Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio untuk meningkatkan sikap dan kompetensi wirausaha siswa SMK.
2. Model ini dirancang untuk mengatasi masalah pembelajaran kewirausahaan yang bersifat kognitif dan teacher-centered pada saat ini.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis portofolio
Melalui proses video critique atau kritikan video, guru dan pentadbir akan dapat menjana pemikiran ke arah penilaian kendiri, menyemai amalan dialog berkaitan PdP dalam bilik darjah melalui analisis yang tepat dan mengenal pasti ruang untuk perkembangan profesional
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
Peningkatan prestasi organisasi menjadi impian setiap pemimpin. bahan ini memberi anda idea untuk meningkatkan prestasi organisasi anda khususnya pemimpin pendidikan
The development of a change in the pattern of human resource management point of view of the corner of Human Resources Management into Human Capital Management, aimed at improving organizational performance, which saw the organization of human resources, not only as a "robot" that is employed to carry out the duties and responsibilities, but the organization see human resources as assets which have the skills, skills, abilities, work experience, intellect, training and development, judgment and wisdom.
With the change in the pattern of view, it will have an impact on talent management (talent) in human resources management so that appropriate human resources based on the concept of "Human Capital Management", the human resources employed can achieve the expected performance targets.
Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang Sangat Baik dan dapat Diandalkan. (Artikel ini diupload atas permintaan penulisnya)
Melalui proses video critique atau kritikan video, guru dan pentadbir akan dapat menjana pemikiran ke arah penilaian kendiri, menyemai amalan dialog berkaitan PdP dalam bilik darjah melalui analisis yang tepat dan mengenal pasti ruang untuk perkembangan profesional
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
Peningkatan prestasi organisasi menjadi impian setiap pemimpin. bahan ini memberi anda idea untuk meningkatkan prestasi organisasi anda khususnya pemimpin pendidikan
The development of a change in the pattern of human resource management point of view of the corner of Human Resources Management into Human Capital Management, aimed at improving organizational performance, which saw the organization of human resources, not only as a "robot" that is employed to carry out the duties and responsibilities, but the organization see human resources as assets which have the skills, skills, abilities, work experience, intellect, training and development, judgment and wisdom.
With the change in the pattern of view, it will have an impact on talent management (talent) in human resources management so that appropriate human resources based on the concept of "Human Capital Management", the human resources employed can achieve the expected performance targets.
Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang Sangat Baik dan dapat Diandalkan. (Artikel ini diupload atas permintaan penulisnya)
Pengertian MODEL PEMBELAJARAN KREATIF & PRODUKTIF adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
1. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN
KOMPETENSI WIRAUSAHA SISWA SMK (SMEA) DI KOTA MALANG
Oleh:
Mohammad Maskan
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi Alumni SMK : Job Seeker (banyak yang menganggur)
Sriwijana (2004) “Lembaga pengajaran, guru, sekolah terbatas hanya memberi
pengetahuan kewirausahaan hanya bersifat kognitif”
Wirausaha yang handal dapat dibentuk melalui pendidikan (Bowen & Robert
(1991),Kim (1997), Riyanti (2007)
Suparlan (2005) “Model pembelajaran kewirausahaan saat ini bersifat klasikal
(Teacher Centered Learning)”
Sukartawi (1999) “Memperbaiki proses pembelajaran”
Mangkoesapoetro (2006) “Pengembangan model pembelajaran kewirausahaan
berbasis portofolio dapat meningkatkan antusias belajar siswa, kemampuan guru, nilai
portofolio siswa dan nilai presentasi"
2. Rumusan Masalah
1. Belum adanya model pembelajaran Kewirausahaan berbasis Portofolio yang dapat
meningkatkan sikap dan kompetensi wirausaha siswa SMK di Kota Malang, sehingga
perlu dikembangkan model pembelajaran
Kewirausahaan berbasis Portofolio.
2. Apakah ada perbedaan sikap dan kompetensi wirausaha siswa SMK antara penerapan
hasil pengembangan model pembelajaran Kewirausahaan berbasis Portofolio dan klasikal
berdasarkan tingkat kemampuan akademik siswa SMK di Kota Malang?
Tujuan Pengembangan
1. Membuat model pembelajaran Mata Pelajaran Kewirausahaan berbasis Portofolio yang
dapat meningkatkan sikap dan kompetensi wirausaha siswa SMK di Kota Malang
2. Mengetahui perbedaan sikap dan kompetensi wirausaha siswa SMK antara penerapan
hasil pengembangan model pembelajaran Kewirausahaan berbasis Portofolio dan klasikal
berdasarkan tingkat kemampuan akademik siswa SMK di Kota Malang.
3. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Portofolio
Portofolio merupakan proses pembelajaran
Portofolio merupakan dokumen hasil pekerjaan siswa yang disimpan dalam suatu
bundel.
Portofolio merupakan penilaian kinerja siswa yang beberapa pakar pendidikan
menyebutkan sebagai penilaian proses autentik dan demokratik
2.2. Pengertian Sikap Wirausaha
Sikap Wirausaha merupakan sikap yang mencerminkan suatu kemampuan dlm
berfikir kreatif & berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat & proses dlm mengadopsi tantangan hidup
2.3. Pengertian Kompetensi Wirausaha
Kompetensi Wirausaha merupakan kemampuan lebih dari seorang individu jika
dibandingkan dengan individu lain, baik dilihat dari kompetensi stratejik,
kompetensi peluang usaha, kompetensi organisasional & kompetensi sosial
5. BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1. Rekapitulasi Hasil Uji Coba secara Keseluruhan
No Komponen Rata-rata (%)
1 Analisis Kebutuhan 93,3
2 Bahan Penarik Perhatian 87,12
3 Tes Prasyarat 73,13
4 Prates 72,49
5 Tujuan Pembelajaran 78,60
6 Uraian isi Bahasan 76,06
7 Soal Latihan 76,67
8 Balikan 79,28
9 Penjelasan 81,95
10 Rangkuman 84,68
11 Pascates 77,66
6. Uji beda Model Pembelajaran Kewirausahaan Portofolio dan
Klasikal dalam Membentuk Sikap dan Kompetensi Wirausaha
Kelas Skor Rata-rata Skor Rata-rata Keterangan
Sikap Wirausaha Kompetensi
Wirausaha
Klasikal 3,503 3,005 Signifikan
Portofolio 3,620 3,514 Signifikan
7. BAB V
KAJIAN DAN SARAN
5.1. Kajian Produk yang Dikembangkan
Dick Carey (1971) dan Kusumo & Wills (1989) dengan 6 indikator :
Indikator Rata-
rata
Apakah kegiatan pengajaran menarik ? 84,15%
Apakah Anda mengerti sebanyak yang diinginkan ? 78,36%
Apakah motivasi pengajaran mempunyai hubungan dengan tujuan yang 78,60%
telah ditentukan
Pengukuran : - Sikap Kewirausahaan 3,620
- Kompetensi Wirausaha 3,514
Apakah Anda memperoleh umpan balik 79,28%
Materi perbaikan/pengajaran memuaskan ? 79,10%
8. Keunggulan dan Kelemahan MPKBP :
Keunggulan :
1. Mempertimbangkan perbedaan cara berfikir siswa
2. Mempertimbangkan siswa berkemampuan tinggi untuk bereksplorasi
3. Belajar memiliki aspek sosial
4. Kebebasan dalam belajar
5. Mengimplementasikan pembelajaran individu
6. Menggunakan contextual teaching learning
7. Merekam kemajuan siswa lebih lengkap
Kelemahan :
1. Kendala pada awal implementasi
2. Kondisi riil kurang mendukung
3. Siswa merasa kekurangan waktu
4. Siswa yang berkemampuan rendah kurang terlibat secara aktif
Mengatasi Kelemahan :
1. Guru memiliki kesabaran dan kearifan
2. Siswa kurang aktif : pembagian kelompok harus dipertimbangkan pemerataan kemampuan
3. Sosialisasi pada stake holder
4. Guru perlu memiliki perencanaan yang sinkron antara tugas dan waktu
5. Guru memotivasi siswa secara kontinyu
6. Guru lebih mengenal pribadi siswa
9. BAB V.
KESIMPULAN, IMPLIKASI & TINDAK LANJUT
5.1. Kesimpulan
a. Hasil pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio layak digunakan
b. Komponen produk pengembangan model pembelajaran portofolio yang telah diuji cobakan
adalah baik dan sangat layak
c. MPKBP menunjukkan skor yang lebih tinggi dalam pembentukan sikap dan kompetensi
wirausaha dibandingkan dengan model pembelajaran klasikal.
5.2. Implikasi dan Tindak Lanjut
5.2.1. Implikasi Teoritis :
a. Pengembangan model pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio cocok
dilakukan/diterapkan, sebab dapat membantu pencapaian sikap dan kompetensi wirausaha
b. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewey, Rusoni (2001),
Budimansyah (2002), Aryani (2002), Rahmat (2003), Sumaji (2004), Sapa’at (2005), Tukiran
(2005), Rahayu (2006), Sugiarti (2006), Purwanto (2007) dan Hadi (2007).
5.2.2. Implikasi Praktis :
a. MPKBP lebih cocok diterapkan pada siswa dengan kemampuan akademis minimal sedang
b. Perlu dibentuk tim MGMP Kewirausahaan
10. 5.3. Rekomendasi
a. Memberi pembekalan kepada guru tentang model
pembelajaran kewirausahaan berbasis portofolio
b. Perlu koordinasi internal dan external
c. Guru harus membuat LKS yang jelas
d. Perlu komunikasi dengan guru terkait
e. Memanfaatkan lingkungan sekitar agar efisien biaya
5.4. Pengembangan Lebih Lanjut
a. Pengembangan pembelajaran kewirausahaan berbasis
e - portofolio
a. Penerapan model pembelajaran berbasis portofolio untuk mata
pelajaran lain