SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Definisi Bioremediasi
• Setiap proses yang menggunakan
mikroorganisme, fungi, tanaman atau enzim
yang dihasilkannya untuk memperbaiki
lingkungan yang telah tercemar.
Prinsip Kerja
• Metabolisme
– Katabolisme: penguraian
– Anabolisme: sintesis
– Katabolisme dan anabolisme
• Membutuhkan N, P, S, trace elements
• Periode aklimatisasi= fase lag atau adaptasi
• Metabolisme bakteri:
– Aerobik
– Anaerobik
Cara Kerja: Metabolisme
Tipe bioremediasi
Biostimulasi
• Nutrien dan kondisi lingkungan
Bioaugmentasi
• Penambahan mikroba/tanaman
Bioremediasi intrinsik
• Terjadi secara alami
A
K
U
A
K
U
L
T
U
R
Konversi setiap g N-NH4
+ menjadi N-NO3
- diperlukan:
1. 4,18 g O2 terlarut
2. 7,05 g alkalinitas (1,69 g C anorganik)
Dan dihasilkan:
1. 0,20 g biomas mikroba
2. 5,85 g CO2
Nitrifikasi
NH4
+ + 1,83O2 + 1,97HCO3
-  0,0244C5H7O2N +
0,976NO3
- + 2,90H2O + 1,86CO2
• Proses:
1. Oksidasi amoniak
– Nitrosomonas, Nitrosovibrio,
Nitrosococcus, Nitrolobus,
Nitrospira
2. Oksidasi nitrit
– Nitrobacter, Nitrococcus,
Nitrospira
Nitrifikasi
Nitrifikasi vs Heterotrof
Nitrifikasi Heterotrof
O2 terlarut 4,18 4,71
Alkalinitas 7,05 4,36
Biomas mikroba 0,20 8,07
CO2 5,85 9,65
• Konversi amoniak oleh bakteri nitrifikasi lebih lambat
daripada oleh bakteri heterotrof
• Nitrifikasi diperlukan penambahan alkalinitas: kapur,
soda
• Heterotrof diperlukan penambahan karbon
Denitrifikasi
• Konversi nitrat menjadi gas N
• Bakteri anaerob keberadaan O2 tidak
diinginkan
• Menghasilkan alkalinitas
• Bakteri : 14 genera
– Pseudomonas, Bacillus, Alkaligenes
Assimilasi
• Assimilasi ammonium atau nitrat:
1. Fitoplankton
2. Tanaman
Assimilasi oleh Fitoplankton
• Sistem fotoautotrofik
• Diperlukan:
– Alkalinitas
– CO2
• Menghasilkan:
– Biomas fitoplankton
– O2
• Variasi O2, pH, konsentrasi ammoniak
Assimilasi oleh Tanaman
• Phytoremediasi
• Tanaman air: rumput laut, Hydrilla
• Tanaman darat: hidroponik, aquaponik
4. Bioremediasi H2S
• Pada kondisi aerobik:
– S organik  S2
-  SO4
2-
– SO4
2- bersifat mudah larut dalam air
• Pada kondisi anaerobik:
– SO4
2- akan digunakan dalam metabolisme bakteri
sebagai pengganti O2
– Bakteri akan mereduksi SO4
2- menjadi gas H2S
• Bakteri fotosintetik benthik memiliki
klorofil  menguraikan H2S untuk
fotosintesis pada kondisi anaerob
• Bakteri sulfur ungu dan hijau tumbuh
pada daerah anaerob antara batas
sedimen dan air
• Bakteri fotosintetik non-sulfur:
menguraikan bahan organik, H2S, NO2
dan bahan polutan lainnya.
• Chromatiaceae dan Chlorobiaceae
4. Bioremediasi H2S
4. Bioremediasi H2S
Bioremediator Komersial untuk
Akuakultur
Produk Kandungan Mikroba Produsen
Paket nitrifikasi ABIL Bakteri nitrifikasi Tropical Marine Center,
London
Alken clear-flo 1002 Bacillus sp. Alken Murray Corp, NY
Alken clear-flo 1100 Bakteri nitrifikasi Alken Murray Corp, NY
Alken clear-flo 1400 3 spesies Bacillus + 2
spesies bakteri nitrifikasi
Alken Murray Corp, NY
Ammonix Bakteri nitrifikasi Prowins Bio-Tech, India
Bactaclean Bakteri nitrifikasi Enviro-Comp, USA
Biogreen Bacillus subtilis Activa Biogreen, USA
Biostart Bacillus sp. Bio-CAT, USA
Produk Kandungan Mikroba Produsen
BRF-13 A Nitrobacter, Nitrosomonas Enviro-reps, USA
BRF-1A Bakteri nitrifikasi Enviro-reps, USA
BRF-4 Nitrobacter, Nitrosomonas Enviro-reps, USA
BZT Aquaculture Bakteri nitrifikasi United-Tech, USA
Detrodigest Bacillus sp NCSSH, India
Eutroclear Bakteri nitrifikasi Bioremediate, USA
Nitroclear Nitrobacter, Nitrosomonas Bioremediate, USA
PBL-44 Bakteri nitrifikasi/Bacillus sp Enviro-reps, USA
Bioremediator Komersial untuk
Akuakultur
Produk Kandungan Mikroba Produsen
Probac BC Bacillus sp. Synergy Biotechnologies, India
Pronto Bacillus sp. Hort-Max, New Zealand
Ps-1 Pseudomonas sp. NCAAH, India
Remus Bakteri nitrifikasi Avecom, Belgia
Super PS Bakteri sulfur CP aquaculture, India
Bioremediator Komersial untuk
Akuakultur
Penerapan Prinsip Bioremediasi
• Bioremediasi:
– Langsung secara in situ
– Sistem pengolahan limbah budidaya terpisah
• Sistem pengolahan limbah budidaya:
– Sistem resirkulasi
– Sistem konvensional
– Sistem alami: Bioremediasi intrinsik
Sistem Pengolahan Limbah
Konvensional
1. Perlakuan primer
2. Perlakuan sekunder
BIOSTIMULASI
• Menyediakan kondisi optimal untuk
mikroorganisme/tanaman
• Menyediakan nutrien
BIOSTIMULASI: Lingkungan
Temperatur Cahaya
pH
Potensial
redoks
Oksigen
Karbon
Nitrogen
Fosforus
Sulfur
BIOSTIMULASI: Nutrien
TEKNOLOGI
BIOFLOK
Teknologi Bioflok (BFT)
Paka
n
Sisa
pakan
Fese
s
TAN
NO
2
NO
3
N2
Cahaya Sumber karbon
Bioflok
• Dengan penambahan karbon
organik kelebihan nitrogen
dalam sistem budidaya
dikonversi menjadi biomas
bakteri.
• Biomas bakteri bioflok
Teknologi Bioflok (BFT)
• Bioflok : mikroorganisme
pembentuk flok, bakteri
filamen, partikel, koloid,
polimer organik, kation
dan sel-sel mati.
• Mengapa bakteri
membentuk flok????
– Pembentukan habitat
mikro
– Perlindungan dari predator
– Peningkatan difusi nutrien
Teknologi Bioflok (BFT)
• Aplikasi BFT:
– Perbaikan kualitas air
– Peningkatan efisiensi pemanfaatan protein
– Penurunan biaya pakan
– Biosekuriti
• Budidaya ikan nila dan udang
Teknologi Bioflok (BFT)
Aspek Penting dalam BFT
1. Intensitas pengadukan
 Mempengaruhi struktur dan ukuran flok
 Pengadukan terlalu kuat: ukuran flok lebih kecil
 Manipulasi input energi
 Penggunaan jenis aerator yang tepat
2. Oksigen terlarut
 Dipengaruhi oleh pengadukan dan aerasi
 Mempengaruhi aktivitas metabolisme bakteri
 Mempengaruhi struktur flok
oDO tinggi: flok lebih besar dan padat
oDO rendah: bakteri filamen mendominasi  floc terapung
Aspek Penting dalam BFT
3. Sumber C
 Penambahan C:
1. Langsung ditambahkan
2. Dicampur dalam pakan
 Sumber C: molase, glukosa, tapioka, glyserol,…
 Mempengaruhi komposisi kimia (protein, lemak,
asam lemak) bioflok
Aspek Penting dalam BFT
4. Laju akumulasi bahan organik
 Mempengaruhi komposisi mikroba pembentuk flok
 Dipengaruhi oleh metode pemberian pakan
5. Temperatur
 Mempengaruhi komposisi kimia bioflok, DO, laju
metabolisme, pertumbuhan organisme budidaya
6. pH
 Mempengaruhi stabilitas bioflok
Aspek Penting dalam BFT
Contoh Perhitungan Kebutuhan C
1. Asumsi: kepadatan ikan 50 kg/m3
2. Pemberian pakan
– 2%BB/hari
– Pakan mengandung 30% protein
– Protein mengandung 16% N
3. Jumlah pakan per hari = 1000 g/m3
4. Jumlah protein yang masuk ke kolam = 30% x 1000 = 300
g/m3/hari
5. Jumlah N yang masuk ke kolam = 16% x 300 = 48 g/m3/hari
6. 75% dari total N tersebut masuk ke dalam air
7. Jumlah N yang masuk ke dalam air = 75% x 48 = 36 g/m3/hari
8. Rasio C/N yang dibutuhkan oleh mikroorganisme = 10
9. Jumlah C yang perlu ditambahkan = 10 x 36 = 360 g/m3/hari
10. Hampir semua bahan karbon organik mengandung 50% C
11. Jumlah sumber karbon organik yang harus ditambahkan ke kolam
= (100%/50%) x 360 = 720 g/m3/hari

More Related Content

What's hot

Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologihome
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahTeknologi Hasil Pertanian
 
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukPemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukmulaangga
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairrozi rozi
 
Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )fikri asyura
 
Bioreaktor new
Bioreaktor newBioreaktor new
Bioreaktor newrebolegi
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi panganYunita Sari
 
Sistem Bioreaktor
Sistem BioreaktorSistem Bioreaktor
Sistem BioreaktorSiti Atika
 
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Fathmasari
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahRatnawati Sigamma
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)nisha althaf
 

What's hot (20)

Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Wdr1 fpp respirasi
Wdr1 fpp respirasiWdr1 fpp respirasi
Wdr1 fpp respirasi
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jerukPemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
Pemanfaatan bioethanol dari limbah kulit jeruk
 
Kelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologiKelompok 4 bioteknologi
Kelompok 4 bioteknologi
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )Mikro i ( media dan sterilisasi )
Mikro i ( media dan sterilisasi )
 
Bioreaktor new
Bioreaktor newBioreaktor new
Bioreaktor new
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi pangan
 
Sistem Bioreaktor
Sistem BioreaktorSistem Bioreaktor
Sistem Bioreaktor
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
Mikrobiologi farmasi (fermentasi alkohol)
 
Alifatik aromatik
Alifatik aromatikAlifatik aromatik
Alifatik aromatik
 

Similar to 13052773

Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...AlfiNurAini3
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Ibnu Sahidhir
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
fermentasi-bioproses.ppt
fermentasi-bioproses.pptfermentasi-bioproses.ppt
fermentasi-bioproses.pptHizkiaNolan
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdfZholaVaryanMuhammad
 
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 newSutarnoMedia
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Wila Dantika
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxDaniPatrick2
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Jack Jalak
 
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologifermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologiMuhammadSunariya1
 
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxnutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxDendoKasmandri
 
6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnologyErika Wijayanti
 

Similar to 13052773 (20)

Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
 
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptxBIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
BIOTEKNOLOGI FARMASI KELOMPOK 1 KELAS 5J FIX.pptx
 
1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan1. dasar dasar pengomposan
1. dasar dasar pengomposan
 
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
Biokimia Akuakultur II. Kualitas Air dan Metabolisme
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
fermentasi-bioproses.ppt
fermentasi-bioproses.pptfermentasi-bioproses.ppt
fermentasi-bioproses.ppt
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new
1. budidaya bioflok untuk ikan lele tri w-dharma wanita 13 mei 2014 new
 
Fix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ editFix!!♥♥♥ edit
Fix!!♥♥♥ edit
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
bioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.pptbioteknologi-1.ppt
bioteknologi-1.ppt
 
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
Bioremediasi tanah yang tercemar fosfat (ahmad dody setiadi 146090200011004)
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologifermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
fermentasi pada mikrobiologi pangan biologi
 
Biogas kimter
Biogas kimterBiogas kimter
Biogas kimter
 
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptxnutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
nutrisi dan kultivasi mikroba.pptx
 
6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology
 

13052773

  • 1. Definisi Bioremediasi • Setiap proses yang menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman atau enzim yang dihasilkannya untuk memperbaiki lingkungan yang telah tercemar.
  • 2. Prinsip Kerja • Metabolisme – Katabolisme: penguraian – Anabolisme: sintesis – Katabolisme dan anabolisme
  • 3. • Membutuhkan N, P, S, trace elements • Periode aklimatisasi= fase lag atau adaptasi • Metabolisme bakteri: – Aerobik – Anaerobik Cara Kerja: Metabolisme
  • 4. Tipe bioremediasi Biostimulasi • Nutrien dan kondisi lingkungan Bioaugmentasi • Penambahan mikroba/tanaman Bioremediasi intrinsik • Terjadi secara alami A K U A K U L T U R
  • 5. Konversi setiap g N-NH4 + menjadi N-NO3 - diperlukan: 1. 4,18 g O2 terlarut 2. 7,05 g alkalinitas (1,69 g C anorganik) Dan dihasilkan: 1. 0,20 g biomas mikroba 2. 5,85 g CO2 Nitrifikasi NH4 + + 1,83O2 + 1,97HCO3 -  0,0244C5H7O2N + 0,976NO3 - + 2,90H2O + 1,86CO2
  • 6. • Proses: 1. Oksidasi amoniak – Nitrosomonas, Nitrosovibrio, Nitrosococcus, Nitrolobus, Nitrospira 2. Oksidasi nitrit – Nitrobacter, Nitrococcus, Nitrospira Nitrifikasi
  • 7. Nitrifikasi vs Heterotrof Nitrifikasi Heterotrof O2 terlarut 4,18 4,71 Alkalinitas 7,05 4,36 Biomas mikroba 0,20 8,07 CO2 5,85 9,65 • Konversi amoniak oleh bakteri nitrifikasi lebih lambat daripada oleh bakteri heterotrof • Nitrifikasi diperlukan penambahan alkalinitas: kapur, soda • Heterotrof diperlukan penambahan karbon
  • 8. Denitrifikasi • Konversi nitrat menjadi gas N • Bakteri anaerob keberadaan O2 tidak diinginkan • Menghasilkan alkalinitas • Bakteri : 14 genera – Pseudomonas, Bacillus, Alkaligenes
  • 9. Assimilasi • Assimilasi ammonium atau nitrat: 1. Fitoplankton 2. Tanaman
  • 10. Assimilasi oleh Fitoplankton • Sistem fotoautotrofik • Diperlukan: – Alkalinitas – CO2 • Menghasilkan: – Biomas fitoplankton – O2 • Variasi O2, pH, konsentrasi ammoniak
  • 11. Assimilasi oleh Tanaman • Phytoremediasi • Tanaman air: rumput laut, Hydrilla • Tanaman darat: hidroponik, aquaponik
  • 12. 4. Bioremediasi H2S • Pada kondisi aerobik: – S organik  S2 -  SO4 2- – SO4 2- bersifat mudah larut dalam air • Pada kondisi anaerobik: – SO4 2- akan digunakan dalam metabolisme bakteri sebagai pengganti O2 – Bakteri akan mereduksi SO4 2- menjadi gas H2S
  • 13. • Bakteri fotosintetik benthik memiliki klorofil  menguraikan H2S untuk fotosintesis pada kondisi anaerob • Bakteri sulfur ungu dan hijau tumbuh pada daerah anaerob antara batas sedimen dan air • Bakteri fotosintetik non-sulfur: menguraikan bahan organik, H2S, NO2 dan bahan polutan lainnya. • Chromatiaceae dan Chlorobiaceae 4. Bioremediasi H2S
  • 15. Bioremediator Komersial untuk Akuakultur Produk Kandungan Mikroba Produsen Paket nitrifikasi ABIL Bakteri nitrifikasi Tropical Marine Center, London Alken clear-flo 1002 Bacillus sp. Alken Murray Corp, NY Alken clear-flo 1100 Bakteri nitrifikasi Alken Murray Corp, NY Alken clear-flo 1400 3 spesies Bacillus + 2 spesies bakteri nitrifikasi Alken Murray Corp, NY Ammonix Bakteri nitrifikasi Prowins Bio-Tech, India Bactaclean Bakteri nitrifikasi Enviro-Comp, USA Biogreen Bacillus subtilis Activa Biogreen, USA Biostart Bacillus sp. Bio-CAT, USA
  • 16. Produk Kandungan Mikroba Produsen BRF-13 A Nitrobacter, Nitrosomonas Enviro-reps, USA BRF-1A Bakteri nitrifikasi Enviro-reps, USA BRF-4 Nitrobacter, Nitrosomonas Enviro-reps, USA BZT Aquaculture Bakteri nitrifikasi United-Tech, USA Detrodigest Bacillus sp NCSSH, India Eutroclear Bakteri nitrifikasi Bioremediate, USA Nitroclear Nitrobacter, Nitrosomonas Bioremediate, USA PBL-44 Bakteri nitrifikasi/Bacillus sp Enviro-reps, USA Bioremediator Komersial untuk Akuakultur
  • 17. Produk Kandungan Mikroba Produsen Probac BC Bacillus sp. Synergy Biotechnologies, India Pronto Bacillus sp. Hort-Max, New Zealand Ps-1 Pseudomonas sp. NCAAH, India Remus Bakteri nitrifikasi Avecom, Belgia Super PS Bakteri sulfur CP aquaculture, India Bioremediator Komersial untuk Akuakultur
  • 18. Penerapan Prinsip Bioremediasi • Bioremediasi: – Langsung secara in situ – Sistem pengolahan limbah budidaya terpisah • Sistem pengolahan limbah budidaya: – Sistem resirkulasi – Sistem konvensional – Sistem alami: Bioremediasi intrinsik
  • 19. Sistem Pengolahan Limbah Konvensional 1. Perlakuan primer 2. Perlakuan sekunder
  • 20. BIOSTIMULASI • Menyediakan kondisi optimal untuk mikroorganisme/tanaman • Menyediakan nutrien
  • 24. • Dengan penambahan karbon organik kelebihan nitrogen dalam sistem budidaya dikonversi menjadi biomas bakteri. • Biomas bakteri bioflok Teknologi Bioflok (BFT)
  • 25. • Bioflok : mikroorganisme pembentuk flok, bakteri filamen, partikel, koloid, polimer organik, kation dan sel-sel mati. • Mengapa bakteri membentuk flok???? – Pembentukan habitat mikro – Perlindungan dari predator – Peningkatan difusi nutrien Teknologi Bioflok (BFT)
  • 26. • Aplikasi BFT: – Perbaikan kualitas air – Peningkatan efisiensi pemanfaatan protein – Penurunan biaya pakan – Biosekuriti • Budidaya ikan nila dan udang Teknologi Bioflok (BFT)
  • 27. Aspek Penting dalam BFT 1. Intensitas pengadukan  Mempengaruhi struktur dan ukuran flok  Pengadukan terlalu kuat: ukuran flok lebih kecil  Manipulasi input energi  Penggunaan jenis aerator yang tepat
  • 28. 2. Oksigen terlarut  Dipengaruhi oleh pengadukan dan aerasi  Mempengaruhi aktivitas metabolisme bakteri  Mempengaruhi struktur flok oDO tinggi: flok lebih besar dan padat oDO rendah: bakteri filamen mendominasi  floc terapung Aspek Penting dalam BFT
  • 29. 3. Sumber C  Penambahan C: 1. Langsung ditambahkan 2. Dicampur dalam pakan  Sumber C: molase, glukosa, tapioka, glyserol,…  Mempengaruhi komposisi kimia (protein, lemak, asam lemak) bioflok Aspek Penting dalam BFT
  • 30. 4. Laju akumulasi bahan organik  Mempengaruhi komposisi mikroba pembentuk flok  Dipengaruhi oleh metode pemberian pakan 5. Temperatur  Mempengaruhi komposisi kimia bioflok, DO, laju metabolisme, pertumbuhan organisme budidaya 6. pH  Mempengaruhi stabilitas bioflok Aspek Penting dalam BFT
  • 31. Contoh Perhitungan Kebutuhan C 1. Asumsi: kepadatan ikan 50 kg/m3 2. Pemberian pakan – 2%BB/hari – Pakan mengandung 30% protein – Protein mengandung 16% N 3. Jumlah pakan per hari = 1000 g/m3 4. Jumlah protein yang masuk ke kolam = 30% x 1000 = 300 g/m3/hari 5. Jumlah N yang masuk ke kolam = 16% x 300 = 48 g/m3/hari 6. 75% dari total N tersebut masuk ke dalam air 7. Jumlah N yang masuk ke dalam air = 75% x 48 = 36 g/m3/hari 8. Rasio C/N yang dibutuhkan oleh mikroorganisme = 10 9. Jumlah C yang perlu ditambahkan = 10 x 36 = 360 g/m3/hari 10. Hampir semua bahan karbon organik mengandung 50% C 11. Jumlah sumber karbon organik yang harus ditambahkan ke kolam = (100%/50%) x 360 = 720 g/m3/hari