NFA dan DFA merupakan dua jenis mesin pengenal pola yang berbeda. NFA bersifat non-deterministik sehingga satu keadaan dapat memiliki lebih dari satu keadaan berikutnya, sedangkan DFA bersifat deterministik dengan satu keadaan memiliki satu keadaan berikutnya. NFA lebih mudah dibuat dibanding DFA namun setiap NFA dapat diubah menjadi DFA.
Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic Ciphers lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain meski bisa diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara teknis ini adalah cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf (blok 3 huruf) atau secara teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier, dan khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang matriks. Ini juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena itu, hill cipher memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang lain. Namun, sifat inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada blok huruf yang lebih besar.
Tugas GSLC huffman code saya untuk mata kuliah Algorithm and Design Analysis. Terdapat Frequency table, huffman tree, huffman code, dan saved memory (%).
Terima kasih.
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic Ciphers lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain meski bisa diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara teknis ini adalah cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf (blok 3 huruf) atau secara teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier, dan khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang matriks. Ini juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena itu, hill cipher memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang lain. Namun, sifat inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada blok huruf yang lebih besar.
Tugas GSLC huffman code saya untuk mata kuliah Algorithm and Design Analysis. Terdapat Frequency table, huffman tree, huffman code, dan saved memory (%).
Terima kasih.
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
Franchise India, a one-stop solution for aspiring entrepreneurs to select best franchise business opportunities. The website is a premium source to explore best business/franchise opportunities through its various sections like franchise directory, franchises for sale, news, looking for a franchise, articles and interviews in terms of franchising, retail franchising and entrepreneurship.
نيابةً عن معهد إدارة المشاريع فرع الخليج تشرفت اليوم بإلقاء محاضرة بعنوان "مستقبلك..، تجدد أو تبدد" والتي تناولت أهمية مواكبة التطورات في إدارة المشاريع على المستوى الشخصي والمؤسسي والوطني في المؤتمر السعودي الرابع لإدارة المشاريع، حيث تم توجيه مجموعة من الرسائل الهامة التي أتوقع أن تعود بالنفع على واقع ومستقبل إدارة المشاريع بالمملكة.
إلى ممارسي إدارة المشاريع،
هناك ندرة وحاجة للبارعين في إدارة المشاريع، وحتى تكون من البارعين يجب أن تمتلك 1) مهارات القيادة 2) مهارات إدارة الاستراتيجية والأعمال 3) مهارات فنية في إدارة المشاريع. كما يجب أن تتعلم والأهم أن تستمر في التعلم، وحتى تتميز حاول الحصول على أحد الشهادات المعترف بها عالميًا.
إلى مديري وقادة المؤسسات،
الرسالة الأولى: يجب أن نتحول إلى إدارة المشاريع المؤسسية التي تهتم بربط مدخلات المشاريع بالاستراتيجية وربط مخرجات المشاريع بالعمليات التشغيلية لتحقيق المنافع المرجوة، المعايير الأساسية التي تهتم بالمشروع والبرنامج والمحافظ وكذلك الإدارة المؤسسية للمشاريع متوفرة.
الرسالة الثانية: أصبح من الضروري رفع مستوى نضج الممارسات المؤسسية لإدارة المشاريع لما له من مردود على أداء المؤسسة ككل، وهي عملية مستمرة ومساندة لاستمرار إدراك أهمية وضرورة إدارة المشاريع ومن ثم نجاحها.
إلى أصحاب رأي عام وطني أو قرار حكومي،
الرسالة الأولى: نحن في حاجة شديدة لمزيد من نشر المعارف الخاصة بإدارة المشاريع سواء ما قبل الجامعة أو في المرحلة الجامعية أو ما بعد الجامعة، حيث الترجمة أحد الروافد الهامة وكذلك التأليف وهي أمور تحتاج لدعم وطني.
الرسالة الثانية: نحتاج لرفع مستوى نضج إدارة المشاريع على المستوى الوطني، ولعل في إنشاء مرصد وطني لإدارة المشاريع وسيلة فعالة حيث يمكنه القيام بكثير من المهام في هذا الإطار منها على سبيل المثال إنشاء مؤشر إدارة المشاريع السعودية وهو عبارة عن تجميع واخت
4. NFA vs DFA (1)
Setiap keadaan di DFA memiliki tepat
satu anak panah transisi untuk setiap
simbol alfabet.
Pada NFA, satu keadaan dapat
memiliki nol, satu, atau lebih anak
panah untuk setiap simbol transisi.
5. NFA vs DFA (2)
DFA: Label transisi berupa simbol-
simbol alfabet.
NFA: Label transisi dapat berupa
simbol alfabet, dan/atau .
◦ Nol, satu, atau lebih anak panah berlabel
dapat berasal dari tiap keadaan.
6. Cara Kerja NFA (1)
Misal: kita berada di keadaan q1 suatu NFA
N1.
Diberikan simbol input 1.
◦ Setelah membaca input tersebut, mesin
menuju semua keadaan berikutnya yang
berlabel 1.
Kemudian mesin membaca input berikutnya.
◦ Bila keadaan berikutnya ada lebih dari satu
keadaan, ikuti semua keadaan tersebut.
◦ Bila tidak ditemukan keadaan berikutnya,
maka runtutan string tersebut mati.
Jika salah satu dari cabang urutan string
mencapai keadaan akhir/ final state/
keadaan yang diterima, NFA menerima
string yang diberikan.
7. Cara Kerja NFA (2)
Jika muncul keadaan dengan simbol
, maka tanpa membaca input lagi
mesin menuju ke semua keadaan
berikutnya yang dituju simbol .
8. NFA sebagai Komputasi
Paralel
NFA dapat dipandang sebagai bentuk
komputasi paralel
◦ beberapa ‘proses’ dijalankan bersamaan.
NFA yang bercabang/mengikuti sejumlah
pilihan berarti mengalami proses
pemisahan menjadi sejumlah ‘anak’
dengan proses yang saling terpisah.
Jika salah satu proses percabangan ini
sampai ke keadaan akhir, maka seluruh
komputasi untuk string tersebut
diterima.
9. Pohon Kemungkinan (1)
Salah satu cara membayangkan
komputasi NFA yakni dengan pohon
kemungkinan.
◦ Sebagai akarnya adalah keadaan awal
komputasi.
◦ Setiap titik cabang pada pohon adalah titik
cabang komputasi.
Mesin menerima masukan string jika
salah satu cabang komputasi
berakhir di keadaan akhir/ keadaan
14. NFA menjadi DFA
Setiap NFA dapat diubah menjadi
suatu bentuk DFA.
Membuat NFA kadangkala lebih
mudah dibandingkan dengan
membuat DFA.
Fungsi NFA lebih mudah dipahami
daripada DFA.
(akan dipelajari pada pertemuan berikutnya)
15. Contoh 2
Misalkan L adalah bahasa yang terdiri
dari alfabet {0,1}, dimana L memiliki
satu simbol 1 di posisi ketiga dari
belakang (misal 000100 termasuk
dalam L, 0011 tidak termasuk dalam
L).
Buatlah NFA yang mengenali bahasa L
tersebut.
16. Jawab
q0 q1 q3
1 1
0,1
q2
0, 1 0, 1
L memiliki simbol1 di posisi ketiga
dari belakang
(misal 000100 termasuk dalam L, 0011 tidak termasuk
dalam L)
M1
17. Salah satu cara untuk membuat
komputasi mesin M1 adalah tetap
berada pada keadaan awal, q0,
hingga bit ketiga dari belakang.
Artinya, jika simbol input adalah 1,
maka percabangan akan menuju q1.
Keadaan q2 dan q3 digunakan untuk
memeriksa tebakan benar atau tidak.
18. Penambahan pada M
Misal kita menambahkan label pada
anak panah dari q1 ke q2 dan dari q2
ke q3 menjadi NFA M2
Artinya, kedua anak panah memiliki
label 0, 1, ; bukan hanya 0, 1.
Dengan modifikasi tersebut, bahasa
seperti apakah yang akan dikenali
M2?
19. Contoh 3
NFA M3 berikut
memiliki alfabet
input {0}
Alfabet yang
memiliki hanya
satu simbol
input disebut
dengan unary
alphabet.
20. Keterangan NFA M3
Mesin M3 menunjukkan kemudahan
dari penggunaan tanda panah berlabel
.
N3 menerima semua string dalam
bentuk 0k dengan k adalah kelipatan 2
atau 3. (ingat bahwa pangkat menandakan
pengulangan, bukan tanda eksponesial).
Sebagai contoh, M3 menerima string , 00,
000, dan 000000; tidak menerima string 0
atau 00000.
21. Keterangan NFA M3
Mesin M3 digunakan untuk menguji
jumlah 0 kelipatan 2 atau kelipatan 3
dengan membuat percabangan siklus
atas ataupun siklus bawah.
Mesin M3 dapat digantikan dengan
mesin lain yang tidak memiliki atau
NFA murni. Namun M3 menujukkan
cara termudah untuk memahami
Language yang dimaksud.
22. Definisi Formal NFA
5-tuple NFA dan DFA berbeda dalam
hal fungsi transisinya.
◦ DFA, : Q Q
◦ NFA, : Q P(Q)
adalah {}
P(Q) adalah himpunan bagian yang
mungkin dari Q.
◦ P(Q) disebut dengan POWER SET DARI
Q.
◦ Banyaknya P(Q) adalah 2k, dengan k =
jumlah state
23. 5-tuple NFA
5-tuple NFA, (Q, , , q0, F).
dengan:
Q = himpunan keadaan NFA.
= himpunan alfabet masukan.
= fungsi transisi = Q P(Q).
q0 = keadaan awal, q0 Q.
F = himpunan keadaan akhir, F Q.
31. Latihan
2. Selidiki apakah string berikut ini
diterima oleh NFA di bawah.
Gambarkan pohon kemungkinannya.
a. 01001
b. 10101
3. Tuliskan
definisi 5-tuple
NFA tersebut.
32. Latihan
4. Jika = {a, b, c}, rancanglah NFA
yang menerima bahasa berikut ini.
a. String yang mengandung minimal 1
simbol a dan 1 simbol b
b. String dalam bentuk ambncp (m, n, p ≥ 0)