SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ASUHAN KEPERAWATAN
GASTROENTERITIS AKUT

A. TINJAUAN UMUM
1. DEFENISI
a. Gastroenteritis (diare akut) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitik. (Wong, 2004).
b.
Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali dengan / tanpa darah dan atau
lendir dalam tinja. (Silvia A. Price, 2005)
c.
Gastroenteritis akut adalah diare yang terjadi lebih dari 3 minggu yang terutama ditemukan
pada sindrom pasca enteritis, intoleransi laktosa, cow´s milk protein intoleransi (C.L Betz, 2002)
d.
Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekwensi defekasi yang abnormal (lebih dari
3 kali/hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 g / hari) dan konsistensi feses cair. (Brunner
& Suddarth ; 2002).
Berdasarkan uraian pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus,
pathogen parasitik yang terjadi lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses cair
dengan/tanpa darah dan atau lendir dalam tinja.
2.

ETIOLOGI
Ada beberapa penyebab Gastroenteritis
a. Penyebab langsung
1. Infeksi :
a) infeksi virus (rota virus dan virus echo)
b) infeksi bakteri (Vibriocoma, Ecserchia coli, salmonella, shigella, yarsinia enterecolica).
c) infeksi parasit (cacing protozoa dan jamur)
2. Non infeksi :
a) Alergi makanan : susu dan protein
b) Gangguan metabolic atau malabsorbsi
c) Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.
b. Penyebab tidak langsung
Alergi, kesehatan, cuaca, musim, umur, dan lingkungan. (C.L Betzar,
A. Sowden,
2002)
3. PATOFISIOLOGI
Diare sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan
sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen usus.
Diare osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari partikel yang
tidak dapat diabsorbsi sehingga reabsorbsi air menjadi lambat.
Diare osmotic campuran disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltic dari usus, (biasanya
karena penyakit usus implamasi dari kombinasi peningkatan sekresi atau penurunan absorbsi
dalam usus. (Sylvia A. Price, 2005).
4. MANIFESTASI KLINIK
Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses.
Pasien mengeluh kram perut, distensi, gemuruh usus (borboringus), anoreksia, dan haus.
Kontraksi spasmosik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi pada
setiap defekasi.
Gastroenteroitis dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala yang berkaitan
langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan. Feses berair adalah
karateristik dari penyakit usus halus dan adanya mucus dan pus dalam feses menunjukkan
adanya ebteritis inflamasi atau colitis. (Sylvia A. Price, 2005).
5. EVALUASI DIAGNOSTIK
Apabila penyebab Gastroenteritis tidak terbukti maka tes diagnostic berikut harus dilakukan
yaitu :
a. Hitung darah lengkap.
b. Sifat kimia
c. Urinalisis
d. Pemeriksaan feses rutin
e. Pemeriksaan feses untuk infeksi atau parasit. (Sylvia A. Price, 2005).
6. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan penyakit dasar.
Obat-obatan tertentu misalnya prednisone dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit.
Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glikosa serta elektrolit dapat
diberikan untuk rehidrasi ringan. (Sylvia A. Price, 2005).
7. KOMPLIKASI
a. Cardiac Dysritmia
b. Asidosis metabolic
c. Dehidrasi
d. Hipotensi
e. Kematian
f. Kontraksi ventrikel premature. (Sylvia A. Price, 2005).
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Untuk melaksanakan asuhan keperawatan digunakan suatau pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari langkah-langkah ilmiah yaitu : Pengkajian Keperawatan, Dampak Kebutuhan
Dasar Manusia (KDM), Diagnosa Keperawatan, Intervensi Keperawatan, Implementasi
Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan.(Wartonoh, 2006)
1. Pengkajian Keperawatan
Data pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami Gastroenteritis adalah sebagai
berikut.
a. Pengumpulan data
1) Aktifitas / Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah, perasaan gelisah, ansietas. Pembatasan
aktifitas/kerja sehubungan dengan proses penyakit.
2) Integritas ego
Gejala : Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, perasaan tak berdaya/ tak ada
harapan.Faktor stress akut/kronis, misalnya : hubungan keluarga/pekerjaan, pengobatan yang
mahal.Faktor budaya /peningkatan pervalensi pada populasi yahudi sering meningkat pada
individu Eropa Utara dan keturunan Angio-Saxon.
Tanda : Menolak, perhatian menyempit, depresi.
3) Eliminasi
Gejala : Episode diare yang tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering, tak
terkontrol, flatus lembut dan semiciar, bau busuk dan berlemak (steatore), melena.
4) Makanan/cairan
Gejala : Anoreksia : mual/muntah , penurunan berat badan, tak toleran pada diet,
produk susu, makanan berlemak.
Tanda :Penurunan lemak subkutan/massa otot. Kelemahan,tonus otot buruk dan turgor
kulit buruk, membran mukosa pucat.
5) Hygiene
Tanda : Ketidak mampuan menghadapi perawatan diri, bau badan.
6) Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri tekan abdomen dengan nyeri kram pada kuadran kanan bawah ;
nyeri abdomen tengah bawah (keterlibatan jejunum), nyeri tekan menyebar kebagian
periumbilikal, Titik nyeri berpindah, nyeri tekan (erthritis).
Tanda : Nyeri tekan abdomen/distensi.
7) Keamanan
Gejala : Riwayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitas. Artritis
(memperburuk gejala dengan eksaserbasi penyakit usus). Peningkatan suhu tubuh 39,6-40˚C
(ekaserbi akut). Penglihatan kabur, Alergi terhadap makanan/produk susu (mengeluarkan
histamine kedalam usus dan mempunyai efek inflamasi.
Tanda : Lesi kulit mungkin ada, misalnya eritema nodusum (meningkat,nyeri tekan,
kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka, pioderma gangrenosa (lesi tekan
purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan mata kanan. Ankilosa spondalitis.
Uveitis, konjungtivitis/iritasi.
8) Interaksi social
Gejala : Masalah berhubungan / peran sehubungan dengan kondisi . Ketidakmampuan
aktif secara social.
9) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga berpenyakit inflamasi usus.
2. Analisa data
Dengan melihat data subyektif dan data obyektif dapat menentukan permasalahan yang
dihadapai klien dengan memperlihatkan masalah dapat di ketahui penyebab efek dari masalah
tersebut. Dari analisa data di tentukan diagnosa keperawatan yang muncul. (Doenges, 2000)
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien diare anak :
a.
Diare berhubungan dengan inflamasi, atau malabsorbsi usus
b. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak
cairan (diare berat dan muntah).
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi
nutrient.
d. Ansietas berhubungan dengan factor psikologis / rangsang simpatis (proses inflamasi).
e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, akskoreasi fisura
oerirektal.
f.
Koping indivudu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga.
g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal
sumber. (Brunner dan Suddarth, 2000)
5. Intervensi Keperawatan
a. Diare berhubungan dengan inflamasi, atau malabsorbsi usus.
Tujuan:Melaporkan penurunan frekuensi defekasi,konsistensi kembali normal.
Intervensi
Rasional
1. Observasi dan catat frekwensi devekasi,
karakteristi, jumlah dan factor pencetus
2 . Tingkatkan tirah baring

3. Identifikasi makanan dan cairan yang
menyebabkan diare
4. Berikan cairan peroral, tawarkan
minum air putih tiap 1 jam.
5. Kolaborasi pemberian obat
antikolinergi

1. Membantu membedakan penyakit
individu dan mengkaji beratnya.
2. Istirahat menurunkan mobilitas usus juga
laju metabolisme bila infeksi atau
perdarahan sebagai komplikasi
3. Menghindarkan iritan, meningkatkan
istirahat usus.
4. Memberikan istirahat kolon dengan
menghilanhkan atau menurunkan rangsang
makanan / cairan.
5. Menurunkan mortilitas / peristaltic GI
dan menurunkan sekresi digesti untuk
menghilangkan kram dan diare

b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan
(diare berat dan muntah)
Tujuan : Mempertahankan volume cairan adekuat.
Intervensi
Rasional
1. Awasi masukan dan haluan, karakter dan
jumlah feses
2. Kaji tanda vital

1. Memberikan informasi tentang
Keseimbangan cairan
2. Hipotensi (termasuk postoral), takikardia
demam dapat menunjukkan terhadap
Efek / kehilangan cairan
3. Menunjukkan kehilangan cairan berlebih
3. Observasi kulit kering berlebihan dan
atau dehidrasi.
membrane mukosa, penurunan turgor
4. Kelemahan usus berlebihan dapat
Kulit, pengisapan kapiler lambat.
Menimbulkan ketidakseimbangan
4. Catat kelemahan otot umum atau
Elektrolit
Disritmia jantung
5. Mempertahankan istirahat usus akan
memerlukan penggantian cairan untuk
5. Berikan cairan parenteral sesuai indikasi memeperbaiki kehilanngan /anemia
6. Menurunkan kehilangan cairan dari usus
6. Berikan obat sesuai indikasi antidiare

c . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient.
Tujuan : Menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai sasaran
Intervensi
Rasional
1. Timbang berat badan tiap hari
2. Dorong tirah baring dan/atau pembatasan
aktifitas selama fase sakit akut.
3. Anjurkan istirahat sebelum makan
4. Dorong pasien untuk menyatakan
Permasalahaan mulai makan diet

5. Pertahankan puasa sesuai indikasi

6. Berikan nutrisi parenteral total, terapi
IV sesuai indikasi.

1. Memberikan informasi tentang
kebutuhan diet / keefektifan terapi
2. Menurunkan kebutuhan metabolic untuk
mencegah penurunan kalori dan simpanan
energi.
3. Menenangkan peristaltic dan
meningkatkan energi untuk makanan.
4. Keragu-raguan untuk makan mungkin
dakibatkan oleh takut makanan akan
menyebabkan eksaserbasi gejala.
5. Istirahat usus menurunkan peristaltic dan
diare dimana menyebabkan malabsorbsi
/ kehilangan nutrient.
6. Program ini mengistirahatkan saluran GI
sementara memberikan,

d .Ansietas berhubungan dengan factor psikologis / rangsang simpatis (proses inflamasi)
Tujuan : Menurunkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat yang
dapat ditangani.
Intervensi
Rasional
1. Dorong menyatakan perasaan,
berikan umpan balik

1. Membuat hubungan teraupetik,
Membantu pasien / orang terdekat dalam
mengidentifikasi masalah yang
menyebabkan stress.

2. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip
dengan yang diekspresikan orang lain
3. Bantu klien belajar mekanisme koping
baru misalnya tekhnik mengatasi stress,
keterampilan organisasi
4. Berikan lingkungan tenang dan istirahat

2. Validasi bahwa perasaan normal dapat
membantu menurunkan stress.
3. Belajar cara baru untuk mengatasi
masalah dapat membantu dalam
menurunkan stress dan ansietas.
4. Memindahkan klien dari stress luar,
meningkatkan relaksasi, membantu
menurunkan ansietas.
5. Di butuhkan bantuan tambahan untuk
meningkatkan control dan mengatasi
episode akut.

5. Rujuk pada perawat spesialis psikiatri,
pelayanan social, penasehat agama.

e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, anoreksia fisura
perirektal.
Tujuan : Melaporkan nyeri hilang / terkontrol
Intervensi
Rasional
1. Dorong klien untuk melaporkan nyeri
1. Mencoba untuk mentoleransi nyeri
2. Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, dari pada meminta analgesic.
catat lokasi, lamanya, intensitas (skala 0- 2. Perubahan pada karakteristik nyeri
10) selidiki dan laporkan perubahan
dapat menunjukkan penyebaran penyakit/
karakteristik nyeri.
terjadinya komplikasi, misalnya ;vistula
3.Ijinkan klien untuk memulai posisi
kemih, perforasi, toksik megakolon.
yang nyaman, misalnya ; lutut fleksi.
3. Menurunkan tegangan abdomen dan
4.Observasi / catat distensi abdomen,
meningkatkan rasa control.
peningkatan suhu, penurunan tekanan
4. Dapat menunjukkan terjadinya
darah.
obtruksi usus karena inflamasi, edema,
5. Berikan obat sesuai indikasi
dan jaringan parut.
Analgesik.
5. Nyeri bervariasi dari ringan sampai
berat dan perlu penanganan untuk
memudahkan istirahat adekuat dan
penyembuhan.
f. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga
Tujuan : Menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk membatasi / mencegah
Intervensi
Rasional
1. Kaji pemahaman klien / orang terdekat 1. Perawat mampu untuk menerima lebih
dan metode sebelumnya dalam menerima nyata tentang masalah saat ini.
proses penyakit.
2. Berikan kesempatan pada klien untuk
mendiskusikan bagaimana penyakit telah
mempengaruhi hubungan.
3.Bantu klien mengidentifikasi
keterampilan koping efektif secara
individu.

4. Masukkan klien atau orang terdekat
dalam tim pertemuan untuk
mengembangkan program individu .

2. Stressor penyakit mempengaruhi
semua arah hidup dank lien mengalami
kesulitan mengatasi perasaan lemah /
nyeri.
3. Penggunaan perilaku yang berhasil
sebelumnya dapat membantu klien
menerima situasi / rencana saat ini untuk
masa datang
4. Meningkatkan klontinuitas perawatan
dan memampukan klien atau orang
terdekat sebagai bagian perendanaan dan
meningkatkan kerja sama dalam program
terapi

g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal
sumber.
Tujuan : Menyatakan pemahaman proses penyakit / pengobatan .
Intervensi
Rasional
1. Tentukan persepsi klien tentang peruses
penyakit

2. Kaji ulang proses penyakit, penyebab /
efek hubungan factor yang menimbulkan
gejala dan mengidentifikasi cara
menurunkan factor pendukung.
3. Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi,
dosisi, dan kemungkinan efek samping.
4. Tekankan pentingnya perawatan kulit,
misalnya : teknik cuci tangan dengan baik
dan perawatan parineal yang baik

1.Membuat pengetahuan dasar dan
memberikan kesadaran kebutuhan belajar
individu.
2. Faktor pencetus/ pemberat individu
sehungga kebutuhan klien untuk waspada
terhadap makanan, cairan dan factor pola
hidup dapan mencetus gejala.
3. Meningkatkan pemahaman dan dapat
meningkatkan kerjasama dalam program
kesehatan.
4. Menurunkan penyebaran bakteri dan
resiko iritasi kulit / kerusakan infeksi

More Related Content

What's hot (19)

Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Presentasi typhoid kelompok
Presentasi typhoid kelompokPresentasi typhoid kelompok
Presentasi typhoid kelompok
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1Askep dispepsia 1
Askep dispepsia 1
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Kolitis
KolitisKolitis
Kolitis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Askep gea
Askep geaAskep gea
Askep gea
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Isi makalah diare.
Isi makalah diare.Isi makalah diare.
Isi makalah diare.
 
Asuhan keperawatan anak dengan gastritis
Asuhan keperawatan anak dengan gastritisAsuhan keperawatan anak dengan gastritis
Asuhan keperawatan anak dengan gastritis
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritis
 
Lp diare putu
Lp diare putuLp diare putu
Lp diare putu
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Viewers also liked

Edad Moderna
Edad ModernaEdad Moderna
Edad Modernacriss_
 
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock Brokers
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock BrokersCapNET - Connecting Fund Managers with Stock Brokers
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock BrokersSubbiah (Subbu) Rajagopal
 
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7Eliana Tabima
 
L'edat moderna
L'edat modernaL'edat moderna
L'edat modernaeva163
 
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег.
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег. Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег.
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег. isdeforum
 
Edad moderna
Edad modernaEdad moderna
Edad modernamarina163
 
Sample research paper 2
Sample research paper 2Sample research paper 2
Sample research paper 2atrantham
 
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still Try
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still TrySuccess Story You Will Never Repeat – But Should Still Try
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still Tryisdeforum
 
Thrillers Research
Thrillers ResearchThrillers Research
Thrillers Research17harplg
 
Cephベンチマーク kvm
Cephベンチマーク kvmCephベンチマーク kvm
Cephベンチマーク kvmToshimi Kawabata
 
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο ΡαφτόπουλοΣυνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο56ο Γυμνάσιο Αθήνας
 
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015Cornelia_Amihalachioae
 
Curso de Hoteleria y Turismo
Curso de Hoteleria y TurismoCurso de Hoteleria y Turismo
Curso de Hoteleria y TurismoEducagratis
 
Alexisjz 4 b - copiapdf
Alexisjz 4 b - copiapdfAlexisjz 4 b - copiapdf
Alexisjz 4 b - copiapdfjrprhistoria
 

Viewers also liked (20)

Edad Moderna
Edad ModernaEdad Moderna
Edad Moderna
 
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock Brokers
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock BrokersCapNET - Connecting Fund Managers with Stock Brokers
CapNET - Connecting Fund Managers with Stock Brokers
 
Tugas santi pak hasary AKPER PEMKAB MUNA
Tugas santi pak hasary AKPER PEMKAB MUNA Tugas santi pak hasary AKPER PEMKAB MUNA
Tugas santi pak hasary AKPER PEMKAB MUNA
 
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7
Prevención y control del cáncer en la población2013cipa7
 
L'edat moderna
L'edat modernaL'edat moderna
L'edat moderna
 
Wu mobile
Wu mobileWu mobile
Wu mobile
 
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег.
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег. Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег.
Как построить продуктовую saa s компанию с нуля без внешних денег.
 
μνήμη Ram
μνήμη Ramμνήμη Ram
μνήμη Ram
 
Edad moderna
Edad modernaEdad moderna
Edad moderna
 
Sample research paper 2
Sample research paper 2Sample research paper 2
Sample research paper 2
 
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still Try
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still TrySuccess Story You Will Never Repeat – But Should Still Try
Success Story You Will Never Repeat – But Should Still Try
 
Casestudy mcdonalds
Casestudy mcdonaldsCasestudy mcdonalds
Casestudy mcdonalds
 
Thrillers Research
Thrillers ResearchThrillers Research
Thrillers Research
 
Películas
PelículasPelículas
Películas
 
Cephベンチマーク kvm
Cephベンチマーク kvmCephベンチマーク kvm
Cephベンチマーク kvm
 
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο ΡαφτόπουλοΣυνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο
Συνέντευξη με τον κύριο Γιώργο Ραφτόπουλο
 
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015
Pilot Project_Applying Design Thinking in Public Service Reengineering_2015
 
Curso de Hoteleria y Turismo
Curso de Hoteleria y TurismoCurso de Hoteleria y Turismo
Curso de Hoteleria y Turismo
 
Alexisjz 4 b - copiapdf
Alexisjz 4 b - copiapdfAlexisjz 4 b - copiapdf
Alexisjz 4 b - copiapdf
 
S4 scm in e-commerce
S4  scm in e-commerceS4  scm in e-commerce
S4 scm in e-commerce
 

Similar to DIAREAKUT

Similar to DIAREAKUT (20)

173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
SAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ DiareSAP Gastroenteritis/ Diare
SAP Gastroenteritis/ Diare
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Eliminasi
EliminasiEliminasi
Eliminasi
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
Askep app n kdm
 
PPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptxPPT GIT KEL 1.pptx
PPT GIT KEL 1.pptx
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
3097875.ppt
3097875.ppt3097875.ppt
3097875.ppt
 
Bab 2 t cs'sps
Bab 2 t cs'spsBab 2 t cs'sps
Bab 2 t cs'sps
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
3949918 dispepsia
3949918 dispepsia3949918 dispepsia
3949918 dispepsia
 
Askep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diareAskep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diare
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

DIAREAKUT

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS AKUT A. TINJAUAN UMUM 1. DEFENISI a. Gastroenteritis (diare akut) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitik. (Wong, 2004). b. Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih dari tiga kali dengan / tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. (Silvia A. Price, 2005) c. Gastroenteritis akut adalah diare yang terjadi lebih dari 3 minggu yang terutama ditemukan pada sindrom pasca enteritis, intoleransi laktosa, cow´s milk protein intoleransi (C.L Betz, 2002) d. Gastroenteritis adalah kondisi dimana terjadi frekwensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 g / hari) dan konsistensi feses cair. (Brunner & Suddarth ; 2002). Berdasarkan uraian pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, pathogen parasitik yang terjadi lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses cair dengan/tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. 2. ETIOLOGI Ada beberapa penyebab Gastroenteritis a. Penyebab langsung 1. Infeksi : a) infeksi virus (rota virus dan virus echo) b) infeksi bakteri (Vibriocoma, Ecserchia coli, salmonella, shigella, yarsinia enterecolica). c) infeksi parasit (cacing protozoa dan jamur) 2. Non infeksi : a) Alergi makanan : susu dan protein b) Gangguan metabolic atau malabsorbsi c) Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan. b. Penyebab tidak langsung Alergi, kesehatan, cuaca, musim, umur, dan lingkungan. (C.L Betzar, A. Sowden, 2002) 3. PATOFISIOLOGI Diare sekresi biasanya diare dengan volume banyak disebabkan oleh peningkatan produksi dan sekresi air, serta elektrolit oleh mukosa usus, kedalam lumen usus. Diare osmotic terjadi bila air terdorong kedalam usus oleh tekanan osmotic dari partikel yang tidak dapat diabsorbsi sehingga reabsorbsi air menjadi lambat. Diare osmotic campuran disebabkan oleh peningkatan kerja peristaltic dari usus, (biasanya karena penyakit usus implamasi dari kombinasi peningkatan sekresi atau penurunan absorbsi dalam usus. (Sylvia A. Price, 2005). 4. MANIFESTASI KLINIK
  • 2. Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut, distensi, gemuruh usus (borboringus), anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmosik yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi pada setiap defekasi. Gastroenteroitis dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala yang berkaitan langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan kelemahan. Feses berair adalah karateristik dari penyakit usus halus dan adanya mucus dan pus dalam feses menunjukkan adanya ebteritis inflamasi atau colitis. (Sylvia A. Price, 2005). 5. EVALUASI DIAGNOSTIK Apabila penyebab Gastroenteritis tidak terbukti maka tes diagnostic berikut harus dilakukan yaitu : a. Hitung darah lengkap. b. Sifat kimia c. Urinalisis d. Pemeriksaan feses rutin e. Pemeriksaan feses untuk infeksi atau parasit. (Sylvia A. Price, 2005). 6. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tertentu misalnya prednisone dapat mengurangi beratnya diare dan penyakit. Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glikosa serta elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi ringan. (Sylvia A. Price, 2005). 7. KOMPLIKASI a. Cardiac Dysritmia b. Asidosis metabolic c. Dehidrasi d. Hipotensi e. Kematian f. Kontraksi ventrikel premature. (Sylvia A. Price, 2005). B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Untuk melaksanakan asuhan keperawatan digunakan suatau pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari langkah-langkah ilmiah yaitu : Pengkajian Keperawatan, Dampak Kebutuhan Dasar Manusia (KDM), Diagnosa Keperawatan, Intervensi Keperawatan, Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan.(Wartonoh, 2006) 1. Pengkajian Keperawatan Data pengkajian keperawatan pada pasien yang mengalami Gastroenteritis adalah sebagai berikut. a. Pengumpulan data 1) Aktifitas / Istirahat Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah, perasaan gelisah, ansietas. Pembatasan aktifitas/kerja sehubungan dengan proses penyakit. 2) Integritas ego
  • 3. Gejala : Ansietas, ketakutan, emosi, kesal, perasaan tak berdaya/ tak ada harapan.Faktor stress akut/kronis, misalnya : hubungan keluarga/pekerjaan, pengobatan yang mahal.Faktor budaya /peningkatan pervalensi pada populasi yahudi sering meningkat pada individu Eropa Utara dan keturunan Angio-Saxon. Tanda : Menolak, perhatian menyempit, depresi. 3) Eliminasi Gejala : Episode diare yang tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering, tak terkontrol, flatus lembut dan semiciar, bau busuk dan berlemak (steatore), melena. 4) Makanan/cairan Gejala : Anoreksia : mual/muntah , penurunan berat badan, tak toleran pada diet, produk susu, makanan berlemak. Tanda :Penurunan lemak subkutan/massa otot. Kelemahan,tonus otot buruk dan turgor kulit buruk, membran mukosa pucat. 5) Hygiene Tanda : Ketidak mampuan menghadapi perawatan diri, bau badan. 6) Nyeri/Kenyamanan Gejala : Nyeri tekan abdomen dengan nyeri kram pada kuadran kanan bawah ; nyeri abdomen tengah bawah (keterlibatan jejunum), nyeri tekan menyebar kebagian periumbilikal, Titik nyeri berpindah, nyeri tekan (erthritis). Tanda : Nyeri tekan abdomen/distensi. 7) Keamanan Gejala : Riwayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitas. Artritis (memperburuk gejala dengan eksaserbasi penyakit usus). Peningkatan suhu tubuh 39,6-40˚C (ekaserbi akut). Penglihatan kabur, Alergi terhadap makanan/produk susu (mengeluarkan histamine kedalam usus dan mempunyai efek inflamasi. Tanda : Lesi kulit mungkin ada, misalnya eritema nodusum (meningkat,nyeri tekan, kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka, pioderma gangrenosa (lesi tekan purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan mata kanan. Ankilosa spondalitis. Uveitis, konjungtivitis/iritasi. 8) Interaksi social Gejala : Masalah berhubungan / peran sehubungan dengan kondisi . Ketidakmampuan aktif secara social. 9) Penyuluhan/pembelajaran Gejala : Riwayat keluarga berpenyakit inflamasi usus. 2. Analisa data Dengan melihat data subyektif dan data obyektif dapat menentukan permasalahan yang dihadapai klien dengan memperlihatkan masalah dapat di ketahui penyebab efek dari masalah tersebut. Dari analisa data di tentukan diagnosa keperawatan yang muncul. (Doenges, 2000) 3. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien diare anak : a. Diare berhubungan dengan inflamasi, atau malabsorbsi usus b. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan (diare berat dan muntah).
  • 4. c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient. d. Ansietas berhubungan dengan factor psikologis / rangsang simpatis (proses inflamasi). e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, akskoreasi fisura oerirektal. f. Koping indivudu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga. g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal sumber. (Brunner dan Suddarth, 2000) 5. Intervensi Keperawatan a. Diare berhubungan dengan inflamasi, atau malabsorbsi usus. Tujuan:Melaporkan penurunan frekuensi defekasi,konsistensi kembali normal. Intervensi Rasional 1. Observasi dan catat frekwensi devekasi, karakteristi, jumlah dan factor pencetus 2 . Tingkatkan tirah baring 3. Identifikasi makanan dan cairan yang menyebabkan diare 4. Berikan cairan peroral, tawarkan minum air putih tiap 1 jam. 5. Kolaborasi pemberian obat antikolinergi 1. Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya. 2. Istirahat menurunkan mobilitas usus juga laju metabolisme bila infeksi atau perdarahan sebagai komplikasi 3. Menghindarkan iritan, meningkatkan istirahat usus. 4. Memberikan istirahat kolon dengan menghilanhkan atau menurunkan rangsang makanan / cairan. 5. Menurunkan mortilitas / peristaltic GI dan menurunkan sekresi digesti untuk menghilangkan kram dan diare b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan (diare berat dan muntah) Tujuan : Mempertahankan volume cairan adekuat. Intervensi Rasional 1. Awasi masukan dan haluan, karakter dan jumlah feses 2. Kaji tanda vital 1. Memberikan informasi tentang Keseimbangan cairan 2. Hipotensi (termasuk postoral), takikardia demam dapat menunjukkan terhadap Efek / kehilangan cairan 3. Menunjukkan kehilangan cairan berlebih 3. Observasi kulit kering berlebihan dan atau dehidrasi. membrane mukosa, penurunan turgor 4. Kelemahan usus berlebihan dapat Kulit, pengisapan kapiler lambat. Menimbulkan ketidakseimbangan 4. Catat kelemahan otot umum atau Elektrolit Disritmia jantung 5. Mempertahankan istirahat usus akan memerlukan penggantian cairan untuk 5. Berikan cairan parenteral sesuai indikasi memeperbaiki kehilanngan /anemia
  • 5. 6. Menurunkan kehilangan cairan dari usus 6. Berikan obat sesuai indikasi antidiare c . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient. Tujuan : Menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai sasaran Intervensi Rasional 1. Timbang berat badan tiap hari 2. Dorong tirah baring dan/atau pembatasan aktifitas selama fase sakit akut. 3. Anjurkan istirahat sebelum makan 4. Dorong pasien untuk menyatakan Permasalahaan mulai makan diet 5. Pertahankan puasa sesuai indikasi 6. Berikan nutrisi parenteral total, terapi IV sesuai indikasi. 1. Memberikan informasi tentang kebutuhan diet / keefektifan terapi 2. Menurunkan kebutuhan metabolic untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi. 3. Menenangkan peristaltic dan meningkatkan energi untuk makanan. 4. Keragu-raguan untuk makan mungkin dakibatkan oleh takut makanan akan menyebabkan eksaserbasi gejala. 5. Istirahat usus menurunkan peristaltic dan diare dimana menyebabkan malabsorbsi / kehilangan nutrient. 6. Program ini mengistirahatkan saluran GI sementara memberikan, d .Ansietas berhubungan dengan factor psikologis / rangsang simpatis (proses inflamasi) Tujuan : Menurunkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat yang dapat ditangani. Intervensi Rasional
  • 6. 1. Dorong menyatakan perasaan, berikan umpan balik 1. Membuat hubungan teraupetik, Membantu pasien / orang terdekat dalam mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stress. 2. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip dengan yang diekspresikan orang lain 3. Bantu klien belajar mekanisme koping baru misalnya tekhnik mengatasi stress, keterampilan organisasi 4. Berikan lingkungan tenang dan istirahat 2. Validasi bahwa perasaan normal dapat membantu menurunkan stress. 3. Belajar cara baru untuk mengatasi masalah dapat membantu dalam menurunkan stress dan ansietas. 4. Memindahkan klien dari stress luar, meningkatkan relaksasi, membantu menurunkan ansietas. 5. Di butuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan control dan mengatasi episode akut. 5. Rujuk pada perawat spesialis psikiatri, pelayanan social, penasehat agama. e. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik, diare lama, iritasi kulit, anoreksia fisura perirektal. Tujuan : Melaporkan nyeri hilang / terkontrol Intervensi Rasional 1. Dorong klien untuk melaporkan nyeri 1. Mencoba untuk mentoleransi nyeri 2. Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, dari pada meminta analgesic. catat lokasi, lamanya, intensitas (skala 0- 2. Perubahan pada karakteristik nyeri 10) selidiki dan laporkan perubahan dapat menunjukkan penyebaran penyakit/ karakteristik nyeri. terjadinya komplikasi, misalnya ;vistula 3.Ijinkan klien untuk memulai posisi kemih, perforasi, toksik megakolon. yang nyaman, misalnya ; lutut fleksi. 3. Menurunkan tegangan abdomen dan 4.Observasi / catat distensi abdomen, meningkatkan rasa control. peningkatan suhu, penurunan tekanan 4. Dapat menunjukkan terjadinya darah. obtruksi usus karena inflamasi, edema, 5. Berikan obat sesuai indikasi dan jaringan parut. Analgesik. 5. Nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan. f. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan proses penyakit yang tidak diduga Tujuan : Menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk membatasi / mencegah Intervensi Rasional 1. Kaji pemahaman klien / orang terdekat 1. Perawat mampu untuk menerima lebih dan metode sebelumnya dalam menerima nyata tentang masalah saat ini.
  • 7. proses penyakit. 2. Berikan kesempatan pada klien untuk mendiskusikan bagaimana penyakit telah mempengaruhi hubungan. 3.Bantu klien mengidentifikasi keterampilan koping efektif secara individu. 4. Masukkan klien atau orang terdekat dalam tim pertemuan untuk mengembangkan program individu . 2. Stressor penyakit mempengaruhi semua arah hidup dank lien mengalami kesulitan mengatasi perasaan lemah / nyeri. 3. Penggunaan perilaku yang berhasil sebelumnya dapat membantu klien menerima situasi / rencana saat ini untuk masa datang 4. Meningkatkan klontinuitas perawatan dan memampukan klien atau orang terdekat sebagai bagian perendanaan dan meningkatkan kerja sama dalam program terapi g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat informasi atau tidak mengenal sumber. Tujuan : Menyatakan pemahaman proses penyakit / pengobatan . Intervensi Rasional 1. Tentukan persepsi klien tentang peruses penyakit 2. Kaji ulang proses penyakit, penyebab / efek hubungan factor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan factor pendukung. 3. Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosisi, dan kemungkinan efek samping. 4. Tekankan pentingnya perawatan kulit, misalnya : teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan parineal yang baik 1.Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu. 2. Faktor pencetus/ pemberat individu sehungga kebutuhan klien untuk waspada terhadap makanan, cairan dan factor pola hidup dapan mencetus gejala. 3. Meningkatkan pemahaman dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program kesehatan. 4. Menurunkan penyebaran bakteri dan resiko iritasi kulit / kerusakan infeksi