Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi siswa, seperti model pembelajaran berbasis masalah, lok-r, berbasis lingkungan, kontekstual, saintifik, discovery, dan project based learning. Model kontekstual memiliki komponen utama seperti konstruktivisme, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection, dan authentic assessment.
1. Contoh Model-model Pembelajaran
LITERASI MEMBACA
Pelatihan Tindak Lanjut Hasil Akmi
Tim Instruktur D213-D214-D222
Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI
Kementerian Agama Republik Indonesia
2022
2.
3. Model pembelajaran
Kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis
untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar
siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai.
4. Menurut Bapak/Ibu, model-model pembelajaran
seperti apa yang efektif meningkatkan literasi siswa?
Ada yang bisa memberikan contoh?
9. 1) Konstruktivisme
Pembelajaran diarahkan untuk membangun pemahaman mereka sendiri dari
pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal.
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima
pengetahuan
2) Inquiry
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
Peserta didik belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
10. 3) Questioning (Bertanya)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir
peserta didik.
Bagi peserta didik yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis
inquiry
4) Learning Community (Masyarakat Belajar)
a) Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.
b) Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri.
c) Tukar pengalaman.
d) Berbagi ide
11. 5) Modeling (Pemodelan)
a) Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja, dan belajar.
b) Mengerjakan apa yang diingini guru agar peserta didik mengerjakannya
6) Reflection (Refleksi)
a) Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari.
b) Mencatat apa yang telah dipelajari.
c) Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
7) Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)
a) Mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
b) Penilaian produk (kinerja).
c) Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
13. 6. MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning:
1. Stimulus
Memulai kegiatan proses mengajar belajar dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2. Identifikasi
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
agenda-agenda masalah yang memiliki kaitan dengan bahan pelajaran.
3. Penghimpunan Data
Peserta didik dapat diberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.
14. 4. Olah Data
Data yang sudah terhimpun akan dimasukkan dalam bank data untuk diolah dan dilakukan
validasi dengan wawancara, observasi baru kemudian ada tafsiran berdasarkan temuan
data tersebut.
5. Pembuktian
Hasil tafsir dari data yang sudah dianggap valid harus dilakukan pemeriksaan secara
cermat.
6. Generalisasi
Dari hasil proses pengolahan data di atas dapat ditarik kesempulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
15. 7. MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
Model Project based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam memecahkan masalah. Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah
dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain.
Langkah-langkah model project based learning
1) Menyampaikan penjelasan tentang topik dan cara kerja
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan produk
4) Memantau keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi Pengalaman Belajar