SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Tim Kajian Pupuk Organik
Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
KAJIAN PENGELOLAAN
BLOTONG MENJADI PUPUK
ORGANIK
Cilegon, 27 Desember 2011
marenda_07@yahoo.co.id
PENDAHULUAN
• Blotong merupakan salah satu limbah produksi
gula yang didapat dari proses pemurnian nira
tebu, dimana tingkat pencemarannya paling
tinggi yaitu 35% (Setiyono, 1992; Solihin, 2008).
• Selama ini pabrik membuang limbahnya dengan
cara penumpukan (open dumping). Pabrik
membeli sejumlah besar lahan kemudian
langsung membuang limbahnya di tempat itu.
• Pemanfaatan blotong sebagai bahan
pembuatan pupuk organik dikarenakan blotong
mudah didapat, mengurangi pencemaran
lingkungan dan dapat meningkatkan hasil panen
karena mengandung unsur hara esensial
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman (Sugiyarto, 1992).
marenda_07@yahoo.co.id
TUJUAN PENELITIAN
1. mengetahui pengaruh pemberian dekomposer,
aerasi dan fosfat alam terhadap laju dekomposisi
kompos kompos blotong di Cilegon.
2. Mengetahui pengaruh pemberian dekomposer,
aerasi dan fosfat alam terhadap kualitas kompos
blotong di Cilegon.
marenda_07@yahoo.co.id
CATATAN PENELITIAN
marenda_07@yahoo.co.id
CATATAN PENELITIAN
Sifat Tanah
Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi
Karbon (%) < 1,00 1,00-2,00 2,01-3,00 3,01-5,00 >5,00
Nitrogen(%) < 0,10 0,10-0,20 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75
C/N <5,0 5,0-7,9 8,0-12,0 12,1-17,0 >17
P2O5 eks- HCl (%) <0,021 0,021-0,039 0,040-
0,060
0,061-
0,100
>0,100
P-avl Bray-II (ppm) <8,0 8,0-15 16-25 26-35 >35
P-avl Olsen (ppm) <10 10-25 26-45 46-60 >60
K2O eks-HCl (mg/100 ) <0,03 0,03-0,06 0,07-0,11 0,12-0,20 >0,20
KTK/CEC (me/100 ) <5 10-16 17-24 25-40 >40
Susunan Kation
K-tukar ( me/ 100 ) <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0
Na-tukar (me/ 100) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8-1,0 >1,0
Mg-tukar (me/ 100) <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 >8,0
Ca-tukar (me/ 100) <2,0 2-5 6-10 11-20 >20
Kejenuhan Basa (%) <20 20-35 36-50 51-70 >70
Kejenuhan Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60
marenda_07@yahoo.co.id
DIAGRAM ALUR
Limbah Blotong
Kompos Blotong
Kompos Blotong
Murni
Kompos Blotong
Diperkaya dengan
Fosfat Alam
Teknik Pengomposan
marenda_07@yahoo.co.id
TEKNIK PENGOMPOSAN BLOTONG DENGAN
SISTEM WINDROW COMPOSTING
SUHU 30-60C
Pengomposan
yang baik
menghasilkan
kenaikan suhu
DEKOMPOSER
Berbagai merk
produk tersedia
diberikan sesuai
dengan petunjuk
(rata-rata 0,25%)
LIMBAH BLOTONG
Berukuran halus
ditumpuk dengan
dimensi 1x1x1 m & tutup
dengan plastik hitam
Jika ρ = 1 g/cm3 maka
tumpukan blotong
tersebut berbobot 1 ton
AIR 40-60%
Pertahankan
kadar air tersebut
AERASI
Lakukan
pembalikkan
bahan kompos
berkala, 1
minggu 1 kali
2- 4 MINGGU
Kompos matang: bau tanah,
coklat kehitam-hitaman,
volume/bobot kompos
menyusut 20-40%, suhu
mendekati suhu awal
pengomposan
CEK:
Suhu setiap hari, kadar
air, air buangan ---
saluran khusus?
marenda_07@yahoo.co.id
Teknik Pengomposan Windrow Composting
marenda_07@yahoo.co.id
Teknik Pengomposan Windrow Composting
marenda_07@yahoo.co.id
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak
Kelompok yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 kali pengulangan sehingga
terdapat 32 unit pengomposan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
K0= kontrol
K1= aerasi pembalikan
K2= dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan
K3= dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan
K4= dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan
K5= dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K6= dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K7= dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap Suhu
Kompos
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Waktu (hari)
Suhu
(o
C)
K0
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
• Dekomposer mampu untuk mempercepat proses dekomposisi
limbah blotong yang berlangsung intensif pada awal proses
pengomposan.
• penggunaan mikroorganisme pengompos tertentu (dekomposer)
dimaksudkan untuk mempercepat proses pengomposan dan
meningkatkan mutu kompos.
• Aerasi diperlukan agar udara dapat mengalir ke dalam tumpukan
untuk mencukupi suplai oksigen (O2) yang diperlukan untuk
penguraian bahan organik yang dikomposkan.
• Proses perombakan bahan organik dapat berlangsung optimal
jika tersedia nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
• Suhu bahan kompos blotong pada akhir pengomposan hingga
hari ke-21 berkisar antara 32C – 35C. Salah satu ciri kompos
yang telah matang mempunyai suhu ≤35C atau setara dengan
suhu lingkungan
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap C
Organik Kompos
Perlakuan
C Organik
(%)
K0 = kontrol
K1 = aerasi pembalikan
K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan
K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan
K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan
K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat
alam
7,99
5,72
4,93
3,78
6,20
5,42
4,80
4,22
f
de
c
a
e
cd
bc
ab
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
• Minggu pertama pengomposan merupakan waktu yang intensif
bagi mikroorganisme yang terkandung dalam dekomposer untuk
melakukan dekomposisi bahan kompos blotong.
Mikroorganisme-mikroorganisme yang menguraikan bahan
kompos blotong memerlukan energi berupa C organik untuk
pertumbuhannya. Bahan kompos blotong menyediakan energi
yang cukup untuk perkembangan mikroorganisme.
• Energi akan digunakan oleh mikroorganisme pendekomposisi
untuk berkembang biak sehingga jumlahnya meningkat. Proses
dekomposisi berlangsung terus hingga energi yang tersedia
dalam bentuk C organik menjadi berkurang yang diikuti oleh
penurunan jumlah mikroorganisme
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap N
Total Kompos
Perlakuan
N Total
(%)
K0 = kontrol
K1 = aerasi pembalikan
K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan
K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan
K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan
K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
0,19
0,18
0,18
0,18
0,18
0,17
0,18
0,18
ab
ab
ab
ab
ab
a
ab
ab
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap
C/N Rasio Kompos
Perlakuan C/N Rasio
K0 = kontrol
K1 = aerasi pembalikan
K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan
K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan
K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan
K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
42,51
31,41
27,09
21,50
35,91
31,63
27,67
24,10
f
cd
bc
a
e
d
bcd
ab
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
• Perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan) dan
K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam)
masing-masing memberikan nilai C/N rasio sebesar 21,50 dan
24,10
• Penurunan C/N rasio ini disebabkan senyawa karbon dalam
bahan kompos tersebut digunakan sebagai sumber energi oleh
mikroorganisme perombak dan selanjutnya dibebaskan ke udara
sebagai CO2 (Hakim et al., 1986; Dalzell et al., 1987)
• Selain itu penurunan C/N rasio ini disebabkan oleh meningkatnya
kandungan N total kompos (Supadma dan Arthagama, 2008).
Kandungan N kompos setelah mengalami proses aminisasi,
amonifikasi atau nitrifikasi, maka akan terbentuk NH4 dan NO3
yang dapat meningkatkan N total kompos.
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Analisis Kandungan P dan K Blotong
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
Perlakuan
P2O5
dan
K2O
(%)
(%)
P2O5
K2O
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
• Perlakuan K5 - K7 (dekomposer ½ - 1½ kali dosis + aerasi
pembalikan + fosfat alam) menunjukkan peningkatan
kandungan P dan K tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya
dan kontrol
• Fosfat alam yang diberikan mampu menambah kandungan P
dan K dalam bahan kompos.
• Fosfat alam yang digunakan secara langsung umumnya
mempunyai kelarutan yang rendah, sehingga melalui proses
pengomposan bersama dengan pemberian mikroba dapat
meningkatkan kelarutannya.
• Asam-asam organik yang dihasilkan oleh mikroba dapat
meningkatkan kelarutan fosfat alam yang pada akhirnya
dapat meningkatkan ketersedian unsur P
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Analisis Kandungan Logam Berat Blotong
0
5
10
15
20
25
30
35
K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
Perlakuan
Logam
Berat
(ppm)
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
marenda_07@yahoo.co.id
HASIL & PEMBAHASAN
marenda_07@yahoo.co.id
KESIMPULAN
1. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam memberikan pengaruh
terhadap dinamika suhu dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21
hari inkubasi. Suhu tertinggi hingga 47,28C diperoleh dari tumpukan bahan
kompos yang diberikan perlakuan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi
pembalikan + fosfat alam).
2. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu secara nyata
menurunkan C organik dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21
hari inkubasi. Kandungan C organik terendah diperoleh pada tumpukan
bahan kompos yang diberikan perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis +
aerasi pembalikan) dan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan +
fosfat alam).
3. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam memberikan pengaruh yang
tidak berbeda nyata dalam meningkatkan N total dalam tumpukan bahan
kompos blotong selama 21 hari inkubasi.
marenda_07@yahoo.co.id
KESIMPULAN
4. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu secara nyata
menurunkan C/N rasio dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21
hari inkubasi. Nilai C/N rasio terendah diperoleh pada tumpukan bahan
kompos yang diberikan perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis + aerasi
pembalikan) dan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat
alam).
5. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu meningkatkan
kandungan P dan K dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari
inkubasi. Perlakuan K5 - K7 (dekomposer ½ - 1½ kali dosis + aerasi
pembalikan + fosfat alam) menunjukkan peningkatan kandungan P dan K
dibandingkan perlakuan lainnya dan kontrol.
6. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu menurunkan
kandungan logam berat dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21
hari inkubasi. Perlakuan K2 – K7 menunjukkan penurunan kandungan logam
berat dibandingkan perlakuan lainnya dan kontrol.
marenda_07@yahoo.co.id
SARAN
1. Pengembangan pupuk organik asal blotong dapat
dilakukan mengingat syarat dalam permentan 2011 telah
dapat dipenuhi. Beberapa item dalam analisis dapat
dilakukan uji lanjut
2. Pengembangan dilakukan dengan melakukan kajian
lanjutan dengan pembuatan pupuk granul, analisis sosial
ekonomi, analisis kandungan hara lengkap, dan analisis
efektifitas.
marenda_07@yahoo.co.id
DOKUMENTASI KEGIATAN
marenda_07@yahoo.co.id
DOKUMENTASI KEGIATAN
marenda_07@yahoo.co.id
Terima kasih
Tim Kajian Pupuk Organik

More Related Content

Similar to 2555122.ppt

Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Ariefman Fajar
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriNirmalayaladri
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriNirmalayaladri
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Feri Chandra
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAiniZahra12
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxAbdulAzisSTMSi
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Jack Jalak
 
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...Laras Kautsar
 

Similar to 2555122.ppt (20)

Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
Laporan praktikum pembuatan pupuk kompos organik menggunakan bioaktivator em4
 
13052773
1305277313052773
13052773
 
Pengaruh eceng gondok
Pengaruh eceng gondokPengaruh eceng gondok
Pengaruh eceng gondok
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industri
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industri
 
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran LingkunganPPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
6563 15871-1-pb
6563 15871-1-pb6563 15871-1-pb
6563 15871-1-pb
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Bapak salundik
Bapak salundikBapak salundik
Bapak salundik
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Limbah pangan
Limbah panganLimbah pangan
Limbah pangan
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...
KARAKTERISTIK LINDI HASIL FERMENTASI ANAEROBIK SAMPAH KOTA DALAM LISIMETER DA...
 

More from AchmadMawardi4

1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx
1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx
1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptxAchmadMawardi4
 
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdf
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdfTEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdf
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdfAchmadMawardi4
 
1.PMK BPP WINONGAN.pptx
1.PMK BPP WINONGAN.pptx1.PMK BPP WINONGAN.pptx
1.PMK BPP WINONGAN.pptxAchmadMawardi4
 
Keuangan tingkat dasar 1.pptx
Keuangan tingkat dasar 1.pptxKeuangan tingkat dasar 1.pptx
Keuangan tingkat dasar 1.pptxAchmadMawardi4
 
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptx
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptxPPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptx
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptxAchmadMawardi4
 
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxLatar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxAchmadMawardi4
 
PERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.pptPERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.pptAchmadMawardi4
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfAchmadMawardi4
 
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxpola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxAchmadMawardi4
 
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptx
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptxPenyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptx
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptxAchmadMawardi4
 
Langkah- langkah berwirausaha.pptx
Langkah- langkah berwirausaha.pptxLangkah- langkah berwirausaha.pptx
Langkah- langkah berwirausaha.pptxAchmadMawardi4
 
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptx
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptxKonsep Pengembangan Kewirausahaan.pptx
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptxAchmadMawardi4
 
Proses Produksi dan STP.ppt
Proses Produksi dan STP.pptProses Produksi dan STP.ppt
Proses Produksi dan STP.pptAchmadMawardi4
 

More from AchmadMawardi4 (15)

12002795.ppt
12002795.ppt12002795.ppt
12002795.ppt
 
1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx
1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx
1.Materi Perencanaan Keuangan Syr - Teguh CFP.pptx
 
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdf
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdfTEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdf
TEKNOLOGI BUDIDAYA REFUGIA.pdf
 
1.PMK BPP WINONGAN.pptx
1.PMK BPP WINONGAN.pptx1.PMK BPP WINONGAN.pptx
1.PMK BPP WINONGAN.pptx
 
Keuangan tingkat dasar 1.pptx
Keuangan tingkat dasar 1.pptxKeuangan tingkat dasar 1.pptx
Keuangan tingkat dasar 1.pptx
 
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptx
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptxPPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptx
PPT-05 target penjualan dan manajemen sdm.pptx
 
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptxLatar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
Latar Belakang dan Gambaran usaha.pptx
 
PERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.pptPERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.ppt
 
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdfpengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
pengantardasarakuntansismester1-161004035929.pdf
 
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptxpola pikir dn karakter wirausaha.pptx
pola pikir dn karakter wirausaha.pptx
 
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptx
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptxPenyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptx
Penyusunan Modifikasi Model Bisnis.pptx
 
Langkah- langkah berwirausaha.pptx
Langkah- langkah berwirausaha.pptxLangkah- langkah berwirausaha.pptx
Langkah- langkah berwirausaha.pptx
 
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptx
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptxKonsep Pengembangan Kewirausahaan.pptx
Konsep Pengembangan Kewirausahaan.pptx
 
Komponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptxKomponen BMC.pptx
Komponen BMC.pptx
 
Proses Produksi dan STP.ppt
Proses Produksi dan STP.pptProses Produksi dan STP.ppt
Proses Produksi dan STP.ppt
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

2555122.ppt

  • 1. Tim Kajian Pupuk Organik Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran KAJIAN PENGELOLAAN BLOTONG MENJADI PUPUK ORGANIK Cilegon, 27 Desember 2011
  • 2. marenda_07@yahoo.co.id PENDAHULUAN • Blotong merupakan salah satu limbah produksi gula yang didapat dari proses pemurnian nira tebu, dimana tingkat pencemarannya paling tinggi yaitu 35% (Setiyono, 1992; Solihin, 2008). • Selama ini pabrik membuang limbahnya dengan cara penumpukan (open dumping). Pabrik membeli sejumlah besar lahan kemudian langsung membuang limbahnya di tempat itu. • Pemanfaatan blotong sebagai bahan pembuatan pupuk organik dikarenakan blotong mudah didapat, mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat meningkatkan hasil panen karena mengandung unsur hara esensial sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman (Sugiyarto, 1992).
  • 3. marenda_07@yahoo.co.id TUJUAN PENELITIAN 1. mengetahui pengaruh pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam terhadap laju dekomposisi kompos kompos blotong di Cilegon. 2. Mengetahui pengaruh pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam terhadap kualitas kompos blotong di Cilegon.
  • 5. marenda_07@yahoo.co.id CATATAN PENELITIAN Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Karbon (%) < 1,00 1,00-2,00 2,01-3,00 3,01-5,00 >5,00 Nitrogen(%) < 0,10 0,10-0,20 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75 C/N <5,0 5,0-7,9 8,0-12,0 12,1-17,0 >17 P2O5 eks- HCl (%) <0,021 0,021-0,039 0,040- 0,060 0,061- 0,100 >0,100 P-avl Bray-II (ppm) <8,0 8,0-15 16-25 26-35 >35 P-avl Olsen (ppm) <10 10-25 26-45 46-60 >60 K2O eks-HCl (mg/100 ) <0,03 0,03-0,06 0,07-0,11 0,12-0,20 >0,20 KTK/CEC (me/100 ) <5 10-16 17-24 25-40 >40 Susunan Kation K-tukar ( me/ 100 ) <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0 Na-tukar (me/ 100) <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8-1,0 >1,0 Mg-tukar (me/ 100) <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 >8,0 Ca-tukar (me/ 100) <2,0 2-5 6-10 11-20 >20 Kejenuhan Basa (%) <20 20-35 36-50 51-70 >70 Kejenuhan Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60
  • 6. marenda_07@yahoo.co.id DIAGRAM ALUR Limbah Blotong Kompos Blotong Kompos Blotong Murni Kompos Blotong Diperkaya dengan Fosfat Alam Teknik Pengomposan
  • 7. marenda_07@yahoo.co.id TEKNIK PENGOMPOSAN BLOTONG DENGAN SISTEM WINDROW COMPOSTING SUHU 30-60C Pengomposan yang baik menghasilkan kenaikan suhu DEKOMPOSER Berbagai merk produk tersedia diberikan sesuai dengan petunjuk (rata-rata 0,25%) LIMBAH BLOTONG Berukuran halus ditumpuk dengan dimensi 1x1x1 m & tutup dengan plastik hitam Jika ρ = 1 g/cm3 maka tumpukan blotong tersebut berbobot 1 ton AIR 40-60% Pertahankan kadar air tersebut AERASI Lakukan pembalikkan bahan kompos berkala, 1 minggu 1 kali 2- 4 MINGGU Kompos matang: bau tanah, coklat kehitam-hitaman, volume/bobot kompos menyusut 20-40%, suhu mendekati suhu awal pengomposan CEK: Suhu setiap hari, kadar air, air buangan --- saluran khusus?
  • 10. marenda_07@yahoo.co.id METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 kali pengulangan sehingga terdapat 32 unit pengomposan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: K0= kontrol K1= aerasi pembalikan K2= dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan K3= dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan K4= dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan K5= dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K6= dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K7= dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam
  • 11. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap Suhu Kompos 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Waktu (hari) Suhu (o C) K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
  • 12. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN • Dekomposer mampu untuk mempercepat proses dekomposisi limbah blotong yang berlangsung intensif pada awal proses pengomposan. • penggunaan mikroorganisme pengompos tertentu (dekomposer) dimaksudkan untuk mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan mutu kompos. • Aerasi diperlukan agar udara dapat mengalir ke dalam tumpukan untuk mencukupi suplai oksigen (O2) yang diperlukan untuk penguraian bahan organik yang dikomposkan. • Proses perombakan bahan organik dapat berlangsung optimal jika tersedia nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). • Suhu bahan kompos blotong pada akhir pengomposan hingga hari ke-21 berkisar antara 32C – 35C. Salah satu ciri kompos yang telah matang mempunyai suhu ≤35C atau setara dengan suhu lingkungan
  • 13. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap C Organik Kompos Perlakuan C Organik (%) K0 = kontrol K1 = aerasi pembalikan K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam 7,99 5,72 4,93 3,78 6,20 5,42 4,80 4,22 f de c a e cd bc ab
  • 15. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN • Minggu pertama pengomposan merupakan waktu yang intensif bagi mikroorganisme yang terkandung dalam dekomposer untuk melakukan dekomposisi bahan kompos blotong. Mikroorganisme-mikroorganisme yang menguraikan bahan kompos blotong memerlukan energi berupa C organik untuk pertumbuhannya. Bahan kompos blotong menyediakan energi yang cukup untuk perkembangan mikroorganisme. • Energi akan digunakan oleh mikroorganisme pendekomposisi untuk berkembang biak sehingga jumlahnya meningkat. Proses dekomposisi berlangsung terus hingga energi yang tersedia dalam bentuk C organik menjadi berkurang yang diikuti oleh penurunan jumlah mikroorganisme
  • 16. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap N Total Kompos Perlakuan N Total (%) K0 = kontrol K1 = aerasi pembalikan K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam 0,19 0,18 0,18 0,18 0,18 0,17 0,18 0,18 ab ab ab ab ab a ab ab
  • 18. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Dekomposer, Aerasi dan Fosfat Alam terhadap C/N Rasio Kompos Perlakuan C/N Rasio K0 = kontrol K1 = aerasi pembalikan K2 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan K3 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan K4 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan K5 = dekomposer ½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K6 = dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam K7 = dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam 42,51 31,41 27,09 21,50 35,91 31,63 27,67 24,10 f cd bc a e d bcd ab
  • 19. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN • Perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan) dan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam) masing-masing memberikan nilai C/N rasio sebesar 21,50 dan 24,10 • Penurunan C/N rasio ini disebabkan senyawa karbon dalam bahan kompos tersebut digunakan sebagai sumber energi oleh mikroorganisme perombak dan selanjutnya dibebaskan ke udara sebagai CO2 (Hakim et al., 1986; Dalzell et al., 1987) • Selain itu penurunan C/N rasio ini disebabkan oleh meningkatnya kandungan N total kompos (Supadma dan Arthagama, 2008). Kandungan N kompos setelah mengalami proses aminisasi, amonifikasi atau nitrifikasi, maka akan terbentuk NH4 dan NO3 yang dapat meningkatkan N total kompos.
  • 20. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Kandungan P dan K Blotong 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Perlakuan P2O5 dan K2O (%) (%) P2O5 K2O
  • 21. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN • Perlakuan K5 - K7 (dekomposer ½ - 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam) menunjukkan peningkatan kandungan P dan K tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya dan kontrol • Fosfat alam yang diberikan mampu menambah kandungan P dan K dalam bahan kompos. • Fosfat alam yang digunakan secara langsung umumnya mempunyai kelarutan yang rendah, sehingga melalui proses pengomposan bersama dengan pemberian mikroba dapat meningkatkan kelarutannya. • Asam-asam organik yang dihasilkan oleh mikroba dapat meningkatkan kelarutan fosfat alam yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketersedian unsur P
  • 22. marenda_07@yahoo.co.id HASIL & PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Analisis Kandungan Logam Berat Blotong 0 5 10 15 20 25 30 35 K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Perlakuan Logam Berat (ppm)
  • 25. marenda_07@yahoo.co.id KESIMPULAN 1. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam memberikan pengaruh terhadap dinamika suhu dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi. Suhu tertinggi hingga 47,28C diperoleh dari tumpukan bahan kompos yang diberikan perlakuan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam). 2. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu secara nyata menurunkan C organik dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi. Kandungan C organik terendah diperoleh pada tumpukan bahan kompos yang diberikan perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan) dan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam). 3. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata dalam meningkatkan N total dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi.
  • 26. marenda_07@yahoo.co.id KESIMPULAN 4. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu secara nyata menurunkan C/N rasio dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi. Nilai C/N rasio terendah diperoleh pada tumpukan bahan kompos yang diberikan perlakuan K3 (dekomposer 1 kali dosis + aerasi pembalikan) dan K7 (dekomposer 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam). 5. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu meningkatkan kandungan P dan K dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi. Perlakuan K5 - K7 (dekomposer ½ - 1½ kali dosis + aerasi pembalikan + fosfat alam) menunjukkan peningkatan kandungan P dan K dibandingkan perlakuan lainnya dan kontrol. 6. Pemberian dekomposer, aerasi dan fosfat alam mampu menurunkan kandungan logam berat dalam tumpukan bahan kompos blotong selama 21 hari inkubasi. Perlakuan K2 – K7 menunjukkan penurunan kandungan logam berat dibandingkan perlakuan lainnya dan kontrol.
  • 27. marenda_07@yahoo.co.id SARAN 1. Pengembangan pupuk organik asal blotong dapat dilakukan mengingat syarat dalam permentan 2011 telah dapat dipenuhi. Beberapa item dalam analisis dapat dilakukan uji lanjut 2. Pengembangan dilakukan dengan melakukan kajian lanjutan dengan pembuatan pupuk granul, analisis sosial ekonomi, analisis kandungan hara lengkap, dan analisis efektifitas.