah.
2) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten/Kota
(OSK)
Siswa peserta OSK maksimum kelas XI•
Setiap sekolah boleh mengirimkan siswa terbaik hasil seleksi•
sekolah (OSS atau sejenisnya) untuk seleksi OSK. Jumlah
maksimal peserta per bidang per sekolah disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing Kabupaten/Kota. Hal
ini untuk mendorong minat kompetisi siswa, mendorong
dilakukannya seleksi dan terjaminnya proses pencarian
siswa berbakat.
15. 9
Data peserta dan hasilnya dilaporkan dan diumumkan ke•
publik untuk menjaga akuntabilitas.
Soal disusun oleh Tim Pembina Pusat•
Koreksi dilakukan oleh Tim Koreksi yang melibatkan MGMP•
dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab./Kota,
dibawah supervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
3) Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi
(OSP)
Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan maksimal 3 siswa hasil•
seleksi OSK per bidang di wilayahnya.
Jumlah maksimal peserta tiap sekolah yang dikirimkan ke•
seleksi OSP adalah 3 siswa per bidang.
Penyusunan soal dan koreksi hasil jawaban peserta menjadi•
tanggungjawab pembina pusat dan Direktorat Pembinaan
SMA.
Data peserta beserta hasilnya dilaporkan dan diumumkan•
ke publik untuk menjaga akuntabilitas.
Catatan :
Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains tingkat1.
Kabupaten/Kota dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
Pelaksanaan Seleksi Peserta Olimpiade Sains tingkat Provinsi2.
dilakukan dalam waktu yang bersamaan .
16. 10
Secara Tabulatif, seleksi peserta Olimpiade Sains adalah sebagai
berikut :
Tingkat
Seleksi
Input/Peserta Keluaran Penanggung
jawab
Sekolah Siswa setempat Tiga orang wakil
per bidang lomba
Penanggung
jawab: Kepala
Sekolah
Kab./Kota Hasil seleksi
tingkat Sekolah
Tiga orang terbaik
per bidang lomba
Penanggung
jawab:
Kepala Dinas
Pendidikan
Kab./Kota
Provinsi Hasil seleksi
tingkat Kab/
Kota
Tiga orang terbaik
per bidang lomba
Penanggung
jawab:
Kepala Dinas
Pendidikan
Provinsi
Tanggungjawab PembiayaanC.
Seleksi Tingkat Sekolah1.
Sumber dana : Komite, Sponsor, dan Dana Lain yang tidak
mengikat
Seleksi Tingkat Kab./Kota2.
Sumber dana : APBD Kab./Kota, Sponsor, dan Dana Lain yang
tidak mengikat
17. 11
Seleksi Tingkat Provinsi3.
Sumber dana : APBD Provinsi, Sponsor, dan Dana Lain yang
tidak mengikat
Tim KoreksiD.
Tim Juri/Koreksi Olimpiade Sains tingkat Kabupaten/kota ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan kriteria sebagai
berikut:
Memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan kemampuan1.
sesuai dengan bidangnya.
Memiliki sikap jujur, bertanggungjawab, disiplin, tekun, teliti dan2.
bisa menjaga kerahasiaan.
Terdiri dari unsur perguruan tinggi, guru/instruktur atau tenaga3.
ahli di bidang yang terkait.
Sedangkan untuk tingkat provinsi, lembar jawaban akan dikoreksi
di pusat dalam hal ini Direktorat Pembinaan SMA, Tim Pembina
Olimpiade Pusat.
18. 12
BAB III
TATA TERTIB PESERTA, PETUNJUK BAGI PENGAWAS DAN
PANITIA SELEKSI KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Tata Tertib Peserta.A.
Tata tertib seleksi olimpiade sains tingkat kabupaten/kota:
1. Peserta dimohon hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes
dimulai.
2. Peserta menempati tempat duduk yang telah disediakan sesuai
dengan nomor peserta masing-masing. Usahakan duduk
dengan jarak minimum 0.5 meter satu sama lain.
3. Bagi peserta yang terlambat masuk dapat mengikuti tes setelah
mendapatizindaripanitia/pengawasdengantidakadatambahan
waktu (sesuai dengan jadwal yang berlaku), agar peserta lain
yang tidak terlambat tidak dirugikan.
4. Peserta diminta membawa alat-alat tulis yang diperlukan dan
tidak diperkenankan untuk saling meminjam diantara peserta.
5. Peserta tidak diperkenankan menggunakan buku catatan,
kalkulator (kecuali mata pelajaran tertentu), kamus, susunan
berkala atau alat bantu lainnya.
6. Peserta mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah
disediakan.
7. Peserta selesai menuliskan isian pada lembar jawaban,
pengawas membagikan lembar soal. Peserta diminta untuk
menulis nomor buku tes (jika ada) yang didapat pada lembar
jawaban.
19. 13
8. Setiap peserta akan menerima satu set soal, lembar jawaban,
dan kertas buram.
9. Peserta tidak boleh mengerjakan soal sebelum ada perintah
dari pengawas. Semua peserta memulai dan mengakhiri tes
bersama-sama.
10. Sebelum mendapat perintah untuk mengerjakan soal, peserta
memeriksa kelengkapan halaman lembar soal, mulai dari
halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan tes sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
11. Seluruh peserta diminta berdoa menurut kepercayaan masing-
masing sebelum mengerjakan soal.
12. Jika ada hal-hal yang tidak/kurang jelas, peserta dapat bertanya
pada pengawas dengan mengangkat tangan.
13. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil
jawaban dan soalnya ke pengawas. Akan tetapi, pengawas
mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap
meja peserta.
14. Peserta tidak diperkenankan menyampaikan pertanyaan yang
mengarah pada jawaban butir soal.
15. Peserta harus bekerja sendiri, tidak boleh bekerjasama/
berdiskusi atau melakukan kecurangan atau hal-hal lain yang
dapat mencurigakan atau diduga melakukan kerjasama.
16. Bagipesertayangmelakukankecuranganakanmendapatsangsi
yang berakibat mendapat nilai 0 (nol). Untuk ini pengawas akan
mencatat setiap peserta yang melakukan kecurangan.
20. 14
17. Selama tes berlangsung, diupayakan agar peserta tidak
meninggalkan ruangan sampai batas akhr waktu tes. Oleh
karenaitu,sebelumtesberlangsung,pengawasmemberitahukan
bila ada peserta yang hendak ke toilet sebaiknya sebelum
tes berlangsung. Jika terpaksa, selama tes berlangsung ada
peserta uang hendak ke toilet harus seizin pengawas (cek
pula berapa lama ia pergi ke toilet, jangan sampai terlalu lama/
mencurigakan).
18. Peserta harus menulis jawaban tes dengan jelas. Peserta
tidak boleh mencoret-coret lembar soal. Jika hendak membuat
coretan, dapat menggunakan kertas buram yang disediakan.
19. Selama di dalam ruangan tes, tidak dibenarkan berbicara atau
hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain.
20. Karena tes dimulai serentak, maka berakhirnya tes juga harus
serentak. Bagi peserta yang telah selesai mengerjakan soal,
dimohon untuk meneliti kembali jawaban yang telah dibuat,
tetapi tidak didiskusikan dengan peserta lain. Agar tertib,
peserta yang sudah selesai sebelum waktunya, sebaiknya tidak
diperkenankan untuk meninggalkan ruangan.
21. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil
jawaban dan soalnya ke pengawas. Namun, pengawas yang
akan mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari
setiap meja peserta.
Petunjuk Bagi PengawasB.
1. Pengawas memperkenalkan diri dahulu sebelum tes dimulai.
2. Pengawas memberitahu tes yang akan dikerjakan oleh peserta.
21. 15
3. Pengawas membacakan petunjuk mengerjakan soal seperti
tercantum di dalam lembar soal.
4. Pengawas meminta seluruh peserta untuk berdoa sebelum
mengerjakan soal.
5. Jadwal Pelaksanaan Tes
a. Pengisian daftar hadir dan pengaturan tempat duduk pukul:
7.30 – 8.00 (atau disesuaikan dengan kondisi daerah
setempat)
b. Pengarahan pejabat setempat pukul: 8.00 – 8.30
c. Penjelasan tes oleh pengawas pukul: 8.30 – 8.45
d. Pelaksanaan Tes Tahap I (tergantung pada jenis tes)
e. Istirahat shalat/makan siang pukul: 12.30 – 13.15
f. Pelaksanaan Tes Tahap II (tergantung pada jenis tes)
6. Pengawas membagikan lembar jawaban terlebih dahulu dan
peserta diminta mengisi nama, nomor peserta, asal sekolah,
tanggal pelaksanaan tes, dan sebagainya. Selain itu pengawas
juga membagikan kertas buram untuk digunakan peserta dalam
menghitung/memecahkan soal.
7. Pengawas menanyakan kepada peserta apabila ada peserta
yang tidak membawa alat tulis yang diperlukan. Selanjutnya
pengawas meminjamkan alat tulis tersebut kepada peserta
yang tidak membawanya.
8. Setelah seluruh peserta selesai menuliskan isian pada lembar
jawaban, pengawas membagikan lembar soal. Peserta diminta
untuk menulis nomor buku tes (jika ada) yang didapat pada
lembar jawaban.
22. 16
9. Setiap peserta akan menerima satu set soal dan lembar
jawaban. Untuk ini pengawas harus menghitung jumlah lembar
soal dan lembar jawaban dengan tepat.
10. Lembar soal dan lembar jawaban yang berlebih/cadangan tetap
berada dalam amplop atau disimpan oleh pengawas, dan tidak
diperkenankan untuk didiskusikan dengan pengawas lan atau
peserta.
11. Semua peserta diminta untuk tidak mengerjakan soal sebelum
ada perintah dari pengawas. Semua peserta memulai dan
mengakhiri tes bersama-sama.
12. Sebelum mendapat perintah untuk mengerjakan soal, peserta
diminta untuk memeriksa kelengkapan halaman lembar soal,
mulai dari halaman pertama sampai terakhir dan mengerjakan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
13. Pengawas akan mencatat setiap peserta yang melakukan
kecurangan. Pengawas melaporkan kepada panitia tentang
peserta tersebut .
14. Selama di dalam ruangan tes, tidak dibenarkan merokok atau
berbicara atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi
peserta.
15. Selama tes berlangsung, pengawas meletakkan snack di atas
meja peserta, dan peserta boleh makan snack dan minum
yang disediakan, namun tidak boleh sampai bersuara atau
mengganggu peserta.
16. Petugas diminta untuk mengingatkan sisa waktu yang tersedia,
misal masih 15 menit lagi atau 5 menit lagi. Pengawas
mengingatkan agar tidak ada lagi peserta yang mengerjakan
soal setelah waktu habis.
23. 17
17. Peserta tidak diperkenankan untuk berjalan memberikan hasil
jawaban dan soalnya ke pengawas. Akan tetapi, pengawas
mengambil lembar soal dan lembar jawaban siswa dari setiap
meja peserta.
18. Pengawas menghitung kembali lembar soal dan lembar
jawaban. Kemudian mengurutkan masing-masing lembar
soal dan lembar jawaban sesuai dengan nomor peserta
pada Daftar Hadir. Pastikan tidak ada yang tertinggal.
Petunjuk Bagi Panitia Seleksi Kabupaten/KotaC.
Pelaksanaan Seleksi Olimpiade Sains tingkat kabupaten/kota1.
tanggal 2 s.d. 4 April 2013
Pelaksanaan koreksi, tanggal 8 s.d. 10 April 2013 oleh2.
kabupaten/kota.
Pengiriman daftar pemenang dilengkapi biodata peserta dan3.
berita acara pemenang serta laporan pelaksanaan seleksi kab/
kota ke provinsi paling lambat minggu ketiga bulan April 2013.
24. 18
BAB IV
PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan seleksi olimpiade tingkat kabupaten/
kota tahun 2013 ditentukan oleh semua unsur yang berkepentingan
dalam melaksanakan kegiatan seleksi secara tertib, teratur, penuh
disiplin dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
Dengan memahami panduan ini diharapkan panitia dan semua pihak
yang terkait dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
sehingga mencapai hasil secara optimal.
Menyadari masih banyak kekurangan dalam panduan ini, kritik dan
saran kami harapkan sebagai bahan masukan bagi penyelenggaraan
seleksi di tahun-tahun mendatang.
Semoga panduan ini dapat dijadikan acuan sehingga kegiatan seleksi
ini dapat terlaksana dengan baik, efektif dan efisien.
27. 21
BIODATA PESERTA SELEKSI
OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA
BIDANG : ……………………………………………………………
Diisi dengan huruf KAPITAL
1. Nama Lengkap : ……………………………………………………………………………………
2. Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………………..…………………… Jenis Kelamin: L / P *)
3. Agama :
4. Asal Sekolah : ……………………………………………………… Kelas : ………….
5. Alamat Sekolah : Jalan …………………………………………………………………………………….
Kab/Kota : …………………………………………………………
Provinsi :
6. Email Sekolah : ……………………………………………………………………………………………
7. Nomor Telepon Sekolah : ……………………………………………………………………………………………
8. Nomor Faksimili Sekolah : ……………………………………………………………………………………………
9. Alamat Rumah : Jalan …………………………………………………………………………….………
……………………………………………………………………………………………
Kab/Kota : …………………………………………………………
Provinsi : ……………………………………………………………………………………………
10. Nomor Telepon Rumah : ……………………………………………………………………………………………
11. Nomor Ponsel Siswa : …………………………………………
12. E-mail Siswa : …………………………………………
……………………………………….… 2012
Peserta,
( ………………………………………… )
*) Coret yang tidak perlu
………………………………
…………………………………..
…………………………………………………
…………………………………..
LOGO
KAB/KOTA
Lampiran 2