SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
1
PENGAWAS SMA
WILAYAH 2 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN PROVINSI
LAMPUNG
9/27/2022
PONIDI,S.Pd, M.M
2
MODEL MODEL PEMBELAJARAN
 Apa yang Saudara bayangkan dan harapkan
dari materi model-model pembelajaran?
3
9/27/2022
4
 BRAINTORMING/ BRAINWRITING
 Apa yang Saudara ketahui tentang Model-model
pembelajaran, metode, strategi dan pendekatan?
 Bagaiman penerapan model-model pembelajaran pada
RPP?
9/27/2022
5
 Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, danTeknik
Pembelajaran

 Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model
pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

 Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

 Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang
digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan
dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan
bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian
tujuan.

 Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis
di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan
melalui berbagai teknik pembelajaran.
9/27/2022
6
9/27/2022
1. MODEL KOOPERATIF
Model pembelajaran koopertif ini dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang
dilahirkan oleh seorang ilmuwan pendidikan bernama Piaget dan Vigotsky. Berdasarkan
penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran
anak (dalam Rusman, 2012:201). Dalam pembelajaran ini, guru lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai penjembatan keterhubungan antara siswa terhadap
pemahaman yang lebih tinggi dengan penemuan pemahaman siswa sendiri.
Model Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran yang bersifat kerja sama
dalam kelompok. artinya bahwa model pembelajaran kooperatif ini dapat menggalakkan
siswa dan secara tidak langsung siswa dapat termotivasi, senang dalam mengikuti
pelajaran/tidak jenuh, untuk berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. ini
artinya ada pertukaran ide antar siswa ke arah suasana yang membangkitkan potensi
siswa. Dalam model ini, proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa,
namun siswa dapat saling membelajarkan sesama teman siswa lainnya.
7
9/27/2022
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
BEBERAPA JENIS MODEL PEMBELAJARAN
1. COOPERATIVE LEARNING
2. CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
3. REALITIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)
4. DIRECT LEARNING
5. PROBLEM BASED LEARNING
6. PROYEK BASED LEARNING
7. PROBLEM SOLVING
8. PROBLEM POSING
9. OPEN ENDED/ PROBLEM TERBUKA
10.PROBING- PROMPTING
11.CYCLE LEARNING
12.SAVI ( SOMATIC, AUDITORY,VISUALIZATION,INTELECTUALY )
13.TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
14.VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK)
8
9/27/2022
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
BEBERAPA JENIS MODEL PEMBELAJARAN
11. AUDITORY INTELLECTUALY, REPITITION (AIR)
12. TEAM ASSISTED INDIVIDUALY (TAI)
13. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVESION (STAD)
14. NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
15. JIGSAW
16. THINK PAIRS SHARE (TPS)
17. GROUP INVESTIGATION (GI)
18.MEANS ENDS ANALYSIS (MEA)
19. CREATIVE PROBLEM SOLVING (CBS)
20. THINK TALK WRITE ( TTW)
21. TWO STAY-TWO STAY (TS-TS)
22. CONNECTING, ORGANIZING, REFLETNG,EXTENDING ( CORE)
23. ARTIKULASI
24.MAKE-A- MATCH
25.IMPROVE
9
9/27/2022
1. MODEL KOOPERATIF
Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model kooperatif.
1. Tahap 1 menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
2. Tahap 2 menyajikan informasi
3. Tahap 3 mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar
4. Tahap 4 membingbing siswa untuk belajar kelompok
5. Tahap 5 melakukan evaluasi
6. Tahap 6 memberikan penghargaan
Berbeda dengan model-model pembelajaran yang lain, model ini lebih menekankan pada
proses kerja sama dalam bentuk kelompok. Dengan demikian, tujuan yang diharapkan
bukan hanya kemampuan akademik saja melainkan menumbuhkan adanya kerja sama
untuk penguasaan materi secara bersama-sama. Sehingga menumbuhkan rasa sosial
yang tinggi diantara siswa. sehingga secara menyeluruh tertanam sikap saling
menghargai satu sama lainnya, tercipta tenggang rasa, serta menumbuhkan budi pekerti
antar siswa dan siswa dengan gurunya.
10
9/27/2022
2. MODEL COOPERATIVE LEARNING
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan
pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari
dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-
siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya
belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga
bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua
anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya. Model pembelajaran
kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan
pembelajaran yaitu Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan
individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
11
9/27/2022
2. MODEL COOPERATIVE LEARNING
Langkah Indikator Tingkah Laku Guru
Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan
kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
Langkah 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa
Langkah 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menginformasikan pengelompokan siswa
Langkah 4 Membimbing kelompok belajar Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam
kelompokkelompok belajar
Langkah 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Langkah 6 Memberikan penghargaan Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran cooperative learning dapat dituliskan dalam table sebagai berikut:
12
9/27/2022
3. MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang
diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang
bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi
akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik
dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CTL adalah
konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
13
9/27/2022
3. MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING
Menurut Jonhson CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong
para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari
dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam
kehidupan keseharian mereka.
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching andLearning) adalah "konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari, dengan
melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme
(constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic
assessment)".
14
9/27/2022
3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL
Model CTL 1 :
Pembelajaran CTL memiliki tujuh langkah yang mana secara garis besar langkah-
langkah penerapatan CTL dalam kelas itu adalah sebagai berikut.
1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya.
2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik
3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok)
5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
15
9/27/2022
3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL
Model CTL 2 :
1. Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi – tujuan,
pengarahan – petunjuk, rambu-rambu, contoh);
2. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan,
mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi);
3. Learning community (seluruh siswa berpartisipati dalam belajar kelompok dan
individual, otok berpikir dan tangan bekerja, mengerjakan berbagai kegiatan
dan percobaan);
4. Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, generalisasi, menemukan);
5. Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-
aturan, analisis-sintesis);
6. Reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut);
7. Authentic assessment (penilaian selama proses dan seusai pembelajaran harus
dilakukan secara objektif dan dilakukan dengan berbagai cara untuk
mendapatkan hasil yang benar-benar mewakili kompetensi siswa).
16
9/27/2022
3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL
Model CTL 3:
Menurut bahwa secara garis besar penerapan pendekatan kontekstual dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut( Suparto, 2004: 6):
1) Mengembangkan metode beajar mandiri,
2) Melaksanakan penemuan (inquiry),
3) Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa,
4) Menciptakan masyarakat belajar,
5) Hadirkan "model" dalam pembelajaran,
6) Lakukan refleksi di setiap akhir pertemuan,
7) Lakukan penilaian yang sebenarnya
17
9/27/2022
4.MODEL MIND MAPPING
Model Pembelajaran Mind Mapping merupakan model
pembelajaran yang dapat mengembangkan kreatifitas, keaktifan,
daya hafal, pengetahuan dan kemandirian siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Menurut Aris Shoimin (2014: 105), “Mind
Mapping atau npemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan
seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana
grafis lainnya untuk membentuk kesan”. Sedangkan menurut
Michalko dalam Tony Buzan (2013: 2), “Mind Map adalah alternatif
pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind Map
menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari
segala sudut”.
18
9/27/2022
4.MODEL MIND MAPPING
Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mind mapping :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Guru menyampaikan
konsep permasalahan (materi pembelajaran) yang akan ditanggapi oleh siswa.
2) Membentuk kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 2-3
orang. Tiap kelompok mencatat jawaban alternative hasill diskusi.
3) Tiap kelompok (secara acak) membacakan hasil diskusinya. Guru
mengelompokkan hasil diskusi sesuai kebutuhan guru.
4) Dari data hasil diskusi, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai materi yang disimpulkan oleh siswa. (Jamal Ma’ruf, 2014; 44-
45)
19
9/27/2022
5.MODEL ARTIKULASI
Menurut Huda, (2015:269), Model pembelajaran artikulasi merupakan model
pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran. Pada
pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang
masing-masing anggotanya bertugas mewawancarai teman kelompoknya
tentang materi yang baru dibahas. Skill pemahaman sangat diperlukan dalam
metode pembelajaran ini.
Perbedaan model artikulasi ini dengan model lainnya adalah penekanannya
pada komunikasi siswa kepada teman satu kelompoknya, karena di sana ada
proses wawancara pada teman satu kelompoknya, serta pada cara tiap siswa
menyampaikan hasil diskusi di depan kelompok yang lain, sebab setiap anak
memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat kelompoknya. Kelompok
ini pun biasanya hanya terdiri dari dua orang.
20
9/27/2022
5.MODEL ARTIKULASI
Menurut Huda, (2015:270), langkah-langkah kegiatan model
pembelajaran artikulasi adalah sebagai berikut :
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru menyajikan materi sebagaimana biasanya
Guru membentuk kelompok berpasangan dua orang untuk mengetahui daya serap siswa.
Guru menugaskan salah satu siswa dari sebuah pasangannya mendengar sambil membuat
catatan-catatan kecil, kemudian keduanya berganti peran, begitu juga kelompok lainnya.
Guru menugaskan siswa secara bergiliran atau diacak untuk menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan
hasil wawancaranya.
Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
21
9/27/2022
5.MODEL ARTIKULASI
Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran artikulasi menurut
Suprijono (2014: 127).
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai.
Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan
kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
Menugaskan Siswa secara bergiliran atau diacak menyampaikan hasil wawancara
dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya.
Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami
siswa.
Kesimpulan/penutup.
22
9/27/2022
6.MODEL QUANTUM LEARNING
Hernacki 2000: 14). DePorter dan Hernacki (2000:
14) menyebutkan bahwa Quantum Learning
sebagai seperangkat metode dan falsafah belajar
yang telah terbukti efektif di sekolah dan bisnis
bekerjauntuk semua type orang, dan segala usia
23
9/27/2022
6.MODEL QUANTUM LEARNING
Langkah-Langkah
Quantum Learning
Kegiatan
AMBAK (Apa
Manfaatnya agi Ku)
Memberi motivasi belajar sebelum pembelajaran dimulai.
Siswa diajak untuk menghayati dan merenungkan manfaat dan kegunaan belajar dari pelajaran yang
sudah dipelajari maupun yang akan dipelajarinya.
Penataan lingkungan
Belajar
Penataan lingkungan kelas baik dari posisi meja maupun
susunan tempat duduk. Penataan lingkungan kelas baik dari poster-poster yang mendukung alat praktik
maupun penempatan sound system.
Bebaskan gaya
Belajar
Pembelajaran yang disajikan guru tidak hanya terpaku pada
satu gaya belajar tetapi menggunakan beberapa gaya belajar
disesuaikan dengan tingkat modalitas siswa.
Penerapan konsep
TANDUR
Memberikan pengarahan untuk menumbuhkan kesadaran
siswa dalam kebutuhan belajar, mendemonstasikan tori yang ada dalam praktik, kemudian meminta
siswa mendemonstrasikan ulang. Menamai komponen dengan istilah-istilah yang mudah dihafal.
Sikap positif Memberikan penghargaan baik berupa tepuk tangan atau pujian maupun berupa hadiah kepada
siswa yang mampu
menjawab pertanyaan dari guru Menanamkan sikap positif bagi siswa yang belum bias menjawab
pertanyaan dan belum berhasil melaksanakan praktik dengan baik.
Musik Memutar musik yang mendukung seperti musik klasik
Mozart, Batch dan musik kegemaran siswa ketika siswa sedang mengerjakan sebuah tugas atau
melaksanakan praktik agar suasana dari siswa menjadi rileks, dan menyenangkan dalam belajar
24
9/27/2022
7.MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan
pada pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning (PBL)
dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar
tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University
Canada (Amir, 2009: 6).
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan pembelajaran
berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar
konstruktivisme.Konstruktivisme berasal dari kata konstruksi atau bangunan,
yang dimaksud konstruktivisme adalah siswa membagun pengetahuan
mereka sendiri .
25
9/27/2022
7.MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Langkah PBL Kegiatan
Orientasi siswa pada
Masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang diperlukan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk
terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.
Mengorganisasi siswa Guru membagi siswa ke dalam kelompok, membantu
siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah.
Membimbing
penyelidikan individu maupun
kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Mengembangkan dan
menyajikan hasil
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka
berbagi tugas dengan sesama temannya.
Menganalisis dan
mengevaluasi proses dan hasil
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.
26
9/27/2022
8.MODEL IMPROVE
IMPROVE merupakan suatu model dalam pembelajaran yang didesain untuk
membantu siswa dalam mengembangkan berbagai keterampilan matematis secara
optimal serta meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. IMPROVE merupakan
singkatan dari Introducing New Concepts, Metacognitive questioning, Practicing,
Reviewing and Reducing difficulties, Obtaining mastery,Verification, dan Enrichment
(Ngalimun,2012). Yang membedakan model IMPROVE dengan model lainnya adalah
dalam pembelajaran dengan model IMPROVE, siswa diberi pertanyaan
metakognitif dengan belajar berkelompok.
Model pembelajaran IMPROVE merupakan model pembelajaran yang pertama kali
dikembangkan oleh Mevarech dan Kramarsky (dalam Huda, 2013). Model IMPROVE
merupakan akronim dari Introducing new concepts, Metacognitive questioning,
Practicing, Reviwing and reducing difficulties, Obtaining mastery, Verification, dan
Enrichment.
27
9/27/2022
8.MODEL IMPROVE
Meurut (Mevarech & Amrany, 2008) metode improve merupakan model yang setiap kata dalam akronimnya merupakan langkah-
langkah pembelajaran :
a. Introducing New Concepts (Memperkenalkan konsep baru) : Pengenalan konsep baru berorientasi pada pengetahuan awal
siswa. Dalam mengenalkan konsep baru, siswa difasilitasi dengan contoh masalah dengan memberi pertanyaan metakognisi
dalam kelompok heterogen. Selama proses belajar, jika siswa yang mengalami kesulitan dan menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan metakognisi dicontoh masalah guru harus dapat mengarahkan agar siswa memahami pertanyaan metakognisi.
b. Metacognitive questioning, Practicing (Latihan yang disertai dengan pertanyaan metakognisi) : Pada tahap ini siswa
meyelesaikan contoh masalah yang telah diberikan dengan bantuan pertanyaan metakognisi. Dari contoh soal yang telah
dibahas, siswa dipancing agar dapat mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang apabila tidak dapat dijawab oleh
siswa lainnya, maka guru harus dapat menjelaskan dan memberikan pemahaman agar siswa dapat berpikir secara metakognitif.
c. Review and Reducing Difficulties, Obtaining Mastery (Meninjau ulang, mengurangi kesulitan, dan memperoleh
pengetahuan) : Pada tahap ini dilakukan tinjauan ulang terhadap jawaban siswa serta mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja
siswa serta mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja siswa dalam kerja sama kelompok.
d. Verification (Verifikasi) : Verifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi siswa- siswa yang dikategorikan sudah mencapai
kriteria keahlian. Identifikasi pencapaian hasil dijadikan umpan balik. Hasil umpan balik dipakai sebagai bahan orientasi
pemberian kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan tahap berikutnya.
e. Enrichment (Pengayaan) : Tahap pengayaan mencakup dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan pebaikan dan kegiatan pengayaan.
Kegiatan perbaikan diberikan kepada siswa yang teridentifikasi belum mencapai kriteria keahlian, sedang kegiatan pengayaan
diberikan kepada siswa yang sudah mencapai kriteria keahlian.
28
9/27/2022
9.EXPLICIT INTRUCTION
Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk
menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang
sama dikemukakan oleh Arends bahwa:
“The direct instruction model was specifically designed to
promote student learning of procedural knowledge and
declarative knowledge that is well structured and can be taught
in a step-by-step fashion.” Arends (1997:66)
29
9/27/2022
9.EXPLICIT INTRUCTION
Fase Peran Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Fase 2
Mendemonstrasikan pengetahuan
dan keterampilan.
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik.
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik,
memberi umpan balik.
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih
kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2009:43) sintaks model pembelajaran explicit instruction disajikan
dalam lima tahap seperti di bawah ini.
Tabel fase dan peran guru
30
9/27/2022
10. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
adalah model pembelajaran yang dipilih guru untuk bertujuan
mendorong siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran yaitu
dengan menyampaikan ide dan gagasannya kepada siswa
lainnya yang berhubungan dengan materi ajar. Menurut
Taniredja dalam (Wiratningsih, dkk : 2014 : 3) menyatakan
model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE)
adalah model pembelajaran dimana siswa atau peserta didik
mempresentasikan ide atau pendapatnya kepada rekan siswa
lainnya. Sehingga dalam model pembelajaran ini guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan gagasannya
dari materi yang sudah dipahami
31
9/27/2022
10. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)
Tahap – tahap Pelaksanaan Student Facilitator and Explaining (SFE) menurut Huda
(2013 : 228) sintak tahap – tahap pelaksanaan model Alamat Korespondensi:
pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah sebagai berikut.
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis – garis besar materi
pembelajaran.
c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainnya, misalnya melalui bagan atau peta konsep. Hal inibisa dilakukan secara
bergiliran atau acak.
d. Guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa.
e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f. Penutup
32
9/27/2022
11. Student Centered Learning
Student Centered Learning (SCL) adalah suatu model pembelajaran yang
menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar.
Dalam menerapkan konsep Student Centered Leaning, peserta didik
diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang
bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya,
menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab
kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya
berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya. Dalam
batas-batas tertentu peserta didik dapat memilih sendiri apa yang akan
dipelajarinya (Harsono, 2005:176).
33
9/27/2022
11. Student Centered Learning
Pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered
Learning) memiliki langkah-langkah yang yang menuntut
partisipasi aktif dari siswa, sebagai berikut:
1) Berbagi informasi (Information Sharing) dengan cara
curah gagasan (Brainstorming), kooperatif, kolaboratif, diskusi
kelompok (Gruop Discussion), diskusi panel (Panel Discussion),
simposium, dan seminar.
2) Belajar dari pengalaman (Experience Based) dengan cara
simulasi, bermain peran (Roleplay), permainan (Game), dan
kelompok temu.
34
9/27/2022
12. Student Teams Achievement Division
STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Robert Slavin, dkk. di Universitas John Hopkins pada
tahun 1995. Menurut Slavin (2005: 143), model pembelajaran ini merupakan
model pembelajaran yang paling sederhana dan paling tepat digunakan oleh guru
yang baru mulai menggunakan pendekatan dengan pembelajaran kooperatif.
Menurut Trianto (2009: 68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan
jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen, yang merupakan
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok.
35
9/27/2022
12. Student Teams Achievement Division
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, Guru menyampaikan semua
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar. Fase 2 Menyajikan informasi, Guru menyampaikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok kooperatif. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar, Guru
membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka. Fase 5 Evaluasi, Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau masingmasing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Fase 6
Memberikan penghargaan, Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.

More Related Content

Similar to MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx

Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy Yudhistira
 
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptx
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptxruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptx
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptxMacansJourney
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxAcelLines
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapAjrina Pia
 
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdf
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdfModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdf
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdfirwan prayogo
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum210389
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)Sarah Saja
 
1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdfssuserf1b2bd
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfandriansuhaimi
 
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekPratiwiKartikaSari
 
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptxFatoniFatoni8
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Dwi Budiwiwaramulja
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4vietry NIC
 

Similar to MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx (20)

Bab%201 08513245010
Bab%201 08513245010Bab%201 08513245010
Bab%201 08513245010
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
 
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptx
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptxruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptx
ruang lingkup belajar- model pembelajaran.pptx
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
 
Laporan kti bahadiman
Laporan kti bahadimanLaporan kti bahadiman
Laporan kti bahadiman
 
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdf
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdfModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdf
ModelPembelajaranDalamPendidikanJasmani.pdf
 
Restu Kurikulum
Restu KurikulumRestu Kurikulum
Restu Kurikulum
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
Tugas kurikulum dan pembelajaran (sarah iia)
 
1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf1. Produk Buku Model CBL.pdf
1. Produk Buku Model CBL.pdf
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
 
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
3. Literasi Membaca - Model-Model Pembelajaran.pptx
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4
 

Recently uploaded

Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...Neta
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 

Recently uploaded (14)

Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx

  • 1. 1 PENGAWAS SMA WILAYAH 2 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN PROVINSI LAMPUNG 9/27/2022 PONIDI,S.Pd, M.M
  • 2. 2 MODEL MODEL PEMBELAJARAN  Apa yang Saudara bayangkan dan harapkan dari materi model-model pembelajaran?
  • 4. 4  BRAINTORMING/ BRAINWRITING  Apa yang Saudara ketahui tentang Model-model pembelajaran, metode, strategi dan pendekatan?  Bagaiman penerapan model-model pembelajaran pada RPP? 9/27/2022
  • 5. 5  Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, danTeknik Pembelajaran   Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.   Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.   Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.   Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. 9/27/2022
  • 6. 6 9/27/2022 1. MODEL KOOPERATIF Model pembelajaran koopertif ini dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang dilahirkan oleh seorang ilmuwan pendidikan bernama Piaget dan Vigotsky. Berdasarkan penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak (dalam Rusman, 2012:201). Dalam pembelajaran ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai penjembatan keterhubungan antara siswa terhadap pemahaman yang lebih tinggi dengan penemuan pemahaman siswa sendiri. Model Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran yang bersifat kerja sama dalam kelompok. artinya bahwa model pembelajaran kooperatif ini dapat menggalakkan siswa dan secara tidak langsung siswa dapat termotivasi, senang dalam mengikuti pelajaran/tidak jenuh, untuk berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. ini artinya ada pertukaran ide antar siswa ke arah suasana yang membangkitkan potensi siswa. Dalam model ini, proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa, namun siswa dapat saling membelajarkan sesama teman siswa lainnya.
  • 7. 7 9/27/2022 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BEBERAPA JENIS MODEL PEMBELAJARAN 1. COOPERATIVE LEARNING 2. CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 3. REALITIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) 4. DIRECT LEARNING 5. PROBLEM BASED LEARNING 6. PROYEK BASED LEARNING 7. PROBLEM SOLVING 8. PROBLEM POSING 9. OPEN ENDED/ PROBLEM TERBUKA 10.PROBING- PROMPTING 11.CYCLE LEARNING 12.SAVI ( SOMATIC, AUDITORY,VISUALIZATION,INTELECTUALY ) 13.TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) 14.VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK)
  • 8. 8 9/27/2022 MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BEBERAPA JENIS MODEL PEMBELAJARAN 11. AUDITORY INTELLECTUALY, REPITITION (AIR) 12. TEAM ASSISTED INDIVIDUALY (TAI) 13. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVESION (STAD) 14. NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) 15. JIGSAW 16. THINK PAIRS SHARE (TPS) 17. GROUP INVESTIGATION (GI) 18.MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) 19. CREATIVE PROBLEM SOLVING (CBS) 20. THINK TALK WRITE ( TTW) 21. TWO STAY-TWO STAY (TS-TS) 22. CONNECTING, ORGANIZING, REFLETNG,EXTENDING ( CORE) 23. ARTIKULASI 24.MAKE-A- MATCH 25.IMPROVE
  • 9. 9 9/27/2022 1. MODEL KOOPERATIF Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan model kooperatif. 1. Tahap 1 menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa 2. Tahap 2 menyajikan informasi 3. Tahap 3 mengorganisasikan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar 4. Tahap 4 membingbing siswa untuk belajar kelompok 5. Tahap 5 melakukan evaluasi 6. Tahap 6 memberikan penghargaan Berbeda dengan model-model pembelajaran yang lain, model ini lebih menekankan pada proses kerja sama dalam bentuk kelompok. Dengan demikian, tujuan yang diharapkan bukan hanya kemampuan akademik saja melainkan menumbuhkan adanya kerja sama untuk penguasaan materi secara bersama-sama. Sehingga menumbuhkan rasa sosial yang tinggi diantara siswa. sehingga secara menyeluruh tertanam sikap saling menghargai satu sama lainnya, tercipta tenggang rasa, serta menumbuhkan budi pekerti antar siswa dan siswa dengan gurunya.
  • 10. 10 9/27/2022 2. MODEL COOPERATIVE LEARNING Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa- siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.
  • 11. 11 9/27/2022 2. MODEL COOPERATIVE LEARNING Langkah Indikator Tingkah Laku Guru Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa. Langkah 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa Langkah 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar Guru menginformasikan pengelompokan siswa Langkah 4 Membimbing kelompok belajar Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok belajar Langkah 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan Langkah 6 Memberikan penghargaan Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok. Langkah-langkah pembelajaran cooperative learning dapat dituliskan dalam table sebagai berikut:
  • 12. 12 9/27/2022 3. MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 13. 13 9/27/2022 3. MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Menurut Jonhson CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching andLearning) adalah "konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment)".
  • 14. 14 9/27/2022 3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL Model CTL 1 : Pembelajaran CTL memiliki tujuh langkah yang mana secara garis besar langkah- langkah penerapatan CTL dalam kelas itu adalah sebagai berikut. 1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik 3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya 4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok) 5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran 6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan 7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
  • 15. 15 9/27/2022 3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL Model CTL 2 : 1. Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi – tujuan, pengarahan – petunjuk, rambu-rambu, contoh); 2. Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi); 3. Learning community (seluruh siswa berpartisipati dalam belajar kelompok dan individual, otok berpikir dan tangan bekerja, mengerjakan berbagai kegiatan dan percobaan); 4. Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, generalisasi, menemukan); 5. Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep- aturan, analisis-sintesis); 6. Reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut); 7. Authentic assessment (penilaian selama proses dan seusai pembelajaran harus dilakukan secara objektif dan dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang benar-benar mewakili kompetensi siswa).
  • 16. 16 9/27/2022 3. Langkah – langkah CTL / Sintaks CTL Model CTL 3: Menurut bahwa secara garis besar penerapan pendekatan kontekstual dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut( Suparto, 2004: 6): 1) Mengembangkan metode beajar mandiri, 2) Melaksanakan penemuan (inquiry), 3) Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, 4) Menciptakan masyarakat belajar, 5) Hadirkan "model" dalam pembelajaran, 6) Lakukan refleksi di setiap akhir pertemuan, 7) Lakukan penilaian yang sebenarnya
  • 17. 17 9/27/2022 4.MODEL MIND MAPPING Model Pembelajaran Mind Mapping merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kreatifitas, keaktifan, daya hafal, pengetahuan dan kemandirian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Aris Shoimin (2014: 105), “Mind Mapping atau npemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan”. Sedangkan menurut Michalko dalam Tony Buzan (2013: 2), “Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind Map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut”.
  • 18. 18 9/27/2022 4.MODEL MIND MAPPING Berikut ini adalah langkah-langkah menggunakan mind mapping : 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Guru menyampaikan konsep permasalahan (materi pembelajaran) yang akan ditanggapi oleh siswa. 2) Membentuk kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 2-3 orang. Tiap kelompok mencatat jawaban alternative hasill diskusi. 3) Tiap kelompok (secara acak) membacakan hasil diskusinya. Guru mengelompokkan hasil diskusi sesuai kebutuhan guru. 4) Dari data hasil diskusi, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai materi yang disimpulkan oleh siswa. (Jamal Ma’ruf, 2014; 44- 45)
  • 19. 19 9/27/2022 5.MODEL ARTIKULASI Menurut Huda, (2015:269), Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing anggotanya bertugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Skill pemahaman sangat diperlukan dalam metode pembelajaran ini. Perbedaan model artikulasi ini dengan model lainnya adalah penekanannya pada komunikasi siswa kepada teman satu kelompoknya, karena di sana ada proses wawancara pada teman satu kelompoknya, serta pada cara tiap siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelompok yang lain, sebab setiap anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat kelompoknya. Kelompok ini pun biasanya hanya terdiri dari dua orang.
  • 20. 20 9/27/2022 5.MODEL ARTIKULASI Menurut Huda, (2015:270), langkah-langkah kegiatan model pembelajaran artikulasi adalah sebagai berikut : Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai Guru menyajikan materi sebagaimana biasanya Guru membentuk kelompok berpasangan dua orang untuk mengetahui daya serap siswa. Guru menugaskan salah satu siswa dari sebuah pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian keduanya berganti peran, begitu juga kelompok lainnya. Guru menugaskan siswa secara bergiliran atau diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
  • 21. 21 9/27/2022 5.MODEL ARTIKULASI Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran artikulasi menurut Suprijono (2014: 127). Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya. Menugaskan Siswa secara bergiliran atau diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya. Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa. Kesimpulan/penutup.
  • 22. 22 9/27/2022 6.MODEL QUANTUM LEARNING Hernacki 2000: 14). DePorter dan Hernacki (2000: 14) menyebutkan bahwa Quantum Learning sebagai seperangkat metode dan falsafah belajar yang telah terbukti efektif di sekolah dan bisnis bekerjauntuk semua type orang, dan segala usia
  • 23. 23 9/27/2022 6.MODEL QUANTUM LEARNING Langkah-Langkah Quantum Learning Kegiatan AMBAK (Apa Manfaatnya agi Ku) Memberi motivasi belajar sebelum pembelajaran dimulai. Siswa diajak untuk menghayati dan merenungkan manfaat dan kegunaan belajar dari pelajaran yang sudah dipelajari maupun yang akan dipelajarinya. Penataan lingkungan Belajar Penataan lingkungan kelas baik dari posisi meja maupun susunan tempat duduk. Penataan lingkungan kelas baik dari poster-poster yang mendukung alat praktik maupun penempatan sound system. Bebaskan gaya Belajar Pembelajaran yang disajikan guru tidak hanya terpaku pada satu gaya belajar tetapi menggunakan beberapa gaya belajar disesuaikan dengan tingkat modalitas siswa. Penerapan konsep TANDUR Memberikan pengarahan untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam kebutuhan belajar, mendemonstasikan tori yang ada dalam praktik, kemudian meminta siswa mendemonstrasikan ulang. Menamai komponen dengan istilah-istilah yang mudah dihafal. Sikap positif Memberikan penghargaan baik berupa tepuk tangan atau pujian maupun berupa hadiah kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari guru Menanamkan sikap positif bagi siswa yang belum bias menjawab pertanyaan dan belum berhasil melaksanakan praktik dengan baik. Musik Memutar musik yang mendukung seperti musik klasik Mozart, Batch dan musik kegemaran siswa ketika siswa sedang mengerjakan sebuah tugas atau melaksanakan praktik agar suasana dari siswa menjadi rileks, dan menyenangkan dalam belajar
  • 24. 24 9/27/2022 7.MODEL PROBLEM BASED LEARNING Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menolong siswa untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di McMaster University Canada (Amir, 2009: 6). Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar konstruktivisme.Konstruktivisme berasal dari kata konstruksi atau bangunan, yang dimaksud konstruktivisme adalah siswa membagun pengetahuan mereka sendiri .
  • 25. 25 9/27/2022 7.MODEL PROBLEM BASED LEARNING Langkah PBL Kegiatan Orientasi siswa pada Masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah. Mengorganisasi siswa Guru membagi siswa ke dalam kelompok, membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Mengembangkan dan menyajikan hasil Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka berbagi tugas dengan sesama temannya. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka lakukan.
  • 26. 26 9/27/2022 8.MODEL IMPROVE IMPROVE merupakan suatu model dalam pembelajaran yang didesain untuk membantu siswa dalam mengembangkan berbagai keterampilan matematis secara optimal serta meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. IMPROVE merupakan singkatan dari Introducing New Concepts, Metacognitive questioning, Practicing, Reviewing and Reducing difficulties, Obtaining mastery,Verification, dan Enrichment (Ngalimun,2012). Yang membedakan model IMPROVE dengan model lainnya adalah dalam pembelajaran dengan model IMPROVE, siswa diberi pertanyaan metakognitif dengan belajar berkelompok. Model pembelajaran IMPROVE merupakan model pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Mevarech dan Kramarsky (dalam Huda, 2013). Model IMPROVE merupakan akronim dari Introducing new concepts, Metacognitive questioning, Practicing, Reviwing and reducing difficulties, Obtaining mastery, Verification, dan Enrichment.
  • 27. 27 9/27/2022 8.MODEL IMPROVE Meurut (Mevarech & Amrany, 2008) metode improve merupakan model yang setiap kata dalam akronimnya merupakan langkah- langkah pembelajaran : a. Introducing New Concepts (Memperkenalkan konsep baru) : Pengenalan konsep baru berorientasi pada pengetahuan awal siswa. Dalam mengenalkan konsep baru, siswa difasilitasi dengan contoh masalah dengan memberi pertanyaan metakognisi dalam kelompok heterogen. Selama proses belajar, jika siswa yang mengalami kesulitan dan menjelaskan pertanyaan- pertanyaan metakognisi dicontoh masalah guru harus dapat mengarahkan agar siswa memahami pertanyaan metakognisi. b. Metacognitive questioning, Practicing (Latihan yang disertai dengan pertanyaan metakognisi) : Pada tahap ini siswa meyelesaikan contoh masalah yang telah diberikan dengan bantuan pertanyaan metakognisi. Dari contoh soal yang telah dibahas, siswa dipancing agar dapat mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan metakognitif yang apabila tidak dapat dijawab oleh siswa lainnya, maka guru harus dapat menjelaskan dan memberikan pemahaman agar siswa dapat berpikir secara metakognitif. c. Review and Reducing Difficulties, Obtaining Mastery (Meninjau ulang, mengurangi kesulitan, dan memperoleh pengetahuan) : Pada tahap ini dilakukan tinjauan ulang terhadap jawaban siswa serta mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja siswa serta mengenai kekuatan dan kelemahan kinerja siswa dalam kerja sama kelompok. d. Verification (Verifikasi) : Verifikasi dilakukan untuk mengidentifikasi siswa- siswa yang dikategorikan sudah mencapai kriteria keahlian. Identifikasi pencapaian hasil dijadikan umpan balik. Hasil umpan balik dipakai sebagai bahan orientasi pemberian kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan tahap berikutnya. e. Enrichment (Pengayaan) : Tahap pengayaan mencakup dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan pebaikan dan kegiatan pengayaan. Kegiatan perbaikan diberikan kepada siswa yang teridentifikasi belum mencapai kriteria keahlian, sedang kegiatan pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai kriteria keahlian.
  • 28. 28 9/27/2022 9.EXPLICIT INTRUCTION Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang sama dikemukakan oleh Arends bahwa: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion.” Arends (1997:66)
  • 29. 29 9/27/2022 9.EXPLICIT INTRUCTION Fase Peran Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Fase 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2009:43) sintaks model pembelajaran explicit instruction disajikan dalam lima tahap seperti di bawah ini. Tabel fase dan peran guru
  • 30. 30 9/27/2022 10. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah model pembelajaran yang dipilih guru untuk bertujuan mendorong siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan menyampaikan ide dan gagasannya kepada siswa lainnya yang berhubungan dengan materi ajar. Menurut Taniredja dalam (Wiratningsih, dkk : 2014 : 3) menyatakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah model pembelajaran dimana siswa atau peserta didik mempresentasikan ide atau pendapatnya kepada rekan siswa lainnya. Sehingga dalam model pembelajaran ini guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan gagasannya dari materi yang sudah dipahami
  • 31. 31 9/27/2022 10. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) Tahap – tahap Pelaksanaan Student Facilitator and Explaining (SFE) menurut Huda (2013 : 228) sintak tahap – tahap pelaksanaan model Alamat Korespondensi: pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah sebagai berikut. a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis – garis besar materi pembelajaran. c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya melalui bagan atau peta konsep. Hal inibisa dilakukan secara bergiliran atau acak. d. Guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa. e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. f. Penutup
  • 32. 32 9/27/2022 11. Student Centered Learning Student Centered Learning (SCL) adalah suatu model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar. Dalam menerapkan konsep Student Centered Leaning, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya. Dalam batas-batas tertentu peserta didik dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajarinya (Harsono, 2005:176).
  • 33. 33 9/27/2022 11. Student Centered Learning Pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning) memiliki langkah-langkah yang yang menuntut partisipasi aktif dari siswa, sebagai berikut: 1) Berbagi informasi (Information Sharing) dengan cara curah gagasan (Brainstorming), kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok (Gruop Discussion), diskusi panel (Panel Discussion), simposium, dan seminar. 2) Belajar dari pengalaman (Experience Based) dengan cara simulasi, bermain peran (Roleplay), permainan (Game), dan kelompok temu.
  • 34. 34 9/27/2022 12. Student Teams Achievement Division STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert Slavin, dkk. di Universitas John Hopkins pada tahun 1995. Menurut Slavin (2005: 143), model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dan paling tepat digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pendekatan dengan pembelajaran kooperatif. Menurut Trianto (2009: 68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen, yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok.
  • 35. 35 9/27/2022 12. Student Teams Achievement Division Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan informasi, Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar, Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase 5 Evaluasi, Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Fase 6 Memberikan penghargaan, Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.